• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI RENUNGAN ROHANI HARIAN GEREJA KRISTEN TIBERIAS DENGAN METODE DYNAMIC PRIORITY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM APLIKASI RENUNGAN ROHANI HARIAN GEREJA KRISTEN TIBERIAS DENGAN METODE DYNAMIC PRIORITY."

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh :

TAUFAN CHRISWANTO

NPM. 0834010192

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" J AWA TIMUR SURABAYA

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Jurusan Teknik Informatika

Oleh :

TAUFAN CHRISWANTO

NPM. 0834010192

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA

TIMUR

(3)

HARIAN GEREJ A KRISTEN TIBERIAS DENGAN METODE

DYNAMIC PRIORITY

Disusun O leh :

TAUFAN CHRISWANTO

NPM. 0834010192

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang VI Tahun Akademik 2011/2012

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr.Ronny.S.kom.M.kom,MH Ir.Yustina Ngatilah,MT NPT. 0930097101 NPT. 19570306 198803 2 001

Mengetahui,

Ketua J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri UPN ”Veteran” J awa Timur

(4)

DYNAMIC PRIORITY

Disusun Oleh :

TAUFAN CHRISWANTO

NPM. 0834010192

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri Univer sitas Pembangunan

Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 25 Oktober 2012

Pembimbing : Tim Penguji :

1. 1.

Dr.Ronny.S.kom.M.kom,MH Ir Mu’tazim Billah Ms

NPT. 0930097101 NPT. 19600 504 198703 1 001

2. 2.

Ir.Yustina Ngatilah,MT Dr . Ir. Ni Ketut Sar i, MT

NPT. 3 7805 07 0218 1 NPT. 19650731 199203 2 001

3.

Intan Yuniar Pur basari S.Kom, Msc NPT. 3.8006 04 01981

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur

(5)

KETERANGAN REVISI Mahasiswa di bawah ini :

Nama : Taufan Chriswanto NPM : 0834010192 Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi/ tidak ada revisi*) pra rencana (design) / skripsi ujian lisan, TA 2011/2012 dengan judul:

” PERANCANGAN SISTEM APLIKASI RENUNGAN ROHANI GEREJ A KRISTEN TIBERIAS DENGAN METODE DYNAMIC PRIORITY "

Surabaya, 12 Desember 2012 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:

1) Ir Mu’tazim Billah Ms

NPT. 19600 504 198703 1 001

2) Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT NPT. 19650731 199203 2 001

3) Intan Yuniar Purbasari S.Kom, Msc NPT. 3.8006 04 01981

Mengetahui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr.Ronny.S.kom.M.kom,MH Ir.Yustina Ngatilah,MT NPT. 0930097101 NPT. 3 7805 07 0218 1

{

}

{

}

(6)

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR……….….. ii

DAFTAR ISI……….…. iii

DAFTAR TABEL………..…… vii

DAFTAR GAMBAR……….……… viii

BAB 1 PENDAHULUAN……….……. 1

1.1. Latar Belakang……….….. 1

1.2. Perumusan Masalah……….….. 2

1.3. Batasan Masalah……….……... 3

1.4. Tujuan Penelitian……….…….. 3

1.5. Manfaat Penelitian……….……… 4

1.6. Metodologi Penelitian……….………... 4

1.7. Sistematika Penulisan……….… 5

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA………..……… 6

2.1. Konsep Dasar Sistem………...… 7

2.1.1. Karakteristik Sistem………. 7

2.1.2. Klasifikasi Sistem………...…… 10

2.2. Sistem Informasi………...….. 11

2.3. Pengembangan Sistem………...…. 17

2.4. Pengertian PHP………... 18

2.4.1. Sejarah PHP……….... 19

2.4.2. Kelebihan PHP Dari Bahasa Pemrograman Lain…… 20

(7)

2.5. MySQL... .28

2.6. Xampp ... .28

2.7. Power Designer... .29

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM.. ... .31

3.1. Pengumpulan Materi………... 31

3.2. Analisa Permasalahan……….. 31

3.3. Analisa Kebutuhan………... 31

3.3.1. Identifikasi User……… 32

3.4. Analisa Sistem……….. 32

3.4.1. Perancangan Sistem……… 33

3.4.2. Diagram Jenjang………. 36

3.4.3. Desain Sistem DFD (Data Flow Diagaram)………….. 37

3.4.3.1. Context Diagram……… 37

3.4.3.2. DFD Level 0………. 39

3.5. Perancangan Database……….. 42

3.5.1. ERD (Entity Relation Diagram)………. 42

3.5.2. CDM (Conceptual Data Model)………. 43

3.5.3. PDM (Pysical Data Model)……… 44

3.5.4 Daftar Tabel………... 45

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM……….. 45

4.1. Kebutuhan Sistem………. 45

(8)

4.2.4 Halaman About Us………... 48

4.2.5. Halaman Register………. 48

4.2.6. Halaman Administrator……… 49

4.2.7. Halaman Administrator Bagian Renungan………….. 49

4.2.8. Halaman Administrator Bagian Schedule……… 50

4.2.9. Halaman Administrator Bagian Informasi…………... 51

4.2.10. Halaman Gembala……… 52

4.2.11. Halaman Gembala Bagian Informasi……… 52

4.2.12. Halaman Gembala Bagian Renungan……… 53

4.2.13. Halaman Gembala Bagian Permintaan Renungan…… 54

BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI……….. 55

5.1. Uji Coba……….. 55

5.1.1. Uji Coba Sistem……… 55

5.2. Uji Coba Login……… 56

5.3. Uji Coba Input Informasi……… 57

5.4. Uji Coba Schedule……….. 58

5.5. Uji Coba Kategori Renungan……….. 59

BAB VI PENUTUP ... 60

6.1. Kesimpulan... 60

6.2. Saran ... 61

(9)

2. Ir . Yustina Ngatilah, MT

ABSTRAK

Pertumbuhan suatu gereja dapat dilihat dari banyaknya jemaat digereja tersebut. makin banyak jemaat yang dimilikinya, dapat dikatakan gereja tersebut makin maju. Faktor utama yang menjadi daya tarik bagi jemaat untuk datang ke gereja adalah pendeta, sebab kotbah yang menarik akan membuat jemaat betah mengikuti kebaktian. Tetapi selain faktor tersebut masih terdapat lagi faktor lain yang mempengaruhinya, seperti gedung gereja yang nyaman, pelayanan yang baik, rasa kekeluargaan yang terjalin antar jemaat, majelis dan pendeta dan yang lainnya. Oleh sebab itu maka gereja berusaha terus untuk meningkatkan pelayanannya, baik bersifat internal maupun eksternal.

Salah satu upaya Gereja Kristen Tiberias untuk meningkatkan pelayanannya adalah dengan lebih mengenal para jemaat yang aktif atau tidak. Karena itu segala informasi tentang jemaat dan yang diberikan pada jemaat harus selalu up to date. Disisi lain, pengolahan data jemaat dan gereja selama ini dilakukan secara manual akibatnya banyak terjadi kelemahan, hal ini disebabkan jumlah data jemaat yang ditangani sangat banyak. Untuk itulah perlu diterapkan system baru yang terkomputerisasi, yang lebih relevan dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh gereja.

Uji coba dilaksanakan untuk mengetahui apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perancangan yang dibuat agar jemaat mengetahui kegiatan dan juga informasi tentang gereja Tiberias dengan cepat dan mudah.

(10)

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini kebutuhan manusia akan informasi memacu pesatnya perkembangan teknologi di bidang informasi dan teknologi telekomunikasi. Teknologi yang semakin meningkat didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, membuktikan bahwa kini informasi telah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Sistem informasi dan teknolgi informasi berfungsi sebagai pendukung untuk mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang tersedia.

(11)

Di dalam permasalahan yang ada pada Gereja Kristen Tiberias peneliti mengambil sebuah gambaran dari permasalahan pengumunan, jadwal, dan renungan harian untuk anggota jemaat. Sebelumnya, di gereja Kristen Tiberias masih menggunakan sistem non-kumputerisasi untuk pengumuman, jadwal, dan renungan harian. Sehingga untuk mengetahui pengumuman dan jadwal gereja, akan mengalami kesulitan. Sehingga diperlukan sistem informasi yang tidak membutuhkan banyak waktu dan efesien serta mudah diterima dimanapun dan kapanpun. Dengan melihat beberapa kekurangan dalam bidang di atas, maka dari itu peneliti mencoba memberikan pandangan dan solusi dengan membuat Pembangunan Sistem Aplikasi Renungan Rohani Harian Gereja Kristen Tiberias.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa alasan yang telah dipaparkan di atas, maka beberapa muncul perlu dijawab dalam penelitian ini. Adapun permasalahan tersebut adalah :

a. Bagaimana aplikasi renungan harian dapat menjadi ulasan renungan gereja secara online.dengan mendukung akses komputerisasi dan mobile ?

b. Bagaimana jadwal kegiatan dengan waktu pelaksanaannya dan profile gereja ?

(12)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang timbul di atas maka perlu adanya batasan-batasan yang jelas dalam penelitian atau pembuatan tugas akhir ini, yaitu :

a. Sistem ini mempunyai tiga hak akses yaitu administrator, pendeta dan jemaat.

b. Sistem ini hanya digunakan di gereja Tiberias surabaya.

c. Sistem renungan harian ini hanya mengenal pendeta yang berada di tiberias Surabaya saja dalam akses login sehingga pendetaa telah mendaftar dan di setujuhi oleh pihak gereja (admin).

d. Merupakan media online dalam penyampaian renungan online berdasarkan waktu.

e. Bukan merupakan aplikasi untuk mencatat kegiatan harian gereja atau sistem perhitungan.

f. Hanya mencakup wilayah gereja untuk daerah Surabaya saja.

1.4 Tujuan Penelitian

Secara garis besar bahwa tujuan dari Tugas akhir ini adalah merancang sistem aplikasi renungan harian yang berguna untuk gereja Tiberias khususnya pihak pendeta dan pihak jemaat yang ada dalam lingkup gereja Tiberias Surabaya.

1.5 Manfaat Penelitian

(13)

a. memberikan kemudahan bagi pendeta dan gereja dalam melakukan penyegaran rohani terhadap jemaat gereja.

b. Memudahkan jemaat dalam mengimani renungan harian gereja.

c. Memudahkan jemaat untuk dapat mencetak renungan dan menjadikannya suatu tuntunan dalam pelaksanaan rohaninya secara offline.

d. Dapat menggantikan media renungan mingguan gereja. e. Dapat mengirim sms massal kepada jemaat

f. Memudahkan jemaat dalam mencari jadwal kebaktian gereja Tiberias di daerah Surabaya.

1.6 Metodologi Penelitian 1. Survei / Wawancara

Dalam tahap ini peneliti melakukan survei awal guna mengetahui kinerja gereja selama ini beserta masalah-masalah yang timbul.

2. Studi Literatur

Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan bahan-bahan yang lebih bersifat teori sebagai tambahan informasi.

3. Analisis Sistem

Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan sistem dan kemampuan / fasilitas yang diperlukan pada proses pembuatan aplikasi. 4. Desain Sistem

Dalam tahap ini dilakukan perancangan sistem untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada berdasarkan hasil analisis.

(14)

Dalam tahap ini dilakukan pengujian selama kurang lebih 2 bulan terhadap sistem yang dihasilkan dan penanganan kesalahan serta membantu proses pembelajaran staf gereja dalam memahami aplikasi yang dihasilkan.

6. Pembuatan Laporan

Dalam tahap ini dilakukan proses dokumentasi dari seluruh hasil kerja yang telah dilakukan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab dengan

pokok pembahasan, yang diantaranya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi hal-hal yang melatarbelakangi dan perumusan masalah, menentukan batasan masalahnya disertai tujuan dan manfaat dari penelitian yang akan dihasilkan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori pendukung yang berhubungan dengan

pembangunan sistem informasi yang akan dibuat.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Mengemukakan sejarah dan analisis berupa gambaran umum dan sistem yang berlaku pada gereja serta diarahkan pada proses analisis dan desain sistem serta rancangan user

(15)

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Berisi penjelasan tentang spesifikasi dan kemampuan sistem yang dibuat serta disain antar muka dari aplikasi yang dibuat.

BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI

Berisi tentang hasil yang didapat dari sistem yang telah diimplementasikan.

BAB VI PENUTUP

(16)

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan, suatu sistem betapapun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen, dimana komponen-komponen dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian dari sistem yang mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Di bawah ini terdapat beberapa konsep dasar di dalam menentukan sistem. Menurut Azhar Susanto :

“Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Jerry Fitz Gerald, dalam Jogiyanto, H.M. :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu“

Sedangkan menurut Heyel, dalam Witarto :

“Suatu sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung dan prosedur-prosedur yang berhubungan, yang melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi”

(17)

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan atau fungsi utama dari suatu organisasi atau perusahaan.(Ghazali,M, & Budi Hariyanto (2008). Konsep Sistem Infor masi - Sistem Infor masi Per usahaan. Bandung : TheONEmAn2480)

Gambar 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Ghazali,M, & Budi Hariyanto (2008) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

a. Komponen Sistem ( Components )

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artiya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem dimana suatu sistem tidak peduli betapa pun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

(18)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan dimana batas suatu sistem menunjukkan ruang ringkup ( scope ) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem ( Environments )

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat jiga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung ( Interface ) Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran ( output ) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input ) untuk subsistem yang lainnya dengan melaui penghubung dimana penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

(19)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input ) dan masukan sinyal ( signal input ). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah

signal input yang diolah menjadi informasi.

f. Keluaran ( Output ) Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolah ( Process ) Sistem

(20)

h. Sasaran ( Objective ) atau tujuan ( goal )

Suatu sistem pasti memilki tujuan atau sasaran karena apabila suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah

goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan

sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama maka istilah goal lebih tepat digunakan.

Karakteristik sistem dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2. Karakteristik Sistem

2.1.2 Klasifikasi Sistem

(21)

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan menusia adalah sistem yang dirancang manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine sistem atau ada yang menyebut dengan

machine system.

c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.

2.3 Sistem Infor masi

(22)

suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut. Ghazali,M, & Budi Hariyanto (2008)

Kata sistem banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen :

1. Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.

2. Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan obyeknya.

3. Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya. 4. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

(23)

a. Analisis Sistem

Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi : a. Menentukan lingkup sistem

b. Mengumpulkan Fakta c. Menganalisis Fakta

d. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis sistem.

Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah:

a. Identity, mengidentifikasi masalah

Identity, atau mengenal (mengidentifikasi) masalah merupakan langkah

pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang ingin dipecahkan.

Diantaranya yaitu : mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasi titik keputusan, dan mengidentifikasi personil kunci.

b. Understand, memahami kerja sistem yang adaLangkah ini dapat dilakukan

(24)

mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel. Tugas yang perlu dilakukan pada langkah ini adalah menentukan jenis penelitian, merencanakan jadwal penelitian (mengatur jadwal wawancara, mengatur jadwal observasi, dan mengatur jadwal pengambilan sampel), membuat

penugasan penelitian, membuat agenda wawancara, mengumpulkan hasil penelitian.

c. Analyze, menganalisis sistem

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diantaranya menganalisis kelemahan sistem. Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh kriteria penilaian sebagai berikut : relevance, capacity, efficiency, timeless,

accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security, economy, simplicity.

Analisis yang dilakukan meliputi distribusi pekerjaan, pengukuran pekerjaan, keandalan, dokumen, laporan, teknologi.

d. Report, membuat laporan hasil analisis

(25)

Dalam perkembangannya sistem informasi sangat erat hubungannya dengan teknologi komputer. Konsep dasar informasi dapat dilihat dari gambar 2.3.

Gambar 2.3. Konsep Dasar Informasi

Penggunaan teknologi komputer sangat diperlukan untuk membantu pengolahan data yang bersifat rutin dan membutuhkan ketelitian yang tinggi diantaranya: siklus informasi, kualitas informasi, nilai informasi.

a. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah untuk proses lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tetentu agar dapat lebih berguna dalam bentuk informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan dan menghasilkan suatu tindakan yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali melalui suatu model sampai mmbentuk suatu siklus informasi.

Sumber Daya Dalam

Suatu Pengelolaan

4 M + 1 I M anusia

M aterial M esin M odal Informasi Pengelolaan Informasi

(26)

Gambar 2.4. Siklus Informasi b. Kualitas Informasi

Kualitas informasi merupakan bagian dari karakteristik informasi,diukur berdasarkan Relevansi, Tepat waktu, dan Akurasi hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.5 dibawah ini

Gambar 2.5. Komponen Kualitas Informasi c. Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem

(27)

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis Cost Effectiveness atau Cost

Benefit.

2.4 Pengembangan Sistem

Menurut Ghazali,M, & Budi Hariyanto (2008) pengembangan sistem

(System development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

1. Adanya permasalahan (Problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa : ketidakberesan pada sistem yang lama dan menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.

2. Untuk meraih kesempatan (Opportunisties)

3. Adanya instruksi-instruksi (Directives)

Karena adanya permasalahan, kesempatan dan instruksi, maka sistem yang baru perlu dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang timbul, meraih kesempatan yang ada atau memenuhi instruksi yang diberikan.

(28)

baru. Peningkatan ini berhubungan dengan kemudahan sistem itu sendiri, diantaranya :

1. Performance (Kinerja), Kinerja dapat diukur dari Throughput dan Response

Time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu

saat tertentu. Response Time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi.

2. Information (Informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang

disajikan.

3. Economy (Ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan dan penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (Pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi

dan memperbaiki kesalahan-kesalahan.

5. Efficiency (Efisisensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.

6. Service (Pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

sistem.

2.5 Pengertian PHP

(29)

CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.

2.5.1 Sejar ah PHP

Menurut Awan Pribadi (2010) PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf

pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing’/Form Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

(30)

perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.5.2 Kelebihan PHP Dari Bahasa Pemr ograman Lain

Menurut Sutarman, S.Kom. (2000) kelebihan PHP dari pemograman lainya yaitu antara lain :

- Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

- Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana – mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah.

- Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis – milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

- Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.

- PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system. 2.5.3 Code Igniter

(31)

memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.

PHP adalah sebuah bahasa pemrograman web yang popular, tangguh dan dapat di peroleh secara gratis. Untuk mempermudah dan mempercepat pengembangan aplikasi dengan PHP, banyak bermunculan framework PHP, satu di antaranya adalah Code Igniter. Image Library Code Igniter menyediakan fungsi resize dan crop image secara terpisah, namun terkadang kita membutuhkan fungsi yang dapat langsung resize dan sekaligus crop ke dimensi persis tertentu yang kita inginkan, misal jika kita memiliki file berukuran 800x600 pixel, dan kita menginginkan image tersebut diproses ke ukuran 320x200, perlu dilakukan proses resize dan crop terhadap image tersebut. R&OS Library adalah library untuk membuat file PDF. dalam librari ini juga terdapat fungsi2 layaknya engine report seperti, setting margin, page orientation, page number, menambah image, garis, dll.

Jquery merupakan salah satu ajax framework yang cukup populer. Daripada membangun sistem ajax dari awal (create from scratch) PHP libchart adalah sebuah library untuk membuat sebuah chart pada PHP berbasis GD.

2.5.4 Pengertian Framewor k

(32)

class dari awal. Framework bisa diartikan sebagai alat yang digunakan untuk membantu pekerjaan. Karena untuk pembuatan website maka framework disini dapat diartikan sebagai alat yang dapat digunakan untuk mempermudah pembuatan website. Jika dengan menggunankan CMS (Content Management System) maka hanya dengan menjalankan saja tidak perlu lagi memikirkan untuk menulis kode program, tetapi tidak demikian dengan framework. Menggunakan framework masih harus menulis kode, bedanya kode-kode yang ditulis harus menyesuaikan dengan lingkungan framework yang digunakan.

Sebuah framework selain menyediakan lingkungan pengembangan sendiri-sendiri juga menyediakan berbagai macam fungsi siap pakai yang dapat digunakan dalam pembuatan website. Sehingga nantinya akan banyak kode atau fungsi yang terlihat tidak seperti biasanya, karena fungsi fungsi tersebut merupakan fungsi bawaan framework dan bukan fungsi asli dari PHP. Fungsi tersebut terkadang merupakan pengembangan atau penyesuaian fungsi asli PHP agar lebih mudah digunakan atau agar lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Ada beberapa alasan mengapa menggunakan Framework:

a. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web. b. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola

tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada)

(33)

validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll

d. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS pengertian VMC (Model View Controller).

Menurut Awan Pribadi (2010) model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web, berawal pada bahasa pemrograman Small Talk, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu :

a. View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.

b. Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.

(34)

dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.

Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan developernya, yaitu programmer yang menangani bagian model dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintenance ability dan organisasi kode. Walaupun demikian dibutuhkan komunikasi yang baik antara programmer dan designer dalam menangani variabel-variabel yang akan ditampilkan.

Ada beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan Framework PHP lain :

a. Per forma sangat cepat : salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP from the scracth, tapi Codeigniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang codeigniter merupakan framework yang paling cepat dibanding framework yang lain. Awan Pribadi (2010)

(35)

c. Banyak komunitas: dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru. Awan Pribadi (2010)

d. Dokumentasi yang sangat lengkap : Setiap paket instalasi codeigniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun mudah dipahami. Awan Pribadi (2010)

2.5.5 Langkah – Langkah Membuat Website Menggunakan CodeIgniter Menurut Komang Wiswarakama (2010) berikut ini adalah langkah – langkah yang digunakan untuk membuat sebuah website menggunakan codeigniter

a. Melakukan konfigurasi

Melakukan konfigurasi pada halaman config.php, database.php,

autoload.php dan route.php yang ada pada folder

system/application/config. Berikut adalah cara untuk melakukan

konfigurasi. Config.php

$config['base_url']= "http://localhost/namaWeb/"; //ganti dengan nama folder web

Database.php

$db['default']['hostname'] = "localhost";

(36)

Autoload.php

$autoload['helper'] = array('url'); //diperlukan untuk fungsi base_url()

Route.php

$route['default_controller'] = "web"; //controller default (akan dibuat nantinya)

b. Membuat Controller Utama

controller utama ini digunakan untuk ditampilkan di halaman awal,

yang secara default akan di load (pada route.php) jika ada orang yang membuka alamat website.

<?php if (!defined('BASEPATH')) exit('No direct script access allowed');

class Web extends Controller { function Web()

$this->load->view('main',$data); // load main.php (yang akan dibuat nanti) dengan beban data

} }

Setelah itu langkah selanjutnya membuat tampilan halaman awal. File ini disimpan pada folder application/views/

<?php if (!defined('BASEPATH')) exit('No direct script access allowed');

(37)

c. Membuat Model

Pada dasarnya, semua yang ingin ditampilkan di halaman website adalah sebuah permainan database biasa. Entah itu recent post,

recent comment, dan sebagainya.

-- Table structure for table `posting` --

CREATE TABLE `posting` (

`posting_id` int(5) NOT NULL auto_increment,

`posting_judul` varchar(100) collate latin1_general_ci NOT NULL,

`posting_isi` longtext collate latin1_general_ci NOT NULL, `posting_tanggal` varchar(50) collate latin1_general_ci NOT NULL,

`posting_aktif` int(1) NOT NULL default '1', `posting_hits` int(100) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`posting_id`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci AUTO_INCREMENT=1 ;

Selanjutnya, modifikasi juga view ‘content.php’, karena view yang akan di load (main.php) memanggil file content.php untuk menjadi jadi tampilan content.

<div id='content'>

<?php foreach($content->result() as $row):?> <h3><?=$row->posting_judul?></h3>

<p class="post-info">

Oleh Admin | <?=$row->posting_hits?> hits </p>

<p>

<?=word_limiter($row->posting_isi,30)?> </p> <!-- batasi tampilan hanya 30 kata -->

<p class="postmeta">

<span class="date"><?=date('d F Y',$row->posting_tanggal)?></span>

(38)

<?php endforeach< span class="phpScriptTag">?> </div>

2.6My SQL

MySQL adalah database yang cepat dan tangguh, sangat cocok jika digabungkan dengan PHP, database dapat menyimpan, mencari dan mengklasifikasikan data dengan lebih akurat dan professional. MySQL menggunakan SQL language (Structur Query Language) artinya MySQL menggunakan query atau bahasa pemprogaman yang sudah standar di dalam dunia database. Sutarman, S.Kom. (2000)

Berikut ini merupakan kelebihan MySQL, diantaranya :

- Dari segi performa, MySQL tidak bisa diragukan, pemprosesan database sangat cepat

- Open source

- Mudah untuk dipelajari

- Kompabilitas dengan berbagai system operasi dan web server yang ada.

2.7 Xampp

(39)

Berikut detail paket installasi yang disertakan pada XAMPP 1.6.4 yang digunakan untuk aplikasi ini:

1. Apache 2.2.3 2. MySQL 5.0.27

3. PHP 5.2.0 + PHP 4.4.7 + PEAR 4. PHP-Switch win32 1.0

5. XAMPP Control Version 2.3 from www.nat32.com 6. XAMPP Security 1.0

XAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan MySQL instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses installasi ketiga produk tersebut. Selain paket installasi instant XAMPP versi 1.5.5 juga memberikan fasiltias pilihan pengunaan PHP4 atau PHP5. Untuk berpindah versi PHP yang ingin digunakan juga sangat mudah dilakukan dengan mengunakan bantuan PHP-Switch yang telah disertakan oleh XAMPP, dan yang terpenting XAMPP bersifat free atau gratis untuk digunakan.

2.7 Power Designer

(40)

Berikut ini merupakan beberapa contoh perbedaan notasi antara Elmasri dengan power designer:

Gambar 2.6 Perbedaan Notasi ERD Dengan Power Designer

2.8 Algoritma Penjadwalan (Priority schedulling) Jenis-jenis algoritma penjadwalan adalah sebagai berikut : 1. Nonpreemptive, menggunakan konsep :

a. FIFO (First In First Out) atau FCFS (First Come First Serve) b. SJF (Shortest Job First)

c. HRN (Highest Ratio Next)

d. MFQ (Multiple Feedback Queues) 2. Preemptive, menggunakan konsep :

a. RR (Round Robin)

(41)

Klasifikasi lain selain berdasarkan dapat/tidaknya suatu proses diambil secara paksa adalah klasifikasi berdasarkan adanya prioritas di proses-proses, yaitu : 1. Algoritma penjadwalan tanpa berprioritas.

2. Algoritma penjadwalan berprioritas, terdiri dari : a. Berprioritas static

b. Berprioritas dinamis

Sedang yang akan kita bahas adalah algoritma Preemptive yang dalam hal ini akan kita jelaskan tentang PS (Priority schedulling) Setiap proses diberi prioritas dan proses yang berprioritas tertinggi mendapat jatah waktu lebih dulu (running). Diasumsikan bahwa masing-masing proses memiliki prioritas tertentu, sehingga akan dilaksanakan berdasar prioritas yang dimilikinya. Ilustrasi yang dapat memperjelas prioritas tersebut adalah dalam komputer militer, dimana proses dari jendral berprioritas 100, proses dari kolonel 90, mayor berprioritas 80, kapten berprioritas 70, letnan berprioritas 60 dan seterusnya. Dalam UNIX perintah untuk mengubah prioritas menggunakan perintah nice. Pemberian prioritas diberikan secara:

1. Statis (Static Priorities) berarti prioritas tidak berubah. Keunggulan :

• Mudah diimplementasikan. • Mempunyai overhead relatif kecil. Kelemahan :

(42)

2. Dinamis (Dynamic Priorities) merupakan mekanisme untuk menanggapi perubahan lingkungan system beroperasi. Prioritas awal yang diberikan ke proses mungkin hanya berumur pendek setelah disesuaikan ke nilai yang lebih tepat sesuai lingkungan.

Kelemahan :

Implementasi mekanisme prioritas dinamis lebih kompleks dan mempunyai overhead lebih besar. Overhead ini diimbangi dengan peningkatan daya tanggap sistem.

Contoh penjadwalan berprioritas :

Proses-proses yang sangat banyak operasi masukan / keluaran menghabiskan kebanyakan waktu menunggu selesainya operasinya masukan / keluaran. Proses-proses ini diberi prioritas sangat tinggi sehingga begitu proses Memerlukan pemroses segera diberikan, proses akan segera memulai permintaan masukan / keluaran berikutnya sehingga menyebabkan proses blocked menunggu selesainya operasi masukan / keluaran. Dengan demikian pemroses dapat dipergunakan proses-proses lain. Proses-proses I/O berjalan paralel bersama proses-proses lain yang benar-benar memerlukan pemroses, sementara proses-proses I/O itu menunggu selesainya operasi DMA.

Proses-proses yang sangat banyak operasi I/O-nya, kalau harus menunggu lama untuk memakai pemroses (karena prioritas rendah) hanya akan membebani memori, karena harus disimpan tanpa perlu proses-proses itu dimemori karena tidak selesai-selesai menunggu operasi masukan dan menunggu jatah pemroses. .

(43)

3.1 Pengumpulan Materi

Pengumpulan materi dalam penyusunan laporan ini dilakukan dengan survei di gereja Tiberias itu sendiri, dan dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan bidang database dan perancangan tabel administrasi.

3.2 Analisis Per masalahan

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan maka yang menjadi permasalahan pokok yang kiranya dapat diselesaikan dengan sistem ini adalah sebagai berikut :

- Banyaknya jemaat yang tidak mengetahui jadwal ibadah dan informasi di gereja Tiberias dikarenakan banyaknya cabang dari gereja Tiberias .

- Banyaknya permintaan jemaat untuk selalu mendapatkan peyegaran rohani.

3.3 Analisa Kebutuhan

Dari masalah masalah yang telah disebutkan penulis mencoba menemukan sebuah kesimpulan sistem yang mungkin dapat memberi solusi bagi masalah masalah tersebut, yaitu :

(44)

- Adanya jadwal ibadah, agenda, pengumuman detail untuk memberitahukan kegiatan yang diadakan oleh gereja

3.3.1 Identifikasi User

Sebenarnya setiap jemaat dapat menjadi user di sistem ini, tetapi dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :

1. Administrator

Administrator memiliki hak akses penuh dengan keseluruhan sistem,

dari pemberian hak akses untuk user lainnya, memasukkan jadwal ibadah, memasukkan informai, renungan.

2. Umum

Umum sendiri adalah jemaat yang telah terdaftar, tetapi disini jemaat

tidak dapat menggunakan sistem secara keseluruhan, tetapi dapat melihat jadwal ibadah, informasi dan renungan.

3. Pendeta

Dalam aplikasi ini Pendeta dapat menambah renungan, menambah informasi, dan menambah kategori kategori

3.4 Analisis Sistem

(45)

Dalam perancangan sistem administrasi ini, penulis akan melakukan langkah secara berurut didasarkan atas metode waterfall, dimulai dari pengumpulan materi, analisa kebutuhan, membuat DFD dan ERD yang termasuk dalam perancangan sistem dan rancangan desain sistem.

3.4.1 Perancangan Sistem

Didalam rancang bangun web ini, dibuat beberapa peracangan yang menjelaskan penggambaran sistem secara umum dan menyeluruh, sitem perancangan tersebut diantaranya Diagram jenjang, Diagram context, Data Flow Diagram (DFD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM), Perancangan database.

(46)

Diagram Jenjang (gambar 3.1) diatas menjelaskan tentang garis besar

website sistem informasi renungan di gereja Tiberias

3.4.3 Desain Sistem DFD (Data Flow Diagram)

DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

DFD dibagi kedalam beberapa level-level yang lebih rendah untuk membatasi agar diagram tidak menjadi terlalu detail dan sulit dibaca. Hanya dengan empat simbol DFD dapat menggambarkan sebuah system, baik secara fisik maupun konseptual. Empat symbol DFD yaitu sumber/tujuan data, proses, penyimpanan data, dan arus data.

3.4.3.1 Context Diagram

(47)

Pada hal ini DFD level conctext terdapat beberapa pelaku utama yang berhubungan erat dengan aplikasi ini, yaitu: pendeta, admin dan jemaat. Dengan pejelasan sebagai berikut:

a. Admin

Dalam aplikasi ini admin mempunyai hak akses penuh atas website sistem informasi renungan. Admin dapat memasukkan, edit dan menghapus data.

b. Umum

Dalam aplikasi ini user umum hanya dapat melihat jadwal ibadah, infromasi dan renungan.

c. Gembala

(48)

permintaan data konsul

Gambar 3.2 Data flow diagram context 3.4.3.2 DFD Level 0

DFD level 0 ada DFD lanjutan dari DFD context yang telah dilakukan

decompose pada DFD level context agar dapat membuat analisa proses sistem

(49)
(50)

\

Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 1

Pada DFD Level 1 terdapat empat proses yaitu insert, update, delete dan view. Dari situ pendeta, admin memasukkan, meng-update, menghapus dan melihat data konsul yang selanjutnya akan disimpan pada tabel konsul.

(51)

Pada DFD level 1 merupakan penjabaran dari diagram context yang sebelumnya telah dijelaskan dengan cara decompose, kemudian dibuat beberapa proses yang kesemua proses tersebut masih merupakan bagian dari proses inti yaitu proses sistem informasi renungan di gereja Tiberias. Pada DFD level ini dapat lebih menjelaskan darimana asal data sehingga memuculkan sebuah data

store. Seperti yang terlihat pada tabel yang diatas terdapat proses memasukkan

data. Pada proses tersebut dapat dijelaskan bahwa: - Memasukkan data

Pada proses memasukkan data ini, semua data yaitu: data renugan, data informasi, dan data jadwal. Semua data tersebut dimasukkan dalam tabel-tabel yang berhubungan, seperti data renugan dimasukkan dalam tabel-tabel renungan.

3.5 Perancangan Database

Disini dirancang sebuah susunan kerangka database dan sebagai awalnya dibuat Conceptual Data Model (CDM) setelah itu diubah menjadi Pysical Data

Model (PDM) .

3.5.1 ERD (Entity Relation Diagram)

Entity Relation Diagaram adalah merupakan suatu model untuk

(52)

a. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti memiliki elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut memiliki sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumla entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

3.5.2 Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual data model adalah kerangka awal dari penyusunan database

dengan mebuat tabel – tabel yang dibutuhkan oleh sistem sesuai dengan data flow

(53)

Gambar 3.5 CDM Aplikasi Web

3.5.3 Pysical Data Model (PDM)

Pysical data model merupakan hasil generate dari conceptual data model

dan komposisinya tidak jauh berbeda jika dilihat dari susunan tabel dan relasi – relasinya, hanya saja komposisi jumlah atribut dari tabel mengalami sedikit perubahan

Gambar 3.6 PDM aplikasi web

FK_IBADAH_PELAKSANA_SCHEDULE

i d_kom entar <pi > renungan i d_schedul e <pi >

(54)

3.5.4 Daftar Tabel

Berikut ini adalah database relational berdasarakan struktur tabel yang telah di generate dari pysical data model yang telah dibuat:

1. Tabel Renungan

Pada tabel 3.1 tabel renungan terdapat 6 entitas dari tabel tersebut, diantaranya adalah id_renungan yang berfungsi sebagai primary key dan yang lainnya sebagai entitas biasa.

Tabel 3.1 Tabel Renungan

Nama Kolom Bat asan Dat a Type

Id_renungan PK Int eger (5)

Judul Varchar2(500)

isi Varchar2(500)

t anggal dat e

penulis Int (15)

st atus Varchar2 (50)

2. Tabel Kategori

Pada tabel 3.2 tabel isi renungan terdapat dua entitas yaitu id_kategori yang berfungsi sebagai primary key dan entitas lainnya adalah nama_kategori sebagai entitas biasa.

Tabel 3.2 Tabel Kategori

Nama Kolom Bat asan Dat a Type

Id_kat egori PK Int eger (5)

(55)

3. Tabel Komentar

Pada tabel 3.3 tabel kategori terdapat tujuh entitas yaitu id_komentar yang berfungsi sebagai primary key dan entitas lainnya sebagai entitas biasa..

Tabel 3.3 Tabel komentar

Nama Kolom Bat asan Dat a Type

Id_koment ar PK Int eger (5)

nama Varchar2 (100)

email Text

w ebsit e Varchar (100)

Tanggal dat e

Isi_koment ar t ext

4. Tabel Permintaan

Pada tabel 3.4 tabel agenda terdapat empat entitas yaitu id_permintaan yang berfungsi sebagai primary key dan entitas lainnya merupakan entitas biasa.

Tabel 3.4. Tabel Agenda

Nama Kolom Bat asan Dat a Type

Id_permint aan PK Int eger (5)

nama Varchar2 (100)

Isi Text

(56)

5. Tabel User

Pada tabel 3.5 tabel user terdapat enam entitas yaitu id_user yang berfungsi sebagai primary key dan entitas yang lainnya adalah entitas biasa.

Tabel 3.5 Tabel Absen

Nama Kolom Bat asan Dat a Type

Id_user PK Int eger (5)

nama Varchar2 (200)

username Varchar2 (20)

passw ord Varchar2 (20)

st atus Varchar2 (10)

phone number

6. Tabel Tempat

Pada tabel 3.6 tabel user terdapat dua entitas yaitu id_tempat yang berfungsi sebagai primary key dan entitas lainnya adalah entitas biasa.

Tabel 3.6 Tabel User

Nama Kolom Bat asan Dat a Type

Id_t empat PK Varchar (100)

(57)

7. Tabel Informasi

Pada tabel 3.7 terdapat empat entitas yaitu id_informasi yang berfungsi sebagai primary key dan nama_kategori adalah entitas biasa.

Tabel 3.7 Tabel informasi

Nama Kolom Bat asan Dat a Type

Id_informasi PK Int eger (10)

judul Varchar2 (200)

isi t ext

kegiat an Varchar2 (20)

8. Tabel Schedule

Pada tabel 3.8. tabel Schedule terdapat lima entitas yaitu id_ Schedule yang berfungsi sebagai primary key dan yang lainnya merupakan entitas biasa.

Tabel 3.8 Tabel Isi Jadwal

Nama Kolom Bat asan Dat a Type

Id_ schedule PK Int eger (5)

Tempat Text

Jam t ime

Nama_pendeta Varchar2 (100)

(58)

Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai Sistem Informasi Gereja, maka pada bab ini akan dibahas lebih lanjut mengenai disain program yang merupakan implementasi dari sistem tersebut.

4.1 Kebutuhan Sistem

Untuk implementasi aplikasi Sistem Aplikasi Renungan Gereja Tiberias memerlukan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) pendukung, Agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

a. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Ultimate

b. Database untuk pengolahan data menggunakan MySql Versi 5.1.30 c. Aplikasi pengembang menggunakan Macromedia Dreamweaver 8,

Xampp 1.7.0, PhpMyadmin, Sybase PowerDesigner 12.5, dan Google Crome

Perangkat keras (hardware) yang dapat digunakan untuk mendukung perangkat lunak diatas yaitu:

a. Acer

b. Memori 1 GB

(59)

4.2 Implementasi

Pada sub bab Implementasi aplikasi desain antarmuka ini, menjelaskan apa saja yang terlibat dalam sistem yang telah dibuat bedasarkan perancangan yang telah di bahas pada bab III. Pada sistem ini terdapat beberapa menu utama dari Sistem Aplikasi Renungan Gereja Tiberias antara lain yaitu:

1. Dynamic Priority dalam aplikasi

2. Halaman tampilan utama website Gereja Tiberias 3. Halaman Jadwal

4. Halaman kegiatan 5. Halaman Renungan 6. Halaman About us 7. Halaman Admin 8. Halaman Pendeta

4.2.1 Dynamic Priority dalam aplikasi

Dynamic Priority di gunakan pada saat admin menambahkan data renungan baru (harian,mingguan,bulanan) akan muncul paling atas sendiri sesuai dengan waktu dan tanggal pada saat admin melakukan login.

(60)

Gambar 4.1 Dynamic Priority dalam aplikasi 4.2.2 Halaman tampilan utama website Gereja Tiberias

Pada halaman utama dari aplikasi ini, terdapat empat menu utama pada sistem yaitu: menu Home, Schedule, Information, about us dan menu login untuk user. Seperti pada Gambar 4.2 dan berikut adalah tampilan utama dari aplikasi:

(61)

4.2.3 Halaman Schedule

Pada halaman Schedule, user dapat melihat jadwal ibadah yang ada di gereja TIberias. Seperti pada Gambar 4.3 dan berikut adalah isi dari menu schedule:

Gambar 4.3 Tampilan Halaman Schedule 4.2.4 Halaman Information

(62)

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Information

4.2.5 Halaman About Us

Pada halaman ini terdapat informasi tentang profil bulletin gereja Tiberias. Seperti pada Gambar 4.5 dan berikut adalah tampilan dari halaman about us.

Gambar 4.5 Tampilan Halaman About Us

4.2.6 Halaman Register

(63)

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Register 4.2.7 Halaman Administrator

Pada halaman administrator ini adalah tampilan pertama yang akan dijumpai ketika berhasil login kedalam sistem informasi gereja sebagai administrator. Seperti pada Gambar 4.7 dan berikut adalah tampilan halaman administrator:

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Administrator

4.2.8. Halaman Administrator Bagian Renungan

(64)

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Administrator Bagian Renungan 4.2.9 Halaman Administrator Bagian Schedule

Pada halaman schedule berisi tentang informasi jadwal yang ada di gereja Tiberias Surabaya. Seperti pada Gambar 4.9 dan berikut adalah gambar dari halaman schedule:

Gambar 4.9 Tampilan Administrator Bagian Schedule

(65)

Gambat 4.10 Tampilan Untuk menambahkan schedule 4.2.10 Halaman Administrator Bagian Infor masi

Pada halaman ini berisi tentang informasi yang ditujukan kepada jemaat gereja Tiberias. Seperti pada Gambar 4.10 dan berikut adalah tampilan dari halaman informasi :

(66)

Gambar 4.12 Tampilan Untuk Menambahkan informasi

4.2.11 Halaman Gembala

Pada halaman ini user berhasil melakukan login sebagai gembala / pendeta. Seperti pada Gambar 4.13 berikut adalah tampilan halaman gembala

(67)

4.2.12 Halaman Gembala Bagian Infor masi

Pada halaman ini pendeta dapat melihat informasi yang ada yang ada di gereja Tiberias. Selain melihat informasi gembala juga dapat megubah dan

menghapus informasi. Seperti pada Gambar 4.14 berikut adalah tampilan halaman absensi

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Gembala Bagian Absensi Selain itu, pada halaman informasi gembala juga terdapat menu menambah informasi. Seperti pada Gambar 4.14 dibawah ini :

(68)

4.2.13 Halaman Gembala Bagian Renungan

Pada halaman ini gembala dapat melihat halaman renungan. Seperti pada Gambar 4.16 berikut adalah tampilan halaman renungan

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Gembala Bagian Renungan Pada halaman renungan gembala juga dapat menambahkan renungan. Seperti pada Gambar 4.17 dibawah ini

(69)

4.2.14 Halaman Gembala Bagian Per mintaan Renungan

Pada Halaman ini gembala dapat melihat jemaat yang ingin menerima renungan dari gereja Tiberias. Seperti pada Gambar 4.18 dan berikut adalah tampilan halaman permintaan renungan.

(70)

Pada bab ini akan membahas tentang uji coba dan evaluasi program aplikasi sistem aplikasi renungan rohani harian gereja kristen tiberias yang telah dibuat dan selanjutnya akan dibuat evasluasi dari hasil uji coba tersebut. Uji coba dilaksanakan untuk mengetahui apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perancangan yang dibuat. Evaluasi dilakukan untuk menetukan tingkat keberhasilan dari aplikasi yang dibuat.

5.1 Uji Coba

Uji coba ini bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi yang telah dibuat ini sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang diharapkan.

5.1.1 Uji Coba Sistem

Adapun uji coba didalam Sistem Informas Management Hubungan Jemaat ini yaitu uji coba halaman dari semua menu yang ada.

Untuk memeriksa sistem berjalan dengan lancar dan sesuai denga proses yang telah dijelaskan pada bab – bab sebelumnya maka dibuat skenario yang terdiri dair beberapa uji coba diantaranya:

1. Uji coba Login

(71)

3. Uji coba inut renungan

5.2 Uji Coba Login

Pada uji coba ini akan di uji cobakan dalam melakukan login admin pada sistem informasi manajemen jemaat

a. Pada Gambar 5.1 menunjukkan halaman awal ketika mengakses sistem aplikasi renungan rohani harian gereja kristen tiberias, form username dan password harus di isi sesuai dengan data yang valid.

Gambar 5.1 form Login

(72)

Gambar 5.2 Halaman Admin

5.3 Uji Coba Input Informasi

Pada uji coba ini akan di uji cobakan untuk input informasi

a. Pada Gambar 5.3 adalah tampilan dari halaman untuk menambah informasi.

(73)

b. Setelah di inputkan, akan terlihat pada halaman jadwal, pada Gambar 5.4 adalah tampilan halaman setelah melakukan inputan.

Gambar 5.4 Halaman Informasi Setelah Melakukan Inputan

5.4 Uji Coba Schedule

Pada uji coba kali ini akan di uji cobakan halaman pengumuman

a. Pada Gambar 5.5 adalah tampilan dari halaman untuk menambah renungan.

(74)

b. Setelah di inputkan, akan terlihat pada halaman renugan, pada Gambar 5.6 adalah tampilan halaman setelah melakukan inputan.

Gambar 5.6 Halaman Pengumuman 5.5 Uji Coba Kategori Renungan

Pada halaman ini akan di ujicobakan untuk menginput Kategori renungan a. Pada Gambar 5.7 adalah tampilan dari halaman untuk menginputkan

kategori renungan.

Gambar 5.7 Halaman Untuk Menambah Kategori Renungan

b. Jika agenda yang ingi ditambahkan berhasil di inputkan akan terlihat pada halaman , seperti yang tampak pada Gambar 5.8

(75)

Tak sedikitpun penulis berdaya tanpa Tuhan Yesus Kristus dan tak ada gunanya pula penulis menyusun laporan ini kalau tidak berguna bagi orang lain. Setelah melalui berbagai percobaan dan perbaikan kesalahan, pada akhirnya aplikasi renungan gereja Kristen Tiberias ini dapat berjalan dengan baik.

6.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan serta implementasi untuk website sistem informasi gereja Tiberias, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Membuat sistem informasi yang mana didalamnya terdapat sistem informasi renungan dan informasi gereja sehingga pihak gereja lebih mudah mengetahui jemaat yang aktif atau tidak aktif dan juga mengetahui pertumbuhan jemaat.

b. Pada sistem informasi ini disediakan jadwal kegiatan yang berupa pengumuman dan agenda agar jemaat mengetahui kegiatan yang ada didalam gereja Tiberias.

(76)

berikan setelah penulis menyelesaikan aplikasi web management jemaat ini untuk perkembangan dan pengembangan sistem di masa akan datang. Saran – saran tersebut adalah:

1. Website ini dapat dikembangkan lagi berupa pemberitahunan untuk jemaat

yang telah lama tidak hadir dalam ibadah – ibadah gereja.

(77)

DAFTAR PUSTAKA

Ghazali,M, & Budi Hariyanto (2008). Konsep Sistem Infor masi - Sistem Infor masi Per usahaan. Bandung : TheONEmAn2480.

Hakim, Lukamanul. (2009). Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP. Yogyakarta : Lokomedia 2009.

Kendall & Kendall (2006). Analisis Dan Per ancangan Sistem (edisi ke 5). Jakarta : PT Indeks.

Mulyana, Y.B. S.Kom. (2004). Trik Membangun Situs : Menggunakan PHP

dan MySQL. Jakarta : Elex Media Komputindo

Pribadi,Awan. (2010). Membangun Web Berbasis PHP Dengan Framework

Codeigniter. Yogyakarta : Lokomedia

Sutarman, S.Kom. (2000). Membangun Aplikasi Web Dengan PHP dan MySQL. Bandung : Graha Ilmu.

Wiswarakama, Komang. (2010). 9 Langkah Menjadi Master Framework

Codeigniter. Yogyakarta : Lokomedia.

http://blog.uin-malang.ac.id/thunder/2010/10/14/algoritma-penjadwalan-ps-prority-schedulling/

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Jenjang
Gambar 3.2 Data flow diagram context
Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 1
Gambar 3.6 PDM aplikasi web
+7

Referensi

Dokumen terkait