• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN KONDISI ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN BASUKI RAHMAT KECAMATAN TEGAL SARI SURABAYA MENGGUNAKAN METODE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMETAAN KONDISI ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN BASUKI RAHMAT KECAMATAN TEGAL SARI SURABAYA MENGGUNAKAN METODE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN K ONDISI ARUS LALU LINTAS PADA RUAS J ALAN

BASUKI RAHMAT KECAMATAN TEGAL SARI SURABAYA

MENGGUNAKAN METODE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

TUGAS AKHIR

Diajukan oleh :

M. FAISAL DWI CAHYONO NPM : 0553010061

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah serta karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “Pemetaan Kondisi Arus Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Basuki Rahmat Kecamatan Tegalsari Surabaya“.

Adapun tugas akhir ini merupakan suatu syarat bagi mahasiswa dalam menempuh kurikulum pendidikan Strata – 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Segala usaha telah diupayakan semaksimal mungkin dalam penyusunan tugas akhir ini, baik dalam penerapan ilmu yang penulis dapat di bangku perkuliahan maupun melalui studil iteratur yang penulis dapat dari beberapa referensi yang berhubungan dengan penyusunan tugas akhiri ni,

namunsebagaimanusiadengansegalaketerbatasannya, makatugasakhirinimasihjauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diperlukan demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Padakesempatanini pula saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Ir. Naniek Ratni Jar.,M.kes, selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

(3)

3. Ir. Hendrata Wibisana, MT selaku dosen pembimbing utama Tugas Akhir yang dengan sabar serta berkenan memberikan bimbingan dan dorongan moril selama pengerjaan Tugas Akhir sampai selesai.

4. Ir. Siti Zainab, MT selaku dosen pembimbing pendamping Tugas Akhir yang dengan sabar serta berkenan memberikan bimbingan dan dorongan moril selama pengerjaan Tugas Akhir sampai selesai.

5. Dra. Anna Rumintang ST, MT, selaku dosen wali yang banyak memberikan nasehat serta dorongan moril.

6. Segenap dosen dan staff Jurusan Teknik Sipil UPN ”Veteran” Jawa Timur. 7. Ayah, Ibu, dan kakak tercintaserta keluargayang tidak pernah berhenti

memberikan dukungan lahir, batin, materil, spiritual, serta moral dari semenjak lahir hingga saat ini.

8. Semua kawan – kawan teknik sipil angkatan 2000 -2008 yang telah memberi dukungan moril.

9. Semua warga FTSP (Progdi Arsitek, Progdi Lingkungan, Progdi DKV) yang telah memberi motivasi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Kritik dan saran yang senantiasa penulis harapkan demi kemajuan bersama. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Surabaya,11 Desember 2011

(4)

PEMETAAN KONDISI ARUS LALU LINTAS PADA RUAS J ALAN BASUKI RAHMAT KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS M. FAISAL DWI CAHYONO

0553010061

ABSTRAK

Masalah pada transportasi darat yang dihadapi oleh masyarakat adalah kepadatan arus lalu lintas dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Peningkatan ini belum sepenuhnya diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan sarana transportasi, serta sarana pendukungnya. Akibatnya adalah tingkat pelayanan pada jalan perkotaan di kecamatan Tegalsari belum memenuhi keinginan dan harapan masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dari seringnya terjadi kemacetan di jalan - jalan utama kecamatan Tegalsari, terutama pada jam - jam sibuk di pagi dan sore hari.

Metode yang digunakan untuk membantu proses analisa dan pemetaan adalah metode Urban Roads and Arterial Capacity, persamaan Davidson dengan pendekatan linear, dan ArcView 3.3 sebagai software pembantu. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Derajat Kejenuhan (DS) tertinggi jatuh pada hari Sabtu sore = 0,61, sedangkan untuk nilai terendah pada hari Minggu pagi = 0,1 ,untuk nilai kecepatan kendaraan pada saat arus bebas (T0) tercepat jatuh pada hari Minggu pagi = 0,039 jam = 2,34 menit, sedangkan yang terendah pada hari Jumat pagi = 0,241 jam = 14,46 menit.

Jadi bisa diambil kesimpulan arus lalu lintas tertinggi pada ruas jalan basuki Rahmat terjadi pada hari Sabtu sore dan arus lalu lintas terendah terjadi pada hari Minggu pagi.

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan masalah ... 2

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Batasan Masalah ... 3

1.5.Manfaat Penelitian ... 4

1.6.Lokasi Penelitian ... 4

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1.Analisa Volume Lalu Lintas ... 6

2.1.1.Parameter-Parameter Arus Lalu Lintas ... 6

2.1.2.Volume Dan Lajur Arus ... 6

2.1.3.Volume Tiap Jam ... 7

2.2.Macam-Macam jalan ... 8

2.2.1.Penggolongan Jalan Di Indonesia ... 8

2.2.2.Kelas-Kelas Jalan ... 8

2.3.3.Fungsi Jalan ... 10

2.3.4.Sistem Jaringan Jalan Primer ... 10

(6)

2.3.Kapasitas Jalan Perkotaan ... 12

2.4.Indeks Tingkat Pelayanan ... 13

2.4.1.Devinisi Tingkat Pelayanan ... 13

2.4.2.Hubungan Arus Lalu Lintas Dengan waktu tempuh ... 15

2.4.3.Pendekatan Linear ... 15

2.5.Sistem Informasi Geografis (SIG) ... 20

2.5.1.Umum... 20

2.5.2.Konsep Dasar... 20

2.5.3.Definisi ... 21

2.5.4.Subsistem SIG ... 22

2.5.5.KomponenSIG ... 24

2.5.6.Cara Kerja SIG ... 25

2.6.Definisi Arcview ... 26

2.6.1.Macam – Macam Data Pada GIS ... 26

2.6.2.Project Dalam Arcview ... 27

2.6.3.Analisa Dalam Arcview ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.JenisPenelitian ... 34

3.2.Objek Penelitian ... 34

3.3.Sumber Data ... 34

3.4.Analisa Data ... 35

3.5.Data Atribut... 35

(7)

BAB IV ANALISA DATA

4.1.Data Jumlah Kendaraan Pada Ruas Jalan Basuki Rahmat ... 37

4.2.Pengolahan Data ... 37

4.2.1.Urban Roads and Arterial Capacity ... 37

4.2.2.Perhitungan T0 dengan Persamaan Davidson ... 41

4.2.3.Hasil Dari Arcview Serta Atribut ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 51

5.2.Saran ... 53

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Tingkat Pelayanan Menurut Colin Buchnanan ... 14

Tabel 2.2 Prosedur Perhitungan Dengan Pendekatan Linear ... 19

Tabel 4.1 Nilai Derajat Kejenuhan (DS) Pagi ... 39

Tabel 4.2 Nilai Derajat Kejenuhan (DS) Sore ... 39

Tabel 2.3 Perhitungan (T0) dan (a) ... 42

Tabel 4.4 Karakteristik Tingkat Pelayanan ... 43

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.Peta Lokasi ... 5

Gambar 2.1.Uraian Subsistem SIG ... 23

Gambar2.2.Jendela Pembuka ArcView ... 28

Gambar2.3.Desktop ArcView ... 29

Gambar2.4.Window Add Theme ... 29

Gambar2.5.Penambahan Field ... 30

Gambar2.6.Tabel Dengan Atributnya ... 31

Gambar2.7.Jendela Chart Properties ... 31

Gambar2.8.Grafik Data ... 32

Gambar2.9.Jendela Layout ... 32

Gambar2.10.Jendela Page Setup ... 33

Gambar2.11.Jendela Layout Peta... 33

Gambar 3.1.Alur Penelitian ... 36

Gambar4.1.Kurva Derajat Kejenuhan Pagi Hari ... 40

Gambar4.2.Kurva Derajat Kejenuhan Sore Hari ... 40

Gambar4.3.Peta Lokasi Kec.Tegalsari ... 45

Gambar4.4.Peta Administrasi Kec.Tegalsari ... 46

Gambar4.5.Peta Arus Lalu lintas Jl. Basuki Rahmat Dan Atributnya (pagi) .. 47

Gambar4.6.Peta Arus Lalu lintas Jl. Basuki Rahmat Dan Atributnya (sore) .. 48

Gambar4.7.Peta Arus Lalu lintas Jl. Basuki Rahmat Dan Atributnya (pagi) .. 49

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Surabaya merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia, ini ditunjukkan dengan meningkatnya angka jumlah penduduk serta tingginya tingkat perekonomian dari tahun ke tahun, yang berpengaruh langsung terhadap arus transportasi (darat, laut, dan udara). Transportasi di Surabaya secara keseluruhan didominasi oleh transportasi darat, terutama jalan raya dengan sarana dan prasarana yang telah terjangkau seluruh wilayah Jawa Timur khususnya kecamatan Tegalsari. Sektor transportasi darat mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dari tahun ke tahun.

Masalah pada transportasi darat yang dihadapi oleh masyarakat adalah kepadatan arus lalu lintas dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Peningkatan ini belum sepenuhnya diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan sarana transportasi, serta sarana pendukungnya. Akibatnya adalah tingkat pelayanan pada jalan perkotaan di kecamatan Tegalsari belum memenuhi keinginan dan harapan masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dari seringnya terjadi kemacetan di jalan - jalan utama kecamatan Tegalsari, terutama pada jam - jam sibuk di pagi dan sore hari.

(11)

yang baru berkembang, dirasa cukup akurat untuk membantu memecahkan masalah kepadatan kendaraan di perkotaan terutama kota besar seperti Kota Surabaya ini. Dan SIG dipandang sebagai alat bantu yang tepat untuk diaplikasikan pada kasus ini mengingat kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Dalam penelitian ini akan dilakukan kajian awal tentang peranan SIG dalam mengolah jumlah kendaraan yang melaju di suatu ruas dalam kota besar seperti Surabaya, mengingat belum banyak penelitian serupa yang dilakukan.

1.2. Rumusan Masalah

Kemacetan di suatu ruas jalan dapat terjadi apabila kendaraan yang lewat pada ruas jalan tersebut jumlahnya lebih banyak dari kapasitas yang dipersyaratkan. Dengan alasan ini dan dengan bantuan alat bantu berupa perencanaan SIG yang diuraikan dalam beberapa pokok permasalahan yaitu:

1. Bagaimanakah Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai metode mampu memetakan jumlah kendaraan pada ruas jalan Basuki Rahmat kecamatan Tegalsari.

2. Apakah Sistem Informasi Geografis sebagai metode dapat memberikan informasi mengenai kapasitas dan derajat kejenuhan (DS) yang terjadi pada ruas jalan Basuki Rahmat.

(12)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan melakukan penelitian ini adalah:

1. Memetakan ruas jalan Jl.Basuki Rahmat kecamatan Tegalsari dengan bantuan software pemetaan.

2. Menghitung serta membandingkan kapasitas jalan dengan metode Urban Roads Arterial Capacity, persamaan Davidson dengan pendekatan linear selama satu minggu.

3. Pemetaan secara parsial ruas jalan beserta atributnya, yaitu derajat kejenuhan (DS) dan waktu yang dapat ditempuh kendaraan pada saat arus bebas (T0) di ruas jalan Basuki Rahmat kecamatan Tegalsari dengan menggunakan SIG.

1.4. Batasan Masalah

1. Penelitian ini dibatasi untuk daerah kecamatan Tegalsari dimana jalan yang diukur hanya jalan Basuki Rahmat kecamatan Tegalsari.

2. Volume kendaraan yang diteliti berdasarkan data primer tidak meninjau tahun-tahun sebelumnya.

3. Jumlah penduduk yang diteliti berdasarkan data sekunder.

(13)

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan sebagai bahan masukan akan penelitian dasar serta kajian awal Sistem Informasi Geografis pada perencanaan perhubungan darat berkenaan dengan kondisi ruas jalan yang ada pada suatu kecamatan. Dan dapat juga dipakai sebagai database awal kondisi ruas jalan Basuki Rahmat di kecamatan Tegalsari.

1.6.Lokasi Penelitian

(14)
(15)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Analisa Volume Ar us Lalu Lintas 2.1.1. Par ameter -Par ameter Ar us Lalu Lintas

Parameter-parameter arus lalu lintas dibuat dalam dua kelompok besar. Parameter-parameter Makro menggambarkan arus lalu lintas secara keseluruhan. Parameter-parameter Mikro menggambarkan kebiasaan kendaraan secara individu atau beberapa kendaraan dalam arus lalu lintas.

Tiga parameter Makro yang terpenting dalam menggambarkan arus lalu lintas yaitu : 1. Volume atau laju arus

2. Kecepatan

3. Kepadatan (jumlah kendaraan per luas jalan)

Sedangkan tiga parameter Mikro adalah sebagai berikut : 1. Kecepatan masing-masing kendaraan

2. Gerak maju kendaraan 3. Jarak antara 2 kendaraan

2.1.2. Volume dan Laju Ar us

(16)

perencanaan secara umum. Rancangan detail atau kontrol memerlukan pengetahuan mengenai volume per jam untuk mendapatkan waktu puncak per harinya. Laju arus secara umum dinyatakan dengan satuan jumlah kendaraan per jam.

2.1.3. Volume Tiap J am

Volume harian, digunakan untuk tujuan (hasil akhir) perencanaan, tetapi untuk rancangan atau tujuan analisis operasional diperlukan faktor lain, tidak hanya volume harian. Persediaan volume yang terjadi dalam 24 jam pada hari itu, dengan periode maksimum arus lalu lintas yang terjadi pada pagi dan malam hari tepatnya jam-jam sibuk. Satu jam tertentu dimana pada saat itu volume kendaraan tertinggi maka dianggap sebagai jam puncak. Volume kendaraan dalam jam ini merupakan perhatian terbesar bagi perancang untuk mendesain dan untuk analisis operasional. Volume jam puncak secara umum dinyatakan sebagai directional volume.

(17)

2.2. Macam-Macam J alan

2.2.1. Sesuai dengan Undng-Undang tentang J alan Raya No. 13 Tahun 1980 dan Per aturan Pemer intah No. 26 Tahun 1985 Sistem J ar ingan J alan di Indonesia Dibedakan atas :

1. Jalan Primer

Adalah jalan raya melayani lalu lintas yang tinggi antara kota-kota yang penting atau antara pusat-pusat produksi dan pusat-pusat ekspor. Jalan-jalan dalam golongan ini harus direncanakan untuk dapat melayani lalu lintas yang cepat dan berat.

2. Jalan Sekunder

Adalah jalan raya yang melayani lalu lintas yang cukup tinggi antara kota-kota penting dan kota-kota-kota-kota lebih kecil, serta melayani daerah-daerah seitarnya. 3. Jalan Penghubung

Adalah jalan untuk keperluan aktivitas daerah yang juga dipakai sebagai jalan penghubung antara jalan-jalan dari golongan yang sama atau yang berlainan.

2.2.2. Kelas-Kelas J alan 1. Kelas I

(18)

2. Kelas II

Adalah kelas jalan yang mencakup semua jalan-jalan sekunder. Dalam komposisi lalu lintasnya terdapat lalu lintas lambat. Kelas jalan ini selanjutnya berdasarkan komposisi dan sifat lalu lintasnya dibagi dalam tiga kelas yaitu IIA, IIB, dan IIC.

3. Kelas IIA

Adalah jalan-jalan sekunder dua jalur atau lebih dengan konstruksi permukaan jalan dari jenis aspal beton (hot mix) atau setaraf dimana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat tetapi tanpa kendaraan tidak bermotor.

4. Kelas IIB

Adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur dengan konstruksi permukaan jalan dari penetrasi berganda atau setaraf dimana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat tanpa kendaraan tidak bermotor.

5. Kelas IIC

Adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur dengan konstruksi permukaan jalan dari jenis penetrasi tunggal dimana komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat dan kendaraan tidak bermotor.

6. Kelas III

(19)

2.2.3. Sesuai dengan Undng-Undang tentang J alan Raya No. 13 Tahun 1980 Ber dasarkan Fungsi J alan, J alan dapat Dibedaka n :

1. Jalan Arteri

Adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisiensi. 2. Jalan Kolektor

Adalah jalan yang melayani angkutan pengumpul/pembagian dengan perjalanan jarak sebidang kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.

3. Jalan Lokal

Adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

2.2.4. Sistem J ar ingan J alan Pr imer Ter dir i da r i : 1. Jalan Arteri Primer

Adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan atau menghubungkan kota kesatu dengan kota jenjang kedua.

2. Jalan Kolektor Primer

Adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua atau kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.

3. Jalan Lokal Primer

(20)

dengan kota jenjang dibawahnya, kota jenjang ketiga dengan persil atau kota dibawah jenjang ketiga sampai persil.

2.2.5. Sistem J ar ingan J alan Sekunder Ter dir i dar i : 1. Jalan Arteri Sekunder

Adalah jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu, atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.

2. Jalan Kolektor Sekunder

Adalah jalan yang meghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.

3. Jalan Lokal Sekunder

Adalah jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai perumahan.

2.2.6. Kapasitas J alan

Kapasitas jalan adalah kendaraan maksimum yang melintasi suatu bagian jalur tertentu dalam satu atau dua arah pada suatu periode waktu tertentu pula.

(21)

1. Kapasitas dasar (Basic Capacity) adalah jumlah maksimum volume kendaraan yang ada, dan terletak pada jalur dalam kondisi yang ideal untuk tiap jalannya. 2. Kapasitas mungkin (Posible Capacity) adalah jumlah volume kendaraan tiap jam

yang dapat dilayani pada kondisi lalu lintas yang sedang berlaku pada ruas jalan yang bersangkutan.

3. Kapasitas Praktis (Practical capacity) adalah jumlah maksimum volume kendaraan yang melewati suatu jalan pada satu titik pada tiap jamnya tanpa ada gangguan.

2.3.Kapasitas J alan Per kotaan (Urban Roads and Arterial Capacity)

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 dari Direktorat Jenderal Bina Marga, persamaan dasar untuk menentukan kapasitas jalan perkotaan adalah sebagai berikut :

C = C0 x FCw x FCsp x FCsf x FCcs ... (2.1) Dimana :

C = kapasitas (smp/jam)

CO = kapasitas dasar untuk kondisi tertentu (ideal) (smp/jam) = faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas

= faktor penyesuaian pemisah arah = faktor penyesuaian hambatan samping = faktor penyesuaian ukuran kota

(22)

Setelah didapat nilai C maka dilanjutkan dengan mencari nilai DS dengan rumus :

DS =

Q

C

Dimana :

DS = derajat kejenuhan Q = arus kendaraan

nilai Q didapat dari MC + HV + LV yang termasuk dalam kategori : MC = sepeda motor

LV = sedan, pick up, dan lain-lain

HV = truck dengan 2 gandar atau lebih dan bus C = kapasitas

Kategori nilai derajat kejenuhan (DS)

a. Tingkat kapasitas tinggi apabila didapat nilai DS di atas 0,85

b. Tingkat kapasitas sedang apabila didapat nilai DS anatara 0,7 samapai 0,85 c. Tingkat kapasitas rendah apabila nilai DS di bawah 0,7

2.4. Indeks Tingkat pelayanan (Level of Service) 2.4.1. Devinisi Tingkat Pelayanan

Terdapat dua buah definisi tentang Tingkat Pelayanan suatu ruas jalan yang perlu dipahami.

1. Tingkat Pelayanan (tergantung arus)

Hal ini berkaitan dengan kecepatan operasi atau fasilitas jalan, yang tergantung pada perbandingan antara arus terhadap kapasitas. Oleh karena itu,

(23)

tingkat pelayanan pada suatu jalan tergantun pada arus lalu lintas. Definisi ini digunakan oleh Highway Capacity Manual (Amerika), yang mempunyai 6 (enam) buah tingkat pelayanan (level of service), yaitu :

• Tingkat pelayanan A – arus bebas

• Tingkat pelayanan B – arus stabil (untuk rancangan jalan antar kota) • Tingkat pelayanan C – arus stabil (untuk racangan jalan perkotaan) • Tingkat pelayanan D – arus mulai tidak stabil

• Tingkat pelayanan E – arus tidak stabil (tersendat-sendat) • Tingkat pelayanan F – arus terhambat (berhenti, antrian, macet)

Tabel 2.1 karakteristik Tingkat Pelayanan menurut Colin Buchnanan

Sumber : Colin Buchnanan (Morlok, 1984)

Tingkat pelayanan

Karakteristik Tingkat Pelayanan Batas Lingkup

V/C Ratio

A

- Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi

dan volume lalu lintas rendah.

- Pengemudi dapat memilih kecepatan yang

diinginkan tanpa hambatan.

0,00 – 0,20

B

- Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai

dibatasi oleh kondisi lalu lintas.

- Pengemudi meiliki kebebasan yang cukup

untuk memilih kecepatan.

0,20 – 0,44

C - Arus stabil tetapi kecepatan dan gerak

kendaraan dikendalikan.

- Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.

0,45 – 0,75

D - Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih

dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir.

0,75 – 0,84

E - Volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus tidak stabil dan kecepatan

terkadang berhenti.

0,85 – 1,00

F

- Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan

rendah dan volume berada diatas kapasitas.

- Antrian panjang dan terjadi hambatan yang

besar.

(24)

2. Tingkat pelayanan (tergantung fasilitas)

Hal ini sangat tergantung pada jenis fasilitas, bukan arus. Jalan bebas hambatan mempunyai tingkat pelayanan tinggi, sedangkan jalan yang sempit mempunyai tingkat pelayanan yang rendah.

2.4.2. Hubungan ar us Lalu Lintas dengan Waktu Tempuh

Besarnya waktu tempuh pada suatu ruas jalan sangat tergantung pada besarnya arus dan kapasitas ruas jalan tersebut. Hubungan antara arus dan waktu tempuh dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi dimana jika arus bertambah maka waktu tempuh akan bertambah juga. Menurut Davidson (1966), hal ini sebenarnya merupakan konsep dasar dalam teori antrian yang menyatakan bahwa tundaan yang terjadi pada tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan yang tersebar secara acak dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

W = ρ

[λ ( 1− ρ )]………( 2.3 ) Dimana:

WQ = tundaan per kendaraan λ = tingakat kedatangan µ = tingkat pelayanan

ρ = nilai perbandingan arus lalu lintas (Q) dengan kapasitas (C)

berdasarkan teori antrian stokastik untuk satu tempat pelayanan dengan sebaran pelayanan acak, besarnya waktu tunggu yang dialami oleh setiap kendaraan dengan sebaran kedatangan acak (EW) dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

E = ρ

(25)

Karena maka sebenarnya persamaan (2.3) sama dengan persamaan (2.4). Konsep antrian dalam waktu pelayanan merujuk pada waktu minimum yang

dibutuhkan kendaraan untuk melalui suatu ruas jalan sesuai dengan tingkatpelayanan yang ada. Waktu pelayanan adalah waktu tempuh yang dibutuhkan ketika tidk ad kendaraan lain pada jalan tersebut (kondisi arus bebas), sehingga tundaan antrian dapat dipertimbangkan sebagai pertambahan waktu tempuh akibat adanya kendraan lain yang dapar dinyatakan sebagai berikut :

Waktu tempuh = waktu pelayanan + tundaan

Nilai n isbah tundaan antrian dengan waktu pelayanan dapat diturunkan dengan persamaan sebagai berikut :

Jika waktu pelayanan adalah waktu tempuh pada kondisi arus bebas (T0) maka persamaan (2.6) dapat dinyatakan dengan bentuk lain seperti persamaan berikut:

(26)

akibat adanya kendaraan lain pada ruas jalan tersebut sehingga dihasilkan persamaan berikut:

Selanjutnya, dengan memasukkan persamaan (2.8) keperumusan (2.9), maka dihasilkan urutan persamaan sebagai berikut :

+

-

--

Dengan megsumsikan maka persamaan (2.12) dapat ditulis kembali sebagai persamaan Davidson. Secara matematis , ciri tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

-

-- ]………..(2.14)

Rumus diatas menjelaskan hubungan arus lalu lintas dengan waktu tempuhnya, semakin tinggi arus lalu lintas maka semakin lama waktu yang ditempuh dan sebaliknya.

Dimana :

TQ = waktu tempuh pada saat arus = Q

T0 = waktu tempuh pada saat arus = 0 (kondisi arus bebas) Q = arus lalu lintas

C = kapasitas

(27)

nilai ‘a’ (indeks tingkat pelayanan) untuk suatu ruas jalan dapat dihitung dengan beberapa pendekatan, salah satunya pendekatan linear.

2.4.3. Pendekatan Linear Penurunan Pendekatan

Persamaan (2.14) dapat dsederhanakan dengan urutan penyederhanaan seperti berikut :

Dengan melakukan transformasi linear, dapat disederhanakan kembali sebagai

(28)

A = T0 dan B = a.T0 sehingga nilai indeks pelayanan (ITP) adalah :

--

A = - B. ………...………..(2.20) Dimana :

N = jumlah set data dan Qi yang bias didapat dari surveywaktu tempuh dan volume lalu lintas

= nilai rata – rata Yi = nilai rata – rata Xi

Tabel 2.2 Prosedur perhitungan dengan pendekatan linear

No

(menit) (jam)=Yi

Q

(smp/jam)

(C-Qi)

(Qi/C- Qi

=Xi)

Xi . Yi

(1) (2)=(1)/60 (3)

(4)=C-(3)

(5)=(3)/(4) (6)=(2)x(5) (7)=(5)/(6)

1 X X X X X X X

2 X X X X X X X

3 X X X X X X X

4 X X X X X X X

rerata

Sumber : Tugas Akhir Dyah Ayu Silviana 2008.

(29)

2.5. Sistem Infor masi Geogr afis (SIG) 2.5.1. Umum

Sistem Informasi Geografis (SIG) pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga unsur pokok: sistem, informasi, dan geografis. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur “informasi geografis”.

Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka SIG merupakan satu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. Jadi SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.

2.5.2. Konsep Dasar

Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepresentasikan “dunia nyata” dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan.

Sejak pertengahan 1970-an, telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup:

(30)

3. Melakukan komputerisasi, memberikan ilustrasi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi), beserta analisa-analisa spesial lainnya.

Sistem yang manangani masalah-masalah di atas adalah SIG (Sistem Informasi Geografis). SIG dipandang sebagai hasil dari perkawinan anatara sistem komputer untuk bidang kartografi (CAC) atau sistem komputer untuk bidang perancangan (CAD) dengan teknologi basis data (database).

Pada asalnya, data geografi hanya disjikan di atas peta yang menggunakan simbol, garis dan warna. Akibatnya, peta menjadi media yang efektif baik sebagi alat presentasi maupun sebagai bank tempat penyimpanan data geografis. Tetapi, media peta masih mengandung kelemahan. Sebuah peta selalu menyediakan gambar atau simbol unsur geografi dengan bentuk yang tetap atau statik meskipun diperlukan untuk di berbagai keperluan yang berbeda.

Bila dibandingkan dengan peta, SIG memiliki keunggulan inheren karena penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan. Dengan demikian data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk.

2.5.3. Definisi

Hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai devinisi SIG yang baku. Sebagian besar devinisi yang diberikan di dalam berbagai pustaka masih bersifat umum, belum lengkap, tidak presisi, dan bersifat elastik, sehingga seringkali agak sulit untuk membedakan dengan sistem-sistem informasi yang masih “serumpun”.

(31)

1. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi.

2. SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan akurasi kartigrafi.

3. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.

4. SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.

2.5.4. Subsistem SIG

Jika definisi-definisi di atas diperhatikan, maka SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:

1. Data Input : subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mampersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber.

(32)

3. Data Managemen : subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.

4. Data Manipulation & Analisis : subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Jika subsistem SIG diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada di dalamnya, maka subsistem SIG juga dapat digambarkan sebagai berikut :

DATA INPUT

DATA MANAGEMENT & MANIPULASI

Gambar 2.1 Uraian Subsistem SIG

OUTPUT Tabel

Laporan Data digital

lainnya

Peta (tematik, topografi., dll)

Citra satelit Foto udara Data lainnya

Input

Storage (database)

Output

Processeing

Retrieval Laporan

Tabel Peta

[image:32.612.112.530.365.613.2]
(33)

2.5.5. Komponen SIG

SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan. Sistem SIG terdiri dari beberapa komponen berikut (Gistut94) :

1. Perangkat Keras SIG

Perangkat keras SIG memiliki pengertian perangkat-perangkatfisik yang digunakan oleh sistem komputer. Perangkat keras ini umumnya mencakup :

1) CPU (unit pemrosesan utama) 2) RAM

3) Storage 4) Input Device 5) Output Device

6) Peripheral Lainnya, perangkat pelengkap ini merupakan bagian dari sistem komputer SIG yang belum termasuk ke dalam perangkat-perangkat yang telah disebutkan di atas.

2. Perangkat Lunak SIG

Pada sistem komputer modern, perangkat lunak yang digunakan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terdiri dari beberapa layer yang terdiri dari sistem operasi, program-program pendukung sistem-sistem khusus (special system utilites), dan perangkat lunak aplikasi.

(34)

back up data, pustaka fungsi dan prosedur, dan perangkat lunak komunikasi khusus.

Perangkat lunak aplikasi terdiri dari word processing, sphread sheet, database, presentation, dan aplikasi-aplikasi khusus lainnya seperti SIG.

SIG secara konseptual terdiri dari dua bagian, yaitu paket inti (core) yang digunakan untuk pemetaan dasar dan manajemen data, dan paket-paket aplikasi yang terintergrasi dengan paket inti untuk menjalankan pemetaan khusus dan aplikasi analisis geografi.

3. Data dan Informasi Geografi

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimportnya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.

4. Manajemen

Suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

2.5.6. Car a Ker ja SIG

SIG dapat mempresentasikan real world (dunia nyata) di atas monitor komputer sebagaimana lembaran peta dapat mempresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibelitas daripada lembaran peta kertas.

(35)

tabel-tabel (relasional). Setelah itu, SIG menghubungkan unsur-unsur di atas dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses malalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta. Dan sebaliknya, unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu, unsur-unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya.

SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang esensial di dalam SIG. Rancangan basisdata akan menentukan efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.

2.6. Definisi Ar c View

Adalah suatu perangkat lunak Sistem Informasi Geografi yang dapat digunakan untuk mengolah data spasial, perangkat ini lebih sering digunakan karena lebih praktis.

2.6.1. Macam-Macam Data Pada SIG a. Data Grafis

Adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenmpakan objek dipermukaan bumi. Dalam data grafis ada 3 macam :

1. Data grafis titik atau point biasanya digunakan untuk mewakili obyek kota, sasiun curah hujan, dll.

(36)

3. Data grafis ares atau polygon untuk mewakili batas lahan, kemiringan lereng, dll.

b. Data atribut atau Tabulator

Adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis dan untuk menyimpan informasi tentang nilai atau besaran dari data grafis. Untuk data atribut tersimpan secara terpisah dalam bentuk tabel.

2.6.3. Pr oject dalam Ar cView 1. Theme

Theme merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu tematik.

2. View

Berfungsi untuk mempersiapkan data spasial dari peta yang akan dibuat atau diolah.

3. Tabel

Tabel merupakan data atribut dari data spasial. 4. Chart

Merupakan alat penyaji data yang efektif atau membuat grafik yang bersumber dari data.

5. Layout

(37)

6. Script

Script merupakan bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang digunakan untuk mengotomasikan kerja ArcView. ArcView menyediakan bahasa sederhana ini dengan sebutan avenue.

2.6.3. Analisa Dalam Ar c View

Untuk memulai penggunaan program Arc View dimulai dengan memanggil program yaitu :

a) Klik start b) Pilih program c) Pilih esri

d) Pilih arc view GIS e) Kemudian akan muncul

Gambar 2.2 Jendela Pembuka Arc View

[image:37.612.178.440.298.609.2]
(38)
[image:38.612.216.426.94.248.2]

Gambar 2.3 Desktop Arc View

Berikut ini fungsi dari masing – masing proyek a) View

Berfungsi untuk mempersiapkan data spasial dari peta yang akan dibuat atau diolah.Cara persiapan view :

a. Dari menu utama pilih view b. Pilih add theme

c. Selanjutnya akan muncul jendela sbb :

Gambar 2.4 Window Add Theme

[image:38.612.187.451.462.653.2]
(39)

e. Setelah memilih sebuah sumber data klik ok

b). Tabel

[image:39.612.208.464.289.432.2]

Merupakan data atribut dari data spasial, cara pembuatan tabel dan atributnya :

a. Pilih start editing dari menu tabel

b. Klik add field dari menu edit lalu arc view muncul jendela sebagai berikut :

Gambar 2.5 Penambahan Field

c. Isi nama field yang di isi dengan data yang sudah ada seperti data tanaman, Erosivitas, Erodibilitas, LS, CP dan Kehilangan Tanah (A)

d. Tentukan type data yang bersangkutan string untuk jenis huruf dan number untuk jenis angka sedangkan width untuk menentukan lebar field

e. Klik ok

(40)

Gambar 2.6 Tabel dengan Atributnya

a) Grafik

Merupakan alat penyaji data yang efektif atau membuat grafik yang bersumber dari data, cara pembuatan grafik adalah menentukan data apa yang telah dimasukkan dalam tabel beserta atributnya. Kemudian dari tabel tersebut diblok seperti gambar diatas akan muncul sebagai berikut:

[image:40.612.180.451.96.274.2]
(41)

Gambar 2.8 Grafik Data Area Erosivitas

b) Layout

Merupakan tempat pengatur tata letak dan rencangan dari peta akhir berikut cara menyiapkan layout sebagai berikut :

a. Pilih layout

b. Lalu muncul jendela arc view sebagai berikut

Gambar 2.9 Jendela Layout

(42)

Gambar 2.10 Jendela Page Setup

d. berikut contoh layout beserta atributnya

(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1.J enis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu sebuah metodologi yang bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan. penelitian ini digunakan untuk mengamati dan mengetahui volume lalu lintas pada jalan arteri.

3.2.Obyek penelitian

Pada penelitian ini dilakukan pada ruas jalan Basuki Rahmat kecamatan Tegalsari Surabaya.

3.3.Sumber data

Berdasarkan sumber yang ada maka data dibagi menjadi dua yaitu: 1. Data Primer :

Yaitu data yang langsung didapat dari hasil pengamatan dilapangan. 2. Data Sekunder :

(44)

3.4.Analisa Data

Untuk pengolahan data pengamatan pada tugas akhir ini digunakan beberapa metode seperti metode Urban Roads and Arterial Capacity, persamaan Davidson dengan pendekatan linear, serta beberapa software..

Adapun beberapa software yang digunakan tersebut antara lain : 1. Microsoft Excel

2. AutoCad

3. AutoDesk Land Dekstop 4. ArcView 3.3

3.5.Data atr ibut

Untuk melengkapi proses pemetaan ini dicantumkan beberapa data atribut, diantaranya :

1. Volume atau arus kendaraan. 2. Jumlah penduduk.

3. Derajat kejenuhan (DS).

(45)

3.5 Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian start

Data Primer:

- Volume Lalu lintas

Data Sekunder: - Jumlah penduduk. - Peta.

Pengolahan Data Primer: Urban Roads Arterial Capacity (URAC)

Level or Service (LOS)

Pengolahan System Informasi Geografis dengan Arcview 3.3

Analisa Hasil

Selesai

Peta Tematis kondisi arus lalu lintas pada Ruas Jalan Basuki Rahmat Kecamatan Tegalsari

Surabaya Observasi

Pengumpulan Data

Pemetaan (polygon, line, point) dengan AutoDesk Land

Desktop

[image:45.612.121.513.97.700.2]
(46)

BAB IV ANALISA DATA

4.1.Data J umlah Kendar aan Pada Ruas J alan Basuki Rahmat

Data yang digunakan pada tugas akhir ini adalah data yang langsung diambil dari lapangan (data primer). Waktu penghitungan data diambil pada jam – jam sibuk, yaitu pada pagi hari mulai pukul 06.30 – 08.30, dan sore hari mulai pukul 16.00 – 18.00. dengan dibagi 8 sesi, setiap sesi selama 15 menit salama 1 minggu. Dan (waktu tempuh pada saat arus Q) dihitung sejauh 50 meter.

4.2.Pengolahan Data

Pengolahan data pengamatan pada tugas akhir ini menggunakan metode Urban Roads and Arterial Capacity dan Persamaan Davidson dengan menggunakan

pendekatan Linear.

4.2.1. Ur ban Roads and Ar ter ial Capacity

Perhitungan Urban Roads and Arterial Capacity dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah salah satu hasil perhitungan, dengan mengambil ruas jalan Basuki Rahmat.

(47)

Jadi, C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

= ( 1650 x 4 lajur ) x 1,00 x 1,00 x 0,92 x 1,00 = 6072 smp/jam

Waktu pagi hari : Jumlah kendaraan(Q) :

MC = 6120

2 = 3060 x 0,5 = 1530 smp/jam LV = 28 47

2 = 1423,5 x 1 = 1423,5 smp/jam

HV = 1

2 = 0,5 x 1,3 = 0.65 smp/jam Q = MC + LV + HV

= 1530 + 1423,5 + 0.65 = 2954,15 smp/jam DS Q

C= =

2954,15

6072 = 0,49

Waktu sore hari : Jumlah kendaraan (Q) :

MC = 6316

2 = 3158 x 0,5 = 1579 smp/jam

LV = 3258

2 = 1629 x 1 = 1629 smp/jam

HV = 2

2 = 1 x 1,3 = 1,3 smp/jam Q = MC + LV + HV

= 1579 + 1629 + 1,3 = 3159,3 smp/jam

DS = Q C =

3159,3

(48)

Ruas Jalan Basuki Rahmat.(pagi)

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) Dan Kapasitas (C) No Nama Hari Nilai C

(Smp/Jam)

Nilai Q

(smp/jam) Nilai DS

Keterangan Tingkat DS

1 Senin 6072 2954,15 0,49 B

2 Selasa 6072 2334,9 0,38 B

3 Rabu 6072 2670.65 0,44 B

4 Kamis 6072 2953,5 0,44 B

5 Jumat 6072 2513,65 0,41 B

6 Sabtu 6072 2664,9 0,44 B

7 Minggu 6072 544,5 0,1 A

Sumber : hasil perhitungan

[image:48.612.114.517.357.526.2]

Ruas Jalan Basuki Rahmat.(sore)

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) Dan Kapasitas (C) No Nama Hari Nilai C

(Smp/Jam)

Nilai Q

(smp/jam) Nilai DS

Keterangan Tingkat DS

1 Senin 6072 3159,3 0,52 B

2 Selasa 6072 3243,15 0,53 B

3 Rabu 6072 3072,15 0,51 B

4 Kamis 6072 3186,4 0,52 B

5 Jumat 6072 3063,15 0,50 B

6 Sabtu 6072 3722,55 0,61 C

7 Minggu 6072 3387,15 0,56 C

(49)

0.54

0.53

0.51

0.52

0.50

0.61

0.56

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70

1 2 3 4 5 6 7

Hari

Der ajat Kejenuhan Sore Har i

[image:49.612.115.519.116.342.2]

Nilai DS

Gambar 4.1 Kurva Derajat Kejenuhan Pagi Hari

Sumber : hasil perhitungan

Gambar 4.2 Kurva Derajat Kejenuhan Sore Hari

Sumber : hasil perhitungan

0.49

0.38

0.44

0.44

0.41

0.44

0.10

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60

1 2 3 4 5 6 7

Hari

Der ajat Kejenuhan Pagi Har i

[image:49.612.117.511.405.669.2]
(50)

4.2.2. Per hitungan (T0) dengan menggunakan per samaan Davidson,

Perhitungan T0 dengan persamaan Davidson adalah perhitungan indeks tingkat pelayanan, perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran IV.

Berikut adalah salah satu contoh perhitungan: Ruas jalan Basuki Rahmat,

Pada pagi hari (senin) :

Diketahui : N = 8 Xi = 27,008

Xi , Yi = 4,587 Yi = 1,355 Xi2 = 107,847 Xi = 3,376 Yi = 0,169

Maka :

B = (8)x(4,587)-(27,008)x(1,355)

(8)x(107,847)-(27,008)2 = 0,0008

A = T0 = (0,162) – (0,0008) x (3,376) = 0,159 jam = 9,54 menit

jadi, a = B A =

0,0008

0,159 = 0,005 Pada sore hari :

Diketahui : N = 8 Xi = 34,612

(51)

Maka :

B = (8)x(4,815)-(34,612)x(1,119)

(8)x(193,832)-(36,612)2 = 0,001

A = T0 = (0,140) – (0,001) x (4,327) = 0,136 jam = 8,16 menit

Jadi, a = B

A=

0,001

[image:51.612.114.527.287.517.2]

0,136 = 0,007

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan (T0) dan (a)

Nama hari

T0 (jam) a

Pagi Sore Pagi Sore

Senin 0,159 0,136 0,005 0,007

Selasa 0,274 0,101 -0,149 0,079

Rabu 0,218 0,135 0,042 0,015

Kamis 0,23 0,198 -0,147 -0,081

Jumat 0,241 0,137 -0,20 -0,014

Sabtu 0,197 0,155 -0,127 -0,002

Minggu 0,039 0,212 0,24 -0,038

(52)
[image:52.612.115.522.99.636.2]

Tabel 4.4 Karakteristik Tingkat Pelayanan

Sumber : Colin Buchnanan (Morlok, 1984) Tingkat

pelayanan

Karakteristik Tingkat Pelayanan Batas Lingkup V/C Ratio

A

- Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi dan volume lalu lintas rendah.

- Pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan.

0,00 – 0,20

B

- Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas.

- Pengemudi meiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan.

0,20 – 0,44

C

- Arus stabil tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan.

- Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.

0,45 – 0,75

D - Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir.

0,75 – 0,84

E - Volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus tidak stabil dan kecepatan terkadang berhenti.

0,85 – 1,00

F

- Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah dan volume berada diatas kapasitas.

- Antrian panjang dan terjadi hambatan yang besar.

(53)

4.2.3. Hasil Dar i Ar c.View Ser ta Atr ibut.

Hasil akhir dari penelitian ini berupa gambar dengan atributnya. Atribut yang ditampilkan antara lain :

Atribut yang masuk dalam line atau jalan antara lain : a. Nama jalan.

b. Lebar jalan

c. Nilai Q pagi dan sore. d. Nilai C

e. Nilai DS pagi dan sore f. T0

g. Indeks Tingkat Pelayanan h. Foto jalan

Atribut yang masuk dalam polygon atau setiap kelurahan antara lain : a. Nama kelurahan

b. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin : a) Laki – laki

[image:53.612.113.513.419.583.2]

b) Perempuan.

Tabel 4.5 Data Jumlah Penduduk Kecamatan Tegalsari Tahun 2010

Sumber : Surabaya dalam angka 2010, buku

No Nama Kelurahan Jenis Kelamin

Laki - Laki Perempuan

1 Kedungdoro 11.788 17.078

2 Tegalsari 10.144 10.557

3 Wonorejo 11.599 13.431

4 Dr. Soetomo 11.426 11.394

5 Keputran 10.704 10.346

(54)
[image:54.612.124.509.116.594.2]

(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat

diambil kesimpulaan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan metode sistem informasi geografis dan software

ArcView 3.3 sebagai alat bantu maka dapat dipetakan kecamatan Tegalsari

Surabaya serta mencantumkan jumlah kendaraan pada ruas jalan Basuki

[image:55.612.123.507.364.611.2]

Rahmat pada pagi dan sore hari selama 1 minggu.

(56)
[image:56.612.127.506.96.341.2]

Gambar 5.2 Peta Arus Lalu Lintas Jl. Basuki Rahmat (Minggu Pagi)

2. Pada peta tematis juga dicantumkan tentang kapasitas jalan, derajat

kejenuhan (DS), indeks tingkat pelayanan (ITP) atau Level of Service (LOS).

Diperoleh nilai Derajat kejenuhan (DS) tertinggi jatuh pada hari Sabtu sore = 0,61, sedangkan untuk nilai terendah pada hari Minggu pagi = 0,1

Tabel hasil perhitungan derajat kejenuhan (DS) dan kapasitas (C) Ruas Jalan Basuki Rahmat.(pagi)

No Nama Hari Nilai C (Smp/Jam)

Nilai Q

(smp/jam) Nilai DS

Keterangan Tingkat DS

1 Senin 6072 2954,15 0,49 B

2 Selasa 6072 2334,9 0,38 B

3 Rabu 6072 2670.65 0,44 B

4 Kamis 6072 2953,5 0,44 B

5 Jumat 6072 2513,65 0,41 B

6 Sabtu 6072 2664,9 0,44 B

7 Minggu 6072 544,5 0,1 A

[image:56.612.128.500.522.684.2]
(57)
[image:57.612.120.499.120.277.2]

Tabel hasil perhitungan derajat kejenuhan (DS) dan kapasitas (C) Ruas Jalan Basuki Rahmat.(sore)

No Nama Hari Nilai C (Smp/Jam)

Nilai Q

(smp/jam) Nilai DS

Keterangan Tingkat DS

1 Senin 6072 3159,3 0,52 B

2 Selasa 6072 3243,15 0,53 B

3 Rabu 6072 3072,15 0,51 B

4 Kamis 6072 3186,4 0,52 B

5 Jumat 6072 3063,15 0,50 B

6 Sabtu 6072 3722,55 0,61 C

7 Minggu 6072 3387,15 0,56 C

Sumber : hasil perhitungan

3. Untuk nilai Level of service atau (T0) tercepat pada Minggu pagi = 0,039 jam =

2,34 menit, sedangkan yang terendah pada hari Jumat pagi = 0,241 jam = 14,46 menit.

5.2 Sar an

1. Perlu diadakan pembaharuan / update setiap saat, jika ada perubahan kondisi jalan atau jumlah volume kendaraan pada ruas jalan Basuki Rahmat Surabaya, agar dapat memberikan informasi atau referensi bagi masyarakat.

2. Sistem Informasi Geografis dapat digunakan sebagai metode pemetaan untuk daerah lain.

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Budyanto, Eko, 2002. Sistem Infor masi Geogr afis Menggunakan Ar cview GIS, Andi Jogjakarta.

Biro Pusat Statistik, 2010. Surabaya Dalam Angka, Surabaya

Direktorat Jendral Binamarga, 1997. Manual Kapasitas J alan Indonesia. Lang, Laura, 1999. Tr anspor tasi GIS, Esri Press, California

Morlok K, Edward, 1984. Pengantar Teknik dan Per encanaan Transpor tasi, Erlangga, Jakarta.

Prahasta, Eddy, 2007. Tutor ial Ar cView, Informatika, Bandung

Prahasta, Eddy, 2005. Sistem Infor masi Geogr afis konsep – konsep Dasar , Informatika, Bandung.

Rosalina, 2005. Analisa statistik menggunakan aplikasi excel, alfabeta, Bandung.

Silviana, Dyah, A, 2008. Pemetaan Kondisi Ar us Lalu Lintas Pada J alan Raya A. Yani dan Kecamatan Gayungan Kotamadya Sur abaya dengan Ar cview 3.3. UPN V Jatim, Surabaya

(59)
[image:59.612.112.513.102.679.2]

Lampir an I : Data Kendar aan Di Kecamatan Tegalsar i. Tabel Jumlah Kendaraan Pada Ruas Jalan Basuki Rahmat (Senin).

Motor Cycle (MC)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 512 13.22 16.00 – 16.15 678 9.89

06.45 – 07.00 784 14.68 16.15 – 16.30 751 8.99

07.00 – 07.15 812 14.45 16.30 – 16.45 768 11.35

07.15 – 07.30 794 16.98 16.45 – 17.00 951 19.43

07.30 – 07.45 882 10.56 17.00 – 17.15 817 12.77

07.45 – 08.00 868 18.17 17.15 – 17.30 833 16.98

08.00 – 08.15 774 19.87 17.30 – 17.45 763 18.73

08.15 – 08.30 694 15.44 17.45 – 18.00 755 20.45

∑= 6120 ∑= 6316

Light Vehicle (LV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 215 35.67 16.00 – 16.15 458 15.49

06.45 – 07.00 311 38.17 16.15 – 16.30 357 17.86

07.00 – 07.15 487 36.34 16.30 – 16.45 411 20.97

07.15 – 07.30 424 29.56 16.45 – 17.00 432 23.66

07.30 – 07.45 362 28.47 17.00 – 17.15 448 26.61

07.45 – 08.00 336 27.21 17.15 – 17.30 389 29.32

08.00 – 08.15 341 25.31 17.30 – 17.45 397 32.37

08.15 – 08.30 371 23.25 17.45 – 18.00 366 35.13

∑= 2847 ∑= 3258

Heavy Vehicle (HV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 0 0 16.00 – 16.15 0 0

06.45 – 07.00 0 0 16.15 – 16.30 1 16.21

07.00 – 07.15 0 0 16.30 – 16.45 0 0

07.15 – 07.30 1 24.55 16.45 – 17.00 0 0

07.30 – 07.45 0 0 17.00 – 17.15 0 0

07.45 – 08.00 0 0 17.15 – 17.30 0 0

08.00 – 08.15 0 0 17.30 – 17.45 1 14.01

08.15 – 08.30 0 0 17.45 – 18.00 0 0

∑ = 1 ∑ = 2

(60)
[image:60.612.113.513.102.679.2]

Lampir an I : Data Kendar aan Di Kecamatan Tegalsar i. Tabel Jumlah Kendaraan Pada Ruas Jalan Basuki Rahmat (Selasa).

Motor Cycle (MC)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 541 11.34 16.00 – 16.15 752 7.98

06.45 – 07.00 569 13.43 16.15 – 16.30 776 8.77

07.00 – 07.15 640 10.11 16.30 – 16.45 864 12.67

07.15 – 07.30 891 15.99 16.45 – 17.00 931 17.18

07.30 – 07.45 811 10.45 17.00 – 17.15 891 15.76

07.45 – 08.00 834 14.11 17.15 – 17.30 854 14.32

08.00 – 08.15 718 11.76 17.30 – 17.45 785 17.53

08.15 – 08.30 683 10.88 17.45 – 18.00 721 19.67

∑ = 5687 ∑ = 6574

Light Vehicle (LV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 245 33.83 16.00 – 16.15 421 14.48

06.45 – 07.00 354 37.19 16.15 – 16.30 402 16.61

07.00 – 07.15 367 37.61 16.30 – 16.45 411 19.41

07.15 – 07.30 312 26.98 16.45 – 17.00 396 21.66

07.30 – 07.45 421 27.12 17.00 – 17.15 378 25.31

07.45 – 08.00 342 29.34 17.15 – 17.30 386 28.55

08.00 – 08.15 329 23.41 17.30 – 17.45 398 33.47

08.15 – 08.30 455 21.88 17.45 – 18.00 406 36.39

∑= 2825 ∑= 3198

Heavy Vehicle (HV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 0 0 16.00 – 16.15 0 0

06.45 – 07.00 0 0 16.15 – 16.30 0 0

07.00 – 07.15 0 0 16.30 – 16.45 1 22.19

07.15 – 07.30 0 0 16.45 – 17.00 0 0

07.30 – 07.45 0 0 17.00 – 17.15 0 0

07.45 – 08.00 1 17.41 17.15 – 17.30 0 0

08.00 – 08.15 0 0 17.30 – 17.45 0 0

08.15 – 08.30 0 0 17.45 – 18.00 0 0

∑ = 1 ∑ = 1

(61)
[image:61.612.114.512.104.673.2]

Lampir an I : Data Kendar aan Di Kecamatan Tegalsar i. Tabel Jumlah Kendaraan Pada Ruas Jalan Basuki Rahmat (Rabu).

Motor Cycle (MC)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 521 10.55 16.00 – 16.15 781 7.03

06.45 – 07.00 678 11.57 16.15 – 16.30 753 7.79

07.00 – 07.15 757 9.13 16.30 – 16.45 953 11.35

07.15 – 07.30 805 12.08 16.45 – 17.00 711 19.53

07.30 – 07.45 764 9.87 17.00 – 17.15 622 14.35

07.45 – 08.00 732 7.98 17.15 – 17.30 871 12.67

08.00 – 08.15 684 11.32 17.30 – 17.45 613 18.69

08.15 – 08.30 701 12.21 17.45 – 18.00 808 20.65

∑ = 5642 ∑ = 6112

Light Vehicle (LV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 222 34.63 16.00 – 16.15 398 13.59

06.45 – 07.00 267 35.91 16.15 – 16.30 384 19.57

07.00 – 07.15 301 29.36 16.30 – 16.45 403 21.82

07.15 – 07.30 354 27.13 16.45 – 17.00 382 27.98

07.30 – 07.45 344 23.49 17.00 – 17.15 396 23.61

07.45 – 08.00 302 28.55 17.15 – 17.30 418 25.14

08.00 – 08.15 342 19.89 17.30 – 17.45 374 34.62

08.15 – 08.30 387 19.47 17.45 – 18.00 408 36.49

∑ = 2519 ∑ = 3163

Heavy Vehicle (HV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 0 0 16.00 – 16.15 0 0

06.45 – 07.00 0 0 16.15 – 16.30 0 0

07.00 – 07.15 0 0 16.30 – 16.45 0 0

07.15 – 07.30 0 0 16.45 – 17.00 0 0

07.30 – 07.45 1 20.14 17.00 – 17.15 1 15.08

07.45 – 08.00 0 0 17.15 – 17.30 0 0

08.00 – 08.15 0 0 17.30 – 17.45 0 0

08.15 – 08.30 0 0 17.45 – 18.00 0 0

∑ = 1 ∑ = 1

(62)
[image:62.612.113.512.104.673.2]

Lampir an I : Data Kendar aan Di Kecamatan Tegalsar i. Tabel Jumlah Kendaraan Pada Ruas Jalan Basuki Rahmat (Kamis).

Motor Cycle (MC)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 542 12.42 16.00 – 16.15 861 6.95

06.45 – 07.00 642 12.56 16.15 – 16.30 701 8.42

07.00 – 07.15 569 8.91 16.30 – 16.45 908 10.21

07.15 – 07.30 841 14.03 16.45 – 17.00 851 18.32

07.30 – 07.45 719 7.09 17.00 – 17.15 894 15.64

07.45 – 08.00 768 7.41 17.15 – 17.30 783 15.06

08.00 – 08.15 709 12.56 17.30 – 17.45 754 19.05

08.15 – 08.30 698 7.86 17.45 – 18.00 647 21.12

∑= 5488 ∑= 6399

Light Vehicle (LV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 198 34.53 16.00 – 16.15 378 14.81

06.45 – 07.00 286 36.74 16.15 – 16.30 418 16.74

07.00 – 07.15 365 35.82 16.30 – 16.45 397 17.43

07.15 – 07.30 321 25.79 16.45 – 17.00 376 22.81

07.30 – 07.45 338 29.51 17.00 – 17.15 388 25.61

07.45 – 08.00 318 31.71 17.15 – 17.30 407 28.77

08.00 – 08.15 357 24.09 17.30 – 17.45 384 31.44

08.15 – 08.30 421 20.88 17.45 – 18.00 424 35.43

∑= 2604 ∑= 3172

Heavy Vehicle (HV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 0 0 16.00 – 16.15 0 0

06.45 – 07.00 0 0 16.15 – 16.30 0 0

07.00 – 07.15 1 16.23 16.30 – 16.45 0 0

07.15 – 07.30 0 0 16.45 – 17.00 0 0

07.30 – 07.45 0 0 17.00 – 17.15 0 0

07.45 – 08.00 0 0 17.15 – 17.30 1 13.20

08.00 – 08.15 0 0 17.30 – 17.45 0 0

08.15 – 08.30 0 0 17.45 – 18.00 0 0

∑= 1 ∑= 1

(63)
[image:63.612.112.513.100.678.2]

Lampir an I : Data Kendar aan Di Kecamatan Tegalsar i. Tabel Jumlah Kendaraan Pada Ruas Jalan Basuki Rahmat (Jumat).

Motor Cycle (MC)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 611 12.45 16.00 – 16.15 711 6.11

06.45 – 07.00 543 14.54 16.15 – 16.30 689 7.51

07.00 – 07.15 695 13.32 16.30 – 16.45 900 9.79

07.15 – 07.30 645 15.79 16.45 – 17.00 816 15.65

07.30 – 07.45 778 8.45 17.00 – 17.15 814 15.44

07.45 – 08.00 751 7.67 17.15 – 17.30 711 14.86

08.00 – 08.15 684 7.29 17.30 – 17.45 667 17.61

08.15 – 08.30 715 9.31 17.45 – 18.00 764 18.99

∑= 5422 ∑= 6072

Light Vehicle (LV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 187 34.71 16.00 – 16.15 348 11.89

06.45 – 07.00 248 37.09 16.15 – 16.30 369 14.79

07.00 – 07.15 321 30.64 16.30 – 16.45 397 19.39

07.15 – 07.30 342 25.87 16.45 – 17.00 374 23.64

07.30 – 07.45 324 23.68 17.00 – 17.15 400 24.15

07.45 – 08.00 286 26.77 17.15 – 17.30 386 27.59

08.00 – 08.15 310 20.36 17.30 – 17.45 403 33.27

08.15 – 08.30 297 18.88 17.45 – 18.00 412 35.93

∑= 2315 ∑= 3089

Heavy Vehicle (HV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 0 0 16.00 – 16.15 0 0

06.45 – 07.00 0 0 16.15 – 16.30 0 0

07.00 – 07.15 1 24.32 16.30 – 16.45 0 0

07.15 – 07.30 0 0 16.45 – 17.00 0 0

07.30 – 07.45 0 0 17.00 – 17.15 1 13.11

07.45 – 08.00 0 0 17.15 – 17.30 0 0

08.00 – 08.15 0 0 17.30 – 17.45 0 0

08.15 – 08.30 0 0 17.45 – 18.00 0 0

∑= 1 ∑= 1

(64)
[image:64.612.112.514.100.673.2]

Lampir an I : Data Kendar aan Di Kecamatan Tegalsar i. Tabel Jumlah Kendaraan Pada Ruas Jalan Basuki Rahmat (Sabtu).

Motor Cycle (MC)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 523 7.11 16.00 – 16.15 754 15.67

06.45 – 07.00 587 10.79 16.15 – 16.30 808 16.85

07.00 – 07.15 781 8.77 16.30 – 16.45 906 17.88

07.15 – 07.30 752 8.56 16.45 – 17.00 944 17.93

07.30 – 07.45 821 7.98 17.00 – 17.15 821 16.43

07.45 – 08.00 750 8.04 17.15 – 17.30 876 18.56

08.00 – 08.15 774 7.13 17.30 – 17.45 1047 20.09

08.15 – 08.30 765 6.94 17.45 – 18.00 1241 21.65

∑= 5753 ∑= 7397

Light Vehicle (LV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 210 31.95 16.00 – 16.15 407 17.53

06.45 – 07.00 239 32.68 16.15 – 16.30 432 18.58

07.00 – 07.15 359 29.75 16.30 – 16.45 455 25.71

07.15 – 07.30 321 24.59 16.45 – 17.00 468 24.29

07.30 – 07.45 310 21.87 17.00 – 17.15 444 32.22

07.45 – 08.00 297 25.92 17.15 – 17.30 456 38.45

08.00 – 08.15 311 18.24 17.30 – 17.45 478 37.62

08.15 – 08.30 405 18.78 17.45 – 18.00 514 38.41

∑= 2452 ∑= 3654

Heavy Vehicle (HV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 0 0 16.00 – 16.15 1 20.18

06.45 – 07.00 0 0 16.15 – 16.30 0 0

07.00 – 07.15 0 0 16.30 – 16.45 1 17.02

07.15 – 07.30 1 16.42 16.45 – 17.00 0 0

07.30 – 07.45 0 0 17.00 – 17.15 0 0

07.45 – 08.00 0 0 17.15 – 17.30 0 0

08.00 – 08.15 0 0 17.30 – 17.45 0 0

08.15 – 08.30 0 0 17.45 – 18.00 0 0

∑= 1 ∑= 2

(65)
[image:65.612.113.513.97.679.2]

Lampir an I : Data Kendar aan Di Kecamatan Tegalsar i.

Tabel Jumlah Kendaraan Pada Ruas Jalan Basuki Rahmat (Minggu).

Motor Cycle (MC)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 45 4.05 16.00 – 16.15 845 16.76

06.45 – 07.00 61 3.87 16.15 – 16.30 758 16.98

07.00 – 07.15 73 5.31 16.30 – 16.45 811 18.28

07.15 – 07.30 98 6.12 16.45 – 17.00 841 19.45

07.30 – 07.45 254 5.29 17.00 – 17.15 759 18.53

07.45 – 08.00 185 5.87 17.15 – 17.30 845 17.51

08.00 – 08.15 165 6.89 17.30 – 17.45 864 20.95

08.15 – 08.30 173 8.65 17.45 – 18.00 719 19.84

∑ = 1054 ∑ = 6442

Light Vehicle (LV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 15 8.95 16.00 – 16.15 428 23.51

06.45 – 07.00 59 8.14 16.15 – 16.30 434 20.73

07.00 – 07.15 54 9.54 16.30 – 16.45 461 28.84

07.15 – 07.30 72 7.71 16.45 – 17.00 452 31.52

07.30 – 07.45 77 10.48 17.00 – 17.15 437 35.19

07.45 – 08.00 85 11.39 17.15 – 17.30 421 37.28

08.00 – 08.15 92 19.69 17.30 – 17.45 451 36.71

08.15 – 08.30 108 21.98 17.45 – 18.00 469 39.07

∑ = 562 ∑ = 3553

Heavy Vehicle (HV)

Pagi Sore

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

Waktu Survey

Qi (kend/15

mnt) (detik)

06.30 – 06.45 0 0 16.00 – 16.15 0 0

06.45 – 07.00 0 0 16.15 – 16.30 0 0

07.00 – 07.15 0 0 16.30 – 16.45 0 0

07.15 – 07.30 0 0 16.45 – 17.00 0 0

07.30 – 07.45 0 0 17.00 – 17.15 0 0

07.45 – 08.00 0 0 17.15 – 17.30 1 22.18

08.00 – 08.15 0 0 17.30 – 17.45 0 0

08.15 – 08.30 0 0 17.45 – 18.00 0 0

∑= 0 ∑ = 1

(66)

Lampir an II. Per hitungan Urban Roads and Arterial Capacity Ruas jalan Basuki Rahmat (senin)

Diketahui :

Co = 1650 ( lampiran tabel 1 ) FCW = 1.00 ( lampiran tabel 2 ) FCSP = 1,00 ( lampiran tabel 3 ) FCSF = 0,92 ( lampiran tabel 4 ) FCCS = 1,00 ( lampiran tabel 5 ) Jadi,

C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

= ( 1650 x 4 lajur ) x 1,00 x 1,00 x 0,92 x 1,00 = 6072 smp/jam

Waktu pagi hari :

• Jumlah kendaraan(Q) :

MC = = 3060 x 0,5 = 1530 smp/jam

LV = = 1423,5 x 1 = 1423,5 smp/jam

HV = = 0,5 x 1,3 = 0,65 smp/jam

(67)

Waktu sore hari :

• Jumlah kendaraan (Q) :

MC = = 3158 x 0,5 = 1579 smp/jam

LV = = 1629 x 1 = 1629 smp/jam

HV = = 1 x 1,3 = 1,3 smp/jam

• Q = MC + LV + HV = 1579 + 1629 + 1,3 = 3159,3 smp/jam • DS = = = 0,52

Ruas jalan Basuki Rahmat (selasa) Diketahui :

Co = 1650 ( lampiran tabel 1 ) FCW = 1.00 ( lampiran tabel 2 ) FCSP = 1,00 ( lampiran tabel 3 ) FCSF = 0,92 ( lampiran tabel 4 ) FCCS = 1,00 ( lampiran tabel 5 ) Jadi,

C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

(68)

Waktu pagi hari :

• Jumlah kendaraan(Q) :

MC = = 2843,5 x 0,5 = 1421,75 smp/jam

LV = = 912,5 x 1 = 912,5 smp/jam

HV = = 0,5 x 1,3 = 0,65 smp/jam

• Q = MC + LV + HV = 1421,75 + 912,5 + 0,65 = 2334,9 smp/jam • DS = = , = 0,38

Waktu sore hari :

• Jumlah kendaraan (Q) :

MC = = 3287 x 0,5 = 1643,5 smp/jam

LV = = 1599 x 1 = 1599 smp/jam

HV = = 0,5 x 1,3 = 0,65 smp/jam

• Q = MC + LV + HV = 1643,5 + 1599 + 0,65 = 3243,15 smp/jam

(69)

Ruas jalan Basuki Rahmat (Rabu) Diketahui :

Co = 1650 ( lampiran tabel 1 ) FCW = 1.00 ( lampiran tabel 2 ) FCSP = 1,00 ( lampiran tabel 3 ) FCSF = 0,92 ( lampiran tabel 4 ) FCCS = 1,00 ( lampiran tabel 5 ) Jadi,

C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

= ( 1650 x 4 lajur ) x 1,00 x 1,00 x 0,92 x 1,00 = 6072 smp/jam

Waktu pagi hari :

• Jumlah kendaraan(Q) :

MC = = 2821 x 0,5 = 1410,5 smp/jam

LV = = 1259,5 x 1 = 1259,5 smp/jam

HV = = 0,5 x 1,3 = 0,65 smp/jam

• Q = MC + LV + HV = 1410,5 + 1259,5 + 0,65 = 2670,65 smp/jam

(70)

Waktu sore hari :

• Jumlah kendaraan (Q) :

MC = = 3056 x 0,5 = 1528 smp/jam

LV = = 1544,5 x 1 = 1544,5 smp/jam

HV = = 0,5 x 1,3 = 0,65 smp/jam

• Q = MC + LV + HV = 1528 + 1544,5 + 0,65 = 3072,15 smp/jam

• DS = = , = 0,51

Ruas jalan Basuki Rahmat (kamis) Diketahui :

Co = 1650 ( lampiran tabel 1 ) FCW = 1.00 ( lampiran tabel 2 ) FCSP = 1,00 ( lampiran tabel 3 ) FCSF = 0,92 ( lampiran tabel 4 ) FCCS = 1,00 ( lampiran tabel 5 ) Jadi,

C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

(71)

Waktu pagi hari :

• Jumlah kendaraan(Q) :

MC = = 2744 x 0,5 = 1372 smp/jam

LV = = 1302 x 1 = 1302 smp/jam

HV = = 0,5 x 1,3 = 0,65 smp/jam

• Q = MC + LV + HV = 1372 + 1302 + 0,65 = 2953,5 smp/jam

• DS = = , = 0,44

Waktu sore hari :

• Jumlah kendaraan (Q) :

MC = = 3199 x 0,5 = 1599,75 smp/jam

LV = = 1586 x 1 =

Gambar

Gambar 1.1 Peta Lokasi
Tabel 2.1 karakteristik Tingkat Pelayanan menurut Colin Buchnanan
Tabel 2.2 Prosedur perhitungan dengan pendekatan linear
  Tabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada hasil analisis angket yang telah diujikan diperoleh data sebagai berikut; pada ruang kelas VIII-4 diperoleh hasil yaitu 11.1% peserta didik merasa sangat

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan PU Negeri dan Balai Latihan Pendidikan Teknik pada perilaku belajar siswa

Pada saat Peraturan BPK ini mulai berlaku, peraturan pelaksanaan dari Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pemantauan Pelaksanaan Tindak

Denah yang baik untuk bangunan rumah di daerah gempa adalah sebagai berikut: (Sumber: (Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan.. Gempa,

(1) Bahwa di siklus II telah terjadi peningkatan di dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan melalui metode

Keempat, struktur dan isi kurikulum. Dari hasil FGD yang didapat di tiga daerah sampel, persepsi masyarakat pada umumnya me- nyatakan bahwa yang dimaksud struktur dan isi

Cara memberitahu anak bagian tubuh yang boleh atau tidak boleh disentuh oleh orang lain pada anak usia 4-5 tahun di Taman Kanak-kanak Mujahidin 1 Pontianak

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh