• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 060822 MEDAN KEC. MEDAN AREA T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 060822 MEDAN KEC. MEDAN AREA T.A 2014/2015."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION

PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 060822 MEDAN KEC. MEDAN

AREA T.A 2014/2015

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah Dan Sekolah Dasar

Oleh:

SOLEH RAMBE NIM. 1113311049

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I.Identitas Mahasiswa

Nama : SOLEH RAMBE

Nim : 111 33 11 049

Tempat/ Tanggal lahir : Tanjung Medan , 16 maret 1992

Anak : 4 dari 5 saudara

Jumlah Bersaudara : 5 Orang

Alamat : Tanjung Medan, kabupaten labuhan batu kec. Bilah barat

Nama orang tua :

Ayah : Podiaro Rambe

Ibu : Maslina Ritonga

Alamat : Tanjung Medan, kabupaten labuhan batu kec. Bilah barat

II.Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1998-2005 : SD Negeri 112158 Tanjung Medan Kec Bilah Barat Kab Labuhan Batu

2. Tahun 2005-2008 : SMP Negeri 2 Bilah Barat 3. Tahun 2008-2011 : SMK Pemda Rantau Prapat 4. Tahun 2011-2015 : PGSD S1 Unimed

Hormat Saya

(6)

ABSTRAK

SOLEH RAMBE, 1113311049, Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Explicit Instruction Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 060822 Medan Kec. Medan Area T.A 2014/2015.

Penelitian ini dilakukan karena rendahnya aktivitas belajar siswa yang disebabkan karena siswa kurang dilibatkan dalam mengikuti pembelajaran dengan model yang digunakan guru masih bersifat kurang bervariasi, aktivitas guru hanya berfokus pada buku pelajaran, dan kurang menggunakan pembelajaran, sehingga saat di adakan evaluasi banyak siswa yang pemahamannya rendah dalam menguasai materi pelajaran IPA. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi pokok cahaya dan sifat-sifatnya di kelas V SD Negeri 060822 Medan Kec. Medan Area T.A 2014/2015.

Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis mengunakan lembar observasi dan angket untuk mengetahui perkembangan tingkat aktivitas belajar siswa pada setiap siklus.

Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction bahwa pada siklus I pertemuan I , dari 24 siswa hanya 2 orang siswa (8,33%) yang tergolong memiliki aktivitas belajar yang sangat aktif , dan 4 orang siswa (16,66%) yang tergolong memiliki aktivitas belajar yang aktif , dan 6 orang siswa (25,00%) yang tergolong memiliki aktivitas belajar yang cukup aktif , dan 8 orang siswa (8,33%) yang tergolong aktivitas belajar yang kurang aktif . Sedangkan 4 orang siswa (16,66%) tergolong memiliki aktivitas belajar yang tidak aktif . Pada siklus I pertemuan II dapat dilihat bahwa ada 5 orang siswa (20,83%) yang tergolong memiliki aktivitas belajar sangat aktif , dan ada 6 orang siswa (25,00%) yang dikategorikan aktif. Dan yang tergolong memiliki aktivitas belajar siswa yang kurang aktif sebanyak 4 orang siswa (16,66). Dan pada siklus II pertemuan I tidak terdapat lagi siswa yang tergolong memiliki aktivitas belajar rendah, dan terdapat 7 orang siswa (29,16%) yang tergolong memiliki aktivitas belajar sangat aktif, dan 9 orang siswa (37,5%) yang tergolong memiliki aktivitas belajar aktif , dan 8 orang siswa (33,33%) yang tergolong memiliki aktivitas belajar cukup aktif. pada siklus II pertemuan II dapat dilihat bahwa ada 16orang siswa (66,66%) yang tergolong memiliki aktivitas belajarnya sangat aktif, dan 8 orang siswa (33,33%) yang tergolong memiliki aktivitas belajarnya aktif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction pada pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 060822 Medan Kec Medan Area T.A 2014/2015.

(7)

Kata pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada tuhan allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat beriring salam penulis hadiahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam jahiliyah (kebodohan) kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan semoga kita mendapat syafaa’at diyaumil akhir kelak.

Dalam rangka menyelasaikan tugas-tugas dan untuk memenuhi syarat dalam mendapatkan gelar sarjana di program studi pendidikan guru sekolah dasar Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Negeri Medan, maka dalam hal ini penulis membahas skripsi yang berjudul”Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Explicit Instruction Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 060822 Medan Kec. Medan Area T.A 2014/2015”.

(8)

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik,Msi selaku rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr.Nasrun, MS Dekan FIP Unimed, Bapak Prof. Dr Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs.Aman Simare-Mare, MS, selaku Wakil Dekan bidang umum dan keuangan Bapak Drs.Edidon Hutasuhut,M.Pd selaku wakil bidang kemahasiswaan.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar M.Pd,selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik, semoga kebaikan Bapak dibalas oleh Allah SWT.

4. Bapak Drs. Ramli Sitorus, ME.d dan Bapak Drs.Wesly Silalahi, M.Pd serta Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan.

5. Keluarga penulis terutama Ayahanda tercinta (Podiaro Rambe), dan Ibunda tercinta (Maslina Ritonga), yang telah dengan sabar mendengarkan keluh kesah peneliti, memberikan penguatan, motivasi serta kecukupan dana dan tak henti-hentinya berdoa untuk keberhasilan peneliti.

(9)

7. Dan khususnya kepada kakak Anita Rambe, S.Pd yang telah memberikan bantuan dan dorongan pada penulis demi terselesainya skripsi ini

8. Serta teman –teman jurusan PGSD A Extensi 2011 khususnya Hardiansyah, Indra maulana dan juga serta teman-teman seperjuangan di pendopo FIP yang telah memberikan bantuan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Medan, Mei 2015

(10)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... iii

Daftar ISI... vi

Daftar Tabel ... ix

Daftar Grafik ... xi

Daftar Ganbar ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah... 1

1.2 Identifikasi masalah... 3

1.3 Pembatasan masalah...4

1.4 Rumusan masalah... 4

1.5 Tujuan penelitian... 4

1.6 Manfaat penelitian...4

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1 KERANGKA TEORI...6

2.1.1 Hakekat Belajar ………...6

2.1.2 Pengertian Aktivitas Aelajar ...10

2.1.2.1 Jenis-jenis Aktivitas Belajar ...11

2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Aktivitas Belajar ...13

2.3 Hakekat Model pembelajaran...15

(11)

2.3.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Explicit Instruction ...17

2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Explicit Instruction.18 2.4 Hakekat IPA di SD...20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.0 Hasil Penelitian...43

4.1 Deskripsi Lokasi Dan Penelitian...43

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I...43

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I pertemuan II...52

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II pertemuan I...63

4.1.4 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II pertemuan II...70

(12)

4.2.1 Pembahasan Hasil Observasi Aktivitas Guru...80 4.2.2 Pembahasan Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa... 82 4.2.3 Pembahasan Lembar Angket Aktivitas Belajar Siswa... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis dan Indikator aktivitas belajar siswa ... 13 Tabel 3.1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian. ... 42 Tabel 4.1 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I

Pertemuan I ... 46 Tabel 4.2 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar siswa siklus I

Peremuan I ... 46 Tabel 4.3 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Secara Klasikal

Siklus I Pertemuan I ... 49 Tabel 4.4 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I

Pertemuan II ... 54 Tabel 4.5 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar siswa siklus I

Peremuan II ... 55 Tabel 4.6 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Secara Klasikal

Siklus I Pertemuan II... 57 Tabel 4.7 Hasil Angket Belajar Siswa Siklus I ... 59 Tabel 4.8 Persentase Lembar Angket Belajar Siswa Secara Klaskal

Siklu I ... 61 Tabel 4.9 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II

Pertemuan I ... 65 Tabel 4.10 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar siswa siklus II

Peremuan I ... 66 Tabel 4.11 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Secara Klasikal

Siklus II Pertemuan I ... 68 Tabel 4.12 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II

(14)

Peremuan II ... 74 Tabel 4.14 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Secara Klasikal

Siklus II Pertemuan II ... 57 Tabel 4.15 Hasil Angket Belajar Siswa Siklus II ...77

Tabel 4.16 Persentase Lembar Angket Belajar Siswa Secara Klasikal

Siklus II ... 78 Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 80 Tabel 4.18 Hasil Keseluruhan Lembar Observasi Aktivitas

Belajar Siswa... 82 Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi Aktivitas

Belajar Siswa... 84 Tabel 4.20 Hasil Keseluruhan Lembar Angket Aktivitas

(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Gambar Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar

Siswa Siklus I Pertemuan I ...50

Grafik 2. Gambar Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar

Siswa Siklus II Pertemuan I ...58

Grafik 3. Gambar Hasil Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus II...62

Grafik 4. Gambar Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar

Siswa Siklus II Pertemuan I ...69

Grafik 5. Gambar Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar

Siswa Siklus II Pertemuan II...76

Grafik 6. Gambar Hasil Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus II...79

Grafik 7. Gambar Keseluruhan Observasi Aktivitas Guru...81

Grafik 8. Gambar Keseluruhan lembar Observasi Aktivitas

Belajar siswa ...84

(16)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1 Berkas Cahaya Matahari Merupakan Berkas Sejajar...21

Gambar 6.2 Cahaya Merambat Lurus ...22

Gambar 6.3 Cahaya Merambat Lurus ...23

Gambar 6.4 Pemantulan Cahaya ...25

Gambar 6.5 Pemantulan Baur ...25

Gambar 3.1 Model Desain Penelitian Arikunto...32

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar guru perlu memberikan aktivitas kepada siswa, karena aktivitas dapat menumbuhkan kegairahan belajar pada siswa. Agar siswa dapat aktif dalam belajar guru hendaknya mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Salah satu cara yang dapat dilakukan guru agar proses belajar mengajar di kelas dapat menumbuhkan kegairahan belajar siswa adalah dengan menggunakan model Explicit Instruction mengajar pada setiap proses pembelajaran, model mengajar guru merupakan suatu hal yang penting. Guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar.

Proses belajar mengajar merupakan sesuatu yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai hasil belajar yang baik. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru merupakan jabatan atau profesi. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, melatih dan mengajar siswa.model mengajar guru yang monoton dapat menyebabkan kebosanan pada siswa.

(18)

2

siswa yang terlihat aktif dalam pembelajaran IPA dengan presentase 66%. Sedangkan 13 siswa masih kurang aktif dengan presentase 34%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA .

Masalah selanjutnya adalah guru kurang menggunakan alat peraga dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa tidak tertarik pada materi pelajaran yang diajarkan. Model pembelajaran guru yang kurang tepat, tidak sesuai dengan materi yang sedang diajarkan di kelas. Pemberian materi yang tertentu kurang dikuasai guru sehingga menyebabkan siswa mengantuk, ribut dan tidak mendengarkan penjelasan guru. Pemberian materi ajar tidak tepat sehingga siswa binggung dan tidak mengerti dengan apa yang telah disampaikan guru di kelas, sehingga semua hal tersebut mengakibatkan aktivitas belajar dan kreativitas belajar siswa rendah

Selain itu ditemukan juga masalah bahwa guru kurang memperhatikan model mengajar. Hal ini dapat dilihat dari model pembelajaran yang kurang bervariasi. Pembelajaran cenderung menggunakan model yang berpusat pada guru (teacher centered). Padahal seharusnya guru menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered).

Penggunaan model yang kurang bervariasi mengakibatkan siswa kurang beraktivitas dalam belajar, serta kurangnya peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

(19)

3

adalah dengan menggunakan model Explicit Instruction mengajar, karena model Explicit Intruction mengajar dapat mempengaruhi kreativitas belajar siswa.

Model Explicit Instruction mengajar merupakan salah satu komponen keterampilan mengadakan aktif . Model mengajar yang dimaksud disini adalah sikap dan model guru dalam menyampaikan materi pelajaran, bukan model mengajar guru yang dilakukan berdasarkan pembawaan guru. Sikap hidup dan semangat guru dalam proses mengajar dapat mempertinggi komunikasi antara guru dan siswa, menarik perhatian siswa, menolong penerimaan bahan pelajaran dan memberi rangsang (stimulasi). Model Explicit Intruction yang dilakukan guru bertujuan untuk mengatasi kebosanan serta meningkatkan aktivitas siswa untuk belajar guna mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa model mengajar sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, maka penulis tertarik untuk memilih judul penelitian Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Explicit Instruction Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 060822 Medan

Kec.Medan Area T.A 2014/4015”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA .

(20)

4

1.3Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan dan memperkecil permasalahan dalam penelitian ini maka peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya terbatas pada penerapan ini untuk “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan menggunakan Model Explicit Instruction Pada Mata Pelajaran IPA kelas V pada Materi pokok Cahaya

dan Sifat-Sifatnya SD Negeri 060822 Medan Kec.Medan Area T.A 2014/2015”.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan menerapkan “Model Explicit Instruction dapat Meningkatkan Aktivitas Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA kelas V Pada Materi pokok Cahaya dan Sifat-Sifatnya SD Negeri 060822 Medan Kec.Medan Area T.A 2014/2015?”.

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut “ Menerapkan Explicit Instruction dapat Meningkatkan Aktivitas

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA kelas V Pada Materi Pokok Cahaya dan Sifat-sifatnya SD Negeri 060822 Medan Kec. Medan Area T.A 2014/2015”.

1.6 Manfaat Penelitian

penelitian ini, diharapkan agar dapat memberikan manfaat yaitu : 1. Bagi siswa

(21)

5

2. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan agar guru dapat menerapkan model Explicit Instruction mengajar dalam setiap kegiatan belajar mengajar di kelas guna meningkatkan aktivitas belajar siswa. 3. Sekolah

Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak sekolah maupun guru tentang model mengajar guru dengan aktivitas belajar siswa

4. Bagi peneliti

Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan berfikir guna untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction.

(22)

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan temuan peneliti, maka diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan model Explicit Instruction dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya kelas V SD Negeri 060822 Medan Kec. Medan Area Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini terbukti dari:

1. pada siklus I pertemuan I yang secara klasikal aktivitas belajar siswa yang melalui lembar observasi 25,00% masuk kriteria kurang aktif.sehingga perlu dilakukan penelitian pada siklus I pertemuan II memperoleh nilai 45,83% masuk kriteria cukup aktif namun pada siklus I ini belum benar-benar aktif sehingga perlu dilakukan penelitian pada siklus II pertemuan I memperoleh nilai 66,66% masuk dalam kriteria aktif. sehingga perlu perbaikan dengan melalui pada siklus II pertemuan II memperoleh nilai 100% masuk dalam kriteria sangat aktif. pada siklus II pertemuan II Hal ini berarti, guru sudah berhasil dalam melaksanakan proses pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction pada mata pelajaran IPA materi pokok cahaya dan sifat-sifatnya, sehingga siswa aktif dalam kegiatan proses pembelajaran.

2. Hasil angket aktivitas belajar siswa pada siklus I 80,25% yang masuk dalam kriteria aktif . pada siklus II meningkat menjadi 91,54%, masuk dalam kriteria sangat aktif . 3. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan

(23)

90

5.2.Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru, khususnya guru kelas V diharapkan untuk menggunakan model Explicit Instruction sesuai dengan materi yang akan diajarkan dalam upaya meningkatkan

aktivitas belajar siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi siswa, diharapkan agar lebih aktif dalam menyampaikan pendapat pada saat diskusi serta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

3. Bagi pihak sekolah, agar kiranya dapat melakukan penelitian bagi guru-guru tentang penggunaan model-model pembelajaran yang menarik agar para siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Bagi peneliti, agar dapat lebih memvariasikan pembelajaran, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. 2010. Peneltian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib, Z. Jaiyaroh, S., Diniati, E., dan Khotimah, K. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Purwanto. 2011. Evaluasi hasil Belajar. Yokakarta: Pustaka Pelajar

Rusman. 2011. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta

Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum KTSP. Jakarta: Kencana , 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Daryanto,2010. Belajar Mengajar: Bandung: Yrama widya

Gambar

Tabel 4.14
Grafik 1. Gambar Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar
Gambar 6.2 Cahaya Merambat Lurus ...................................................................22

Referensi

Dokumen terkait

(1) Para Pihak harus menjaga kerahasiaan setiap dokumen, informasi, dan data lain yang disediakan, diperoleh atau dihasilkan dari Memorandum.. Saling Pengertian ini

Sentra Energi Berbasis Biomassa (Studi kasus kawasan Bogor, kawasan DKI Jakarta dan kawasan Purwakarta). BINTORO DJOEFRIE, dan KOESWARDHONO MUDIKDJO. Peranan energi fosil tetap

Fraksi yang merupakan fraksi teraktif adalah fraksi 2 karena memiliki nilai penghambatan yang paling besar, yaitu sebesar 87,52% pada konsentrasi 10000 ppm, dan

Pengelantangan dikerjakan terhadap bahan tekstil bertujuan menghilangkan warna alami yang disebabkan oleh adanya pigmen-pigmen alam atau zat-zat lain, sehingga

Tugas akhir ini telah periksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II untuk di pertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin

Amir Fuady, M.Hum, Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin penelitian guna

Di pedesaan nilai koefisien korelasi variabel pemahaman gizi terhadap keputusan pembelian sayuran sebesar 0,46 yang berarti memiliki hubungan yang cukup dan positif yang

Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam agama Hindu dikenal dengan Tri Marga ( bakti kepada Tuhan, orang tua, dan guru; karma, bekerja sebaik- baiknya