MAQA
Ṣ
ID SYARI`AH PEMBAGIAN HARTA
WARISAN BAGI WANITA
TESIS
Diajukan kepada
Program Studi Magister Hukum Islam
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Hukum Islam (MHI)
Oleh:
Ainul Millah
NIM: O000050017
PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM ISLAM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NOTAPEMBIMBING
Dr. Syamsul
Hidaya!
M.Ag.Dcen
Program Studi Magister Hukum IslamSekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
NffiDinas
tIaL Tesis Saudari Ainul Mitlah
Kepada Yth.
Xetoa Program Studi Magister Hukum Islam Uqiyersitas Muhammadiyah Surakarta
**alalaikum wr.
wb.qrrrah
nreurbaca, meneliti/ mengoreksidan mengadakan perbaikan
ry€dunya
terhadap Tesis saudara:Nama
: AinulMillah
NIM
:0000050017Konsentrasi
: Hukum IslamJudul
:MaqagidSyari'ah
pembagianHarta
Warisanbagi Wanita
Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam
Odang
uiian
tesis
pada
Program
Studi
Hukum Islam
Universitas Mrhammadiyah Surakarta.llasslamu' alaikum wr. atb.
Surakarta, 20 Nopember 2015
Pembimbingl,
4rA/"2
11
NOTAPEMBIMBING
Dr. lmron Rosyadi, M.Ae
^Dosea
"rogram
Studi MTgister Hu kum IslamSekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nota Dinas
flal:
Tesis Saudari AinulMillah
Kepada Yth.
:-(+a
Progam Studi Magister Hukum Islamuruversitas Muhammadiyah Surakarta
Aslmu'alaikum
wr. wb.S&lah
membaca, meneliti, mengoreksidan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap Tesis saudara:
Nama
NIM
Konsentrasi Judul
: Ainul
Millah
: 0000050017 : Hukum Islam
:Mig3lid
Syari'ah
pembagianHarta
Warisanbagi Wanita
Dengan ini kami menitai tesis tersebut
dapat disetujui untuk diajukan daram
sidang
uiian
tesis pada program
s'tu;i;;i;_
Islam
Universitas MulnmmadiyahSurallta.
Wassalamu' alaikum wr. wb.
Surakarta, 20 Nopember 2015
Pembimbing II,
lll
TESIS BERJUDUL
MAQASID SYARI'AH PEMBAGIAN HARTA WARISAN BAGIWANITA
yang dipersiapkan dan disusun oleh
AINUL MILLAH
telah dipertahantan di depan Dewan penguji
pada tanggal 20 Februari 20j6
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
SUSUNAN
DEWAN PENGUJI
.-.-:::bing
UtamaZril/",,/
Pr,. -s:e n:.s l. !l i ge.y.e!,..41..+g :..
Pe;nbimbing Pendamping
I
DI:
l-Igt
T9y19!:..Y:L9:.
Pembimbing Pendamping
II
Penguji Lain
Surakarta, 18 Maret 20'16
_ _. ,Universitas Muhammadiyah Surakarta
:-i.t:
\,.,
Sekolah.Pascasarjanar\:\Fn
o
Dengan
ini saya:
\ama
\IM
.t:nj ang
P:oeram
PERNYATAAN
KEASLIAN
Ainul
Millah
0000050017
Magister (S2)
Magister Hukum Islam
Dengan
ini
saya menyatakan bahwa tesisini secara
keseluruhan adalahhasil
penelitianlkarya saya sendiri,kecuali
pada bagian-bagian yangdirujuk
sumbemya.vi
MOTTO
ُُمُكيِصوُي
ُ
ُ للا
ُُُ
يِف
ُ
ُْمُكِد ََْوَأ
ُ
ُِرَك ذلِل
ُ
ُُلْثِم
ُ
ُ ظَح
ُ
ُِنْيَ يَ ثْ نُْْا
ُ
ُْنِإَف
ُ
ُ نُك
ُ
ُ ءاَسِن
ُ
َُقْوَ ف
ُ
ُِنْيَ تَْ ثا
ُ
ُ نُهَلَ ف
ُ
اَثُلُ ث
ُ
اَمُ
َُكَرَ ت
ُ
ُْنِإَو
ُ
ُْتَناَك
ُ
ُ ةَدِحاَو
ُ
اَهَلَ ف
ُ
ُُفْص لا
ُ
ُِْيَوَ بََِْو
ُ
ُ لُكِل
ُ
ُ دِحاَو
ُ
اَمُهْ ِم
ُ
ُُسُدُسلا
ُ
ا مِم
ُ
َُكَرَ ت
ُ
ُْنِإ
ُ
َُناَك
ُ
َُُلُ
َُو
ُ دَل
ُ
ُْنِإَف
ُ
ُْمَل
ُ
ُْنُكَي
ُ
َُُلُ
ُ دَلَو
ُ
َُُثِرَوَو
ُ
ُُاَوَ بَأ
ُ
ُِ مُ َِِف
ُ
ُُثُلُ ثلا
ُ
ُْنِإَف
ُ
َُناَك
ُ
َُُلُ
ُ ةَوْخِإ
ُ
ُِ مُ َِِف
ُ
ُُسُدُسلا
ُ
ُْنِم
ُ
ُِدْعَ ب
ُ
ُ ة يِصَو
ُ
يِصوُي
ُ
اَهِب
ُ
ُْوَأُ
ُ نْيَد
ُ
ُْمُكُؤاَبآ
ُ
ُْمُكُؤاَْ بَأَو
ُ
ََُُ
َُنوُرْدَت
ُ
ُْمُهُ يَأ
ُ
ُُبَرْ قَأ
ُ
ُْمُكَل
ُ
ا عْفَ ن
ُ
يِرَف
ُ ةَض
ُ
َُنِم
ُ
ُِ للا
ُ
ُ نِإ
ُ
َُ للا
ُ
َُناَك
ُ
ا ميِلَع
ُ
ُ ميِكَح
ُ
ُ
vii
ABSTRAK
Judul : Maqaṣid Syari`ah Pembagian Harta Warisan Bagi Wanita Nama : Ainul Millah.
Nim : O000050017
Pada masa jahiliyah wanita tidak berhak mendapatkan warisan, kemudian Islam datang dan merubah kebiasaan jahiliyah dengan memberikan hak warisan bagi wanita yang telah ditentukan bagiannya oleh Allah dan Rasul-Nya di dalam al-Qur`an dan as-Sunnah. Dan kemudian di masa sekarang ini, kaum feminis meminta kedudukan yang sama dengan laki-laki dalam segala hal, termasuk dalam hukum waris, dan mereka menganggap bahwa Islam mendiskriminasikan wanita dengan memberikan bagian warisan lebih sedikit dari laki-laki, menjadikan penulis tertarik untuk menelitinya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui maqaṣid
syari`ah ketentuan bagian warisan bagi wanita, bagian warisan wanita secara ta`ṣȋb dan farḍ, serta tidak selalu wanita mendapatkan warisan lebih sedikit dari laki-laki, terkadang mendapatkan warisan yang sama bahkan wanita mendapatkan warisan sementara laki-laki tidak. Penilitian ini termasuk jenis penelitian bibliografis dan kualitatif, karena itu sepenuhnya bersifat library research (penelitian kepustakaan) dengan pendekatan
historis-filosofis. Data yang diperoleh akan dianalisis secara berututan dan interaksionis yang terdiri dari tiga tahap yaitu: 1) Reduksi data, 2) Penyajian data , 3) Penarikan simpulan atau verifikasi.
Didapatkan hasil penelitian bahwa wanita yang berhak mendapatkan warisan ada sepuluh diantaranya adalah : ibu, nenek dari pihak bapak dan nenek dari pihak ibu, anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki, saudara perempuan sekandung, saudara perempuan seayah, saudara perempuan seibu, istri, wanita yang memerdekakan budak. Wanita mendapatkan warisan secara ta`ṣib (pembagian tidak tertentu) dan secara farḍ (bagian tertentu). Wanita mendapatkan bagain secara ta`ṣib
apabila bersama laki-laki, dan mendapatkan bagian secara farḍ apabila tidak bersama dengan laki-laki. Pembagian secara fard lebih menguntungkan perempuan dibandingkan dengan pembagian secara ta`ṣib karena terkadang mendapatkan bagian banyak dan terkadang mendapatkan bagian sedikit dan terkadang tidak mendapatkan bagian karena harta telah habis dibagi kepada ahli waris yang mendapatkan bagian secara farḍ. Wanita tidak selamanya mendapatkan warisan lebih sedikit dari laki, dalam kondisi tertentu bisa jadi wanita mendapatkan warisan sama dengan laki-laki, seperti ; keberadaan ibu dan ayah bersama dengan anak laki-laki-laki, bagiannnya sama-sama seperenam, saudara laki-laki seibu dan saudara perempuan seibu mendapatkan warisan yang sama seperenam apabila mayit tidak meninggalkan ayah dan anak. Dalam kondisi tertentu terkadang wanita mendapatkan warisan sementara laki-laki tidak, seperti ; saudara perempuan seayah mendapatkan warisan secara farḍ
apabila tidak bersama dengan saudara laki-laki seayah dan dia tidak mendapatkan warisan apabila bersama dengan saudara laki-lakinya yang mendapatkan bagian ashobah ma`al gair sedangkan harta habis dibagi kepada asḥābul furuḍ.
viii
ABSTRACT
In the pre-Islamic period (jahiliyah), there is no share for women from what is left by parents and those nearest related. After that, Islam came. It changed the pre-Islamic period tradition by obtaining the right for women to receive the share of inheritance that was decided by Allah and His Messenger in the Holy Qur’an and The Sunnah. Nowadays, the feminist activists are struggling for the equality to men on all cases included inheritance distribution. They think Islam discriminates the women because it obtains the lower portion of inheritance than the men. Those cases attracted the writer to conduct this research.
The aims of this research are (1) to know the MAQAṢID SYARI`AH(the objective
of particular provision, law and text to realize in human life) Islamic inheritance distribution for the women, (2) to know the Islamic inheritance distribution for women by ta’shib and fardh law and (3) to identify why the women do not always receive the lower portion of inheritance than the men because the women could get the equal portion to the men. Indeed, in certain case the women could receive the inheritance but the men couldn’t. This research belongs to qualitative and bibliographic research. Therefore, it is library research by using historic-philosophic approach. The data will be analyzed serially and interactionally by three steps. Those steps are (1) data reduction, (2) data presentation and (3) data verification.
The research results show that there are 10 women who receive the share of inheritance. They are: mother, grandmother (mother to a father), grandmother (mother to a mother), daughter, grandniece (daughter to a son), female sibling of the same parents, female sibling of the same father, female sibling of the same mother, wife and the women that freed the slave. The women receive the share of inheritance through ta’shib (certain distribution) and fardh (uncertain distribution) law. The women receive the share of inheritance if there is a male whose belongs to inherited. Yet, the women receive the share of inheritance through far’ law if there is no male whose belongs to inherited. The inheritance distribution through fardh law obtains more benefit to the women rather than ta’shib law because sometimes the women receive more portion that the men, but sometimes they could receive lower portion. Indeed, they don’t receive the share because the inheritance has been divided to the other inherited through fardh law.
The women do not always receive the lower portion of inheritance than the men. In certain condition they could receive equal portion to the men. The example is the position of parents (mother and father) with the son; they receive the same portion a sixth share of inheritance if the decease did not leave father and son. In certain condition too, the women could receive the share of inheritance, but the men couldn’t. The example is when female sibling of the same father receives the share of inheritance through fardh law if there is no male sibling of the same father, but the women could not receive it if there is male sibling that receives it through ashobah
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi yang dipakai dalam tesis ini pada dasarnya merujuk pada sistem
Departemen Agama R.I., sebagaimana terdapat pada buku Johannes dan Heijer dan
Ab Massier (eds), Pedoman Transliterasi Bahasa Arab, (Jakarta: INIS, 1992).
Namun karena teknis komputer yang belum bisa menyesuaikan pedoman tersebut
secara utuh, maka terdapat beberapa penyimpangan, seperti tanda vokal panjang (-)
diganti dengan (^).
1. Peralihan Huruf Hija’iyah ke Latin
آ = ` ص = ṣ ـه = h
ب = b ض = ḍ = y
ت = t ط = ţ ةـ = ah
ث = ṡ ظ = ẓ
ج = j ع = ´
ح = ḥ غ = g
خ = kh ف = f
د = d ق = q
ذ = ż = k
ر = r ل = l
= z م = m
س = s ن = n
x
2. Vokal Pendek
ا = a
ِا = i
ا = u
3. Vokal Panjang (Mad)
a panjang ( اـ = ā), misalnya imām (مامٍإ) i panjang ( ِـ =ȋ), misalnya sabȋl (لْيِب س) u panjang (و ـ = ū), misalnya wadūd (دْو د و)
4. Diftong
وَأ = au
يَأ = ai
5. Kata Sandang
al-Kata sandang al-, ditulis sama, baik untuk huruf qamariyah, maupun
syamsiyah, seperti al-Qur’an (نا لا) dan al-Sunnah (ةن لا). Hanya saja apabila
terdapat awal kalimat huruf a pada al- ditulis dengan huruf besar (A), sehingga
menjadi Al-, sedangkan apabila ditengah kalimat ditulis huruf kecil.
6. Terjemahan Al-Qur’an
Terjemahan ayat-ayat yang dikutip dalam karya ini merujuk kepada
xi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamien. Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah
SWT atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga Tesis ini dapat selesai
dengan baik dan lancar.
Kesuksesan penyusunan Tesis ini tiada lain berkat ketulusan hati dan jerih
payah dari berbagai pihak yang telah ikut terlibat dan membantu penulis. Oleh
karena itu penulis tidak lupa untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
yang telah berpartisipasi dalam penulisan Tesis ini, khususnya penulis sampaikan
kepada:
1. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H., M.Hum, sebagai Direktur Program Pasca
Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk studi.
2. Dr. Sudarno Shobron, MAg., sebagai Ketua Program Studi Magister
Pemikiran Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah
memberikan kemudahan kepada penulis untuk studi serta melakukan
penelitian.
3. Dr. Syamsul Hidayat, M.A., sebagai Pembimbing Utama tesis ini, yang
dengan tulus dan penuh semangat telah membimbing penulis dari awal
sampai akhir penulisan tesis ini.
4. Dr. Imron Rosyadi, M.Ag., sebagai Pembimbing Kedua, yang dengan tulus
xii
5. Para dosen MHI Angkatan ke 1, yang telah memberikan wawasan keislaman
untuk pencerahan peradaban yang selalu berpegang teguh kepada al-Qur’an
dan As-Sunnah.
6. Teman-teman MHI Angkatan ke 1, yang saling memotivasi untuk suksesnya
studi.
7. Nurkholis suamiku yang selalu setia menemani, memotivasi dan memberikan
kebebasan sehingga terselesaikan penulisan Tesis ini walau tidak tepat
waktunya, dan tidak lupa anak-anaku ku yang sholihah, Rufaidah, Sumaiyah,
Nusaibah, Ruqaiyah, Zubaidah dan Zinnirah yang selalu menemani dengan
tawa, canda dan tangis sebagai hiburan dalam penulisan Tesis ini.
Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna. Sehubungan
dengan itu penulis sangat mengharapkan berbagai kritik dan saran dari para pembaca
demi kebaikan dan kesempurnaan Tesis ini.
Semoga Tesis ini akan banyak bermanfaat untuk semua pihak, baik untuk
kalangan akademik maupun praktisi, khususnya bagi yang berkecimpung dalam
kegiatan pemgembangan Hukum Islam.
Terima Kasih
Surakarta, 20 Nopember 2015
Penulis,
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
ABSTRAK ... vii
TRANSLITERASI ... ix
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah... ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7
D. Studi Pustaka... 8
E. Kerangka Teori ……… 13
F. Metode Penelitian ... 19
G. Sistematika Penulisan ... 24
BAB II. KAJIAN TEORITIK TENTANG WARISAN……… 26
xiv
B. Keutamaan dan keistimewaan ilmu mawariṡ………..………… 31
C. Unsur-unsur kewarisan……….. 37
D. Sebab-sebab orang mendapatkan warisan dan penghalangnya…. 46 E. Istilah-istilah dalam ilmu mawariṡ………..……….. 59
BAB III. KETENTUAN PEMBAGIAN WARISAN WANITA MENURUT AL-QUR`AN DAN AS-SUNNAH……… 62
A. Wanita di zaman jahiliyah tidak mendapatkan warisan……….… 62
B. Wanita pertama yang mendapatkan warisan dalam Islam…….… 66
C. Ketentuan pembagian warisan wanita……… 71
D. Wanita mendapatkan warisan secara ta`ṣib……….… 94
E. Wanita mendapatkan warisan secara farḍ………..….. 115
BAB IV. ANALISA MAQAṢID SYARI`AH PEMBAGIAN WARISAN WANITA ………. 128
A. Kondisi wanita mendapatkan warisan separuh dari laki-laki….. 129
B. Kondisi wanita mendapatkan warisan sama dengan laki-laki…. 141 C. Kondisi wanita mendapatkan warisan lebih besar dari laki-laki. 145 D. Kondisi wanita mendapatkan warisan sementara laki-laki tidak 149 BAB V. PENUTUP ... 156
A. Kesimpulan………...…. 156
B. Saran………...………. 157