Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
( PTK di Kelas V SDN Ciruas 3 Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
DWI NARTI ASTUTI
0903740
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
( PTK di Kelas V SDN Ciruas 3 Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang)
Oleh
DWI NARTI ASTUTI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Dwi Narti Astuti 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
i
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR GRAFIK ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Hasil Penelitian 5
E. Definisi Operasional 6
F. Hipotesis Tindakan 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A. Kajian Teoritis 7
B. Kajian Hasil Penelitian 18
C. Kerangka Berfikir 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20
A. Metode Penelitian 21
B. Model Penelitian Tindakan Kelas 29
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Proses Tindakan 23
E. Instrumen Penelitian 25
F. Pengolahan Data 30
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 34
A. Pelaksanaan Penelitian 34
B. Analisis Hasil Penelitian 76
C. Pembahasan 78
D. Jawaban Hipotesis 80
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 81
A. Kesimpulan 81
B. Rekomendasi 82
DAFTAR PUSTAKA 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Pedoman Observasi Aktifitas Siswa dalam
Pembelajaran Menulis Narasi dengan Menggunakan
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) 26
3.2 Lembar Penilaian Kemampuan Menulis
Narasi dengan Menggunakan Metode
Peta Pikiran (Mind Mapping) 28
4.1 Hasil Belajar Siswa Menulis Narasi
pada Pra Siklus 36
4.2 Hasil Observasi Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran
Menulis Narasi dengan Menggunakan Metode Peta
Pikiran (Mind Mapping) pada Siklus I 45
4.3 Hasil Belajar Siswa Menulis Narasi dengan
Menggunakan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping)
pada Siklus I 49
4.4 Hasil Observasi Aktifitas Siswa dalam
Pembelajaran Menulis Narasi dengan Menggunakan
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Siklus II 60
4.5 Hasil Belajar Siswa Menulis Narasi dengan
Menggunakan Metode Peta Pikiran
(Mind Mapping) pada Siklus II 62
4.6 Hasil Observasi Aktifitas Siswa dalam
Pembelajaran Menulis Narasi dengan Menggunakan
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Siklus III 71
4.7 Hasil Belajar Siswa Menulis Narasi
dengan Menggunakan Metode Peta Pikiran
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa
dari Siklus I, Siklus II, Siklus III 76
4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 langkah-langkah membuat karangan narasi dengan
Menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) 17
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Hasil Observasi Aktifitas Siswa dari Siklus I,
Siklus II, Siklus III 76
4.2 Hasil Menulis Narasi Siswa dari Pra Siklus
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Lembar Kerja Siswa Siklus I
2 Hasil Kerja Siswa Siklus I
3 Lembar Kerja Siswa Siklus II
4 Hasil Kerja Siswa Siklus II
5 Lembar Kerja Siswa Siklus III
6 Hasil Kerja Siswa Siklus III
7 Foto Kegiatan Belajar mengajar
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
1
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang
diajarkan di sekolah. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha
yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat
hubungannya dengan proses-proses yang mendasari pikiran. Semakin terampil
seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Tarigan,
(1994: 1) mengungkapkan ada empat aspek keterampilan berbahasa yang
mencakup dalam pengajaran bahasa adalah: (1) keterampilan menyimak (listening
skills), (2) keterampilan berbicara (speaking skills), (3) keterampilan membaca
(reading skills), dan (4) keterampilan menulis (writting skills), dan keempat
keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Salah satu bidang aktifitas dan materi pengajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar yang memegang peranan penting ialah pengajaran menulis.
Menulis merupakan salah satu kompetensi bahasa yang ada dalam setiap jenjang
pendidikan, mulai tingkat pra sekolah hingga perguruan tinggi. Menulis adalah
salah satu dari 4 keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh
siswa. Terutama bagi siswa kelas V yang berkaitan dengan kemampuan menulis
narasi. Dengan demikian, hendaklah menjadi suatu kesadaran bahwa
pembelajaran menulis narasi di sekolah haruslah dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Menulis narasi adalah salah satu jenis karangan yang sifatnya bercerita,
baik berdasarkan pengalaman, pengamatan, maupun berdasarkan rekaan
pengarang. Menulis narasi merupakan kompetensi menulis yang sudah ada dan
dimulai di jenjang Sekolah Dasar. Dengan melalui kegiatan menulis narasi siswa
dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasannya kepada orang lain.
2
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur sehingga
siswa akan lebih mudah berekspresi dalam kegiatan menulis. Sehubungan dengan
itu kemampuan menulis harus diberikan sejak kecil atau mulai dari pendidikan
Sekolah Dasar. Sehingga siswa dapat mengungkapkan pikiran atau gagasan
melalui bentuk tulisan.
Kemampuan menulis memerlukan sejumlah potensi pendukung. Yaitu
kesungguhan, kemauan keras, dengan melalui belajar. Dengan demikian, wajar
bila dikatakan bahwa meningkatkan kemampuan menulis akan mendorong siswa
lebih aktif, kreatif dan melatih kemahiran.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan di kelas V SD Negeri Ciruas 3
Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran
menulis narasi masih kurang inovatif sehingga mengakibatkan kemampuan
menulis narasi siswa masih rendah. Hal ini ditandai dengan adanya siswa kurang
bersungguh-sungguh dan kurang mempunyai kemauan yang keras dalam menulis
narasi. Siswa belum terampil dalam menyusun kalimat-kalimat dan belum
memperhatikan tanda baca dalam menulis narasi. Sehingga perolehan nilai belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan. Yaitu nilai
rata-rata siswa hanya mencapai 54,5, yaitu yang diantaranya 9 siswa dapat menulis
narasi dengan baik, dan 21 siswa lainnya mendapat nilai di bawah nilai KKM.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM di SD Negeri Ciruas 3 Kecamatan Ciruas
Kabupaten Serang masih tergolong rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
kurang aktif dan mengalami kesulitan mengembangkan gagasannya untuk menulis
narasi sehingga guru perlu berupaya dalam mengembangkan pembelajaran yang
inovatif dengan maksud agar tujuan pembelajaran dapat tercapai khususnya dalam
pembelajaran menulis narasi.
Kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah metode pembelajaran. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),
1995 dalam Wasid (2008: 56) metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang di tentukan.
3
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran melalui penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan
permasalahan yang di hadapi, hasil belajar siswa mengenai kemampuan menulis
narasi dapat ditingkatkan.
Masalah rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa kelas V SDN Ciruas
3 dalam pembelajaran kemampuan menulis narasi bukan hanya disebabkan oleh
keterbatasan guru dalam penggunaan metode pembelajaran, melainkan juga
disebabkan oleh faktor-faktor lainnya seperti pengalaman belajar sebelumnya
yang tidak efektif, cara belajar yang tidak tepat, motifasi belajar yang rendah,
kemampuan berbahasa yang minim, latihan menulis yang sangat kurang, dan
lingkungan keluarga yang kurang menunjang. Oleh karena itu, sebenarnya
masalah rendahnya hasil belajar kemampuan menulis narasi siswa tersebut dapat
didefinisikan berdasarkan beberapa faktor penyebab atau pengaruh tersebut. Akan
tetapi, penulis hanya akan melakukan perbaikan pembelajaran kemampuan
menulis narasi melalui penelitian tindakan kelas dari aspek metodologis.
Sehubungan dengan hal tersebut penulis tertarik melakukan perbaikan
pembelajaran kemampuan menulis narasi dengan Penggunaan Metode Peta
Pikiran (Mind Mapping). Buzan (2010: 4) mengungkapkan bahwa peta pikiran
(mind mapping) adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara hafiah yang akan “memetakan” pikiran. Jadi peta pikiran (Mind mapping) merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar. Saleh, (2009: 119), mengemukakan bahwa “peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan daya imajinasi pada anak-anak didik melalui kebebasan
berekspresi, maka secara tidak langsung kreativitas mereka akan berkembang”.
Dengan melalui metode peta pikiran (mind mapping) peneliti berharap
akan sangat membantu memudahkan siswa dalam proses pembelajaran terutama
digunakan dalam menulis narasi. Metode peta pikiran (mind mapping) akan
menambah pengetahuan siswa untuk mencari urutan kronologis suatu peristiwa,
kejadian, dan masalah yang diharapkan. Siswa akan lebih mudah jika dalam
pembelajaran menulis narasi mengangkat tema dari kehidupan siswa sehari-hari
atau pengalamannya. Dan melalui bimbingan guru, pengalaman-pengalaman
4
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mapping). Peta pikiran (mind mapping) tersebut penuh kreativitas siswa dengan
gambar dan kata-katanya yang sangat variatif. Hal ini dapat memicu siswa untuk
menulis narasi yang lebih besar atau menarik siswa untuk menulis narasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka kemampuan menulis narasi siswa akan
meningkat.
Metode peta pikiran (mind mapping) tentu akan sangat membantu siswa
dalam memanfaatkan potensi kedua belah otaknya. Adanya interaksi yang luar
biasa antara kedua belahan otak dapat memicu kreativitas yang memberikan
kemudahan dalam proses menulis. Terbiasanya siswa menggunakan dan
mengembangkan potensi kedua otaknya, akan dicapai peningkatan beberapa
aspek, yaitu konsentrasi, kreativitas, dan pemahaman sehingga siswa dapat
mengembangkan tulisannya melalui peta pikiran (mind mapping).
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti ingin membantu
permasalahan yang dihadapi siswa dalam kemampuan menulis narasi yang di buat
melalui penelitian tindakan kelas di kelas V yang berjudul “Penggunaan Metode
Peta Pikiran (mind mapping) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi
pada Pembelajaran Bahasa Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Dalam setiap penelitian suatu masalah diperlukan adanya kejelasan dari
masalah yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini diperlukan rumusan
sehingga tidak terjadi kesalahan. Berdasarkan hal tersebut kemudian dirumuskan
pokok pembahasan sebagai berikut:
1. Bagaimana meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran kemampuan
menulis narasi melalui penggunaan metode peta pikiran (mind mapping)?
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kemampuan
5
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran kemampuan menulis
narasi melalui penggunaan metode peta pikiran (mind mapping).
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kemampuan
menulis narasi melalui penggunaan metode peta pikiran (mind mapping).
D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, terutama bagi peneliti, siswa,
guru dan sekolah adalah:
1. Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
pengalaman ilmiah mengenai penelitian tindakan kelas, sekaligus temuan
dalam cara meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa disekolah dasar
melalui penggunaan metode peta pikiran (mind mapping).
2. Siswa
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam proses
pembelajaran menulis narasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan
menulis narasinya.
3. Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
mengenai kemampuan meulis narasi.
4. Sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan salah satu alternatif dalam
penentuan kebijakan dan pengembangan model pembelajaran yang efektif,
6
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Definisi Operasional
Definisi operasional yang berhubungan dengan variable penelitian dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Metode Peta Pikiran (Mind Mapping)
Salah satu metode pembelajaran yang mampu mengoptimalkan hasil
belajar adalah metode peta pikiran atau disebut mind mapping. Metode ini
pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada awal 1970-an yaitu seorang ahli dan
penulis produktif di bidang psikologi, kreativitas dan pengembangan diri.
DePorter, dkk. (2010: 225) mengatakan bahwa peta pikiran (mind mapping)
adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak
informasi.
2. Menulis Narasi
Menulis narasi adalah kecakapan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk
dipahami. Menurut Finoza (2010: 244), “narasi adalah suatu bentuk tulisan yang
berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkai, tindak tanduk perbuatan
manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlagsung dalam
suatu kesatuan waktu.
F. Hipotesis Tindakan
Arikunto (2010: 110) menyatakan bahwa “hipotesis dapat diartikan
sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.”
Berdasarkan definisi tersebut diatas maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini yaitu “Jika metode pembelajaran peta pikiran (mind mapping)
7
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
20
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas atau Classroom Action Research. Menurut Wardhani, dkk. (2007: 1.4) “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.” Penelitian ini dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas
merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan yang secara
langsung menyangkut masalah yang terjadi di lapangan yaitu masalah
pembelajaran di kelas agar kemampuan profesional guru dalam proses
pembelajaran lebih baik dan meningkat.
Di dalam penelitian kelas, banyak manfaat yang diraih. Manfaat itu antara
lain dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa komponen pendidikan atau
pembelajaran di kelas yaitu mencakup: inovasi pembelajaran, pengembangan
kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas, peningkatan profesionalisme guru.
(Yusnandar, 2012: 9)
Jika tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai
dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai
persoalan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu fokus penelitian tindakan kelas
adalah terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan guru
kemudian dicobakan, dan dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternatif itu dapat
memecahkan persoalan proses pembelajaran yang dihadapi guru.
21
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian tindakan kelas bukanlah tindakan satu kali lalu selesai,
penelitian ini dilakukan secara terus menerus oleh guru untuk memperoleh hasil
yang optimal dengan cara dan prosedur yang dinilai paling efektif. Dari
uraian-uraian diatas jelas bahwa penelitian tindakan kelas merupakan proses perubahan
yang tahap-tahapnya berulang dengan kualitas lebih meningkat dan lazim disebut
dengan siklus.
B. Model Penelitian Tindakan Kelas
Prosedur perencanaan penelitian tindakan kelas yang dipilih dalam
meningkatkan kemampan menulis narasi dengan menggunakan metode peta
pikiran (mind mapping) adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc
Taggart (dalam Arikunto, 2010: 137).
Gambar 3.1 Model Kemmis MC. Taggaret (dalam Arikunto, 2010: 137) Pra Siklus
Pendahuluan
Rencana Refleksi
SIKLUS I Tindakan
Observasi
Rencana
Refleksi
SIKLUS II Tindakan
Observasi
22
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan model Kemmis & Mc Taggart kegiatannya berbentuk
siklus-siklus yang masing-masing kegiatan pokoknya yaitu perencanaan, pelaksanaan,
Observasi, refleksi. perencanaan adalah persiapan mengajar yang berisi hal-hal
yang perlu atau harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran, yang antara lain meliputi pemilihan materi, metode,
media, dan alat evaluasi. Pelaksanaan adalah implementasi perencanaan tersebut
yang mewujud dalam proses pembelajaran. Observasi adalah kegiatan
pengamatan terhadap proses belajar siswa. Refleksi adalah kegiatan perenungan,
pengkajian, dan analisis terhadap hasil observasi dan hasil pembelajaran yang
telah dilaksanakan dalam rangka perbaikan dan peningkatan hasil belajar siswa.
Berdasarkan bagan diatas, penelitian tindakan kelas ini di mulai dari
kegiatan pra siklus dilakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
kemampuan menulis narasi di kelas V SDN Ciruas 3. Dari hasil observasi
ditemukan permasalahan yaitu rendahnya aktifitas dan hasil belajar siswa kelas V
SDN Ciruas 3 dalam pembelajaran kemampuan menulis narasi. Hasil observasi
tersebut kemudian direfleksi untuk dicarikan jalan pemecahannya yang dalam hal
ini disarankan untuk menggunakan metode peta pikiran (mind mapping).
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada kegiatan pra siklus,
kemudian dibuat suatu perencanaan tindakan untuk memperbaiki atau mengatasi
masalah tersebut. Perencanaan yang telah dibuat selanjutnya dilaksanakan,
diobservasikan prosesnya, dinilai hasilnya, dan direfleksi untuk diketahui
keberhasilannya dan kelemahannya yang mungkin timbul. Kelemahan yang masih
ada pada kegiatan putaran atau siklus I selanjutnya diatasi lagi dengan membuat
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi pada siklus II
sampai pada siklus III hingga mencapai hasil yang optimal berupa kemampuan
23
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subyek Penelitian
Dalam menentukan subyek penelitian, maka peneliti akan lebih mudah dan
efektif. Adapun subyek penelitian tindakan kelas ini adalah kegiatan pembelajaran
menulis narasi melalui metode peta pikiran (mind mapping) di kelas V SDN
Ciruas 3, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, dengan jumlah
siswa sebanyak 30 orang.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini di artikan sebagai tempat atau keadaan
yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, lokasi penelitian
yang digunakan adalah di kelas V Sekolah Dasar Negeri Ciruas 3, Kecamatan
Ciruas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Alasan peneliti memilih lokasi
penelitian tersebut karena SD tersebut lokasinya dekat dengan rumah dan adanya
kemudahan dalam perizinan, sehingga memudahkan penulis dalam berkomunikasi
untuk kelancaran kegiatan penelitian
D. Proses Tindakan
Penelitian ini akan dilakukan beberapa siklus hingga siswa dapat
benar-benar kreatif dalam menulis narasi dengan menggunakan metode peta pikiran
(mind mapping). Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: tahap perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Sedangkan pra siklus terdiri dari dua tahap yaitu:
observasi dan refleksi.
1. Pra Siklus
Kegiatan pra siklus dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan situasi
asli pembelajaran menulis narasi dikelas V, data yang diperoleh dari lapangan di
analisis, diinterpretasikan dan dijelaskan untuk tindakan pada siklus.
Proses penelitian pada pra siklus ini, merupakan tahap awal dari rangkaian
24
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Observasi
Dalam kegiatan pra siklus, observasi dilaksanakan terhadap kondisi
objektif pelaksanaan pembelajaran menulis narasi di SDN Ciruas 3 Kecamatan
Ciruas Kabupaten Serang. Tujuannya untuk mengetahui kendala-kendala dan
masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
menulis narasi.
b. Refleksi
Dalam kegiatan ini guru dan peneliti mengadakan diskusi dan evaluasi
tentang permasalahan yang dihadapi guru, yang dihasilkan melalui observasi yang
berkaitan dengan pembelajaran menulis narasi. Selanjutnya memberikan refleksi
sebagai bahan rancangan kegiatan pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi
dan evaluasi untuk merumuskan siklus I (satu)
2. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini merupakan hasil refleksi dari
kegiatan observasi pra siklus, yaitu merancang pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam kemampuan menulis narasi dengan menggunakan metode peta pikiran
(mind mapping). Selanjutnya menentukan alat pembelajaran yang akan di
gunakan sebagai alat bantu dalam menanamkan konsep peta pikiran (mind
mapping), kemudian membuat skenario apa yang akan dilakukan guru dan apa
yang akan dilakukan siswa dalam melakukan tindakan yang telah direncanakan.
(RPP terlampir)
b. Pelaksanaan
Kegiatan ini dimaksudkan melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa
Indonesia tentang menulis narasi berdasarkan hasil refleksi pada pra siklus.
Pembelajaran pada siklus ini adalah menanamkan pemahaman metode peta
25
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Observasi
Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk melaksanakan pengamatan
terhadap kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran kemampuan menulis narasi
dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mapping) untuk mengetahui
aktifitas siswa dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti.
Aspek-aspek aktifitas siswa yang diamati meliputi motifasi belajar siswa,
komunikasi siswa, perhatian/fokus siswa, aktifitas belajar siswa, dan tanggung
jawab siswa.
d. Refleksi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menganalisis tentang kegiatan hasil
tindakan dalam pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan metode peta
pikiran (mind mapping), apakah ada peningkatan hasil dari tindakan?
Apabila dalam pembelajaran menulis narasi pada siklus I hasilnya belum
maksimal maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.
E. Instrumen Penelitian
Salah satu kegiatan yang sangat sangat penting dalam penelitian ini adalah
pengumpulan data dalam rangka memecahkan masalah penelitian. Pengumpulan
data adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu pengadaan data primer untuk
keperluan penelitian. Untuk keperluan data dibutuhkan alat atau instrumen
penelitian yang tepat. Instrumen penelitian mempunyai peran yang sangat penting
sebab mutu suatu penelitian dapat dinilai dari mutu instrumen yang digunakan.
Untuk memudahkan penelitian, maka digunakan berbagai cara atau metode
pengumpulan data, sebagai berikut:
1 Lembar Observasi/Pengamatan
Observasi yang dilakukan peneliti adalah lembar observasi yang
digunakan untuk mengamati dan menilai dalam proses pembelajaran menulis
narasi dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping). Lembar
26
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aspek-aspek yang diamati yang meliputi motivasi belajar siswa, komunikasi
siswa, perhatian/fokus siswa, aktifitas belajar, tanggung jawab siswa. Format
lembar observasi di sajikan pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis Narasi
dengan Menggunakan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping)
No Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah Nilai Keterangan
1 2 3 4 5
Keterangan: Nilai 4 = jika semua deskiptor tampak
Nilai 3= jika 3 deskriptor yang tampak
Nilai 2= jika 2 deskriptor yang tampak
Nilai 1= jika 1 deskriptor yang tampak
Keterangan:
Deskriptor Penilaian Observasi Aktifitas Siswa
1. Motivasi belajar siswa
a. Antusias dalam melihat gambar yang di tempelkan di papan tulis
b. Timbul rasa ingin tahu tentang pembelajaran menulis narasi dengan
menggunakan metode peta pikiran (mind mapping)
c. Minat belajar tinggi dengan menggunakan kombinasi warna pada
gambar dan garis-garis dalam membuat peta pikiran (mind mappng)
d. Kemauan belajar yang sangat tinggi
2. Komunikasi siswa
a. Siswa aktif bertanya tentang pembelajaran menulis narasi yang telah
di jelaskan dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping)
27
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Siswa mengeluarkan pendapat jika ditanya mengenai materi yang
telah di sajikan
d. Adanya kemauan untuk bertanya seputar materi yang disampaikan
3. Perhatian/ fokus siswa
a. Memperhatikan guru dalam menjelaskan cara membuat karangan
narasi dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping)
b. Perhatian pada gambar yang ditempel
c. Mengikuti pembelajaran dengan serius
d. Siswa tidak rebut dan tenang dalam menggambar dan membuat
karangan narasi
4. Aktifitas belajar siswa
a. Aktif dalam bertanya kepada guru
b. Tidak menanyakan materi yang telah disampaikan
c. Siswa merasa tidak membutuhkan bantuan
d. Siswa diam dan merasa tehu semua
5. Tanggung jawab siswa
a. Siswa dapat menyelesaikan tugas tepat waktu di akhir pembelajaran
b. Siswa mau maju kedepan saat diperintah gurunya untuk menceritakan
hasil karangan narasi yang dibuat
c. Keberanian menjawab pertanyaan guru setelah membacakan salah
satu contoh narasi
d. Sebagai tutor untuk temannya dalam pembelajaran dikelas
28
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah menulis narasi dengan
menggunakan metode peta pikiran (mind mapping). Tema dalam menulis narasi
sudah ditentukan oleh peneliti, pembatasan tema digunakan untuk memudahkan
penulis dalam memberi penilaian.
Tes dalam penelitian ini dilaksanakan setiap akhir pembelajaran atau pada
saat pemberian evaluasi. Tes yang diberikan kepada siswa kelas V SDN Ciruas 3
Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang berupa tes uraian dalam bentuk tulisan atau
karangan narasi yang harus diselesaikan oleh siswa, tema dalam menulis narasi
sudah ditentukan oleh peneliti, pembatasan tema digunakan untuk memudahkan
penulis dalam memberi penilaian. Teknik atau cara pengambilan nilai tentang
menulis narasi peneliti menentukan aspek-aspek yang akan dinilai dalam menulis
narasi tersebut yaitu: kesesuian judul dengan isi karangan, mudah dipahami (dari
segi isi karangan), sederhana (dalam penggunaan kalimat), langsung (dalam
penyampaian), tepat dalam melukiskan ide (dari segi pengembangan kerangka karangan).
Adapun pedoman penilaian karangan di sajikan pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Lembar Penilaian Kemampuan Menulis Narasi dengan Menggunakan Metode
Peta Pikiran (Mind Mapping)
Keterangan: Nilai 20 = jika deskiptor huruf (a) yang tampak
Nilai 15 = jika deskriptor huruf (b) yang tampak
Nilai 10 = jika deskriptor huruf (c) yang tampak
29
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
Deskriptor Penilaian Kemampuan Menulis Narasi Siswa
1. Penggunaan tanda baca
a. Penggunaan ejaan dan tanda baca sesuai
b. Penggunaan ejaan dan tanda baca cukup sesuai
c. Penggunaan ejaan dan tanda baca kurang sesuai
d. Penggunaan ejaan dan tanda baca tidak sesuai
2. Mudah Dipahami (dari segi isi karangan)
a. Karangan tuntas, latar cerita jelas, ide cerita menarik
b. Karangan tuntas, latar cerita jelas,ide cerita cukup menarik
c. Karangan tuntas, latar cerita tidak jelas, ide cerita kurang menarik
d. Karangan belum tuntas, latar cerita tidak jelas, ide cerita kurang
menarik
3. Sederhana (Dalam penggunaan kalimat)
a. Struktur kalimat singkat, jelas, saling bertautan
b. Struktur kalimat singkat, jelas, tidak saling bertautan
c. Struktur kalimat singkat, tidak jelas, tidak saling bertautan
d. Struktur kalimat panjang, tidak jelas, tidak saling bertautan
4. Langsung (dalam penyampaian)
a. Uraian kata lancar, cara menceritakan menarik
b. Uraian kata lancar, cara menceritakan cukup menarik
c. Uraian kata lancar, cara menceritakan kurang menarik
d. Uraian kata berputar-putar atau tidak lancar, cara menceritakan tidak
menarik
5. Tepat dalam Melukiskan Ide (dari segi pengembangan kerangka karangan)
a. Isi sesuai kerangka karangan, gagasan diungkapkan dengan jelas,
padat, dan tertata rapi
b. Isi sesuai kerangka karangan, gagasan kurang terorganisir tetapi ide
30
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Isi sesuai kerangka karangan, gagasan tidak terorganisir dan ide utama
tidak terlihat
d. Isi karangan menyimpang dari kerangka karangan, ide utama tidak
terlihat.
Cara pengumpulan data dengan dokumentasi ini yakni mengambil
gambar-gambar pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dari gambar-gambar-gambar-gambar tersebut
dapat dilihat gambar proses belajar mengajar dalam menulis narasi dengan
menggunakan metode peta pikiran (mind mapping). Dengan adanya gambar ini
dikarenakan tingkat kebenaran dari penelitian cukup tinggi.
F. Pengolahan data
1. Teknik pengumpulan data
Data yang telah terkumpul menjadi acuan dalam melaksanakan analisis
data yang diperoleh dari pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan menulis
narasi dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) pada
pembelajaran Bahasa Indonesia. Data yang dihasilkan atau dikumpulkan
31
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Proses perubahan dan perkembangan kemampuan siswa dalam menulis narasi
dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) pada
pembelajaran bahasa indonesia.
b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menulis narasi dengan
menggunakan metode peta pikiran (mind mapping).
2. Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang berhasil dikumpulkan terdiri dari:
a. Data tentang obserfasi aktifitas siswa dalam menulis narasi dengan
menggunakan metode peta pikiran (mind mapping).
b. Data tentang hasil belajar siswa dalam menulis narasi dengan menggunakan
metode peta pikiran (mind mapping). Setelah data di peroleh dari hasil
(b) Mengecek alat pengumpulan data
(c) Membuat rata-rata keberhasilan anak
Untuk kriteria penilaian aktifitas anak adalah sebagai berikut:
Kriteria nilai baik sekali jika anak memperoleh nilai antara 3,6 – 4 Kriteria nilai baik jika anak memperoleh nilai antara 2,6 – 3,5 Kriteria nilai cukup jika anak memperoleh nilai antara 1,6 – 2,5 Kriteria nilai kurang jika anak memperoleh nilai antara 0 – 1,5 Untuk kriteria penilaian hasil menulis narasi anak adalah sebagai
berikut
32
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Tahap Pentabulasian
Dalam tahap ini data untuk aktifitas siswa yaitu:
(1) Menjumlahkan nilai aktifitas yang diamati,
(2) Merata-ratakan nilai aktifitas siswa pada setiap siklus, dan
(3) Membandingkan nilai aktifitass belajar siswa pada siklus I, II, III
untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa.
Data untuk hasil tes keterampilan menulis narasi siswa yaitu:
(1) Menilai karangan siswa dengan menggunakan pedoman penilaian
karangan,
(2) Merata-ratakan nilai siswa pada setiap siklus,
(3) Membandingkan perolehan nilai karangan siswa siklus I, II, dan III
sehingga di ketahui peningkatan keterampilan menulis karangan
narasi siswa.
3. Interpretasi Data
Temuan-temuan yang ada diinterpretasikan dengan merujuk kepada acuan
teoritik mengenai kemampuan dalam menulis narasi dengan menggunakan
metode peta pikiran (mind mapping) pada pembelajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar. Penelitian dalam proses ini berusaha untuk memunculkan makna
dari setiap data yang diperoleh, disamping menggambarkan perolehan penelitian
yang secara teoritik analitik, sehingga akhirnya diperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai permasalahan dalam penelelitian.
Pada tahap ini data yang telah divalidasi (sahih) di interpretasi
berdasarklan kerangka teoritik dan norma-norma praktis yang disepakati, atau
berdasarkan instuisi guru mengenai situasi pembelajaran yang baik, sehingga
diperoleh suatu kerangka referensi yang bisa memberikan makna terhadapnya.
Kerangka referensi ini nantinya dapat dilakukan peneliti untuk melakukan
tindakan selanjutnya.
33
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Kesimpulan Data
Data yang telah dikumpulkan dan terorganisir pada langkah-langkah
pengumpulan data dan temuan-temuan yang ada, kemudian dianalisis untuk
memudahkan penelitian dalam membuat interpretasi sebagai pembanding serta
menentukan korelasi yang terjadi pada penelitian tersebut sehingga data yang ada
81
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan nampak
bahwa metode peta pikiran (mind mapping) sebagai sumber belajar dalam menulis
narasi pada siswa kelas V SDN Ciruas 3 Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang.
Menunjukan hasil yang cukup baik pada setiap putaran siklusnya, secara lebih
rinci dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan metode peta pikiran (mind mapping) sebagai sumber belajar dapat
meningkatkan aktifitas siswa, dan metode peta pikiran (mind mapping) tepat
digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran menulis narasi, karena
hasilnya lebih baik dari pada yang tidak menggunakan metode peta pikiran
(mind mapping). Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis narasi
dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) yaitu: guru
memilih tema/gagasan karangan narasi, kemudian siswa menuliskannya
diatas selembar kertas kosong, siswa mengamati media gambar atau foto
yang disediakan oleh guru dan diikuti penulisan kata kunci dari ide yang
dipilih disertai dengan simbol atau gambar berwarna, siswa menuliskan
pengembangan dari kata-kata kunci tersebut dalam ranting-ranting yang
melikupi pusat ide karangan tersebut, setelah siswa membuat perencanaan
dalam bentuk peta pikiran lalu siswa ditugaskan untuk menulis narasi, ide
yang muncul ditengah aktifitas menulis dapat dituangkan dalam
cabang-cabang atau ranting-ranting manapun dalam peta pikiran (mind mapping)
untuk selanjutnya dituangkan dalam karangan narasi, dengan
langkah-langkah ini cara menulis karangan narasi menggunakan metode peta pikiran
(mind mapping) yang dilaksanakan dalam 3 siklus dapat meningkat.
2. Dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dalam proses
82
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menulis narasi, karena siswa merasa senang selama kegiatan pembelajaran
menulis narasi. Hal ini terlihat pada setiap siklusnya menunjukan ada
peningkatan yang signifikan dari kemampuan pada pra siklus nilai rata-rata
sebesar 54,5, pada siklus I nilai rata-rata 59,83, pada siklus II nilai rata-rata
sebesar 67,83, dan pada siklus III nilai rata-rata 74,83.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan diatas
maka rekomendasi yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Bagi Para Guru
Dalam menyajikan materi pelajaran, guru harus dapat memilih metode
pembelajaran yang tepat agar siswa mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dapat
meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa, karena pembelajaran ini dapat
membantu siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam menemukan
ide/gagasannnya sebelum diubah kedalam bentuk karangan narasi, dengan metode
peta pikiran (mind mapping) dapat memudahkan siswa dalam mengungkapkan
dan mengembangkan hasil pemikirannnya.
2. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah selaku pemegang kebijakan tertinggi di sekolah hendaknya
dapat memberikan dukungan dan penghargaan kepada guru yang berusaha
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan merencanakan pembelajaran dengan
baik dan memilih struktur pembelajaran yang cocok dengan materi yang
diajarkan. Dalam melakukan pembinaan dan pemeriksaan tidak sekedar sebagai
persyaratan bakti fisik kenaikan golongan, tetapi bertujuan untuk meningkatkan
83
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Bagi Pengawas
Pihak pengawas di lingkungan Dinas Pendidikan Kecamatan hendaknya
turut memberikan dukungan dan penghargaan terhadap prestasi guru dan untuk
terus melakukan upaya kearah peningkatan kemampuan profesional guru dalam
bidang pengajaran, melalui pelatihan atau mengoptimalkan kegiatan KKG dan
PKG.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian tindakan kelas ini membuktikan bahwa metode peta
pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa
dalam menulis karangan narasi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar
penelitian selanjutnya, baik untuk variable terikat yang sama maupun yang
84
Dwi Narti Astuti, 2013
PENGGUNAAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Buzan, Tony. (2010). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia.
Depoter, Bobi. (2011). Quantum Learning. Bandung: PT. Mizzan Pustaka Kaifa.
____________(2010). Quantum Teaching. Bandung: PT. Mizzan Pustaka Kaifa.
Finoza, Lamuddin. (2010). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan
Mulia.
Iskandar, Wasid, & Suhendar Dadang. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Keraf, Gorys. (2003). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Saleh, Andri. (2009). Kreatif Mengajar dengan Mind Map®. Bogor: CV Regina.
Santosa Puji, dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Suparno, & Mohamad Yunus. (2006). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tarigan, HG. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Yunandar, E. (2012). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: UPI PRESS.