NO. DAFTAR FPIPS: 4315/UN.40.2.5.3/PL/2014
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CEKERAN MIDUN BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Oleh :
Yogi Handy Purnomo 1001506
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSISAL
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CEKERAN MIDUN BANDUNG
Oleh:
Yogi Handy Purnomo
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial
© Yogi Handy Purnomo
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS PENGERUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CEKERAN MIDUN BANDUNG
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Rini Andari, S.Pd., SE,Par., MM. Sylvia Meilani, S.Pd., MM.
NIP. 19810916 200812 2 002 NIP.
Mengetahui:
Ketua Program Studi
Agus Sudono, SE., MM. NIP. 19820508 200812 1 002
Mahasiswa
ABSTRAK
Yogi Handy Purnomo, Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Cekeran Midun Bandung. Pembimbing Rini Andari, S.Pd., SE,Par.,MM. dan Sylvia Meilani, S.Pd.,MM.
Pendapatan Cekeran Midun dalam satu tahun terakhir terjadi penurunan. Hal ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. Hasil penelitian kualitas produk dan harga merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) dan untuk mengetahui gambaran harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) di Cekeran Midun, serta untuk mengetahui pengaruh kualitas produk (X1) dan harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) di Cekeran Midun, Kualitas Produk dan Harga mempunyai hubungan erat dengan Keputusan Pembelian yang dilakukan. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dan populasinya para konsumen Cekeran Midun. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Non-Probability Sampling (berdasarkan kebetulan) dan pendekatan Accidental sampling (responden yang kebetulan berkunjung). Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran Kualitas Produk memiliki pengaruh yang tinggi (baik) dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian serta gambaran Harga memiliki pengaruh yang tinggi (baik) dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, serta Kualitas Produk dan Harga memiliki pengaruh yang tinggi (baik) pula dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Cekeran Midun. Untuk menjaga konsumen agar tetap memutuskan keputusan pembeliannya di Cekeran Midun, perlu adanya perbaikan pada indikator Kualitas Produk mengenai daya tahan produk agar cita rasa dari produk tidak cepat berubah. Dalam indikator harga, perusahaan harus dapat mempertahankan serta menyesuaikan harga dengan porsi produk yang diberikan, karena konsumen sebagian besar berprofesi sebagai pelajar dan mahasiswa. Kualitas Produk dan Harga di Cekeran Midun Bandung merupakan dua aspek yang harus diperhatikan, karena satu sama lain mempengaruhi Keputusan Pembelian agar ketertarikan konsumen terhadap produk-produk yang ditawarkan terjadi peningkatan.
ABSTRACT
Yogi Handy Purnomo, AN ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF PRODUCT QUALITY AND PRICE OF THE PURCHASE DECISION CEKERAN MIDUN BANDUNG. Rini Andari, S.Pd., SE,Par., MM. and Sylvia Meilani, S.Pd., MM.
Instability income experienced by cekeran midun will the purchase of products from cekeran midun skids within the past year.This happens because by several factors.Based on the research kulaitas products and the price of a factor most influential large will decree the purchase. Purpose in this research is to find out an image of the quality of the product (X1) of the decision purchase (Y) and to know the outlook for price (X2) of the decision purchase (Y) in cekeran midun, and to know the influence of the quality of the product (X1) and prices (X2) of the decision purchase (Y) in cekeran midun, because the quality of the product and prices have close connection with the decision of the purchase of committed consumers. A method of this research is descriptive quantitative and population in this research was the consumers cekeran midun.Samples to be taken as many as 100 respondents with using a technique of sampling non-probability (based on incidentally) and approach the method of accidental sampling (respondents who happened to be visiting). The results of the study showed that the picture quality products having influence high (good) and significant of the decision of the purchase price as well as an illustration having influence high (good) and significantly to purchase, decision and the quality of product and price having influence high (good) anyway and so significant of the decision of purchases in cekeran midun. To prevent consumers decide the decision to remain price in cekeran midun, the need of improvement on an indicator of the quality of products about the durability products to full-flavored of the product not rapidly changing.In an indicator price, the company must be able to maintain and adjust price with the portion of the product which is given, because consumers most of as many as students and university students.The quality of products and the price at cekeran midun bandung are two aspects must be considered, because each other affect the decision to consumers buying interest towards products offered increase.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
BERITA ACARA
PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 10
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 10
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 10
1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori ... 12
2.1.1 Pengertian Pariwisata ... 12
2.1.2 Pengertian Restoran ... 15
2.1.2.1 Klasifikasi Restoran ... 15
2.1.3 Pemasaran ... 17
2.1.4 Bauran Pemasaran ... 17
2.1.5 Pengertian Kualitas ... 19
2.1.5.1 Dimensi Kualitas ... 20
2.1.6 Pengertian Produk ... 21
2.1.6.1 Atribut Produk ... 22
2.1.6.2 Klasifikasi Produk ... 23
2.1.6.3 Tingkatan Produk ... 24
2.1.7.1 Dimensi Kualitas Produk ... 26
2.1.7.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk ... 28
2.1.8 Pengertian Harga ... 28
2.1.8.1 Strategi Harga ... 29
2.1.8.2 Tujuan Penetapan Harga ... 31
2.1.9 Pengertian Keputusan Pembelian ... 33
2.1.9.1 Tujuan Pembelian ... 33
2.1.9.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 34
2.1.9.3 Proses Keputusan Pembelian ... 34
2.1.9.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 36
2.2 Penelitian Sebelumnya ... 39
2.3 Kerangka Pemikiran ... 40
2.4 Hipotesis Penelitian ... 43
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 44
3.2 Metode Penelitian ... 44
3.3 Operasional Variabel ... 45
3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penelitian ... 48
3.4.1 Populasi ... 48
3.4.2 Sampel ... 48
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.6 Metode Analisis Data ... 51
3.6.1 Analisis Kualitatif ... 51
3.6.2 Analisis Kuantitatif ... 52
3.7 Method of Succesive Interval (MSI) ... 52
3.8 Pengujian Validitas dan Reabilitas ... 53
3.8.1 Uji Validitas ... 53
3.8.2 Uji Reabilitas ... 55
3.9 Teknik Analisis Data ... 59
3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 57
3.9.2 Uji Asumsi Klasik ... 58
3.9.3 Pengujian Hipotesis ... 59
3.9.3.1 Koefisien Determinasi (r2) ... 60
3.9.3.2 Signifikasi Secara Simultan (f) ... 61
3.9.3.3 Koefisien Regresi Secara Parsial (t) ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 64
4.1.1 Gambaran Umum Cekeran Midun ... 64
4.2.1 Deskripsi Identitas Responden ... 66
4.2.1.1 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66
4.2.1.2 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Domisili ... 67
4.2.1.3 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 68
4.2.1.4 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ... 69
4.2.1.5 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 70
4.2.1.6 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan atau Uang Saku ... 71
4.2.1.7 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ... 72
4.2.1.8 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Menu Favorit ... 73
4.2.2 Analisis Deskriptif ... 75
4.2.2.1 Penilaian Responden Terhadap Kualitas Produk di Cekeran Midun Bandung ... 75
4.2.2.2 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk di Cekeran Midun ... 79
4.2.2.3 Penilaian Responden Terhadap Harga di Cekeran Midun Bandung ... 80
4.2.2.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga di Cekeran Midun Bandung ... 82
4.2.2.5 Penilaian Responden Terhadap Keputusan Pembelian Di Cekeran Midun Bandung ... 84
4.2.2.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian ... 85
4.2.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 87
4.2.3.1 Uji Validitas ... 87
4.2.3.2 Uji Reliabilitas ... 88
4.2.4 Uji Asumsi Klasik ... 89
4.2.4.1 Uji Normalitas ... 89
4.2.4.2Uji Multikolonieritas ... 90
4.2.4.3Uji Heteroskedastisitastidak ... 90
4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda ... 91
4.2.6 Koefisien Determinasi (r2) ... 92
4.2.7 Signifikasi Secara Simultan (f) ... 93
4.2.8 Koefisiensi Regresi Secara Parsial (t) ... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 97 5.2 Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Data Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara
yang Datang Ke Kota Bandung Tahun 2012-2013 ... 2
Tabel 1.2 Jenis-Jenis Restaurant ... 4
Tabel 1.3 Rekapitulasi dan Daftar Nama Potensi Restoran dan Rumah Makan Berijin di Kota Bandung Tahun 2014 ... 5
Tabel 1.4 Data Pengunjung Konsumen Cekeran Midun Bandung ... 6
Tabel 1.5 Data Penghasilan Cekeran Midun Bulan April 2013 – Maret 2014 ... 7
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46
Tabel 3.2 Uji Validitas Instrumen ... 54
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Instrumen ... 56
Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisiensi Korelasi ... 61
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili ... 67
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 68
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Kategori Pendidikan Terakhir .. 69
Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 70
Tabel 4.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan atau Uang Saku ... 71
Tabel 4.8 Deskripsi Responden Berdasarkan Menu Favorit ... 74
Tabel 4.9 Penilaian Responden untuk Kualitas Produk (X1) ... 75
Tabel 4.10 Penilaian Responden untuk Harga (X2) ... 81
Tabel 4.11 Penilaian Responden untuk Keputusan Pembelian (Y) ... 84
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Validitas ... 87
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Penjualan bulan Oktober 2013 – Maret 2014 ... 8
Gambar 2.2 Tahapan Keputusan Pembelian ... 35
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Cekeran Midun ... 42
Gambar 2.3 Paradigma Penelitian Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Cekeran Midun ... 43
Gambar 4.1 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66
Gambar 4.2 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili ... 67
Gambar 4.3 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 68
Gambar 4.4 Gambaran Katergori Pendidikan Terakhir Responden ... 70
Gambar 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 71
Gambar 4.6 Gambaran Tingkat Pendapatan atau Uang Saku Responden ... 72
Gambar 4.7 Gambaran Deskripsi Berdasarkan Jumlah Kunjungan Responden ... 73
Gambar 4.8 Gambaran Deskripsi Responden Berdasarkan Menu Favorit Responden ... 74
Gambar 4.9 Garis Kontinum Kualitas Produk ... 80
Gambar 4.10 Garis Kontinum Harga ... 83
Gambar 4.11 Garis Kontinum Kepuasan Konsumen ... 86
Gambar 4.12 Uji Normalitas Data ... 89
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Bekalang Penelitian
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha,
perusahaan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Pariwisata Indonesia memiliki kekuatan yang terletak pada manusianya.
Keramah-tamahan, murah senyum dan pelayanan yang baik, menjadikan kesan
positif bagi wisatawannya, maka dari itu pariwisata menjadi sebuah usaha
komersial yang mampu menambah pendapatan suatu negara atau daerah yang menjadi tujuan para wiasatawan tersebut.
Sebagaimana pengertian pariwisata menurut UU RI No 10 tahun 2009 “pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah”.
Salah satu kota pariwisata yang cukup terkenal dikalangan wisatawan
Indonesia dan mancanegara adalah kota Bandung. Pada tahun 1990 kota Bandung
menjadi salah satu kota paling aman di dunia berdasarkan survei Majalah Time.
Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada zaman dahulu
kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga
yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs
van Java karena keindahannya.
Kota Bandung merupakan kota terbesar di Jawa Barat dan sekaligus
menjadi ibu kota provinsi. Kota ini terletak 140KM sebelah tenggara Jakarta.
Berdasarkan hasil data dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung tahun 2012, di
2
Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan
utama pariwisata dan bahkan heritage. Dua aspek inilah yang sekarang menjadi
tujuan utama pembangunan oleh walikota Bandung, Ridwan Kamil. Dalam
beberapa waktu terakhir. Kota Bandung banyak membuka taman-taman kota,
festival kuliner, dan komunitas anak muda. Perkembangan ini untuk memfasilitasi
kegiatan kreatif masyarakat Bandung di berbagai lapisan masyarakat yang
menjadikan kota Bandung memiliki daya tarik tersendiri terhadap wisatawan lokal
maupun wisatawan asing.
Adapun data statistik perkembangan kunjungan wisatawan domestik dan
mancanegara yang datang ke Kota Bandung pada Tahun 2012-2013 sebagai
berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Data Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara Yang Datang Ke Kota Bandung Tahun 2012-2013
No Keterangan 2012 2013 Satuan
1 A. Jumlah pengunjung melalui
gerbang tol 32.587.386 33.731.385 orang
B. Jumlah pengunjung melalui
bandara, stasiun, terminal 80.501.064 83.838.979 orang
Jumlah 113.088.450 117.570.364 orang 2 Wisatawan yang datang melalui
pintu gerbang kedatangan
A. Wisatawan mancanegara 176.855 176.432 orang
B. Wisatawan nusantara 5.080.584 5.388.292 orang
3
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat adanya peningkatan jumlah
wisatawan asing maupun domestik yang datang ke Kota Bandung, terjadi
peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Berdasarkan data tersebut berarti
terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke Kota Bandung yaitu
sebesar 4.789.199 orang.
Peningkatan wisatawan yang datang ke Kota Bandung merupakan salah
satu hal yang positif bagi perkembangan pariwisata di Bandung terutama bagi
para pelaku yang bekerja dalam pariwisata. Wisata Bandung sendiri merupakan
wisata yang sangat beragam, salah satu wisata yang sangat terkenal di Bandung
adalah wisata kuliner.
Wisatawan yang datang kemanapun tempat daerah wisatanya, yang tidak akan terlewatkan adalah mencari tempat makan yang nyaman, terutama makanan
khas yang dijual didaerahnya tersebut. Apalagi makanan yang dijual adalah
makanan yang rasanya menggugah selera, menu yang beraneka ragam, harga
terjangkau, dan pelayanan yang baik.
Seiring perkembangannya zaman, kini di kota Bandung sudah semakin
banyak orang yang membuka usaha khususnya dibidang kuliner, hal ini tentunya
berpengaruh pula terhadap dampak positif pada bidang pariwisata yang ada di
kota Bandung terutama di bidang kuliner.
Usaha untuk mengembangkann bisnis makanan, biasa kita sebut
restaurant. Marsum (2005:7) restaurant merupakan suatu tempat atau bangunan
yang diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan
dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makanan maupun minuman.
Marsum (2005:8-11) menyebutkan restoran terbagi menjadi beberapa jenis tipe,
4
Tabel 1.2
Jenis-Jenis Restaurant
No Jenis Restaurant No Jenis Restaurant 1 A’la Carte Restaurant 12 Inn Tavern
2 Table D’hote Restaurant 13 Night Club/ Supper Club 3 Coffe Shop atau Brasserie 14 Pizzetaria
4 Cafetaria atau Café 15 Pan Cake House/ Creperie
5 Canteen 16 Pub
6 Continental Restaurant 17 Snack Bar/ Café/ Milk Bar 7 Carvery 18 Specialty Restaurant 8 Dining Room 19 Terrace Restaurant 9 Discotique 20 Gourment Restaurant 10 Fish and Chip Shop 21 Family Type Restaurant 11 Grill Room (Rotisserie) 22 Main Dining Room
Sumber: Marsum (2005: 8-11) Restaurant dan Segala Permasalahannya
Jenis-jenis restaurant tersebut tidak semuanya ada di Bandung, Untuk
membuat suatu bisnis dibidang makanan yang resmi, perlu ada izin dari Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung untuk lebih diakui keberadaannya
dalam bisnis kuliner tersebut.
Dalam bidang kuliner, di kota Bandung banyak menjual berbagai macam
makanan di tawarkan, mulai dari makanan tradisional sampai makanan moderen
pun ada. Berikut jumlah potensi restoran dan rumah makan berijin di kota
5
Tabel 1.3
Rekapitulasi dan Daftar Nama Potensi Restoran dan Rumah Makan Berijin di Kota Bandung Tahun 2014
No Klasifikasi Jumlah Potensi
1 Restoran Talam Kencana 1
2 Restoran Talam Salaka 67
3 Restoran Talam Gangsa 165
4 Restoran Waralaba 55
5 Bar 13
6 Rumah Makan A 36
7 Rumah Makan B 152
8 Rumah Makan C 158
Jumlah 647
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2014
Berbagai macam aneka makanan kontemporer dan moderen banyak dijual
di Bandung, sehingga tidak heran setiap wisatawan lokal bahkan luar kota
Bandung ini banyak yang datang hanya untuk menikmati sajian makanan yang di
jual hanya di kota Bandung saja. Para penjual makanan tersebut saling berlomba
untuk semakin menarik perhatian konsumennya dalam bidang usaha tersebut.
Suatu perusahaan dalam bidang kuliner, perlu memilik inovasi yang
berbeda dari perusahaan lainnya untuk menambah daya tarik pelanggan, baik dari
produk yang dijual, tempat yang nyaman, dan kesesuaian harga yang ditawarkan.
Salah satunya adalah Cekeran Midun. Cekeran Midun adalah suatu perusahaan
dibidang kuliner yang memiliki ciri khas menjual produk makanannya dengan
6
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada pemilik
perusahaan, dengan menjual makanan ceker ayam sebagai bahan baku utama yang
masih jarang ditemui di bagian kota Bandung lainnya. Hal ini sering kali
membuat calon konsumen beranggapan segan untuk sekedar mendatangi bahkan
membeli produk yang dijual khususnya bagi yang kurang menyukai ceker ayam.
Dengan adanya kasus ini, Cekeran Midun memiliki jumlah konsumen atau
pengunnjung yang kurang stabil pada setiap bulannya. Berikut data jumlah
pengunnjung selama satu tahun terakhir:
Tabel 1.4
Data Pengunjung Konsumen Cekeran Midun Bandung
No Tahun Bulan
Jumlah Total Konsumen 3930 orang
7
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat jumlah konsumen tertinggi berada
dibulan Oktober 2013 dengan jumlah konsumen perharinya sebanyak 452 dan
jumlah konsumen paling sedikit berada dibulan Februari 2014 dengan jumlah
konsumen sebanyak 232 perharinya.
Jumlah konsumen yang datang ke Cekeran Midun juga sangat
mempengaruhi terhadap jumlah pendapatan perusahaan tersebut. Berikut data
penghasilan pada Cekeran Midun satu tahun terakhir:
Tabel 1.5
Data Penghasilan Cekeran Midun Bulan April 2013 – Maret 2014
Tahun Bulan Jumlah
Pendapatan
2013
April 250,150,100 Mei 314,636,900 Juni 224,967,200 Juli 183,870,100 Agustus 238,649,100 September 253,756,600 Oktober 324,582,200 November 285,684,500 Desember 219,573,700
2014
Januari 189,746,400 Februari 132,124,100 Maret 196,502,500
Total Jumlah Pendapatan 2,814,243,400
Sumber: Cekeran Midun berdasarkan data April 2013 – Maret 2014
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat jumlah pendapatan tertinggi berada
dibulan Oktober 2013 dengan Rp.324.582.200,- dan jumlah pendapatan paling
8
Gambar 1.1
Grafik Penjualan bulan Oktober 2013 – Maret 2014
Sumber: Data diolah, 2014
Berdasarkan data tabel jumlah pengunjung, data penghasilan, dan grafik
penjualan Cekeran Midun diatas, terjadi fluktuasi (naik turun) namun cenderung
banyak terjadi penurunan. Bahwa pengunjung yang datang pada bulan Oktober
2013 mengalami puncak kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan pada bulan
sebelumnya, akan tetapi pada bulan November 2013 hingga bulan Februari 2014
terjadi penurunan jumlah konsumen Cekeran Midun cukup signifikan, sehingga
pendapatan dari perusahaan ikut mengalami penurunan namun terjadi sedikit kenaikan pada bulan Maret 2014. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah
satunya terdapat anggapan negatif mengenai penjualan dengan bahan baku
9
Dengan kondisi tersebut, maka pemililk dan pihak manajemen Cekeran
Midun berupaya untuk mengembalikan tingkat kepercayaan terhadap produk yang
dijualnya dan meningkatkan kembali volume penjualan pada Cekeran Midun.
Makanan berbahan baku ceker ayam sering dipandang sebelah mata bagi yang
belum pernah mencobanya. Seringkali ceker dianggap tidak sehat dan tidak
higienis, padahal ceker ayam memiliki kaya manfaat bila pengolahannya tepat.
Ketepatan pengolahan bahan baku dapat menjadikan produk yang dihasilkan
memiliki kualitas yang tinggi.
Kualitas produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa
adanya produk, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya.
Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk
berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada
keinginan pasar atau selera konsumen. Menurut Tjiptono (2008:23)
mengemukakan kualitas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, dimana dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi
konsumen sebagai kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Kualitas
dari produk yang dijual dapat mempengaruhi harga jual dari produk yang
ditawarkan.
Harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa.
Maksudnya jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh
manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa menurut Kotler
dan Amstrong (2008:345). Dengan kata lain, harga adalah sebagai suatu nilai
yang diberikan kepada suatu kualitas dari produk itu sendiri. Semakin baik
10
Kualitas Produk dan Harga sangatlah bekaitan erat dengan Keputusan
Pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Dalam penelitian ini yang menjadi
fokus utama adalah kualitas produk dan harga yang ditinjau dari persepsi
konsumen. Sehingga diperlukan suatu bentuk penelitian unutk mengetahui dan
mengevaluasi bagaimana kualitas produk dan harga dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen.
Atas dasar latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini dapat ditarik sebuah judul “ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CEKERAN MIDUN
BANDUNG”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan
Pembelian (Y) di Cekeran Midun?
2. Bagaimana gambaran Harga (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) di
Cekeran Midun?
3. Bagaimana pengaruh Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2) terhadap
Keputusan Pembelian (Y) di Cekeran Midun?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah:
1. Untuk mengetahui gambaran Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan
Pembelian (Y) di Cekeran Midun.
2. Untuk mengetahui gambaran Harga (X2) terhadap Keputusan Pembelian
(Y) di Cekeran Midun.
3. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2)
11
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penulisan penelitian ini adalah:
1. Kegunaan Teoritis
Diharapkan penelitian ini bisa berguna untuk pengembangan pengetahuan
tentang Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian lebih
lanjut mengenai kajian yang ada dengan disusun penelitian ini.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai masukan untuk meningkatkan
Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian di Cekeran
Midun.
3. Kegunaan Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan
langkah-langkah dan kebijakan yang tepat dalm meningkatkan volume penjualan
dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu 2 variabel independen dan 1
variabel dependen. Variabel independen (variable bebas) adalah kualiatas produk
dan harga. Objek penelitian yang merupakan variabel dependen (variable terikat)
adalah keputusan Pembelian di Cekeran Midun.
Responden pada penelitian ini adalah konsumen pada Cekeran Midun
yang berdasarkan pada pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh
bahwa Cekeran Midun bermasalah dalam keputusan pembelian konsumen yang
dapat dilihat dari jumlah pemasukan yang kurang stabil dari setiap bulannya.
3.2 Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian, peneliti harus menetakpan metode penelitian yang akan digunakan untuk mempermudah penelitian sehingga masalah bisa
diselesaikan. Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini
adalah deskriptif dan verifikatif. Nazir (2003:54) menjelaskan bahwa metode
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
objek, suatu kondisi, suatu sistem pemeikiran ataupun suatu kelas peristiwa masa
sekarang.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini untuk mendeskripsikan, suatu
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta fenomena yang diselidiki. Melalui penelitian deskriptif ini maka
dapat diperoleh hasil deskripsi tentang tanggapan responden mengenai tingkat
45
Tujuan Penelitian verifikatif ini adalah menguji kebenaran dari hipotesis
yang dilaksanakan pada pengumpulan data di Cekeran Midun untu memprediksi
dan menjelaskan pengaruh dan hubungan dari variabel satu ke variabel lainnya.
Melalui penelitian verifikatif ini maka penulis bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Keputusan Pembelian pada Cekeran Midun.
Berdasarakan jenis penelitian verifikatif dan deskriptif ini, maka metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory. Malhotra dalam
Nurhesa (2003:57) mengemukakan bahwa metode survey adalah kuisioner yang
tertekstur yang diberikan kepada responden yang dirancang untuk mendapatkan
informasi yang spesifik.
3.3 Operasional Variabel
Nazir (2003:123) mengemukakan bahwa variabel adalah konsep yang
mempunyai bermacam-macan nilai. Variabel penelitian merupakan suatu objek
atau sifat, atau atribut atau nilai orang, objek atau kegiatan yang mempunyai berbagai macam variasi satu sama lainnya yang ditetapkan oleh peneliti unutk
dipelajari dan ditentukan kesimpulannya. Definisi operasional yaitu suatu aspek
penelitian yang memberikan informasi kepada kita mengenai bagaimana caranya
mengukur suatu variabel.
Operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstarak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan
ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak
atau variabel tersebut Mohamad (1999:33).
Tedapat dua variabel yang menjadi kajian dari penelitian ini antara lain:
a. Pengaruh kualitas produk dan harga sebagai variabel bebas (independent
variable).
46
Sugiono (2009:4) menerangkan bahwa adanya dua macam variabel yaitu
Independent variable, variabel ini sering disebut sebagai variable stimulus,
predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas merupaka variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan dependent
variable, variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat, variabel ini
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.
Operasionalisasi variabel tersebut dapat dijabarkan pada tabel dibawah ini
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala
47
produk dengan harga. Ordinal
48
3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penelitian 3.4.1 Populasi
Menurut Ferdinand (2006:223) mengatakan bahwa populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang
memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti,
karena itu dipandang sebagai sebuah penelitian
Sugiyono (2011:61) memberikan pengertian populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek yang menjadi kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan penelitian, maka populasi dalam penelitian ini adalah para
pengunjung atau konsumen dari Cekeran Midun.
3.4.2 Sampel
Sugiyono (2011:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari
beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak
mungkin meneliti seluruh anggota populasi. Oleh karena itu harus membentuk
sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Teknik yang pengambilan
sampel ditentukan dengan Convinience Sampling yaitu pengambilan sampel
49
Penentuan ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin
Husain Umar dalam Hairunnisa (2009:57) sebagai berikut :
Keterangan :
n = Ukuran sampel Minimum
N = Ukuran Populasi
e = Kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir
maka diperoleh sampel sebesar :
N = 125
E = 5% = 0,05
Maka :
n
=
n = 95,23
n = 95
Dari perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 95 orang. Untuk memudahkan
penelitian, maka peneliti menggunakan 100 orang responden.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data meliputi:
a. Angket (Kuisioner)
Menurut Nazir (2003:203) yaitu alat lain untuk mengumpulkan
data adalah daftar pertanyaan, yang sering disebutkan secara umum
dengan nama kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap,
50
Pengumpulan data pada penelitian ini pun menggunakan daftar pertanyaan
yang harus diisi oleh responden yang telah ditentukan. Data yang
dikumpulkan meliputi:
1. Identifikasi responden.
2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang
mempengaruhi keputusan pembeli.
b. Wawancara
Menurut Nazir (2003:207) yang dimaksud dengan wawancara
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan si
penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan
interview guide (paduan wawancara). Jadi teknik wawancara ini dilakukan
melalui pembicaraan terhadap tanya jawab dengan pihak yang dianggap
perlu untuk mendapatkan data yang diperlukan.
c. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dipergunakan untuk memperoleh buku-buku, catatan kuliah dan secara literature lain
sebagai pedoman dan pembanding masalah yang penulis bahas.
d. Observasi
Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan suatu data-data
yang diperlukan oleh penulis dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan langsung sehingga diperoleh kebenaran data.
e. Studi Dokumentasi
Studi yang digunakan dengan tujuan untuk mencari dan
memperoleh informasi atau variabel–variabel berupa catatan, serta
dokumen yang berhubungan dengan permasalahan data yang diteliti.
f. Internet
Sarana yang digunakan untuk mencari data tambahan yang diperlukan
untuk pengumpulan data melalui media online, seperti ebook atau buku
51
3.6 Metode Analisis Data
Agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan, maka data tersebut
diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga nantinya dapat dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan.
3.6.1 Analisis Kuantitatif
Analisis data kuantiatif adalah analisis data yang menggunakan data
berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran atau
penjumlahan menurut Nurgiyantoro (2004:27).
Skala Likert menurut Riyanto (2013:67) adalah skala yang dapat
dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena tertentu. Dengan Skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel.
Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun butir–butir
instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan. Dalam skala likert jawaban setiap item instrumennya memiliki urutan dari sangat positif, positif, netral,
negatif, sampai sangat negatif. kata–kata tersebut adalah :
1) Sangat Baik
2) Baik
3) Cukup
4) Tidak Baik
5) Sangat Tidak Baik
Karena pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif deskriptif, maka
jawaban tersebut diberi skor menjadi :
a) Sangat Setuju/Sangat Sesuai/Sangat Baik/Sangat positif, diberi skor 5
b) Setuju/Sesuai/Baik/Positif, diberi skor 4
c) Ragu–ragu/Sedang/Cukup di beri skor 3
d) Tidak Baik/Tidak Sesuai/Negatif, diberi skor 2
52
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam
bentuk pilihan ganda ataupun checklist. Peneliti menggunakan program SPSS
(Statistical Package for Social Science) sebagai alat analisis yang digunakan
untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan mengenai analisis pengaruh
Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian.
3.6.2 Analisis Deskriptif
Setelah data yang diperoleh dari reponden melalui kuisioner terkumpul,
berikutnya adalah mengolah data dan menafsirkan data sehingga dari hasil
tersebut dapat dilihat apakah terdapat hubungan antara variabel Kualitas Produk
(X1), Harga (X2) dan Keputusan Pembelian (Y).
3.7 Method of Successive Interval (MSI)
Penelitian ini menggunakan data ordinal, maka semua data yang
terkumpul terlebih dahulu akan di transformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval. Langkah – langkah untuk
melakukan data tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil
jawaban responden setiap pertanyaan.
2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan
dengan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara
membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.
3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pertanyaan, dilakukan
perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
4. Menentukan nilai batas Z (table normal) untuk setiap pertanyaan dan
setiap pilihan jawaban.
5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap puluhan jawaban melalui
persamaan berikut :
53
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan
dengan persamaan yang berlaku untuk pasangan tersebut.
3.8 Pengujian Validilitas dan Reabilitas
Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan
reabel. Jadi, instrument yang valid dan reabel merupakan tujuan untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
3.8.1 Uji Validilitas
Menurut Ghozali (2011:267) menerangkan bahwa uji validitas digunakan
untuk mengukur sah atau validnya jika pertanyaan suatu kuesioner, suatu
kuesioner dikatakan valid pertanyaan dan kuesioner tersebut mampu untuk
mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut Sugiyono (2007:363) menyebutkan validilitas merupakan derajat ketetapan antara
data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang di dapat dilaporkan oleh
peneliti.Di dalam penelitian ini digunakan uji validitas, uji validitas digunakan
untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner.
Dalam uji validitas digunakan metode Koefisien Korelasi Product
Moment. Menurut Sugiyono (2009:228) teknik korelasi ini digunakan untuk
mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data
kedua berbentuk interval atau rata – rata, dan sumber dua variabel atau lebih
tersebut adalah sama.
Rumusnya adalah :
∑ ∑ ∑
54
Keterangan:
= Koefisien validitas item yang dicari
= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
= Skor total
∑ = Jumlah skor dalam distribusi X ∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
= Banyaknya Responden
Sugiyono (2011:228) mengemukakan bahwa keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut :
a. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel
b. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung ≤ rtabel
Tabel 3.2
Uji Validitas Instrumen
No Item Kuesioner R hitung R tabel Keterangan
1 Kualitas Produk 1 0,559 0,361 VALID
2 Kualitas Produk 2 0,375 0,361 VALID
3 Kualitas Produk 3 0,762 0,361 VALID
4 Kualitas Produk 4 0,757 0,361 VALID
5 Kualitas Produk 5 0,756 0,361 VALID
6 Kualitas Produk 6 0,793 0,361 VALID
7 Kualitas Produk 7 0,835 0,361 VALID
8 Kualitas Produk 8 0,783 0,361 VALID
9 Kualitas Produk 9 0,801 0,361 VALID
10 Kualitas Produk 10 0,715 0,361 VALID
11 Kualitas Produk 11 0,883 0,361 VALID
55
13 Harga 1 0,764 0,361 VALID
14 Harga 2 0,802 0,361 VALID
15 Harga 3 0,813 0,361 VALID
16 Keputusan Pembelian 1 0,771 0,361 VALID
17 Keputusan Pembelian 2 0,610 0,361 VALID
18 Keputusan Pembelian 3 0,719 0,361 VALID
3.8.2 Uji Reabilitas
Suharsimi Arikunto dalam Abdurahman (2006:87) menjelaskan bahwa
realibilitas adalah menunjukan pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument
tersebut sudah baik. Reabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu. Menurut
Ghozali (20011:269) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indicator variabel. Suatu kuesioner akan reliabel jika
jawaban pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Asep Hermawan dalam Winda Nurhesa (2003:92) mendefinisikan bahwa
reabilitas berkaitan dengan konsistensi akurasi dan prediktabilitas suatu alat ukur.
Apabila suatu instrument dapat dipercaya, maka data yang dihasilkan oleh
instrument tersebut dapat dipercaya. Rumus yang digunakan pada pengukuran
reliabilitas ini adalah teknik split half method dari Spearman Brown, sebagai
berikut:
Keterangan:
= reliabilitas seluruh instrument
56
Suharsimi Arikunto dalam Dewi Listiyanti (2007:102) Pengujian reabilitas
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Instrumen dibagi menjadi dua kelompok, yaitu gamjil and genap.
2. Skor data dari setiap kelompok disusun sendiri, kemudian skor total
antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.
Keputusan uji realibilitas instrument berdasarkan:
a. rhitung > rtabel maka dikatakan reliabel.
b. rhitung < rtabel maka dikatakan tidak reliabel.
Tabel 3.3
Uji Reliabilitas Instrumen
No Variabel R hitung R tabel Keterangan
1 Kualitas Produk 0,922 0,60 RELIABEL
2 Harga 0,905 0,60 RELIABEL
3 Keputusan Pembelian 0,830 0,60 RELIABEL
Pada uji reabilitas menggunakan Alpha Ceronchbach, fungsinya untuk
mengetahui pengaruh dari masing – masing variabel independent dan dependent.
Jika suatu instrument dapat dipercaya, maka data yang dihasilkan instrument
tersebut dapat dipercaya. Menurut Sugiyono (2009:365) bahwa pengujian teknik
Alpha Ceronchbach dilakukan untuk jenis data interval/essay. Karena instrument
dari penelitian ini menggunakan jenis data interval dan essay maka rumus yang
digunakan adalah Alpha Cronchbach yaitu sebagai berikut :
α =
⃙⃙
⃙
Dimana :
α = Reliabilitas Instrument K = Banyaknya butir pertanyaan
57
Reliabilitas menurut Ghozali (2011:273) adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one
shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha (a). Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach
Alpha (a) > 0,60.
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiono (2006:210) menerangkan bahwa analisis linear ganda
digunakan oleh peneliti, bila penelitian memiliki maksud untuk meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua variabel
independen menjadi faktor predikat dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi,
bahwa analisis regresi linear berganda bisa dilakukan jika jumlah variabel
dependennya memiliki minimal 2 variabel.
Analisis linear berganda ini dapat dinilai biasanya dalam bentuk
persamaan. Persamaan tersebut kemudian dapat dijelaskan bagaimana naik
turunnya nilai X bisa mempengaruhi nilai Y, hasil akhir dari penelitian ini adalah
nilai r yang menjelaskan hanya hubungan antar variabel yang diteliti. Kemudian
nilai pengaruhnya dapat dihitung dengan koefisien determinasi untuk menjawab
hipotesis yang diajukan.
Dalam penelitian ini data yang digunakan bersifat ordinal dan interval
dengan menggunakan teknik analisis regresi linear ganda, karena variabel yang
diteliti lebih dari satu. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan
SPSS. Menurut Sugiyono (2011:275) dalam bukunya statistika untuk penelitian
menjelaskan bahwa analisis regresi linear ganda digunakan oleh peneliti, bila
peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen, bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor predictor
58
metode pengumpulan data dengan skala pengukuran semantik, karena sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui pengaruh variabel penelitian
Kualitas Produk (X1), Harga (X2) dan Keputusan Pembelian (Y).
Dari hasil tabulasi data tersebut, maka diterapkanlah persamaan regresi untuk dua
prediktor menurut Sugiono (2011:275) yaitu :
Keterangan :
= variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian
= konstanta
= koefisien regresi X terhadap Y
= Kualitas Produk
= Harga
Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini dan meminimalisasi
kesalahan, maka penulis menggunakan bantuan program software SPSS.
3.9.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen) dalam Santoso
(2004:237). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya antar
sesama variabel bebas lain sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan
Variance inflation factor (VIF), nilai tolerance yang besarnya diatas 0,1 dan nilai
VIF dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas diantara variabel
59
2. Uji Heterokedastistas
Uji ini dilakukan untuk menganalisis apakah dalam model regresi terdapat
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Kita
dapat melihatnya dari grafikplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residualnya (SRESID).
Dasar analisis yang digunakan adalah: jika ada pola tertentu, seperti
titik-titik yang ada membentuk pola tertentu atau teratur maka mengindikasikan telah
terjadi Heterokedastisitas. Sebaliknya bila titik-titik yang ada menyebar dibawah
dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
Heterokedasrisitas menurut Ghozali (2011:272).
3. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kita dapat melihatnya dari
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan
distribusi normal. Distribusi normal membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika distribusi
data normal, maka garis yang menggambarkan data sebenarnya akan mengikut
garis normalnya menurut Ghozali (2011:273).
Dasar pengambilan keptusan untuk uji normalitas adalah:
a. Jika data menyebar disekitar garis garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.9.3 Pengujian Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai
dengan godness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi (r2), nilai statistik (f) dan nilai statistik (t). Perhitungan
60
dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak
signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima
menurut Ghozali (2011:275).
3.9.3.1Koefisien Determinasi (r2)
Dalam Ghozali (2011:277) menjelaskan bahwa koefisien determinasi
adalah (r2) untuk mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai tersebut adalah nol dan satu. Nilai
(r2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen.
Menurut Sugiyono (2011:231) dalam analisis korelasi terdapat suatu angka
yang disebut dengan koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari
koefisiensi determinasi (r2). Koefisien ini disebut koefisiensi penentu karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang
terjadi pada variabel independen.
Rumus Koefisiensi Determinasi menurut Sugiono:
Koefisiensi Determinasi = r2 x 100%
Koefisiensi determinasi uji r2 merupakan proporsi atau persentase dari
total Y yang dijelaskan oleh garis regresi. Koefisiensi regresi merupakan angka
yang menunjukan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas
dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terikatnya di dalam fungsi yang
bersangkutan.
Koefisiensi determinasi adalah kuadrat koefisiensi korelasi. Koefisiensi
determinasi ini digunakan untuk mengetahui presentasi pengaruh yang terjadi dari
61
Keterangan :
1. Jika nilai r2 semakin mendekati angka 1, maka model tersebut baik dam
tingkat kedekatan antara variabel bebas dan terikat semakin dekat pula.
2. Jika nilai r2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat tidak mendekati.
Menurut Sugiyono (2011:231) untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan
pengaruh, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 3.4
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisiensi Korelasi
Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : DR. Prof. Sugiyono (2011:231) Statistika Untuk Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan adjusted r2 membantu dalam
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen.
3.9.3.2Signifikasi Secara Simultan (f)
Menurut Ghozali (2011:279) menjelaskan bahwa uji f digunakan untuk
mengetahui tingkat signifikansi pengeruh variabel-variabel independen secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Menurut Sugiono
(2011:235) pengujian Uji f digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen secara bersama – sama terhadap variabel dependen. Untuk
62
Fhitung =
Keterangan :
= Nilai koefisien korelasi ganda
= Jumlah variabel independen (bebas)
= Jumlah sampel
Ho : Variabel-variabel bebas yaitu kualitas produk dan harga tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
terikatnya yaitu keputusan pembelian.
Ha : Variabel-variabel bebas yaitu kualitas produk dan harga mempunyai
pengaruh yang signifikan secara bersamasama (simultan) terhadap variabel
terikatnya yaitu kepuasan konsumen.
a. Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat
pengaruh antara Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2) terhadap Keputusan
Pembelian (Y).
b. Jika Fhitung < Ftabel, Ho diterima dan Ha ditolak artinya terdapat pengaruh
antara Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2) terhadap Keputusan
Pembelian (Y).
3.9.3.3Koefisiensi Regresi Secara Parsial (t)
Ghozali (2011:281) menerangkan bahwa uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengeruh variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian Uji t ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial (individu) dari variabel-variabel bebas Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2) terhadap variabel tak bebas
63
Sugiono (2011:230) pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan
perbandingan nilai t hitung masin–masing koefisiensi regresi dengan nilai Ttable
atau nilai Pvalue sesuai dengan taraf signifikan yang digunakan. Pengujian
signifikan koefisien korelasi dengan menggunakan uji t yang rumusnya adalah
sebagai berikut :
√
√
Keterangan :
= thitung atau nilai ttabel
= nilai koefisien korelasi
= jumlah sampel
Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali (2011:94) adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta pengujian hipotesis yang bermaksud untuk mengetahui “Analisis Pengaruh Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Cekeran Midun Bandung”, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukan gambaran Kualitas Produk (X1) memiliki
pengaruh yang tinggi (baik) dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian
(Y). Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa kualitas produk yang
diberikan oleh Cekeran Midun meliputi waktu pengolahan yang cepat,
kematangan yang pas, daya tahan produk yang baik, porsi yang sesuai,
pilihan menu yang beragam, pelayanan yang ramah, tampilan produk yang
menarik, rasa produk yang enak, memiliki ciri khas aroma dari produk, produk yang bersih, kualitas produk yang memuaskan, pelayanan yang
cepat dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Hasil penelitian menunjukan gambaran Harga (X2) memiliki pengaruh
yang tinggi (baik) dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Hasil
ini memberikan bukti empiris bahwa harga yang diberikan oleh Cekeran
Midun mengenai kesesuaian harga dengan kualitas produk, keterjangkauan
harga yang ditawarkan, kesesuaian harga dengan porsi dapat
99
3. Hasil penelitian menunjukan pengaruh Kualitas Produk (X1) dan Harga
(X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) berpengaruh tinggi (baik) dan
signifikan. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa keputusan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen Cekeran Midun meliputi
keinginan untuk membeli kembali, ketertarikan produk yang ditawarkan
dan minat untuk merekomendasikan produk yang ditawarkan dapat
dipengaruhi dari kualitas produk dan harga.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti dapat diuraikan
dalam kesimpulan diatas, namun penulis mempunyai beberapa saran mengenai
Kualitas Produk dan Harga yang mungkin dapat menjadi pertimbangan untuk
meningkatkan Keputusan Pembelian di Cekeran Midun Bandung yaitu sebagai
berikut:
1. Cekeran Midun Bandung perlu memperhatian kualitas produk, terutama
mengenai daya tahan produk karena itu merupakan salah satu faktor yang
sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Usaha yang dapat
dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada para “anak buah si Midun”
khususnya dalam bidang meracik bumbu dan pengolahan bahan baku yang
tepat agar daya tahan produknya lebih baik, cita rasa yang dimiliki tetap
terjaga dan tidak menghilangkannya, sehingga Cekeran Midun tidak
kehilangkan ciri khasnya sebagai pelopor olahan bahan dasar ceker yang
pertama di kota Bandung.
2. Harga dari produk yang ditawarkan oleh Cekeran Midun Bandung
berdasarkan dari tanggapan responden sudah sesuai dengan harapan, namun
pihak perusahaan perlu memperhatikan mengenai kesesuaian harga dengan
porsi karena itu merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen. Perusahaan harus dapat mempertahankan
serta menyesuaikan harga dengan porsi produk yang diberikan, karena
100
3. Kualitas Produk dan Harga di Cekeran Midun Bandung merupakan dua
aspek yang harus diperhatikan, karena satu sama lain mempengaruhi
Keputusan Pembelian agar ketertarikan konsumen terhadap produk-produk
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Abdul Rahman. (2005). Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2012). Jumlah Penduduk Kota Bandung, Bandung: BPS
BPS. (2012). Jumlah Penduduk Kota Bandung. [Online]. Tersedia:
http://bandungkota.bps.go.id/subyek/penduduk [13 April 2014]
Dr. Sugiyono, Prof. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Fefen. (2013). Pengertian Kepuasan. [Online]. Tersedia: http://cocilku.wordpress.com/2013/07/10/pengertian-kepuasan/ [22 Mei 2014]
Ghozali, Imam. (2011). Alpikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro.
Gaspers, Vincent. (1996). Ekonomi Manajerial. _____ : Gramedia Pustaka Utama
Kasmir. dan Jakfar. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Lampiran Keputusan Menteri Keuangan. Uraian Klasifikasi Lapanagn Usaha. Tersedia: [Online]. http//ortax.org/files/lampiran/03PJ_KEP34k.htm [4 Juli 2014]
Lovelock, Christopher. Wirtz, Jochen. dan Mussry, Jacky. (2010). PEMASARAN
JASA Manusia, Teknologi, Strategi Jilid I Edisi Ketujuh._____ : Erlangga.
Pendit, Nyoman S. (2002). ILMU PARIWISATA Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita
Ritonga, Ririn. (2011). Hubungan Citra Merek dengan Kepuasan Konsumen. Disertasi Sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara; tidak diterbitkan
Santoso, Singgih. (2006). Menggunakan SPSS dan Excel untuk Mengukur Sikap
dan Kepuasan Konsumen. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
SE, Bartono PH. (2005). ANALISIS FOOD PRODUCT Studi Food Cost dan
Simamora, Bilson. (2001). Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Tjiptono, Fandi. dan Diana, Anastasia. (2001). Total Quality Management. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandi. Strategi Pemasaran Edisi II Cetakan Keenam. Yogyakarta: Andi
WA, Marsum. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi
Wikipedia. (2009). Kota Bandung. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung [11 April 2014]
Yoeti, Oka A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa
________. (2013). Abstraksi Ekonomi. [Online]. Tersedia: http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2013/12/industri-pariwisata.html
[2 Juni 2014]