Onis Setiyaningsih, 2014
PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA
KELAS VIII SMPN 3 LEMBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh
ONIS SETIYANINGSIH 0900111
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Onis Setiyaningsih, 2014
PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA
KELAS VIII SMPN 3 LEMBANG
Oleh
Onis Setiyaningsih
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Onis setiyaningsih 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Onis Setiyaningsih, 2014
ONIS SETIYANINGSIH
PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA
KELAS VIII SMPN 3 LEMBANG
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
(Dr.DianBudianaM.Pd)
NIP .197706292002121002
Pembimbing II
(Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd)
NIP. 197508122009121004
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
(Drs. Mudjihartono, M.Pd.)
Onis Setiyaningsih, 2014
PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN
BOLABASKET PADA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBANG
ONIS SETIYANINGSIH
(Dr.Dian Budiana M.pd), (Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd)
“Penulis Penanggung Jawab”
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar dalam permainan bolabasket. Oleh karena itu, perlu diadakan modifikasi permainan bolabasket untuk meningkatkan hasil belajar. Modifikasi dalam proses pembelajaran permainan bolabasket penting untuk dikuasai oleh guru Penjas agar pembelajaran Penjas dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa. Tujuan modifikasi dalam permainan bolabasket adalah agar mempermudah proses pembelajaran. Masalah dalam penelitian ini Apakah Modifikasi Permainan Bolabasket Dapat Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 3 LEMBANG? Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas VIII di SMPN 3 Lembang. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik simple random sampling (sampel acak) sebanyak 40 orang dibagi menjadi 2 kelompok. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa observasi. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil nilai �ℎ� ��(1,279) <� �� (2.204) maka Ho diterima. Kesimpulan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada modifikasi permanian bolabasket terhadap hasil belajar dalam permainan bolabasket pada siswa kelas VIII SMPN 3 LEMBANG.
Onis Setiyaningsih, 2014
EFFECT MODIFICATION BASKETBALL AGAINST THE LEARNING OUTCOMES IN THE GAME OF BASKETBALL IN
THE VIII GRADE STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL 3 LEMBANG
ONIS SETIYANINGSIH
(Dr. Dian Budiana M.pd), (Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd)
“The auther is carge”
ABSTRACT
This research is motivated by the lack of learning outcomes in the game of basketball. There for,there should be modivications to the game of basketball to improvlearning outcomes. Modifications in the process of learning the game of basketball is important to be controlled by the teacher physical education for learning can be tailored to students abilities.the purpose of the modifications in the game of basketball is to facilitate the learning process. The problemin this study is modified basketball games can influence learning outcomes of the basketball game in eighth grade students of junior heigh school 3 lembang? The research method that I use is experimental. The population in this study is in the eighth grade students of junior heigh school 3 Lembang. The samples in this study where drawn using simple random sampling technique (Random Sampling) as many as 40 people where divided into dua groups the instrument used to collect encode in the form of observation. Based on the results of encode lama processing results obtained value (1,279 <(2,204 then who is accepted. The conclusion shows that there is a significant influence on the modification funny basketball on learning outcomes in the games of basketball in the eighth grade students of junior high school
Onis Setiyaningsih, 2014
DAFTAR ISI
PERNYATAAN……….. i
ABSTRAK……….. ii
KATA PENGANTAR……… iii
UCAPAN TERIMA KASIH……….. iv
DAFTAR ISI ……….. vi
DAFTAR TABEL………... viii
DAFTAR LAMPIRAN……….. x
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang Masalah…………..………. 1
B. Identifikasi dan Perumusan masalah……… 5
C. Tujuan Penelitian……….. 5
D. Manfaat Penelitian……….. 5
E. Pembatasan Penelitian………... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi……….. 7
BAB II TINJAUAN TEORITIS……….. 9
A. Pendidikan Jasmani………... 9
1. Hakikat Pendidikan jasmani………. 9
2. Tujuan pendidikan jasmani………... 10
B. Hakikat Bolabasket………. 11
1. Pengertian permainan bolabasket………. 11
2. Karekteristik permainan bolabasket……….. 12
3. Keterampilan dasar dalam permainan bolabasket………. 13
C. Hakikat modifikasi………... 17
1. Modifikasi Tujuan Pembelajaran……….... 18
2. Modifikasi materi pembelajaran……….……… 19
3. Modifikasi evaluasi pembelajaran……… 20
D. Hasil belajar……….………... 21
E. Hipotesis……… 24
BAB III METODE PENELITIAN……… 25
A. Metode Penelitian……….. 25
B. Populasi dan Sampel………. 25
C. Waktu dan Tempat Penelitian……… 27
D. Desain Penelitian……… 27
Onis Setiyaningsih, 2014
F. Prosedur pengolahan dan Analisis Data………. 33
BAB IV HASIL DANPENGOLAHAN DATA……….….. 37
A. Pemaparan Data……….……… 38
B. Pembahasan Data……….. 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 47
1. Kesimpulan………. 47
2. Saran ……… 47
DAFTAR PUSTAKA……….. 49
Onis Setiyaningsih, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel3.1 Desain penelitian……… 29
Tabel 3.2 Langkah-Langkah Penelitian………..………. 30
Tabel 3.3 Kriteria Skor Keterampilan………. 32
Tabel 3.4 Lembar tes hasil belajar permainan bolabasket…………. 34
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku……… 39
Tabel4.2 Tabel Penolong Untuk Mencari Uji Normalitas Liliefors
Kelompok Eskperimen……….…… 41
Tabel 4.3 Tabel Penolong Untuk Mencari Uji Normalitas Liliefors
Kelompok Kontrol……….……….…… 42
Tabel 4.4 Uji homogenitas dari kelompok eksperimen dan kelompok
Control……… 43
Onis Setiyaningsih, 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani (Penjas) pada hakikatnya adalah proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan kualitas
individu secara holistik, baik dalam hal fisik, mental, maupun emosional. Penjas
merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat
yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam
rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan gerak, kecerdasan, dan
pembentukan watak.
Menurut Lutan (1989, hlm. 1) mengatakan bahwa: “Pendidikan jasmani
merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai – nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, dan sosial).” Sedangkan Suherman dan Lutan (2008, hlm. 14) menjelaskan bahwa : “Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan melalui gerak dan harus dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan arti yang dikandungnya.”
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Penjas adalah suatu proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
dengan memanfaatkan aktivitas fisik dan psikis.
Tujuan umum Penjas di sekolah adalah memacu pada pertumbuhan dan
perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial serta selaras dalam upaya
membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai,
sikap dan membiasakan hidup sehat. Hal ini sesuai dengan :
Pendapat Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas
adalah :
2
Onis Setiyaningsih, 2014
b. Memacu pertumbuhan jasmani seperti bertambahnya tinggi, dan berat badan. c. Menanamkan nilai-nilai disiplin, kerjasama, sportivitas, tenggang rasa.
d. Meningkatkan keterampilan melakukan kegiatan aktivitas jasmani dan memiliki sikap yang positif terhadap pentingnya melakukan aktivitas jasmani. e. Meningkatkan kesegaran jasmani.
f. Meningkatkan pengetahuan pendidikan jasmani.
g. Menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani.
Tujuan Penjas mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. Seteleh tujuan
Penjas, pembelajaran Penjas juga penting kita ketahui.
Menurut Sugiharto, dkk (2007, hlm. 81), pembelajaran adalah
suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisir, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efesien serta dengan hasil optimal.
Pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan
sesuatu kepada peserta didik, tetapi disamping itu, juga terjadi peristiwa
begaimana peserta didik mempelajarinya. Jadi dalam pembelajaran tersebut
terjadi interaksi antara guru dengan siswa, dapat dikatakan guru memberi dan
siswa menerima. Dalam belajar mengajar terjadi interaksi guru sebagai subyek
pendidikan berusaha pelajaran, sedangkan siswa aktif mengikuti pelajaran sesuai
dengan apa yang diajarkan oleh guru.
Upaya guru untuk meningkatkan kualitas proses Penjas disekolah tidak
berjalan sebagaimana yang diharapkan, hal ini terlihat dari siswa masih kesulitan
dalam memahami konsep tentang bahan materi ajar yang akan disampaikan dan
guru-guru masih kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran, banyak
guru kurang memahami tentang metode pembelajaran sehingga dalam proses
pembelajaran jasmani di sekolah dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang
monoton, di sekolah seorang guru hanya menggunakan metode ceramah atau
metode tugas, karena mereka hanya mengajar bagaimana materi pembelajaran
tersebut dapat selesai, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran itu bermakna
3
Onis Setiyaningsih, 2014
Penjas perlu memodifikasi pembelajaran agar siswa siswi di sekolah tidak bosan
dalam menerima pembelajarannya.
Memodifikasi pembelajaran Penjas penting untuk dikuasai oleh para guru
Penjas agar pembelajaran Penjas dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa.
Dalam penyelenggaran prinsip Penjas hendaknya mencerminkan karakteristik program Penjas itu sendiri, (Bredekamp, 1987) “ developmentally appropriate practice“ (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus
memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu
mendorong ke arah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut
harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik
yang diajarnya. Perkembangan atau kematangan yang dimaksud mencakup fisik,
psikis maupun keterampilannya. Tugas ajar itu mampu mengakomodasi setiap
perubahan dan perbedaan karakteristik individu dan mendorongnya kearah
perubahan yang lebih baik.
Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dari
mulai tujuan yang paling rendah sampai dengan tujuan yang paling tinggi.
Modifikasi tujuan materi ini dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan materi
ke dalam tiga komponen, yakni: tujuan perluasan, penghalusan, dan tujuan
penerapan. Menurut Bahagia & Suherman (2000, hlm. 2) mengatakan bahwa :
Tujuan perluasan
Tujuan perluasan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk atau wujud keterampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan aspek efesien efektivitas.
Tujuan penghalusan
Tujuan penghalusan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan efesiensi garak atau keterampilan yang dipelajarinya.
Tujuan penerapan
Tujuan penerapan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan efektivitas gerak atau keterampilan yang dipelajarinya.
Dalam pembelajaran Penjas banyak hal yang bisa dimodifikasi diantaranya
4
Onis Setiyaningsih, 2014
pembelajaran Penjas diperbolehkan untuk melakukan suatu modifikasi permainan
asalkan tidak menyalahi atau mengubah karakteristik. Memodifikasi kita lakukan
karena untuk menyesuaikan dengan kondisi dan agar mempermudah dalam
penyampaian materi kepada siswa kita, seperti dalam permainan bolabasket kita
bisa memodifikasi peraturan, sarana dan prasarana, dan peraturannya.
Permainan bolabasket adalah permainan yang dimainkan dengan tangan,
dalam arti bola selalu dimainkan dari tangan ke tangan pemain dalam satu regu.
Permainan bolabasket termasuk kategori permainan beregu yang dimainkan
dengan cara memantulkan bola, melempar bola, menangkap bola dan menembak
ke keranjang lawan. Selain itu, permainan bolabasket memiliki gerakan yang
lengkap, seperti gerakan kaki pada saat berlari dan gerakkan tangan pada saat
menggiring bola ke keranjang lawan. Hal ini senada dengan pendapat Sodikun
(Sucipto dkk, 2010, hlm. 23) yang mengatakan bahwa: “Bolabasket merupakan
permainan yang geraknya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari, lompat, dan
unsur kekuatan, kecepatan, kelentukan dan lain-lain.” Selain itu menurut (Sucipto
dkk, 2010, hlm. 23) yaitu ”Permainan yang dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing regu terdiri lima orang pemain.” Tiap regu berusaha memasukan
bola atau membuat angka/skor.
Jadi dapat disimpulkan dari pendapat di atas bahwa permainan bolabasket
adalah permainan yang di mainkan 2 regu, yang masing-masing regunya terdiri
dari 5 orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan ke dalam
keranjang lawan. Permainan bolabasket dimainkan di atas lapangan keras, baik di
lapangan terbuka maupun di lapangan tertutup. Tiap-tiap regu mempunyai
kesempatan untuk menyerang dan memasukkan bola ke keranjang lawan untuk
memperoleh angka sebanyak-banyaknya dan mencegah regu lawan memasukkan
5
Onis Setiyaningsih, 2014
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dalam pendidikan jasmani, dibutuhkan cara untuk dapat mewujudkan
tujuan dari pendidikan jasmani itu sendiri, salah satunya yaitu dengan cara
memodifikasi pembelajaran.
Modifikasi pelajaran bertujuan agar siswa tertarik dengan pembelajaran
permainan bolabasket dan cepat bisa mengerti pembelajaran permainan
bolabasket. Dengan memodifikasi pembelajaran bolabasket ini diharapkan siswa
bisa dapat senang menerima pembelajarannya.
Siswa di sekolah itu memiliki kemampuan bermain bolabasket yang
beragam. Kadang ada siswa yang sangat berambisi untuk bermain bolabasket, dan
kadang ada siswa yang kurang berambisi dalam permainan bolabasket. Maka dari
itu guru juga harus pandai pandai menentukan modifikasi yang sesuai dengan
keperluannya, terutama yang lebih berorientasi pada hasil yang dapat
meningkatkan penampilan siswa dalam menerima pembelajaran. Untuk itu,
bentuk modifikasi harus singkron dengan tujuan dan aktivitasnya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah dalam pertanyaan penelitian yaitu “Apakah Modifikasi Permainan Bolabasket Dapat Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Dalam Permainan
Bolabasket Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 3 LEMBANG ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh modifikasi permainan
bolabasket terhadap hasil belajar dalam permainan bolabasket pada siswa kelas
VIII SMP NEGERI 3 LEMBANG.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi :
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
6
Onis Setiyaningsih, 2014
mengembangkan metodik dalam pendidikan jasmani untuk
mengembangkan topik-topik kajian dalam permainan bolabasket.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi :
1). Peneliti : Peneliti dapat mengembangkan teori yang dimiliki untuk
mencoba memecahkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran
penjas khususnya dalam pembelajaran bolabasket.
2). Guru : Dapat memberikan masukan dan motivasi yang berarti bagi
para guru pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Pertama dalam
pemilihan model pembelajaran.
3). Lembaga universitas : sumbangan keilmuan kepada lembaga FPOK
dan mahasiswa PJKR.
4). Pihak lain. hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pembanding dikalangan akademis dalam penelitian selanjutnya.
E. Batasan Penelitian
Agar penelitian ini memperoleh sasaran yang sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, maka perlu adanya pembatasan masalah tentang pembatasan masalah
ini, berpedoman dari latar belakang diatas, serta untuk menghindari timbulnya
penafsiran yang terlalu luas dan untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka
batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh modifikasi permainan (variabel x) sebagai variabel bebas sedangkan
sebagai variabel terkait hasil belajar (variabel y) di SMP Negeri 3 Lembang
dan Pengaruh Modifikasi Permainan Bolabasket Terhadap Hasil Belajar Dalam
Permainan Bolabasket Pada Siswa Kelas Vlll SMPN 3 Lembang
2. Sampel dalam penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Lembang sebanyak 40 orang.
7
Onis Setiyaningsih, 2014
F. Struktur Organisasi Skripsi
Berikut merupakan struktur organisasi sistematika penelitian ini:
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
D.Manfaat Penelitian
E. Batasan Penelitian
F. Struktur Organisasi Skripsi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A.Hakikat Pendidikan Jasmani
B.Pengertian Pembelajaran
C.Hakikat Bolabasket
D.Hakikat Modifikasi
E. Hasil Belajar
F. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
B.Populasi dan Sampel Penelitian
C.Waktu dan Tempat Penelitian
D.Desain Penelitian
E. Instrumen Penelitian
8
Onis Setiyaningsih, 2014
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Pengolahan dan Analisis Data
B.Diskusi Temuan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Onis Setiyaningsih, 2014
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan
sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal
yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat di
harapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk menghasilkan suatu
penelitian yang baik, terlebih dahulu ditentukan metode sebagai jalan arah
penelitian yang akan ditinjau. Untuk itu seorang peneliti dituntut untuk terampil
menentukan metode penelitian yang akan dicapainya.
Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan,
sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan, dan
menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan
prosedur penelitian. Ada beberapa macam metode yang digunakan dalam
penelitian, diantarnya metode historis, deskriptif, dan eksperimen.Metode yang
penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.Mengenai
metode eksperimen dijelaskan oleh Nazir (2005, hlm. 63) menjelaskan bahwa “Eksperimen adalah objek penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol.” Selanjutnya
Surachmad (1990, hlm. 149) menjelaskan bahwa “Eksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil.” Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa eksperimen adalah suatu kegiatan dalam penelitian yang
dilakukan untuk mendapat berbagai informasi yang berasal dari data yang
terkumpul dan menguji hipotesis yang berguna dari masalah yang diteliti. Maka
penulis beranggapan bahwa metode yang paling cocok untuk penelitian ini adalah
metode eksperimen.
B. Populasi dan Sampel
Dalam menyusun suatu penelitian hingga menganalisis data untuk
27
Onis Setiyaningsih, 2014
data. Pada umumnya sumber data pada penelitian disebut populasi dan sampel.
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang
mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2010, hlm. 130),
menjelaskan sebagai berikut: ”Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.”
Lebih lanjut menurut sudjana (2005, hlm. 6), dijelaskan bahwa: “Populasi adalah
totalitas yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitas dari
karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan yang jelas
yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.” Dalam penelitian ini populasinya adalah
siswa SMPN 3 Lembang.
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Dalam proses penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk
dijadikan patokan dalam melakukan penelitian dari populasi yang tersedia, maka
untuk memilih sampel hendaknya merupakan gambaran atau sifat dari populasi.
Tentang pengertian sampel menurut Sudjana (2005, hlm. 85), mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.” Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Random sampling.
Menurut Arikunto (2010, hlm. 177) menjelaskan bahwa:
Teknik random sampling adalah pengambilan sampling secara random atau tanpa pandang bulu. Teknik ini memiliki kemungkinan tertinggi dalam menetapkan sample yang representatif. Dalam teknik ini semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka penulis membuat kriteria
sampel yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Sampel tersebut terdiri dari siswa siswi kelas VIII SMPN 3 Lembang.
2. Sampel tersebut merupakan siswa siswiyang aktif dalam pembelajaran
permainan bolabasket.
3. Populasi sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 40 siswa yaitu 20 siswa
kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan VIII B sebanyak 20 siswa sebagai
28
Onis Setiyaningsih, 2014
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Jadwal yang terencana dengan baik, sangat menentukan terhadap kelancaran
dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian. Untuk memperoleh data yang
diharapkan sesuai dengan permasalahan peneliti, tempat penelitian diadakan di
SMPN 3 Lembang. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada 17 Pebruari
sampai 24 Maret 2014. Adapun tempat pelaksanaan penelitian yang direncanakan
pada penelitian yang akan dilakukan bertempat di lapangan basket SMPN 3
Lembang.
D. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana kerja dari suatu pola penelitian, dengan
pola penelitian ini dapat mempermudah dan memperjelas perumusan prosedur
penelitian. Dalam desain penelitian ini dijabarkan semua prosedur penelitian
dimulai dari cara pengambilan data, penentuan objek, waktu pelaksanaan dan juga
alur penelitian. Metode eksperimen terdiri dari tiga desain yang sering digunakan
dalam proses penelitian, seperti yang dikemukakan oleh Surachmad (1990, hlm. 153), sebagai berikut: “Ada tiga desain eksperimen yang lazim dikenal dalam penelitian terutama dalam menghadapi manusia sebagai objek: (1). Teknik unit
tunggal, (2). Teknik unit paralel, (3). Teknik unik rotasi.”Dalam unit tunggal,
proses penelitian dilakukan dengan memasukan atau menggunakan
variabel-variabel tertentu pada suatu kelompok dan mencoba mengukur nilai-nilai
pengaruh pemasukan atau peniadaan variabel tertentu itu. Dalam unit paralel,
proses penelitian menghadapi sekaligus dua unit yang sama, yang satu menjadi
unit eksperimen dan yang lainnya menjadi unit kontrol atau pembanding,
sehingga dapat diketahui pengaruh percobaan yang dilakukan dengan
membandingkan antara unit eksperimen dengan unit kontrol. Sedangkan dalam
unit rotasi, proses penelitian memberikan kesempatan kepada masing-masing
kelompok untuk menjadi dua unit eksperimen.
Berdasarkan jenis desain tersebut, dalam penelitian ini, penulis
menggunakan desain eksperimen dengan teknik unit paralel, karena dalam proses
29
Onis Setiyaningsih, 2014
kelompok eksperimen dan yang satunya menjadi kelompok kontrol atau
pembanding.
Di dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu pola atau desain
penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan
penelitian dan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Desain eksperimen ini
merupakan bagian dari desain penelitian. Mengenai desain eksperimen, Sudjana
(1992, hlm. 1) menjelaskan sebagai berikut:
Desain eksperimen yaitu suatu rancangan percobaan (dengan tiap langkah tindakan yang betul-betul terdefinisikan) sedemikian rupa sehingga informasi yang berhubungan atau yang diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat terkumpul.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain eksperimen group
Pre-test Post-Pre-test, Sugiyono (2011, hlm. 112) yang mengungkapkan bahwa dalam
desain penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian
diberi pre-test dan post-test untuk mengetahui keadaan setelah adanya perlakuan
dan dilihat adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desain penelitian Pre-test Post-test Control Group
Keterangan :
R = Pengambilan sampel secara random
O = Pre-test Kelompok Eksperimen O = Post-test Kelompok Eksperimen O = pre-test Kelompok kontrol O = Post-test Kelompok kontrol X = Perlakuan (treatment)
R O1 X O2
30
Onis Setiyaningsih, 2014
Adapun tahapan penelitiannya sebagai berikut:
Tabel3.2 Langkah-Langkah Penelitian POPULASI
SAMPEL
TES AWAL Pembelajaran yang
dimodifikasi Pembelajaran tanpa
modifikasi
TES AKHIR
ANALISIS DATA
31
Onis Setiyaningsih, 2014
E. Instrumen Penelitian
Dalam mengumpulkan data dari suatu sampel penelitan diperlukan alat yang
disebut instrumen dan teknik pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti
menggunakan teknik observasi survey, sedangkan cara pengumpulan datanya
adalah pengetesan dan pengukuran. Tes atau suatu alat ukur harus dapat
memenuhi dua syarat utama yaitu tes tersebut harus valid (sah) dan reliable (dapat
dipercaya). Suatu tes dikatakan valid, apabila tes tersebut dapat mengukur apa
yang akan diukur, atau sesuai dengan apa yang diharapkan, misalnya meteran
dikatakan valid apabila memang digunakan untuk mengukur jarak. Uraian di
kemukakan oleh Nurhasan, (2007, hlm. 84).
Pada umumnya alat ukur adalah hasil sintesis atau buah pikiran manusia.
Dalam suatu percobaan biasanya pengukuran diadakan sebelum dan sesudah
percobaan, jika terdapat perbedaan, maka perubahan yang terjadi itu adalah
pengaruh dari suatu variable eksperimen. Untuk itu diperlukan alat penelitian
yang reliable, yang pada akhirnya kita dapat mengetahui adanya suatu perubahan
dan besarnya perubahan itu adalah sebagai akibat dari variable penelitian.
Oleh sebab itu, validitas suatu alat ukur merupakan salah satu syarat mutlak
dalam menentukan kegunaan alat ukur untuk pengukuran dan pengetesan dalam
suatu penelitian, karena dengan tingkat validitas suatu alat ukur kita akan
mengetahui tingkat kepercayaan terhadap alat ukur tersebut. Di samping itu juga
tingkat realibilitas juga merupakan syarat untuk suatu alat ukur, karena dengan
tingkat realibilitas suatu alat ukur akan menggambarkan derajat keajengan atau
konsistensi hasil pengukuran. Alat ukur yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah hasil belajar dalam aktivitas permainan bolabasket.
Testyang diberikan ditujukan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada
permainan bolabasket. Pemberian skor untuk tes hasil belajar berpedoman pada
buku tes dan pengukuran keolahragaan yang dikemukakan oleh Nurhasan, (2007,
32
Onis Setiyaningsih, 2014
Kriteria Skor Keterampilan Menangkap Bolabasket
Kriteria Skor Keterampilan Melempar Bolabasket Indikator
Keterampilan
Menangkap Bola.
Gerakan
Keseluruhan
1. Bola dipegang dengan kedua telapak tangan dan seluruhnya mengenai bola, letak tangan berada pada bagian samping bola agak sedikit kebelakang, jari-jari terbuka, ibu jari menghadap kedalam dan antara ibu jari yang satu dengan yang lain kira-kira berjarak satu telapak tangan 2. Pada saat menerima operan,
hendaknya bola di sambut dengan kedua tangan serta ditarik ke arah dada, dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan sedikit menekuk kedua kaki Indikator Keterampilan Melempar Bola. Gerakan Keseluruhan
1. Bola dipegang dengan kedua telapak tangan dan seluruhnya mengenai bola, letak tangan berada pada bagian samping bola agak sedikit kebelakang, jari-jari terbuka, ibu jari menghadap kedalam dan antara ibu jari yang satu dengan yang lain kira-kira berjarak satu telapak tangan 2. Pada saat melempar bola, hendaknya
33
Onis Setiyaningsih, 2014
Kriteria Skor Keterampilan Menembak Bolabasket
Kriteria Skor Keterampilan Menggiring (Dribbling) Bolabasket Indikator
Usaha memasukkan
bola ke dalam
keranjang atau ring
basket lawan untuk
meraih poin. Dalam
melakukan shooting ini
dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan
shooting dengan dua
tangan serta shooting
dengan satu tangan.
Posisi
Awalan
Posisi
Shooting
1. Kedua telapak tangan memegang bola membentuk huruf W, bola saat dipegang berada tepat depan dada, pandangan fokus ke ring, kaki dibuka selebar bahu. Bola dipegang di depan dada, salah satu kaki di depan, pandangan fokus ke ring
2. Badan agak condong ke depan, lutut sedikit di tekuk, bola berada di atas kepala bagian depan, kedua tangan lurus ke atas, kemudian diiringi dengan lecutan, dan diikuti kaki mengoperdiusahakan bola melambung parabola
Indikator
Menggiringbolabasket
(dribbling ball) adalah
suatu usaha membawa
bola ke depan.
Gerak
Keseluruhan.
1. Penyebaran jari-jari di atas bola. Mulai menggiring bola dengan tegas bouncing bola ke lantai. Gunakan ujung jari untuk menggiring bola.
34
Onis Setiyaningsih, 2014
Pemberian skor untuk tes permainan bolabasket berpedoman pada kriteria yang
dikemukakan oleh Nurhasan yang telah diadaptasi seperti di bawah ini
Kriteria : Bila gerakan benar semua Poin: 1
Bila gerakan tidak sempurna Poin: 0
.
Tabel 3.4
Lembar Test Hasil Belajar Permainan Bolabasket
F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Teknik analisa data adalah mengolah data hasil ekperimen. Selanjutnya
diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian ini. Tujuan analisis data
ini adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat dimengerti
dan ditafsirkan.
1. Menghitung rata-rata (mean)
Mengitung skor rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai
berikut:
NO NAMA
ASPEK YANG DI NILAI
Menangkap Melempar Menembak Mendriblling
1 2 1 2 1 2 1 2
1
2
3
4
35
Onis Setiyaningsih, 2014
�̅= ∑��
(Sudjana, 2005, hlm. 67)
�̅ : Skor rata-rata ∑��: jumlah nilai data n : Jumlah sampel
2. Simpangan baku (standar deviation)
Standar deviation (simpanan baku) adalah suatu nilai yang menujukan
tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan reratnya,
symbol simpangan baku populasi (� � ) Sedangkan untuk sampel (s, sd atau
� − ) Rumus untuk kelompok kecil
= √∑ �− –�
(Sudjana, 2005, hlm. 93)
Keterangan :
S : simpangan baku
n : jumlah sampel
∑ : jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata �̅ : nilai rata- rata
� : nilai skor sampel
3. Menguji Normalitas
Uji normalitas yang penulis gunakan adalah uji normalitas dari liliefors
dengan mengacu pada tabel khusus liliefors. Menurut (Bambang dan Jajat, 2010,
hlm. 256) Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan analisis uji distribusi
normal, adapaun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai
36
Onis Setiyaningsih, 2014
b. Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi
c. Mencari luas Zi pada tabel Z
d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negative maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negative maka 0,5 + luas daerah.
e. S(Zi), adalah urutan n dibagi jumlah n
f. Hasil pengurangan F(Zi) – S (Zi) tempatkan pada kolom F(Zi) – S
(Zi).
g. Mencari data / nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai
nilai Lo.
h. Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
(1) Jika Lo ≥ � ��� dan � diterima artinya data tidak berdistribusi
normal.
(2) Jika Lo ≤ � �� diterima � artinya data berdistribusi normal.
i. Mencari nilai � ��, membandingkan Lo dengan Lt.
j. Membuat kesimpulan.
4. Uji Homogenitas
Peneliti menggunakan uji homogenitas kesamaan dua varians adalah untuk
mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji
statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel. Kriteria yang
peneliti gunakan adalah Fh > Ft, maka H0 menyatakan varians homogen ditolak
dalam hal lainnya diterima.
Rumus uji statisik yang digunakan adalah :
� = � � =� � � � �� � � � � �
37
Onis Setiyaningsih, 2014
Langkah-langkah uji homogenitas kesamaan dua varians :
1. Inventarisasi data
2. Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat.
3. Membuat hipotesis statistik.
4. Mencari Fhitung.
5. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis.
6. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel. 7. Kesimpulan.
5. Uji Hipotesis
1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat.
2) Membuat hipotesis statistik
3) Mencari Z hitung
= �̅ − �̅
√ +
(Abduljabar dan Sudrajat, 2010, hlm. 280)
4) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
5) Membandingkan ℎ� � dengan ��
6) Membuat kesimpulan.
Onis Setiyaningsih, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B dan Darajat, J. (2010). Aplikasi Statistika Dalam Penjas. FPOK UPI: Bandung
Ahmadi, N. (2007). Permainan Bolabasket. Solo: ERA INTER media
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rinekacipta
Bahagia, Y. dan Suherman, A. (2000). Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Bandung: Depdikbud Dirjen pendidikan dasar dan menengah.
Bahagia, Y. (2002). Modul 2 modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani. Bandung: FPOK
Cholik, Toho dan Lautan, (1996/1997), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Clark. (1981). http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/
pengertian-definisi-hasil-belajar.html
Harsono. (1988). Coaching. Jakarta: tambakkusuma
Hoedaya, D. 2001. Penerapan pendekatan taktis dalam pembelajaran bolabasket. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga
Husdarta. (2002). Menejemen pendidikan jasmani. Bandung: alfabeta
Lutan, R dan Suherman, A. (2000). Perencanaan pembelajaran penjaskes. Depdiknas. Direktorat jendral pendidikan sekolah dasar dan menengah bagian proyek penataran guru SLTP D III
Lutan, R. (1988). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta: Depdikbud
Nasution. (1982). Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar.
BumiAksara
52
Onis Setiyaningsih, 2014
Nurhasan dan Hasanudin Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia
Oliver, J. (2009), Dasar-dasar Bolabasket. Bandung: Pakarkarya
Perbasi. (1995). Peraturan Permainan Bolabasket. Jakarta: Perbasi
Saba, L dan Hendrayana Y. (2005). Perancanaan pengajaran pendidikan jasmani
.Bandung: FPOK UPI.
Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
BinaAksara
Sodikun. (1991). Olahraga Pilihan Bolabasket. Yogyakarta: Depdikbud Dirgen Pendidikan Tinggi.
Sucipto, Dkk. (2010), Permainan Bolabasket. Bandung: FPOK UPI
Sudjana, N. (1992). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar baru algensindo
Sudjana, N. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito
Sugihatro, dkk. (2007:81). Hakikat Penjas.Jakarta: (online) Tersedia
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung;
Surachmad, (1990). Dasar dan teknik research pengantar metodologi ilmiah. Bandung: Sinar harapan
Syarifuddin, A. (1991/1992). Pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta
UPI. (2013). Pedomen Penulisan Karya Ilmiaah. UPI BANDUNG.
Sumber dari internet
http://file.upi.edu/direktori/FFPOK/jurusanpendidikanolahraga/194903161972111 -yoyobahagia/modulfasilitas&pp(modul)/M-4.pdf.(8februari2011)
53
Onis Setiyaningsih, 2014
http://sugiarto-olahraga-lamongan.blogspot.com/2011/09/gerak-sebagai-aktivitas-pendidikan.html
http://pbprimaciptautama.blogspot.com/2007/06/falsafah-pendidikan-jasmani.html
http://olahraga-penjas.blogspot.com/2012/02/modifikasi-dalam-pendidikan-jasmani.html
http://esihkeyc.blogspot.com/2013/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html
http://qeis-m.blogspot.com/2012/12/pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html