PROSIDING
SEfr,IIY{f,R-gWSIOWL
KETAHANAN
PAHGAN
DAN
PERTANIAT{
BERKELANJUTAIT
I
TA|\--A\GAl!
DANI
FELUAI"IG
l[,
iDLEi'r{FhlTASl
TEKN*LilGl
DAi_AIi,I
F
EilS
F E
rtT
IF
IJAS
ifi
I.,]A
L
RABU
07
OKTOBER
ZOI.5
POLITEKNI
K PERTANIAN
NEGERI
PAYAKUM
BUH
V'(AII
DAf,'TAR
ISI
SAMBUTAIT
KETUA PELAKSANA
sAMBrrrAN
DTREKTIIR
...,...r...r...r,.*...r...r...DAFTAR
rsr...r...aaaaaaaaaaa.aaa.aa
lll rv
v
vt
TEINOLOGI
PERTATYIAII
1
Evalua{riorllT.n
pengering Kakao(rheobroma cocoa L.)
Dengan Sistem Kendali Suhu Berbasis
Mikrokontroler
Renny Eka Putri, Andasuryani dan l,erdiansyah
2
fgndalaeurfzur
kigasi
Air
Tanah Dengan Tenaga Surya UntukMenunjang Budidaya pertanian pada
&han
faiah
ir:*
Delvi
Yanti ...3
Effect
of Coal FlyAshAddition
To The Characteristics of MechanicalBoard Coconut Fiber Composites
A-1
Maryam,
Junaidi,
Yunizurwan dan Desniori t a _ -.4
Modifrkasi
AIat pengering GambirRodlsri
Muly_adt,Elvin
Hasman,Mulianti...
A-7
A-14
A-19
AA3
5
flistem
P-4r
DeteksiDini
penyakit Hama cabe Kopay Dengan TeknikFarward
Chaining'
Lilik
SuherydanAbdi
yekipurra...
6
Perancangan Konsurtasi pertanianonrineDaram
RangkaMengoptimalkan Peran Prakfisi Dalam
rra."irrgkuffii'rndustri
pertanianDi
Kabupaten Lima puluh KotaArif
Budiman, Rasda Syeily danDilson
A-28
7
Potential starch
Zingiberaceae
as
Raw Materiar Firms
as
(iaramaiPackaging
Wenny Surya
Murtius
dan purnamaDini
Hori...
A_33
I
uji
KelayakanY:og"Tb*g
pada Tanah Lempung dengan MerodaLoad
Swelling Test
diKota
padang-
r
-e---'
Fanny
Yuliana Batubara,Zitnadt
dan Jamaluddin9
Applications in promotingonline
storeopencart Animal
products Syukriadi dan MuthiaDeii.
A-39
10
Arahan Peruntukanlahan
Basin Payakumbuh Untuk MendukungKetahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan
Er Prabawayudha, Reni Ekqwaty dan
Harmailis...
A-5(1l
Perbandingan metode RLE (Rrrn Length Encoding) dan Huffinan untukpemampatan
cita
Indra
KelanaJaya
A-5:12
Aktivitas
Abu Terbang Batubara Membunuh Wereng Batang Padi Coklat(Nilaparvata
lugens)Hafrz Fauzana,
F.X.
Wagiman dan EdhiMartono...
A{:
13
Pengelolaan Keuangan IndustriMikro-Kecil
menggunakanAplikasi
Beftasis Jaringan dengan Proses yang Disederhanakan
Mohammad Riza Nurtam, Imelfina Musthafa, Amrizal, Indra
Laksmana...
A4
:]
B.
TEKNOLOGI
PAITGAN
1
PengembanganProduk Bakso
Ikan
Patin
(Pangasius Hypopthalamus) AnekaWaraa
Dalam
Bentuk Bakso Instan Sebagai Makanan TambahanAnak Sekolah
Suardi Loekman,
Mirna
llza
dan Syahntl...
B-l
2
Suplemen Makanan Kesehatan (Health Food) BernutrisiTinggi
Dari
Chlorella
Dan
Minpk
Ikan Patin (Panga,tius ltypopthalmus)Syahrul don
Dewita
'B{
3
Ekstaksi
minyak kaya
asamlemak
omega-9ari
limbah
fillet
ikan
patinsiam (pangasius hypothalmzs) sebagai komponen pangan fungsional Dan
aplikasinya pada produk pangan
N
lrasari,
danSumarto
B-l
4
Pembuatan Beras Analog Berbahan Dasar Tepung Sagu Dengan Tiga Rasa Syuryani Syahntl danMaizarni...
B-2
Analisis
SikapMultiaffibut
Fishbein Terhadap Produk RendangTelur di
5
Kampung Rendang Kota PayakumbuhElfi
Rahmi, JamesHellyward
B-2
6
Deteksi Formalin Dan Boraks Pada Bakso YangDijual
Disekitar KotaPayakumbuh
Ferawoti, Endang
Purwati,
YuliantiFitri Krrnia
dan SakinahPutri...
B-37
PenggunaanUbi
lkyu
(Manihot utilissima) Pada Pembuatan Wuak PiuakSebagai Pengembangan Makanan Tradisional Kabupaten Lima Puluh Kota
10
Pengaruh Pemberian Konsentrasi Getah Buah pepaya pada Kemasan
yang
Berbeda Terhadap Organoleptik Dadih Kerbau
Refika
Komala
danBusari...
F.42
Proses Pembuatan Minuman Kawa Daun
di
sumatera BaratMaking
Rilma Novito, Andi Eviza
dan
Sri Kembaryantipurri
...
B49
Pengaruh Lama Fefmentasi Terhadap
Mutu
Tepung CassavaTermodifikasi(rhe
Effectof
Fermentation Time Tbwardrhe
fuality
of
Modified
CassavaFlour)
santosa,
omil c.
chatib,
KasmaIswari,
don HervikaFuji
Astuti
B-53Iptek Bagi Masyarakat
(IbM) Keripik
Singkong Aneka RasaDi
Paplambuh
Irwan
roza , Evawati,Mimi
Harni
B,,6,2Identifikasi
Aktifitas Antiolsidan
dan Total FenolIarutan
Lidah Buaya Qlloe vera) danTelur Asin Mentah dengan suhu pemanasan danKonsenfrasi yang Berbeda dalam proses pengasinan
Deni Novia dan
Indri
Juliyarsi...
8-6g
Isolasi dan lGrakterisasi Rhizobakteria pelarut posfat potensial Kacang Tanah (Arachis lrypogaea
L)
Anidarfi,
Ngakumalem sembiring dan Auzia Asman, LennyRozaira.-...
B-73
14
Kajian
sifat antibakteri dan antijarnur dari Senyawakimia
teripang kasur(stichopus vastas
sluiter)
Dari perairan Natuna Kepulauan Riau.-Mery Sukrniwati, Enda
Moro
dan Emma Susanti B-78ll
t2
13
15
Pt.,
9f
storag_e on security Microbiorogy Ground Beef RendangPackaging
Bottle
Itlutid
Elida,
SriAulia
Novita, danElviati
16
Peran Bubuk Tempe Instan Terhadapprofil Lipid
serum TikusModel
Hiperglikemik
Susi Desminarti, Rimbawan, Faisal Anwar, dan
Adi
lIlinarto
Mislaini
R, Santosa,danAriyanto
17
The studyof
Thevarious ways
Sapodilrafruitcuring
(Achraszopota,L.)
Against
chemical
And physical propertiesof
TheFruirouring curing
B-84
B-90
C.
PERTANIAN DAN
PERKEBI.JNAN
I
Efek Isoflavone Kedelai Terhadap Kanker Payudara Dalam PerspektifMolekular
Dewi Rusnita
3
Optimization Of
Composting Organic Waste Household FermentationVlrith Time To Repair pH and
Al
-ddUltisol
Kiki
Amelia
4
Parasitisasi Parasitoid Telur Walang Sangit (Leptocorisaoratorius
Fabricus) Asal Kabupaten Agam dengan
topogafi
berbedaFri
Maultna,Novri
Nelly,
Hidrayani
dan HasmiandyHamid
5
Efektifitas
PredatorFamili
coccinellidae Dalam Mengendalikan HamaThrips sp. Pada Tanaman Cabai
Wilna
Saric-2
6
Aplikasi
Pupukorganik
cair
Asalc.odorata +
Sabut Kelapa Dan AsamHumat Untuk
TanamanSfoberi
(Fragmiavirginiana)
Jamilah dan Dera Permana
c-3
7
Efek
Mikoriza
IndigenusDan
Bahan
organik
setempat
Terhadap Permmbuhan Tanaman Tanaman KakaoMuliadi
Karo-Karo, Muzakkir,
Ardi
sardina Abdulah
dan
luiwik
Hardaningsih...
G3
8
Keragaman FungiMikoriza Arbuskula
Indigenouspada
BerbagaiIahan
PerkebunanKopi
Sumatera BaratArdi
sardina Abdulah,$afrison,
Muzakkir danMutiadi
Karo-Karo...
c4
c-l
c-{
GI
c-2
2
9
Sterilisasi dan InduksiBiji
ManggisMelalui Kultur
In
yito
Andre Sparta danRahryu
Triatminingsih_...l0
Dry
materialdigestibility
andorganic
Materials andvtA
levelsof
:cocoa
Pod on Defaunasi Agencia And Protein supplemeutation By passFrom Weeds Cromolaena odorata
lfrini
Dona ,Mardiati
Zein dan HeraDwi
Triani
I
I
Pengaruh perlakuan benih denganrphobactria
terhadap intensitas seranganpenpkit
bercak coklat danproduksipadi
sawah metodesRI
c4
c-5
Pertonion
PENGARUH JENIS SUBSTRAT
UMBI.UMBIAN DALAM
PRODUKSI
PIGMEN
ANGKAK MENGGUNAKAN
MONASCUS PURPUREUSAlfi Asben dan Deiuy Andhika Permata
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fahrltas Telcnologi Perlanian Universitas Andalas Padang
Emai I : affi _as b en@)ya h o o. com.
ABSTRACT
The study aims was to determine the appropriale of tubers type as substrate
h
producing natural angkak pigment by using Monascus purpureus. The research was done by lhree treatments of tubers 4tpes and a rice ascomparison, namely:
XI
(rice), X2 (sunet potato), X3 (cassava), and X4 (taro). The research vns done with 3 replicotions and reported with average of data on statistical analysis. Process production of angkak pigmentwas done by:
l)
Preparation of uberc ond rice subslrate, 2) Preparation of M. purpureus inoculum, and 3)Fermentation of angkak pigment. The result showed that cassava was appropriale susbstrate lhat gave the
hi$hest of pigment intensity
for
). 400 nm (yellow), ). 470 nm (orange), and).
500 nm (red). The contentof
residual starch and antioxidant were 27.27 %o and 23.63ok respeclively. This results almost same with the resultso/the angkak pigment rws produced by rice substrqte.
Kqtwords: Angkah pignent, rice, cassava, Monoscus purpureus, residual starch, antioxidant, pigment intensity
Pertonio
-46.20/o (lr
ubi kayu
et al.,
X
esculentt
Perbedar
umbi
alkandungt
Kandung
jumhh
nJenis
u
berpengr
Semd
bahaq
rdapat
dpurpwel
menjadi putpure,re6in n
&rmenta fermem pad^ 14metrggltr
selama I
(Kasim
Zubaidal
menfern
Kadar
tdapat di
Monasa
aL,20Al
padat)
I
pros6 p
suhu
:(Timotit
Jenis
angkak; umbi-un
jelas.
K
dari
me$sbil
Pene
jeds
utrdalam dagEn j
'E
ncJucg
Dohn,
PENDAI{IILUAI\
Indonesia merupakan lliegara agraris yang
kaya
aken sumber daya hayati diantaranyatmrbi-umbian.
Menurut data
Badan
PusatSatistik (BPS) Provinsi Sumatara Barat tahun
2013 produksi
Ubi
Jalar sebesar 138,128 ton-
sedangkanUbi
kayu
adalah 232,335 ton.Umbi-umbian memiliki berbagai keunggulan,
di
antaranya mempunyai kandungan Stzi yaog tinggr sebagai sumber pangan, dapat nrmbuh didaerah marjinal,
dan
dapat disimpan dalambentuk pati. Pada umunnya masyarakat hanya
mengolah umbi-umbian tersebut
menjadimakanan. Padahal umbi-umbian tersebut dapat
diolah menjadi produk lain yang memiliki nilai
tambah
yang
jauh lebih
bermanfaat, salahsatunya adalah dengan mengolahnya menjadi
angkak.
Angkak adalah pewarna
alami
yangdihasilkan tapangM. Purpems dimana mampu menghasilkan pigmen yang bersifat tidak toksit
dan tidak menggangu sistem kekebalan tubuh.
Disamping
itu
pada angkak ditemukan jugasenyawa antioksidan
yang
baik
untuk kesetratan serta lovastatin sebagai penekankolesterol.
Pigmen
warna utama
yangdihasilfuaa oleh M. purpureus pada fermentasi
angkak adalah
monaskorubrin
danmonaskoflavin.
Ada
tiga
warna utama yang dapat ditimbulkan oleh pigrnen pada angkak,yaitu kuning, oranye, dan merah
{Ma
et al.,2000).
Fardiaz
dan
Zakana
(1996) menyatakanpigmen warnadari
angkak yangmerupakan
produksi
dari
Monascusmempunyai sifat kelarutan tinggi, warna lebih
stabil, mudah dicerna dan
tidak
karsiogenik penggunaanpigmen
angkakpada
makanancukup aman
Angkak
awalnya
merupakan
hasil fermentasi berasoleh
Monascus putpureus. Selain media beras, ada beberapa jenis umbiyang
memiliki
kandunganpati
cukup tinggi yang dapat digunakan sebagai substrat untuk pertumbuhan Monascus purpureus seperti ubijalar
(Ipontea batatas),ubi
kayu
(Manihotesculenta)
dan
talas.
Umbi-umbian
ini
memiliki
unsurpati
yang
dapat membantu pertumbuhan kapang Monascus purpurans-Kadar pati dari umbi-umbian tersebut adalahsebagai
berikut
ubi
jalar
Qpomea batatm)Paluong don Tantongon fmplementosi Teknologi
Pertonian
46.20/o (Juanda dan Cahyono, 2000), kadar pati ubi kayu (Manihot eseulenta) 24.llola (Hidayat
et
al.,
2009) dan kadarpati
talas (Colocasia esculenta)80%
(Rahmawatiet al.,
2012). Perbedaan kandungan pati dari masing-masingumbi
akan
menyebabkan perbedaan dari kandungan pigmen angkak yang dihasilkan. Kandungan pati umbi akan dapat menenhrkanjumlah intesitas pigmen yang akan dihasilkan.
Jenis medium
fermenasi yang bobeda
iniberpengaruh terhadap produksi angkak.
Semakin banyak kandungan
pati
dalambahao"
maka
setnakin banyaknutisi
yangdapat
digunakan
untuk
pentumbuhan M,pufryreus
sehingga
fase
stationer
akanmenjadi
lebih
lama
dibandingkan
M. putpureus yang tumbuh dalam substat yanglebih
rendah
kandungannutrisinya.
Padafermentasi angltak menggunakan beras waktu fermentasi bervariasi dan umumnya dilakukan padd
14
sarnpai2l
hart, Femrentasi angkak menggunakan M. purpareus banyak dilakukan selama 14 hari tenrtama untuk substat beras(Kasim
et dl.,
2006;
Kartawijaya
danZubaidah, 2014), sedangkan Funranto (2011) menfermentasi
M. Purpura*
selama 10 hari.Kadar
monakolin(lovasatia) paling
tinggrdapat dihasilkan pada fermentasi beras oleh
Monascus pttrpurats selama 14 hari (Panda er
aL, 20A9). Kondisi firoses fermentasi (substrat
padat) yang baik atau kondisi optimal untuk
proses pembentuhan pisnen adalah pada pH 6,
suhu
30-35oC,
dan
kelembaban
560/o(Timotius,20Aq.
Jenis
piFnen
alami dan iutensitas warnaangkak yang dihasilkan dari jenis.ijenis subtrat
umbi-umbian
belum
terpublikasikan denganjelas. Kuantitas serta kualitas pigment alami
dari
angkak
akan
terpengaruhdari
jenissubstrat yang digunakan.
Penelitian
ini
berlujuan untuk mengetahuijenis unbi-umbian yang tepat sebagai substrat
dalam
memproduksipigmen
alami
angkakdengan menggunak an Monas cus purryreus.
METODE
PENELITIAN
Bahan dan
Alat
Bahan yang digunakan adalah
:
l)
Bahan.
baku umbi-umbian seperti ubi singkong (Adira2:
Padang Pariaman),ubi jalar
(Sukuh:Gunung Talang),
dan
ubi
talas
(Belitung, Alahan Paojang), serta beras (IR 42, solok); 2)lgolat Monascus purpureas
dari WB
CultureColeclion
Bogor;
3)
Bahan
kimia
untukpengolahan: PDA,
PDB,
garam fisiologis danlain-lain; serta
4)
Bahan untuk analisis yaitu;metanol, HCL, NaOH, [I2SO4 CuSO+, Larutan
tiosulfat, Iodium, soluble starch,
DPPH,akuades dan lainnya.
Peralaan
yang
digunakan
meliputi
; timbangananalitik
(Kern
ABJ
220-4M),autoclave (Hirayama
Hiclave
HVE-10),Iaminar
air
tlow
(Telstar BV-1000), cabinetdry
(Corsiar
Manufacturing),oven
(PhilipHarris
Ltd),
inkubator (Memmert 100-800),water bath shalcer (Julabo), spektofotometer
(Shimadzu
UV-1800),
heamocytometer(NESCO No 1280) dan lain-lain. Rancangan
Penelitian dilahrkan dengan perlakuan 3
jeds
umbi-umbian
dan
beras
sebagaipembanding,
yaitu
: Xl
(Beras),X2
(Ubijalar),
X3
(Ubi
kayu), danX4
(Ubi
Talas).Penelitian
dilal$kan
dengan3
kali
ulangan. Data dianalisis dengan analisis statistik secarahirung rata-rata.
Pelaksanran penelitian
(1)
Persiapan bahanbaku
sebagi substrat fermentasiSubstrat berupa
(ubi
kayu,ubi
jalar
dantalas) dicuci, dibersihkan, dibuang kulit bagian
luarnya kemudian dipotong
dadu
sebesarpartikel beras (+0.5 cm'?). Ubi jalar,
ubi
kayudan talas yang digunakan disiapkan dengan
kadar
air
+
50o/o, dan dengan beras sebagaistandar dengan
kadar
air
40o/o (setelahdirendam
2a
jarrr). Untuk menurunkan kadarair umbi yang besar maka dikeringkan dengan oven atau cabinet
drier
sampai kadar air yangPeluang don Tantongon Implementosi Teknologi
Pertonion
diinginkan. Selanjutnya bahan baku substrat
umbi-umbian
dan
beras
disterilisasi menggunakanautoklaf pada
suhu lzl"C
selama 15 menit. Setelah dingin bahan siap
sebagai subsfrat fermentasi.
(l)
Persiapankultur
(modifikasi
Sudarsono,reeo)
Biakao murni
Monascuspurpureus
disegarkan pada agar miring media PDA dalam
test tube. Inkubasikan pada suhu kamar selama
23
hari.
Lepaskan askospora/konidia padapermukaan
agar
dengan memberikan gram fisiologis 5ml/test
tube. Lepaskan askosporadengan ose sehingga dan tersuspensi dalam
larutan garam fisilogsa. Hitung jumlah
dengan
heamocytometer
(dataditampilkan). Kultur siap digunakan.
(2)
Ferrnentasiumbi
dalam
menghasilkan angkak (modifikasi Kasim etal.,
2005) Lakukan fermentasi menggunakan3
jenissubstrat
umbi
dan
substratberas
sebagaistandar. Fermentasi
dilalokan pada
suhukamar (29-30'C) dimana digunakan inokulum sebanyak 10% dengan kadar air substrat 50%
(*40%
untuk
beras). Fermentasi dilakukan selama14 hari.
Selesai fermentasi, angkakyang dihasilkan dikeringkanselama 4 har;j pada
suhu
4045oC
(sampai
KA
6-7oA.Selanj utnyadilakukan analisis.
Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan terhadap bahan
baku
(substrat)meliputikadar
air
(AOAC, 2005) dan kadar pati (metodeluff
Scrooll), pH awal (AOAC, 2005). Pengamatan pada angkakyaitu:
Kadar
air
(AOAC,
2005), lntensitas pigmen alami (metode spetrofotometerdalam
Kasimet al.,
2005), kadarpati
sisa (metodeLuff
Scroll) dan kadar antioksidan (DPPH, dalam
Angraini,20l3).
IIASIL
DAN PEMBAHASANKandungan Bahan Baku dan Substrat
Kadar air untuk beras dibuat untuk kondisi fermentasi angkak beras yang terbaik yaitu sekitar 40Vo (yaiw 38.7lyo), sedangkan kadar
air
untuk
umbi-umbian
dilakukan
untukkondisi optimal
pertumbuhanM.
purpureuspada medium lain (angkak ampas sagu) yaitu
50%
(Asben,2015).
Kandunganpati
awalsubsrat diukur untuk mengetahui jumlah pati
yang dikonsumsi
oleh
M
purpureer
selamafermentasi dengan mengukur kandungan pati
sisa
di
akhir fermentasi. Hasil analisis bahan baku untuk substrat fermentasi pigment angkakdisajikanpadaTabel 1.
Tabel
l.
Beberapa Prrameter Kimia Substrat UntukProdulsi Pigmen Angkak @engaturan Kadar air dan Proses Sterilisasi)
lnm
ruArft!
lilf,'dI 1,. J. L
*ffi
ffiit&[[itu
LhiIcil i[.]0{ilH) JoIi0.036 ilJli0.J09it.s$rf,
,{.&4.t0) 2{JHSl9 $Jn2"$J' JJSS^l$l O,Dil}.0'I 5.$e0.m 6r!0,0?t 6.0180.071Dari
analisis
pati
bahan
baku
awal diketahui bahwa pati umbi jalar adalah 32.69*0.08%
(KA
69.79yo),ubi
kayu
sebesar44.18+0.340/o
(KA
58.760/o)dan
ubi
talassebesar
61.12fl.95%
(KA
73.460/o). PadaTabel 1. terlihat adanya perbedaan kandungan
pati
yang signifikan antara substrat ubi jalar(26.78%) denganubi kayu (40.50%)dan talas
(55.42%) pada kadar
air
yangrelatif
sama.Kandungan pati substrat juga sedikit berkurang
dengan adarryaproses sterilisasi (12
l"C
selama15 menit) dalam autoclave
jika
dibandingkan dengan kandungan pati awal bahan baku. pHmasing-masing substrat
relatif
sama
yaitusekitar
6,
dan
pH
ini
cukup
baik
untukmemulai proses inkubasi dalam menghasilkan
pigmen angkak. pH substrat untuk pembuatan
angkak
ini
tidak diatur, dimanapH
yang adaadalah dari bahan baku umbi dan penambahan
inokulum
M
purpureas.pHawal yang
baikproduksi pigmen angkak adalah
pH
6(Timotius,2004) spora tidak
ffi
- H
ffi,
m
m
Fnr
ffii
lL{l
Fdhd
dWd
4E
E
ryH
td@t
4tU
u
WiEM
diturry
@t
dn
Lr5H*;
!tr1
!foL
ffi
d
tu
ffiq
qEi*
d
fms,I"
mF
'F-!!h
r'TmE
finb
eEUE
5em p
lfofl
@
ru
dm
pEmEllilrrE
FI
Peluang don Tontongon Implementosi Teknologi
Dalom Perspektif Nosionol
-Pd.nrrg
D@lll'rl
t
-t lndisi yaitu tadar mtuk WeuS yaitu awal
ipati
lamar pati
nhan
gkak
Ietuk
I dan
I-nr
m
f,,t UT PertanianDalam produksi pigmen angkak
ini
makakadar
air
substrat umbi-umbian disamakansupaya
dapat
diketahuibesaran kandunganpatinya. Dalam mempersiapkan subshat untuk
pembuatan pigmen angkak untuk bahan baku
umbi
ini
disiapkan subsfrat dengan kadar air(KA)
sekitar S0%
sehingga
pengaruhpertedaan kandungan
umbi (pati)
yang adadapat diketahui.
Pigmen Angkak Umbi-umbisn
Hasil
analisis
intensitaspigmen
padaangkak
umbi-umbiau
pada
3
panjanggelombang yaitu 1,400 nm (pigmen kuning),
I
470 nrn
(pigmen orange),dan
l,
500
nm (pigrnen merah) serta kandunganpati
tersisadiampilkan
pada Tabel2.
Dari
3
jenis panjaog geJombang yang diukur, angkak dariubi kayu memperlihatkan intesitas warna yang
lebih tinggi
dibandingkan angkak dari jenisumti
lainnya.Nilai
intensitas pigmen angkakubi
kayu
masih
dibawah
pigmen
yangdihasilkan
oleh
subsfratberas.
Tingginyaintensitas
pignen
pada
beras menunjukkan bahawa pada fennentasiini
media beras jauhIebih cocok dalam menghasilkan pigmen alami
aogkak.
Beras
merupakan subsfrat terbaikuntuk
produksi
pimen
ang:kak (Timotius,2084).
Ubi
kayu
(varietas
Adira
Z) memperlihatkankondisi
sebagai
substratpenghasil pigmen yang lebih baik dari ubi jalar
(varitas Sukuh) dan ubi talas (varitas Belirung).
Pada angkak beras dan
ubi jalar
intensitaspigmen yang tertinggi adalah pada
l.
500 nmyaitu pigmen merah, sedangkan pada angkak
ubi
jalar
dan
ubi
talas
intensitas pigmentertinggi terjadi pada
l.
400 nm yaitu pigmenkuning. Namun secam keseluruhan penampilan
dari pigmen angkak dari ke empat substrat ini memperlihatkan warna akhir merah.
Tabel 2. Hrsil Analisis Pigmcn Alomidari Berbagai Substrat Umbi-Umbiao
6.9S:0.J:8 I.SG0.A:6 0 ;t9!0.09tt 0 80?:00SSt
6.6Jj0:t7 1.969r0M7 t.,'9*00)t t.0lEO0:31
l-2130.3,10 0.7i{.0.01i0 03r&0.fir{ 0.1i0*00igl
Kondisi
kandunganpati
ubi
kayu
yanglebih baik dan
dekat dengan beras dalamkeseimbangan
amilosa
dan
amiloptindiperkirakan menyebabkan intensitas pigmen angkak yang dihasilkan ubi kayu lebih tinggi, dengan
pola
pigmen yang samayaitu
lebihtinggi
pada
intesitas
pigmen
merah.Perbandingan amilosa: amilopeptin pada beras
IR a2 $era)
yaitu
26.86o/q :73.14o/o (Cahyanaet al., 201
l),
sedangkan perbandingan arnilosa dan amilopeptin pada pati ubi kayu adalah15-28o/o : 72-85% (Hidayat et
al.,
2009), ubi jalar 15-25%;75-85o/o (Putri dan Nisa, 2015) sertaubi
talas l7-28o/o:
72-83%o (Richana, ZOIZ).Perbandingan amilosa
dan
amilopeptin ubi talas lebih ke pera dengan amilosa yang lebih tinggi dibanding ubi kayu, tetapi pada ubi talasterdapat
kalium
oksalatyang
menyebabkangatal-gatal.
Kalium
oksalatini
diperkirakan mempengaruhi pembentukan pigmen angkak pada substratini.
Beras dengan kandunganamilosa
lebih tinggi
dan
amilopeptin lebihrendah
merupakan substrat yanglebih
baik untuk menghasilkan pigmen angkak (Suwanto,l e85).
Tampilan angkak ubi kayu hasil fermentasi
menggunakan M.purpureus memperlihatkan
hasil yang baik seperti yang diperlihatkan
&&ti ICd &mi hnt) )t(&i Cs) mal 69+ ESar rlas hda gao
ilat
rlas na. mg ma pHritu
-hrk kan' tan
da
lanrik
6 10Peluang don Tqntongan fmplementosi Teknologi Dolam Perspektif Nosionol
J =
Pertonion
Fa4!
-
DAPI
(c)
Gambrr 1. (a) Kapeng
LI
Parpareus, (b) Pigmen angkek beras, den (c) Pigmen engkak ubi kayuPati Tersisa dan Antiohsidan Angkak
Pada
Tabel
3.
disajikan kandungan patitersisa
dan
kandungan antioksidan
padaangkak umbi-umbian.
Bila
dibandingkan patiawal
susbtrat
(Tabell)
terlihat
terjadipenurunan kandungan
pati
pada
angkak,dimana pati telah dikonsumsi dan dikonversi menjadi produk metabolit seperti pigmen dan senyawa antioksidan.
Tabel
3.
Kandungan Pati Tersisa dan AntiolsidanpadaAngkek Umbi-umbian
memproduksi
pigmen
alami dan
metabolitsekunder lainnya seperti senyawa antioksidan.
Kandungan
antioksidan
yang
dihasilkanangkak
ubi
kayu
(23.630/o) mendekatikandungan
antioksidan
beras
(25.38o/o).Kandungan antioksidan
yang
tinggi
padaangkak
ubi jalar
dipengaruhioleh
adanyakandungan beta karoten pada bahan baku ubi
jalar.
Kandungan p- karoten dalam ubi jalar putih adalah 51.20 ppm/100 gr bahan (Juandadan
Cahyono,2000)
yangjuga
merupakan sumber antioksidan.Kandungan pati tersisa pada angkak
unbi-umbian dirasakan yang masih cukup tinggi' Diperkirakankandungan
pati
yang tersisa ini masih dapat mendorongM
purpureus untukmenghasilkan pigmen angkak yang lebih tinggr
lagi jika lama fermentasi ditingkatkan.
KESIMPIILAI\
Ubi
kayu merupakan susbstrat yang tepatdan
memberikanhasil
terbaik dibandingkan substratubi
jalar dan
ubi
talas,
dimanamempunyai intensitas pigmen tertinggi untuk ?u
400 nm (kuning),
I
470 nm (orange) danI
500nm
(merah) dengan kandunganpati
tersisasebesar 27 -27%
dan
kandungan antioksidansebesar 23.630/o (pada konsenffasi 2000 ppm). Intensitas pimen alami dan antioksidan yang dihasilkan
dari
substratubi
kayu
mendekati hasil intensitas pigmen alami dan antioksidanyang dihasilkan oleh subsffat beras.
UCAPAI\ TERIMA
KAStrI
Ucapan
terima kasih
disampaikan padaDirjen
DIKTI,
Kementrian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah membiayai penelitian ini lewat skim Fudamental.td&r
ruHfl',}
dn{trflffilhmm-ffiH-[Ao-{
A,stGr
€rfryr
Frdir
trilT,l
Jffi
Krtrr
K.sfo
t.
L
J,
l
xl0ffi)
lCI(hlilt)
)(&ti[*m) x{&liUa)
xJH.0ti
lltH.ffi
ulr0.nJ
{]Jl={C{
Ditdt0i[
30J10.0!9
13,6H,$rl
lt&0oil
tm
m
]ffi
tm
Beras
mengalami penumnan kandunganpati
yang paling
tinggi
(19.960/o) denganintensitas pigmen yang paling
tinggi,
diikutioleh
ubi
kayu
(13.34%)
dengan intensitaspigmen yang juga lebih
tinggi
dari 2 jenis ubilainnya. Konsumsi
pati oleh M.
purpureusdimanfaatkan untuk
Peluong don Tontongon Implementosi Teknologi
Dolom Perspektif Nosionol
-PElrr
Ddtom
[image:11.612.72.585.10.835.2]Pertonion
B
Erbolit
sidan. rilkan ilekati l8o/o). pada ilanyau ubi
i jalar
rmda nkan mtuk inggi unbi-hesi.
r
iniDAF'TAR PUSTAKA
IAOAC]
Associatiouof
Official
AnalyticalChemist.
2005.
Oficial
Merhod
of
Analysis
of
The Associationof
Oficial
Analytical.
of
Chemist. Arlington: TheAssociation
of
Offrcial
AnalyticalChemist,Inc.
Asben,
A
danA.
Kasim 2015. Studi LamaFermentasi
dan Tingkat Kadar Air
dalarn Produlai Pigmen Angkak Pada
Substrat
Ampas
Sgu-Tepung BerasMenggunakan Monascus putpureus. Prosiding. Seminar
Agroindusti
danInkakarya Nasional
ForumKomunikasi Pendidikan
Tinggr-Teknologi Pertanian Indonesia(FKpT-TPD. 2-3
September. Surabaya. [Inpressl
Cahyana, P.T.,
K.
Setyowati, T.C. Sunarti, danB.
Haryanto.2011.
Pembuatan patiBeras
TermodifikasiDan
PengaruhKadar
Amilosa
Terhadap
SifatFungsionalnya-
Jumal
Sains
danTeknologi Indonesia.l3
Q).
t92-197Fardiaz, S.F.D.B,
dan
F.
Zakafia.
1996.Toksisitas dan Imunogenitas Pigmen
Angkak yang Diproduksi dari Kapang
Monascus
pulpureus
pada
SubsEatLimbah
Cair
Tapioka.
Buletin Teknologi dan Industri PanganI
(12):34-38
Hidayat,
8.,
KalsumN,
dan Surfiana. 2009.Perbaikan Karakteristik Tepung Ubi
Kayu
Menggunakan
MetodePragelatinisasi
Parsial.
Laporan PenelitianHibah
Bcrsaing Tahun I. Politeknik Negeri Lampung.Juanda,D. dan
B.
Cahyono 2000.Ubi
JalarBudidaya
dan Analisis
Usaha Tani.Kanisius. Yogyakarta.
Kartawijaya,
M
danE.
Zubaidah.Effek
Ko-Kulfur
Monascus
purpureus
danSaccharomyces
cerevisiae
SelamaProses Fermentasi terhadap Intensits
Pigmen
Dan
Kadar
LovastatinAngkak.
Jurnal
Pangan
danagroindusti .
2{l).
7 -17 .Kasim, E., S. Astuti., dan N. Nurhidayat. 2005.
Karakterisasi
pigmen
dan
kadarlovastatin beberapa
isolat
Monascuspurpureus. Biodiversitas
6
(4'y:245-247
Kasim, E.,
N.
Suharna,N.
Nurhidayat, 2006.Kandungan
Pigmen
dan
Lovastatinpada Angkak Beras Merah Kultivar
Bah Butong dan
BP
1804IF 9
yangDifermentasi
dengan
Monascuspurpureus Jmba. Biosiversitas.
7
(l)
:7-9
Ma, J.,
Y.
Li,
Q.Ye,
J.Li,
Y.
Hua, D. Ju, D.Zhang,
R.
Cooper,and
M.
Chang.,2000. Constituents
of
red yeast rice, araditional
chinese food and medicine.Journal
of
Agricultural
and
FoodChemistry 48:5220-5225
Purwanto,
A.
2011. Produksi Angkak OlehMonascus
purpureus
denganMenggunakan beberapa Varietas Padi
Yang
berbeda Tingkat kepulenannya.Widya Warta. No.01
rc(XV.40-55.
Putri, A.M.E dan F. C. Nisa.2015. Modifikasi
Pati
Ubi
Jalar Putih
MenggunakanEnzym
AmylomaltaseMenjadi
PatiThermoreversible. Jurnal Pangan dan
Agroindusti 3 (2). 7 49-7 55.
Rahmawati,
W., Y.
A.
Kuzumastuti, dan N.Aryanti, 2012.
Karakteristik
PatiTalas(Colocasia Esculenta
(L.)
Schott) Sebagai Alternatif Sumber Pati Industridi
Indonesia. Jurnal Teknologi Kimiadan Indusri l:347-351.
Richana,
N.
2012.Ubi
Kayu danUbi
Jalar.Penerbit Nuansa. Bandung.
Sudarsono,
K.A.
1990. Mempelajari ProduksiZat
Warna
Alami
Angkak
denganSubstrat Fermentasi
Ampas
Tapioka(Onggok) oleh
Monascus pu?pufeusllent.
Skripsi. Fakultas
TeknologiPertanian IPB. Bogor.
Suwanto,
A.,
1985. Produksi angkak sebagai zat pewarna makanan. Media Teknologidan Pangan
I
(2):8-14Timotius,
K.H.
20A4. Produksi
PigmenAngkak
Oleh
Monascus.
JurnalTeknol. Dan Industri Pangan.
XV
(1).79-86 tspat gkan nana
bkr
,500 rsisa idan Pm). rang*ati
Itan
Fda [ogi ilyat
IF
1,,
iPeluang don Tantongon fmplementosi Teknologi