TESIS
PREVALENSI DAN HUBUNGAN FAKTOR RISIKO
DENGAN KEJADIAN PTERIGIUM PADA
PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS DI BALI
LUH PUTU EKA NARYATI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
TESIS
PREVALENSI DAN HUBUNGAN FAKTOR RISIKO
DENGAN KEJADIAN PTERIGIUM PADA
PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS DI BALI
LUH PUTU EKA NARYATI NIM 1214128103
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
ii
PREVALENSI DAN HUBUNGAN FAKTOR RISIKO
DENGAN KEJADIAN PTERIGIUM PADA
PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS DI BALI
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik, Program Pascasarjana Universitas Udayana
LUH PUTU EKA NARYATI NIM 1214128103
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 12 AGUSTUS 2016
Pembimbing I, Pembimbing II,
dr. A.A.A. Sukartini Djelantik, SpM(K) dr. Putu Yuliawati, SpM(K) NIP. 19560420 198212 2 001 NIP. 19750628 200301 2 007
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana, Universitas Udayana,
iv
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal12 Agustus 2016
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No: 3971/UN14.4/HK/2016, Tanggal 8 Agustus 2016
Ketua : dr. A.A.A. Sukartini Djelantik, Sp.M(K) Sekretaris : dr. Putu Yuliawati, Sp.M(K)
Anggota : 1. Dr.dr.Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc., Sp.GK 1. 2. Prof. dr. N.K. Niti Susila, Sp.M(K)
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah-Nya, sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya tesis ini tidak mungkin dapat selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, izinkan penulis dengan setulus hati
menghaturkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Rektor Universitas
Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD dan Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan
menyelesaikan Program Magister Pascasarjana dan Program Pendidikan Dokter
Spesialis 1 Bagian Ilmu Kesehatan Mata di Universitas Udayana.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana
Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan
dan fasilitas yang diberikan sebagai mahasiswa Program Pascasarjana Universitas
Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Ketua Program Studi Ilmu
Biomedik, Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK yang telah
memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan Program Studi Ilmu
Biomedik kekhususan Combined Degree. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima
kasih kepada Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr. I Wayan Sudana, M.Kes atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menjalani Program Pendidikan
Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dr.
Putu Budhiastra, Sp.M(K) dan Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, dr. A.A.A. Sukartini Djelantik, Sp.M(K) yang
telah memberikan kesempatan mengikuti program pendidikan spesialisasi dan
memberikan bimbingan selama menjalani pendidikan spesialisasi. Ungkapan
terima kasih penulis sampaikan pula kepada dr. A.A.A Sukartini Djelantik,
Sp.M.(K) sebagai pembimbing I dan dr. Putu Yuliawati, Sp.M.(K), selaku
pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan petunjuk dan
pengarahan sejak awal penulisan sampai dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna
Pinatih, M.Sc, Sp.GK, Prof. dr. N.K Niti Susila, Sp.M.(K), dr. Wayan Gede
Jayanegara, Sp.M.(K) selaku penguji yang selalu memberikan saran, masukan,
bimbingan dan koreksi hingga terselesaikannya tesis ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus disertai
penghargaan kepada dr. Wayan Gede Artawan Eka Putra, M.Epid atas bantuan dan
saran di bidang statistik, seluruh Konsulen Ilmu Kesehatan Mata serta dosen
Pascasarjana Program Studi Ilmu Biomedik Combined Degree atas segala
bimbingannya, seluruh teman sejawat residen di Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas bantuan dan kerjasamanya selama
ini.
Rasa syukur dan sujud kepada Ayahanda dan Ibunda penulis I Nyoman
viii
Tangkas Suprapta dan Dra. Luh Wayan Sumerti yang telah memberikan doa, bekal
pendidikan, motivasi dan semangat kepada penulis selama ini. Akhirnya kepada
suami tercinta I Made Tangkas Adi Mahendra, ST serta ananda tersayang Ni Putu
T. Naimitika Kiranasari dan Ni Made T. Kaori Maharaina Anggarani, atas dorongan
semangat dan pengertian selama penulis menyelesaikan pendidikan dan penelitian
ini.
Semoga tesis ini memberikan manfaat dan sumbangan yang berguna bagi
perkembangan pelayanan kesehatan mata serta bagi pendidikan Ilmu Kesehatan
Mata. Terakhir, semoga Sang Hyang Widhi Wasa – Tuhan Yang Maha Esa, selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Denpasar, Agustus 2016
ABSTRAK
PREVALENSI DAN HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PTERIGIUM PADA PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS
DI BALI
Pterigium merupakan penyakit mata yang umum dijumpai dan etiologinya sampai saat ini belum diketahui pasti. Penelitian pada populasi dewasa menunjukkan tendensi prevalensi pterigium meningkat terutama mulai usia dekade kelima. Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, paparan ultraviolet (UV), hipertensi dan kebiasaan merokok sering disebutkan sebagai faktor risiko pterigium. Penelitian epidemiologi berbasis populasi untuk mencari hubungan faktor risiko dengan kejadian pterigium pada penduduk berusia 50 tahun ke atas belum pernah dilakukan di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi pterigium serta hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, lama berada di luar ruangan, riwayat pemakaian alat pelindung, hipertensi dan merokok terhadap kejadian pterigium pada penduduk usia 50 tahun ke atas di Bali.
Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan pada penduduk usia 50 tahun ke atas di Bali pada periode November sampai Desember 2015. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuisioner dan pemeriksaan. Analisis bivariat dengan uji Chi square dan analisis multivariat dengan Poisson regression dilakukan untuk menilai hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, lama berada di luar ruangan, riwayat pemakaian alat pelindung, hipertensi dan merokok terhadap kejadian pterigium pada penduduk usia 50 tahun keatas di Bali.
Penelitian ini melibatkan 720 subjek dan kejadian pterigium ditemukan pada 36,4% sampel. Tingkat pendidikan rendah (PR 2,7;95% CI 0,717 sampai 0,937), dan pekerjaan di luar ruangan (PR 1,6;95% CI 1,226 sampai 2,011) pada analisis bivariat didapatkan signifikan berhubungan dengan pterigium. Faktor risiko lain didapatkan tidak signifikan pada usia (PR 1,0;95% CI 0,889 sampai 1,141), jenis kelamin (PR 1,0;95% CI 0,826 sampai 1,221), hipertensi (PR 1,1;95% CI 0,905 sampai 1,337), lama berada di luar ruangan (PR 1,0;95% CI 0,915 sampai 1,125), riwayat pemakaian alat pelindung (PR 1,0;95% CI 0,835 sampai 1,231), dan merokok (PR 1,0;95% CI 0,798 sampai 1,025). Analisis multivariat menunjukkan pterigium signifikan berhubungan dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan (APR 0,858;95% CI 0,741 sampai 0,995), (APR 1,755;95% CI 1,302 sampai 2,366).
Sebagai kesimpulan, prevalensi pterigium pada penduduk usia 50 tahun ke atas di Bali adalah 36,4%. Tingkat pendidikan dan pekerjaan berhubungan secara bermakna dengan pterigium. Usia, jenis kelamin, lama berada di luar ruangan, riwayat pemakaian alat pelindung, hipertensi dan merokok didapatkan tidak berhubungan dengan pterigium. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai hubungan yang lebih kuat antara faktor risiko tersebut dengan kejadian pterigium.
x
ABSTRACT
PREVALENCE AND RELATION OF RISK FACTORS WITH PTERYGIUM OCCURRENCE OF POPULATION AGE 50 YEARS AND
ABOVE IN BALI
Pterygium is a common ocular disease and the etiology of pterygium has not yet well understood. Study on adult populations show the prevalence of pterygium tend to begin at fifth decade of age. Age, gender, educational level, occupation, ultraviolet (UV) radiation, hipertension and smoking are frequently accounted as risk factors of pterygium. Epidemiological population based studies about prevalence and risk factors of pterygium of population age 50 years and above have not been done in Bali. The aim of this study is to determine the prevalence of pterygium and its relation to age, gender, educational level, occupation, hours spent outdoors per day, use of protective equipments, hipertension and smoking as risk factors of pterygium among population age 50 years and above in Bali.
An analytic cross sectional study was conducted among population age 50 years and above in Bali between November to December 2015. The datas were collected by interview using questionnaire and examinations. Chi square and multivariate analysis using Poisson regression were used for detecting association between age, gender, educational level, occupation, hours spent outdoors per day, use of protective equipments, hipertension and smoking with pterygium. A p value less than 0,05 was considered statistically significant.
There were 720 eligible subjects involved in this study. Pterygium was found in 36,4% subjects. Low educational level (PR 2,7;95% CI 0,717 until 0,937), and outdoor occupation (PR 1,6;95% CI 1,226 until 2,011) showed significant association with pterygium in bivariate analysis. Other risk factors were not significant related with pterygium, there were age (PR 1,0;95% CI 0,889 until 1,141), gender (PR 1,0;95% CI 0,826 until 1,221), hipertension (PR 1,1;95% CI 0,905 until 1,337), hours spent outdoors per day (PR 1,0;95% CI 0,915 until 1,125), use of protective equipments (PR 1,0;95% CI 0,835 until 1,231), and smoking (PR 1,0;95% CI 0,798 until 1,025). Multivariate analysis showed pterygium was significant related with educational level and occupation (APR 0,858;95% CI 0,741 until 0,995), (APR 1,755; 95% CI 1,302 until 2,366).
As a conclussion, the prevalence of pterygium in population age 50 years and above in Bali was 36,4%. Pterygium was significant associated with educational level and occupation in population age 50 years and above in Bali. Age, gender, hours spent outdoors per day, use of protective equipments, hipertension and smoking were not significant associated with pterygium. Further studies also required to asses stronger association between these risk factors with pterygium.
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ...vi
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ...xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 7
1.3 Tujuan ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 9
1.4.1 Manfaat teoritis ... 9
1.4.2 Manfaat praktis ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pterigium ... 10
2.2 Epidemiologi Pterigium ... 10
2.3 Patogenesis Pterigium ... 11
2.4 Diagnosis Banding Pterigium ... 12
xii
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
4.3.1 Populasi penelitian ... 28
4.3.2 Sampel penelitian ... 28
4.3.2.1 Kriteria inklusi dan eksklusi ... 28
4.3.2.1.1 Kriteria inklusi ... 28
4.3.2.1.2 Kriteria eksklusi ... 28
4.3.2.2 Besar sampel... 29
4.3.2.3 Cara pemilihan sampel ... 30
4.4 Variabel Penelitian ... 30
4.4.1 Klasifikasi variabel ... 30
4.4.2 Hubungan antar variabel... 31
4.4.3 Definisi operasional variabel ... 31
4.6 Prosedur Penelitian ... 33
4.6.1 Tahap persiapan ... 33
4.6.2 Pelaksanaan penelitian... 34
4.7 Alur Penelitian ... 35
4.8 Analisis Data Statistik ... 36
4.8.1 Manajemen data ... 36
4.8.2 teknik analisis data ... 37
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 39
5.4 Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Pterigium pada Penduduk Usia 50 Tahun ke Atas di Bali ... 41
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 43
6.2 Hubungan Faktor Risiko Pterigium Pada Penduduk Usia 50 Tahun ke Atas di Bali ... 45
6.3 Keterbatasan Penelitian ... 53
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan ... 54
7.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Karakteristik Penduduk Usia 50 Tahun ke Atas di Bali ... 40
Tabel 5.2 Hasil Analisis Bivariat Faktor Risiko dengan Kejadian Pterigium .... 41
Tabel 5.3 Hasil Analisis Multivariat Faktor Risiko dengan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Derajat Pterigium ... 14
Gambar 2.2. Tipe Pterigium ... 15
Gambar 3.1. Bagan Konsep Penelitian ... 25
Gambar 4.1. Rancangan Penelitian ... 27
Gambar 4.2. Skema Hubungan Antar Variabel ... 31
Gambar 4.3. Interpretasi Nilai Uji Kappa ... 34
xvi
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
UV : ultraviolet
AHH : Angka Harapan Hidup
DNA : Deoxyribonucleic acid
PLD : Phospolipase D
MMPs : Matrix metalloproteinase
ROS : Radical Oxygen Species
RNS : Reactive Nitrogen Species
UVAF : ultraviolet autofluorescence
% : persen
≥ : lebih besar sama dengan
> : lebih besar dari
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian…. ... 60
Lampiran 2 Surat Keterangan Kelaikan Etik ... 61
Lampiran 3 Penjelasan Penelitian ... 62
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent) ... 64
Lampiran 5 Kuisioner Penelitian ... 65
Lampiran 6 Daftar Cluster Penelitian ... 67
TESIS
PREVALENSI DAN HUBUNGAN FAKTOR RISIKO
DENGAN KEJADIAN PTERIGIUM PADA
PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS DI BALI
LUH PUTU EKA NARYATI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
i
TESIS
PREVALENSI DAN HUBUNGAN FAKTOR RISIKO
DENGAN KEJADIAN PTERIGIUM PADA
PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS DI BALI
LUH PUTU EKA NARYATI NIM 1214128103
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
PREVALENSI DAN HUBUNGAN FAKTOR RISIKO
DENGAN KEJADIAN PTERIGIUM PADA
PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS DI BALI
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik, Program Pascasarjana Universitas Udayana
LUH PUTU EKA NARYATI NIM 1214128103
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 12 AGUSTUS 2016
Pembimbing I, Pembimbing II,
dr. A.A.A. Sukartini Djelantik, SpM(K) dr. Putu Yuliawati, SpM(K) NIP. 19560420 198212 2 001 NIP. 19750628 200301 2 007
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana, Universitas Udayana,
Dr.dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, SpGK Prof.Dr.dr. A.A Raka Sudewi,SpS (K) NIP. 19580521 198503 1 002 NIP. 19590215 198510 2
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal12 Agustus 2016
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No: 3971/UN14.4/HK/2016, Tanggal 8 Agustus 2016
Ketua : dr. A.A.A. Sukartini Djelantik, Sp.M(K) Sekretaris : dr. Putu Yuliawati, Sp.M(K)
Anggota : 1. Dr.dr.Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc., Sp.GK 1. 2. Prof. dr. N.K. Niti Susila, Sp.M(K)
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah-Nya, sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya tesis ini tidak mungkin dapat selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, izinkan penulis dengan setulus hati
menghaturkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Rektor Universitas
Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD dan Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan
menyelesaikan Program Magister Pascasarjana dan Program Pendidikan Dokter
Spesialis 1 Bagian Ilmu Kesehatan Mata di Universitas Udayana.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana
Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan
dan fasilitas yang diberikan sebagai mahasiswa Program Pascasarjana Universitas
Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Ketua Program Studi
Ilmu Biomedik, Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK yang telah
memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan Program Studi Ilmu
Biomedik kekhususan Combined Degree. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima
kasih kepada Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr. I Wayan Sudana, M.Kes atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menjalani Program Pendidikan
vii
Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih
kepada Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana, dr. Putu Budhiastra, Sp.M(K) dan Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dr. A.A.A. Sukartini Djelantik,
Sp.M(K) yang telah memberikan kesempatan mengikuti program pendidikan
spesialisasi dan memberikan bimbingan selama menjalani pendidikan spesialisasi.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada dr. A.A.A Sukartini
Djelantik, Sp.M.(K) sebagai pembimbing I dan dr. Putu Yuliawati, Sp.M.(K),
selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan petunjuk dan
pengarahan sejak awal penulisan sampai dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. dr. Gde Ngurah
Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK, Prof. dr. N.K Niti Susila, Sp.M.(K), dr. Wayan
Gede Jayanegara, Sp.M.(K) selaku penguji yang selalu memberikan saran,
masukan, bimbingan dan koreksi hingga terselesaikannya tesis ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus disertai
penghargaan kepada dr. Wayan Gede Artawan Eka Putra, M.Epid atas bantuan
dan saran di bidang statistik, seluruh Konsulen Ilmu Kesehatan Mata serta dosen
Pascasarjana Program Studi Ilmu Biomedik Combined Degree atas segala
bimbingannya, seluruh teman sejawat residen di Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas bantuan dan kerjasamanya selama
ini.
Rasa syukur dan sujud kepada Ayahanda dan Ibunda penulis I Nyoman
Tangkas Suprapta dan Dra. Luh Wayan Sumerti yang telah memberikan doa,
bekal pendidikan, motivasi dan semangat kepada penulis selama ini. Akhirnya
kepada suami tercinta I Made Tangkas Adi Mahendra, ST serta ananda tersayang
Ni Putu T. Naimitika Kiranasari dan Ni Made T. Kaori Maharaina Anggarani, atas
dorongan semangat dan pengertian selama penulis menyelesaikan pendidikan dan
penelitian ini.
Semoga tesis ini memberikan manfaat dan sumbangan yang berguna bagi
perkembangan pelayanan kesehatan mata serta bagi pendidikan Ilmu Kesehatan
Mata. Terakhir, semoga Sang Hyang Widhi Wasa – Tuhan Yang Maha Esa, selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Denpasar, Agustus 2016
ix
ABSTRAK
PREVALENSI DAN HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PTERIGIUM PADA PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS
DI BALI
Pterigium merupakan penyakit mata yang umum dijumpai dan etiologinya sampai saat ini belum diketahui pasti. Penelitian pada populasi dewasa menunjukkan tendensi prevalensi pterigium meningkat terutama mulai usia dekade kelima. Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, paparan ultraviolet (UV), hipertensi dan kebiasaan merokok sering disebutkan sebagai faktor risiko pterigium. Penelitian epidemiologi berbasis populasi untuk mencari hubungan faktor risiko dengan kejadian pterigium pada penduduk berusia 50 tahun ke atas belum pernah dilakukan di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi pterigium serta hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, lama berada di luar ruangan, riwayat pemakaian alat pelindung, hipertensi dan merokok terhadap kejadian pterigium pada penduduk usia 50 tahun ke atas di Bali.
Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan pada penduduk usia 50 tahun ke atas di Bali pada periode November sampai Desember 2015. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuisioner dan pemeriksaan. Analisis bivariat dengan uji Chi square dan analisis multivariat dengan Poisson regression dilakukan untuk menilai hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, lama berada di luar ruangan, riwayat pemakaian alat pelindung, hipertensi dan merokok terhadap kejadian pterigium pada penduduk usia 50 tahun keatas di Bali.
Penelitian ini melibatkan 720 subjek dan kejadian pterigium ditemukan pada 36,4% sampel. Tingkat pendidikan rendah (PR 2,7;95% CI 0,717 sampai 0,937), dan pekerjaan di luar ruangan (PR 1,6;95% CI 1,226 sampai 2,011) pada analisis bivariat didapatkan signifikan berhubungan dengan pterigium. Faktor risiko lain didapatkan tidak signifikan pada usia (PR 1,0;95% CI 0,889 sampai 1,141), jenis kelamin (PR 1,0;95% CI 0,826 sampai 1,221), hipertensi (PR 1,1;95% CI 0,905 sampai 1,337), lama berada di luar ruangan (PR 1,0;95% CI 0,915 sampai 1,125), riwayat pemakaian alat pelindung (PR 1,0;95% CI 0,835 sampai 1,231), dan merokok (PR 1,0;95% CI 0,798 sampai 1,025). Analisis multivariat menunjukkan pterigium signifikan berhubungan dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan (APR 0,858;95% CI 0,741 sampai 0,995), (APR 1,755;95% CI 1,302 sampai 2,366).
Kata kunci : pterigium, prevalensi, faktor risiko, populasi
ABSTRACT
PREVALENCE AND RELATION OF RISK FACTORS WITH PTERYGIUM OCCURRENCE OF POPULATION AGE 50 YEARS AND
ABOVE IN BALI
Pterygium is a common ocular disease and the etiology of pterygium has not yet well understood. Study on adult populations show the prevalence of pterygium tend to begin at fifth decade of age. Age, gender, educational level, occupation, ultraviolet (UV) radiation, hipertension and smoking are frequently accounted as risk factors of pterygium. Epidemiological population based studies about prevalence and risk factors of pterygium of population age 50 years and above have not been done in Bali. The aim of this study is to determine the prevalence of pterygium and its relation to age, gender, educational level, occupation, hours spent outdoors per day, use of protective equipments, hipertension and smoking as risk factors of pterygium among population age 50 years and above in Bali.
An analytic cross sectional study was conducted among population age 50 years and above in Bali between November to December 2015. The datas were collected by interview using questionnaire and examinations. Chi square and multivariate analysis using Poisson regression were used for detecting association between age, gender, educational level, occupation, hours spent outdoors per day, use of protective equipments, hipertension and smoking with pterygium. A p value less than 0,05 was considered statistically significant.
There were 720 eligible subjects involved in this study. Pterygium was found in 36,4% subjects. Low educational level (PR 2,7;95% CI 0,717 until 0,937), and outdoor occupation (PR 1,6;95% CI 1,226 until 2,011) showed significant association with pterygium in bivariate analysis. Other risk factors were not significant related with pterygium, there were age (PR 1,0;95% CI 0,889 until 1,141), gender (PR 1,0;95% CI 0,826 until 1,221), hipertension (PR 1,1;95% CI 0,905 until 1,337), hours spent outdoors per day (PR 1,0;95% CI 0,915 until 1,125), use of protective equipments (PR 1,0;95% CI 0,835 until 1,231), and smoking (PR 1,0;95% CI 0,798 until 1,025). Multivariate analysis showed pterygium was significant related with educational level and occupation (APR 0,858;95% CI 0,741 until 0,995), (APR 1,755; 95% CI 1,302 until 2,366).
As a conclussion, the prevalence of pterygium in population age 50 years and above in Bali was 36,4%. Pterygium was significant associated with educational level and occupation in population age 50 years and above in Bali. Age, gender, hours spent outdoors per day, use of protective equipments, hipertension and smoking were not significant associated with pterygium. Further studies also required to asses stronger association between these risk factors with pterygium.
xi
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 7
1.3 Tujuan ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 9
1.4.1 Manfaat teoritis ... 9
1.4.2 Manfaat praktis ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pterigium ... 10
2.2 Epidemiologi Pterigium ... 10
2.4 Diagnosis Banding Pterigium ... 12
2.5 Gambaran Klinis Pterigium ... 13
2.6 Faktor Risiko Pterigium ... 16
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
4.3.1 Populasi penelitian ... 28
4.3.2 Sampel penelitian ... 28
4.3.2.1 Kriteria inklusi dan eksklusi ... 28
4.3.2.1.1 Kriteria inklusi ... 28
4.3.2.1.2 Kriteria eksklusi ... 28
4.3.2.2 Besar sampel... 29
4.3.2.3 Cara pemilihan sampel ... 30
4.4 Variabel Penelitian ... 30
4.4.1 Klasifikasi variabel ... 30
xiii
4.4.3 Definisi operasional variabel ... 31
4.5 Instrumen Penelitian ... 33
4.6 Prosedur Penelitian ... 33
4.6.1 Tahap persiapan ... 33
4.6.2 Pelaksanaan penelitian... 34
4.7 Alur Penelitian ... 35
4.8 Analisis Data Statistik ... 36
4.8.1 Manajemen data ... 36
4.8.2 teknik analisis data ... 37
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 39
5.4 Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Pterigium pada Penduduk Usia 50 Tahun ke Atas di Bali ... 41
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 43
6.2 Hubungan Faktor Risiko Pterigium Pada Penduduk Usia 50 Tahun ke Atas di Bali ... 45
6.3 Keterbatasan Penelitian ... 53
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan ... 54
7.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Karakteristik Penduduk Usia 50 Tahun ke Atas di Bali ... 40
Tabel 5.2 Hasil Analisis Bivariat Faktor Risiko dengan Kejadian Pterigium .... 41
Tabel 5.3 Hasil Analisis Multivariat Faktor Risiko dengan
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Derajat Pterigium ... 14
Gambar 2.2. Tipe Pterigium ... 15
Gambar 3.1. Bagan Konsep Penelitian ... 25
Gambar 4.1. Rancangan Penelitian ... 27
Gambar 4.2. Skema Hubungan Antar Variabel ... 31
Gambar 4.3. Interpretasi Nilai Uji Kappa ... 34
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
UV : ultraviolet
AHH : Angka Harapan Hidup
DNA : Deoxyribonucleic acid
PLD : Phospolipase D
MMPs : Matrix metalloproteinase
ROS : Radical Oxygen Species
RNS : Reactive Nitrogen Species
UVAF : ultraviolet autofluorescence
% : persen
≥ : lebih besar sama dengan
> : lebih besar dari
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian…. ... 60
Lampiran 2 Surat Keterangan Kelaikan Etik ... 61
Lampiran 3 Penjelasan Penelitian ... 62
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent) ... 64
Lampiran 5 Kuisioner Penelitian ... 65
Lampiran 6 Daftar Cluster Penelitian ... 67