• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Fungsi Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Fungsi Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan usaha, mendapatkan laba yang maksimal dan memperoleh prospek yang baik di masa depan, membutuhkan manajemen dengan kinerja yang berkualitas. Internal audit atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu perlu melakukan perencanaan yang dibuat secara matang dan terarah di berbagai bidang yang menyangkut aktivitas usahanya. Perencanaan itu membutuhkan pengendalian intern yang baik. Pengendalian intern memegang peranan penting dan diperlukan bagi pimpinan karena pengendalian intern merupakan alat pengawasan yang dapat memberikan laporan dan analisis yang akurat mengenai efektivitas dan efisiensi. Biaya atau harga pokok persediaan merupakan pos yang signifikan dalam laporan keuangan banyak perusahaan. Dua tujuan utama dari pengendalian internal atas persediaan adalah mengamankan persediaan dan melaporkannya secara tepat dalam laporan keuangan.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

To develop and maintain business continuity, to get the maximum profit and acquire good prospects in the future, requiring management with a quality performance is important. Internal audit or internal control is an independent appraisal function within an organization to test and evaluate the activities of organizations that implemented. The purpose of internal inspection is to assist members of the organizations in order to carry out its responsibilities effectively. The planning requires a good internal control. Internal control plays an important and necessary for the leadership because internal control is a surveillance tool that can provide accurate reports and analysis on the effectiveness and efficiency. Costs or the cost of inventory is a significant post in the financial statements of many companies. Two main objectives of internal control over inventory is securing supplies and report appropriately in the financial statements.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup ... 9

2.1.2 Fungsi dan Tanggung Jawab Audit Internal ... 15

2.1.3 Standar Audit Internal ... 19

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Pengertian Pengendalian Internal ... 28

2.1.5.1 Tujuan Pengendalian Internal ... 29

2.1.6 Persediaan ... 30

2.1.6.1 Penggolongan Persediaan ... 31

2.1.6.2 Sistem Pencatatan dan Metode Penilaian Persediaan ... 32

2.1.6.3 Perencanaan dan Manfaat Pengendalian Persediaan ... 35

2.2 Kerangka Pemikiran... 37

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 42

BAB III METODE PENELITIAN... 43

3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

3.1.2 Jenis Penelitian... 43

3.1.3 Definisi Operasional Variabel... 45

3.1.4 Populasi dan Sampel ... 45

3.1.5 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.1.6 Alat Analisis... 50

3.1.6.1 Validitas dan Reliabilitas ... 51

3.1.6.1.1 Uji Validitas ... 51

3.1.6.1.2 Uji Reliabilitas ... 52

3.1.6.2 Uji Normalitas ... 53

3.1.6.3 Analisis Regresi Sederhana ... 53

3.1.6.4 Uji Hipotesis ... 55

3.1.6.5 Koefisien Determinasi ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Hasil Penelitian ... 58

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.1.1.1 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin ... 58

4.1.1.2 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 59

4.1.1.3 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 59

4.1.1.4 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 60

4.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Fungsi Audit Internal... 60

4.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi ... 62

4.1.4 Uji Validitas ... 64

4.1.5 Uji Reliabilitas ... 66

4.1.6 Uji Normalitas ... 68

4.1.7 Analisis Regresi Sederhana ... 69

4.1.8 Uji Hipotesis ... 70

4.1.9 Koefisien Determinasi ... 71

4.2 Pembahasan... 72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 76

5.1 Simpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 81

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 41

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi Variabel Fungsi Fungsi Audit Internal ... 47

Tabel II Operasionalisasi Variabel Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi... 48

Tabel III Bobot Penilaian Jawaban Responden Skala Likert... 50

Tabel IV Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

Tabel V Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 59

Tabel VI Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 59

Tabel VII Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 60

Tabel VIII Tanggapan Responden Secara Keseluruhan Mengenai Variabel Fungsi Audit Internal ... 60

Tabel IX Tanggapan Responden Mengenai Variabel Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi... 62

Tabel XI Uji Validitas Variabel Fungsi Audit Internal ... 64

Tabel XI Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi ... 65

Tabel XII Uji Reliabilitas Variabel Fungsi Audit Internal ... 66

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Sejarah CV. Duta Warna ... 81

Lampiran B Kuesioner Pengaruh Audit Internal Dalam Menunjang

Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan

Barang Jadi ... 84

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan usaha,

mendapatkan laba yang maksimal dan memperoleh prospek yang baik di masa

depan, membutuhkan manajemen dengan kinerja yang berkualitas. Untuk itu perlu

melakukan perencanaan yang dibuat secara matang dan terarah di berbagai bidang

yang menyangkut aktivitas usahanya. Perencanaan itu membutuhkan pengendalian

intern yang baik (Juaniva dan Yustiana,2007).

Pengendalian intern memegang peranan penting dan diperlukan bagi

pimpinan karena pengendalian intern merupakan alat pengawasan yang dapat

memberikan laporan dan analisis yang akurat mengenai efektivitas dan efisiensi.

Penerapan pengendalian intern yang baik akan menciptakan prosedur kerja yang

sistematis dan sesuai dengan aturan-aturan yang lazim dipakai dalam suatu

organisasi, sehingga akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan saling

mendukung pada setiap kegiatan. Sistem pengendalian intern menjadi salah satu

tolak ukur dalam menilai sehat atau tidaknya suatu organisasi atau menekan

kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi di dalam organisasi, menjaga

kekayaan organisasi, dapat dipercayainya data pembukuan, memeriksa ketelitian,

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. Sistem pengendalian intern mencakup

ruang lingkup yang luas, hampir semua bidang yang ada, seperti pada bidang

(10)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

Internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang

independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan

organisasi yang dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para

anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.

Untuk itu, pemeriksa internal akan melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan

saran-saran. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yang

efektif dengan biaya yang wajar (Tugiman, 1997:11).

Pemeriksaan internal atau internal auditing merupakan bidang yang lebih

kompleks dan menantang daripada profesi lain pada umumnya. Karena sifat sensitif

pekerjaannya, auditor internal umumnya menghindari publikasi dan jarang

membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan profesinya dengan pihak lain di luar

lingkungan para pengawas internal. Sikap tersebut semakin berkurang dengan

adanya ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam undang-undang tentang

praktek-praktek curang yang memiliki unsur asing (Foreign Corrupt Practices Act atau

FCPA) yang dikeluarkan pada bulan Desember 1977. Sebagaimana diberitakan

dalam jurnal-jurnal bisnis dan penerbitan berkala pada waktu itu,

ketentuan-ketentuan tentang akuntansi dalam FCPA terutama ditujukan kepada tanggung jawab

dewan direksi dan manajemen senior untuk mengembangkan sistem pengendalian

akuntansi internal yang memadai (Tugiman,1997:1).

Pemeriksaan internal merupakan bagian dari organisasi yang integral dan

menjalankan fungsinya berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh

manajemen senior atau dewan direksi. Pernyataan tentang tujuan, kewenangan, dan

(11)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

diterima oleh dewan atau direksi wajib konsisten dengan kodifikai yang berupa

Norma Praktek Audit Internal (Tugiman, 1997:11).

Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam

menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Auditor internal bertindak

sebagai penilaian independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan

mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja

perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang

berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam

menjalankan usaha (Sawyer’s, 2005:7).

Pengawas internal merupakan suatu profesi yang memiliki peranan tertentu

yang menjunjung tinggi standar mutu pekerjaan dan menaati kode etik. Untuk

menjadi pengawas yang profesional, seseorang harus memahami kumpulan

pengetahuan yang berlaku umum dalam bidang pengawasan internal yang dipandang

penting sehingga ia dapat melaksanakan kegiatan dalam area yang cukup luas dengan

hasil kerja yang memuaskan (Tugiman, 1997:23).

Berhasil tidaknya pelaksanaan aktivitas perusahaan, pada akhirnya akan

tergantung hasil pada sikap manajemen senior, demikian pula halnya dengan

aktivitas pengawasan internal. Pengawasan internal hanya akan berhasil apabila

pengawas internal, manajemen operasional, dan auditee bekerja sama dalam suatu

hubungan yang saling mendukung, guna memajukan perusahaan (Tugiman,

1997:167).

Biaya atau harga pokok persediaan merupakan pos yang signifikan dalam

(12)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

mengindikasikan barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi

bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang

disimpan untuk tujuan itu. Tidak hanya biaya persediaan yang harus ditentukan,

pengendalian internal yang baik atas persediaan juga harus diterapkan. Dua tujuan

utama dari pengendalian internal atas persediaan adalah mengamankan persediaan

dan melaporkannya secara tepat dalam laporan keuangan. Pengendalian internal ini

bisa bersifat preventif (pencegahan) maupun detektif. Pengendalian preventif

(preventive control) dirancang untuk mencegah kesalahan atau kekeliruan

pencatatan. Pengendalian detektif (detective control) ditujukan untuk mendeteksi

kesalahan atau kekeliruan yang telah terjadi (Wareen, Reeve, Fess, 2005:399).

Setiap kesalahan dalam perhitungan persediaan akan mempengaruhi baik

neraca maupun laporan laba rugi. Sebagai contoh, kesalahan dalam perhitungan fisik

persediaan akan mengakibatkan kekeliruan penyajian saldo persediaan akhir, asset

lancar, dan total asset pada neraca. Hal ini disebabkan karena perhitungan fisik

persediaan merupakan dasar bagi pembuatan jurnal jurnal penyesuaian untuk

mencatat penciutan persediaan. Selain itu, kesalahan dalam perhitungan fisik

persediaan akan menimbulkan kekeliruan penyajian harga pokok penjualan, laba

kotor, dan laba bersih pada laporan laba rugi. Selanjutnya, karena laba bersih

ditambahkan (dimasukkan) ke modal pemilik pada akhir periode, maka ekuitas

pemilik juga akan salah. Kesalahan pada modal pemilik ini akan setara dengan

kesalahan persediaan akhir, aset lancar, dan total aset (Wareen, Reeve, Fess,

(13)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

Mickey Monus adalah pahlawan lokal di Youngstown, Ohio. Dia

mengakuisisi sebuah apotik lokal, dan dalam waktu 10 tahun, telah menambah 299

apotik lagi untuk membentuk rantai ritel diskon nasional PharMor , Inc. Perusahaan

ini dipandang sebagai rising star oleh beberapa pakar ritel dan dianggap sebagai

Wal-Mart yang baru. Bahkan Sam Walton menyatakan bahwa satu-satunya

perusahaan yang dia takuti ketika melakukan ekspansi Wal-Mart adalah Phar-Mor.

Phar-Mor menjual berbagai produk rumah tangga dan obat resep dengan harga yang

jauh lebih murah dari toko diskon lainnya. Monus menggambarkan strategi

perusahaan sebagai “power buying” , dimana Phar-Mor menumpuk produk ketika

pemasok menjual dengan harga yang sangat murah dan mengalihkan penghematan

tersebut ke pelanggan yang sangat memperhatikan biaya melalui diskon harga yang

sangat tinggi. Sebenarnya, harga Phar-Mor sudah sedemikian rendah sehingga

perusahaan menjual barang dengan harga yang lebih rendah dari biayanya, yang

menyebabkan perusahaan kehilangan uang. Akan tetapi, Monus tetap berpendapat

secara internal bahwa melalui power buying Phar Mor, perusahaan akan terus

tumbuh sehingga dapat terus melakukan penjualan dan keluar dari masalah. Tidak

ingin membiarkan masalah tersebut merusak keberhasilan Phar-Mor, Monus dan

timnya mulai terlibat dalam akuntansi yang kreatif sehingga Phar-Mor tidak pernah

melaporkan kerugian tersebut dalam laporan keuangannya. Manajemen membuang

kerugian tersebut ke dalam “bucket account” hanya untuk merealokasikan

jumlahnya ke ratusan took perusahaan dalam bentuk kenaikan fiktif biaya

persediaan. Tim Monus mengeluarkan faktur fiktif atas pembelian barang dagang,

membuat ayat jurnal fiktif untuk meningkatkan persediaan dan menurunkan harga

(14)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

persediaan. Sayangnya, auditor tidak pernah mengungkapkan kecurangan tersebut.

Mereka hanya mengamati persediaan di empat toko dari 300 toko, dan memberi tahu

manajemen Phar_mor selama beberapa bulan dimuka mengenai toko-toko mana

yang akan dikunjungi. Para eksekutif Phar-Mor melengkapi persediaan di keempat

toko yang terpilih tetapi mengalokasikan kenaikan persediaan fiktif ke 296 toko

lainnya. Kecurangan tersebut akhirnya terungkap ketika agen perjalanan menerima

cek Phar-Mor yang ditandatangani oleh Monus yang membayar beban yang tidak

berhubungan dengan Phar-Mor selama beberapa bulan dimuka mengenai toko-toko

mana yang akan dikunjungi. Para eksekutif Phar-Mor melengkapi persediaan di

keempat toko yang yerpilih tetapi mengalokasikan kenaikan persediaan fiktif ke 296

toko lainnya. Kecurangan tersebut akhirnya terungkap ketika agen perjalanan

menerima cek Phar-Mor yang ditandatangani oleh Monus yang membayar beban

yang tidak berhubungan dengan Phar-Mor. Agen ini menunjukkan cek tersebut

kepada atasannya, yang ternyata adalah investor Phar-Mor, dan dia menghubungi

David Shapiro, CEO Phar-Mor. Penyelidikan lebih lanjut terhadap pengeluaran yang

tidak sah tersebut akhirnya menyebabkan ditemukannya kecurangan persediaan.

Monus akhirnya dituntut dan dipenjara selama 5 tahun. CFO, yang tidak menerima

laba secara pribadi, dihukum 33 bulan penjara. Biaya kelalaian audit menyebabkan

kantor akuntan public mengeluarkan biaya lebih dari $300 juta dalam pengadilan

sipil (Arens, Elder, Beasley, 2008:309).

Melihat pentingnya peran audit internal dan pengendalian internal bagi

perusahaan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai audit internal

(15)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Fungsi Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kegiatan audit internal terhadap persediaan barang jadi di CV Duta

Warna telah efektif?

2. Berapa besar pengaruh audit internal terhadap pengendalian internal persediaan

barang jadi di CV Duta Warna?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian:

Untuk mengetahui seberapa besar keefektifan audit internal terhadap

persediaan barang jadi pada CV Duta Warna. Diharapkan setelah

melakukan penelitian dapat ditarik suatu kesimpulan yang bisa

membantu dan menjadi salah satu masukan bagi CV Duta Warna.

Penelitian ini juga dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat

menempuh sidang dalam program sarjana strata satu di Universitas

(16)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

1.3.2. Tujuan Penelitian:

1. Mengetahui keefektifan pengaruh audit internal terhadap

efektifitas pengelolaan persediaan barang jadi.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh audit internal terhadap

keefektifan pengelolaan persediaan barang jadi di dalam

perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Bagi akademisi, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang audit

internal khususnya pengendalian internal bagi tercapainya pengawasan yang

baik pada suatu perusahaan.

2. Bagi praktisi bisnis, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan

(17)

76 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada CV Duta Warna serta

didukung oleh data-data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuesioner

yang telah dilakukan, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut:

1) Fungsi auditor internal pada CV Duta Warna telah dilakukan sesuai

prosedur dan kebijakan yang berlaku di perusahaan, keseluruhan prosedur

tersebut telah dijalankan dengan efektif sesuai dengan peraturan dan

kebijakan audit internal yang berlaku di CV Duta Warna. Fungsi audit

internal yang dilakukan oleh auditor internal dapat menunjang sistem

pengendalian internal yang memadai serta dapat menemukan dan

mengevaluasi hal-hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi CV Duta

sehingga peningkatan dapat terus dilakukan. Secara keseluruhan, fungsi

auditor internal pada CV Duta Warna telah berjalan dengan baik sesuai

aturan dan prosedur yang berlaku dan mampu menunjang sistem

pengendalian internal perusahaan dengan baik dan memadai di CV Duta

Warna.

2) Secara simultan dari tabel ANOVA, didapatkan nilai Sig. untuk model

regresi linear berganda pada penelitian ini sebesar 0,010. Nilai tersebut

(18)

BAB V Simpulan dan Saran 77

Universitas Kristen Maranatha

Artinya, secara simultan, terdapat Fungsi Audit Internal terhadap

Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi,

sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis H0 yaitu Fungsi

audit internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian internal

pengelolaan persediaan barang jadi ditolak, berarti dengan kata lain Ha

yaitu Fungsi audit internal berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian

internal pengelolaan persediaan barang jadi berhasil diterima. Besarnya

pengaruh secara simultan atau secara kesuluruhan variabel-variabel X

terhadap variabel Y dapat dilihat pada tabel Model Summary kolom R

Square pada ouput SPSS analisis regresi sederhana. Besarnya pengaruh

variabel X (Fungsi Audit Internal) terhadap variabel Y (Efektivitas

Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi) sebesar 21,6%,

sedangkan sisanya 100% - 21,6% = 78,4% dipengaruhi faktor lain.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah ditulis di atas, maka penulis mencoba untuk

memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak

manajemen dalam menunjang audit internal bagi pengendalian internal perusahaan

CV Duta Warna yang baik dan memadai. Saran-saran tersebut antara lain sebagai

berikut:

1) Perusahaan selalu menilai serta mengevaluasi kinerja audit internal dan

pengendalian internal dalam perusahaan sehingga dapat mengambil

langkah-langkah kebijakan yang perlu dalam mempertahankan kelangsungan hidup

(19)

BAB V Simpulan dan Saran 78

Universitas Kristen Maranatha

meningkatkan kemampuannya dengan memberi pelatihan-pelatihan

profesional audit internal melalui pelatihan dan seminar mengenai audit

internal.

2) Auditor internal harus mempertahankan konsistensinya dalam melakukan

audit internal dalam perusahaan dan meningkatkan keahlian profesionalnya

sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam sistem

pengendalian internal perusahaan dan selalu berpegang teguh pada standar

aturan profesi dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan serta selalu

menjaga sikap independensi dan objektivitas dalam memberikan penilaian

audit internal dalam perusahaan.

3) Bagi para peneliti selanjutnya semoga penelitian ini dapat menjadi bahan

masukan bagi penelitian di masa yang akan datang dan tentu diharapkan

penelitian di masa yang akan datang dapat lebih baik lagi baik dalam

pengambilan bahan referensi penelitian dengan mengambil teori-teori terbaru,

literatur terbaru dan data-data perusahaan yang lebih jelas dan lengkap karena

dalam penelitian ini data perusahaan tidak sepenuhnya diberikan oleh pihak

perusahaan dengan alasan rahasia perusahaan. Diharapkan pula hipotesis

penelitian yang akan datang dapat lebih mewakili keadaan sebagian besar

(20)

79

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., Beasley, Mark S., (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi Keduabelas, Erlangga, Jakarta.

Arens, Alvin A., Loebbeckke, James K. 2005. Auditing, Salemba Empat, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Boynton, Johnson and Kell. (2001). Modern Auditing. 7th Edition, John Willey&Sons Inc., New York.

Carl, S. Warren, James. M. Reeve, Philip. E. Fess. (2005). Pengantar Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

COSO Internal Control-Integrated Framework. (1992). Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, The IIAI Research Foundation, Florida.

Deddy S, Koesmana., Humbul, Kristiawan., Ahmad Rizki. (2007). Economics Business & Accounting Review Vol.II No. 1, Laboratorium Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisi Multivariative dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Haryanto, Sahari. dan Dudi M., Kurniawan. (2007). Economics Business & Accounting Review Vol.II No. 1, Laboratorium Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis (Salah Kaprah dan pengalaman-pengalaman), BPFE, Yogyakarta.

Juaniva,Sidharta., Yustina, Tasiana. (2007) Jurnal Ekonomi Vol.XVII No.3, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.

Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Warfield, Terry D. 2008. Akuntansi Intermediate Edisi Keduabelas Jilid I, Erlangga, Jakarta.

Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta.

Kuncoro,Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

(21)

80

Universitas Kristen Maranatha

Mulyadi. (2002). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Nur, Indriantoro., Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi & Manajemen), BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Sawyer, Lawrence B., Dittenhoffer, Mortimer A., Scheiner, James H. (2005). Internal Auditing. Salemba Empat, Jakarta.

Smith, Jay M. and K. Fred Skousen. (1995). Intermediate Accounting Comprehensive Volume 1. Eleventh Edition, South Western Publishing Co., USA.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Edisi 13, CV Alfabeta, Bandung.

______. (2006). Statistika Nonparametris untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

______. (2007). Metode Penelitian Binis. Cetakan Kesepuluh, CV Alfabeta, Bandung.

Supranto, J. (2000). Statistika Teori dan Aplikasi, Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta.

Susanto, Azhar. (2004). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Lingga Jaya, Bandung.

The Institute of Internal Auditors (IIAI) Research Foundation. (2004). The Professional Practice Framework, The IIAI Research Foundation, Florida.

Tugiman, Hiro. (2000). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Yogyakarta.

Warren, Carl S., Reeve, James M., Fess, Philip E. (2008). Pengantar Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.

Wasif, Gade., Khaerul, Said. (2005). Akuntansi Keuangan Menengah 1. Edisi Kedua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Namun kali ini kami tidak akan membahas bagaimana untuk membuat varian baru atau mutasi warna lovebird baru melainkan akan membahas mutasi warna apa

Penggunaan ANN dengan metode backpropagation memberikan kecepatan dan keakuratan tinggi pada proses pengenalan poligon walaupun memerlukan waktu yang relatif lama pada proses

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui manajemen penggemukan sapi Brahman Cross heifer yang meliputi pemilihan dan penempatan bakalan, perkandangan, pakan,

Kesimpulan pengujian jaringan pada skenario satu adalah File Transfer pada infrastruktur jaringan manet dengan dua node dapat bekerja dengan baik tanpa

“Jika metode eksperimen diterapkan dalam pembelajaran IPA dengan tepat, maka dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. pada pelajaran IPA

dapat menyebabkan erosi. 5) Membuat lembar observasi tentang keterampilan proses sains siswa. 6) Membuat tes tertulis berupa soal tes uraian sebanyak 5 butir soal.. Tindakan.

Awal berdirinya rumah sakit ini dimulai sejak tahun 1951 dengan nama Pusat Pelayanan Kesehatan (Health Center), yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

Kariadi dan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas kombinasi nifedipin dan metildopa sebagai terapi pilihan dalam penanganan preeklampsia berat