vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan usaha, mendapatkan laba yang maksimal dan memperoleh prospek yang baik di masa depan, membutuhkan manajemen dengan kinerja yang berkualitas. Internal audit atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu perlu melakukan perencanaan yang dibuat secara matang dan terarah di berbagai bidang yang menyangkut aktivitas usahanya. Perencanaan itu membutuhkan pengendalian intern yang baik. Pengendalian intern memegang peranan penting dan diperlukan bagi pimpinan karena pengendalian intern merupakan alat pengawasan yang dapat memberikan laporan dan analisis yang akurat mengenai efektivitas dan efisiensi. Biaya atau harga pokok persediaan merupakan pos yang signifikan dalam laporan keuangan banyak perusahaan. Dua tujuan utama dari pengendalian internal atas persediaan adalah mengamankan persediaan dan melaporkannya secara tepat dalam laporan keuangan.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
To develop and maintain business continuity, to get the maximum profit and acquire good prospects in the future, requiring management with a quality performance is important. Internal audit or internal control is an independent appraisal function within an organization to test and evaluate the activities of organizations that implemented. The purpose of internal inspection is to assist members of the organizations in order to carry out its responsibilities effectively. The planning requires a good internal control. Internal control plays an important and necessary for the leadership because internal control is a surveillance tool that can provide accurate reports and analysis on the effectiveness and efficiency. Costs or the cost of inventory is a significant post in the financial statements of many companies. Two main objectives of internal control over inventory is securing supplies and report appropriately in the financial statements.
viii Universitas Kristen Maranatha
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9
2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup ... 9
2.1.2 Fungsi dan Tanggung Jawab Audit Internal ... 15
2.1.3 Standar Audit Internal ... 19
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.5 Pengertian Pengendalian Internal ... 28
2.1.5.1 Tujuan Pengendalian Internal ... 29
2.1.6 Persediaan ... 30
2.1.6.1 Penggolongan Persediaan ... 31
2.1.6.2 Sistem Pencatatan dan Metode Penilaian Persediaan ... 32
2.1.6.3 Perencanaan dan Manfaat Pengendalian Persediaan ... 35
2.2 Kerangka Pemikiran... 37
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 42
BAB III METODE PENELITIAN... 43
3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43
3.1.2 Jenis Penelitian... 43
3.1.3 Definisi Operasional Variabel... 45
3.1.4 Populasi dan Sampel ... 45
3.1.5 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.1.6 Alat Analisis... 50
3.1.6.1 Validitas dan Reliabilitas ... 51
3.1.6.1.1 Uji Validitas ... 51
3.1.6.1.2 Uji Reliabilitas ... 52
3.1.6.2 Uji Normalitas ... 53
3.1.6.3 Analisis Regresi Sederhana ... 53
3.1.6.4 Uji Hipotesis ... 55
3.1.6.5 Koefisien Determinasi ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1 Hasil Penelitian ... 58
x Universitas Kristen Maranatha
4.1.1.1 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin ... 58
4.1.1.2 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 59
4.1.1.3 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 59
4.1.1.4 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 60
4.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Fungsi Audit Internal... 60
4.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi ... 62
4.1.4 Uji Validitas ... 64
4.1.5 Uji Reliabilitas ... 66
4.1.6 Uji Normalitas ... 68
4.1.7 Analisis Regresi Sederhana ... 69
4.1.8 Uji Hipotesis ... 70
4.1.9 Koefisien Determinasi ... 71
4.2 Pembahasan... 72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 76
5.1 Simpulan ... 76
5.2 Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN ... 81
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 41
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Operasionalisasi Variabel Fungsi Fungsi Audit Internal ... 47
Tabel II Operasionalisasi Variabel Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi... 48
Tabel III Bobot Penilaian Jawaban Responden Skala Likert... 50
Tabel IV Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58
Tabel V Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 59
Tabel VI Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 59
Tabel VII Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 60
Tabel VIII Tanggapan Responden Secara Keseluruhan Mengenai Variabel Fungsi Audit Internal ... 60
Tabel IX Tanggapan Responden Mengenai Variabel Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi... 62
Tabel XI Uji Validitas Variabel Fungsi Audit Internal ... 64
Tabel XI Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi ... 65
Tabel XII Uji Reliabilitas Variabel Fungsi Audit Internal ... 66
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Sejarah CV. Duta Warna ... 81
Lampiran B Kuesioner Pengaruh Audit Internal Dalam Menunjang
Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan
Barang Jadi ... 84
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan usaha,
mendapatkan laba yang maksimal dan memperoleh prospek yang baik di masa
depan, membutuhkan manajemen dengan kinerja yang berkualitas. Untuk itu perlu
melakukan perencanaan yang dibuat secara matang dan terarah di berbagai bidang
yang menyangkut aktivitas usahanya. Perencanaan itu membutuhkan pengendalian
intern yang baik (Juaniva dan Yustiana,2007).
Pengendalian intern memegang peranan penting dan diperlukan bagi
pimpinan karena pengendalian intern merupakan alat pengawasan yang dapat
memberikan laporan dan analisis yang akurat mengenai efektivitas dan efisiensi.
Penerapan pengendalian intern yang baik akan menciptakan prosedur kerja yang
sistematis dan sesuai dengan aturan-aturan yang lazim dipakai dalam suatu
organisasi, sehingga akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan saling
mendukung pada setiap kegiatan. Sistem pengendalian intern menjadi salah satu
tolak ukur dalam menilai sehat atau tidaknya suatu organisasi atau menekan
kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi di dalam organisasi, menjaga
kekayaan organisasi, dapat dipercayainya data pembukuan, memeriksa ketelitian,
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. Sistem pengendalian intern mencakup
ruang lingkup yang luas, hampir semua bidang yang ada, seperti pada bidang
BAB I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha
Internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang
independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan
organisasi yang dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para
anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.
Untuk itu, pemeriksa internal akan melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan
saran-saran. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yang
efektif dengan biaya yang wajar (Tugiman, 1997:11).
Pemeriksaan internal atau internal auditing merupakan bidang yang lebih
kompleks dan menantang daripada profesi lain pada umumnya. Karena sifat sensitif
pekerjaannya, auditor internal umumnya menghindari publikasi dan jarang
membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan profesinya dengan pihak lain di luar
lingkungan para pengawas internal. Sikap tersebut semakin berkurang dengan
adanya ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam undang-undang tentang
praktek-praktek curang yang memiliki unsur asing (Foreign Corrupt Practices Act atau
FCPA) yang dikeluarkan pada bulan Desember 1977. Sebagaimana diberitakan
dalam jurnal-jurnal bisnis dan penerbitan berkala pada waktu itu,
ketentuan-ketentuan tentang akuntansi dalam FCPA terutama ditujukan kepada tanggung jawab
dewan direksi dan manajemen senior untuk mengembangkan sistem pengendalian
akuntansi internal yang memadai (Tugiman,1997:1).
Pemeriksaan internal merupakan bagian dari organisasi yang integral dan
menjalankan fungsinya berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh
manajemen senior atau dewan direksi. Pernyataan tentang tujuan, kewenangan, dan
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha
diterima oleh dewan atau direksi wajib konsisten dengan kodifikai yang berupa
Norma Praktek Audit Internal (Tugiman, 1997:11).
Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam
menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Auditor internal bertindak
sebagai penilaian independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan
mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja
perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang
berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam
menjalankan usaha (Sawyer’s, 2005:7).
Pengawas internal merupakan suatu profesi yang memiliki peranan tertentu
yang menjunjung tinggi standar mutu pekerjaan dan menaati kode etik. Untuk
menjadi pengawas yang profesional, seseorang harus memahami kumpulan
pengetahuan yang berlaku umum dalam bidang pengawasan internal yang dipandang
penting sehingga ia dapat melaksanakan kegiatan dalam area yang cukup luas dengan
hasil kerja yang memuaskan (Tugiman, 1997:23).
Berhasil tidaknya pelaksanaan aktivitas perusahaan, pada akhirnya akan
tergantung hasil pada sikap manajemen senior, demikian pula halnya dengan
aktivitas pengawasan internal. Pengawasan internal hanya akan berhasil apabila
pengawas internal, manajemen operasional, dan auditee bekerja sama dalam suatu
hubungan yang saling mendukung, guna memajukan perusahaan (Tugiman,
1997:167).
Biaya atau harga pokok persediaan merupakan pos yang signifikan dalam
BAB I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha
mengindikasikan barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi
bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang
disimpan untuk tujuan itu. Tidak hanya biaya persediaan yang harus ditentukan,
pengendalian internal yang baik atas persediaan juga harus diterapkan. Dua tujuan
utama dari pengendalian internal atas persediaan adalah mengamankan persediaan
dan melaporkannya secara tepat dalam laporan keuangan. Pengendalian internal ini
bisa bersifat preventif (pencegahan) maupun detektif. Pengendalian preventif
(preventive control) dirancang untuk mencegah kesalahan atau kekeliruan
pencatatan. Pengendalian detektif (detective control) ditujukan untuk mendeteksi
kesalahan atau kekeliruan yang telah terjadi (Wareen, Reeve, Fess, 2005:399).
Setiap kesalahan dalam perhitungan persediaan akan mempengaruhi baik
neraca maupun laporan laba rugi. Sebagai contoh, kesalahan dalam perhitungan fisik
persediaan akan mengakibatkan kekeliruan penyajian saldo persediaan akhir, asset
lancar, dan total asset pada neraca. Hal ini disebabkan karena perhitungan fisik
persediaan merupakan dasar bagi pembuatan jurnal jurnal penyesuaian untuk
mencatat penciutan persediaan. Selain itu, kesalahan dalam perhitungan fisik
persediaan akan menimbulkan kekeliruan penyajian harga pokok penjualan, laba
kotor, dan laba bersih pada laporan laba rugi. Selanjutnya, karena laba bersih
ditambahkan (dimasukkan) ke modal pemilik pada akhir periode, maka ekuitas
pemilik juga akan salah. Kesalahan pada modal pemilik ini akan setara dengan
kesalahan persediaan akhir, aset lancar, dan total aset (Wareen, Reeve, Fess,
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
Mickey Monus adalah pahlawan lokal di Youngstown, Ohio. Dia
mengakuisisi sebuah apotik lokal, dan dalam waktu 10 tahun, telah menambah 299
apotik lagi untuk membentuk rantai ritel diskon nasional PharMor , Inc. Perusahaan
ini dipandang sebagai rising star oleh beberapa pakar ritel dan dianggap sebagai
Wal-Mart yang baru. Bahkan Sam Walton menyatakan bahwa satu-satunya
perusahaan yang dia takuti ketika melakukan ekspansi Wal-Mart adalah Phar-Mor.
Phar-Mor menjual berbagai produk rumah tangga dan obat resep dengan harga yang
jauh lebih murah dari toko diskon lainnya. Monus menggambarkan strategi
perusahaan sebagai “power buying” , dimana Phar-Mor menumpuk produk ketika
pemasok menjual dengan harga yang sangat murah dan mengalihkan penghematan
tersebut ke pelanggan yang sangat memperhatikan biaya melalui diskon harga yang
sangat tinggi. Sebenarnya, harga Phar-Mor sudah sedemikian rendah sehingga
perusahaan menjual barang dengan harga yang lebih rendah dari biayanya, yang
menyebabkan perusahaan kehilangan uang. Akan tetapi, Monus tetap berpendapat
secara internal bahwa melalui power buying Phar Mor, perusahaan akan terus
tumbuh sehingga dapat terus melakukan penjualan dan keluar dari masalah. Tidak
ingin membiarkan masalah tersebut merusak keberhasilan Phar-Mor, Monus dan
timnya mulai terlibat dalam akuntansi yang kreatif sehingga Phar-Mor tidak pernah
melaporkan kerugian tersebut dalam laporan keuangannya. Manajemen membuang
kerugian tersebut ke dalam “bucket account” hanya untuk merealokasikan
jumlahnya ke ratusan took perusahaan dalam bentuk kenaikan fiktif biaya
persediaan. Tim Monus mengeluarkan faktur fiktif atas pembelian barang dagang,
membuat ayat jurnal fiktif untuk meningkatkan persediaan dan menurunkan harga
BAB I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha
persediaan. Sayangnya, auditor tidak pernah mengungkapkan kecurangan tersebut.
Mereka hanya mengamati persediaan di empat toko dari 300 toko, dan memberi tahu
manajemen Phar_mor selama beberapa bulan dimuka mengenai toko-toko mana
yang akan dikunjungi. Para eksekutif Phar-Mor melengkapi persediaan di keempat
toko yang terpilih tetapi mengalokasikan kenaikan persediaan fiktif ke 296 toko
lainnya. Kecurangan tersebut akhirnya terungkap ketika agen perjalanan menerima
cek Phar-Mor yang ditandatangani oleh Monus yang membayar beban yang tidak
berhubungan dengan Phar-Mor selama beberapa bulan dimuka mengenai toko-toko
mana yang akan dikunjungi. Para eksekutif Phar-Mor melengkapi persediaan di
keempat toko yang yerpilih tetapi mengalokasikan kenaikan persediaan fiktif ke 296
toko lainnya. Kecurangan tersebut akhirnya terungkap ketika agen perjalanan
menerima cek Phar-Mor yang ditandatangani oleh Monus yang membayar beban
yang tidak berhubungan dengan Phar-Mor. Agen ini menunjukkan cek tersebut
kepada atasannya, yang ternyata adalah investor Phar-Mor, dan dia menghubungi
David Shapiro, CEO Phar-Mor. Penyelidikan lebih lanjut terhadap pengeluaran yang
tidak sah tersebut akhirnya menyebabkan ditemukannya kecurangan persediaan.
Monus akhirnya dituntut dan dipenjara selama 5 tahun. CFO, yang tidak menerima
laba secara pribadi, dihukum 33 bulan penjara. Biaya kelalaian audit menyebabkan
kantor akuntan public mengeluarkan biaya lebih dari $300 juta dalam pengadilan
sipil (Arens, Elder, Beasley, 2008:309).
Melihat pentingnya peran audit internal dan pengendalian internal bagi
perusahaan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai audit internal
BAB I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha
”Pengaruh Fungsi Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kegiatan audit internal terhadap persediaan barang jadi di CV Duta
Warna telah efektif?
2. Berapa besar pengaruh audit internal terhadap pengendalian internal persediaan
barang jadi di CV Duta Warna?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian:
Untuk mengetahui seberapa besar keefektifan audit internal terhadap
persediaan barang jadi pada CV Duta Warna. Diharapkan setelah
melakukan penelitian dapat ditarik suatu kesimpulan yang bisa
membantu dan menjadi salah satu masukan bagi CV Duta Warna.
Penelitian ini juga dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat
menempuh sidang dalam program sarjana strata satu di Universitas
BAB I Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha
1.3.2. Tujuan Penelitian:
1. Mengetahui keefektifan pengaruh audit internal terhadap
efektifitas pengelolaan persediaan barang jadi.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh audit internal terhadap
keefektifan pengelolaan persediaan barang jadi di dalam
perusahaan.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi akademisi, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang audit
internal khususnya pengendalian internal bagi tercapainya pengawasan yang
baik pada suatu perusahaan.
2. Bagi praktisi bisnis, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan
76 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada CV Duta Warna serta
didukung oleh data-data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuesioner
yang telah dilakukan, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut:
1) Fungsi auditor internal pada CV Duta Warna telah dilakukan sesuai
prosedur dan kebijakan yang berlaku di perusahaan, keseluruhan prosedur
tersebut telah dijalankan dengan efektif sesuai dengan peraturan dan
kebijakan audit internal yang berlaku di CV Duta Warna. Fungsi audit
internal yang dilakukan oleh auditor internal dapat menunjang sistem
pengendalian internal yang memadai serta dapat menemukan dan
mengevaluasi hal-hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi CV Duta
sehingga peningkatan dapat terus dilakukan. Secara keseluruhan, fungsi
auditor internal pada CV Duta Warna telah berjalan dengan baik sesuai
aturan dan prosedur yang berlaku dan mampu menunjang sistem
pengendalian internal perusahaan dengan baik dan memadai di CV Duta
Warna.
2) Secara simultan dari tabel ANOVA, didapatkan nilai Sig. untuk model
regresi linear berganda pada penelitian ini sebesar 0,010. Nilai tersebut
BAB V Simpulan dan Saran 77
Universitas Kristen Maranatha
Artinya, secara simultan, terdapat Fungsi Audit Internal terhadap
Efektivitas Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi,
sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis H0 yaitu Fungsi
audit internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian internal
pengelolaan persediaan barang jadi ditolak, berarti dengan kata lain Ha
yaitu Fungsi audit internal berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian
internal pengelolaan persediaan barang jadi berhasil diterima. Besarnya
pengaruh secara simultan atau secara kesuluruhan variabel-variabel X
terhadap variabel Y dapat dilihat pada tabel Model Summary kolom R
Square pada ouput SPSS analisis regresi sederhana. Besarnya pengaruh
variabel X (Fungsi Audit Internal) terhadap variabel Y (Efektivitas
Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Jadi) sebesar 21,6%,
sedangkan sisanya 100% - 21,6% = 78,4% dipengaruhi faktor lain.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah ditulis di atas, maka penulis mencoba untuk
memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak
manajemen dalam menunjang audit internal bagi pengendalian internal perusahaan
CV Duta Warna yang baik dan memadai. Saran-saran tersebut antara lain sebagai
berikut:
1) Perusahaan selalu menilai serta mengevaluasi kinerja audit internal dan
pengendalian internal dalam perusahaan sehingga dapat mengambil
langkah-langkah kebijakan yang perlu dalam mempertahankan kelangsungan hidup
BAB V Simpulan dan Saran 78
Universitas Kristen Maranatha
meningkatkan kemampuannya dengan memberi pelatihan-pelatihan
profesional audit internal melalui pelatihan dan seminar mengenai audit
internal.
2) Auditor internal harus mempertahankan konsistensinya dalam melakukan
audit internal dalam perusahaan dan meningkatkan keahlian profesionalnya
sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam sistem
pengendalian internal perusahaan dan selalu berpegang teguh pada standar
aturan profesi dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan serta selalu
menjaga sikap independensi dan objektivitas dalam memberikan penilaian
audit internal dalam perusahaan.
3) Bagi para peneliti selanjutnya semoga penelitian ini dapat menjadi bahan
masukan bagi penelitian di masa yang akan datang dan tentu diharapkan
penelitian di masa yang akan datang dapat lebih baik lagi baik dalam
pengambilan bahan referensi penelitian dengan mengambil teori-teori terbaru,
literatur terbaru dan data-data perusahaan yang lebih jelas dan lengkap karena
dalam penelitian ini data perusahaan tidak sepenuhnya diberikan oleh pihak
perusahaan dengan alasan rahasia perusahaan. Diharapkan pula hipotesis
penelitian yang akan datang dapat lebih mewakili keadaan sebagian besar
79
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Arens, Alvin A., Elder, Randal J., Beasley, Mark S., (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi Keduabelas, Erlangga, Jakarta.
Arens, Alvin A., Loebbeckke, James K. 2005. Auditing, Salemba Empat, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Boynton, Johnson and Kell. (2001). Modern Auditing. 7th Edition, John Willey&Sons Inc., New York.
Carl, S. Warren, James. M. Reeve, Philip. E. Fess. (2005). Pengantar Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
COSO Internal Control-Integrated Framework. (1992). Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, The IIAI Research Foundation, Florida.
Deddy S, Koesmana., Humbul, Kristiawan., Ahmad Rizki. (2007). Economics Business & Accounting Review Vol.II No. 1, Laboratorium Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisi Multivariative dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Haryanto, Sahari. dan Dudi M., Kurniawan. (2007). Economics Business & Accounting Review Vol.II No. 1, Laboratorium Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis (Salah Kaprah dan pengalaman-pengalaman), BPFE, Yogyakarta.
Juaniva,Sidharta., Yustina, Tasiana. (2007) Jurnal Ekonomi Vol.XVII No.3, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Warfield, Terry D. 2008. Akuntansi Intermediate Edisi Keduabelas Jilid I, Erlangga, Jakarta.
Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta.
Kuncoro,Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga, Jakarta.
80
Universitas Kristen Maranatha
Mulyadi. (2002). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Nur, Indriantoro., Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi & Manajemen), BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Sawyer, Lawrence B., Dittenhoffer, Mortimer A., Scheiner, James H. (2005). Internal Auditing. Salemba Empat, Jakarta.
Smith, Jay M. and K. Fred Skousen. (1995). Intermediate Accounting Comprehensive Volume 1. Eleventh Edition, South Western Publishing Co., USA.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Edisi 13, CV Alfabeta, Bandung.
______. (2006). Statistika Nonparametris untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
______. (2007). Metode Penelitian Binis. Cetakan Kesepuluh, CV Alfabeta, Bandung.
Supranto, J. (2000). Statistika Teori dan Aplikasi, Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta.
Susanto, Azhar. (2004). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Lingga Jaya, Bandung.
The Institute of Internal Auditors (IIAI) Research Foundation. (2004). The Professional Practice Framework, The IIAI Research Foundation, Florida.
Tugiman, Hiro. (2000). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Yogyakarta.
Warren, Carl S., Reeve, James M., Fess, Philip E. (2008). Pengantar Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Wasif, Gade., Khaerul, Said. (2005). Akuntansi Keuangan Menengah 1. Edisi Kedua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.