• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukan Karakter Anak Bangsa Melalui Pembelajaran Bhasa dan Sastra Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembentukan Karakter Anak Bangsa Melalui Pembelajaran Bhasa dan Sastra Indonesia."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Pembentukan KarakterAnak Bangsa Melalui Pembelajaran Bahasa dan Sastra lndonesia

Retno

Winarni

Revitalisasi Perguruan Tinggi sebagai Wahana Pengembangan Jiwa Wirausaha: Perspektif Sosio-Kultural

Ali

lmron

A.M.

Landasan Filosofis Pembelajaran Seni Rupa: Prinsip-prinsip Edukatif yang Harus Dipedomani Bagi Calon Pendidik Seni Rupa dl Sekolah Umum Slamet

Subiyantoro

Wacana Khotbah Jumat sebagai Pengembangan Bahan Ajar

[/ata

Kuliah "Analisis Wacana" di Perguruan Tinggi

Kundharu Saddhono

dan

Soepomo Poedjosoedarmo

Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Mata Kuliah Gambar Perspektif

Mulyanto

Simulasi dan Penganalisa Data Praktikum Mesin Atwood Menggunakan Macromedia Flash MX Praktikum Fisika Dasar I

Dewanto

Harjunowibowo

dan

Sukarmin

Pemanfaatan Telaah Kualitatif dan Kuantitatif sebagai Prasyarat Penyeleksian ltem Tes Pilihan Ganda dalam Penyelesaian Tugas Akhir

(Skripsi)di

LPTK

Elvin

Yusliana

Ekawati dan

Surantoro

Mengenali Mahasiswa yang Bermasalah dan Upaya Pemecahannya

SriWiyanti

Pengaruh Konseling Penulisan Karya llmiah Terhadap Kreativitas Mahasiswa dalam Penelitian yang lnovatif

Sri

Sumarni

dan

Anis

Rahmawati
(2)

PeMSeNTUKAN

l(nnnrreR

Aunr

BEnesn

MeUlul

PE[ageLA,ARAN

Bnnrcn

DAN

SnSrne

lruooursn

Retno Winarni

Fakultas Keguruan

dan llmu

Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Email: winarniuns@Yahoo.com

ABSiTRAGI: Learning lndonesian language and

literature

can hetp

students'

language

skills'

increase

cultural

knowledge, develop a sense of creativity, and

support creating

character,

whichissharpeningsensitivitytothevalues oflivinginsocietyandtrainin$readinesstoface

variety of problems in real life. Learning Indonesian language and literature is very important in developmentprocess because

itwillencoura$e peopleto

be critical.

Meaningstated

in literary works can lead

tothe

empowermentthat

make people

notonly

become assertive

butalso

be able to face

future

challenges. Hence, learning lndonesian language and

literature

can come into being lndonesian

students'

character

that

is

strong

creative,

critical,

intelligent, good in moral, and polite in language use. Relatingto students

asfuture

intellectual, leaders,

officials

who have good moral, they are expected

to

be able

to

use lndonesian language properly and correctly.

KeyrrOrdS: bu ilding character, I ndonesian language and I

iterature learning

PENDAHUTUAN

Pendidikan sebagai upaya

Pengem-bangan sumber

daya

manusia

dalam

arti

seluas-luasnya,

dan kebudayaan

sebagai

milik

seluruh

bangsa, pada

hakikatrya

merupakan

dua

hal

yang

berkaitan

erat.

Hal iur dapat

dipahami

karena

pendi-dikan

berlangsung

dalam

suatu

iklim

budaya

tertentr.

Di samping iur,

pendidikan

juga

tidak

dapat dilepaskan

dari

paradigma

kebudayaan yang merupakan lahan bagi

tumbuhnya

identitas

dan

kepribadian

bangsa. Sebaliknya,

kebudayaan

sebagai

suatl

konsep yang

luas;

yang mencakup

sistem dan pranata

nilai

yang

berlaku

ternnasuk

tadisinya

yang

mengisyarat-kan

makna

pewarisan norma-norma

kaidah-kaidah, adat-istiadat dan

harta-harta

kultural

memang membuhrhkan

upaya

pelestarian melalui

pendidikan,

yakni

pendidikan

yang menlxadarkan

kepentinaan

akan preservasi nilai

budaya

yang

bersifat

trrun-memurun.

Pendidikan

tanpa

orientasi

budaya

akan

menjadi

gersang

dan

jauh dari nilai-nihi

luhur.

Sementara pada

sisi

yang lain,

kebu-dayaan

tanpa pendukung-pendukungnya

yang

sadar dan

terdidik,

akhirnya

akan

memudar

sebagai sumber

nihi.

Pengelohan

kebudayaan

tidak

boleh

dibpaskan dari

kerangka

pendidikan.

Obh

karena

it'r,

baik

pendidikan

maupun

kebudayaan

masing-masing

memiliki

ugas

yang

berat yaitu

menanggung

Urgas

unlrk

berperan serh

membangun kepribadian bangsa yang

mantap, uhth,

dan

kokoh. Bertolak dari

pemikiran tersebut

di

atas,

sesungguh-nya

secara

spekuhtif

dapat dikatakan bahwa

pembelajaran

bahasa,

sasta,

kesenian, dan

humaniora merupakan sebuah muara

bagi

bertemunya

masalah-masalah

kepen-didikan

dan kebudayaan

dahm

batas-batas

tertentu.

Dikatakan demikian

karena

pembelajaran hakikat-nya merupakan

salah

satr

wujud

nyata

upaya

pendidikan.

Dalam

hubungannya

dengan

pendidikan

secara

umum

yang

beruriuan

membentrk

a

fully

functioning person (membenhrk

manusia

seubrhnya),

pengajaran

sastra

berguna puh untrrk membent'rk

keterampihn

berbahasa

memperkaya

ilmu

pengetahuan,

menyokong perkembangan

jiwa,

serta

membantr pembinaan

wauk (Moody

L97

t:7)'

Tiada kemanusiaan tanpa

bahasa,

tiada

peradaban tanpa bahasa. Manusia

tidak

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Assauri (1999:4) mendefinisikan pemasaran: “Sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu

This systematic review was conducted using Scirus search engine to list articles relevant with keywords such as CO 2 , carbonated beverage, carbonation, sparkling

Salah satu kebijakan yang diterapkan dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi sosial pada masyarakat korban Lumpur Sidoarjo adalah melalui program social resettlement ,

[r]

[r]

Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi, akan dilaksanakan dengan beberapa strategi antara lain koordinasi Kebijakan Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Food

Perencanaan partisipatif dilakukan untuk mengikutsertakan masyarakat dalam pelatihan budidaya jamur tiram putih dengan teknologi tepat guna yang sederhana dan pengolahan

pembicara, lokasi, tanggal dan waktu, dan tujuan dari kegiatan. Informasi ini harus muncul dengan huruf tebal. Penasehat harus mengatakan pada media mengapa kegiatan ini