• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Kepribadian Hardiness dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Kepribadian Hardiness dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI PERAWAT RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Avinda Rizki Kusumaningtyas 1001762

DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI PERAWAT RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA BANDUNG

Oleh:

Avinda Rizki Kusumaningtyas

NIM. 1001762

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Pada Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

© Avinda Rizki Kusumaningtyas

Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2015

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

(4)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

(5)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pertanyaan Penelitian... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepribadian Hardiness 1. Pengertian Hardiness... 7

2. Faktor yang Memengaruhi Hardiness... 11

B. Kemampuan Regulasi Emosi 1. Pengertian Emosi ... 13 2. Proses Kemampuan Regulasi Emosi ... C. Perawat Rumah Sakit 1. Pengertian Perawat ... 2. Stresor pada Perawat ... D. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... E. Kerangka Berfikir ... F. Hipotesis ... BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian... 25

B. Populasi dan Sampel... 25

C. Variabel Penelitian... 27

D. Definisi Operasional... 27

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 33

G. Analisis Data... 36

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 40

(6)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Hardiness pada Perawat ... C. Kemampuan Regulasi Emosi pada Perawat ... D. Korelasi dan Pembahasan Hardiness dengan Kemampuan Regulasi

Emosi Perawat ... 46 54

60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 64

B. Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA... 66

(7)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Perawat Rumah Sakit Swasta Kota Bandung 28 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Hardiness (sebelum ujicoba) 32 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Regulasi Emosi (sebelum

ujicoba)

33

Tabel 3.4 Penyekoran Skala Likert 33

Tabel 3.5 Norma Kriteria Variabel Hardiness 34

Tabel 3.6 Norma Kriteria Variabel Kemampuan Regulasi Emosi 34

Tabel 3.7 Hasil Uji Kelayakan Instrumen Hardiness 36

Tabel 3.8 Hasil Uji Kelayakan Instrumen Kemampuan Regulasi Emosi 36

Tabel 3.9 Koefesien Reliabilitas Guilford 37

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Hardiness 38

Tabel 3.11 Hasil Uji Realiabilitas Kemampuan Regulasi Emosi 38

Tabel 3.12 Hasil Uji Normalitas 39

Tabel 3.13 Hasil Uji Homogenitas Hardiness 40

Tabel 3.14 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Regulasi Emosi 40

Tabel 3.15 Interpretasi Koefesien Korelasi 41

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Perawat 43

Tabel 4.2 Perbedaan Usia Perawat 44

Tabel 4.3 Data Masa Kerja Perawat 46

Tabel 4.4 Data Status Perawat 47

Tabel 4.5 Kategorisasi Hardiness Perawat 48

Tabel 4.6 Kategorisasi Dimensi Commitment Perawat 51

Tabel 4.7 Kategorisasi Dimensi Control Perawat 51

Tabel 4.8 Kategorisasi Dimensi Challenge Perawat 52

Tabel 4.9 Kategorisasi Kemampuan Regulasi Emosi Perawat 56 Tabel 4.10 Kategorisasi Strategi Cognitive Appraisal Perawat 58 Tabel 4.11 Kategorisasi Startegi Expressive Suppresion Perawat 59 Tabel 4.12 Korelasi Hardiness dengan Kemampuan Regulasi Emosi

Perawat

(8)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Hubungan Hardiness dengan Kemampuan

(9)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Jenis Kelamin Perawat 43

Gambar 4.2 Diagram Perbedaan Jenis Kelamin Perawat 45

Gambar 4.3 Diagram Masa Kerja Perawat 46

Gambar 4.4 Diagram Status Perawat 47

Gambar 4.5 Diagram Kategorisasi Hardiness 49

Gambar 4.6 Diagram Kategorisasi Commitment, Control, Challenge 53 Gambar 4.7 Diagram Katregorisasi Kemampuan Regulasi Emosi 56 Gambar 4.8 Diagram Kategorisasi Cognitive Reapprasial, Expressive

Suppression

(10)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat-surat

Lampiran 2 Instrumen Hardiness dan Kemampuan Regulasi Emosi Lampiran 3 Data Mentah Penelitian

(11)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Secara

lebih spesifik metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini

adalah desain penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010;4)

penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa

melakukan perubahan, tambahan ataupun manipulasi. Desain

penelitian korelasional dipilih karena peneliti bermaksud untuk

mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel hardiness dan

variabel regulasi emosi pada perawat rumah sakit swasta di Bandung,

dimana kedua variabel tersebut telah berada di dalam diri subjek

penelitian tanpa peneliti harus memberikan perlakuan apapun terhadap

subjek.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini ialah perawat usia 20-40 tahun yang bekerja di rumah

sakit swasta di Kota Bandung. Usia 20-40 atau yang dikenal dengan

fase dewasa awal adalah tahap dimana individu dianggap sudah

memiliki kemampuan dalam kemandirian ekonomi dan mampu

membuat keputusan (Santrock, 2002). Hal tersebut didukung pula oleh

Muntamah (2012) yang menyatakan bahwa usia produktif orang

bekerja di Indonesia didominasi oleh fase dewasa awal. Berdasarkan

data yang peneliti peroleh dari Dinas Kesehatan Kota Bandung pada

tahun 2013, diketahui bahwa jumlah perawat yang bekerja pada rumah

sakit swasta di Kota Bandung berjumlah 1268 perawat. Berikut ini,

terdapat tabel yang memperlihatkan jumlah rumah sakit beserta dengan

(12)

26

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1.

Populasi Perawat di Rumah Sakit Swasta Kota Bandung

No. Nama Rumah Sakit Swasta Kota

(sumber: data dinas kesehatan 2013)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud

menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 2010; 174).

Menurut Noor (2011;157) besarnya sampel yang akan diambil

sebaiknya sebanyak mungkin karena umumnya apabila sampel lebih

banyak maka sampel tersebut akan lebih representatif dari populasinya

dan hasil penelitiannya pun akan mudah untuk digenerelasasikan.

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan, peneliti

menggunakan teknik simple random sampling. Simple random

sampling adalah pengambilan data, dimana elemen, peristiwa, atau

unit dalam populasi mendapatkan peluang yang sama untuk dapat

terpilih menjadi responden (Morrisan, 2012; 122). Selain itu, Morrisan

(2012) juga menyatakan bahwa prosedur dalam pengambilan sampel

yang paling banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti pemula ialah

penarikan sampel tanpa penggantian (sampling without replacement),

dimana responden yang terpilih diambil dari populasi dan tidak

dikembalikan kembali sehingga tidak memungkinkan untuk terpilih

(13)

27

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti menggunakan rumus Slovin. Pemakaian rumus Slovin ini

memiliki asumsi bahwa populasi berdistribusi normal dan data yang

ditemui relatif banyak (Umar, 2008;65).

Keterangan:

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi/diinginkan

(digunakan 10%)

Penggunaan 10% kesalahan dipilih peneliti karena berdasarkan

asumsi yang dinyatakan Silalahi (2010) dalam penelitian korelasional

atau kausal minimal harus memiliki 30 subjek. Oleh karena itu,

peneliti menganalisa jumlah sampel sudah representatif terhadap

populasi perawat di rumah sakit swasta Kota Bandung yang berjumlah

1268. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah minimum 100

orang dengan perhitungan sebagai berikut:

n =

perhatian suatu penelitian. (Arikunto, 2010; 161). Dalam penelitian ini

melibatkan dua variabel, yaitu:

1. IV (Independent Variabel), kepribadian hardiness pada

perawat rumah sakit swasta di Kota Bandung.

(14)

28

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. DV (Dependent Variabel), kemampuan regulasi emosi pada

perawat rumah sakit swasta di Kota Bandung.

D. Definisi Operasional

1. Hardiness

Yusuf (2009) mengemukakan bahwa hardiness merupakan

karakteristik kepribadian yang ditandai dengan sikap komitmen,

internal locus control, dan kesadaran akan tantangan (challenge).

Dalam penelitian ini, hardiness adalah suatu disposisi atau

karakteristik kepribadian yang dimiliki oleh perawat untuk

menghadapi tekanan yang meliputi commitment, control dan

challenge untuk menghadapi efek negatif dari stres.

a. Commitment

Kemampuan perawat dalam menjaga tekad dan usaha

dalam bekerja dan menempatkan dirinya di dalam lingkungan

sosial.

b. Control

Kemampuan dan keyakinan yang dimiliki perawat untuk

dapat terus berkembang dalam mencapai keberhasilan dan

kesejahteraan.

c. Challenge

Perawat memiliki kemampuan untuk mengubah tekanan

menjadi tantangan yang harus dihadapi.

2. Kemampuan Regulasi Emosi

Cole, et.al (2004 dalam Widuri, 2012) mengemukakan bahwa

regulasi emosi adalah kemampuan mengatur dan memfasilitasi

emosi dalam proses-proses psikologis. Dalam penelitian ini

(15)

29

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengolah emosi yang ada dalam dirinya, baik emosi positif

maupun negatif. Gross (2007) membagi kemampuan regulasi

emosi ini ke dalam 2 strategi utama yaitu cognitive reappraisal dan

expression suppression.

a. Cognitive reappraisal

Kemampuan perawat dalam mengungkapkan emosinya

berdasarkan proses kognisi yang terjadi sebelumnya ketika

berhadapan dengan pasien.

b. Expression supprresion

Kemampuan perawat untuk tidak mengekspresikan emosi yang sedang dirasakannya ketika berhadapan dengan pasien maupun elemen rumah sakit lainnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner

adalah salah satu teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis yang

harus dijawab oleh responden dengan cara yang sudah ditentukan.

(Sugiyono, 2010). Instrumen ini dibuat dengan menggunakan

Rating Likert. Rating likert yang digunakan adalah 4 rating

(option), hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa data jenis Likert

berisi pengukuran dengan jarak tertentu, namun tetap memiliki

jarak peringkat yang tidak sama (Widhiarso & Sumintono, 2013).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 2

bagian, yaitu instrumen hardiness dan regulasi emosi. Berikut,

merupakan penjelasan mengenai instrumen yang peneliti gunakan

dalam penelitian ini.

1. Kuesioner hardiness

Kuesioner hardiness ini merupakan instrumen yang disusun

oleh peneliti sendiri. Instrumen ini terdiri dari 3 dimensi, 8

(16)

30

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20 buah dan item unfavorable 20 buah. Instrumen ini disusun

berdasarkan teori Khoshaba & Maddi (2005).

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen hardiness (sebelum uji coba)

No Dimensi Indikator Item Jumlah

Fav Unfav

1. Commitment Perawat memiliki

tekad dan upaya untuk menyelesaikan

2. Control Perawat memiliki

keyakinan dan

3. Challenge Perawat mampu

menemukan cara 2. Kuesioner regulasi emosi

Kuesioner regulasi emosi ini, peneliti modifikasi dari

(17)

31

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gross dan John OP (2003) dalam jurnalnya yang berjudul

Individual differences in two emotion regulation processes:

Implication for affect, relationships, and well-being. ERQ

terdiri dari 2 dimensi dan 10 item.

Tabel 3.3

Kisi-kisi instrumen regulasi emosi (sebelum ujicoba)

No Strategi/Dimensi Item Jumlah

1. Cognitive Reappraisal 1,3,5,7,8,10 6

2. Expressive Suppression 2,4,6,9 4

Jumlah 10

3. Teknik Skoring

Berdasarkan kuesioner di atas, pada setiap pernyataannya

memiliki empat alternatif jawaban. Hal tersebut berdasarkan

asumsi yang kemukakan oleh Widhiarso & Sumintono (2013)

yang menyatakan bahwa penggunaan opsi tengah bisa

dilakukan apabila konteks pengukuran memiliki keperluan

penelitian secara umum ketika responden tidak mendapatkan

keuntungan. Terlebih lagi, pada penelitian ini peneliti

mengharapkan responden untuk tidak memilih opsi tengah

dikarenakan responden diharuskan dapat menggambarkan

kepribadian yang dimilikinya. Berikut pilihan pendapat yang

diberikan oleh responden, yaitu:

Tabel 3.4 Format skala Likert Pengukuran Pendapat

Masalah

Bobot Item

Pendapat Favourable Unfavourable

(18)

32

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tidak sesuai 2 3

Sesuai 3 2

Sangat sesuai 4 1

4. Kategorisasi Norma

Pengkategorian skala atau pemberian norma ini dilakukan

untuk mengelompokkan sebuah kelompok tes ke dalam

beberapa skala (Ihsan, 2013). Pada penelitian ini data dari

variabel hardiness dikelompokkan menjadi lima kriteria, yaitu

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

Kriteria hardiness ini dikelompokan berdasarkan nilai rata-rata

kelompok (X) dan standar deviasi (σ) yang diperoleh dari

perhitungan sebelumnya. Berikut adalah tabel rumus

pembagian kategori dalam variabel hardiness.

Tabel 3.5

Norma Kriteria Variabel Kepribadian Hardiness

Perhitungan Norma Norma hardiness Kategori

X > μ + 1.5σ X>88 Sangat tinggi

Selanjutnya berdasarkan data dari variabel regulasi emosi

dikategorikan menjadi lima kriteria yaitu sangta tinggi, tinggi,

sedang, rendah, dan sangat rendah. Kriteria regulasi emosi ini

dikelompokan berdasarkan nilai rata-rata kelompok (X) dan

(19)

33

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut adalah tabel rumus pembagian kategori dalam variabel

regulasi emosi.

Tabel 3.6

Norma Kriteria Kemampuan Regulasi Emosi

Perhitungan Norma Norma

Kemampuan Regulasi Emosi

Kategori

X > μ + 1.5σ X>33 Sangat tinggi μ + 0.5σ < X ≤ μ + 1.5σ 30<X< 33 Tinggi

μ - 0.5σ < X ≤ μ + 0.5σ 27 < X < 30 Sedang μ - 1.5σ < X ≤ μ - 0.5σ 24 < X < 27 Rendah X ≤ μ - 1.5σ X < 24 Sangat

rendah (Ihsan, 2010)

Keterangan:

X = Skor subjek

μ = Mean (nilai rata-rata) σ = Standar Deviasi

F. Proses Pengembangan Instrumen

Dalam rangka mengembangkan instrumen hardiness dan

regulasi emosi ini, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas

pada kedua instrumen tersebut.

1. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

(20)

34

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikatakan memiliki validitas yang tinggi, apabila instrumen

tersebut menjalankan fungsi ukurnya yang sesuai dengan

tujuan dilakukan pengukuruan tersebut (Azwar, 2010).

Validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isi.

Validitas isi adalah validitas yang dilakukan melalui analisis

rasional ataupun melalui professional judgement. Validitas isi

ini bertujuan untuk menjadi konteks dari instrumen cukup

relevan dan tidak keluar dari tujuan pengukuran. (Azwar, 2010).

Dalam penelitian ini, professional judgment dilakukan oleh

beberapa ahli dari dosen psikologi, yaitu: Dr. Tina Hayati

Dahlan, M. Pd. M. Zein Permana, M.Si. dan Gemala Nurendah,

S.Pd.,MA.

2. Pemilihan item yang layak

Setelah melakukan professional judgment, peneliti

melakukan uji coba instrumen (tryout) kepada 150 perawat dan

tenaga medis yang berusia 20-40 tahun. Berdasarkan hasil

tryout yang dilakukan, peneliti melakukan skoring dan

penilaian dengan menggunakan SPSS versi 17.00. Peneliti

melakukan pemilihan item yang layak pada instrumen

hardiness dan regulasi emosi dengan menggunakan corrected

item-total berdasarkan hasil perhitungan SPSS. Coreccted item

total adalah korelasi antar skor item dengan skor total dari sisa

item yang lainnya (Ihsan, 2013). Item yang peneliti pilih adalah

item yang memiliki nilai corrected item total tinggi atau lebih

besar dari 0,25. Azwar (2013;86) menyatakan apabila jumlah

item yang lolos ternyata masih kurang mencukupi dan tidak

merepresentasikan semua dimensi yang ada maka dapat

dipertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria sebsar 0,05

dari 0,3 menjadi 0,25, sehingga jumlah item dapat diterima.

(21)

35

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil analisis item pada instrumen hardiness

yang telah diujikan terhadap 150 responden menggunakan

program SPSS versi 16.00 didapatkan hasil bahwa ada 25 item

yang layak dari 40 item yang diujikan. Hasil uji kelayakan

tersebut dapat dilihat di tabel 3.7.

Tabel 3.7

Hasil Uji Kelayakan Instrumen Hardiness

Dimensi

Hardiness

Item Sebelum Uji Coba Item Setelah Uji Coba

No Item Σ No Item Σ

4. Analisis uji kelayakan instrumen regulasi emosi

Berdasarkan hasil analisis item pada instrumen regulasi

emosi yang telah diujikan terhadap 150 responden

menggunakan program SPSS versi 17.00 didapatkan hasil

bahwa semua item yang berjumlah 10 dinyatakan layak untuk

digunakan. Hasil uji kelayakan tersebut dapat dilihat di tabel

3.8

Tabel 3.8

(22)

36

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimensi

Regulasi Emosi

Item Sebelum Uji Coba Item Setelah Uji Coba

No Item Σ No Item Σ

5. Reliabilitas Instrumen

Setelah melakukan pengujian terhadap validitas isi

instrumen, peneliti melakukan tryout kepada 150 perawat dan

tenaga medis lainnya pada tanggal 24 Desember 2014 sampai

dengan 08 Januari 2015. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas

menggunakan program SPSS versi 17.00 dengan metode Cronbach’s Alpha. Metode alpha ini merupakan estimasi yang baik terhadap reliabilitas pada banyak situasi pengukuran

karena sumber utama eror pengukuran dalam hal ini adalah

kelayakan sampel isi tes (Nunnally, 1981 dalam Azwar,2010).

Koefesien reliabillitas sudah dikategorikan berdasarkan kriteria

yang disusun oleh Guilford dalam buku Sugiyono (2013), yaitu

sebagai berikut.

Tabel 3.9

Koefesien Realiabilitas Guilford

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas yang telah

dilakukan peneliti terhadap instrumen hardiness dengan regulasi

emosi pada perawat dengan bantuan software SPSS versi 17.00,

diperoleh koefesien reliabilitas instrumen hardiness sebesar 0,815

Derajat Reliabilitas Kategori

0,90 α 1,00 Sangat Reliabel

0,70 α 0,90 Reliabel

0,40 α 0,70 Cukup Reliabel

0,20 α 0,40 Kurang Reliabel

(23)

37

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan 0,749 untuk instrumen regulasi emosi. Berdasarkan hasil

tersebut, dapat diketahui bahwa kedua instrumen yang telah

diujikan merupakan instrumen yang reliabel. Hal tersebut didukung

oleh pendapat Siregar (2013;57) bahwa kriteria suatu instrumen

penelitian dapat dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik

alpha crobach, apabila koefesieon reliabilitasnya > 0,6.

Tabel 3.10

Hasil Uji Realiabilitas Instrumen Hardiness Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.815 40

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Regulasi Emosi Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.749 10

G. Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui jenis data yang dihasilkan apakah berdistribusi normal

ataukah tidak. Hal ini ditujukan untuk penentuan teknik statistik

yang akan digunakan dalam proses analisis data. Uji normalitas

pada penelitian ini menggunakan software SPSS versi 18.00. Data

berdistribusi normal atau tidaknya dapat terlihat dari nilai

signifikansinya (nilai Asyimp Sig. 2-tailed) dengan koefesien lebih

besar dari 0,05.

(24)

38

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

hardiness regulasi emosi

N 170 170

Normal Parametersa,b Mean 77,45 28,53

Std. Deviation 7,127 2,889

Most Extreme Differences Absolute ,110 ,143

Positive ,110 ,143

Negative -,069 -,091

Kolmogorov-Smirnov Z 1,438 1,868

Asymp. Sig. (2-tailed) ,032 ,002

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan, dapat diketahui

bahwa variabel hardiness memiliki nilai signifikansi sebesar 0,032

dan variabel regulasi emosi memiliki signifikansi sebesar 0,002.

Kedua variabel ini memiliki nilai signifikansi < 0,05, dapat

dikatakan bahwa data pada kedua variabel ini berdistribusi tidak

normal. Maka teknik statistik yang digunakan dalam analisis data

dalam penelitian ini adalah teknik Rank Spearman.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keberagaman

dan kesamaan data responden. Uji ini dilakukan sebagai syarat

sebelum melakukan uji beda dengan menggunakan uji

MannWhitney U. Uji homogenitas pada penelitian ini

menggunakan software SPSS versi 18.00. Data memiliki perbedaan

yang siginifikan atau tidaknya dapat dilihat dari nilai

signifikansinya (nilai Asyimp Sig. 2-tailed) dengan koefesien lebih

besar dari 0,05.

a. Uji Homogenitas Hardiness

(25)

39

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Homogenitas Hardiness pada Perawat Test of Homogeneity of Variance

Levene

Based on Median and with adjusted df

2,012 1 165,209 ,158

Based on trimmed mean

2,044 1 168 ,155

Berdasarkan uji homogenitas yang telah dilakukan

didapatkan hasil Sig. Based on mean sebesar 0,167. Nilai Sig.

tersebut lebih besar (>0,05) maka dapat dikatakan bahwa data

tersebut bersifat homogen karena memiliki variansi setiap sampel

yang sama. Oleh karena itu, uji MannWhitney U dapat dilakukan

untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara perawat laki-laki

dan perempuan dalam variabel hardiness. Uji beda ini dilakukan

untuk menambah temuan hasil dari penelitian ini.

b. Uji Homogenitas Regulasi Emosi

Tabel 3.14

Hasil Homogenitas Regulasi Emosi Test of Homogeneity of Variance

Levene and with adjusted df

,532 1 168,000 ,467

Based on trimmed mean

,731 1 168 ,394

Berdasarkan uji homogenitas yang telah dilakukan

didapatkan hasil Sig. Based on mean sebesar 0,397. Dimana, nilai

(26)

40

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut bersifat homogen karena memiliki variansi setiap sampel

yang sama. Oleh karena itu, uji MannWhitney U dapat dilakukan

untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara perawat laki-laki

dan perempuan dalam variabel regulasi emosi.

3. Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk melihat seberapa erat

hubungan antara variabel satu dan variabel dua atau dalam

penelitian ini adalah untuk melihat seberapa erat hubungan antara

variabel hardiness dengan variabel regulasi emosi. Uji korelasi

yang digunakan adalah uji Korelasi Rank Spearman dengan

bantuan software SPSS Versi 18.00. Kuat lemahnya suatu

hubungan dapat terlihat dari besaran koefesien korelasi (Azwar,

2011). Apabila besaran koefesien korelasi mendekati 1 maka

semakin kuat hubungan antara variabel dalam penelitian. Berikut

merupakan tabel interpretasi koefesien korelasi dalam suatu

hubungan.

Tabel. 3.15

Interpretasi Koefesien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Lemah 0,200 – 0,399 Lemah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 - 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat

H. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahap dalam

pengambilan data. Tahap-tahap tersebut ialah:

a. Tahap persiapan

1. Mencari fenomena mengenai hal-hal apa saja yang dialami

perawat akhir-akhir ini untuk dijadikan latar belakang

(27)

41

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mencari dan menentukan variabel yang akan diukur dalam

penelitian yaitu variabel kepribadian hardiness dengan

kemampuan regulasi emosi.

3. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan landasan

teoritis mengenai variabel kepribadian hardiness dengan

kemampuan regulasi emosi yang digunakan dalam

penelitian ini.

4. Menentukan metode penelitian yaitu metode korelasional

yang akan digunakan.

5. Menyusun proposal penelitian dan mempresentasikannya di

dalam Mata Kuliah Seminar Skripsi.

6. Mengajukan surat izin penelitian kepada beberapa pihak

yang terkait.

7. Menyusun alat ukur kerpibadian hardiness dan

memodifikasi alat ukur ERQ (Emotion Regulation

Questionnaire) yang akan digunakan dalam penelitian ini.

b. Tahap pelaksanan

1. Melakukan expert judgement instrumen mengenai

kepribadian hardiness dan instrumen modifikasi ERQ

(Emotion Regulation Questionnaire) kepada beberapa ahli

seperti dosen dan orang yang memiliki kemampuan dalam

alih bahasa.

2. Melakukan uji coba instrumen kepribadian hardiness dan

instrumen modifikasi ERQ (Emotion Regulation

Questionnaire) yang akan digunakan, untuk mengetahui

reliabilitas dan validitas instrumen.

3. Memberikan surat izin penelitian kepada pihak rumah sakit

swasta.

4. Menetapkan jadwal pengambilan data.

(28)

42

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Tahap pelaporan

1. Membuat laporan hasil penelitian dalam bentuk skripsi.

(29)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aldao, Amelia. (2013). The Future of Emotion Regulation Research: Capturing Context. Association For Psychological Science (aps). Perspective on Psychological Science 9 (2) 155-172. Sagepub.com. Departement of Psychology, Ohio State University, Columbus.

Azwar, Saifuddin. (2010). Reliabilitas dan Validitas Edisi ke-3. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Azwar, Saifuddin. (2013). Penyusunan Skala Psikologi Edisi ke-2. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Barrett & Gross. (2011). Emotion Generation and Emotian Regulation: One or Two Depends on Your Point of View. The International Society for Research on Emotion Vol 3, No.1 8-15 ISSN 1754-0739. Sagepub.com. USA.

Benard, Bonnie. (2004). Resiliency: What We Have Learned. San Fransisco.WestEd.

Bucks, Daffern, & Roberton. (2012). Emotion Regulation and Aggression. Aggression and Violent Behavior. Vol. 17, 72-82. Australia.

Bujor & Turliuc. (2013). Emotion Regulation Between Detererminants and Consequences. Education Facong Contemporary World Issues. Procedia-Social and Behavioral Sciences 76 (2013) 843-852. Faculty of Psychology and Education Sciences, Alexandru Ioan Cuza, University Lasi and Suceava. Romania.

Cafferty & Sugarman. (1971). Steppingstones to Professional Nursing. C.V. Mosby Company. Saint Louis.

Cash, and Gardner. (2011). Cognitive Hardiness, Appraisal, and Coping: Comparing Two Transactional Models. Journal of Managerial Psychology. Vol. 26 No. 8, 2011. http://www.emeraldinsight.com/0268-3946.htm

Cole, Martin, and Dennis. (2004). Emotion Regulation as a Scientific Construct Methodological Challenges and Directions for Child Development Research. Journal Child Development. Vol. 75, Number 2, Pages 317-333.

Eschleman & Bowling, (2010). A Meta-Analytic Examination of Hardiness. International Journal of Stress Management. Vol.17, No. 4. 277-307. American Psychological Assosiation. America.

Fitroh, Siti. (2011). Hubungan antara Kematangan Emosi dan Hardiness dengan Penyesuaian Diri Menantu Perempuan yang Tinggal di Rumah Mertua. PSIKOISLAMIKA,Jurnal Psikologi Islam. Vol.8 No.1 tahun 2011. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

(30)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gross, JJ. (1998). Antecedent and Response Focused Emotion Regulation; Divergent Consequences for Experience, Expression, and Physiology. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 74, No. 1,224-237. Stanford University.

Gross, JJ. (2007). Handbook of Regulation Emotion. The Guilford Press. NewYork.

Gross, J.J., & John, O.P. (2013). Emotion Regulation Questionnaire. Measurement Instrument Database for the Social Science. Retrieved from: www.midss.ie

Gunarsa & Gunarsa. (2008). Psikologi Perawatan. Jakarta. PT. BPK Gunung Mulia.

Haji, Mohammadkhani, & Hahtami. (2011). The Effectiveness of Life Skilss Training on Happiness, Quality of Life and Emotion Regulation. Procedia-Social and Behavioral Science. Vol. 30 (2011) 407-411.Iran.

Hansen. (2000). Is There a relationship Between Hardiness and Burnout in Full-time Staff Nurses Versus Per Diem Nurses?. Thesis. Grand Valley State University.

Hardjana. A.M. (1994). Stres Tanpa Distres. Kanisius. Yogyakarta

Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Hystad, Sigurd. (2012). Exploring Gender Equivalence and Bias in a Measure of Psychological Hardiness.International Journal of Psychological Studies. Vol.4, No.4;2012. ISSN 1981-7211.Norway.

Ingranurindani, Bella. (2008). Hubungan antara Strategi Regulasi Emosi secara Kognitif dengan Hardiness pada Ibu Bekerja. Skripsi. Tidak diterbitkan. Universitas Indonesia.

Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(31)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kardum, Krapić & Knežević. (2012). The Structure of Hardiness, its Measurement Invariance across Gender and Relationships with Personality Traits and Mental Health Outcomes. Psychological Topics Journal 21 (2012), 3, 487-507. Croatia.

Keliat (1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi 1. Jakarta. EGC.

Khaledian. Hasanvand. Pour. (2013). The Relationship of Psychological Hardiness with Workholism.International Letters of Social and Humanistic Sciences. 5(2013) 1-9. ISSN 2300-2697.

Kobasa, S.C, Maddi,S.R, & Kahn, S. (1982). Hardiness and Health: A Prospective Study. Journal of Psychology and Social Psychology. Vol. 42, No. 1, 168-177.

Martina, Anggra. (2012). Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Dr. Moehammad Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor (RSPG). Skripsi. Jakarta. Universitas Indonesia.

Maddi (2013). Personal Hardiness as The Basis for Resilience. SpringerBriefs in Psychology. DOI: 10.1007/978-94-007-5222-1_2.

Maddi & Khoshaba. (2005). Resilience at Work: How to Succeed No Matter What Life Throws at You. United States of America. AMACOM.

Magai, Consedine, King,& Gillespie. (2003). Physical Hardiness and Styles of Socioemotional Functioning in Later Life. Journal of Gerontology; PSYCHOLOGICAL SCIENCES. Vol 58B, No.5, P269-P269. Newyork.

McRae, Ochsner, Mauss, Gabrieli, & Gross. (2008). Gender Differences in Emotion Regulation: An fMRI Study of Cognitive Reappraisal. Journal GPIR (Group Processes & Intergroup Relations. Vol. 11 (2) 143-162. Sagepub.com

Morrisan. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta. Kencana.

Moustaka, E,. & Constantinidis, T.C. 2010. Sources and effects of work-related stress in nursing. Health science journal, Vol 4, No 4, 210-216.

Murray, Rachel. (2006). Managing Your Stress; A Guide for Nurses. London. Royal College of Nursing.

Parkins, R. (2012). Gender and Emotional Expressiveness: An Analysis of Prosodic Features in Emotional Expression. Journal. Griffith Working Paper in Pragmatics and Intercultural Communication. 5, 1 (2012), 46-54.

Reivich, and Shatte. (2002). The Resilience Factor. Newyork. Broadways Book

(32)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sajadi, Kiakojouri, & Hatami. (2012). The Relationship Between Anxiety and Difficulties in Emotional Regulation with General Health and Psychological Hardiness in Students of Islamic Azad University, Tonekabon Branch (2011-2012). Indian Journal of Fundamental and Apllied Life Sciences. Vol. 2 (3) July-September, pp. 117-125. ISSN: 2231-6345. Iran.

Santrock, J.W. (2002). Life Span Development Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sami’an dan Revalicha. (2013). Perbedaan Stres Kerja ditinjau dari Shift Kerja pada Perawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. Vol. 2 No.1. Universitas Airlangga. Surabaya.

Samosir & Syahfitri. (2008). Faktor Penyebab Stres Kerja Pustakawan pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Vol.4, No. 2, Desember 2008. Sumatera Utara.

Sari, Indah. (2013). Hardiness dengan Problem Focus Copying pada Wanita Karir. Jurnal Online Psikologi. Vol. 01 No. 02, thn 2013. Malang

Sheard, Michael. (2009). Hardiness Commitment, Gender, and Age Differentiate University Academic Performance. British Journal of Educational Psychology (2009), 79, 189-204. DOI: 10.1348/000709908X304406.

Sheppes & Levin. (2013). Emotion Regulation Choice: Selecting Between Cognitive Regulation Strategies to Control Emotion. Article. Frontiers in Human Neuroscience. . DOI: 10.3389/fnhum.2013.00179. TelAviv, Israel.

Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung. PT Refika Aditama

Siregar,Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Smith & Segal R. (2013). Stress Management. [Online]. Tersedia di: (http://www.helpguide.org/mental/stress_management_relief_coping.htm). Diakses pada: 06 Januari 2014.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Thompson, Ross. (2013). Emotion Regulation: A Theme in Search of Definition. Society for Research in Child Development.

Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta. Rajawali Press.

(33)

Avinda Rizki Kusumaningtyas, 2015

Hubungan Kepribadian Hardiness Dengan Kemampuan Regulasi Emosi Perawat Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Welborn et.al. (2009). Variation in Orbitfrontal Cortex Volume: Relation to Sex, Emotion Regulation and Affect. Social Cognitive and Affective Neuroscience. Yale University.

Widuri. (2012). Regulasi Emosi dan Resiliensi Mahasiswa Tahun Pertama. Jurnal Humanitas.Vol. IX, No. 2 Agustus 2012. Yogyakarta.

Widhiarso & Sumintono. (2013). Aplikasi Model Rasch Untuk Penelitian

Ilmu-ilmu Sosial”. Bandung. Trim Komunikata Publishing House.

Widyasari, Putri. (2010). Stress Kerja. [Online]. Tersedia di

(http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/area-terapan-mainmenu-30/organisasi-mainmenu-66/stres-kerja-mainmenu-72). Diakses pada: 29 Desember 2013 pukul 23.38.

Yuliani, Risa. (2013). Emosi Negatif Siswa Kelas XI SMA N Sungai Limau. Jurnal Ilmiah Konseling. Vol. 2, No. 1 hlm. 151-155. Padang.

Gambar

Tabel 3.1.  Populasi Perawat di Rumah Sakit Swasta Kota Bandung
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen regulasi emosi (sebelum ujicoba)
tabel rumus
Tabel 3.6 Norma Kriteria Kemampuan Regulasi Emosi
+6

Referensi

Dokumen terkait

dan dianggap sebagai ta’wil yang sesat. Kaum Hasyawiah adalah para penganut aliran yang sangat ekstrim dalam mengartikan – secara harfiah- ayat-ayat al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi

San Artha Utama hanya 2 kali dalam setahun dan kurangnya porsi pelatihan serta tidak menyeluruhnya karyawan yang mendapatkan pelatihan.Mengingat bahwa kurang cekatannya

Game Edukasi Pengenalan Nama Buah Dalam Bahasa Inggris Untuk Siswa Sd Kelas 4, Universitas Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia, Kediri.. Setiawan Mohammad

Jadi pembelajaran yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah suatu proses interaksi belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran Pendidikan

Mazhab akbariyyun ada- lah mazhab yang mengatakan bahwa akhbar (ucapan para imam maksum ter- masuk Nabi saw.) sebagai sumber terpenting hukum yang tunggal yang harus

Saya yang bertanda tangan di di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Audit Manajemen, Pendidikan dan Pelatihan, serta

 Students are able to conduct analysis for abnormal shape to the normal form that refers to the normalization rules based design modeling diagram E-R to be converted into a

Pada proses pembelajaran hasil siswa tergantung bagaimana proses pembelajaran itu sendiri, dengan model think talk write ini siswa di tuntut untuk memahami permasalahan, dan