1 BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Program pendampingan keluarga (PPM) adalah salah satu program unggulan yang dilaksanakan dalam Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD) XIII tahun 2016. Program Pendampingan Keluarga atau KK Dampingan merupakan program yang bermaksud untuk memberdayakan keluarga dengan menerapkan fungsi-fungsi keluarga sehingga dapat menciptakan keluarga bahagia dan sejahtera. Fungsi-fungsi keluarga, diantaranya fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih dan sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Peran mahasiswa dalam program ini adalah membantu dalam mengidentifikasi dan membantu untuk mendorong pengatasan permasalahan yang dialami keluarga (problem solver) sehingga mampu meningkatkan rasa kepedulian mahasiswa terhadap kehidupan di sekelilingnya. Program Pendampingan Keluarga ini juga merupakan kesempatan yang berharga bagi mahasiswa untuk menerapkan keilmuan dan pola pikir yang telah dibangun selama menempuh pendidikan.
Program KK Dampingan di Desa Bunga Mekar meliputi di tujuh dusun, diantaranya Dusun Pundukaha Kaja, Dusun Pundukaha Kelod, Dusun Sompang, Dusun Sebuluh Kaja, Dusun Batu Gaing, Dusun Penangkidan dan Dusun Karang Dawa. Mahasiswa peserta KKN di Desa Bunga Mekar yang berjumlah 17 orang disebar di ketujuh dusun tersebut untuk mendampingi KK yang telah ditunjuk oleh Kepala Dusun di Lingkungan Desa Bunga Mekar sehingga terdapat 3 orang atau 2 orang yang bertugas di setiap dusun. Penulis memperoleh KK Dampingan yang terdapat di Dusun Sompang. Profil dari Keluarga Dampingan adalah sebagai berikut.
2 1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas Keluarga Dampingan
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
1. I Ketut Suwitra Kawin 38 tahun SMP Buruh/Petani Suami 2. Ni Kadek Ayuni Kawin 35 tahun SD Petani/Pekebun Istri 3. Ni Wayan Luh
Budi Lestari
Belum
Kawin 15 tahun SMP Pelajar Anak
4. Ni Kadek Ariani Belum
Kawin 11 tahun SMP Pelajar Anak
5. I Komang Budiana Belum
Kawin 6 tahun SD Pelajar Anak
Keluarga Bapak Ketut Suwitra bertempat tinggal di Dusun Sompang, Desa Bunga Mekar. Keluarga Bapak Ketut Suwitra terdiri dari 5 orang anggota, yaitu Bapak Ketut Suwitra atau yang akrab disapa Pak Las sebagai suami sekaligus kepala keluarga, dan Ibu Ni Kadek Ayuni yang akrab disapa Mek Las sebagai Ibu Rumah Tangga, dan 3 orang anak, yaitu Ni Wayan Luh Budi Lestari, Ni Kadek Ariani dan I Komang Budiana.
Perekonomian Keluarga Bapak Ketut Suwitra sehari-hari ditanggung oleh Bapak Ketut Suwitra dan dibantu oleh Ibu Kadek Ayuni. Bapak Ketut Suwitra bekerja di Bali sebagai buruh bangunan beberapa waktu lalu, namun saat ini Bapak Ketut Suwitra bekerja sebagai pegawai Pom Bensin di daerah Sukawati, Gianyar. Kondisi perekonomian Keluarga Bapak Ketut Suwitra menyebabkan Bapak Ketut Suwitra meninggalkan istri dan anak- anaknya untuk bekerja di Bali. Bapak Ketut Suwitra kembali pulang ke rumahnya kira-kira setiap 2 minggu sekali atau ketika terdapat hari-hari suci keagamaan. Ibu Kadek Ayuni dalam kesehariannya berperan sebagai Ibu Rumah Tangga yang menjaga dan merawat anak- anaknya serta pergi ke ladang untuk memberi makan sapi milik saudaranya (nandu). Ibu Kadek Ayuni juga melakukan aktivitas lainnya yang dilakukan di ladang, seperti bercocok tanam. Adapun beberapa hasil ladang Ibu Kadek Ayuni, yaitu jambu mente, mangga, jeruk, singkong, kelapa dan jagung. Namun, kondisi tanah yang berkapur menyebabkan hasil
3
ladang Ibu Kadek Ayuni tidak menentu. Jarak ladang Ibu Kadek Ayuni cukup jauh, sehingga Ibu Kadek Ayuni harus berjalan ke ladang dengan jarak cukup jauh pada pagi dan sore hari.
Keluarga Bapak Ketut Suwitra memiliki tiga orang anak, yaitu Ni Wayan Luh Budi Lestari, Ni Kadek Ariani, dan I Komang Budiana. Ketiga anak tersebut masih menempuh pendidikan. Ni Wayan Luh Budi Lestari dan Ni Kadek Ariani menempuh pendidikan SMP, dimana Lestari duduk di kelas 3 SMP dan Ariani duduk di kelas 1 SMP. I Komang Budiana duduk di kelas 1 SD.
Kondisi rumah Bapak Ketut Suwitra tergolong sederhana. Beberapa waktu terakhir, Bapak Ketut Suwitra memperoleh bantuan bedah rumah sehingga kondisi rumah beliau lebih baik. Namun, kondisi bangunan dapur Bapak Ketut Suwitra masih sangat sederhana dan bahan bakar untuk memasak masih memanfaatkan kayu bakar.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga I Ketut Suwitra dan Ni Kadek Ayuni memenuhi kebutuhan sehari-hari dari penghasilan I Ketut Suwitra. I Ketut Suwitra bekerja sebagai petugas pom bensin di Gianyar, Bali. Namun, berdasarkan keterangan dari Ibu Kadek Ayuni, penghasilan Bapak tidak menentu. Di sisi lain, Ibu Kadek Ayuni juga bekerja ke Ladang setiap harinya untuk memberi makan sapi dan bercocok tanam, seperti menanam kacang hijau, singkong, kelapa, dsb. Hasil ladang dari Ibu Kadek Ayuni tidak menjadi sumber penghasilan utama keluarga. Selama ini, hasil ladang hanya digunakan sendiri sehingga belum mendukung perekonomian keluarga.
Namun, apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, hasil ladang dari Ibu Kadek Ayuni dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
- Sumber Penghasilan
Sumber penghasilan dari Keluarga Bapak I Ketut Suwitra dari pekerjaan Bapak I Ketut Suwitra dan Ibu Kadek Ayuni. Bapak I Ketut Suwitra dan adalah sebagai petugas pom bensin di daerah Gianyar, Bali. Sumber penghasilan keluarga dari Ibu Kadek Ayuni adalah sebagai petani di ladang.
4 1.2.2 Pengeluaran keluarga
- Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran sehari-hari yang dikeluarkan oleh keluarga Bapak I Ketut Suwitra, seperti untuk membeli bahan makanan, uang bekal 3 orang anak yang masih sekolah, biaya bensin dan biaya tak terduga. Biaya bekal anak-anak Bapak I Ketut Suwitra, antara lain, Lestari Rp 3.000/ hari, Ariani Rp 3.000/hari dan Komang Rp 2.000/hari. Biaya tak terduga yang mungkin dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Suwitra, seperti biaya untuk mengikuti sabung ayam (tajen), dimana Bapak Ketut Suwitra gemar sabung ayam, sehingga tidak dapat dipungkiri biaya tak terduga selalu dikeluarkan, khususnya untuk mengikuti sabung ayam.
- Pengeluaran Bulanan
Pengeluaran Bulanan keluarga Bapak I Ketut Suwitra adalah sebagai berikut. Biaya listrik setiap bulan, yaitu sebesar Rp 25.000.
- Pengeluaran Tahunan
Pengeluaran Tahunan keluarga Bapak I Ketut Suwitra adalah sebagai berikut. Biaya kegiatan sosial di masyarakat setiap tahunnya adalah Rp 700.000. Biaya ini menjadi pengeluaran keluarga Bapak I Ketut Suwitra sebab Bapak I Ketut Suwitra bekerja di Bali, sehingga tanggung jawab sosial ditebus dengan pembayaran iuran tersebut. Biaya tahunan yang dikeluarkan oleh keluarga Bapak I Ketut Suwitra, seperti biaya sekolah anak, seperti untuk membeli baju seragam, membeli alat tulis, dan buku-buku LKS.
- Pendidikan
Bapak Ketut Suwitra saat ini masih menanggung biaya pendidikan untuk tiga orang anaknya. Berdasarkan hasil diskusi dengan anak-anak Bapak I Ketut Suwitra, pengeluaran untuk biaya sekolah anak-anak, meliputi pembayaran baju dan buku LKS. Selain itu, Bapak Ketut Suwitra juga perlu menyediakan uang bekal atau uang saku bagi anak-anaknya. Uang bekal yang diberikan setiap hari adalah Rp 5.000 untuk Lestari dan Ariani. Lestari memperoleh beasiswa miskin sehingga keluarga ini sedikit terbantu dalam hal pendidikan.
5
Jumlah beasiswa yang diperoleh adalah sebesar Rp 750.000 per tahun. Namun, kendala dalam hal pendidikan dialami oleh anak ketiga dari Bapak Ketut Suwitra dimana anak yang akrab disapa Komang Markus ini seringkali malas belajar dan enggan untuk pergi ke sekolah sehingga Ibu Kadek Ayuni perlu memberikan perhatian lebih untuk mendidik Komang.
- Kesehatan
Keluarga Bapak I Ketut Suwitra saat ini belum memiliki jaminan kesehatan.
Pengobatan awal jika terdapat keluarga yang sakit adalah menggunakan obat-obatan tradisional. Hal ini juga disebabkan karena jarak yang cukup jauh dengan puskesmas dan belum dimilikinya jaminan kesehatan. Permasalahan kesehatan yang dialami keluarga Bapak Ketut Suwitra adalah anaknya, komang memiliki banyak luka pada kakinya sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut. Selain itu, pekerjaan Ibu Kadek Ayuni yang mengharuskan Ibu Kadek Ayuni pergi ladang yang cukup jauh rentan mengalami pegal- pegal pada kaki dan badannya, demikian pula dengan Bapak Ketut Suwitra. Permasalahan lain seputar kesehatan adalah program keluarga berencana (KB), dimana Bapak Ketut Suwitra dan Ibu Kadek Ayuni telah memiliki 3 orang anak namun saat ini tidak menggunakan KB
- Sosial
Keluarga Bapak I Ketut Suwitra dalam kehidupa social sebagai masyarakat Dusun Sompang memiliki kewajiban untuk mengikuti aktivitas social yang dilaksanakan di Dusun Sompang. Namun hal yang menjadi kendala adalah Bapak I Ketut Suwitra harus bekerja ke Bali sehingga tidak dapat secara rutin mengikuti kegiatan social di Dusun Sompang. Untuk menebus hal tersebut, biasanya Bapak I Ketut Suwitra membayar iuran yang bersifat tahunan, yaitu sebesar 700 rb/tahun.
6 - Kerohanian
Keluarga Bapak I Ketut Suwitra beragama Hindu sehingga tidak terlepas dari kegiatan- kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan pada rentang waktu pelaksanaan KK Dampingan adalah kegiatan melaspas bangunan rumah yang diperoleh dari program bedah rumah, piodalan di Pura, Tumpek Wariga, Purnama dan Tilem.