• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. adalah suatu kegiatan jasa (Service Activity)yang berfungsi untuk. memilih di antara beberapa alternatif.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. adalah suatu kegiatan jasa (Service Activity)yang berfungsi untuk. memilih di antara beberapa alternatif."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Menurut Accounting Principle Board Statement No. 4: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa (Service Activity)yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, tentang entitas – entitas ekonomi yang dianggap berguna dalam pengambilan keputusan, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam penentuan pilihan – pilihan logis, yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif.

Soemarso S. R (2004), American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur, melaporkan informasi ekonomi, dan memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Kieso: Akuntansi adalah pengindentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada pemakai yang berkepentingan.

1.1.1 Laporan Keuangan

Menurut PSAK No. 1, laporan keuangan adalah catatan informasi

keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat

(2)

digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

 Laporan Laba Rugi Komprehensif

 Neraca

 Laporan Arus Kas

 Laporan Perubahan Modal / Ekuitas

 Catatan Atas Laporan Keuangan

2.1.2 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (Income Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi. Peran dari laporan laba rugi adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan serta mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang di dapat dalam suatu periode.

2.1.2.1 Format laporan laba rugi

Laba bersih berasal dari transaksi pendapatan dan beban.

Transaksi - transaksi ini diikhtisarkan dalam laporan laba rugi.

Metode pengukuran laba ini dikenal sebagai pendekatan transaksi

(3)

(transaction approach) karena berfokus pada aktivitas yang berhubungan dengan laba yang telah terjadi selama periode akuntansi.

Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield (2011) adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan

Arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva atau pelunasan kewajibannya selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

2. Beban

Arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva atau penambahan kewajibannya selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

2.1.2.2 Teori Pendapatan Menurut Beberapa Ahli

Berbagai karakteristik dilekatkan pada pengertian

pendapatan. Berbagai sumber memaknai pendapatan yang kurang

lebih sama walaupun terdapat variasi.

(4)

Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisi pendapatan dan untung (gains) sebagai berikut:

“Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of its liabilities (or combination of both) from delivering or producing goods, rendering services, or other activities that constitute the entity’s ongoing major or central operations.” (prg. 78)

“Gains are increases in equity (net assets) from peripheral or incidental transaction of an entity and from all other transactions and other events and circumstances affecting the entity except those that result from revenues or investments by owners.” (prg. 82)

Paton dan Littleton (1970) mengkarakterisasi pendapatan sebagai berikut:

“Revenue is the product of the enterprise, measured by the amount of new assets received from customers; … Stated in terms of assets the revenue of the enterprise is represented, finally, by the flow of founds from the customers or patrons in exchange for the product of the business, either commodities or services.” (Pg. 47)

Dalam Standar Akuntansi Keuangan, IAI mengadopsi

definisi pendapatan dari IASC yang menempatkan pendapatan

(revenue) sebagai unsur penghasilan (income) sebagai berikut :

(5)

“Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau perangkat tambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan dengan peserta ekuitas.

Definisi penghasilan baik pendapatan dan keuntungan, pendapatan timbul dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan disebut dengan berbagai nama yang berbeda termasuk penjualan, biaya, bunga, dividen, royalti, dan sewa. Keuntungan merupakan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan demikian tidak berbeda di alam dari pendapatan. Oleh karena itu, mereka tidak dianggap sebagai merupakan elemen yang terpisah dalam kerangka kerja ini”

Menurut Zaki Baridwan dalam Buku Intermediate Accounting merumuskan pengertian pendapatan adalah:

“Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha”

Pendapatan menurut Theodorus. M. Tuanakotta dalam buku

“Teori Akuntansi” adalah sebagai berikut :

(6)

“Pendapatan adalah inflow of assets ke dalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa”. (2000;153)

Dari beberapa definisi di atas, dapat diikhtisarkan karakteristik pendapatan sebagai sebagai berikut:

1. Aliran masuk atau kenaikan aset (inflows or other enhancements of asset)

2. Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang menerus (activities that constitute the entity’s ongoing major or central operations, in the course of the ordinary activities)

3. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban (settlements of liabilities, decreases in liabilities, gross decreases in liabilities).

4. Suatu entitas (of an entity, of an enterprise).

5. Produk perusahaan (goods and services, product of the enterprise).

6. Pertukaran produk (exchange for the product).

7. Menggunakan beberapa namaatau mengambil beberapa

bentuk (sales, fees, interests, dividends, royalties, and

subscribtion).

(7)

8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas (Result in increases in equity, change owner’s equity).

Penjelasan untuk 8 karakteristik tersebut sebagai berikut:

1. Kenaikan Aset

Paton dan littleton (1970, hlm. 47) menyebutkan bahwa aset dapat bertambah karena berbagai transaksi, kejadian atau keadaan sebagai berikut. Pendapatan dianggap baru ada setelah transaksi penjualan terjadi.

Dengan kata lain pendapatan timbul karena peristiwa atau transaksi pada saat tertentu.

2. Operasi Utama

Kegiatan operasi ini diwujudkan dalam bentuk memproduksi dan mengirim berbagai barang kepada pelanggan atau menyerahkan atau melaksanakan berbagai jasa.

Pengertian ”operasi utama” dalam hal ini lebih

dikaitkan dengan tujuan utama perusahaan yaitu

menghasilkan produk atau jasa untuk mendatangkan laba

(profit-directed activities) dan bukan untuk membatasi

jenis produk utama dan produk samping. Pengertian

operasi dalam klasifikasi ini adalah statemen aliran kas

yaitu, operasi (operating), investasi (investing), dan

pendanaan (financing).

(8)

3. Penurunan Kewajiban

Pendapatan tidak hanya didefinisi dari sudut kenaikan aset tetapi juga dari penurunan atau pelunasan kewajiban. Hal ini terjadi bila suatu entitas telah mengalami kenaikan aset sebelumnya misalnya menerima pembayaran di muka dari pelanggan. Penerimaan ini bukan merupakan pendapatan karena perusahaan belum melakukan prestasi yang menimbulkan hak penuh atas aset yang diterima. Oleh karena itu, jumlah rupiah yang diterima biasanya diperlakukan sebagai pendapatan tangguhan (deferred revenues) yang statusnya adalah kewajiban sampai ada prestasi dari perusahaan berupa pengiriman barang atau pelaksanaan jasa.

4. Suatu Entitas

Hubungan perusahaan dengan pemilik adalah hutang-piutang, pada saat aset naik sebagai pendapatan utang perusahaan kepada pemilik juga naik dengan jumlah yang sama

.

5. Produk Perusahaan

Definisi yang netral terhadap konsep aliran adalah

definisi oleh Paton dan Littleton yang menyatakan bahwa

pendapatan adalah produk perusahaan (walaupun disebut

produk, produk di sini meliputi pula jasa yang dihasilkan

perusahaan). Pengertian semacam ini sesuai dengan

(9)

konsep upaya dan capaian (effort and accomplishment) yaitu pendapatan merupakan capaian dari upaya produktif perusahaan. Produk merupakan capaian dari tiap kegiatan produktif.

6. Pertukaran Produk

Paton dan littleton memasukan kata pertukaran (exchange) dalam definisinya karena pendapatanakhirnya harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat dalam sistem pembukuan. Satuan moneter yang paling objektif adalah kalau jumlah rupiah tersebut merupakan hasil transaksi atau pertukaran antara pihak independen.

7. Berbagai bentuk dan nama pendapatan

Pendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun. Pendapatan untuk perusahaan perdagangan, misalnya, disebut dengan penjualan.

8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas

Pendapatan mengakibatkan kenaikan ekuitas, namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua kenaikan ekuitas merupakan pendapatan. Untung (Gains) mempunyai pengaruh terhadap kenaikan ekuitas.

Karakteristik yang melekat pada pengertian untung adalah:

(10)

a. Kenaikan ekuitas (aset bersih)

b. Transaksi periferal atau insidental (bukan merupakan utama)

c. Selain yang berupa pendapatan atau investasi oleh pemilik.

2.1.3 Pengakuan Pendapatan

Pendapatan sebagai produk perusahaan tidak mengisyaratkan berapa jumlahnya dan kapan harus dicatat tetapi lebih mengisyaratkan bahwa pendapatan memang ada atau terwujud (to exist).

Pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui kalau memenuhi kualitas keterukuran (measurability) dan keterandalan (reliability). Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam bentuk kriteria pengakuan pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk perusahaan, kriteria keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk tersebut dan kriteria keterandalan berkaitan dengan masalah apakah jumlah tersebut objektif serta dapat diuji kebenarannya. Kedua kriteria harus dipenuhi untuk pengakuan pendapatan. Dengan kata lain, pendapatan belum terrealisasi sebelum terjadinya penjualan (transfer produk) yang nyata ke pihak lain.

Sebaliknya, terjadinya kontrak penjualan belum cukup untuk menandai eksistensi

pendapatan sebelum barang/jasa sudah cukup selesai dikerjakan atau diserahkan

kepada pelangganan. Dengan kata lain, pendapatan belum terbentuk sebelum

(11)

perusahaan melakukan upaya produktif. Untuk menjabarkan kriteria kualitas informasi menjadi kriteria pengakuan pendapatan, perlu dipahami dua konsep penting, yaitu pembentukan pendapatan (earning of revenue) dan realisasi pendapatan (realization of revenue).

2.1.3.1 Pembentukan Pendapatan

Pembentukan pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak (to be earned) bersamaan dengan dan melekat pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Konsep pembentukan ini sering disebut pendekatan proses pembentukan pendapatan (earning process approach) atau pendekatan kegiatan (activities approach).

2.1.3.2 Realisasi Pendapatan

Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan

terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak

dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk baik

produk telah selesai dan diserahkan atau maupun belum dibuat

sama sekali. Dengan kata lain, pendapatan terbentuk pada saat

(12)

produk selesai dikerjakan dan terjual langsung atau pada saat terjual atas dasar kontrak penjualan (barang mungkin belum jadi atau belum diserahkan). Berdasarkan konsep, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan atau kontrak sehingga sebelum transaksi atau kontrak tersebut terjadi pendapatan belum terjadi atau terbentuk.

Pendekatan ini oleh Hendriksen dan van Breda (1991) disebut pendekatan transaksi (transaction approach).

2.1.4 Kriteria Pengakuan Pendapatan

FASB mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan (dan untung) yang keduanya harus dipenuhi yaitu (SFAC No. 5, prg. 83):

a. Terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized or realizable) - Ketika barang atau jasa telah terjual.

b.

Terbentuk / Terhak (Earned) -

Misal ketika perusahaan telah menunaikan kewajibannya.

Jika kedua hal diatas harus dipenuhi, Berikut beberapa kaidah pengakuan (recognition rule):

1. Pada saat kontrak penjualan

Terjadi apabila perusahaan telah menanda tangani kontrak

penjualan dan bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai

kontrak tetapi perusahaan belum memproduksi barang.

(13)

2. Selama proses produksi secara bertahap

Dalam industri tertentu, pembuatan produk memerlukan waktu yang cukup lama, seperti pada industri konstruksi. Dalam hal ini pengakuan pendapatan dapat diakui secara bertahap sejalan dengan kemajuan proses produksi atau yang disebut metode persentase penyelesaian (percentage-of-completition) atau sekaligus ketika proyek selesai dan diserahkan (completed contract method).

3. Pada saat produksi selesai

Jika sebelumnya telah ada kontrak maka kedua kriteria telah dipenuhi ketika produk selesai, pendapatan bisa diakui, namun jika tidak ada kontrak sebelumnya maka hanya salah satu kriteria saja yang terpenuhi. Namun dalam industri ekstraktif (pertambangan) termasuk pertanian, yang mempunyai pasar yang cukup luas dan harga yang sudah pasti (berapapun jumlahnya pasti akan terserap oleh pasar), pendapatan dapat diakui ketika produk telah selesai diproduksi.

4. Pada saat penjualan

Pengakuan ini merupakan dasar yang paling umum karena

pada saat penjualan, kriteria penghimpunan dan relisasi telah

terpenuhi.

(14)

5. Pada saat kas terkumpul

Pengakuan dasar kas digunakan untuk transaksi penjualan yang barang atau jasanya telah diserahkan/dilaksanakan tetapi kasnya baru akan diterima secara berkala dalam waktu yang cukup panjang.

Maka dari itu pendapatan diakui sejumlah kas yang diterima pada akhir periode.

2.1.4.1 Pengukuran dan Ruang Lingkup Pendapatan

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima.Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya oleh persetujuan antara pembeli atau pengguna tersebut.

1. Penjualan Barang

Pendapatan dari penjualan barang diakui seluruh kondisi berikut dipenuhi:

 Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli

 Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektifatas barang yang dijual

 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal

(15)

 Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas

 Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.

2. Penjualan Jasa

Pendapatan dari penjualan jasa diakui seluruh kondisi berikut dipenuhi:

 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal

 Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas

 Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal

 Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara andal.

2.1.5 Jasa Konstruksi

"Jasa Konstruksi" adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa

konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi. Jasa konstruksi disebut juga usaha

dalam sektor ekonomi yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau

pelaksanaan dan atau pengawasan suatu kegiatan konstruksi untuk membentuk

(16)

suatu bangunan atau bentuk fisik lain yang dalam pelaksanaan penggunaan atau pemanfaatan bangunan tersebut menyangkut kepentingan dan keselamatan masyarakat pemakai/pemanfaat bangunan tersebut, tertib pembangunannya serta kelestarian lingkungan hidup. Dibagi menjadi 3 macam yaitu: Perencana konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa perencanaaan dalam konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi, ini umumnya disebut Konsultan Perencana. Pelaksana konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir hasil pekerjaan konstruksi, yang umumnya disebut Kontraktor Konstruksi.Pengawasan konstruksi yaitu kegiatan yang memberikan layanan jasa pengawasan baik sebagian atau keseluruhan pekerjaan pelaksanaan konstruksi mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir konstruksi.

2.1.5.1 Dasar Pengakuan Pendapatan Kontrak Pada Jasa Konstruksi

PSAK 34, Paragraf 22 menyebutkan:

“Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka

pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak

konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan

memerhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir

(17)

periode pelaporan.Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai beban.”

Ada 3 kunci utama yang perlu dipahami dari pernyataan standar ini, yaitu:

 Pendapatan dan biaya kontrak konstruksi dapat diakui jika hasil kontrak dapat diestimasi secara handal;

 Pengakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas (sesuai kontrak tentunya); dan

 Jika diperkirakan biaya aktivitas konstruksi diperkirakan lebih tinggi dari hasilnya, maka segera diakui sebagai biaya (atau beban).

Rumusan kontrak konstruksi dibagi menjadi 2 macam yaitu: (a) kontrak harga tetap; dan (b) kontrak biaya-plus.

PSAK 34 memberikan panduan mengenai kriteria yang harus dipenuhi oleh pendapatan dan biaya kontrsuksi agar bisa dikatakan “dapat diestimasi secara handal”, yaitu:

a. Kontrak Harga Tetap

Kontrak Harga Tetap adalah kontrak konstruksi dengan syarat

bahwa kontraktor telah menyetujui nilai kontrak yang telah

ditentukan, atau tarif tetap yang telah ditentukan per unit output,

(18)

yang dalam beberapa hal tunduk pada ketentuan-ketentuan kenaikan. Pada rumusan ini, hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal jika semua kondisi berikut ini dapat terpenuhi :

 Total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal;

 Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan kontrak tersebut akan mengalir ke entitas;

 Baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan

 Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal sehingga biaya kontrak aktual dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.

b. Kontrak Biaya-Plus

Kontrak Biaya-Plus adalah kontrak konstruksi di mana kontraktor mendapatkan penggantian untuk biaya-biaya yang telah diizinkan atau telah ditentukan, ditambah imbalan dengan persentase terhadap biaya atau imbalan tetap.

Pada rumusan ini, hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal 2 kondisi berikut ini terpenuhi :

1. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan

dengan kontrak tersebut akanmengalir ke entitas.

(19)

2. Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak, apakah dapat ditagih atau tidak ke pelanggan, dapat diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal.

2.1.5.2 Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi

Menurut PSAK 34 ada dua metode akuntansi yang sangat berbeda untuk kontrak konstruksi, yaitu:

1. Metode Kontrak Selesai

Metode kontrak selesai biasanya digunakan perusahaan yang mempunyai kontrak jangka pendek atau proyek yang memiliki resiko tidak dapat diestimasi secara andal.Pada metode ini, laba dilaporkan pada periode sewaktu proyek selesai. Metode pengakuan pendapatan dengan kontrak selesai dapat digunakan hanya pada saat tertentu, yaitu :

a. Jika suatu entitas terutama mempunyai kontrak jangka pendek

b. Jika syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase penyelesaian tidak dapat dipenuhi

c. Jika terdapat bahaya yang melekat dalam kontrak itu di luar risiko bisnis yang normal dan berulang.

Berdasarkan pendapat di atas pengakuan pendapatan

dengan kontrak selesai baru bisa dilaksanakan jika pengakuan

pendapatan dengan persentase penyelesaian tidak dapat

(20)

dilakukan.Dalam metode kontrak selesai biaya – biaya dari kontrak yang dikerjakan diakumulasikan, dan tidak ada pembebanan yang dilakukan atas rekening pendapatan, biaya dan laba kotor sampai dengan kontrak selesai dikerjakan.

2. Metode Persentase Penyelesaian

Metode pengakuan pendapatan persentase penyelesaian adalah metode pengakuan yang biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki kontrak jangka panjang, dimana jangka waktunya lebih dari satu periode akuntansi.Metode ini mencerminkan prestasi kerja masa berjalan atas penyelesaian kontrak lebih dari satu periode akuntansi. Metode persentase penyelesaian dalam pengakuan pendapatan kontrak akan memerlukan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi:

a. Total pendapatan kontrak harus dapat diukur secara andal.

b. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang berhubungan dengan kontrak tersebut akan tertagih dan mengalir ke perusahaan.

c. Baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak

maupun tahap penyelesaian kontrak pada tanggal neraca

dapat diukur secara andal.

(21)

d. Biaya kontrak yang dapat diatribusikan ke kontrak dapat diidentifikasi secara jelas sehingga biaya kontrak actual dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.

2.1.6 Pendapatan dan Biaya Kontrak Konstruksi

Ikatan Akuntan Indonesia, menyebutkan bahwa pendapatan kontrak terdiri dari:

a. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak.

b. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim dan pembayaran intensif :

 Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan.

 Dapat diukur secara andal.

Biaya kontrak menurut PSAK No. 34 (paragraf 15 s/d 19) Harga Pokok Jasa Konstruksi/ Biaya Kontrak adalah biaya suatu kontrak konstruksi yang terdiri atas:

a. Biaya yang berhubungan dengan kontrak tertentu.

b. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak pada umumnya

dan dapat dialokasikan ke kontrak tersebut

(22)

c. Biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pemberi kerja sesuai isi kontrak. Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kontrak meliputi, tetapi tidak terbatas pada:

 Biaya pekerja lapangan, termasuk penyelia.

 Biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi.

 Penyusutan sarana dan peralatan yan digunakan dalam kontrak tersebut.

 Biaya pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan dari dan ke lokasi pelaksanaan kontrak.

 Biaya penyewaan sarana dan peralatan.

 Biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung

berhubungan dengan kontrak tersebut dan estimasi biaya

pembetulan atau biaya lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

Buah yang dililin dengan konsentrasi 12% hingga minggu ke-8 penyimpanan hanya mengalami susut bobot 14,28% dan masih memiliki penampilan fisik (warna, kilap, keriput) yang

Penggunaan serbuk FeNi juga dilakukan penelitian oleh Huang (Huang, B., dkk 2003) yang menyatakan bahwa pemilihan sistem pengikat (binder) pada feedstocks dengan

Berdasarkan ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa LoC internal mendorong seseorang untuk giat belajar, mandiri, memiliki cita-cita, merasa tertantang dengan

Tetapan kopling ini menunjukkan bahwa proton H7 mengkopling proton H8 terikat secara visinal dengan konformasi relatif ekuatorial-aksial pada sistem sikloheksana. Hal ini

Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih dan menerapkannya model pembelajaran inkuiri sehingga dapat memberikan kesempatan secara luas kepada siswa untuk

Polen yang telah disimpan selama dua bulan dapat digunakan untuk menyerbuk dengan jumlah yang lebih rendah tanpa menurunkan jumlah buah normal yang terbentuk. Penambahan

Anemia hemolitik adalah suatu keadaan anemia yang terjadi oleh karena meningkatnya penghancuran dari sel eritrosit yang diikut dengan ketidakmampuan sum-sum tulang dalam

Kegagalan Pekerjaan Konstruksi (seperti disebutkan dalam Pasal 1 angka 2 UU No. 18 Tahun 1999) yaitu keadaan hasil pekerjaan konstruksi baik sebagian maupun