• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMKN 1 SINJAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMKN 1 SINJAI"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMKN 1 SINJAI

TIM PENYUSUN Ketua Tim:

Syarifuddin, S.Pd.,M.Pd.

Anggota Tim:

Nur Azmy Karmila

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)

MUHAMMADIYAH SINJAI TAHUN 2019

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul

:

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMKN 1 SINJAI

Nama Peneliti : Syarifuddin, S.Pd., M.Pd.

NIDN/NIDK : 2105049004 Jabatan

Fungsional : Asisten Ahli Program Studi : Tadris Matematika

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

No. HP :

E-mail :

Anggota :

Nama Lengkap

: Nur Azmy Karmila Sumber

Pendanaan : IAI Muhammadiyah Sinjai

Sinjai,21 Jumadil Akhir 1441 H 15 Februari 2020 M Menyetujui

Ketua LP2M

Sudirman P., S.Pd.I., M.Pd.I.

NBM 1191540

Dosen Peneliti,

Syarifuddin, S.Pd., M.Pd.

NIDN 2105049004 Mengetahui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIM Sinjai,

Dr. Hardianto Rahman, M.Pd.

NBM. 970458

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

DAFTAR ISI ... ii

RINGKASAN ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Definisi Analisis ... 5

B. Defenisi Guru ... 5

C. Definisi Kompetensi ... 6

D. Kompetensi Pedagogik ... 6

1. Defenisi Kompetensi Pedagogik ... 9

2. Komponen Kompetensi Pedagogik ... 8

E. Kompetensi Pedagogik Guru ... 9

1. Pengertian Kompetensi Guru ... 9

2. Kompetensi Guru di Indonesia ... 10

BAB III METODE PENELITIAN ... 11

A. Lokasi Penelitian ... 11

B. Jenis Penelitian ... 11

C. Variabel Penelitian ... 11

D. Subjek Penelitian ... 11

E. Teknik Pengumpulan data ... 11

F. Teknik Analisis data ... 12

F. Fokus Penelitian ... 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 13

A. Hasil Penelitian ... 13

B. Pembahasan ... 25

BAB V PENUTUP ... 27

A. Kesimpulan... 27

B. Saran ... 27

BAB V BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ... 29

A. Anggaran Biaya ... 29

B. Jadwal Penelitian ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31 Lampiran

(4)

iv

RINGKASAN/ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Di SMKN 1 Sinjai. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan tentang analisis komoetensi pedagogik guru di SMKN 1 Sinjai. Fokus penelitian ini adalah bagaimana usaha Guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru di SMKN 1 Sinjai. Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.

Informan penelitian ini adalah guru kelas di sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumen. Data dianalisis melalui langkah-langkah mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, pada subjek guru FH kelas XII, bahwa guru tersebut mengembangkan kurikulum yang bervariasi dengan menggunakan kurikulum yang berbeda namun kedua kurikulum tersebut dapat digunakan dengan baik dan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

Kemudian pada subjek guru HM kelas XI, mempunyai kemampuan dalam memahami, mengelola materi pembelajaran yang ada pada buku paket serta wawasan yang dimiliki. Sedangkan pada subjek guru AM kelas X, memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.

Kata Kunci: kompetensi pedagogik, guru, pembelajaran

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tugas guru yang utama adalah mengajar dan mendidik murid di kelas dan di luar kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid yang mememrlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap utama untuk menghadapi hidupnya di masa depan. Menurut Badan Standar Pendidikan (2006: 88), yang dimaksud dengan kompetensi pedagogis adalah: kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan pendidikan; (b) pemahaman tentang peserta didik; (c) pengembangan kurikulum/silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Jejen Musfah, 2011:

30-31).

Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. Seorang guru harus memahami hakikat pendidikan dan konsep yang terkait dengannya. Di antaranya yaitu fungsi dan peran lembaga pendidkan, konsep pendidikan seumur hidup dan berbagai implikasinya, peranan keluargan dan masyarakat dalam pendidikan, pengaruh timbal balik antara sekolah, keluarga, masyarakat, system pendidikan nasional, dan inovasi pendidikan (Jejen Musfah, 2011: 31).

Pemahaman yang benar tentang konsep pendidikan tersebut akan membuat guru sadar posisi strategisnya di tengah masyarakat dan perannya yang besar bagi upaya pencerdasan generasi bangsa. Karna itu, mereka juga sadar bagaimana harus bersikap di sekolah dan masyarakat, dan bagaimana cara memenuhi kualifikasi statusnya, yaitu sebagai guru professional.

Guru yang baik memahamin bahwa mengajar bukan sekedar berbicara, dan belajar bukan sekedar mendengarkan. Guru yang efektif mampu menunjukkan bukan hanya apa yang ingin mereka ajarkan, namun juga bagaimana siswa dapat memahami dan menggunakan pengetahuan dan

(6)

2

keterampilan baru. Selanjutnya, mereka tahu apa yang dibutuhkan siswa, maka mereka memilih tugas yang produktif, dan mereka menyusun tugas ini melalui cara yang menimbulkan pemahaman. Akhirnya, mereka memantau keterlibatan siswa di sekolah, belajar produktif, dan tumbuh sebagai anggota masyarakat yang kooperatif dan bijaksana yang akan dapat berpartisipasi di masyarakat (Jejen Musfah, 2011: 32).

Untuk dapat melakukan hal tersebut, guru perlu memahami perkembangan anak dan bagaimana hal itu berpengaruh. Belajar dapat mengarahkan perkembangan anak ke arah yang positif. Di sini tugas guru bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang baik dan buruk, indah dan tidak indah, benar dan salah, tetapi berupaya agar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuannya dalam keseharian hidupnya di tengah keluarga dan masyarakat.

Guru merupakan organisator pertumbuhan pengalaman siswa. Guru harus dapat merancang pembelajaran yang tidak semata menyatu aspek kognitif, tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan dan sikap siswa.

Maka, guru haruslah individu yang kaya pengalaman dan mampu mentransformasikan pengalamannya itu pada para siswa dengan cara cara yang variatif.

Guru harus memahami bahwa siswa memiliki kapasitas untuk sukses di sekolah dan dalam kehidupan. Semua siswa mampu sukses dalam menyerap kurikulum melalui dorongan dan bantuan yang tepat. Yang utama adalah bagaimana agar setiap anak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang bermutu, baik fasilitas gedungnya, maupun pendidikannya.

Dengan demikian, dapat diketahui sampai sejauh mana pendidikan dapat mengembangkan kompetensi mereka masing-masing.

Tugas guru adalah berusaha menciptakan proses pengajaran yang memberikan harapan, bukan yang menakutkan. Dalam proses mengajar dan mendidik itu, setiap guru perlu memiliki kesabaran dan kasih sayang terhadap para siswanya. Sehingga mereka benar-benar menjadi pribadi yang dewasa.

(7)

3

Harapan guru agar siswa menjadi manusia dewasa saat mereka masih duduk di nbangku SD, SMP, atau SMA, kadang membuat guru melakukan tindakan irasional sebagai pendidik, yang seharusnya sadar bahwa para siswa memang masih dalam proses menjadi manusia dewasa. Jadi, guru harus mengambil langkah dan tindakan yang tepat dan mendidik pada saat menghadapi murid yang melanggar aturan.

Dalam penelitian ini ada beberapa penelitian sebelumnya yang hampir sama dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan. Penelitian sebelumnya tersebut antara lain:

1. Skripsi Oktarina Setiowati (2012) yang berjudul “Kompetensi Pedagogik Guru PAI di MI Muhammadiyah Kedungwuluh Lor Patikraja Kabupaten Banyumas”. Skripsi ini meneliti kompetensi pedagogik khususnya bagi guru PAI. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, karena penelitan yang peneliti lakukan merupakan kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru SMKN 1 Sinjai yang lebih menekankan kepada komponen kompetensi pedagogik.

2. Skripsi Wahyu Fatkhul Hidayat (2013) yang berjudul “Kompetensi Pedagogik Guru PAI di SD Karang Tengah” yang lebih memfokuskan pada pokok permaslahan guru, masih terdapat guru yang hanya lulusan DII, selain itu juga guru dalam melakukan pembelajaran lebih sering menggunakan metode cermah saja. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang meneliti tentang kompetensi pedagogik yang dilakukan oleh guru di SMKN 1 Sinjai yang lebih menekankan kepada komponen kompetensi pedagogik.

3. Skripsi Rohanah (2013) yang berjudul “Kompetensi sebagai Upaya Guru PAI untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SD N 3 Cihonje Kecamatan Gumelar” yang memfokuskan pada kemampuan memotivasi pada peserta didik. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang meneliti tentang kompetensi pedagogik yang dilakukan oleh guru di SMKN 1 Sinjai yang lebih menekankan kepada komponen kompetensi pedagogik.

(8)

4 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk memfokuskan permasalahan dengan rumusan masalah “Bagaimana Kompetensi Pedagogik Guru di Sekolah” ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskrisikan dan menganalisis kompetensi pedagogik guru di Sekolah.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kompetensi pedagogik.

Memberikan informasi tentang bagaimana seoarang guru yang harus memiliki kompetensi pedagogik.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini:

a. Bagi guru, memberikan wawasan untuk dapat memberikan kemampuanya lebih baik lagi dalam melakukan pembelajaran.

b. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat memperkaya wawasan dan sebagai sumbangsih bagi khasanah ilmu pengetahuan di IAIM Sinjai dalam bidang pendidikan.

(9)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Analisis

Menurut Berelson dan Kerlinger, analisis merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak (Wimmer dan Dominick). Sedangkan menurut Budd, analisis adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih (Rahmat Kriyantono, 2010: 232-233).

Defenisi analisis tersebut memberi gambaran tentang kegiatan membedah unsur-unsur dari sesuatu yang diteliti, dalam hal ini berarti membeda unsur- unsur laporan keuangan, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut dengan tujuan memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan mendalam atas sesuatu, dalam hal ini adalah laporang keuangan.

B. Defenisi Guru

Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tidak akan bisa berjalan tanpa ada keikutsertaannya dalam pembelajaran. Ia menjadi sumber yang dapat menghantarkan para siswanya menuai hasil yang diharapkan. Menurut Pasal 1 UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, yang dimaksud guru adalah pendidik profesional dan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (UUD No. 14, 2005: 2).

Guru juga bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa (Abdul Majid, 2007: 4).

Dengan demikian seorang guru harus benar-benar memiliki kompetensi yang memadai. Tidak hanya menguasai materi pelajaran melainkan juga

(10)

6

menguasai dan memahami tentang perencanaan pembelajaran, memilih metode pembelajaran yang tepat dan mengevaluasinya. Kompetensi tersebut harus selalu diolah dan dikembangkan sehingga semakin tinggi, diharapkan guru dapat melakukan tugas panggilannya dengan lebih baik dan bertanggung jawab (Paul Suparno, 2004: 47).

C. Defenisi Kompetensi

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (UUD No.14, 2005: 3).

Dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya (E. Mulyasa, 2007: 75).

D. Kompetensi Pedagogik

1. Defenisi Kompetensi Pedagogik

Untuk mendefinisikannya, ada baiknya terlebih dahulu didefinisikan secara terpisah. Hal ini bertujuan untuk menghindari kekeliruan dan sekaligus memberikan pemahaman yang utuh. Istilah kompetensi pedagogik berasal dari dua kata yaitu ‘kompetensi’ dan ‘pedagogik’.

Kata kompetensi dalam bahasa Inggris competency (competence) yang berarti kecakapan dan kemampuan (Jhon M. Echols, 2009: 135). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kompetensi diartikan sebagai kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu) (KBBI, 2008: 795).

Menurut Mulyasa kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan;

kompetensi menunjuk kepada performa dan perbuatan yang rasional untuk

(11)

7

memenuhi spesifikasi tertentu dalam melaksanaan tugas-tugas kependidikan (E. Mulyasa, 2013: 63). Sedangkan pada UU RI No. 14 tahun 2005, disebutkan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (UUD No.14, 2005: 7).

Dari beberapa definisi di atas dapatlah penulis simpulkan bahwa kompetensi itu kemampuan (meliputi seperangkat pengetahuan, keterampilan, perilaku) seseorang (dalam hal ini guru dan dosen) dalam melaksanakan sesuatu, yang diperoleh melalui pendidikan (dimiliki, dikuasai, dan dihayati).

Sedangkan pedagogik merupakan kata yang diserap dari bahasa latin

„pedagogos‟ yang artinya ilmu mengajar (Chris Watkins dan Peter Mortimore, 1999: 1). Saleh menjelaskan bahwa kata „pedagogik’ berbeda artinya dengan ‘pedagogie‟. Pedagogie pengertiannya adalah dalam hal cara, yaitu menyangkut kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pedagogik adalah pada pemikiran dan perenungan terhadap pendidikan termasuk teori-teorinya. Kedua-duanya berkaitan erat dan sulit untuk dipisahkan permasalahannya (Anwar Saleh Daulay, 2006: 7).

Dari beberapa pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa pedagogik adalah sesuatu hal yang berkaitan denga ilmu mendidik (kegiatan belajar mengajar), ilmu tersebut didukung dengan ilmu filsafat, sosiologi, psikologi dan metodologi pengajaran.

Uaraian di atas adalah merupakan penjelasan defenisi kompetensi pedagogik secara parsial dalam konteks bahasa. Oleh karena itu jika kedua istilah itu digabungkan maka jadilah ia seperti ini: kompetensi pedagogik adalah kemampuan seseorang yakni guru dan dosen (meliputi seperangkat pengetahuan, keterampilan, perilaku) dalam mengelola pembelajaran peserta didik (mengelola dengan didukung oleh ilmu filsafat, sosiologi, pesikologi dan metodologi pembelajaran.

(12)

8 2. Komponen Kompetensi Pedagogik

Guru profesional (guru yang memiliki kompetensi) saat ini dapat diukur dengan beberapa kompetensi dan berbagai indikator yang melengkapinya, tanpa adanya kompetensi dan indicator itu maka sulit untuk menentukan keperofesionalan guru. Komponen (indikator) kompetensi pedagogic dari masing-masing tokoh tidaklah sama. Seperti yang dikemukakan oleh Selamet PH, indikatornya adalah: (1) berkontribusi dalam pengembangan KTSP yang terkait dengan matapelajaran yang diajaran; (2) mengembangkan silabus mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD); (3) merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); (4) merancang manajemen pembelajaran dan manajemen kelas; (5) melaksanakan pembelajaran pro-perubahan (aktif, kreatif, inovatif, eksperimentif, efektif, dan menyenangkan); (6) menilai hasil belajar peserta didik secara otentik; (7) membimbing peserta didik dalam berbagai aspek, misalnya pelajaran, kepribadian, bakat, minat, dan karir, dan; (8) mengembangkan profesionalisme sebagai guru (Syaiful Sagala, 2019: 32).

Selain itu dalam buku Materi Profesi Keguruan Madrasah, disebutkan beberapa indicator kompetense pedagogik, yakni:

a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan b. Pemahaman terhadap peserta didik

c. Pengembangan kurikulum/silabus d. Perancangan pembelajaran

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

g. Evaluasi proses dan hasil belajar

h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Mardianto, dkk, 2013: 6).

Menurut sagala sebelum UU 14/2005 dan PP 19/2005 diterbitkan, ada sepuluh kompetensi dasar guru yang telah dikembangkan melalui kurikulum lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). Kesepuluh

(13)

9

kompetensi itu kemudian dijabarkan melalui berbagai pengalaman belajar.

Adapun sepuluh kemampuan dasar guru itu (1) kemampuan menguasai bahan pelajaran yang disajikan; (2) kemampuan mengelola program belajar mengajar; (3) kemampuan mengelola kelas; (4) kemampuan menggunakan media/sumber belajar; (5) kemampuan menguasai landasan- landasan kependidikan; (6) kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar; (7) kemampuan menilai prestasi peserta didik untuk kependidikan pengajaran; (8) kemampuan mengenai fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan; (9) kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah; dan (10) kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran (Syaiful Sagala, 2019: 31).

Indikator lain adalah seperti yang dikemukakan Momon Sudarma bahwa guru dalam kompetensi pedagogik harus memiliki indikator: peka terhadap perkembangan, terutama inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua itu, guru harus memiliki dan menguasai bidang ilmu, antara lain : memiliki pengetahuan yang luas, menguasai berbagai jenis bahan ajar, menguasai teori dan praktik kependidikan, menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran (Momon Sudarma, 2013: 2013).

E. Kompetensi Pedagogik Guru 1. Pengertian Kompetensi Guru

Pengertian kompetensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kompetensi diartikan dengan cakap atau kemampuan. Kompetensi dirumuskan sebagai suatu tugas yang memadai, atau pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang. Definisi ini memahami, dalam diri manusia ada satu suatu potensi tertentu yang dikembangkan dan dapat dijadikan sebagai motivator.

Sedangkan Suyanto dan Asep Jihad mendefinisikan kompetensi pada dasarnyamerupakan deskripsi tentang apa yang dapat dilakukan sesorang dalam bekerja, serta apa wujud dari pekerja tersebut yang dapat dilihat.

(14)

10

Seseorang harus memiliki kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan yang relevan dengan bidang pekerjaannya. Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa harus dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, perilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan dalam proses belajara mengajar (Suyanto dan Asep Jihad, 2013: 39).

2. Kompetensi Pedagogik Guru di Indonesia

Tugas guru utama ialah mengajar dan mendidik peserta didik dikelas dan di luar kelas. Guru selalu berhadapan dengan peserta didik yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap utama untuk menghadapi hidupnya dimasa depan. Kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru meliputi pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Jejen Musfah, 2011: 30).

Sedangkan Janawi mengidentifikasikan kompetensi adalah kemampuan guru berkenaan dengan penguasaan teoritis dan proses aplikasinya dalam pembelajaran (Janawi, 2012: 65). Kompetensi pedagogik berkaitan langsung penguasaan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu lain yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru. Oleh karena itu seorang calon guru (pendidik) harus memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang relevan dengan bidang keilmuannya (Janawi, 2012: 47).

(15)

11 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi SMK Negeri 1 Sinjai yang berada di Jl. Tekukur No. 1, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, No.

Telepon 0482-21102.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, sehingga dalam keberhasilan penelitian deskriptif ini sangat ditentukan oleh ketelitian, kelengkapan catatan lapangan (field note) yang disusun peneliti dari hasil observasi secara mendalam.

Langkah yang paling utama dalam penelitian adalah mendapatkan data.

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif menggunakan beberapa teknik, yaitu: melalui observasi dan dokumentasi. Kedua metode pengumpulan data tersebut diharapkan dapat saling melengkapi sehingga diperoleh suatu informasi yang diharapkan.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah peningkatan kompetensi guru matematika di SMKN 1 Sinjai yang diukur dengan menggunakan instrument penelitian berupa hasil observasi dalam proses pembelajaran di kelas.

D. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Sinjai dengan subjek penelitian adalah guru matematika di SMKN 1 Sinjai dengan menggunakan metode Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumen.

Wawancara dilakukan untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kelas. Dokumen digunakan untuk memperoleh data Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP).

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument

(16)

12

pertanyaan dan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan selama observasi dalam proses pembelajaran di kelas, Peneliti melakukan analisis data mulai mengumpulkan data, menyajikan, mereduksi, dan menarik kesimpulan.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data diperoleh dari hasil wawancara dan pengamtan atau observasi yang dilakukan terhadap Guru matematika SMKN 1 Sinjai yaitu guru matematika di kelas X, XI dan XII. Data penelitian tersebut dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif, kemudian hasil analisis disimpulkan sehingga memperoleh gambaran mengenai tingkat kompetensi pedagogik Guru di SMKN 1 Sinjai.

G. Fokus Penelitian

Fokus penelitian yang dimaksud adalah mengarahkan peneliti sehingga dapat memberi perhatian secara jelas tentang hal-hal yang semestinya diteliti agar pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan sebaik-baiknya. Untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan baik, maka fokus penelitian ini diarahkan pada usaha Guru matematika untuk meningkatkan kompetensi pedagogik di SMKN 1 Sinjai.

(17)

13 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Observasi Guru Matematika SMKN 1 Sinjai a. Subjek Guru FH kelas XII

No. Aspek Yang Dinilai Deskripsi Hasil Pengamatan 1. Menguasai karakteristik

pendidik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual.

Dalam hal pembelajaran pendidik mampu menguasai karakteristik pendidiknya dimana dalam proses pembelajaran, pendidik mampu membedakan dan melihat moral setiap pendidiknya, pendidik sudah tahu betul yang mana peserta didik berperilaku baik dan yang kurang baik, bagi peserta didik yang memiliki perilaku yang baik maka akan diberi perhatian yang lebih.

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik.

Pendidik manguasai teori belajar baik dari segi pengetahuan, sikap maupun keterampilan dan ini berdasarkan acuan pada kurikulum 2013 yang berlaku, serta penguasaan pada prinsip-prinsip pembelajaran seperti penekanan pada siswa tentang kemampuan menguasai sub-sub materi.

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang

pengembangan yang di ampu.

Pendidik mampu mengembangkan kurikulum mata pelajaran dengan baik karena pendidik tidak hanya berpatokan pada buku pelajaran, melainkan pendidik juga memiliki wawasan yang luas tentang materi pembelajaran, misalnya pendidik mengembangkan

(18)

14

kurikulum dengan mengaitkan pengalaman yang sebelumnya. Pendidik menggunakan dua kurikulum yang berbeda, pada kelas XII pendidik masih menggunakan KTSP, sedang kurikulum 2013(K13) digunakan di kelas X dan XI, tetapi pendidik mampu menjalankan kedua kurikulum ini dengan tingkatan kelas yang berbeda.

4. Menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik.

Pendidik menyelenggarakan pembelajaran mendidik seperti mengajarkan peserta didik tentang kedisiplinan, bertingkah laku dan bertutur kata dengan baik.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan, pendidik tidak menggunakan teknologi informasi dan komunikasi melainkan hanya menggunakan buku paket sebagai bahan pembelajaran.

6. Memfasilitasi

pengembangan potensi

pendidik untuk

mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki.

Dalam hal pembinaan bidang matematika, pendidik memfasilitasi melalui memberikan soal-soal latihan. Disini pendidik mampu melihat sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menjawab soal-soal di hadapan teman-teman dan pendidik.

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan satun dengan pendidik.

Pendidik membiasakan berkomunikasi dengan menggunakan kaidah bahasa yang baik kepada pendidik dengan tujuan agar pendidik juga mampu membiasakan diri berbicara secara efektif. Pendidik juga sering memberikan motivasi yang membangun kepada peserta didik dan membiasakan diri berperilaku sopan dan santun terhadap orang

(19)

15 lain.

8. Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses hasil belajar.

Pendidik melakukan evaluasi di awal dan diakhir pembelajaran, agar pendidik mampu menilai dan mengukur tingkat pemahaman pendidik terkait dengan materi yang telah dipelajari. Disini pendidik juga dapat melihat apakah dia telah berhasil dalam memberikan materi pelajaran kepada peserta didik atau tidak.

9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

pendidik memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta didik mengenai materi yang telah diajarkan.

Bentuk penilaian yang sering dilakukan adalah dengan melalui tes tertulis (pilihan ganda, essay, menjodohkan, dll), tes lisan, dan tes penugasan.

10. Melakukan tindakan

refleksi untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Sebelum proses pembelajaran dimulai maka

pendidik terlebih dahulu

mengingatkan/merefleksi tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian pendidik mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik sebagaimana tingkat pengetahuan peserta didik mengenai materi yang telah diajarkan.

b. Penelitian Subjek Guru HM kelas XI

No Aspek Yang Dinilai Deskripsi Hasil Pengamatan 1 Menguasai karakteristik

peserta didik dari aspek

Ketika dalam proses pembelajaran, biasanya guru tersebut dalam berusaha memahami karakter

(20)

16 fisik,moral,sosial,kultur

al,emosional,dan intelektual

peserta didik maka guru tersebut menjalin hubungan emosional antara guru dan peserta didik sehingga keakraban terjalin baik dalam proses pembelajaran maupun diluar pembelajaran.

2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

Ketika melakukan proses pembelajaran guru tersebut menguasai teori belajar baik dari segi pengetahuan, sikap maupun keterampilan dan ini berdasarkan acuan kurikulum 2013 yang berlaku.

3 Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata

pelajaran/bidang pengembangan yang di ampuh

Pendidik mampu mengembangkan kurikulum mata pelajaran dengan baik karana guru tidak hanya berpatokan pada buku saja tapi, guru juga memiliki wawasan yang luas sehingga guru mampu megembankan kurikulum dan mengaitkan pengalaman sebelumya.

4 Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

dalam proses pembelajaran guru tersebut mengajarkan peserta didik tentang kedisiplinan, bertingkah laku, dan kesopanan betutur kata dengan baik.

5 Memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran

Ketika dalam proses pembelajaran guru tersebut memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam menggunakan teknologi seperti HP untuk digunakan dalam mengakses internet untuk mengembangkan materi pembelajaran.

6 Menfasilitasi

pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

Saat dalam proses pembelajaran kami tidak menjumpai bahwa guru tersebut menfasilitasi untuk pengembangan potensi peserta didik, guru tersebut hanya mengarahkan peserta didik dalam bentuk nasehat

7 Berkomunikasi secara Guru tersebut memiliki kompetensi dalam

(21)

17 efektif,empatik,dan

santun dengan peserta didik

berkomunikasi baik di dalam kelas maupun diluar kelas selalu berkomunikasi santun dan empatik kepada peserta didik, karna dapat dilihat ketika berkomunikasi dengan peserta didik maka akan saling akrab.

8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar

Ketika melakukan penilaian guru tersebut melalukan evaluasi diakhir pembelajaran agar pendidik mampu menilai dan tingkat pemahama peserta didik terkait dengan materi yang telah dipelajari. Dan kita ketahui bagaimna pendidik berasil dalam hal memberikan pelajaran kepada peserta didik atau tidak.

9 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Ketika guru tesebut melakukan evaluasi, peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta didik mengenai materi yang telah diajarkan, bentuk penilaian yang sering dilakukan adala dengan melalui tes tertuli, dan tes lisan..

10 Melakukan tindakan refleksi untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Ketika proses pembelajaran dimulai maka pendidik terlebih dahulu mengingatkan tentang materi yang telah dipelajari, kemudian pendidik mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa bagaimana tingkat pengetahuan peserta didik mengenai materi yang telah diajarkan.

c. Catatan Laporan Penelitian Subjek Guru AM kelas X

No. Aspek Yang Dinilai Deskripsi Hasil Pengamatan 1. Menguasai karakteristik

peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan

Pendidik sudah cukup menguasai karakteristik peserta didik. Dengan melihat Ketika menyampaikan materi pelajaran, sesuai dengan perkembangan jiwa peserta didik dan juga

(22)

18

intelektual. pendidik mampu memposisikan dirinya dengan peserta didik. Pendidik tidak banyak menggunakan kata-kata ilmiah yang dapat mempersulit peserta didik.

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

Pendidik hanya menguasai sebagian teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran. Pendidik hanya menguasai:

1) Prinsip perhatian dan motivasi, karena selama proses pembelajaran berlangsung pendidik banyak memberikan pesan-pesan atau motivasi yang mendidik pada peserta didik.

2) Prinsip transfer dan retensi, pendidik mampu menstimulus peserta didik dengan cara mengaitkan materi dengan pengalaman peserta didik, sehingga materi bisa lebih mudah dipahami.

3) Prinsip keaktifan, pendidik memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.

Adapun teori belajar yang dikuasai pendidik, yaitu teori kognitif (menekankan pada perubahan pemahaman dan menghubungkan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada).

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait

dengan mata

pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu.

Pendidik mampu mengembangkan kurikulum mata pelajaran dengan baik karena pendidik tidak hanya berpatokan pada buku pelajaran, melainkan pendidik juga memiliki wawasan yang luas tentang materi pembelajaran, misalnya pendidik mengembangkan kurikulum dengan mengaitkan

(23)

19

pengalaman pribadinya atau pengalaman peserta didik.

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

Pendidik menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik yakni mengajarkan peserta didik tentang kedisiplinan, bertingkah laku dan bertutur kata dengan baik. Pada saat menjelaskan, pendidik selalu menyelipkan motivasi atau nasehat disetiap penjelasannya yang terkait dengan materi.

5. Memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran.

Selain buku paket yang digunakan sebagai bahan ajar, pendidik juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Di mana, untuk pengembangan materi yang tidak dimuat dalam buku paket, pendidik search di geogle untuk menambah referensi dan menguatkan bahan ajar. Pendidik juga tidak melarang peserta didik menggunakan handphone meskipun proses pembelajaran berlangsung. Karena bagi pendidik, itu akan sangat membantu dalam penyampaian materi pembelajaran.

6. Menfasilitasi

pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Dengan metode diskusi yang diterapkan oleh pendidik pada jenjang kelas X, pendidik sudah memfasilitasi peserta didik dalam mengaktualisasikan potensi. Dengan memberikan indikator kepada peserta didik selanjutnya peserta didik diarahkan mencari bahan untuk didiskusikan maka pendidik telah menjadi fasilitator sekaligus menjadi mediator bagi pengembangan potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik.

7. Berkomunikasi secara Pendidik membiasakan berkomunikasi dengan

(24)

20 efektif, empatik, dan

satun dengan peserta didik.

menggunakan kaidah bahasa yang baik kepada peserta didik dengan tujuan agar peserta didik juga mampu membiasakan diri berbicara secara efektif.

Pendidik juga sering memberikan motivasi yang membangun kepada peserta didik dan membiasakan diri berperilaku sopan dan santun terhadap orang lain.

8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar.

Dengan memberikan ulangan harian atau tugas kepada peserta didik, berarti pendidik telah menyelenggarakan penilaian dan evaluasi hasil belajar.

9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Pendidik memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi peserta didik untuk mengetahui dan mengukur tingkat pemahaman peserta didik terkait dengan materi yang telah dipelajari. Disini, pendidik juga dapat melihat apakah dia telah berhasil dalam memberikan materi pelajaran kepada peserta didik atau tidak. Sehingga pendidik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan metode yang sesuai.

10. Melakukan tindakan refleksi untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Berdasarkan pengamatan, pendidik tidak melakukan refleksi sebelum memulai pelajaran, tidak ada tanya jawab mengenai materi sebelumnya.

2. Penyajian Data Hasil Wawancara Guru Matematika SMKN 1 Sinjai a. Hasil Wawancara Subjek Guru AM kelas X

Tabel 1. Hasil Wawancara Subjek Guru AM kelas X

P01= Apakah anda sudah mampunmenguasainkarasteristik peserta didik dalam proses pembelajaran?

(25)

21 AM01=

Alhamdulillah, saya bisa memposisikan diri dengan peserta didik sesuai perkembangan jiwa masing – masing dan dalam pembelajaran saya tidak terlalu menggunakan kata – kata ilmiah yang dapat mempersulit peserta didik

P02= Bagaimana penguasaan teori belajar anda serta prinsip – prinsip pembelajaran yang mendidik yang anda berikan?

AM02=

Ada beberapa prinsip pembelajaran yang saya berikan terhadap peserta didik yaitu perhatian dan motivasi, dan transfer retersi, serta keaktifan peserta didik.

P03= Bagaimana cara anda mengembangkan kurikulum yang terkait mata pelajaran?

AM03=

Yah saya selalu mengaitkan pengalaman pribadi ataupun pengalaman peserta didik sehingga saya bisa mengembangkan kurikulum mata pelajaran dengan baik.

P04= Apa saja pembelajaran yang mendidik yang anda berikan kepada peserta didik?

AM04=

Hal yang paling saya utamakan adalah mananamkan kedisiplinan, bertingkah laku dan bertutur kata yang baik, dan sayapun memberikan motivasi – motivasi/ nasehat pada pembelajaran.

P05= Apakah anda memanfaatkan teknologi untuk kepentingan pembelajaran?

AM05=

Yahh selain buku paket, untuk pengembangan materi saya menambah referensi dan menguatkan bahan ajar menggunakan teknologi informasiyang tidak ada pada buku.

P06= Bagaimana cara anda mengembangkan potensi peserta didik?

AM06= Yaitu dengan metode diskusi yang diterapkan pada jenjang kelas X, dengan memberikan indikator pembelajaran pada peserta didik.

P07= Bagaimana cara anda berkomunikasi secara efektif dan santun dengan peserta didik?

AM07= Yaitu dengan membiasakan menggunakan kaidah bahasa yang baik terhadap peserta didik dan memberikan motivasi agar berperilaku sopan

(26)

22 dan santun.

P08= Bagaimana cara anda menyelenggarakan perilaku dan evaluasi dalam proses hasil belajar peserta didik?

AM08= Dengan memberikan ulangan harian atau tugas kepada peserta didik.

P09= Apakah anda memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran?

AM09= Yahh dengan evaluasi , saya dapat melihat apakah saya telah berhasil dalam memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik atau tidak.

P10= Apakah anda melakukan tindakan refleksi untuk peningkatan kualitas pembelajaran?

AM10= Biasanya saya hanya menanyakan materi yang telah diajarkan atau batas pelajaran dan saya tidak memberi tanya jawab.

b. Hasil Wawancara Subjek Guru HM kelas XI Tabel 2. Hasil Wawancara Subjek Guru HM kelas XI

P01= Bagaimana usaha anda dalam memahami karasteristik peserta didik dalam proses pembelajaran?

HM01=

Yahh dengan cara menjalin hubungan emosional antar guru dan peserta didik sehingga keakraban terjalin baik dalam proses pembelajaran maupun diluar pembelajaran.

P02= Bagaimana penguasaan anda terhadap teori belajar dan prinsip – prinsip pembelajaran yang mendidik?

HM02= Penguasaan teori belajar baik diteeori pengetahuan, sikap dan keterampilan, saya berpacu pada kurikulum 2013 yang berlaku.

P03= Bagaiamana cara anda mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pembelajaran yang diajarkan?

HM03=

Untuk mengembangkan kurikulum, selain dengan buku, saya memberikan wawasan kepada peserta didik dengan pengalaman yang saya miliki.

P04= Bagaimana anda menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

(27)

23 terhadap peserta didik?

HM04= Tentunya saya nilai – nilai kedisiplinan dan kesopanan kepada mereka agar moral – moral mereka terjaga.

P05= Apakah anda memanfaatkan treknologi saat psoses pembelajaran di kelas?

HM05=

Yahh dalam proses pembelajaran saya memberikan kebebasan kepada peserta didik menggunakan teknologi khususnya hp untuk mengembangkan materi pembelajaran.

P06= Apakah anda dapat menyesuaikan diri dengan peserta didik baik didalam maupun luar kelas?

HM06=

Yahh Alhamdulillah sejauh ini kami menjalin keakraban dengan peserta didik dengan adanya komunikasi yang baik karena selain ini saya mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan baik dan santun.

P07= Bagaimanacara anda mengukur kemampuan hasil belajar peserta didik?

AM07= Saya melakukan evaluasi pembelajaran setiap akhir pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

P08= Apakah anda menfasilitasikan pengembangan potensi peserta didik?

HM08= Saya hanya mengarahkan peserta didik dalam bentuk nasehat.

P09= Apakah anda menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar?

HM09= Yahh disetiap akhir pembelajaran saya selalu memberikan evaluasi terhadap peserta didik.

P10= Apakah anda melakukan refleksi untuk peningkatan kualitas pembelajaran?

HM10=

Yahh saya terlebih dahulu mengingatkan peserta didik tentang materi yang telah diajarkan kemudian sayapun mengajukan pertanyaan kepada peserta didik bagaimana tingkat pemahamannya mengenai materi yang telah diajarkan.

(28)

24

c. Hasil Wawancara Subjek Guru FH kelas XII Tabel 3. Hasil Wawancara Subjek Guru FH kelas XII

P01= Bagaimana karasteristik peserta didik dalam proses pembelajaran?

FH01=

Dalam proses pembelajaran saya sudah dapat menilai dan memahami karasteriristik setiap peserta didik baik perilaku baiknya maupun yang kurang baik sehingga saya juga mampu memberi perhatian lebih kepada mereka.

P02= Sejauh mana anda mampu menguasai teori pembelajaran prinsip – prinsip yang mendidik?

FH02=

Alhamdulillah, sejauh ini saya masih bisa memberikan pembelajaran dengan penguasaan teori yang saya ajarkan dan mengacu pada kurikulum 2013 dan saya memberikan penekanan kepada siswa agar dapat menguasai sub materi yang ada.

P03= Bagaimana cara anda mengembangkan kurikulum yang terkait mata pelajaran yang diajarkan?

FH03=

Saya tidak hanya berpatokan pada buku pelajaran, melainkan dengan wawasan yang luar tentang materi pembelajaran , contohnya mengaitkan pengalaman yang sebelumnya.

P04= Bagaimana cara anda mendidik siswa dalam proses pembelajaran?

FH04= Saya mengajarkan kepada siswa tentang kedisiplinan, bertingkah laku dan bertutur kata yang baik.

P05= Apakah dalam proses pembelajarandikelas, anda memanfaatkan teknologi yang ada?

FH05= Secara pribadi, saya lebih menfokuskan pada buku paket yang ada sebagai bahan pembelajaran.

P06= Bagaimana usaha anda dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik?

FH06= Saya biasanya memberikan soal – soal latihan agar sayapun mampu menilai sejauh mana kemampuan mereka.

(29)

25

P07= Bagaimana komunikasi anda dengan peserta didik dalam proses pembelajaran?

FH07=

Sebagai guru tentunya harus mencantumkan hal yang baik kepada peserta didik terutama dengan menjalin komunikasi antar pendidik dan peserta didik dan saya juga memberikan motivasi – motivasi kepada mereka.

P08= Bagaimana cara anda mengukur kemampuan hasil belajar peserta didik?

FH08= Untuk menilai tingkat pemahaman peseta didik maka saya mengevaluasi mengenai materi yang telah saya ajarkan kepada mereka.

P09= Apakah sebelum proses pembelajaran dimulai , anda melakukan tindakan refleksi?

FH09= Ya! Tentu. Saya terlebih dahulu mengingatkan materi yang telah dipelajari setiap awal proses pembelajaran.

P10= Bagaimana memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran?

FH10= Yaitu memberikan penilaian melalui tes tertulis, tes lisann dan tes penugasan.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Matematika SMKN 1 Sinjai, berikut ini hasil analisisnya yaitu:

1. Hasil Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kelas XII

Berdasarkan hasil penelitian pada subjek guru FH kelas XII, yaitu mengembangan kurikulum yang bervariasi dengan menggunakan dua kurikulum yang berbeda, kurikulum 2013 di gunakan di kelas X dan XI, dan KTSP digunakan di kelas XII tapi kedua kurikulum ini dapat digunakan dengan baik dan disesuaikan dengan kemampuan dan tingkat pemahaman peserta didik. Pendidik juga memfasilitasi pengembangan potensi pendidik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

2. Hasil Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kelas XI

Berdasarkan hasil penelitian pada subjek guru HM kelas XI, Kemanpuan guru tersebut dalam memahami, megelolah materi

(30)

26

pembelajaran, sebagian besar pembahasan materinya berdasarkan buku paket pegangan peserta didik dan wawasan yang luas yang dimiliki guru tersebut.

3. Hasil Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kelas X

Berdasarkan hasil penelitian pada subjek guru AM kelas X, Pendidik memanfaatkan teknologi untuk kepentingan pembelajaran. Pendidik berkomunikasi secara efektif dan memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Melakukan evaluasi dan penilaian untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik dalam menangkap materi yang telah dipelajari.

(31)

27 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari peneliti yang peneliti lakukan tentang “Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Matematika” di SMKN 1 Sinjai adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian pada subjek guru FH kelas XII, yaitu mengembangkan kurikulum yang bervariasi dengan menggunakan dua kurikulum yang berbeda, kurikulum 2013 di gunakan di kelas X dan XI, dan KTSP digunakan di kelas XII tapi kedua kurikulum ini dapat digunakan dengan baik dan disesuaikan dengan kemampuan dan tingkat pemahaman peserta didik. Pendidik juga memfasilitasi pengembangan potensi pendidik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

2. Berdasarkan hasil penelitian pada subjek guru HM kelas XI, Kemanpuan guru tersebut dalam memahami, megelolah materi pembelajaran, sebagian besar pembahasan materinya berdasarkan buku paket pegangan peserta didik dan wawasan yang luas yang dimiliki guru tersebut.

3. Berdasarkan hasil penelitian pada subjek guru AM kelas X, Pendidik memanfaatkan teknologi untuk kepentingan pembelajaran. Pendidik berkomunikasi secara efektif dan memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Melakukan evaluasi dan penilaian untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik dalam menangkap materi yang telah dipelajari.

B. Saran

Saran bagi guru matematika yaitu

1. Guru hendaknya merubah teknik atau metode mengajar sesuai dengan keadaan masa sekarang.

2. Guru hendaknya membukakan pandanagn atau wawasan untuk lebih meningkat pada masa depan.

(32)

28

3. Guru hendaknya meningkatkan lebih baik lagi kompetensi pedagogik yang dimilikinya dalam rangka usaha peningkatan hasil belajar siswa dengan cara mengikuti penataran atau pelatihan tentang pendidikan serta dengan membuat diktat mata pelajaran matematika.

4. Guru hendaknya lebih meningkatkan lagi kualitas kompetensi pedagogiknya yaitu pemahaman terhadap peserta didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi serta pengembangan dan pengaktualisasian potensi peserta didik.

(33)

29 BAB VI

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 1. Anggaran Biaya

No. Komponen

Pembiayaan Kuantitas Satuan

Harga Satuan (Rp)

Jumlah Harga (Rp) Persiapan Penelitian

1 Pembuatan Proposal 1 kali 50,000 50,000

2 Pembuatan

instrumen 1 paket 50,000 50,000

3 Rapat Tim Peneliti 2 Kali 50,000 100,000

Subtotal 200,000.00

Pelaksanaan

1 Pengumpulan Data 2 kali 50,000 100,000

Subtotal 100,000

Pasca Pelaksanaan 1 Persentase hasil

kegiatan 2 kali 100,000 200,000

2 Penggandaan atau

percetakan 5 ekp 50,000 250,000

3 Publikasi jurnal 1 paket 250,000 250,000

Subtotal 700,000

Total 1,000,000

(34)

30 2. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan utama

Bulan

Nov Des Jan

1 Penyusunan proposal 2 Penyusunan Instrumen dan

Pengumpulan Data 3 Analisis data

4 Penyusunan Laporan Penelitian

(35)

31

DAFTAR PUSTAKA

Daulay Anwar Saleh. (2006). Dasar Pendidikan; Membimbing Generasi Bermartabat, Medan: IAIN Press.

Departemen Pendidikan Nasional, (2006). Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Jakarta: cet.1.

DPR RI (2005).“Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen”,

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2005/14 TAHUN 2005UU.htm.

Echols Jhon M.( 2009.), Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia.

Janawi. (2012) Kompetensi Guru Citra Guru Profesional, Bandung: Alfabeta.

Kriyantono Rahmat, (2010) Teknik Praktis Reset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Majid Abdul, (2007).Perencanaan Pembelajaran, Pengembangan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mardianto, dkk.,(Ed).( 2013), Materi Profesi Keguruan Madrasah, Medan: FITK.

Mulyasa E.,(2007) Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Rosda Karya,.

Musfah Jejen,(2011) Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik, Jakarta: Kencana,.

Sagala Syaiful, (2019). Kemampuan Professional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta.

Sudarma Momon,(2013) Profesi Guru: Dipuji, Dikritisi, dan Dicaci, Jakarta:

Rajawali Pers.

Suparno Paul, (2004). Guru Demokratis di Era Reformasi Pendidikan, Jakarta:

Grasindo.

Suyanto, dan Jihad Asep.(2013) Menjadi Guru Profesionakasi Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Jakarta:

Esensi.

Tim Penyusun, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jakarta: Pusat Bahasa.

(36)

32

Tim Penyusun,(2006). UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Surabaya: Wipress.

Watkins Chris dan Mortimore Peter, (1999) Pedagogy: What Do We Know?, Understanding Pedadogy its Impact on Learning, London: Paul Chapman Publishing.

(37)

33 LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN

1. Proses Pembelajaran di Kelas X

2. Proses Pembelajaran di Kelas XI

(38)

34 3. Proses Pembelajaran di Kelas XII

Gambar

Tabel 1. Hasil Wawancara Subjek Guru AM kelas X

Referensi

Dokumen terkait

Website SLB N Salatiga ini telah berhasil dibuat dengan menggunakan apliksi CMS Wordpress.Pada website ini terdapat informasi info sekolah, profil sekolah, fasilitas, strategi,

telephone dan juga ada yang menggunakan teknik wawancara melalui email. Pertanyaan dalam wawancara pun menjadi tahapan awal untuk mengetahui apa yang peneliti ingin

Studi ini bertujuan untuk membandingkan waktu getar alami suatu sistem struktur plat datar (flat plate) yang diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan rumus empiris

Dengan merestrukturisasi keduanya menjadi entitas anak terkendali yang dimiliki secara langsung oleh Perseroan, maka pembinaan dan dukungan yang diperlukan dapat diberikan langsung

Metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan perilaku prososial pada anak usia dini adalah metode pembelajaran yang terdapat pola permainan yang bernuansa sosial

Pada pengamatan pertama tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap kontrol, tetapi terdapat beberapa ekstrak tanaman yang diuji menunjukkan intensitas yang lebih

Hasil penelitian ditemukan bahwa 9 subjek penelitian mengalami PTO yang secara keseluruhan berupa masalah terkait efektivitas terapi (100%) terjadi akibat adanya kombinasi

skali anksioznosti pokazuju značajnu povezanost s vrijednostima krvnog tlaka i brojevima otkucaja srca što znači da oni studenti koji imaju povišenu razinu