• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 5 PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL 5 PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Gunadarma

MODUL 5

PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

S1 – ILMU KOMUNIKASI

Skema Sertifikasi :

SB-001/1/LSP-UG/II/2017

JASA PROFESIONAL, ILMIAH, DAN TEKNIS –

FOTOGRAFER MADYA

Unit Kompetensi : M.742010.019.01

Menerapkan Teori Dasar Komunikasi M.742010.020.01

Menentukan Penggunaan Perangkat Penyinaran di Dalam Studio

M.742010.021.01 Mengerjakan Pemotretan Alam

2019

(2)

UNIVERSITAS GUNADARMA

Skema Sertifikasi :

SB-001/1/LSP-UG/II/2017

JASA PROFESIONAL, ILMIAH, DAN TEKNIS – FOTOGRAFER MADYA

Unit Kompetensi :

M.742010.019.01 Menerapkan Teori Dasar Komunikasi

M.742010.020.01 Menentukan Penggunaan Perangkat Penyinaran di Dalam Studio

M.742010.021.01 Mengerjakan Pemotretan Alam

Penyusun :

Dr. Edy Prihantoro, MMSI Drs. Eko Hartanto, M.Ikom Budi Santoso, ST., M.Ikom Sendy Eka Nanda, S.Ikom., MM

Ahmad Nasher, S.Ikom., MM Iqbal Al Khazim, S.Ikom., MM

Yusuf Maulana, S.Ikom., M.Si Ari Muharif, S.Ikom., MSi

Editor :

Dr. Edy Prihantoro, MMSI

Depok

MODUL 5

PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

S1 – ILMU KOMUNIKASI

(3)

. . DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

DAFTAR ISI 3

KATA PENGANTAR 4

I. MENERAPKAN TEORI DASAR KOMUNIKASI 5

1.1.Mengidentifikasi dasar-dasar komunikasi 5

1.2.Mengidentifikasi pengetahuan dasar komunikasi fotografi 9 1.3.Menerapkan pengetahuan dasar komunikasi dalam pencarian solusi kreatif 11

1.4.Rangkuman 14

1.5.Latihan 14

II. MENENTUKAN PENGGUNAAN LAMPU STUDIO (FLASH HEAD) 16

2.1.Menidentifikasi prinsip dan prosedur penggunaan peralatan di dalam studio 16 2.2.Mengidentifikasi alat yang digunakan dalam pemotretan 18 2.3. Menerapkan pengetahuan tentang penggunaan peralatan di dalam studio 24

2.4. Rangkuman 31

2.5. Latihan 31

III. MENGERJAKAN PEMOTRETAN ALAM 34

3.1.Mengidentifikasi Kondisi Alam 34

3.2.Melaksanakan Pemotretan Alam 40

3.3.Rangkuman 46

3.4.Latihan 46

DAFTAR PUSTAKA 48

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadhirat Allah swt, atas berkat dan dan karunianya, Modul 5 Pelatihan Sertifikasi Kompetensi skema Fotografer Muda dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari seri modul pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema Jasa Profesional, ilmiah, dan teknis yang bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi mahasiswa khususnya di program studi Ilmu Komunikasi.

Modul ini terbagi menjadi 3 bab. Bab pertama berisi Menerapkan Teori Dasar Komunikasi, Bab kedua berisi Menentukan Penggunaan Perangkat Penyinaran di Dalam Studio, Bab ketiga berisi Mengerjakan Pemotretan Alam.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak atas arahan dan bantuannya dalam penyusunan modul ini, terutama teman-teman dosen dan staff lab di Fakultas Ilmu Komunikasi.

Saran dan kritik dari pembaca, penyusun harapkan untuk perbaikan modul ini di masa mendatang.

Depok, Desember 2019

Tim Penyusun (Revisi)

(5)

MENERAPKAN TEORI DASAR KOMUNIKASI

Objektif :

1. Mengidentifikasi dasar-dasar komunikasi

2. Mengidentifikasi pengetahuan dasar komunikasi fotografi

3. Menerapkan pengetahuan dasar komunikasi dalam pencarian solusi kreatif 1. Mengidentifikasi dasar-dasar komunikasi

1.1. Informasi yang berkaitan dengan prinsip dasar komunikasi diakses dan dikumpulkan

Pada unit 19 akan dibahas pengetahuan dan prinsip dasar komunikasi yang mendasari komunikasi fotografi dan media. Pembahasan ini mulai dari keberadaan teori sebagai suatu sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Littlejohn dan Foss (1986) menyatakan bahwa sistem yang abstrak ini didapatkan dari pengamatan yang sistematis. Tahun 1986, Turner mendefinisikan teori sebagai sebuah proses yang mengembangkan ideo-ide yang dapat membantu individu menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa dapat terjadi.

William Dorothy (1993) telah mengelaborasi definisi yang dikemukakan oleh Turner dengan menyatakan ide bahwa teori merupakan proses dan produk : "berteori merupakan proses mengorganisasi dan merumuskan ide secara sistematis untuk memahami fenomena tertentu.

Sebuah teori merupakan seperangkat ide yang saling berhubungan yang muncul dari proses tersebut.

Secara umum, untuk dapat lebih memahami teori, mahasiswa harus mampu mengetahui dan memahami elemen-elemen yang ada pada suatu teori. Suatu teori terdiri dari beberapa bagian, dua bagian yang terpenting dari teori adalah konsep dan hubungan. Konsep adalah kata atau istilah yang memberikan label elemen paling penting yang ada pada sebuah teori. Sebuah konsep memiliki definisi spesifik yang penggunaannya unik di dalam sebuah teori, dimana konsep tersebut memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Sebagai contoh konsep Kultivasi, yang digunakan dalam teori analisis Kultivasi, merujuk secara khusus pada bagaimana media terutama televisi menciptakan sebuah gambaran mengenai

19

(6)

realitas sosial dalam benak konsumen media (khalayak). Dalam teori ini kultivasi memiliki definisi yang unik dan cenderung sempit. Merupakan tugas seseorang teoritikus untuk memberikan definisi konsep yang jelas dalam suatu teori.

Konsep dapat berupa konsep nominal atau konsep nyata. Konsep nominal (nominal concept) adalah konsep yang tidak dapat diamati, seperti demokrasi atau cinta. Konsep nyata (real concept) adalah konsep yang bisa diamati seperti ritual atau jarak spasial. Dalam bentuk implementasi, pengamatan terhadap konsep nyata menjadi sangat mudah karena dapat diamati secara empirikal, dibanding dengan pengamatan yang dilakukan pada konsep nominal. Elemen penting selanjutnya yang ada pada sebuah teori adalah hubungan (relationship) adalah cara-cara dimana konsep dalam sebuah teori dikondisikan. Hubungan konsep di dalam suatu teori dapat beruba hubungan interaktif dua arah yang saling memberikan pengaruh antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya, dimana konsep dipandang menguntungkan, dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya secara simultan.

Mahasiswa dapat memahami dan mengklarifikasi definisi teori dengan memahami tujuannya. Dalam arti luas, tujuan dari teori dapat termasuk menjelaskan, memahami, melakukan prediksi dan mendorong perubahan sosial. Seorang individu mampu menjelaskan sesuatu karena adanya berbagai konsep dan hubungan konsep-konsep tersebut yang dijelaskan dalam sebuah teori, mampu memahami sesuatu karena berpikir secara teoritis, mampu melakukan prediksi terhadap sesuatu karena memahami pola yang dipaparkan oleh suatu teori, sehingga pada akhirnya mampu mendorong terjadinya perubahan sosial atau pemberdayaan melalui pertanyaan- pertanyaan secara teoritis. Dari pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya merupakan “konseptualisasi atau penjelasan logis dan faktual tentang suatu fenomena”.

Teori memiliki 3 (tiga) ciri umum Pertama, semua teori adalah “abstraksi” mengenai suatu

hal. Dengan demikian, teori sifatnya terbatas. Teori tentang radio kemungkinan besar tidak dapat

dipergunakan untuk menjelaskan hal-hal yang menyangkut televisi. Kedua, semua teori adalah

konstruksi pemikiran yang berisikan interpretasi mengenai suatu fenomena ciptaan individual

manusia. Oleh sebab itu sifatnya relatif tergantung pada cara pandang si pencipta teori, sifat dan

aspek hal yang diamati, serta kondisi-kondisi lain yang mengikat seperti waktu, tempat, dan

lingkungan di sekitarnya. Ketiga, teori juga berisikan rekomendasi mengenai suatu tindakan yang

dapat dilakukan. Berdasarkan uraian di atas, secara sederhana dapat dikatakan bahwa teori

(7)

komunikasi pada dasarnya merupakan “konseptualisasi atau penjelasan logis tentang fenomena peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia”.

Peristiwa yang dimaksud, seperti yang dimaksud oleh Berger dan Chaffee, mencakup produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang yang terjadi dalam kehidupan manusia. Penjelasan dalam teori tidak hanya menyangkut penyebutan nama dan pendefinisian variabel-variabel, tetapi juga mengidentifikasikan keberaturan hubungan di antara variabel.

Menurut Littlejohn (1987, 1989, 2002), penjelasan dalam teori berdasarkan pada “prinsip keperluan” (the principle of necessity), yakni suatu penjelasan yang menerangkan variabel- variabel yang kemungkinan diperlukan untuk menghasilkan sesuatu. Sebagai contoh untuk menghasilkan X, barangkali diperlukan adanya Y dan Z. Selanjutnya, Littlejohn menjelaskan bahwa prinsip keperluan ini ada tiga macam : (1) causal necessity (keperluan kasual), (2) practical necessity (keperluan praktis), (3) logical necessity (keperluan logis). Keperluan kausal berdasarkan asas hubungan sebab akibat. Umpamanya, karena ada Y dan Z maka terjadi X.

keperluan praktis menunjuk pada kondisi hubungan “tindakan-konsekuensi”. Kalau menurut prinsip keperluan kausal X terjadi karena Y dan Z maka menurut prinsip penjelasan keperluan praktis Y dan Z memang bertujuan untuk, atau praktis akan, menghasilkan X. Prinsip yang ketiga (“prinsip keperluan logis”) berdasarkan pada azas konsistensi logis. Artinya, Y dan Z secara konsisten dan logis akan selalu menghasilkan X. Penjelasan dalam teori lebih lanjut juga dapat dibagi dalam dua kategori: penjelasan yang memfokuskan pada orang/pelaku (person centered) dan penjelasan yang memfokuskan pada situasi (situation centered). Penjelasan yang memfokuskan pada orang/pelaku menunjuk pada faktor-faktor internal yang ada dalam diri seseorang (si pelaku). Sementara penjelasan yang memfokuskan pada situasi menunjuk pada faktor-faktor yang ada di luar diri orang tersebut (faktor-faktor eksternal).

Sifat dan tujuan teori, menurut Abraham Kaplan (1964), adalah bukan semata untuk

menemukan fakta yang tersembunyi, tetapi juga suatu cara untuk melihat fakta,

mengorganisasikan serta mereprentasikan fakta tersebut. Suatu teori harus sesuai dengan dunia

ciptaan Tuhan, dalam arti dunia yang sesuai dengan ciri yang dimilikinya sendiri. Dengan

demikian, teori yang baik adalah teori yang sesuai dengan realitas kehidupan. Teori yang baik

adalah teori yang konseptualisasi dan penjelasannya didukung oleh fakta serta dapat diterapkan

dalam kehidupan nyata. Apabila konsep dan penjelasan teori tidak sesuai dengan realitas maka

(8)

keberlakuannya diragukan dan teori demikian tergolong teori semu. Secara umum, teori memiliki beberapa fungsi, yakni : (1) mengorganisasikan dan menyimpulkan, (2) memfokuskan, (3) menjelaskan, (4) mengamati, (5) membuat prediksi, (6) heuristic, (7) komunikasi, (8) kontrol/

mengawasi, dan (9) “generatif”.

Littlejhon, mendeskripsikan fungsi teori, sebagai berikut :

1. Mengorganisasikan dan menyimpulkan pengetahuan tentang suatu hal.

2. Memfokuskan. Pada dasarnya teori hanya menjelaskan suatu hal bukan banyak hal.

3. Menjelaskan. Maksudnya teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang diamati.

4. Pengamatan. Teori tidak saja menjelaskan tentang apa yang sebaiknya diamati tetapi juga memberikan petunjuk bagaimana “cara” mengamatinya.

5. Prediksi atau perkiraan. Fungsi ini penting sekali bagi bidang-bidang kajian ilmu komunikasi terapan seperti persuasi dan perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika kelompok kecil, periklanan, public relations dan media massa.

6. Heuristik. Fungsi ini harus mampu menstimuli penelitian selanjutnya, bila konsep- konsepnya jelas dan memiliki penjelasan operasional sehingga dapat dijadikan pegangan bagi penellitian-penelitian selanjutnya.

7. Komunikasi. Teori ini harus dipublikasikan, didiskusikan dan terbuka terhadap kritik-kritik, sehingga penyempurnaan teori dapat dilakukan

8. Normatif. Mampu mengontrol kehidupan manusia atau masyarakat, karena teori ini sangat berpotensi berkembang menjadi norma-norma atau nilai-nilai yang dipegang dalam kehidupanmasyarakat sehari-hari.

Jika

1.2. Fungsi komunikasi diidentifikasi

Thomas M. Scheidel – Menurutnya manusia itu pada umumnya berkomunikasi untuk saling

menyatakan dan mendukung identitas diri mereka dan untuk membangun interaksi sosial dengan

orang-orang yang disekelilingnya serta untuk mempengaruhi orang lain agar berpikir, merasa,

ataupun bertingkah seperti apa yang kita harapkan.

(9)

Rudolf F. Verderber – Menurutnya, komunikasi memiliki 2 fungsi yakni fungsi sosial dan fungsi pengambilan keputusan. Fungsi sosial bertujuan untuk kesenangan, menunjukan ikatan, membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain. Sedangkan fungsi pengambilan keputusan ialah memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan terhadap sesuatu pada saat- saat tertentu.

Judy C. Pearson & Paul E. Nelson – Mengungkapkan bahwa komunikasi memiliki fungsi untuk kelangsungan hidup diri sendiri dan kelangsungan hidup bermasyarakat. Untuk kelangsungan hidup diri sendiri misalnya dalam meningkatkan kesadaran pribadi, keselamatan jiwa, menampilkan diri sendiri kepada orang lain juga menggapai ambisi diri. Fungsi untuk kelangsungan hidup bermasyarakat yakni untuk memperbaiki hubungan sosial masyarakat dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.

Fungsi lainnya dari komunikasi ialah sebagai berikut:

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan;

Untuk mengungkapkan keadaan dan beban yang dirasakan agar kita mendapatkan keseimbangan hidup dan kelapangan hati;

Sebagai modal dalam berinteraksi dengan lingkungan disekitar;

Untuk meminta pertolongan dan bantuan kepada orang lain;

Untuk membujuk orang lain agar mengikuti apa yang diharapkan dan memberikan pengarahan atau mengarahkan orang lain kepada perilaku dan sikap yang harus diikuti.

Dunia fotografi yang berkembang saat ini harus dapat menghasilkan karya fotografi yang dapat menceritakan realitas dengan benar. Untuk itu perlu memahami dasar-dasar fotografi bukan hanya memahami bagaimana membuat foto yang mampu bercerita tetapi juga harus memahami dasar-dasar penggunaan kamera dan peralatan lain yang mendukung.

Peran dan fungsi fotografi sangat penting guna mendukung aktifitas atau pekerjaan kita.

Fotografi mampu menghasilkan gambar yang dapat menjadi dokumen untuk waktu yang lama.

Hasil fotografi memiliki daya tarik kuat dalam memikat perhatian pembaca pada isi berita dan

informasi yang disajikan.

(10)

2. Mengidentifikasi pengetahuan dasar komunikasi fotografi 2.1. Prinsip-prinsip dasar dalam komunikasi fotografi diidentifikasi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Fotografi menhasilkan gambar yang memiliki makna tertentu. Gambar yang dihasilkan dapat menceritakan suatu kisah tertentu. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO(Newhall, 2005:5).

2.2. Proses dan cara berfikir dalam komunikasi fotografi diidentifikasi

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara Komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalu perkembangan. ( Effendy, 2000 : 31)

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh

seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Adakalanya seseorang menyampaikan

buah pikirannya kepada orang lain tanpa menampakkan perasaan tertentu. Pada saat lain seseorang

menyampaikan perasaanya kepada orang lain tanpa pemikiran. Tidak jarang pula seseorang

menyampaikan pikirannya disertai perasaan tertentu, disadari atau tidak disadari. Komunikasi

(11)

akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaan tidak terkontrol.

Demikian pula komunikasi dalam fotografi. Pesan komunikasi yang disampaikan melalui karya fotografi jika dapat dipahami oleh orang lain maka pesan tersebut berhasil.

Hambatan terhadap proses komunikasi yang tidak disengaja dibuat oleh pihak lain tetapi lebih disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan. Misalnya kebisingan komunikasi di tempat ramai, waktu yang tidak tepat, penggunaan media yang keliru, ataupun karena tidak kesamaan atau tidak “in tune” dari frame of reference dan field of reference antara komunikator dengan komunikan. (Effendy, 2000 : 45). Hambatan yang terjadi pada pola komunikasi fotografer dan model pemula sering kali terjadi, banyak hal pula yang akan mempengaruhi sehingga terjadi suatu hambatan itu akan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam pola komunikasi yang terjadi pada fotografer dan model pemula. Dengan adanya hambatan-hambatan yang terjadi pada pola komunikasi disini maka akan menimbulkan perbedaan pemahaman yang terjadi pada kedua belah pihak yaitu fotografer dan model pemula tersebut. Hal ini diharapkan tidak ada hambatan yang terjadi dalam komunikasi fotografi, sehingga pesan yang akan disampaikan mudah untuk dipahami khalayak.

3. Menerapkan pengetahuan dasar komunikasi dalam pencarian solusi kreatif

3.1. Bahasa fotografi digunakan agar pesan dalam gambar dapat dimengerti oleh khalayak Materi pesan yang akan disampaikan melalui fotografi adalah menyampaikan pesan melalui foto – foto yang dihasilkan sesuai dengan tema yang dipilih. Gaya bahasa yang dipakai adalah bahasa fotografi yang akan disampaikan mudah dimengerti masyarakat sebagai khalayak sasaran.

Bahasa gambar dalam fotografi telah disetujui oleh hampir semua orang. Bahasa ini persis seperti bahasa Indonesia atau bahasa lainnya. Bahasa yang disusun dari huruf lalu menjadi kata, kalimat, paragraf dan akhirnya menjadi cerita yang bisa bermakna dan dibaca. Hanya bedanya, kalau bahasa fotografi dibuat dalam bentuk gambar yang bisa terdiri dari banyak elemen, misalnya: warna , cahaya, grafis atau tampilan hasil foto karena pengaruh pengaturan speed, aperture atau ISO.

Elemen warna, dalam bahasa fotografi menunjukkan “mood” atau perasaan. Misalnya, biru

merah memberi kesan tenang. Warna hijau memberi kesan kalem dan damai. Warna hitam

memberi kesan misterius, warna merah menunjukkan panas atau kemarahan dll.

(12)

Cahaya dalam fotografi juga memberikan arti yang berbeda-beda. Cahaya yang terang memberi arti kejelasan dan ingin menonjol, sedangkan cahaya yang redup, memberi kesan suram dan loyo. Elemen grafis yang dapat berupa garis, pola dan bentuk atau elemen lainnya biasanya memberi perspektif (kedalaman/efek tiga dimensi) pada hasil foto kita yang sebenarnya hanya gambar dua dimensi. Sehingga dengan pengataruan elemen grafis ini, hasil foto dapat menjadi rangkaian cerita yang bisa dibaca oleh orang lain yang melihat foto kita.

Bahasa fotografi yang dapat membantu kita memahami sebuah karya fotografi adalah bahasa yang diciptakan dengan menggunakan teknik fotografi. Teknik fotografi dengan subjek foto yang blur, memberi makna bahwa subjek tersebut bergerak. Latar belakang yang blur memberi kesan bahwa ada jarak antara subjek dengan latar belakang. Hasil foto dengan teknik panning, memberi kesan seolah-olah subjek foto sedang bergerak dengan cepat. Foto dengan ruang tajam yang luas, memberi makna kejelian, ketelitian dan kejelasan.

3.2. Solusi kreatif yang berkaitan dengan kebutuhan pengguna jasa fotografi dicari dan dikembangkan berdasarkan pengetahuan dasar komunikasi.

Jasa fotografi saat ini meningkat tajam, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pendokumentasian momen-momen berharga baik secara individu, kelompok, maupun organisasi.

Pendokumentasian momen berharga ini ada yang menggunakan kamera pribadi atau menyewa jasa fotografer. Bahkan untuk kebutuhan akun media sosialnya, masyarakat tertentu sering meminta bantuan fotografer.

Bagi yang memiliki hobi atau berminat untuk menekuni dunia fotografi dengan menjadi fotografer, potensi bisnisnya ternyata sangat bagus. Fotografi sendiri termasuk dalam salah satu sub-sektor ekonomi kreatif yang saat ini tengah mengalami perkembangan pesat. Kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun 2016 saja, ekonomi kreatif menyumbang Rp 922,59 triliun untuk PDB kita.

Pada tahun 2018 ini, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menargetkan sektor ini bisa menyumbang

PDB hingga Rp 1.100 triliun, (detik.com, 27 Februari 2018). Berdasar data dari Data Statistik dan

Hasil Survei Ekonomi Kreatif Kerja Sama Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik,

berikut kontribusi PDB ekonomi kreatif menurut 10 subsektor tertinggi (Bekraf; 2017).

(13)

Salah satu solusi kreatif dalam bidang fotografi adalah foto prewedding. Menurut Laporan Tren Pernikahan 2017, seperti dilansir

tempo.co, rata-rata anggaran yang dikeluarkan orang

Indonesia untuk foto prewedding adalah Rp 8 juta hingga Rp 20 juta. Sedangkan untuk foto dan video saat hari pernikahan budget pengeluarannya bisa Rp 15 juta hingga Rp 30 juta. Artinya prospek bisnis foto pernikahan juga cukup menjanjikan.

Melihat data diatas dapat dipahami jika fotografi merupakan salah satu solusi kreatif bagi masyarakat. Masyarakat menggunakan fotografi untuk berbagi informasi, baik informasi personal, kelompok, maupun kegiatan organisasi. Hasil fotografi kemudian diupload dalam website,

No Nama Subsektor Persentase Kontribusi

1 Kuliner 41,69

2 Fashion 18,15

3 Kriya 15,70

4 Televisi dan Radio 7,78

5 Penerbitan 6,29

6 Arsitektur 2,30

7 Aplikasi dan Game

Developer

1,77

8 Periklanan 0,88

9 Musik 0,47

10 Fotografi 0,45

(14)

maupun media sosial sebagai dokumentasi baik personal, kelompok, dan organisasi, baik untuk kepentingan individu maupun kepentingan komersiil dari organisasi maupun perusahaan.

Rangkuman

Unit 19 fotografer madya mendeskripsikan kemampuan intelektual dalam penguasaan pengetahuan mengenai teori dasar komunikasi khususnya fotografi dan media. Penguasaan teori sebagai dasar untuk memahami suatu realitas menjadi sangat penting. Penguasaan teori komunikasi dalam aktifitas fotografi penting sebagai dasar teori dalam mengkomunikasi suatu pesan kepada masyarakat.

Soal Latihan Pilihan Ganda :

1. Teori memiliki tiga ciri umum sebagai berikut ini, kecuali : a. Teori adalah abstraksi mengenai suatu hal

b. Teori berisi prediksi terhadap fenomena yang ada di masyarakat*

c. Teori adalah konstruksi pemikiran yang berisikan intrepretasi mengenai suatu fenomena ciptaan individual manusia.

d. Teori berisikan rekomendasi mengenai suatu tindakan yang dapat dilakukan.

2. Berikut ini adalah beberapa fungsi teori yang dikemukan oleh Littlejohn, kecuali : a. Mengorganisasikan dan menyimpulkan tentang suatu hal

b. Pengamatan

c. Prediksi atau perkiraan d. Generatif*

3. Komunikasi memiliki fungsi untuk kelangsungan hidup diri sendiri dan masyarakat. Hal ini dikemukakan oleh :

a. Judi C. Pearson & Paul E Nelson*

b. Rudolf F Verderber

c. Thomas M Scheidel

(15)

d. Littlejohn

4. Peran dan fungsi fotografi dapat mendukung aktifitas atau pekerjaan manusia (humas misalnya), terutama untuk menghasilkan gambar untuk dapat digunakan pada waktu : a. Sekarang

b. Waktu yang lama*

c. Tidak terbatas d. Sesuai kebutuhan

5. Prinsip dasar fotografi dalam komunikasi adalah :

a. Memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium perangkap cahaya*

b. Menghasilkan bayangan

c. Menghasilkan pesan melalui foto d. Hanya menghasilkan gambar

Soal Essay :

1. Jelaskan definisi teori menurut William Dorothy!

2. Sebutkan fungsi teori menurut Littlejohn!

3. Rudolf F Verderber menyebutkan bahwa komunikasi memiliki 2 fungsi yaitu fungsi social dan fungsi pengambilan keputusan. Jelaskan 2 hal tersebut!

4. Hambatan apakah yang sering terjadi dalam hubungan fotografer dan Clientnya?

5. Mengapa foto prewedding menjadi satu solusi kreatif dalam fotografi?

Studi Kasus

Jika anda diminta menjadi fotografer pada perusahaan yang menjual buah-buahan, bahasa

fotografi apakah yang akan anda gunakan untuk membuat image positif dari produk tersebut. Point

apa saja yang akan anda tonjolkan?

(16)

MENENTUKAN PENGGUNAAN LAMPU STUDIO (FLASH HEAD)

Objektif :

1. Mengidentifikasi prinsip dan prosedur penggunaan peralatan di dalam studio

2. Mengidentifikasi alat yang digunakan dalam pemotretan

3. Menerapkan pengetahuan tentang penggunaan peralatan di dalam studio

1. Mengidentifikasi prinsip dan prosedur penggunaan peralatan di dalam studio 1.1 Mengidentifikasi penggunaan peralatan studio

Studio foto adalah ruang yang ditata khusus untuk aktivitas fotografi. Pengaturan meliputi tata lampu, latar, dan pendukung lainnya. Segala komponen ini diperlukan agar fotografer dapat sebesar mungkin mengendalikan situasi pemotretan. Persoalan utama dalam foto studio terletak pada pengendalian situasi.

Pengendalian situasi dapat berupa; pengendalian terhadap tata letak obyek dan subyek foto, suasana atau nuansa yang akan diciptakan dalam foto, dan pengendalian terhadap pencahayaan yang akan digunakan dalam foto. Pengendalian situasi tersebut dirangkum oleh fotografer dalam sebuah konsep yang akan menjadi dasar dalam proses pengambilan gambar. Konsep sangat diperlukan dalam kegiatan foto studio agar foto yang dihasilkan maksimal.

Kegiatan dalam studio foto perlu didukung dengan peralatan fotografi yang sesuai.

Peralatan tersebut dibutuhkan karena sumber pencahayaan utama dalam fotografi yaitu cahaya matahari sulit didapatkan. Pencahayaan dalam studio foto menggunakan lampu, akan tetapi ada juga studio foto yang memungkinkan cahaya matahari untuk masuk ke ruang studio foto.

20

(17)

1.2 Mengidentifikasi jenis dan fungsi lampu sesuai dengan tema pemotretan

Kunci utama dalam fotografi adalah cahaya, akan tetapi foto tidak akan terbetuk tanpa adanya elemen-elemen foto. Fotografi membutuhkan instrumen berupa kamera dan kelengkapannya seperti lensa, lampu blitz, dan sebagainya. Kamera adalah alat untuk merekam imaji obyek yang terbentuk dari cahaya yang masuk melalui lensa dan jatuh pada permukaan peka cahaya yang disebut film atau sensor. Kamera merekam gambar melalui cara kerja optic yaitu meneruskan cahaya dengan bantuan lensa, sehingga bayangan obyek yang tertangkap tampak seperti yang dilihat dari jendela bidik.

Sumber cahaya terbaik dalam fotografi adalah cahaya matahari, karena cahaya matahari memiliki spekturm warna yang lengkap dibandingkan dengan sumber cahaya yang lainnya seperti lampu. Dampak kelengkapan spektum warna yang terkandung dalam cahaya nampak keterpaduan susunan warna pada foto dengan warna obyek aslinya. Dengan cahaya yang memiliki spketrum warna lengkap maka foto yang dihasilkan memiliki warna mendekati aslinya. Dalam foto produk sangat diwajibkan sebuah foto memiliki gambaran yang menyerupai aslinya guna menarik konsumen.

Pencahayaan studio foto lebih mengutamakan cahaya buatan karena kemudahan dalam pengendalian situasi. Akan tetapi cahaya matahari juga sering diikutsertakan untuk memberikan efek cahaya tertentu. Dalam studio foto, pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan buatan.

Cahaya yang digunakan bersumber dari lampu strobe atau flash gun. Lampu yang digunkan sangat beragam jenisnya, indikator jenis lampu seperti; derajat suhu cahaya, warna cahaya, dan waktu pencahayaan. Selain lampu, elemen lain yang mempengaruhi karakter cahaya adalah diffuser dan reflector. Kedua elemen tersebut hampir memiliki fungsi dan dan efek yang sama, akan tetapi cara dan penerapannya yang berbeda. Diffuser adalah alat yang digunakan untuk mereduksi atau memperlembut cahaya. reflector adalah alat yang digunakan untuk memantulkan dan mereduksi cahaya.

Cahaya matahari adalah cahaya yang sangat baik untuk memotret. Dengan bantuan cahaya alami ini, dapat diperoleh foto-foto yang natural atau lebih artistik. Kuncinya adalah menempatkan WB (Withe Balance) secara tepat dan mengetahui waktu baik untuk memotret. Pencahayaan dalam fotogarfi terdiri dari tiga aspek pencahayaan yaitu; main light, fill light, dan rim light (Kelby 2013).

Main light adalah cahaya utama yang digunakan untuk menerangi obyek foto. Main light

pada studio dapat diwujudkan dengan bantuan lampu strobo dengan kekuatan yang tinggi dan

(18)

arahnya tertuju langsung pada obyek foto dengan jarak yang telah diperhitungkan dengan diafragma kamera. Penggunaan main light saja akan mengakibatkan foto yang dihasilkan menjadi biasa. Cahaya matahari merupakan main light dalam foto di luar ruangan. Karena cahaya matahari bersifat merata.

Fill light adalah cahaya pengisi yang digunakan untuk menambah kesan artistik dalam foto.

Pada umumnya kuat cahya pada fill light lebih kecil dibandingkan dengan main light karena sifatnya yang hanya pengisi. Penggunaan fill light pada studio dapat diwujudkan dengan bantuan lampu strobo atau media reflector. Arah dan posisi fill light disesuaikan dengan keinginan fotografer.

Rim light adalah cahaya pembentuk karakter obyek. rim light bisanya digunakan untuk memperlihatkan lekuk tubuh model dengan menampakkan bayangan dan cahaya yang jatuh pada tubuh model. Penggunaan rim light daat diwujudkan dengan bantuan lampu strobe atau reflector.

2. Mengidentifikasi alat yang digunakan dalam pemotretan

Dalam fotografi studio untuk menghasilkan karakter cahaya pada fotografi modelling,

diperlukan alat bantu berupa aksesoris untuk lampu studio, yang akan mengubah sifat karakter dari

sebuah lampu studio menjadi karakter atau kualitas cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan

fungsional dari aksesoris lampu tadi.

(19)

Dengan seiring perkembangan teknologi, perkembangan berbagai perlengkapan dan alat bantu di bidang fotografi pun bermacam-macam pula kemajuannya baik perkembangan dalam segi bentuk dan fungsinya. Terutama dalam era teknologi digital seperti sekarang, dibutuhkan segala hal yang praktis serta dinamis namun tetap relatif mudah digunakan. Dalam hal ini, peralatan- peralatan fotografi, yang digunakan dalam studio untuk menghasilkan cahaya atau lighting buatan artificial lighting juga makin berkembang. Bagi fotografer yang baru pertama belajar fotografi studio, memang sering dibingungkan dengan berbagai peralatan lampu studio dan perlengkapan pendukungnya atau yang dikenal dengan aksesoris lampu.

Demikian juga dengan masing-masing karakter yang membedakan masing masing fungsi aksesoris tersebut, memang dibutuhkan waktu untuk memahami dan mempelajari karakter kualitas dari masing-masing aksesoris tersebut terutama untuk bisa menghasilkan setting atau pengaturan lampu untuk menghasilkan suatu karya foto. Juga diperlukan banyak latihan untuk makin mengasah kualitas cahaya itu dalam prakteknya.

Berikut ini akan dibahas mengenai beberapa jenis aksesoris yang umumnya digunakan dalam studio dan karakter kualitas cahaya yang dihasilkan oleh tiap jenis aksesoris tersebut.

1. Lamp Head Unit

Umumnya disebut dengan lampu studio, lampu ini yang akan menjadi sumber cahaya dalam studio. Banyak sekali merk dan juga tipe dari lampu studio ini, namun fungsinya sama.

Biasanya masing-masing merk akan memiliki jenis-jenis lampu dengan beberapa variasi tingkat kekuatan maksimalnya. Sehingga dengan merk yang sama, ada lampu yang kekuatan maksimal cahayanya lebih besar atau lebih kuat daripada lampu tipe yang lebih kecil kekuatan maksimalnya.

Dalam sebuah unit lampu studio ini, ada 2 bagian lampu dengan 2 kualitas yang berbeda.

Pertama disebut Modelling Light yaitu

lampu untuk

menghasilkan cahaya

(20)

yang membantu fotografer untuk menentukan dan melihat arah jatuhnya bayangan pada objek yang akan difoto. Biasanya ada di lampu studio, yang menyala sebagai continous light atau lampu yang konsisten menyala terus menerus. Memiliki karakter cahaya tungsten yang berwarna kekuning-kuningan pada hasil fotonya. Dalam skala temperature, cahaya tungsten berada di suhu 3200-3400 Kelvin.

Lampu yang kedua yang terdapat pada lampu studio, adalah Flash Light yaitu lampu yang kekuatannya besar bila dibandingkan dengan yang berasal dari modeling light, cahaya dari flash ini bersifat seketika dan sangat cepat. Cahaya yang dihasilkan menyerupai cahaya matahari atau berkarakter daylight yang berwarna putih pada hasil fotonya. Dalam skala temperature lampu flash ini berada di suhu 5500 Kelvin.

2. Standard Reflector

Standard reflector adalah salah satu aksesoris yang akan melengkapi lampu studio dalam penggunaannya saat pemotretan. Merupakan salah satu aksesoris yang paling sering digunakan pada pemotretan studio. Umumnya standard reflector dibuat dari bahan metal dengan bagian lapisan dalamnya berwarna perak atau silver. Standard reflector ini memiliki karakter cahaya yang kuat atau hard light, terarah, bersifat spekular. Namun karakter cahaya yang spekular ini bisa dikombinasikan dengan

aksesoris pendukung lainnya yang memang didesain untuk melengkapi standard reflector ini dalam penggunaannya untuk menghasilkan beberapa kualitas cahaya yang lebih kreatif.

3. Honey Comb

Sebagai salah satu aksesoris lampu yang melengkapi pemakaian standard reflector, bentuk

dasarnya seperti namanya honey comb, bentuknya seperti sarang tawon, diletakkan di depan lampu

studio yang telah dipasang standard reflector. Pemasangan honey comb ini akan membuat cahaya

dari standard reflector lebih terarah secara lebih spesifik, lebih simetris dan memusat, bila dilihat

(21)

dari hasil cahayanya, sudut penyinaran setelah dipasang honey comb tampak lebih menyempit atau terlokasi, sudut penyinarannya tergantung dengan pemilihan lubang honey comb yang digunakan umumnya ada beberapa ukuran dari yang paling sempit sampai yang paling lebar jarak masing- masing lubangnya, sesuai standar dari masing-masign merk produsennya

4. Barndoor

Termasuk aksesoris yang digunakan bersama dengan

standard reflector, pada pemakaiannya barndoor ini berfungsi

untuk mengarahkan sudut pencahayaan yang lebih terarah pada

bagian yang diinginkan dan bisa diarahkan untuk membatasi

jatuhnya cahaya dari standard reflector ke bagian lain yang tidak

ingin ditonjolkan sehingga terlindung dari cahaya. Salah satu

fungsi lain dari barndoor adalah membatasi cahaya lampu yang

bisa mengakibatkan efek flare, atau efek jatuhnya cahaya yang

langsung tertangkap lensa kamera si fotografer pada hasil foto.

(22)

5. Softbox

Softbox adalah aksesoris lampu studio yang memiliki karakter soft light dan cahaya menjadi diffused pada penggunaannya, aksesoris ini membuat cahaya yang berasal dari lampu studio menjadi lembut, merata dan berkarakter meminimalkan bayangan, pancaran cahaya yang dihasilkan juga menjangkau area yang cukup luas.

Bahkan terkadang jangkauan softbox dapat membuat latar belakang foto menjadi lebih terang.

6. Striplight

Striplight pada dasarnya merupakan bagian dari jenis softbox, dengan karakter yang sama, namun secara bentuk, striplight adalah softbox yang ukuran lebarnya lebih kecil dari softbox sehingga bentuknya memanjang. Dengan karakter yang menghasilkan cahaya yang diffused atau soft light juga.

Biasanya fotografer menggunakan striplight ini untuk

memfokuskan arah pencahayaan pada lokasi yang sempit namun

panjang. Dalam contoh penggunaaannya biasanya fotografer

menggunakan striplight ini untuk memotret botol atau benda-benda yang ukurannya tinggi atau

memanjang, bisa juga digunakan untuk memotret model untuk mengisi cahaya disisi badan model.

(23)

7. Beauty dish

Beauty dish juga merupakan aksesoris lampu studio yang memiliki karakter diffused atau softlight, aksesoris ini cukup ideal untuk digunakan pada pemotretan potrait atau model.

8. Conical snoot

Conical snoot memiliki karakter yang mirip

dengan honeycomb, yang bersifat spekular, termasuk

hard light, namun karakter cahaya yang dihasilkan

lebih sempit dan kecil, efek spot, juga lebih terfokus

dibandingkan dengan honey comb. Pada prakteknya

aksesoris ini sangat berguna untuk mengisi bagian yang

membutuhkan detail dan terlokasi sehingga

meminimalkan daerah lain agar tidak kena cahaya.

(24)

9. Umbrella

Payung dalam studio fotografi memiliki beberapa tipe, ada yang bagian dalamnya silver/ perak, putih, bahkan ada merk yang memproduksi payung yang transparan. Pada dasarnya penggunaan payung sebagai bagian aksesoris lampu studio ini berguna untuk meratakan cahaya agar cahaya yang dipantulkan ke objek menjadi lebih halus dan lembut, namun dibandingkan dengan soft box, karakter cahaya payung masih relatif memiliki kontras yang tinggi, namun lebih lembut bila dibandingkan dengan standard reflector. Cahaya yang dipantulkan melalui payung berpenampang luas, maka hasil pancaran cahayanya juga relatif luas, namun tetap terfokus atau terarah.

Perbedaan lapisan bagian dalam payung pada dasarnya adalah hasil pantulannya, payung dengan lapisan silver/ perak memantulkan cahaya relatif lebih kuat dibanding dengan lapisan putih, sedangkan yang transparan juga menghasilkan cahaya yang lebih diffused lagi. Selain itu pada prakteknya payung yang transparan juga bisa digunakan dengan arah langsung ke model, beda dengan payung lain yang cahayanya dipantulkan. Pada prakteknya, banyak fotografer yang menggunakan payung ini mayoritas untuk pemotretan foto keluarga atau pemotretan yang membutuhkan jangkauan luas, dan tidak terlalu membutuhkan cahaya detail yang lembut.

3. Menerapkan pengetahuan tentang penggunaan peralatan di dalam studio

Bila pemotretan di dalam studio, fotografer tidak bisa langsung berkutat dengan kameranya

saja, banyak hal yang harus dipersiapkan dari pengaturan lampu studio juga perlengkapan setting

properti pemotretan. Pada Fotografi luar ruangan atau outdoor, fotografer bisa lebih spontan dalam

berkreasi dimana sudut pengambilan mayoritas sudah apa adanya sesuai dengan lingkungan lokasi

pemotretan dan juga cahayanya, semua natural seperti apa adanya, fotografer hanya bisa

menambahkan cahaya bantuan dari flash atau mungkin menggunakan reflector pemantul cahaya

untuk memaksimalkan pencahayaan dilokasi luar ruangan tadi. Selain itu, bila hendak

menghasilkan karya foto senatural mungkin dalam studio, fotografer harus mengingat realitas

(25)

bahwa sumber cahaya utama normalnya hanya satu, namun diiringi cahaya pendukung yang jumlahnya lebih dari satu, namun sumber cahaya utama inilah yang akan menciptakan bayangan dalam objek foto yang berada dalam frame foto.

Namun kelebihan dari Fotografi studio yang harus mempersiapkan segala sesuatunya tadi, pada dasarnya bisa mendukung kekurangan yang biasanya tidak bisa didapatkan bila fotografer memotret di outdoor. Dengan memotret dalam studio fotografer tidak perlu pusing dengan cuaca yang bisa berubah ubah, fotografer bisa mendapatkan setting-an lampu yang sama dan konsisten kekuatannya, fotografer bisa mengaplikasikan semua ide sesuai dengan konsep awalnya, baik dari segi lokasi dan cahaya semuanya bisa diatur sesuai konsepnya. Dengan kata lain bila fotografer menguasai pemahaman mengenai sifat karakter dan kualitas cahaya, maka fotografer itu bisa membuat setting seperti apapun dalam sebuah studio.

Tipe Karakter Cahaya

Hard Light, adalah cahaya yang umumnya berasal dari sumber cahaya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran objek yang akan difoto. Karakter dari bayangan yang dihasilkan juga relatif terlihat kuat dan jelas, serta memiliki bagian atau area yang umumnya dikenal dengan istilah shadow edge transfer yang relatif pendek. Shadow edge transfer adalah daerah atau area transisi perpindahan dari area bayangan berbatasan dengan area yang terkena cahaya. Dalam hal ini area batas perpindahan antara bagian bayangan dan cahaya sangat pendek.

Jarak antara sumber cahaya ke objek juga memberikan pengaruh yang besar pada ketajaman bayangan. Karena makin jauh jarak sumber cahaya ke objek, maka ukuran sumber cahaya relatif mengecil dibandingkan dengan jarak yang dekat antara sumber cahaya ke objek.

Secara teori dikatakan bahwa semakin kecil area yang mengeluarkan cahaya dari sumber cahaya

maka semakin keras cahaya yang keluar. Namun itu juga tergantung dari ukuran masing-masing

sumber cahaya dan objeknya. Dengan sumber cahaya yang sama, dan dengan jarak yang sama

tentu hasil bayangan yang didapat bila objeknya manusia dan objeknya diganti kotak korek api,

tentunya efek bayangan yang didapat tetap berbeda.

(26)

Soft light, pada dasarnya kebalikan dari hard light dimana cahaya umumnya berasal dari sumber cahaya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan ukuran objek yang akan difoto.

Karakter dari bayangan yang dihasilkan juga relatif terlihat lembut dan rata, lebih diffused, serta memiliki bagian atau area shadow edge transfer yang relatif panjang dibanding hard light. Shadow edge transfer pada soft light biasanya lebih tampak seperti gradasi. Semakin besar area yang mengeluarkan cahaya dari sumber cahaya maka semakin lembut cahaya yang keluar.

Pada penggunaannya fotografer bisa memilih menggunakan tipe soft light atau hard light sesuai kebutuhan pemotretannya dan tergantung dengan karakter objek yang akan difoto. Umumnya secara teori, tipe hard light akan membuat permukaan suatu benda relatif lebih dominan dimensi, tekstur dan stukturnya. Sebab karakter hard light yang kuat pada dasarnya menyebabkan cahaya lebih mudah terpantul, dan lebih banyak bayangan dibanding dengan penggunaan soft light, tentunya tergantung objeknya.

Arah Sumber Pencahayaan

1. Front Light (Pencahayaan Dari Arah Depan)

(27)

Sumber cahaya terletak di depan objek foto. Jika lampu berada di belakang atau berdekatan dengan posisi kamera. Sudut antara objek foto dan kamera tidak lebih dari 15 derajat. Pencahayaan ini akan menghasilkan foto yang relatif tanpa bayangan, sehingga tercipta efek yang mengurangi tekstur objek yang difoto.

Pencahayaan front light ini biasanya digunakan untuk menonjolkan make-up model serta untuk menampilkan objek foto dengan kuliut halus dan warna makeup yang natural.

2. Side Light (Pencahayaan Dari Arah Samping)

Pencahayaan dari arah samping dapat dihasilkan bila sudut sumber cahaya, posisi objek foto dan posisi kamera adalah 45-90 derajat.

Side light dapat diletakkan di samping

kiri atau kanan objek foto. Efek yang

dihasilkan adalah menonjolkan

bentuk dan permukaan atau tekstur

obyek foto ini. Ini disebabkan karena bayangan yang kuat dari sumber cahaya. Efek ini dipakai

bila ingin menampilkan profil dan menonjolkan lebih banyak karakter dan profil objek yang kita

foto. Misalnya pada foto-foto potrait.

(28)

3. Top Light (Pencahayaan Dari Arah Atas)

Ini dilakukan dengan menempatkan sumber cahaya di atas objek yang akan kita foto sehingga arah cahaya jatuh dari atas.

Arah pencahayaan ini akan memberikan efek yang dramatis. Efek top light dapat dibandingkan dengan cahaya matahari yang terpancar pada tengah hari.

4. Bottom Light (Pencahayaan Dari Arah Bawah)

Sumber cahaya yang diletakkan di bawah akan menghasilkan arah pencahayaan yang disebut bottom light atau base light.

Cara pencahayaan seperti ini banyak digunakan sebagai fill-in light (cahaya pengisi) untuk mengurangi kontras dari main light (cahaya utama).

5. Back Light (Pencahayaan Dari Arah Belakang)

Pencahayaan dari arah belakang ini disebut sebagai back

lighting. Arah sumber cahaya ini letaknya berlawanan dengan posisi

kamera. Posisi sumber cahaya diletakkan di belakang objek,

dipantulkan atau langsung mengenai objek. Efek yang dihasilkan

secara umum akan menciptakan siluet, atau objek dikelilingi oleh rim

light yakni cahaya yang ada di sekitar objek foto. Perlu diperhatikan

juga bahwa cahaya yang langsung mengenai kamera akan

menimbulkan pantulan cahaya dan flare (masuknya cahaya yang

(29)

tidak diinginkan). Untuk itu arah sumber cahaya dari belakang perlu dikontrol dengan baik.

Pola Pencahayaan atau dalam Bahasa Inggris disebut Lighting Pattern dapat didefinisikan dimana cahaya dan bayangan terbentuk pada wajah untuk menciptakan bentuk yang berbeda.

Secara sederhana ada empat pola pencahayaan dalam pemotretan secara umum, yaitu:

a. Paramount/Hollywood/Butterfly

Pencahayaan jenis ini sering

dipakai di Hollywood pada era tahun

1940- 1950an, efek yang ditimbulkan oleh

teknik ini adalah bayangan yang mengikuti

garis bawah lubang hidung dan jika

diamati akan memiliki bentuk seperti

bentuk kupu-kupu. Teknik pencahayaan

untuk mendapatkan bayangan tadi diambil

dengan menggunakan lampu yang di

arahkan tepat di depan model pada posisi

yang lebih tinggi butterfly/paramount

lighting, Sumber cahaya akan diletakkan

diatas kamera (bisa di depan atau dibelakang kamera) membentuk sudut 25 derajat mengarah pada

model/wajah. Shape yang akan terbentuk pada lighting pattern ini sesuai namanya kupu-kupu,

bayangan yang berada pada bawah hidung ini akan terlihat jelas pada sesorang yang memiliki

struktur wajah yang bagus atau sempurna, Umumnya pemotretan jenis fashion/beauty lebih cocok

dengan pencahayaan jenis ini.

(30)

b. Loop

Efek yang didapat dari teknik pencahayaan ini adalah timbul bayangan di salah satu sisi samping lubang hidung. Bisa berada di sisi sebelah kiri atau sisi sebelah kanan sesuai dengan letak lampu yang di arahkan ke model. Pencahayaan ini mudah digunakan untuk pemotretan keluarga besar atau perorangan.

c. Rembrandt

Seperti pada pembahasan pencahayaan Rembrandt dengan Window Lighting, selanjutnya ide ini diikuti oleh para fotografer dengan meletakan posisi lampu agak tinggi dari objeknya (dapat disebelah kiri atau kanan objek).

Efek yang didapat adalah bayangan segitiga yang terdapat pada bagian wajah mata disalah satu sisi wajah. Pencahayaan ini

biasanya digunakan fotografer yang ingin menampilkan sebuah potret yang menonjolkan nilai

artistik.

(31)

d. Split

Teknik ini menonjolkan sebuah foto yang lebih tertuju pada nilai artistiknya. Efek yang dihasilkan berupa bayangan pada wajah yang terlihat setengah gelap dan setengah terang.

Posisi lampu diarahkan tepat disamping kiri atau kanan dan searah dengan model. Biasanya kesempurnaan split ini akan terlihat pada karakter wajah yang memiliki kulit putih dan struktur hidung yang bagus.

Untuk memberikan kesan cahaya yang berbeda, teknik short lighting dan broad lighting bisa dicoba. Pasalnya short lighting adalah pencahayaan yang menempatkan posisi sumber cahaya sehingga menerangi permukaan wajah yang lebih sempit. Dengan demikian bayangan banyak yang jatuh di bagian wajah yang lebih luas. Akibatnya, wajah model akan terlihat lebih tirus.

Short Lighting Board Lighting

Sebaliknya, jika menerangi bagian yang luas

(broad lighting), bayangan akan jatuh di

bagian wajah yang sempit sehingga model

terlihat sedikit lebih gemuk.

(32)

Rangkuman

Unit ini menidentifikasi pengetahuan dasar fotografi, yang meliputi prinsip-prinsip dasar dalam komunikasi fotografi dan proses dan cara berfikir dalam komunikasi fotografi. Pengaturan meliputi tata lampu, latar, dan pendukung lainnya. Segala komponen ini diperlukan agar fotografer dapat sebesar mungkin mengendalikan situasi pemotretan. Persoalan utama dalam foto studio terletak pada pengendalian situasi.

Pengendalian situasi tersebut dirangkum oleh fotografer dalam sebuah konsep yang akan menjadi dasar dalam proses pengambilan gambar. Konsep sangat diperlukan dalam kegiatan foto studio agar foto yang dihasilkan maksimal.

Latihan Soal Piihan Berganda

1.

Sumber cahaya terbaik dalam fotografi adalah?

a. Cahaya matahari

b. Cahaya dari lampu ruangan c. Cahaya dari lampu flash d. Cahaya lilin

2.

Pencahayaan studio foto lebih mengutamakan cahaya buatan karena?

a. Harganya murah

b. Arah dan intensitas cahaya sulit diatur c.

Kemudahan dalam pengendalian situasi

d. Cahaya yang dihasilkan sangat alami

3.

Alat yang digunakan untuk mereduksi atau memperlembut cahaya adalah?

a. Reflector

b. Diffuser

c. Head flash

d. Lensa

(33)

4.

Alat yang digunakan untuk memantulkan dan mereduksi cahaya adalah

a. Reflector

b. Diffuser c. Head flash d. Lensa

5.

Cahaya utama yang digunakan untuk menerangi obyek foto disebut?

a. Fill Light b. Rim Light c. Main Light d. Moon Light

Latihan Soal Essay

1.

Jelaskan perbedaan antara Fill Light dengan Rim Light!

2. Jelaskan karakter cahaya yang dihasilkan oleh standara reflector!

3. Jelaskan perbedaan karakter cahaya yang dihasilkan softbox dengan payung reflektor!

4. Jelaskan karakter gambar yang dihasilkan dan efek yang tercipta pada saat anda menggunakan pencahayaan front light!

5. Jelaskan perbedaan karakter dan fungsi antara board lighting dengan short lighting!

Studi Kasus

Anda diminta untuk memotret buah-buahan untuk keperluan majalah “Gaya Hidup” di

dalam studio. Perlatan pencahayaan apa saja yang anda akan anda pergunakan, dan jelaskan teknik

pencahayaan yang paling tepat untuk anda terapkan!

(34)

Praktikum

Perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan :

1. Lampu studio (flash head, portable flash head) 2. Kamera

3. Lighting support

4. Pengukur cahaya (light meter) 5. Perlengkapan

6. Umbrella 7. Soft box 8. Barndoor

9. Standard reflector 10. Honey comb

11. Triger dan receiver / sync cord cable 12. Eflektor

13. Snoot

14. Meja pemotretan (table top) 15. Background

16. Tripod 17. Beauty dish 18. Filter (gel)

Kegiatan Praktikum

1. Anda akan memotret model wanita dengan teknik high key, peilihlah peralatan pemotretan yang anda butuhkan.

2. Tentukan teknik pencahayaan yang akan anda gunakan.

3. Atur posisi set pemotretan.

4. Lakukan pemotretan modelling yang terdiri dari face close up, medium shoot, dan full body

shoot!

(35)

MENGERJAKAN PEMOTRETAN ALAM

Objektif :

1. Mengidentifikasi kondisi alam

2. Melaksanakan pemotretan alam (landscape)

1. Mengidentifikasi kondisi alam

1.1 Informasi mengenai kondisi cuaca dan medan

Foto alam atau pemandangan telah memikat hati pecinta fotografi sejak awal kelahirannya.

Sebagai salah satu bidang fotografi yang paling popular, fotografi pemandangan (alam) meliputi subjek yang sangat luas, dan sekaligus spesifik. Dari keindahan alam yang nyata sampai yang abstrak; dari yang sederhana, sampai yang kompleks. Tidak ada fotografi yang mampu menyatukan berbagai subjek yang begitu luas dan yang terkadang tampak saling bertentangan ke dalam satu paduan imaji yang harmonis.

Fotografi pemandangan (alam) sering dipandang sebagai bidang fotografi yang mudah dan cenderung tidak serius, bahkan dikonotasikan dengan foto kartu pos semata. Sebenarnya fotografi pemandangan (alam) banyak ditekuni oleh seniman-seniman fotografi yang berdedikasi tinggi, dan beberapa dari mereka kini bahkan sudah menjadi legenda, sebut saja Ansel Adam, Edward Weston, Elliot Porter, David Muench.

Sebelum memotret alam, alangkah lebih baik untuk mengidentifikasi kondisi cuaca dan medan yang akan dilalui selama sesi pemotretan. Beberapa cara untuk mengidentifikasi kondisi medan pada lokasi pemotretan antara lain

1. Mengumpulkan informasi dari media massa, artikel, atau media sosial, 2. Mengumpukan informasi dari masyarakat disekitar lokasi pemotretan

3. Mengumpulkan informasi dari orang yang sudah pernah ke lokasi sebelumnya 4. Melakukan observasi langsung ke lapangan

20

(36)

Sedangkan untuk identifikasi cuaca adalah dengan menggunakan teknologi prakiraan cuaca untuk waktu dan lokasi yang nantinya akan dijadikan tempat pemotretan. Selain itu ada beberapa cara untuk mengidentifikasi cuaca tanpa menggunakan teknologi antara lain adalah

a. Memperhatikan Udara dan Angin.

Periksa arah angin yang bertiup. Angin ditimbulkan oleh udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Oleh karena cuaca bergerak dari barat, angin barat menunjukkan cuaca yang bagus karena menunjukkan bahwa cuaca buruk ada di sebelah timur. Sebaliknya, angin timur menunjukkan bahwa cuaca buruk sedang mendatangi lokasi fotografer berada.

b. Mengamati Awan

Perhatikan bentuk awan. Umumnya awan yang berwarna putih dan terlihat sangat tinggi merupakan tanda bahwa cuaca sedang bagus. Sementara itu, awan gelap dan bergayut rendah berarti hujan atau badai akan tiba sebentar lagi

c. Mengamati langit

Perhatikan langit merah di pagi hari. Cuaca bergerak dari barat ke timur, sementara matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Jika melihat langit merah di pagi hari, artinya cuaca di sebelah timur, tempat matahari terbit, sedang cerah, sementara cuaca di sebelah barat sedang buruk. Perbedaan cuaca itulah yang membuat langit tampak merah. Cuaca buruk di sebelah barat akan bergerak datang karena begitulah kerja pola cuaca.

d. Mengamati Perilaku Binatang

Perhatikan migrasi burung, Burung peka terhadap perubahan tekanan udara dan akan memilih waktu yang tepat untuk pindah ke tempat yang cuacanya bagus. Jika melihat kawanan burung sedang bermigrasi di langit, artinya cuaca akan terus bagus sepanjang hari itu

1.2 Arah dan karakter cahaya di lokasi diidentifikasi

Cahaya elemen paling esensial dalam fotografi. Bisa dibilang tidak ada fotografi tanpa

cahaya. Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk objek yang akan difoto. Apa yang

dilihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita tangkap dengan

mata. Arah pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang

(37)

berbentuk dua dimensi menjadi seakan tiga dimensi dan juga menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karyafotografi. Berikut beberapa foto alam sesuai dengan arah pencahayaan:

Arah Pencahayaan

a. Front Light

Di foto berjudul Green and Blue menampilkan arah pencahayaan dari depan. Posisi kamera

berada di sisi timur menghadap objek perbukitan di barat. Foto ini diambil pagi hari sehingga

pencahayaan matahari dari depan objek (atau belakang kamera). Di atas jam 8 pagi sampai

sebelum sore hari cahaya lebih netral dan putih. Pengambilan foto antara jam 11 sampai jam 4 sore

biasanya dihindari karena kuantitas pencahayaan yang hard mengakibatkan kontras yang tinggi

antara shadow dan highlight. Kondisi ini rawan over exposure pada highlight karena sensor kamera

memiliki keterbatasan dalam dynamic range, hal sebaliknya juga pada shadow. Foto ini diambil

sekitar jam 8 pagi. Kondisi langit yang berawan menjadi seperti softbox raksasa untuk meratakan

cahaya matahari. Dengan kondisi tersebut diperoleh pencahayaan yang cukup merata dari

foreground, POI sampai background. Kualitas pencahayaan yang netral juga membantu menjaga

keakuratan warna (hue) hijau dan biru yang termasuk warna pasif.

(38)

b. Back light

Kondisi pencahayaan dari belakang objek (back light) dengan contoh foto Gunung Ranai diambil pada jam 5 sore. Pencahayaan back light terbilang cukup sulit dikontrol, dalam banyak kondisi akan menyulitkan kamera dalam memfokus. Selain itu back light memberikan kuantitas pencahayaan yang keras sehingga kontras shadow dan highlight cukup besar. Namun dengan beberapa trik pencahayaan back light justru menghasilkan foto yang dramatis. Di foto Gunung Ranai cahaya matahari datang dari arah belakang gunung.

c. Side Light

Side light atau pencahayaan dari arah samping objek banyak digunakan untuk menguatkan

dimensi atau efek ruang sebuah foto. Dengan sumber cahaya alami matahari, untuk

mendapatkannya kita memanfaatkan waktu-waktu saat sudut matahari masih rendah. Hal inilah

mengapa fotografer landscape lebih banyak berburu foto pada waktu pagi atau sore hari. Side light

juga sangat membantu mendramatisir foto. Selain karena dapat menguatkan kesan luas dan

dimensi foto, pencahayaan pada pagi dan sore hari menguatkan saturasi warna-warna aktif . Foto

berjudul One Direction diambil di waktu sore hari menjelang jam 6. Kamera membidik objek yang

berada di sebelah utara, dan cahaya matahari dari sebelah kiri saya memberikan permainan shadow

dan highlight yang dinamis pada foreground dan POI berupa laguna dan batu granit yang

membentuk penunjuk arah ke sebuah perahu. Burning sky di bagian background juga

menampilkan saturasi yang kuat.

(39)

Rangkuman tentang cahaya dalam foto pemandangan (alam), yaitu tentang arah cahaya (side light, front light, dan back light) dan kuantitasnya apakah hard atau soft serta karakteristik lain yang dibawa cahaya perlu dipadukan dengan pemahaman tentang exposure. Secara sederhana adalah bagaimana mengontrol banyaknya cahaya yang diterima oleh sensor kamera. Namun mengukur cahaya sudah di handle dengan baik oleh kamera, sehingga lebih penting bagi fotografer untuk memikirkan bagaimana memanipulasi exposure sesuai dengan ide fotografer.

Karakter Cahaya 1. Hard Light

Perbandingan intensitas antara cahaya yang keras dan cahaya yang lemah cukup tinggi.

Karena cahaya yang jatuh menjadi fokus pada titik tertentu maka hal ini memberikan dampak pada

bagian bayangan akan terlihat sangat jelas. Sehingga akan menimbulkan efek kontras yang sangat

tinggi.

(40)

2. Soft Light

Sumber cahaya yang jatuh ke permukaan subjek di buat dengan perbandingan antara cahaya

yang keras dan cahaya yang lemah cukup rendah.Karena perbandingan yang sangat kecil ini

cahaya menjadi rata sehingga bayangan akan terlihat halus atau tidak ada sama sekali.

(41)

2. Melaksanakan pemotretan alam

2.1 Lokasi ditentukan dengan tepat dan sesuai rencana pemotretan

Menurut Abdi (2012: 11) dijelaskan bahwa fotografi alam dibagi menjadi beberapa kategori pembagian berdasarkan lokasi sebagai berikut:

a. Foto pemandangan daratan atau foto landscape

Dalam foto ini objek utamanya adalah daratan, gunung, persawahan, dan semacamnya.

Sehingga jika ada objek langit perbandingannya lebih besar pada bagian daratannya. Selain itu foto yang diambil dari ketinggian bisa dikategorikan sebagai foto pemandangan daratan jika objeknya itu adalah daratan. Dan kebanyakan foto pemandangan yang diambil dari udara atau ketinggian objeknya adalah daratan, dimana pembuat foto berusaha menunjukkan keindahan lingkungan dari sisi lain yaitu dari atas.

b. Foto pemandangan lautan atau foto seascape

Dalam foto ini objek utamanya adalah laut dan perairan lainnya. Keberadaan air ditekankan dalam foto landscape jenis ini. Foto bawah air bisa dimasukkan dalam kategori foto landscape jenis ini, sebab foto bawah air juga menampilkan keindahan dari lingkungan bawah air.

c. Foto pemandangan langit atau foto skyscape

Dalam foto ini objek utamanya adalah langit, awan, dan semacamnya. Dalam foto ini ditekankan pada keberadaan langitnya. Sehingga jika ada daratan ada hal lainnya proporsinya lebih sedikit. Foto matahari terbit, matahari terbenam, pelangi, serta mendung dan petir termasuk foto landscape jenis ini.

d. Foto pemandangan perkotaan atau foto Cityscape

Dalam foto ini objek utamanya adalah kota atau desa. Memperlihatkan keindahan dan keunikan dari perkotaan atau pedesaan yang merupakan ciri khas dari lingkungan tersebut.

Ketika berada di lokasi pemotretan mungkin seorang fotografer memutuskan untuk

memasang tripod di suatu tempat hanya karena itu dekat dengan objek yang dibidik, ataupun

karena semua orang memotret dari situ. Cobalah untuk bereksperimen, dan explore sudut pandang

yang lain. Cobalah untuk berjalan beberapa ratus meter dari lokasi pemotretan, dan cobalah dari

beragam sudut pengambilan, sebelum anda memasang tripod.

(42)

2.2. Waktu pemotretan ditentukan agar didapat arah cahaya yang tepat

Waktu pemotretan atau momen merupakan salah satu faktor penting untuk menghasilkan foto yang bagus, terutama jika kita memanfaatkan pencahayaan yang tersedia (available light).

Perencanaan waktu ini perlu dilakukan baik dalam waktu singkat maupun dalam waktu panjang.

Matahari terbit dan tenggelam biasanya sangat diminati oleh fotografer pemandangan/landscape. Karena saat itu ada perubahan cahaya yang dramatis di langit. Cahaya matahari yang berwarna kuning akan bertemu dengan langit yang biru. sekitar 1 jam selama matahari terbit dan tenggelam disebut juga golden hour, karena sinar matahari berwarna keemasan.

Selain itu saat pagi dan sore hari cahaya matahari yang cukup rendah memberikan pencahayaan yang lembut dan saturasi warna yang menarik. Cahaya matahari dari samping juga menimbulkan bayangan sehingga foto lebih berdimensi

Sebelum matahari terbit dan setelah matahari tenggelam, cahaya sudah redup tapi langit masih berwarna biru pekat, cocok untuk memotret pemandangan kota. Lampu kerlap kerlip kota yang berwarna kuning akan kontras dengan langit biru.

a. Golden Hour

Foto fisherman ini contoh lain dari pencahayaan back light. Dengan kondisi kontras yang

tinggi terkadang lebih baik menampilkan foto dalam bentuk siluet. Foto ini diambil jam 6 pagi,

memotret nelayan yang baru balik melaut. Karakteristik pencahayaan di waktu pagi setelah sunrise

serta sore hari menjelang sunset lebih dikenal dengan istilah golden hour. Karena karakteristik

cahaya yang menguning menampilkan warna-warna yang lebih hangat.

(43)

b. Blue Hour

Oposit dari golden hour adalah blue hour yaitu pencahayaan setelah sunset / sebelum

sunrise. Setelah matahari tenggelam / atau sebelum terbit sedikit cahaya sudah diterima langit dan

menyisakan warna biru berpendar. Contoh foto blue hour ini diambil di kawasan marina bay sands

singapore menjelang jam 7 malam. Perlu diingat dalam kondisi blue hour pencahayaan sangat

minim sehingga biasanya kita menggunakan teknik slow speed dengan memperlama waktu

diafragma membuka dan menambah cahaya yang masuk ke dalam sensor. Salah satu efeknya

nuansa dreamy pada elemen air dan ekor cahaya yang lebih panjang.

Gambar

Foto fisherman ini contoh lain dari pencahayaan back light. Dengan kondisi kontras yang  tinggi terkadang lebih baik menampilkan foto dalam bentuk siluet

Referensi

Dokumen terkait

Harga minyak dunia dibulan September terpantau memanas yang dipicu antara lain oleh: (a) OPEC yang mempertimbangkan perpanjangan kesepakatan pembatasan produksi

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan: (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan memori dengan prestasi belajar pada materi Koloid, dari uji t-dua pihak

Sumber daya dalam proses implementasi pengelolaan Alokasi Dana Desa yang terjadi di Desa Sekaran, jika di lihat dari segi Sumber daya Manusia nya masih

Sosis udang merupakan produk yang dibuat dari komponen daging udang, bahan curing seperti garam, gula, bahan pengisi, cairan, bumbu yang dibungkus dalam

1: Štiri moči voditeljstva in integracija moči v voditeljsko pozicijo ……………….15 2: Štiri moči voditeljstva in razvijanje lastnosti

Hasil pengujian hipotesis secara parsial diperoleh bahwa masing-masing variabel bebas, antara lain bukti fisik, kehandalan, jaminan, dan empati memiliki pengaruh yang positif

Dari hasil pengujian tarik diperoleh bahwa kekutan tarik rata-rata untuk pengelasan menggunakan putaran tool 1800 rpm dengan kecepatan pengelasan 11,4 mm/mnt adalah 5,3

3 Oleh karena itu diharapkan penyisipan atom karbon dari material glukosa dan penambahan larutan asam sebagai proses eksfoliasi secara kimia dapat memperluas