• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

110 INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA

Sonya Marliana, Rini Dharmastiti Program Studi Teknik Industri

Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, UGM Jl. Grafika 2 Yogyakarta 55281

Telp./Fax. 0274-521673

Email : [email protected], [email protected]

ABSTRAKSI

Service quality is important in the service industry, like transportation industry always developed, as variety, size, and method to serve the customer. This study is aimed at measuring and summarizing the perceived and expected service quality of passengers of Trans Jogja and to provide the passengers opinions to the decision makers employing integration Servqual and QFD method.

Keywords : Ttransportation, Servqual, QFD

INTISARI

PT. Jogja Tugu Trans (JTT) merupakan salah satu perusahaan transportasi darat yang menyediakan jasa bagi konsumen seperti busway. Pengguna Trans Jogja semakin bertambah banyak, hal ini akan mempengaruhi kenyamanan pada penumpang dan akan menyebabkan potensi pelayanan yang semakin menurun, dikarenakan kondisi fasilitas yang ada sekarang ini masih dirasakan kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut-atribut layanan bus patas Trans Jogja yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan penumpang serta memberikan rekomendasi peningkatan dan pengembangan untuk memperbaiki kualitas layanan bus patas Trans Jogja.

Dalam penelitian ini menggunakan metode integrasi Servqual dan QFD. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan langsung kuisioner kepada penumpang sebanyak 300 orang berdasarkan teknik sampel kuota, pada jalur-jalur yang padat penumpang yaitu jalur 1A, 1B dan 3A.

Dari hasil penelitian diperoleh karakteristik kualitas layanan jasa PT. Jogja Tugu Trans (JTT) yang diinginkan oleh penumpang adalah dari urutan tertinggi sampai terendah yaitu kemampuan pegawai dalam menjamin keselamatan penumpang, kemampuan pegawai dalam menyampaikan informasi ke penumpang, kesediaan pegawai dalam melayani penumpang, kenyamanan posisi kursi didalam bus, ketepatan waktu kedatangan bus antara 15-20 menit, AC didalam bus beroperasi dengan baik, kecepatan dan ketepatan pegawai dalam melayani penumpang, jumlah shelter, jumlah rute / jalur bus, pengadaan fasilitas kursi disetiap shelter, kerapatan ketika bus mendekat ke shelter, keberadaan shelter yang mudah dijangkau masyarakat, tidak tersedianya fasilitas bagi penyandang cacat, landasan (ramp) shelter yang curam dan sempit untuk dilalui kursi roda bagi penyandang cacat.

Kata kunci : Kualitas jasa, Servqual, QFD PENDAHULUAN

Transportasi secara umum mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat pembangunan ekonomi, dan sosial politik suatu negara. Kota Yogyakarta memiliki kepadatan penduduk sekitar 14.000 jiwa/km

2

dengan prasarana transportasi berupa 467 ruas jalan dan panjang total 441 km. Selaras dengan pertumbuhan ekonominya, jumlah kendaraan bermotor di Kota Yogyakarta terus meningkat, dengan jumlah total kendaraan bermotor di DIY pada tahun 2005 sekitar 749.273 unit (peningkatan 6% per tahun atau mencapai 8000 per bulan). Sementara di sisi lain jumlah jalan relatif konstan sehingga tidak mendukung lalu lintas transportasi (http://www.jogja.go.id, 2005).

Trans Jogja adalah sebuah sistem transportasi bus cepat, murah dan ber-AC di seputar Kota Yogyakarta.

Adanya keinginan untuk peningkatan dan pengembangan kualitas layanan transportasi bus

melalui tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan pelanggan dan menghubungkannya dengan

respon-respon teknis yang diberikan, sehingga dapat digunakan untuk peningkatan dan

pengembangan kualitas layanan Bus Patas Trans Jogja. Metode Service Quality (Servqual) dan

Quality Function Deployment (QFD) digunakan sebagai salah satu implementasi solusi terhadap

masalah tersebut. Kelebihan dan kekurangan masing-masing metode pengukuran kualitas layanan

(2)

111 jasa denganr Servqual sebenarnya harus pula diikuti dengan mengaplikasikan QFD untuk memperjelas action plan yang harus dilakukan untuk menutupi kelemahan yang terjadi. Langkah ini mengimplikasikan bahwa semakin besar kesenjangan semakin besar prioritas terhadap atribut yang akan diperbaiki kualitas layanannya (Sahib dan Haryono, 2006).

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut-atribut layanan bus patas Trans Jogja yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas layanan bus patas Trans Jogja dengan menggunakan integrasi metode Service Quality dan Quality Function Deployment.

Menurut Parasuraman dkk (1988) dalam Coulthard (2004) ada lima atribut yang perlu diperhatikan oleh manajemen industri jasa diantaranya yaitu :

1. Keandalan (reliability) adalah kemampuan dari pihak pemberi jasa dalam memberikan apa yang dijanjikan kepada penerima jasa (pelanggan) secara akurat.

2. Jaminan (assurance) berkaitan dengan pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan dari pekerja (pemberi jasa) untuk membangkitkan rasa kepercayaan dan keyakinan dari penerima jasa (pelanggan) atas jasa yang diterima itu.

3. Bukti langsung (tangibles) berkaitan dengan fasilitas-fasilitas fisik, peralatan, dan penampilan dari personel pemberi jasa.

4. Empati (empathy) berkaitan dengan perhatian dan kepedulian dari pemberi jasa kepada penerima jasa (pelanggan).

5. Daya tanggap (responsiveness) berkaitan dengan tanggung jawab dan keinginan untuk memberikan jasa yang prima serta membantu penerima jasa (pelanggan) apabila menghadapi masalah berkaitan dengan jasa yang diberikan oleh pemberi jasa itu.

Persepsi pelanggan adalah keyakinan pelanggan berkenaan dengan jasa yang diterima/dialami. Persepsi konsumen timbul setelah konsumen mengambil suatu kesimpulan dalam pikirannya (sudah menilai sesuatu yang dialami) (Tjiptono dan Chandra, 2000). Harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa) (Tjiptono, 1996). Kepuasan pelanggan adalah evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan (Tjiptono, 1996). Service Quality (Servqual) adalah alat untuk mengukur persepsi (P) dan pelanggan dan kesenjangan (gap) yang ada di model kualitas jasa.

Adapun rumus Servqual yaitu (Tjiptono dan Chandra, 2005) : Q = Persepsi (P) – E (Ekspektasi)

Quality Function Deployment (QFD) merupakan metode terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengevalusi secara sistematis kapabilitas suatu produk / jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Lou (1995).

METODOLOGI PENELITIAN

Obyek penelitian ini adalah responden yang menggunakan Trans Jogja. Alat penelitian yang digunakan adalah kuisioner. Kuisioner ini diberikan langsung kepada responden yang menggunakan Trans Jogja sebanyak 300 orang pada jalur-jalur yang padat penumpang yaitu jalur 1A, 1B, dan 3A.

Dengan pembagian kuisioner 100 orang untuk masing-masing jalurnya. Langkah-langkah penelitian dilakukan dengan :

1. Survey pendahuluan mengenai kualitas layanan dari Trans Jogja.

2. Perumusan masalah dan tujuan penelitian.

3. Pengumpulan data a. Penentuan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling kuota (Sugiyono, 2006).

b. Uji Kecukupan Data dan Ukuran Sampel

Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel pada penelitian ini dengan menggunakan metode Lemeshow dkk (1997) sebagai berikut :

2 2 2 /

) . . (

e q p NZ

α

……….(1) c. Pengujian Kuisioner

1. Uji Validitas

(3)

112 Kesahihan (validitas) adalah tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut.

2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan metode Alpha yang berguna untuk mengetahui reliabilitas instrumen secara keseluruhan.

Gambar 1. Flowchart Integrasi Servqual dan QFD HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kesenjangan Tingkat Kualitas (Servqual)

Tabel 1. Nilai Servqual (Gap) Antara Persepsi dan Ekspektasi

No Kriteria Persepsi Ekspektasi Gap Peringkat

1

AC (alat pendingin) di dalam bus beroperasi

dengan baik 4.770 4.897 -0.1267 5

2 Kenyamanan kursi di dalam bus 5.303 5.397 -0.0933 6 3

Perlengkapan P3K, pemadam api, palu pemecah

kaca, audio/sound system di dalam bus 3.540 3.303 0.2367 20 4

Rute perjalanan bus yang ada saat ini sebanyak

6 jalur 4.623 4.830 -0.2067 2

5 Harga tiket Trans Jogja Rp 3000 4.723 4.320 0.4033 24 6

Kapasitas bus (22 penumpang duduk & 20

penumpang berdiri) 3.910 3.723 0.1867 19

7

Jumlah shelter Trans Jogja yang ada saat ini

sebanyak 76 shelter 4.893 4.910 -0.0167 12

8

Jumlah bus Trans Jogja yang beroperasi saat ini

sebanyak 48 bus 4.293 4.143 0.1500 18

9 Pengadaan fasilitas kursi di setiap shelter 4.807 4.810 -0.0033 14 10

Keberadaan shelter yang sulit (terlalu jauh)

dijangkau masyarakat 4.803 4.877 -0.0733 8

11

Tidak tersedianya fasilitas untuk penyandang

cacat 4.977 5.027 -0.0500 9

12

Landasan (ramp) shelter yang curam dan sempit

untuk dilalui kursi roda bagi penyandang cacat 4.697 4.743 -0.0467 10 13

Kerapatan ketika bus mendekat ke shelter (ada

celah) 4.710 4.870 -0.1600 3

14 Kemampuan pegawai dalam menyampaikan 4.463 4.470 -0.0067 13

(4)

113 informasi ke penumpang

15

Kemampuan pegawai dalam menjamin

keselamatan penumpang 5.307 5.400 -0.0933 7

16

Kesediaan petugas dalam menginformasikan

setiap bus transit di setiap shelter 3.033 2.623 0.4100 25 17 Kesediaan pegawai dalam melayani penumpang 4.707 4.867 -0.1600 4 18

Ketepatan waktu kedatangan bus antara 15-20

menit 3.827 4.107 -0.2800 1

19 Keakuratan informasi mengenai Trans Jogja 3.790 3.503 0.2867 22 20 Keamanan selama perjalanan 4.677 4.423 0.2533 21 21

Sarana fasilitas keamanan di bus (pemadam api

& palu pemecah kaca) 4.180 4.080 0.1000 16

22 Fasilitas asuransi kecelakaan bagi penumpang 3.760 3.693 0.0667 15 23

Kesediaan pegawai dalam memenuhi panggilan

penumpang 4.447 4.307 0.1400 17

24 Keramahan pegawai dalam melayani penumpang 3.860 3.517 0.3433 23 25

Kecepatan dan ketepatan pegawai dalam

melayani penumpang 5.180 5.210 -0.0300 11

B. Matriks House of Quality (HOQ)

Dari hasil Servqual diatas, jika terdapat gap bernilai negatif pada atribut layanan yang bersangkutan, maka atribut tersebut dimasukkan kedalam komponen customer needs pada matriks House of Quality (HOQ) yang terdapat pada Gambar 2.

Gambar 2. Matriks House of Quality (HOQ) C. Analisa Respon Teknis

a. Pendidikan dan pelatihan pegawai (SDM) dengan prioritas perbaikan sebesar 29%.

b. Penataan ulang jadwal dan penambahan rute perjalanan bus dengan prioritas perbaikan sebesar 15%.

c. Mengatur kembali peletakkan shelter dengan prioritas perbaikan sebesar 13%.

(5)

114 d. Penambahan prasarana pendukung shelter dengan prioritas perbaikan sebesar 13%.

e. Perbaikan rutin dan pemeliharaan bus dengan prioritas perbaikan sebesar 12%.

f. Perbaikan rutin dan pemeliharaan shelter dengan prioritas perbaikan sebesar 10%.

g. Melengkapi display, rambu-rambu dan fasilitas pendukung dengan prioritas perbaikan sebesar 4%.

h. Promosi dan penyebaran brosur dengan prioritas perbaikan sebesar 4%.

D. Analisa Hubungan Antar Respon Teknis

Korelasi antar respon teknis dilakukan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi apabila ingin merealisasikan beberapa respon teknis. Korelasi ini dapat diketahui apakah kebijakan yang dilaksanakan itu saling mendukung satu sama lain atau sebaliknya. Kebijakan respon teknis yang dilakukan oleh pihak PT Jogja Tugu Trans ada yang mempunyai korelasi positif dan korelasi negatif.

KESIMPULAN

1. Karakteristik kualitas layanan jasa PT. Jogja Tugu Trans (JTT) yang diinginkan oleh penumpang dengan prioritas dari urutan tertinggi sampai terendah sebagai berikut :

a. Kemampuan pegawai dalam menjamin keselamatan penumpang.

b. Kemampuan pegawai dalam menyampaikan informasi ke penumpang.

c. Kemampuan pegawai dalam melayani penumpang.

d. Kenyamanan posisi kursi didalam bus Trans Jogja.

e. Ketepatan waktu kedatangan bus Trans Jogja antara 15-20 menit.

f. AC didalam bus Trans Jogja beroperasi dengan baik.

g. Kecepatan dan ketepatan pegawai dalam melayani penumpang.

h. Jumlah shelter Trans Jogja.

i. Jumlah rute / jalur bus Trans Jogja.

j. Pengadaan fasilitas kursi disetiap shelter Trans Jogja.

k. Kerapatan ketika bus mendekat ke shelter.

l. Keberadaan shelter Trans Jogja yang mudah dijangkau masyarakat.

m. Tidak tersedianya fasilitas bagi penyandang cacat.

n. Landasan (ramp) shelter yang curam dan sempit untuk dilalui kursi roda bagi penyandang cacat.

2. Tindakan yang dapat diambil oleh pihak PT Jogja Tugu Trans (JTT) dalam meningkatkan kualitas layanan transportasinya dengan prioritas sebagai berikut :

a. Pendidikan dan pelatihan pegawai (SDM).

b. Penataan ulang jadwal dan penambahan rute perjalanan bus.

c. Mengatur kembali peletakkan shelter.

d. Penambahan prasarana pendukung shelter.

e. Perbaikan rutin dan pemeliharaan bus.

f. Perbaikan rutin dan pemeliharaan shelter.

g. Melengkapi display, rambu-rambu dan fasilitas pendukung.

h. Promosi dan penyebaran brosur.

i. Penempatan petugas keamanan di shelter.

DAFTAR PUSTAKA

Coulthard, L., Measuring Service Quality, International Journal of Market Research, Vol 46, Quarter 4, 2004, pp 479-497.

Lemeshow, dkk., 1997, Besar Sampel Dalam Penelitian, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Lou, C ., 1995, Quality Function Deployment : How to Make QFD Work For You, Addison-Wesley Publishing Company, California USA.

Sahib, R., Haryono., Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Kepada Pelanggan dengan Menggunakan Integrasi Metode Servqual dengan QFD, Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III, Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Februari 2006.

Tjiptono, F., 1996, Manajemen Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, F., Diana, A., 2000, Total Quality Management, Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, F., Chandra, G., 2005, Service, Quality & Satisfaction, Penerbit Andi Yogyakarta.

http://www.jogja.go.id, diakses pada tanggal 19 November 2008.

Gambar

Tabel  1. Nilai Servqual (Gap) Antara Persepsi dan Ekspektasi
Gambar 2. Matriks House of Quality (HOQ)  C.  Analisa Respon Teknis

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 2 Model Konseptual Pembuatan Model Bisnis UMKM Mitra Bahtera Kabupaten Bandung Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah model bisnis pada UMKM Mitra Bahtera

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul upaya

7 Hasil penelitian ini berupa paparan data sebagai hasil dari penelitian tindakan kelas yang pada dasarnya untuk meningkatkan hasil belajar penjumlahan bilangan

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mampu mengetahui kepribadian seseorang berdasarkan status (tweet) pengguna twitter berbahasa Indonesia

Jurnal untuk mencatat transaksi pertukaran aktiva tanggal 1 januari 2012 tersebut adalah

Dalam rangka melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dan sebagai bentuk implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Univ

jumlah produksi yang dilakukan pada responden dapat dilihat pada Tabel 7. Responden dengan nilai skor tinggi dapat menunjukkan bahwa responden tersebut layak untuk dapat

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus