45
Perancangan Enterprise Architecture Menggunakan TOGAF Framework 9.0 dan
Content Framework (Studi Kasus BAA Universitas Kristen Maranatha)
Yonatan Hutama1, Arry Akhmad Arman2, dan Yusep Romansyah2
1Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Jl. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia
2Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung, Indonesia
yon_htm@yahoo.com
Abstrak: Dalam suatu organisasi sering terjadi tidak selarasnya antara pengembangan teknologi informasi dengan kebutuhan bisnis dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu perencanaan yang baik, utuh, dan menyeluruh untuk mengembangkan teknologi informasi di dalam sebuah organisasi, yaitu dengan menggunakan perencanaan Enterprise Architecture. Salah satu kerangka kerja Enterprise Architecture yang sudah memiliki metodologi untuk mengembangkannya adalah TOGAF (The Open Group Architectural Framework). Namun, kerangka kerja TOGAF sebelum versi 9.0 masih membutuhkan kerangka kerja eksternal lainnya seperti Zachman untuk menerapkannya, selain itu juga belum memiliki arahan perspektif-perspektif agar cara-cara yang ada dapat diterapkan secara konsisten. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan Enterprise Architecture dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF versi 9.0 dan kerangka kerja Konten (Content Framework) dengan studi kasus pada Biro Administrasi Akademik Universitas Kristen Maranatha. Dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF versi 9.0 dan kerangka kerja Konten (Content Framework) telah dihasilkan suatu Dokumen Enterprise Architecture yang dapat didefinisikan dan dipresentasikan secara konsisten dan terstruktur.
Kata kunci: Enterprise Architecture, TOGAF Framework, Content Framework
Abstract: In some organizations often there is not an allignment between the developments of the information technology and some business needs within the organizations. Therefore, it is necessary to have an integrated and holistic plan to develop components of the information technology within these organzations, by using Enterprise Architecture. One of the Enterprise Architecture frameworks that has already had a methodology to develop it is TOGAF (The Open Group Architectural Framework). However, TOGAF framework prior to version 9.0 still requires external assistance frameworks such as Zachman to implement it, yet it does not have the course for the perspectives so that the existing ways can be applied consistently. In this research, the plan of Enterprise Architecture using TOGAF framework version 9.0 and
ISSN 1979-2867 (print) Electrical Engineering Journal Vol. 5 (2014) No. 1, pp. 45-62
Content Framework with a case study ini Maranatha Christian University. Enterprise Architecture Document is produced through the usage of TOGAF framework version 9.0 and Content Framework. This Document will aid organizations to define every components of the plan, as well as to present the methodology structure and perspective consistently.
Keywords: Enterprise Architecture, TOGAF Framework, Content Framework
I. PENDAHULUAN
Teknologi Informasi (TI) telah menjadi bagian penting dalam suatu organisasi, terutama bagi organisasi yang bisnisnya berorientasi pada keuntungan. Saat ini, infrastruktur bisnis tidak dapat dipisahkan dari Teknologi Informasi. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah pengembangan komponen-komponen Teknologi Informasi yang digunakan dalam suatu organisasi. Dalam banyak organisasi setiap unit fungsional organisasi membutuhkan aplikasi teknologi informasi yang berbeda yang kemudian dikembangkan berdasarkan gaya dan platform masing-masing. Hal ini dapat menyebabkan organisasi tersebut memiliki beberapa macam aplikasi Teknologi Informasi yang berbeda dan kurang terintegrasi antara yang satu dengan yang lainnnya. Selain itu, dalam banyak organisasi sering terjadi kurang selarasnya pengembangan komponen-komponen Teknologi Informasi yang digunakan dengan kebutuhan bisnis dalam organisasi tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan adanya suatu perancangan yang terintegrasi dan menyeluruh dengan menggunakan perancangan Enterprise Architecture.
Salah satu kerangka kerja Enterprise Architecture yang paling banyak digunakan adalah kerangka kerja Zachman (Zachman Framework). Kerangka kerja Zachman merupakan pendekatan klasifikasi artefak-artefak untuk Enterprise Architecture yang diterima sebagai standar dan banyak digunakan karena keunikannya dalam klasifikasi asitektur dalam perspektif enterprise[1]. Walaupun demikian, kerangka kerja ini tidak memiliki metodologi dan tidak memiliki cara standar untuk menerapkannya. Salah satu kerangka kerja lain yang dapat digunakan untuk pengembangan Enterprise Architecture adalah kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF).
Kerangka kerja TOGAF merupakan kerangka kerja dengan metode yang diterima secara luas dalam pengembangan Enterprise Architecture. Kerangka kerja TOGAF memberikan metode yang rinci mengenai bagaimana membangun, mengelola, dan menerapkan Enterprise Architecture yang dikenal dengan Architecture Development Method (ADM)[2]. Namun, dalam menggunakan kerangka kerja TOGAF sebelum versi 9.0, masih dibutuhkan bantuan kerangka kerja eksternal lainnya seperti kerangka kerja Zachman untuk menerapkannya. Dalam kerangka kerja TOGAF Versi 9.0 terdapat kerangka kerja Konten (Content Framework), kerangka kerja Konten ini memungkinkan bagi kerangka kerja TOGAF untuk digunakan sebagai kerangka kerja yang dapat berdiri sendiri dalam pengembangan Enterprise Architecture.
II. METODE PENELITIAN
II.1. Definisi Enterprise Architecture
Terdapat beberapa definisi mengenai Enterprise Architecture, antara lain Enterprise Architecture merupakan basis aset informasi strategis yang menentukan misi, informasi, dan teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi dan proses transisi untuk mengimplementasikan teknologi baru sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan misi[3],
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN TOGAF FRAMEWORK… 47
definisi yang lain adalah Enterprise Architecture merupakan suatu pendekatan logis, komprehensif, dan holistik untuk merancang dan mengimplementasikan sistem dan komponen sistem yang bersama.[4] Sedangkan definisi menurut The Open Group Architectural Framework (TOGAF) Enterprise Architecture adalah sekumpulan strategis dan disiplin arsitektural yang meliputi informasi, sistem bisnis, dan arsitektur teknis.[5]
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Enterprise Architecture adalah kumpulan prinsip, metode, dan model yang dapat digunakan untuk mendisain dan merealisasikan sebuah struktur organisasi enterprise, proses bisnis, teknologi informasi dan infrastrukturnya. Enterprise Architecture memiliki empat komponen atau domain utama yaitu arsitektur bisnis, arsitektur informasi, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi. Enterprise Architecture mempunyai arti penting bagi organisasi karena salah satu hasilnya adalah terwujudnya keselarasan antara teknologi informasi dan kebutuhan bisnis.
II.2. Kerangka Kerja Enterprise Architecture TOGAF
Pada Tahun 1995 The Open Group mengembangkan Kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) versi pertama. Kerangka kerja TOGAF merupakan kerangka kerja dan metode yang diterima secara luas dalam pengembangan Enterprise Architecture . Kerangka kerja TOGAF memberikan metode yang detail mengenai bagaimana membangun, mengelola, dan mengimplementasikan Enterprise Architecture yang dikenal dengan Architecture Development Method (ADM).
Terdapat empat jenis arsitektur yang dapat dikembangkan dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF, yaitu:
Arsitektur Bisnis merupakan arsitektur yang menjelaskan strategi bisnis, tata kelola, organisasi, dan proses bisnis utama dari sebuah organisasi.
Arsitektur Data merupakan arsitektur yang menggambarkan struktur fisik dan logikal aset data dan sumber data dari sebuah organisasi.
Arsitektur Aplikasi merupakan arsitektur yang menyediakan cetak biru (blueprint) untuk sistem aplikasi individu yang akan disebarkan, interaksi dan hubungan sistem aplikasi tersebut dengan proses bisnis utama dari organisasi.
Arsitektur Teknologi merupakan arsitektur yang menggambarkan infrastruktur yang ditujukan untuk mendukung penyebaran aplikasi utama.
II.3. TOGAF Architectural Development Method (ADM)
TOGAF Architectural Development Method (ADM) menyediakan suatu siklus proses spesifik yang terdiri dari delapan fase utama untuk pengembangan dan pemeliharaan arsitektur teknologi informasi suatu organisasi atau perusahaan. Pada setiap tahapan dalam ADM akan dilakukan pembahasan tentang masukan (input), keluaran (output), dan langkah-langkah yang menjelaskan sejumlah produk kerja arsitektur seperti proses dan aplikasi. Selain itu juga TOGAF ADM menjelaskan proses pergerakan dari keadaan awal perusahaan menuju pada keadaan target dari perusahaan.
TOGAF ADM akan membahas kebutuhan bisnis melalui proses visioning, definisi arsitektur, perencanaan transformasi, dan tata kelola arsitektur. Pada setiap tahap dalam proses ini, ADM membutuhkan informasi sebagai masukan dan akan menciptakan keluaran sebagai hasil dari menjalankan sejumlah langkah. Proses pengembangan ADM adalah suatu proses yang berulang, sehingga keluaran dari suatu tahapan sebelumnya akan mejadi masukan bagi tahapan
berikutnya. Tahapan-tahapan dalam TOGAF ADM dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini:
Gambar 1. TOGAF Architectural Development Method (ADM)
II.4. Kerangka Kerja Konten (The Content Framework)
Kerangka Kerja Konten (The Content Framework) menyediakan model struktural untuk konten arsitektural yang memungkinkan produk pekerjaan utama yang dihasilkan oleh seorang arsitek dapat didefinisikan dan dipresentasikan secara konsisten dan terstruktur. Kerangka kerja Arsitektur Konten menggunakan tiga kategori berikut untuk menggambarkan jenis produk kerja dari arsitektur dalam konteks yang digunakan:
Hasil nyata (Deliverable) merupakan produk kerja yang pada gilirannya ditentukan dan ditinjau secara resmi, disetujui, dan ditandatangani oleh para pihak yang berkepentingan. Hasil nyata merupakan keluaran dari proyek dan dalam bentuk dokumentasi akan diarsipkan pada penyelesaian proyek.
Artefak (Artifacts) merupakan produk kerja arsitektur yang lebih rinci yang menggambarkan sebuah arsitektur dari sudut pandang tertentu. Contohnya termasuk diagram jaringan, spesifikasi server, spesifikasi use-case, daftar persyaratan arsitektur, dan matriks interaksi bisnis. Artefak secara umum diklasifikasikan sebagai katalog (daftar dari hal-hal), matriks (menunjukkan hubungan antara hal-hal tersebut), dan diagram (menggambarkan sesuatu hal). Sebuah building block merepresentasikan komponen (yang secara potensial dapat digunakan kembali) dari bisnis, IT, atau kemampuan arsitektural yang dapat dikombinasikan dengan building block lainnya untuk menghasilkan arsitektur dan solusi.
Hubungan antara hasil nyata (Deliverable), Artefak (Artifacts), dan Building block dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini:
PERA
II.5.
berpo nyata umum banya
dapat perha
metam
ANCANGAN E
G
Artefak A
Sebuah art otensi bisa d a (deliverable m, hasil nyatak hasil nyat Artefak ars t digunakan atian stakeho Tabel 1 me model inti:
ENTERPRISE
Gambar 2. Hub
rsitektur In
tefak merepr digunakan ke e), di mana h ta akan terdi ta.sitektur mem untuk meng older.
enunjukkan s
ADM Phase Preliminary Architecture
Business Ar
Information (Data Archi
ARCHITECT
ubungan antara
ti (Core Arc
resentasikan embali dalam hasil nyata mri dari beber
mbahas secar ghadirkan sat
serangkaian
TABEL 1.A e
y e Vision
rchitecture
n Systems itecture)
URE MENGG
a Hasil Nyata,
chitecture A
suatu mode m berbagai k merupakan ke rapa artefaka rinci cara y tu set katalo
artefak yang
ARTEFAK ARSIT
Artifacts Principles Ca Stakeholder M Value Chain Solution Con Organization Business Ser Actor/Role M Business Foo Business Ser Functional D Data Entity/D Data Entity/B System/Data
GUNAKAN TO
, Artefak, dan
Artifacts)
el individu konteksnya.eluaran yang dan setiap ar
yang menda g, matriks, d
g dimaksudka
TEKTUR INTI
atalog Map Matrix
Diagram ncept Diagram n/Actor Catalog rvice/Function C Matrix
otprint Diagram rvice/Informatio Decomposition D
Data Componen Business Functi a Matrix
GAF FRAMEW
Building bloc
dari sistem Artefak berb
dikontrak ol rtefak mungk
asari konten dan diagram
an untuk me
g Catalog
m
on Diagram Diagram nt Catalog ion Matrix
WORK…
ck
m atau solusi beda dengan leh proyek. S
kin terdapat
metamodel untuk mena
ndampingi k 49
yang n hasil Secara pada
untuk angani
konten
Class Diagram
Data Dissemination Diagram
Information Systems Application Portfolio Catalog (Application Architecture) System/Organization Matrix
Role/System Matrix
System/Function Matrix
Application Communication Diagram Application and User Location Diagram System Use-Case Diagram
Technology Architecture Technology Portfolio Catalog
System/Technology Matrix
Platform Decomposition Diagram
III. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tahapan-tahapan yang terdapat dalam TOGAF ADM , seperti yang terlihat pada Gambar 3 di bawah ini:
Gambar 3. Tahapan dalam TOGAF Architectural Development Method (ADM)
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN TOGAF FRAMEWORK… 51
IV. PERANCANGAN
E
NTERPRISEA
RCHITECTURE PADA BIRO ADMINISTRASI AKADEMIKUNIVERSITAS KRISTEN MARANTHA
IV.1. Perancangan Enterprise Architecture pada Tahap Preliminary
Artefak yang digunakan dalam perancangan Enterprise Architecture pada tahap Preliminary di Biro Administrasi Akademik Universitas Kristen Maranatha adalah Katalog Prinsip-prinsip Arsitektur (Principles Catalog) seperti yang terlihat pada Tabel 2 di bawah ini:
TABEL 2.KATALOG PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR UNIVERSITAS MARANATHA
No Prinsip Arsitektur Kategori Prinsip
1 Maksimalkan Manfaat bagi Perusahaan Prinsip Bisnis
2 Keberlangsungan Bisnis (Business Continuity) Prinsip Bisnis 3 Penggunaan Aplikasi yang sama Prinsip Bisnis
4 Tanggung Jawab Teknologi Informasi Prinsip Bisnis
5 Data adalah Aset Prinsip Data
6 Data dapat Dibagi bersama Prinsip Data
7 Data dapat diakses Prinsip Data
8 Keamanan Data Prinsip Data
9 Mudah untuk Menggunakan Prinsip Aplikasi 10 Perubahan Berdasarkan Kebutuhan Prinsip Aplikasi
11 Interoperabilitas Prinsip Aplikasi
Keluaran (Deliverable) dari tahap Preliminary dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
TABEL 3.KELUARAN DARI TAHAP PRELIMINARY
Tahapan Keluaran Konten Tahap Preliminary - Model Organisasi untuk
Arsitektur Enterprise
- Ruang Lingkup Organisasi yang terkena dampak
- Peran dan tanggung jawab tim arsitektur
- Batasan dalam pekerjaan Arsitektur
- Kebutuhan anggaran (Budget) - Penguraian Prinsip-prinsip Bisnis
(Business Principles)
Salah satu contoh keluaran dari Tahap Preliminary adalah penjabaran tentang ruang lingkup organisasi yang terkena dampak, antara lain:
Unit inti organisasi yang paling terkena dampak adalah: Kepala Biro Administrasi Akademik, Kepala bagian Operasional, Kepala Bagian Akademik, Kepala Bagian Pengaturan Ruangan Kuliah, Bagian Status Mahasiwa, dan Bagian Pengolahan Nilai.
Unit pendukung organisasi yang terkena dampak adalah: Rektorat (Rektor , Pembantu Rektor I dan II), Dekan, Ketua Jurusan, Yayasan Maranatha, Bagian Keuangan, Kepala Bagian Sistem Akademik Terpadu (SAT), Bagian Administrasi Umum, Pegawai tetap Maranatha.
Unit perluasan organisasi: Bank, Dirjen Pendidikan dan Perguruan Tinggi (Dikti).
Unit Komunitas atau Masyarakat yang terlibat: Calon mahasiswa dan orang tua murid.
IV.2. Perancangan Enterprise Architecture pada Tahap Visi Arsitektur (Architecture Vision)
Salah satu Artefak yang digunakan dalam perancangan Enterprise Architecture pada tahap Visi Arsitektur di Universitas Kristen Maranatha adalah diagram Rantai Nilai (Value Chain Diagram) seperti yang terlihat pada Gambar 4 berikut ini:
Gambar 4. Diagram Rantai Nilai Universitas Maranatha
Keluaran (Deliverable) dari tahap Visi Arsitektur dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:
TABEL 4.KELUARAN DARI TAHAP VISI ARSITEKTUR
Tahapan Keluaran Konten Visi Arsitektur -Pernyataan Tujuan Bisnis dan Penggerak
Bisnis
-Penilaian Kemampuan Perusahaan
(Capability Assessment) - Penilaian Kemampuan Bisnis - Penilaian Kemampuan Teknologi Informasi
- Penilaian Tingkat Kematangan Arsitektur
- Penilaian Kesiapan Transformasi Bisnis - Kesiapan faktor
- Visi untuk kesiapan masing- masing faktor
- Peringkat kesiapan Saat ini dan targetnya
- Visi Arsitektur - Deskripsi Masalah - Detail tujuan
- Ruang Lingkup atau Batasan Model Arsitektur yang dihasilkan
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN TOGAF FRAMEWORK… 53
Salah satu contoh keluaran dari tahap Visi Arsitektur adalah dalam hal penjabaran Visi Arsitektur yang meliputi:
Deskripsi masalah, masalah atau skenario yang perlu ditangani adalah di Universitas Maranatha belum terdapat Arsitektur Enterprise untuk pengembangan Teknologi Informasi, sehingga terjadi kurang selarasnya antara tujuan bisnis organisasi dengan pengembangan teknologi informasi yang dilakukan di dalam organisasi tersebut. Selain itu juga terdapat permasalahan dalam hal pengembangan aplikasi yang dilakukan secara terpisah di dalam unit-unit organisasi tersebut yang mengakibatkan tidak terintegrasinya antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya.
Tujuannya adalah melakukan perancangan Arsitektur Enterprise di Universitas Maranatha dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM dan Kerangka Kerja Konten sehingga tujuan bisnis dari Organisasi dapat lebih selaras dengan pengembangan teknologi informasi yang dilakukan di dalam organisasi tersebut.
Ruang lingkup (Scope) atau batasan (Constraints) model Arsitektur yang dihasilkan adalah Perancangan Arsitektur Enterprise hanya dilakukan pada Biro Administrasi Akademik Universitas Maranatha. Arsitektur yang dihasilkan meliputi Arsitektur Bisnis, Arsitektur Informasi, Arsitektur Aplikasi, dan Arsitektur Teknologi untuk dua buah proses bisnis yaitu Proses Bisnis Ujian Saringan Masuk dan Proses Bisnis Pengajuan Beasiswa.
IV.3. Perancangan Enterprise Architecture pada Tahap Arsitektur Bisnis (Business Architecture)
Salah satu Artefak yang digunakan dalam perancangan Enterprise Architecture pada tahap Arsitektur Bisnis di Universitas Kristen Maranatha adalah Diagram Bisnis Footprint seperti yang terlihat pada Gambar 5 berikut ini:
Gambar 5. Diagram Bisnis Footprint Biro Administrasi Akademik UKM
Keluaran (Deliverable) dari tahap Arsitektur Bisnis dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini:
TABEL 5.KELUARAN DARI TAHAP ARSITEKTUR BISNIS
Tahapan Keluaran Konten Tahap Arsitektur Bisnis - Baseline Arsitektur Bisnis (Bila
tersedia)
- Target Arsitektur Bisnis - Struktur Organisasi - Fungsi Bisnis - Layanan Bisnis - Proses Bisnis - Peran Bisnis
- Korelasi antara Organisasi dengan fungsinya
- Hasil Analisis GAP Arsitektur Bisnis
Salah satu contoh keluaran dari tahap Arsitektur Bisnis adalah proses bisnis pemeriksaan Ujian Saringan Masuk, seperti yang terlihat pada Gambar 6 berikut ini:
Gambar 6. Proses Bisnis Pemeriksaan Hasil Ujian Saringan Masuk
IV.4. Perancangan Enterprise Architecture pada Tahap Arsitektur Data
Salah satu Artefak yang digunakan dalam perancangan Enterprise Architecture pada tahap Arsitektur Data di Universitas Kristen Maranatha adalah Matriks Sistem / Data dari Biro Administrasi Akademik Universitas Maranatha, seperti yang terlihat pada Tabel 6 berikut ini:
A
Mengikuti USM
Berkas Ujian
Memeriksa hasil Ujian
Mengupdate Status Calon mahasiswa yg diterima di UKM
Nama calon mahasiswa yg diterima Hasil Ujian
Menginput ke SI Data Hasil Ujian
B
Menentukan Calon Mahasiswa yg diterima di UKM Hasil Ujian
Peserta Rapat Yudisium Bag Scan Komputer
Calon Mahasisw a
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN TOGAF FRAMEWORK… 55
TABEL 6.MATRIKS SISTEM/DATA BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK UKM(PROSES BISNIS UJIAN SARINGAN MASUK)
No Sistem Entitas Data Akses
1 Aplikasi Pendaftaran USM -Calon Mahasiswa CRUD
-Konfirmasi Pembayaran Formulir CRUD
-Sekolah Asal CRUD
-Jurusan CRUD
2 Aplikasi Pelaksanaan dan Pemeriksaan
Hasil USM -Calon Mahasiswa R
-Ujian Saringan Masuk CRUD
-Ujian R
-Staff R
3 Aplikasi Penentuan Mahasiswa yang
diterima melalui USM -Calon Mahasiswa R
-Ujian Saringan Masuk CRUD
4 Aplikasi Pendaftaran Ulang -Ujian Saringan Masuk R
-Daftar Ulang CRUD
5 Aplikasi Pengembalian SNMPTN -Daftar Ulang R
-Pengembalian Dana SPMB CRUD
Keluaran (Deliverable) dari tahap Arsitektur Data dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini:
TABEL 7.KELUARAN DARI TAHAP ARSITEKTUR DATA
Tahapan Keluaran Konten
Tahap Arsitektur Data - Baseline Arsitektur Data (Bila tersedia)
- Target Arsitektur Data - Model Data Logikal
- Model Proses Manajemen Data - Matriks Entitas Data/ Fungsi Bisnis
- Hasil Analisis GAP Arsitektur Data (Bila tersedia)
Salah satu contoh keluaran dari tahap Arsitektur Data adalah Model Data Logikal (Logical Data Model) dari proses yang terdapat di Biro Administrasi Akademik Universitas Kristen Maranatha, seperti yang terlihat pada Gambar 7 berikut ini:
Gambar 7. Class Diagram untuk proses di Biro Administrasi Akademik UKM
IV.5. Perancangan Enterprise Architecture pada Tahap Arsitektur Sistem Informasi (Arsitektur Aplikasi)
Salah satu Artefak yang digunakan dalam perancangan Enterprise Architecture pada tahap Arsitektur Aplikasi di Universitas Kristen Maranatha adalah Diagram Use-Case untuk proses Ujian Saringan Masuk di Biro Administrasi Akademik Universitas Kristen Maranatha, seperti yang terlihat pada Gambar 8 berikut ini:
jurusan idJurusan namaJurusan fakultas
sekolahAsal kodeSekolah nama alamat kota kodePos noTelepon
konfirmasiPembayaranFormulir idkonfirmasiPembayaran tanggal
idPeserta(FK) jumlah nomorBukti CalonMahasiswa
idPeserta idJurusan(FK) namaPeserta namaOrangTua statusPerkawinan jenisKelamin agama
pekerjaanOrangTua tanggalLahir kodeSekolah(FK) jurusanSekolah nem tahunLulus nomorHPPeserta noTeleponOrangTua alamat
kota kodePos statusSPMB sumbanganWajib sumbanganSukarela statusPembayaranFormulir statusKelengkapan ukuranJaket foto
ujian idUjian namaUjian tanggal waktu ruang idStaff(FK) ujianSaringanMasuk
idUSM tanggalCetak tahunAkademik idPeserta(FK) idUjian(FK) nilaiUjian statusLulus
statusPemeriksaanKPPMB statusPemeriksaanPR1
pengembalianDanaSNMPTN idPengembalianDana tanggal
NRP(FK)
jumlahPengembalianDana
staff idStaff nama alamat noTelepon email tanggalLahir jabatan
mataKuliah kodeMataKuliah namaMataKuliah jumlahSKS daftarUlang
NRP tanggal tahunAkademik jurusan idUSM(FK)
statusPembayaranDaftarUlang jumlahPembayaranDaftarUlang
prestasiAkademik idNilai
kodeMataKuliah(FK) NRP(FK) tahunAjaran semester nilaiAkhir nilaiMutu
pengajuanBeasiswa idPengajuanBeasiswa tanggalPengajuan NRP(FK) idNilai(FK) IPKTerakhir tahunAjaranPenerimaan statusKelengkapanPersyaratan idStaff(FK)
ketuaJurusan
statusPersetujuanKetuaJurusan dekan
statusPersetujuanDekan persentasePenerimaanBeasiswa jumlahPenerimaanBeasiswa statusPersetujuanKepalaBAA alasanPenolakanKepalaBAA statusPersetujuanPR1 alasanPenolakanPR1 statusPersetujuanKepalaBAKU alasanPenolakanKepalaBAKU statusPersetujuanPR2 statusPersetujuanRektor
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN TOGAF FRAMEWORK… 57
Gambar 8. Diagram Use-Case Proses Ujian Saringan Masuk Biro Administrasi Akademik UKM
Keluaran (Deliverable) dari tahap Arsitektur Aplikasi dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini:
TABEL 8.KELUARAN DARI TAHAP ARSITEKTUR APLIKASI
Tahapan Keluaran Konten
Tahap Arsitektur Aplikasi - Baseline Arsitektur Aplikasi (bila tersedia)
- Target Arsitektur Aplikasi - Model Arsitektur Aplikasi - Hasil Analisis GAP Arsitektur Aplikasi (Bila
tersedia)
Salah satu contoh keluaran dari tahap Arsitektur Aplikasi adalah Model Target Arsitektur Aplikasi untuk Biro Administrasi Akademik Universitas Kristen Maranatha, seperti yang terlihat pada Gambar 9 di bawah ini:
Mengisi Formulir Pendaftaran Online
Mendownload Formulir Pendaftaran Online yg sudah diisi Calon Siswa
Mengupdate Status pembayaran Online
Mengirimkan nomor peserta dan jadwal ujian lewat email
Mengupdate Status kelengkapan persyaratan USM
Mencetak Kartu Ujian USM Bag Pendaftaran
Mahasiswa Baru
Menginput Data Hasil Ujian
Mengupdate Status Calon Mahasiswa yg diterima di UKM Bag Scan
Komputer
Menginput Data Transaksi Pembayaran Daftar Ulang
Meengupdate Status Mahasiswa yg Daftar Ulang Bag Penerimaan
Mahasiswa Baru
Menginput Form Daftar Ulang Calon
Mahasiswa
Menginput Data Transaksi Pengembalian Dana Bendahara PMB
Menginput Form Pengembalian Calon Dana
Mahasiswa
Gambar 9. Target Arsitektur Aplikasi Biro Administrasi Akademik UKM
IV.6. Perancangan Enterprise Architecture pada Tahap Arsitektur Teknologi
Keluaran (Deliverable) dari tahap Arsitektur Teknologi dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini:
TABEL 10.KELUARAN DARI TAHAP ARSITEKTUR TEKNOLOGI
Tahapan Keluaran Konten Tahap Arsitektur
Teknologi
- Baseline Arsitektur Teknologi (bila tersedia)
- Target Arsitektur Teknologi - Model Arsitektur Aplikasi
- Komponen Teknologi dan hubungannya dengan Sistem Informasi
- Platform Teknologi dan dekomposisinya - Jaringan fisik komunikasi beserta spesifikasinya
- Hasil Analisis GAP Arsitektur Teknologi (Bila tersedia)
Salah satu contoh keluaran dari tahap Arsitektur Teknologi adalah topologi jaringan fisik komunikasi beserta spesifikasi perangkat kerasnya, seperti yang terlihat pada Gambar 10 di bawah ini:
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN TOGAF FRAMEWORK… 59
ISP 1
Gambar 10. Topologi Jaringan Universitas Kristen Maranatha
V. EVALUASI PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE
Proses evaluasi untuk perancangan Enterprise Architecture dengan studi kasus Biro Administrasi Akademik Universitas Kristen Maranatha dilakukan dengan membuat kuesioner terhadap beberapa pelaku utama dari pihak yang berkepentingan (stakeholder) di dalam organisasi tersebut. Untuk penentuan parameter yang akan digunakan untuk proses evaluasi menggunakan kerangka kerja dari Federal Enterprise Architecture Assessment Framework (FEA) versi 2.0, dengan fokus penilaian kelengkapan Enterprise Architecture.
Kuesioner yang telah dibuat tersebut diisi oleh tujuh orang responder yang merupakan pihak-pihak yang berkepentingan di dalam organisasi tersebut, yang meliputi Kepala Biro Adminsitrasi Akademik Universitas Kristen Maranatha (UKM), Kepala Proyek PHKI UKM, Kepala Divisi Pendukung PHKI UKM, anggota Divisi Pendukung PHKI UKM, Kepala Unit Sistem Administrasi Terpadu UKM, Kepala Network Operation Centre UKM, dan seorang
Dosen UKM. Hasil dari pengisisan data kuosioner tersebut dianalisa dengan menggunakan analisis Statistik Deskriptif dengan menggunakan perangkat lunak SPSS, yang hasilnya dapat terlihat pada Tabel 11 berikut ini:
TABEL 11.HASIL ANALISIS DATA KUESIONER DENGAN MENGGUNAKAN STATISITIK DESKRIPTIF
No Deskripsi Nilai Rata-
rata (Mean) Hasil
I Kelengkapan dan Fungsionalitas
I.1
Artefak Enterprise Architecture sudah didefinisikan secara spesifik untuk setiap tahap (Arsitektur Bisnis, Arsitektur Data, Arsitektur Aplikasi, dan Arsitektur Teknologi)
3.86 Sangat Sesuai
I.2 Target Enterprise Architecture sudah ditetapkan 3.71 Sangat Sesuai
I.3 Enterprise Architecture telah mengidentifikasi gap antara Arsitektur
target dengan Arsitektur baseline 3.86 Sangat Sesuai
I.4
Enterprise Architecture telah mengidentifikasi duplikasi yang tidak perlu dan kesempatan untuk menggabungkan dan menggunakan kembali komponen-komponen informasi&teknologi
3 Sesuai
I.5 Enterprise Architecture yang dihasilkan dapat membantu untuk
pengembangan Aplikasi Teknologi Informasi di dalam organisasi 3.29 Sesuai
I.6
Enterprise Architecture yang dihasilkan dapat membantu untuk menyelaraskan antara pengembangan komponen Teknologi Informasi dengan kebutuhan bisnis organisasi
3.29 Sesuai
II Arsitektur Bisnis
II.1 Enterprise Architecture telah mengidentifikasi proses bisnis termasuk
fungsi dan sub fungsinya 4 Sangat Sesuai
II.2
Baseline proses bisnis telah ditetapkan dan terhubung dengan layer Aplikasi, sama halnya dengan elemen bisnis yang lain seperti stakeholder, fasilitas, dan lain-lain
3.57 Sangat Sesuai
II.3
Target proses bisnis telah ditetapkan dan terhubung dengan layer Aplikasi, sama halnya dengan elemen bisnis yang lain seperti stakeholder, fasilitas, dan lain-lain
3.57 Sangat Sesuai
III Arsitektur Data
III.1
Enterprise Architecture telah mengidentifikasi elemen-elemen data utama yang terdapat di dalam domain organisasi, termasuk aset data, penyedia dan pengguna data, dan mendefinisikan hubungannya
3.57 Sangat Sesuai
III.2 Enterprise Architecture telah mendefinisikan standar dari data dan
standar untuk pertukaran data yang terdapat di organisasi 3 Sesuai
III.3 Enterprise Architecture telah mengidentifikasikan kesempatan untuk
penggabungan dan pembagian data 3 Sesuai
III.4 Enterprise Architecture telah mengidentifikasikan penyebaran dan
klasifikasi data 3.14 Sesuai
III.5 Enterprise Architecture telah mengidentifikasikan keterhubungan antara
model data dengan komponen aplikasi 3 Sesuai
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN TOGAF FRAMEWORK… 61
III.6 Enterprise Architecture telah mendokumentasikan kebijakan dan
prosedur untuk manajemen data 3.14 Sesuai
IV Arsitektur Aplikasi
IV.1 Enterprise Architecture telah mengidentifikasikan aplikasi yang sudah
ada saat ini 4 Sangat Sesuai
IV.2 Enterprise Architecture telah mengidentifikasikan komponen-komponen
Antarmuka (Interfaces) 3.14 Sesuai
IV.3
Target Arsitektur Aplikasi telah ditetapkan dan terhubung dengan komponen-komponen teknologi seperti produk, standar, dan infrastruktur teknologi
3.57 Sangat Sesuai
IV.4 Enterprise Architecture telah mengidentifikasikan keterhubungan antara
komponen aplikasi dengan proses bisnis yang telah di otomatisasi 3.14 Sesuai
IV.5
Enterprise Architecture telah mengidentifikasikan keterhubungan antara komponen aplikasi dengan obyek data yang diakses oleh komponen aplikasi tersebut
3 Sesuai
IV.6
Enterprise Architecture telah mengidentifikasikan hubungan antara aplikasi-aplikasi dan kemungkinan untuk pembagian dan penggunaan kembali komponen aplikasi
3 Sesuai
V Arsitektur Teknologi
V.1 Enterprise Architecture telah mengidentifikasikan standar dan produk-
produk teknologi yang sudah ada pada saat ini di dalam organisasi 3.86 Sangat Sesuai
V.2 Enterprise Architecture telah mengidentifikasikan hubungan antara
produk dan standar teknologi dengan komponen aplikasi 3.14 Sesuai
VI. KESIMPULAN
Telah berhasil diterapkan perancangan Arsitektur Enterprise dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF 9.0 dan kerangka kerja Konten (Content Framework) dengan studi kasus Biro Administrasi Akademik Universitas Kristen Maranatha, dan telah dihasilkan suatu Dokumen Arsitektur Enterprise yang mendefinisikan setiap komponen dari perancangan, serta mempresentasikan struktur metodologi dan konsistensi perspektifnya.
Melalui proses evaluasi terhadap hasil perancangan Enterprise Architecture, dapat disimpulkan bahwa perancangan yang dihasilkan sesuai dan dapat menjawab kebutuhan dari pihak yang berkepentingan di Universitas Kristen Maranatha.
Untuk mendapatkan Perancangan Arsitektur Enterprise yang lebih lengkap, maka Tahapan dalam TOGAF ADM dapat dilanjutkan sampai dengan tahap akhir yaitu Tahap Architecture Change Management.
DAFTAR REFERENSI
[1] J. A. Zachman, “A Framework for Information Systems Architecture”, IBM Systems Journal 26, 1987
[2] W. Keller, TOGAF 9.0 Quick Start Guide for Enterprise Architect, Berlin, 2009
[3] Federal Chief Information Officer (CIO) Council, “A Practical Guide to Federal Enterprise Architecture Ver 1.0”, 2001
[4] Y. Parizeau, “Enterprise Architecture for Complex Goverment and the Challange of Goverment On- Line in Canada”, Dalhousie University, 2002
[5] C. Perks and T. Beveridge, Guide to Enterprise IT Architecture, Springer Professional Computing, 2003