• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Kelas 2 Di Sekolah Inklusi SD N Kalibanteng Kidul 03 Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Kelas 2 Di Sekolah Inklusi SD N Kalibanteng Kidul 03 Semarang."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

Rakhmawati, Ema. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Kelas 2 Di Sekolah Inklusi SD N Kalibanteng Kidul 03 Semarang. Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Daniel Purnomo, M.Si, Pembimbing II Drs. Budiyono, M.S. Kata Kunci : Pembelajaran, Kooperatif, Make a Match, Inklusi.

Pendidikan inklusi merupakan sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya. Pelaksanaan pembelajaran memiliki metode belajar yang berbeda dengan sekolah reguler yaitu menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan setiap peserta didik. Sedangkan pada pembelajaran tematik, siswa diharapkan aktif sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari.

Dalam penelitian awal, pembelajaran di kelas dilakukan seperti di kelas-kelas reguler sehingga hasil belajarnya pun rendah. Pada SD N Kalibanteng 03 kebanyakan siswa ABK memiliki keterbatasan yaitu kesulitan dalam belajar, lambat menerima pelajaran (slow leaner) dan hiperaktif seperti suka bermain-main dan bercakap-cakap sendiri. Maka dari itu diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih mudah memahami materi.

Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang apakah penerapan model pembelajaran kooperatif make a match dapat meningkatkan hasil belajar tematik kelas 2 di sekolah inklusi SD N Kalibanteng Kidul 03 Semarang. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dapat atau tidaknya penerapan model pembelajaran kooperatif make a match meningkatkan hasil belajar tematik kelas 2 di sekolah inklusi SD N Kalibanteng Kidul 03 Semarang.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kalibanteng Kidul 03 Semarang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik kuantitatif dan presentase. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III dengan perbandingan rata-rata nilai pada Pra siklus yaitu 61,7 , Siklus I 64,82 , Siklus II 72,39 , dan Siklus III 84,15. Pada ketuntasan nilai belajar terdapat peningkatan yakni pada Pra siklus 36,36 %, Siklus I 48,48%, Siklus II 84,84%, dan Siklus III mencapai 100%. Disamping meningkatkan hasil belajar metode pembelajaran ini juga mampu meningkatkan aktifitas siswa serta interaksi antara guru dengan siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar optimasi, lembar observasi keterlaksanaan tahapan

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN PETA KONSEP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[r]

2. Siswa dapat menjelaskan yang memimpin pertandingan sepak bola 9 13. Siswa dapat menjelaskan pengertian mengumpan dengan kepala 10.. 1.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar ke dalam

Based on result of the analysis, it was found that there was insignificant influence between the control treatment and reduced micronutrients of B, Fe, and Zn on the

Tujuan pemberian imunisasi pada anak diharapkan akan memberikan fungsi serta manfaatnya dalam hal untuk melindungi bayi yang kadar imunitas tubuhnya masih sangat rentan

Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masy berpenghasilan

The concrete must be poured in the slabs formworks in vertical and not in horizontal layers since, in case concreting has to be stopped for a long period of time, when it is