• Tidak ada hasil yang ditemukan

Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN BOX JUMP DAN LATIHAN HALF SQUAT JUMP TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLAVOLI

OLEH : SAHABUDDIN )*

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan box jump dan half squat jump terhadap kemampuan smash bolavoli. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM dengan jumlah sampel penelitian 20 orang yang dipilih secara random sampling, kemudian dilanjutkan pembagian kelompok dengan menggunakan machid ordinat. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis uji-t dengan menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan latihan box jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli, terbukti nilai t0 = 34,340 > tt = 2,262 atau (P < α0,05); (2) ada pengaruh yang signifikan latihanhalf squat jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli, terbukti nilai t0 = 28,923 > tt = 2,262 atau (P < α0,05); (3) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan box jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli terbukti nilai t0 = 4,124 > tt = 2,101 atau (P < α0,05). Dan kelompok yang mendapatkan latihan box jump yang lebih efektif dan efesien dalam meningkatkan kemampuan smash dalam permainan bolavoli dibandingkan dengan kelompok latihan half squat jump.

Kata Kunci : Latihan Box Jump, Latihan Half Squat Jump, Smash Bolavoli

ABSTRACT

This study aimed to investigate the effect of exercise half squat box jump and jump to smash volleyball skills. This study includes the type of research experiments. Population were all students of Department of Sport Coaching Education FIK UNM research with a sample of 20 people chosen at random sampling, followed by the division using machid ordinate. The data analysis technique used is the t-test analysis techniques using SPSS system version 15:00 on 95% significance level or  0.05. Departing from the results of the data analysis, the study concluded that: (1) there is a significant effect on the ability of exercise box jump smash in volleyball game, proved the value of t0 = 34.340> tt = 2.262 or (P <α0, 05), (2) there was a significant effect of exercise

(2)

on the ability of half squat jump smash in volleyball game, proved the value of t0

= 28.923> tt = 2.262 or (P <α0, 05), (3) there is a significant difference between the box jump exercises and drills half squat jump the ability to smash in volleyball game proved the value of t0 = 4.124> tt = 2.101 or (P <α0, 05). And groups that get a jump box exercise more effective and efficient in improving smash in volleyball game compared to the half squat jump exercises.

Keyword: Box Jump Exercise, Exercise Half Squat Jump, Smash volleyball

PENDAHULUAN

Melaksanakan penelitian pada hakekatnya mengaplikasikan penemuan dan pengalaman secara ilmiah, sehingga diperoleh informasi yang dapat menunjang keberhasilan maupun penyebab kegagalan dalam pembinaan ke arah peningkatan prestasi. Dengan demikian ruang lingkup penelitian dalam bidang olahraga cukup kompleks, sehingga membuka kesempatan yang luas untuk mengadakan penelitian di bidang olahraga sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan.

Untuk dapat memainkan permainan bolavoli, tentunya teknik dasar yang ada didalamnya perlu dikuasai, seperti; servis, passing, smash dan block. Kelima teknik dasar tersebut semuanya saling berkaitan dan saling menunjang. Sebab, jika salah satu diantaranya tidak dimiliki kemungkinan permainan tersebut tidak menarik dan mencapai hasil yang maksimal. Namun perkembangan teknik-teknik tersebut dilakukan dengan melatih secara bertahap. Yang menjadi fokus penelitian, hanya menitik beratkan pada satu teknik dasar yaitu smash.

Smash adalah salah satu bentuk serangan yang dapat mematikan pertahanan lawan sekaligus dapat memperoleh nilai atau point. Dalam permainan bolavoli, smash merupakan salah satu teknik yang sangat

memegang peranan penting, gagal dan ber-hasilnya suatu tim dalam permainan atau pertandingan banyak ditentukan oleh keterampilan pemain dalam melakukan smash. Untuk mencapai tingkat keterampilan smash dengan baik, maka diperlukan penguasaan gerakan teknik smash itu sendiri, disamping pola latihan yang harus bervariasi dengan tujuan mengarah pada peningkatan teknik tersebut. Sehingga kemampuan smash secara otomatis dan efektif harus ditunjang oleh beberapa metode latihan yang tepat dan sesuai. Untuk meningkatkan gerakan smash, maka diperlukan adanya pemikiran-pemikiran yang rasio dengan memberikan sistem program latihan. Oleh karena itu secara khusus perlu diberikan latihan fisik yang berorientasi pada otot-otot tungkai. Berdasarkan hal tersebut dengan melihat kenyataan yang ada pada mahasiswa di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar, bahwa para pemain yang ada masih banyak memiliki kekurangan terutama pada kinerja otot tungkai di dalam melakukan smash. Smash merupakan gerak kerja yang terpenting dan terakhir dalam serangan. Kegagalan untuk mensmash bola ke daerah lawan akan memberi kesempatan pihak lawan untuk melakukan serangan balik atau balasan. Olehnya itu pemain harus mahir melakukan smash. Melihat

(3)

gerakan smash boleh dikatakan bahwa sulit tanpa adanya dukungan seperti kondisi fisik. Untuk memperoleh kemampuan fisik tersebut perlu dilakukan sebuah latihan yang sistematika dan terprogram.

Latihan yang diarahkan untuk dapat mencapai kinerja otot untuk berkontraksi dalam bergerak untuk melakukan smash dalam permainan bolavoli, sekaligus sebagai pengamatan dalam penelitian adalah latihan box jump dan latihan half squat jump.

Latihan box jump merupakan suatu bentuk latihan yang lebih meng- arahkan pada kinerja otot-otot tungkai untuk lebih kuat dan cepat, sebab dalam pelaksanaannya meng-gunakan sebuah alat bantu berupa box 1 buah dengan tinggi 45 cm, sehingga dalam melakukan di butuhkan awalan untuk melompati ke atas box dengan dua kaki kemudian mendarat dan selanjutnya melompati kembali. Sedangkan latihan half squat jump merupakan latihan untuk meningkatkan kekuatan pada kinerja otot-otot yang pada tungkai, yang dilakukan dengan cara melakukan lompatan ke arah vertikal semaksimal mungkin kemudian mendarat dengan setengah jongkok. Dari kedua bentuk latihan ini diharapkan dapat mengembangkan atau meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam cabang olahraga bolavoli pada kemampuan smash.

Smash dalam permainan bolavoli Smash adalah suatu pukulan yang keras, lurus dan menukik.

Biasanya merupakan suatu program yang mematikan, smash bertujuan untuk mematikan dan dianggap sebagai bagian permainan yang paling menonjol dan paling menarik.

Suatu bagian yang dinamis, seorang pemain melompat tinggi, memukul suatu benda yang bergerak dengan tenaga dan arah yang tepat serta

melampaui jaring atau net. Pengertian smash menurut Donald R. Casady (1974) sebagai berikut: “The third and final play of the traditional of ensive attach in volley ball is know as the spike an it is the most spectakular and colorful part of the game”. Secara bebas dapat diterjemahkan bahwa;

serangan ketiga dan terakhir dalam permainan bolavoli adalah terkenal sebagai spike/smash dan biasanya sangat menarik perhatian dan merupakan yang sangat penting dalam pertandingan.

Pengertian smash menurut M. Yunus (1992) bahwa: Smash adalah pukulan yang utama dalam penyerangan dalam usaha untuk mencapai kemenangan, untuk mencapai keberhasilan yang gemilang dalam melakukan smash ini di-perlukan raihan yang tinggi dan kemampuan meloncat pula.

Pukulan smash merupakan salah satu teknik dalam permainan bolavoli.

Teknik smash sangat menentukan arah dan sasaran dalam penyerangan.

Teknik dasar smash dalam permainan bolavoli harus betul-betul dipelajari guna dapat mengembangkan mutu danprestasi bolavoli. Penguasaan teknik dasar ini merupakan hal yang sangat penting. Pada umumnya smash merupakan gerakan kerja yang ter- penting dan terakhir dalam gerak kerja serangan. Bola servis, gerak tipu yang dilakukan tidak memenuhi sasaran atau mudah dikuasai pihak lawan yang bertahan sehingga kesempatan menerima bola dengan baik. Selanjutnya si penerima ke tosser (pengumpan) dan meneruskan bola ke smasher dan melancarkan serangan atau smash.

Artinya bahwa suatu serangan diadakan pada sentuhan bola ketiga. Namun dalam permainan bolavoli modern, serangan langsung pada bola pertama (dilakukan saat servis) atau bola kedua sering dilakukan dalam hal tergantung dari keberadaan bola atau

(4)

posisi bola pada saat itu serta ke- sanggupan dan kesiapan si pemukul.

Mengingat sukarnya gerakan smash, maka akan diuraikan dalam beberapa tahap gerakan. Adapun proses pelaksanaan smash secara sempurna dibagi dalam empat tahap, menurut Yunus (1992) yaitu: (1) Saat awalan, (2) Saat tolakan, (3) Saat memukul, dan (4) Saat mendarat.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan secara terperinci tiap-tiap gerakan dalam pelaksanaan smash sebagai berikut:

(1) Tahap awalan; Sikap siap rileks dengan kedua kaki sejajar, kemudian melangkah ke depan mendekati jaring atau net. Setelah dekat dengan net ke dua kaki sejajar siap untuk mengadakan tolakan ke atas, dengan kedua kaki, lutut ditekuk dan lengan diayunkan kebelakang. Biasanya pemula hanya melangkah satu kali saja sedang pemain berpengalaman melakukan ancang-ancang atau awalan 2 sampai 3 langkah yang semakin cepat. Arah gerak awalan yang paling baik antara 450 sampai 600 terhadap net.

(2) Tahap tolakan; Pada waktu siap menolak tangan disiapkan lurus lentur mengarah ke bawah sejajar dengan badan untuk di ayun ke atas bersamaan dengan tolakan.

Setelah tolakan dilakukan, dan saat badan melayang di udara kedua kaki harus lemas bergantung, siap memukul bola dengan lengan di angkat se-hingga lengan atas tegak lurus dengan badan, sedangkan lengan bawah menuju ke atas sampai telapak tangan kurang lebih setinggi telinga.

(3) Tahap memukul; Pada saat smasher sampai pada titik ter- tinggi pukulan segera dilakukan.

Perkenaan telapak tangan dengan

bola diikuti lecutan pergelangan tangan dan lecutan badan. Pada saat telapak tangan ada kontak dengan bola usahakan lengan dalam posisi sepanjang mungkin.

(4) Tahap mendarat; Setelah selesai memukul bola maka smasher akan segera turun kembali ke tanah atau lantai. Pada saat mendarat harus dengan dua kaki secara bersamaan dengan mengeper dan menekuk kedua lututnya. Setelah menguasai keseimbangan dengan baik, maka smasher segera mengambil sikap normal.

Latihan

Latihan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan fisik bagi atlet. Dengan kemampuan fisik yang dimiliki atlet dapat mempermudah melakukan gerakan teknik-teknik yang ada dalam olahraga, dan mencegah terjadinya cedera, sehingga dapat mencapai hasil maksimal. Kemampuan fisik seseorang merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk mencapai prestasi maksimal, untuk itu perlu ditingkatkan dan dikembangkan kemampuannya melalui pelatihan yang benar.

Latihan adalah aktivitas yang sistematis untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan daya tahan latihan, dan tujuan akhir untuk meningkatkan penampilan olahraga.

Selain dari itu latihan juga dapat diartikan sebagai kondisi belajar yang diperlukan untuk usaha meningkatkan penampilan dan kemampuan yang kompleks. Menurut Nossek, (1982) yang mengemukakan bahwa: “Latihan adalah suatu proses penyempurnaan olahraga yang dilakukan secara teratur dan sistematik yang didasarkan pada prinsip-prinsip latihan yang tujuannya

(5)

untuk meningkatkan kapasitas penampilan.”

Harsono (1988) mengatakan bahwa:

“Latihan adalah proses yang sistematik dari berlatih atau bekerja, yang di- lakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban latihan atau pekerjaan”.

Latihan yang sistematis dan terorganisir dengan baik akan me- ningkatkan kemampuan fisik dan fisiologi tubuh, sehingga dengan mudah dapat mempelajari gerakan- gerakan teknik dalam berbagai cabang olahraga dan akhirnya dapat me- ningkatkan penampilan atlet.

Latihan fisik merupakan pem- berian tekanan atau beban fisik pada tubuh secara teratur, sistematis, berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kinerja. Latihan fisik pada prinsipnya juga akan mem- berikan adaptasi dan fasilitas pada fungsional struktur sel-sel jaringan sistem organ tubuh ketika diberi rangsangan.

Latihan box jump

Latihan box jump adalah latihan yang dilakukan dengan gerakan melompat ke atas box, dan bentuk gerakan ini adalah bentuk gerakan yang dimulai dari tungkai sampai tubuh bagian atas. Latihan ini adalah merupakan suatu bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan unsur fisik yaitu kekuatan dan kecepatan pada otot-otot tungkai. Proses gerak- an keseluruhan dalam latihan box jump dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Posisi awal : berdiri dengan jarak 1 meter pada box dengan gaya star berdiri, dengan pandangan ke depan b. Gerakan pertama : dari posisi siap

diteruskan melompat dengan menaiki box tersebut dengan dua kaki dengan penolakan

c. Gerakan kedua : mendarat dengan dua kaki dengan dilanjutkan ke box.

Latihan half squat jump

Latihan half squat jump adalah suatu bentuk latihan yang dilakukan secara sistematis dan berulang-ulang dengan menggunakan beban internal atau eksternal. Menurut Stone yang dikutip oleh A. Iksan (1991) bahwa:

“Squat jump dengan jalan me- lentukkan lutut dan pinggul sampai bahu dan pangkal paha paralel dengan lantai”. Dengan penjelasan kutipan tersebut, half squat jump tentunya hanya dilakukan dengan setengah jongkok. Untuk mendapatkan hasil maksimal dari latihan half squat jump, maka harus dilakukan dengan cara yang benar. Latihan half squat jump merupakan latihan yang ber- tujuan untuk menguatkan kaki, betis, paha, dan otot punggung. Latihan half squat jump merupakan latihan untuk meningkatkan kekuatan, daya ledak dan daya tahan otot tungkai.

Dalam pelaksanaan half squat jump terdapat empat fase gerakan, yaitu fase awal, tolakan, melayang dan mendarat.

- Fase awal; Posisi kaki menghadap ke depan dalam keadaan sejajar.

Kira-kira berjarak satu jengkal dari kaki yang satu dan titik berat badan ditolak oleh kedua kaki, tangan berada di belakang kepala.

- Fase tolakan; Posisi dalam ke- adaan lurus, berat badan direndahkan agar memperoleh kekuatan. Untuk memperoleh tolakan lutut agak dibengkokkan dilanjutkan dengan tolakan.

- Fase melayang; Posisi badan dalam keadaan tegak lutut dalam keadaan lurus hingga sampai pada ketinggian maksimal.

- Fase mendarat; Sikap mendarat sesaat sebelum mendarat posisi badan tetap dalam keadaan tegak dan pandangan lurus ke depan.

Pada waktu mendarat letak kedua

(6)

kaki seperti semula dengan ke- adaan jinjit. Pandangan ke depan untuk menjaga keseimbangan badan agar tidak berpindah tempat.

METODE PENELITIAN

Metode merupakan cara atau teknik yang dipergunakan untuk men- cari pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam suatu penelitian.

Arah dan tujuan pengungkapan fakta atau kebenaran disesuaikan dengan yang ditemukan dalam penelitian untuk mencapai tujuan yang di harapkan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Adapun variabel penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian terdiri atas :

a) Variabel bebas - Box jump

- Half squat jump b) Variabel terikat

- Kemampuan smash bolavoli Populasi dalam suatu penelitian sangat penting kedudukannya, sebab dari populasi sejumlah data dan informasi yang diperluklan dapat dan harus dikumpulkan. Dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK dengan jumlah sampel 20 orang. Cara pembagian kelompok yaitu atas dasar hasil tes smash dalam permainan bolavoli yang selanjutnya dibagi dua kelompok latihan yang sama dengan cara teknik machid ordinat.

Data penelitian kemampuan smash dalam permainan bolavoli, baik tes awal maupun tes akhir dianalisis dengan perhitungan statistik, berupa:

1. Statistik deskriptif, yaitu mem- berikan gambaran umum tentang hasil rata-rata standar deviasi dari variabel penelitian untuk kedua kelompok

2. Statistik inferensial, yaitu pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t pada taraf signifikan 95%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Ada pengaruh latihan box jump

terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM Makassar.

Hipotesis statistik :

Ho : μA1 - μA2 = 0 H1 : μA1 - μA2  0 Hasil analisis :

Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 34,340 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,262. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir.

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan box jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM Makassar.

Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa dengan memberikan latihan box jump secara terprogram dengan sistematis selama 24 kali pertemuan dengan perincian tiga kali seminggu, maka akan dapat meningkatkan kemampuan smash dalam permainan bolavoli bagi pemain. Dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan latihan box jump ini, memiliki keefektifan disaat pelaksanakannya. Latihan ini ter- arah pada kemampuan kinerja pada kontraksi otot untuk kedua tungkai untuk membangkitkan otomatisasi pergerakkan secara

(7)

vertikal agar lebih maksimal.

Artinya kinerja pada otot tungkai yang berkontraksi secara oto- matisasi, sehingga mampu mem- bentuk daya ledak tungkai yang dibutuhkan dalam melakukan smash dalam permainan bolavoli.

2. Ada pengaruh latihan half squat jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli Pada mahasiswa FIK UNM Makassar.

Hipotesis statistik :

Ho : μB1 - μB2 = 0 H1 : μB1 - μB2  0 Hasil analisis :

Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 28,923 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,262.

Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan half squat jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli pada Pada mahasiswa FIK UNM Makassar. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa dengan memberikan latihan half squat jump secara terprogram dengan sistematis selama 24 kali per- temuan dengan perincian tiga kali seminggu, maka akan dapat meningkatkan kemampuan smash dalam permainan bolavoli bagi atlet. Dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan latihan half squat jump, sehingga kontaksi kinerja otot lebih terarah pada gerakan yang efektif dalam smash pada permainan bolavoli. Kinerja otot yang terjadi mampu ber- kontraksi untuk dapat melakukan lompatan untuk meraih bola di atas net saat melakukan smash pada permainan bolavoli.

3. Ada perbedaan pengaruh antara latihan box jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli Pada mahasiswa FIK UNM Makassar.

Hipotesis statistik :

Ho : μA2 - μB2 = 0 H1 : μA2 - μB2  0 Hasil analisis :

Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 4,124 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,101.

Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan pengaruh kemampuan smash dalam per- mainan bolavoli antara Latihan box jump dan latihan half squat jump. Dan kelompok yang men- dapatkan latihan box jump yang lebih efektif dan efesien dalam meningkatkan kemampuan smash dalam permainan bolavoli di- bandingkan dengan kelompok latihan half squat jump. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan box jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli pada Pada mahasiswa FIK UNM Makassar. Hal tersebut mem- buktikan bahwa hipotesis ketiga yang diajukan diterima pada taraf signifikan 95%. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa kedua bentuk latihan ini memberikan pengaruh atau peningkatan yang positif terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli, namun bila dibandingkan dengan melihat hasil yang diperoleh pada rata-rata tes akhir serta pengujian statistik uji-t tidak berpasangan, maka latihan box jump lebih efektif dan efesien. Sebab didalam

(8)

melakukan latihan ini lebih mengarahkan pada kemampuan tungkai untuk berkontraksi lebih baik yang diarahkan pada kemampuan lompatan secara maksimal dengan membentuk kondisi fisik daya ledak tungkai.

Dari hasil tersebut memberikan pengaruh yang maksimal untuk melakukan lompatan pada saat meraih bola di atas untuk me- lakukan pukulan smash. Dibandingkan latihan half squat jump yang mengarah pada kondisi fisik kekuatan, sebab dalam proses pelaksanaan hanya bertumpu pada lantai untuk membawa titik berat badan dalam kondisi meng- gunakan beban dalam diri. Sehingga dalam proses pelaksanaan hasil smash kurang optimal.

Namun demikian pada prinsipnya bahwa, kedua latihan tersebut yaitu latihan box jump dan latihan half squat jump merupakan bentuk-bentuk latihan yang mampu memberikan suatu sumbangsi positif untuk dapat mengarahkan atlet untuk memacu diri baik dari segi peningkatan teknik-teknik dasar maupun dalam mencapai prestasi.

Olehnya itu, diharapkan bagi peneliti-peneliti selanjutnya mencari bentuk latihan yang lain untuk lebih mampu meningkatkan ke- mampuan smash dalam permainan bolavoli.

PENUTUP

Setelah melakukan penelitian tentang masalah pengaruh latihan box jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM Makassar, maka di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan latihan box jump terhadap ke- mampuan smash dalam per- mainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM Makassar.

2. Ada pengaruh yang signifikan latihan half squat jump terhadap kemampuan smash dalam per- mainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM Makassar.

3. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan box tuck jump dan latihan half squat jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM Makassar.

Dari hasil kesimpulan tersebut, maka akan dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan agar pembina dan pelatih olahraga memberikan peluang bagi pemain bolavoli yang memiliki daya ledak tungkai yang baik untuk mengembangkan prestasinya dengan cara melatih dan membina secara intensif pada sebuah klub.

2. Hendaknya latihan box dan latihan half squat jump dis- arankan untuk dijadikan program latihan bagi pemain untuk me- ningkatkan kemampuan smash pada permainan bolavoli.

3. Perlu adanya verifikasi lebih lanjut tentang kedua bentuk latihan tersebut agar dapat diketahui tingkat keterampilan yang lebih menyakinkan.

DAFTAR PUSTAKA

Annarino. 1976. Development Condotioning for Women and Man. St. Louis : Second edition The CV Mosby.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan

(9)

Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dwijonowinoto Kasiyo, 1993. Dasar- Dasar Ilmiah Kepelatihan.

Semarang: IKIP Semarang.

Edward Rahantoknam. 1988. Belajar Motorik: Teori dan Aplikasinya dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: P2LPTK Depdikbud

Fox. 1984. The Physiological Basic of Physical Education and Athletic.

Toronto : Sounders College Publishing.

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek- Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Herre. D, 1982. Priniciple of Sport Training Inducation to Theory and Metode of Training Sport.

Verlag Berham.

Kasmad, M. Yahya. 1994. Belajar Motorik, Suatu Kajian Belajar Keterampilan Gerak.

Ujungpandang. IKIP

Ujungpandang.

M. Yunus.1992. Permainan Bola Voli.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Nossek. 1982. General Theory of Training. Logus: Pan African Press Ltd.

Radcliffe and Farentinos. 1985.

Plyometrics; Explosive Power Training. Illinois: Human Kinetics Publishing, Inc.

Rani, Abd Rani. 1992. Kinesiologi.

Ujung pandang: IKIP Ujung Pandang.

Razak Abraham, 1993. Perbandingan Pengaruh Latihan Pliometrik dengan Latihan Kekuatan dan Kecepatan Terhadap Daya Ledak. Surabaya: Tesis UNAIR.

Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga.

Semarang : FPOK IKIP.

Sarumpaet A. dkk. 1992. Teknik Dasar dan Teknik Permainan Bola Voli Permainan Besar.

Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan tinggi.

Soekarman. 1985. Dasar Olahraga untuk Pembina, Pelatih dan Atlet. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 1985. Metode Statistik. Bandung: Penerbit Tarsito.

Sugiyono. 2000. Statistika untuk Penelitian. Bandung: PT Alfabeta Suharno, HP. 1993. Pedoman Pelatihan Bola Voli, Kursus Pelatihan Wasit Tingkat Nasional. Yogyakarta: FPOK IKIP

Surahman, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar; Metode dan Teknik. Bandung: PT.

Tarsito.

Theo Kleinmar/Dieser Kruber, 1986.

Bola Voli Pembinaan Teknik, Teknik dan Kondisi Pengantar untuk Pelatih/Pendidik. Jakarata:

Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan yang didapat adalah sebagai berikut. 1) Model pembelajaran Jigsaw dengan pendekatan matematika realistik memberi prestasi belajar yang lebih baik dibanding

[r]

Penelitian serupa tentang permainan edukatif yang terkait dalam pengembangan permaian Go-Moku seri dunia tumbuhan antara lain oleh penelitian Susanto (2012) yang

1. Muji Raharjo selaku rektor Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. Lutfi Mustofa M.Ag selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Maulana Malik

loranthifolia umur 40 tahun di Hutan Tanaman Agathis, Baturaden, Kabupaten Purwokerto, Jawa Tengah; persamaan allometrik biomasa di atas permukaan tanah Y = 0,3406 (DBH)

Mereka akan mendapatkan kepuasan dalam kunjungan ke museum, karena dengan adanya standardisasi penyelenggaraan dan pengelolaan dalam Museum Prambanan, selanjutnya keadaan

Pada tanggal 2 Januari 2019 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang amarnya menerima banding dari Penasihat Hukum Syafruddin

Tahapan penelitian ini terdiri atas (1) kalsinasi dan konversi serbuk cangkang keong sawah, (2) penentuan kadar kalsium dalam serbuk cangkang keong sawah dengan