431
DAFTAR PUSTAKA
Adhan, S. 2005. “Islam dan Patuntung di Tanah Toa Kajang: Pergulatan Tiada Akhir”. dalam Hikmat Budiman. (ed.) Hak-Hak Minoritas: Dilema Multikulturalisme di Indonesia. Yayasan Interseksi bekerjasama dengan Tifa Foundation : Jakarta.
Adhyatman, Sumarah. 1981. Keramik Kuna yang Ditemukan di Indonesia. Himpunan Keramik Indonesia : Jakarta.
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 1995. “Arkeologi Pemukiman, Titik Strategis dan beberapa paradigma”. Berkala Arkeologi Tahun XV. Edisi Khusus Balai Arkeologi Yogyakarta.
Ambary, H. M. (1988). Kota Banda Aceh Sebagai Pusat Kebudayaan Dan Tamadun. Dalam Hasjmi, et.al. (ed.), Kota Banda Aceh Hampir 1000 Tahun. Banda Aceh: Pemda Tk. II Banda Aceh. Muka Surat: 86-98. Ammerman, Albert J. 1981. “Survey and Archaeoloical Research”, dalam Annual
Review of Anthropology 10, pp. 63-88.
Arifin Azis Fadhila. 1986. “Hubungan Variabel Kubur di Situs Gilimanuk: Suatu Analisis Fungsional”. PIA IV. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional: Cipanas.
Asmar, Tenguh. 1983. “Megalitik Unsur Pendukung Bagi Penelitian Sikap Hidup”. Pertemuan Ilmiah Arkeologi III. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional : Jakarta.
Astron, Michael. 1985. Interpreting the Landscape: Landscape Archaeology in Local Studies. Batsford : London.
Akib, Yusuf. 2008. Ammatoa Komunitas Berbaju Hitam. Pustaka Refleksi: Makassar.
Atmodjo, Junus Satrio (dkk). 2004. Vademekum Benda Cagar Budaya. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Bidang Sejarah dan Purbakala : Jakarta.
Badudu, J.S. 2005. Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Penerbit Buku Kompas : Jakarta.
Baal, J. Van. Sejarah Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya (Hingga Dekade 1970). Terj. Oleh Selo Soemardjan. PT. Gramedia : Jakarta.
432
Basrah. 2010. Kearifan Ekologis Tu’ Kajang dalam Pengelolaan Hutan Lestari di Wilayah Adat Kajang Kabupaten Bulukumba. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin : Makassar.
Bakker, A., 1995. Kosmologi dan Ekologi. Kanisius: Yogyakarta.
Bellwood, Peter.1985. Prehistory of the Indo-Malaysian Archipelago. Academic Press : Sydney.
Bettinger, Robert, L. 1980. Explanatory/ Predictive Models of Hunterer-Gatherer Adaptation, dalam Michael B. Schiffer (ed). Advances in Archaeological Method And Theory vol. 3. Academic Press. Hal. 189-255.
Braun, D.P. 1974. Explanatory models for the evolution of coastal adaptation in prehistoric. American Antiquity : New England.
Broek, Jan O.M. 1965. Geography, its Scope and Spirit. Merill Books : Ohio. Binford, Lewis R. 1972. An Archaeological Prespective. Seminar Press : New
York.
___________ 1982. “The Archaeology of Place” dalam Robert Whallon (ed). Journal of Anthropological Archaeology I, pp: 5-31. Academic Press : New York.
___________ 1983. In Pursuit of The Past. London and New York: Thames and Hudson.
Blanton, Richard E. 1972. “Prehispanic Settlement Patterns of the Ixtapalapa Pennisula Region, Mexico”. Occasional Papers in Anthropology no. 6. Dept. Of Anthropology, Pennsylvania State University, University Park.
Butzer, Karl W. 1971. Environment and Archaeology. Aldine : Chicago.
____________ 1982. Archaeology as Human Ecology: Method and Theory for Contextual Aproach. Cambridge University Press : Cambridge: Catanese, Anthony J and James C. Snyder. 1986. Pengantar Perencanaan Kota.
Alih Bahasa: Susongko. Erlangga : Jakarta.
Celoria, Francis. 1970. A Grosset All-Color Guide Archaeology. Grosset and Dunlop : New York.
Chang, Kuang Chih. “Settlement Patterns in Archaeology”. Module in Anthropology 24, pp. 1-26. Addison- Wesley : Massachussett.
433
Christomy, T, dan Untung Yuwono (Peny.). 2004. Semiotika Budaya. Depok : Puslit Kemasy & Budaya Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Univ. Indonesia.
Clarke, David L. 1977. Spatial Information in Archaelogy, in Spatial Archaeology. pp. 1-23: Academic Press : London.
Daljoeni, N dan A. Suyitno. 1979. Pedesaan, Lingkungan dan Lingkungan Pembangunan. Alumni: Bandung.
Daldjoeni. 1987. Geografi Kesejarahan I. Bandung: Penerbit Alumni.
Damais, L. Ch. (1957). Etudes Javanaises I. Les Tombes Musulmanes detee de Tralaya. Bulletin de l’école francaise d’extrême-orient XLVIII. Paris: EFEO. Muka Surat: 353-415.
Damais, L. Ch. (1995). Epigrafi Dan Sejarah Nusantara. (Terjemahan). Ecole Francaise D’ extreme-orient : Jakarta.
Deetz, James. 1967. Invitation to Archaeology. The Natural History Press: New York.
__________ 1975. “Archaeology as Social Science” dalam M.P. Leone (ed). Contemporary Archaeology, pp. 108-117.
Dharmaputra, Nick G. 1995. “Kebudayaan Hidup dan Arkeologi”. Kumpulan Makalah Seminar Nasional Metodologi Riset Arkeologi. Depok. Djamas, Nurhayati. 1985. “Varian Keagamaan Orang Bugis Makassar (Studi
Kasus Di Desa Timbuseng, Gowa”. Agama dan Realitas Sosial. Lembaga Penelitian Unhas (LEPHAS): Ujung Pandang.
Duli, Akin. 1996. Batu Bergores pada Situs Megalitik Tinco dan Lawo di Kabupaten Soppeng (Suatu Studi Pendahuluan). Makalah. Seminar Prasejarah Indonesia I. Asosiasi Prehistori Indonesia. Yogyakarta. __________. 1996. Reinterpretasi Fungsi Susunan Batu Temu Gelang (Studi
Kasus pada Beberapa Situs Megalitik di Sulawesi Selatan). Makalah. Pertemuan Ilmiah Arkeologi VII. Cipanas.
Fagan, M. Brian. 1985. In The Beginning An Introduction To Archaeology. Brow and Company: Boston.
Feinman, G.M. 2001. “Settlement and Landscape Archaeology”, dalam Neil J. Smelser and Paul B. Baltes (eds). International Encyclopedia of the Social and Behavioral Sciences. Elsevier, Amsterdam. p.p. 13937 – 13942.
434
Fiske, Jonh. 2004. Culture and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif”, dalam Idi Subandy Ibrahim (ed). Jalasutra : Bandung.
Sobur, Alex. 2004. “Semiotika Komunikasi”. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung. Flannery, V. Kent. 1972. Archaeological System Theory and Early Mesoamerika.
In Mark P. Leone (ed). Contempory Archaeology Southern Illinios University.
_______________. 1976. The Early Mesoamerican Village. Academic Press, INC: New York.
Geerzt, Clifford.1966. The Religion of Java. University Chicago Press: Chicago & London.
_____________. 1973. The Interpretation of Cultures. New York : Basic Book. Geldern, Robert Von Heine. 1968. “The Cosmological Foundation of Southeast
Asian Architecture”. Journal of The Historical Society. University of Singapore :
Geria, I Made. 2008. “Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Lingkungan di Bali (Kajian dari Data arkeologi)”. Pertemuan Ilmiah Arkeologi IX. Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia: Jakarta.
Hadimuljono. 1983. “Keramik Asing Sawankhalok dari Thailand yang Ditemukan di Daerah Sulawesi Selatan”. Pertemuan Ilmiah Arkeologi III. Jakarta : Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Harkantiningsih, M. Th. 1982. “Hasil Penelitian Keramik di Situs Banten Lama”. REHPA 1. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional: Cisarua.
Haviland, William A.,1985. Antropologi. Jilid 1 dan 2. Edisi keempat. Terjemahan oleh R.G. Soekadijo. 1988. Erlangga: Jakarta
Hodder, Ian dan Clive Orton. 1979. Spatial Analysis in Archaeology. Cambridge University Press: Cambridge.
Hodder, Ian. 1989. Reading The Past : Current Approaches to Interpretation in Archaeology. Cambridge, New York, Port Chester, Melbourne, Sydney: Cambridge University Press.
Ishomuddin. 2005. Sosiologi Perspektif Islam. Univ. Muhammadiyah : Malang. Jacob, Teuku. 1994. “Manusia, Budaya, dan Lingkungan, Dialog, Media
Komunikasi”. Artefak. Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
435
Kaelan. 2005. Metode penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Paradigma: Yogyakarta.
Katu, Mas Alim. 2008. Kearifan Manusia Kajang. Pustaka Refleksi : Makassar. Keesing, Roger M. 1999. Antropologi Budaya. Suatu Perspektif Kontemporer 1.
Edisi kedua. Alibahasa: Samuel Gunawan. Erlangga : Jakarta. Kiefer, T. M. & Sather, C. (1970). Gravemarkers and the Repression of Sexual
Symbolism: The Case of Two Philippine-Borneo Muslem Societies. Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde, bil. 126. Leiden: s’Gravenhage. Muka Surat: 75-90.
Klejn, Leo S. 1977. “A Panorama of Theoretical Archaeology”, dalam Current Anthropology 18, pp. 1-42.
Kuna, Martin dan Dagmar Dreslerova. 2007. Landscape Archeology and ‘Community Areas’ in the Archaeology of Central Europe, dalam Dan Hick, Laura McAtackney, and Graham Fairclough (eds). Envisioning Landscape. Left Coast Press. p.p. 146 – 171.
Krammers, H., & Gibb, H. (1961). Shorter Encyclopaediae of Islam. Leiden. Muka Surat: 90.
Lewa, Erni Erawati. 1992. “Tradisi Megalitik Possi Tana Kajang Kabupaten Bulukumba (Pendekatan Etnoarkeologi)”. Skripsi. Ujung Pandang : Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.
Lombard, D. (1990). Kerajaan Aceh Jaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Jakarta: Balai Pustaka.
Mangunwijaya, Y.B. 1992. Aspek-aspek Sosial pada Pemukiman Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota-kota Besar. Sejumlah Masalah Pemukiman Kota. Alumni: Bandung.
Mattulada. 1984. “Kebudayaan Bugis Makassar”. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan : Jakarta.
Mc Kinnon E. Edward. 1991. Buku Panduan Keramik. IFSA. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional: Trowulan.
Montana, S. (1990). Tradisi Kematian Setelah Agama Islam di Indonesia. Analisis Hasil Penelitian Arkeologi I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta.
Miksic, John N. 1981. “Perkembangan Teknologi, Pola Ekonomi dan Penafsiran Data Arkeologi di Indonesia”. Dalam Majalah Arkeologi. Universitas Indonesia : Jakarta.
436
Mitchell, Bruce. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Moleong, L.J., 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Jaya: Bandung. Morris, 2006. Religion and Anthropology, A Critical Introduction. Cambridge
University Press: Cambridge, New York.
Muda, Ahmad A.K. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Reality Publisher. Mundardjito. 1990. “Metode Penelitian Permukiman Arkeologi”. Monumen.
Lembaran Sastra Fakultas Sastra Universitas Indonesia : Jakarta. __________. 1993. “Pertimbangan Ekologi dalam Penempatan Situs Masa
Hindu-Budha di Daerah Yogyakarta Kajian Arkeologi Ruang Skala Makro”. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia: Jakarta.
__________. 1999. “Arkeologi Keruangan: Konsep dan Cara kerjanya”. Pertemuan Ilmiah Arkeologi VIII Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia: Jakarta.
Mustopo, M. Habib. 1983. “Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Agama”. Ilmu Budaya Dasar: Kumpulan Essay Manusia dan Budaya. Usaha Nasional: Surabaya.
Ortman, Scott G. Et als. 2015. Settlement Scaling and Increasing Returns in an Ancient Society. Science Anvances 1: e1400066 20 February 2015. p.p. 1 – 8.
Palengkahu, dkk. 1970. Dialek Konjo di Sulawesi Selatan. Laporan Penelitian LBN Tjabang III. Lembaga Bahasa Nasional Tjabang III: Ujung Pandang.
Parson, Jeffrey R. 1972. “Archaeological Settlement Patterns”, dalam Annual Review of Antrhropology, pp. 127- 151.
Poespoprodjo. 1987. Interfretasi; Beberapa Catatan Pendekatan Filsafatinya. Remaja Karya: Bandung.
Pradoko, Susilo. 2015. “Perubahan Pemaknaan Candi Siwa Prambanan Sejak Abad Ke-9 hingga Abad Ke-20: Kajian Arkeologi Pengetahuan”. Disertasi. Universitas Indonesia : Depok.
Ramelan, Wiwin Djuwita. 1989. “Beberapa Pendekatan Konseptual Antropologi Ekologi: Kemungkinan Penerapannya dalam Penelitian Arkeologi Ekologi”. PIA V. Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia: Yogyakarta. Rapoport, Amos. 1986. “Asal Usul Budaya Pemukiman”. Pengantar
437
Rapoport. 1983. Meaning of Built Environment a Nonverbal Approach. Beverly Hills, California : Sage Publications.
Renfrew, Colin & Paul Bahn. 1996. Archaeology, Theories, Method and Practice. Second Edition. R.R. Donnelley and Sons company: United States of America.
Rouse, Irving. 1972. “Settlement Patterns in Archaeology”, dalam P.J. Ucko, Ruth Tringham dan G.W. Dimbleby. Man, Settlement and Urbanism: pp. 95-107. England: Duckworth.
Rosmawati. 2013. “Perkembangan Tamadun Islam di Sulawesi Selatan, Indonesia : Dari Perspektif Arkeologi dan Sejarah”. Disertasi. University Sains Malaysia : Pulau Penang.
Rossler, M. 1990, “Striving for modesty; Fundamentals of the religion and social organization of the Makassarese Patuntung. In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 146 (1990), no: 2/3, Leiden, 289-324. Diakses dari http://www.kitlv journals.nl/files/pdf/art_BKI_1393.pdf
Suhardi, 2009. “Ritual: Pencarian Jalan Keselamatan Tataran Agama dan Masyarakat Perspektif Antropologi”. Pidato Pengukuhan Guru Besar Antropologi. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta. Tidak Terbit.
Sutrisno, Mudji dan Hendar Putranto. 2005. Teori-teori Kebudayaan. Kanisius : Yogyakarta.
Suwondo, H. Bambang, dkk. 1982. Permainan Rakyat Suku Bugis Makassar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.
Salle, K. 2000. “Kebijakan Lingkungan Menurut Pasang: Sebuah Kajian Hukum Lingkungan Adat pada Masyarakat Ammatoa Kecamatan Kajang Kabupaten Daerah Tingkat II Bulukumba”. dalam Jurnal
Pascasarjana Universitas Hasanuddin Vol.1Thn.2000.Diaksesdari http://www.pascaunhas.net/jurnal_pdf/
vol_1_2/kaimud.pdf
Sharer, Robert J. dan Wendy Ashmore. 1979. Fundamentals of Archaeology. Benjamin/ Cummings Publishing Company, Inc.: California.
Schiffer, Michael B. 1976. Behavioral Archaeology. Academic Press : New York. _____________ (ed). 1989. Archaeological Method and Theory I. The
438
Sedyawati. 1999. “Wawasan Perkembangan Penelitian Arkeologi”. PIA VIII. Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia: Yogyakarta.
_________. 2000. “Agama dan Kesenian, Permasalahan Data dan Interpretasinya”. Makalah disajikan dalam: Kajian Ilmiah Temuan Satu Abad (1900-1999), Museum Nasional, Jakarta, 20-21 Oktober. Stuardo, Rodrigo Liundo. 2005. “An Archaeological Study of Settlement
Distribution in The Palenque Area, Chiapas”. Mexico. Anthropological Notebooks 11, pp 31- 44.
Soebroto, Ph. 1985. “Studi Tentang Pola Permukiman Arkeologi: Kemungkinan Penerapannya di Indonesia”. Pertemuan Ilmiah Arkeologi III. Hal.
1176-1186. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional: Jakarta.
___________. 1995. “Pola Zonal Situs-situs Arkeologi”. Berkala Arkeologi Tahun XV Edisi Khusus. Balai Arkeologi: Yogyakarta.
Spradley, J.P., 1997. Metode Etnografi, terj. Misbah Sulfa Elizabeth. Tiara Wacana: Yogyakarta.
Soejono, R.P. 1976. Tinjauan Tentang Pengkerangkaan Prasejarah Indonesia. Aspek-aspek Arkeologi Indonesia No.5. Jakarta: P4N.
___________ (ed). 1984. “Jaman Prasejarah di Indonesia” dalam Sejarah Nasional Indonesia. Jilid I. Balai Pustaka: Jakarta.
___________ (ed) 1990. Sejarah Nasional Indonesia 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Sukendar, Haris. 1983. “Peranan Menhir dalam Masyarakat Prasejarah di Indonesia”. Pertemuan Ilmiah Arkeologi III. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional : Jakarta.
______________. 1989. “Hubungan Megalit di Indonesia, Asia dan Pasifik Berdasarkan Persamaan-persamaan Bentuk dan Fungsi”. Makalah. Pertemuan Ilmiah Arkeologi V Yogyakarta. Puslit Arkenas : Jakarta.
_____________, dkk. 1999. Metode Penelitian Arkeologi. Departemen Pendidikan Nasional Pusat Penelitian Arkeologi Nasional: Jakarta. _____________. 1997/1998. Batu Bergores sebagai Simbol Religius. Majalah
Kebudayaan No. 13 Thn. VII. Edisi Khusus. Depdikbud : Jakarta. Sumijati, AS. 1977. “Tinjauan Tentang Beberapa Tradisi Megalitik di Daerah
Purbalingga Jawa Tengah”. Makalah. Pertemuan Ilmiah Arkeologi I Cibulan. Puslit Arkenas : Jakarta.
439
Tambiah, SJ. 1970. Buddhism and Spirit Cults in North-East Thailand. Cambridge University Press: Cambridge UK.
Tanudirjo, Daud Aris. 1989. Ragam Metode Penelitian Arkeologi dalam Skripsi Karya Mahasiswa Arkeologi. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UGM.
Taylor, Walter W. 1973. A Study of Archaeology. Edisi keempat. Feffer dan Simons : London.
Thomas, D.H. 1979. Archaeology. Holt, Rinehart and Winston : New York.
Thomas, D.H. dan R.L. Bettinqer. 1979. “Prehistoric Pinon Ecotone Settlements of The Upper Reese River Valley, Central Nevada”. Antrhropological Papers of The American Museum of Natural History 53: pp. 263-366.
Tika, Zainuddin, dkk. 2013. Ammatoa. Lembaga Kajian dan Penulisan Sejarah Budaya Sulawesi Selatan : Makassar.
Tringham, Ruth. 1972. “Introduction Settlement Patterns and Urbanization” dalam Peter J. Ucko, Ruth Tringham, dan G.W. Dimbleby (ed). Man, Settlement and Urbanism: xix – xxviii. London: Gerald Duckworth.
Tuan, Yi-Fu. 1981. Space and Place: The Perspective of Experience. University of Minnesota Press : Minneapolis.
Ulumi, Helmy Faisi Bahrul. 2010. “Ngareksakeun Sasaka Pusaka Buana: Pandangan Etika Urang Kanekes Tentang Hubungan Manusia dengan Alam”. Disertasi. Program Doktor Filsafat Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.
Usop, K.M.A.M. 1985. “Pasang Ri Kajang Kajian Sistem Nilai Masyarakat Amma Toa”. Agama dan Realitas Sosial. Lembaga Penelitian Unhas (LEPHAS): Ujung Pandang.
Vogt, E.Z. 1956. “An Appraisal of Prehistoric Settlement Patterns in the New World”. Prehistoric Settlement Patterns in the New World. Viking Fund Publications in anthropology, No. 23.
_______________ 1974. “The Viru Valley Settlement Pattern Study”. Archaeological Reseasrches in Retrospect. G.R. Willey (ed). Wintrhrop : Cambrige, Massachussett.
_______________ 1978. Tortillas for the Gods. Harvard University Press ; Cambridge: .
440
Widyasmoro, T.T, 2006. “Kajang, Badui dari Sulawesi”, dalam Majalah Intisari Edisi: No. 511 TH.XLIII Februari 2006. Diakses dari http://www.intisari-online.com.
Willey, Gordon R. 1953. Prehistoric Settlement Patterns in the Viru Valley. Bulletin 155. Bureau of American Ethnology : Washigton:.
Woodward, Ian. 2007. “The Material as Culture: Defenitions, Perspectives, Approaches”. Understanding Material Culture. Los Angeles: Sage Publication, pp. 3-16.
Yunus, H. Ahmad dkk. 1986. Upacara Tradisional: Upacara Kematian Daerah Sulawesi Selatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.
Yunus, Hadi Sabari. 2004. Struktur Ruang Kota. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.