• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. SOP ALUR PESERTA SELEKSI DAN TUGAS PANITIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. SOP ALUR PESERTA SELEKSI DAN TUGAS PANITIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. SOP ALUR PESERTA SELEKSI DAN TUGAS PANITIA

NO ALUR KETERANGAN ALUR KET FOTO KEGIATAN

1 Peserta Masuk lingkungan Kanreg XI BKN

Hanya Peserta yang diijinkan masuk:

1. Peserta yang di antar turun sampai depan pagar; 2. Peserta yang membawa

kendaraan sendiri, tetapi di dalam kendaraan ada orang lain yang bukan peserta tidak diijinkan masuk ke lingkungan Kanreg XI BKN kendaraan tersebut; 3. Peserta yang membawa

kendaraan sendiri tanpa ada penumpang lain selain peserta ujian diijinkan masuk setelah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh (setelah parkir kendaraan peserta wajib mengikuti antrian Cuci Tangan / point 2)

4. Antrian pemeriksaan suhu tubuh dibuat 1 baris dan titik berdiri antrian 5 orang dengan jarak 1,5 meter sesuai tanda

1. Satpam Instansi 1 & 2 melakukan

pengukuran suhu tubuh

a. Ukur Suhu tubuh di antrian peserta yg turun dari depan pagar.

b. Ukur Suhu tubuh untuk peserta yang bawa kendaraan c. Dalam hal terdapat

peserta yang suhu tubuhnya di atas 37,30C diarahkan kepada Tim Kesehatan untuk mendapat reko- mendasi lanjutan 2. Panitia Instansi mengecek kesesuaian Sesi Peserta (peserta yang diijinkan masuk lingkungan Kanreg XI BKN sesuai jadwal sesi)

3. Satpam Kanreg 1 & 2 mengatur kendaraan dan membubarkan kerumuman orang di depan Kantor

(2)

2 Peserta antri untuk mencuci Tangan

1. Tempat cuci tangan disiapkan 2

2. Antrian cuci tangan dibuat 2 baris dan titik berdiri antrian 5 orang dengan jarak 1,5 meter sesuai tanda 1. Mengawasi antrian cuci tangan 2. Mengarahkan peserta masuk ke Ruang Tunggu / Tenda

(3)

3 Peserta duduk di ruang tunggu pertama

1. Perserta dipanggil untuk masuk ke Gedung Kantor, untuk menitipkan barang, absensi, dan pemberian Pin Registrasi

2. Peserta setelah dipanggil namanya oleh Panitia Instansi, selanjutnya memasuki Gedung Kantor dengan terlebih dahulu dilakukan pengukuran Suhu Tubuh kembali

1. Panitia Instansi : a. Memanggil peserta

sesuai dengan sesi yang ada pada daftar peserta. b. Mengarahkan peserta untuk menitipkan barang ke ruang penitipan / langsung ke absensi. 2. Panitia Kanreg :

a. Ukur Suhu tubuh peserta saat akan memasuki Gedung Kantor.

b. Dalam hal terdapat peserta yang suhu tubuhnya di atas 37,30C diarahkan kepada Tim Kesehatan untuk mendapat rekomendasi lanjutan

(4)

4 Peserta menyimpan Barang di tempat penitipan barang

1. Peserta menyimpan Barang sendiri setelah

diinformasikan oleh Panitia nomor tempat penitipan (dipandu oleh panitia) 2. Peserta mengambil nomor

penitipan sendiri

3. Setelah Barang dititpkan, Panitia

menyemprotkan/memberik an Hand Sanitizer ke tangan Peserta

4. Antrian menyimpan tas dibuat 1 baris dan titik berdiri antrian 5 orang dengan jarak 1,5 meter sesuai tanda 1. Mengarahkan Peserta untuk menyimpan Barangnya ke loker yang kosong 2. Mengawasi peserta saat mengambil nomor penitian sesuai dengan nomor tempat barang yang titipkan 3. Mengawasi ruang

(5)

5 Peserta melakukan Absensi & Registrasi PIN

1. Peserta antri untuk absen dengan menggunakan scan barkode.

2. Panitia intansi

menginformasikan Nomor Absen ke Peserta sebagai Nomor untuk pembagian ruangan dan tempat duduk. 3. PIN Registrasi diberikan

oleh Panitia Instansi dengan cara membacakan PIN dan peserta menuliskan pada Kartu Peserta dengan Pensilnya sendiri (untuk kartu peserta yang telah di laminating peserta

diberikan kertas kecil yang disediakan panitia). 4. Antrian Absensi & Pin

Registrasi dibuat 1 baris dan titik berdiri antrian 5 orang dengan jarak 1,5 meter sesuai tanda.

1. Panitia Instansi 6 & 7 : a. Menginput kehadiran peserta ke dalam aplikasi CAT b. Memberikan PIN Registasi ke Peserta 6 Panitia Instansi 8 : Mengawasi antrian dan mengarahkan peserta untuk maju melakukan absensi & menerima Pin Registrasi

(6)

6 Peserta dilakukan Body Screening

1. Peserta dilakukan Body Screening dengan Metal Detektor oleh Panitia Instansi

2. Jika ada hal yang mencurigakan, maka kepada Peserta dilakukan pemeriksaan dengan cara meraba.

3. Untuk peserta wanita yang akan dilakukan

pemeriksaan dengan meraba, dilakukan pada ruangan khusus yang disediakan.

4. Antrian body screening dibuat 1 baris dan titik berdiri antrian 5 orang dengan jarak 1,5 meter sesuai tanda 1. Dilakukan body screening dengan teliti 2. Jika terdapat kecurigaan, langsung dilakukan pemeriksaan dengan meraba (panitia sesuai dengan ketentuan menggunakan sarung tangan karet)

(7)

7 Peserta ke Ruang Tunggu Steril

1. Peserta duduk sesuai dengan kursi yang telah di sediakan dengan jarak 1,5 Meter.

2. Panitia Instansi mengecek peserta yang tidak menggunkan sarung tangan, maka panitia instansi membagikan sarung tangan yang telah disediakan oleh instansi

1. Tempat duduk peserta ditentukan oleh panitia instansi 2. Mengawasi agar

posisi kursi tidak digeser atau dipindahkan oleh peserta (jarak antara kursi 1,5 m).

8 Peserta menuju Ruang Ujian

1. Panita instansi

mengarahkan peserta naik ke Lantai 2 melalui tangga samping kantor kanan ke area ruang ujian

2. Ruang Ujian dibagi 2, yaitu Ruang Ujian A untuk 50 peserta dan Ruang Ujian B untuk 40 peserta

3. Peserta saat di depan pintu Ruang Ujian, Panitia Instansi

menyemprotkan/memberik an Hand Sanitizer ke tangan Peserta di depan pintu ruang ujian (dalam hal peserta tidak memakai sarung tangan). 1. Panitia Instansi berdiri di persimpangan untuk: a. Mengarahkan peserta untuk ke Ruang Ujian A (50 peserta dengan nomor absen 1- 50) dan Ruang Ujian B (40 pesert dengan nomor absen 51-90) b. Memperhatikan dan mengigatkan peserta untuk menjaga jarak 1,5 meter.

(8)

4. Antrian masuk ruang ujian dibuat 1 baris dan titik berdiri antrian 10 orang dengan jarak 1,5 meter sesuai tanda

2. Panitia Instansi meberikan hand sanitizer ke tangan peserta di depan pintu ruang ujian.

9 Peserta setelah selesai ujian diperbolehkan keluar setelah mendapatkan petunjuk dari Panitia 1. Panitia mengarahkan / menginformasikan jalur keluar

2. Peserta yang telah selesai ujian sebelum waktu ujian selesai, diperbolehkan keluar setelah

mendapatkan ijin dari Panitia yang berada di dalam ruang ujian 3. Panitia mengarahkan

jumlah peserta yang keluar ruang ujian sesuai urutan (apabila peserta selesai ujian bersamaan) 4. Peserta wajib membawa

kertas coretan sendiri dan membuangnya di tempat yang telah ditentukan oleh Panitia yang berada di dalam ruang ujian.

1. Panitia Kanreg mengarahkan peserta duduk sesuai dengan nomor absen

2. Panitia Kanreg menentukan peserta yang boleh

meninggalkan ruang ujian setelah peserta selesai melaksanakan ujian 3. Panitia Kanreg mengarahkan peserta untuk membuang kertas coretan sendiri.

(9)

10 Peserta keluar ruang Ujian menuju Ruang Penitipan Barang 1. Panita instansi

mengarahkan peserta turun ke Lantai 1 melalui tangga samping kantor kiri ke area ruang penitipan barang

1. Mengarahkan peserta untuk turun tangga,

2. Mengarahkan peserta untuk tetap menjaga jarak 1,5 meter. 11 Peserta selesai ujian mengambil barang di Ruang Penitipan Barang 1. Peserta menunjukan nomor penitipian barang ke Panitia.

2. Nomor penitipan barang dibuang oleh peserta ke tempat sampah yang telah disediakan.

3. Panitia mengarahkan peserta untuk mengambil barang titipannya. 4. Antrian pengambilan

penititipan barang dibuat 1 baris dan titik berdiri antrian 5 orang dengan jarak 1,5 meter sesuai tanda. 3. Melihat nomor penitipan 4. Meminta peserta untuk membuang no penitipan di tempat sampah 5. Mengarahkan peserta mengambil barang titipannya

(10)

12 Peserta keluar Gedung Kantor

1. Peserta keluar dari gedung kantor melalui pintu samping Kantor menuju rudis yang telah ditandai oleh Panita.

2. Peserta diarahkan untuk langsung meninggalkan area Kantor Regional XI BKN dan Kembali ke rumah masing-masing. 3. Antrian keluar Gedung

kantor dibuat 1 baris dan titik berdiri antrian 5 orang dengan jarak 1,5 meter sesuai tanda.

1. Mengarahkan peserta keluar Gedung Kantor dan segera pulang meninggalkan Gedung Kantor Regional XI BKN 2. Mengarahkan peserta keluar

(11)

B. PELAKUKAN TERHADAP PESERTA DENGAN SUHU TUBUH ≥ 37,3

0

C

NO ALUR KETERANGAN CATATAN

1 Alur untuk peserta dengan suhu tubuh ≥ 37,30C sama dengan peserta lainnya

Peserta yang suhu tubuh ≥ 37,30C, tetap diberikan

kesempat mengukuti ujian dengan perlakukan khusus, dengan tahapan:

a. Peserta diperiksa oleh Tim Kesehatan, b. Apabila mendapat rekomendasi untuk mengikuti ujian, maka panitia langsung mengarahkan peserta ke ruang ujian khusus c. Penitipan Barang dilakukan / dititipkan di ruang

Kesehatan dengan diberikan nomor penitipan d. Absensi dan Registrasi PIN dibantu oleh Panitia e. Pemeriksaan Body Screening dilakukan oleh

Panitia Instansi di ruang Kesehatan.

1. Tim Kesehatan Instansi memeriksa dan

memberikan rekomendasi kepada peserta untuk ikut ujian atau penundaan mengikuti ujian

2. Panitia membuat Berita Acara 2 Alur untuk peserta dengan suhu tubuh ≥ 37,30C yang belum diijikan mengikuti ujian

Peserta yang suhu tubuh ≥ 37,30C, tetap diberikan

kesempat mengukuti ujian dengan perlakukan khusus diberikan kesempatan mengikuti ujian susulan pada H+1, dengan tahapan :

a. Peserta diperiksa oleh Tim Kesehatan

b. Apabila tidak mendapatkan rekomendasi, maka Peserta diwajibkan untuk melakukan tes SWAB c. Dalam hal tidak terindikasi Covid-19, peserta

diberikan kesempatan mengikuti ujian susulan pada H+1.

1. Tim Kesehatan memeriksa dan mewajibkan peserta untuk melakukan tes SWAB kepada peserta tersebut. 2. Panitia membuat Berita

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan urutan prioritas bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan menghasilkan urutan prioritas usulan kegiatan peningkatan jalan kota tiap kecamatan di Kota Bandar

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik dengan pemenuhan kebutuhan fisiologis : oksigenasi dengan

Lampiran 5 Hasil penangkapan nyamuk Anopheles perperangkap yang terdapat di dalam emergence traps pada habitat yang terbuka dan temaungi dari bulan Maret - Agustus

Pada konsentrasi berapakah larvasida kombinasi ekstrak daun mimba (Azadirachta indica) dan bunga melati (Jasminum sambac) yang paling efektif dalam membunuh

verifikasi dilakukan terhadap metoda yang memiliki laju alir 0.3 ml/menit dikarenakan pengujian pada laju alir ini memiliki waktu retensi lebih cepat dari laju alir

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan karakter berbasis potensi diri yang terdapat dalam film The Miracle Worker mencakup (1) pendidikan karakter berbasis potensi

Bangunan penyimpanan limbah B3 di PT. Tokai Rubber Auto Hose Indonesia, memiliki rancangan bangunan terbuka hanya ada dinding disamping kanan dan kiri, yang disesuaikan

Mereka percaya jikalau mereka mati mereka pasti ke sorga karena menurut mereka jikalau hidup seseorang itu kaya artinya orang itu diberkati Allah sedangkan... jika hidup seseorang