Kebijakan Pengembangan Umkm Di Kabupaten Gresik
(Studi Tentang Kebijakan Pengembangan Umkm Melalui
Pola Kemitraan dengan PT Semen Indonesia di Kabupaten Gresik)
Atryas Gilang Kendriatmoko
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga
Abstract
Gresik is one of the districts in East Java are experiencing significant economic growth. It is influenced by the interest of investors who want to invest in the district. It also Gresik also quite successful in developing its domestic economy through micro small and medium business. Almost in all districts of SMEs has been running. In addition to the role of the government through the Department of cooperative small and medium enterprises of industry and commerce are also many large businesses supported from long-established in the context of this research is PT Semen Indonesia who participate in the implementation of SME development through partnerships. For these reasons, the researchers will be focusing on partnership models run by big business and also the role of the Department of trade and industry in the cooperative development of SMEs in Gresik. The problem posed in this research is how to model a strategic alliance in the area of SME development will be undertaken by large businesses and local governments in Gresik through the Department of cooperative small and medium enterprises of industry and commerceThe results showed that the government and large companies in this study PT. Semen Indonesian mutually contribute to the development efforts of Micro, Small and Medium Enterprises in Gresik through the plasma core partnership program established to increase the independence of the business carried on by operators Small and Medium Enterprises (SMEs). Government and PT. Semen Indonesia has been able to increase the potency and active participation of SMEs in the national development process, such as starting the creation of equitable development, expansion of employment and income generation.
Keywords: SME development, partnerships
___________________________________________________________________________________________________ Dalam era globalisasi sekarang ini pemerintah
lokal dituntut untuk bisa mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan daya saing nasional dan internasional. Sejak era reformasi tahun 1998 memang terjadi banyak perubahan dalam kebijakan industrialisasi. Pembangunan ekonomi semula yang ditekankan pada pertumbuhan industri besar berpindah ke pada ekonomi kerakyatan. Dalam menghadapi persaingan ketat di pasar dalam negeri maupun ekspor diperlukan pembangunan industri yang memiliki keunggulan kompetitif baik dalam peningkatan mutu atau kualitas dan juga layanan produk lewat kemampuan menggunakan teknologi sebagai pendukung, peningkatan produktifitas secara efisien, serta adanya spesialisasi kerja.
Di Indonesia dilihat dari aspek pembangunan masalah dari negara Indonesia adalah tentang jumlah penduduk yang sangat besar dan tidak tersebar secara merata kemudian mengakibatkan menjadikan masalah lain soal lapangan pekerjaan dan kurangnya kebutuhan pokok, sarana dan prasarana di beberapa wilayah di Indonesia.
Peran wajib yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah usaha nya dalam menyejahterakan masyarakat nya. Meskipun dalam proses pembangunan seluruh
masyarakat juga harus ikut membantu berlangsung nya pembangunan untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik.
Menyelenggarakan kegiatan pembangunan bukan hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah dengan segala aparat dan seluruh jajaran nya meskipun harus diakui bahwa peranan pemerintah cukup dominan. Para politisi dengan kekuatan sosial-politik harus turut berperan. Dunia usaha memainkan peranan yang besar terutama di bidang ekonomi. Para teoretisi dan cendekiawan ditantang untuk memberikan sumbangsih nya, khususnya dalam penguasaan dan kemampuan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para pembentuk opini (opinion leader) turut berperan dalam memberdayakan masyarakat, antara lain melalui peningkatan kemampuan melaksanakan pengawasan sosial. Bahkan “rakyat jelata” pun harus ikut dilibatkan. Singkatnya, pembangunan merupakan “urusan” semua pihak dalam suatu masyarakat bangsa. Dalam penyelenggaraan kegiatan pembangunan, tidak ada warga masyarakat bangsa yang hanya berperan sebagai “penonton”, semua harus berperan sebagai “pemain”. (Siagian,2007)
Sebagai negara berkembang Indonesia di prediksi terkena dampak krisis ekonomi global namun pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi negara Indonesia mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini biasa terjadi karena Indonesia tidak menggantungkan perekonomian sepenuhnya kepada perekonomian internasional tetapi terdapat indicator ekonomi domestic salah satunya berupa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di tiap penjuru provinsi Indonesia.
Salah satu sektor ekonomi Indonesia yang tidak berdampak secara langsung oleh krisis ekonomi global adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga perekonomian Indonesia masih bisa mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. UMKM di Indonesia juga mengalami peningkatan jumlah pelaku usaha nya dari tahun ke tahun sebagai contoh dari tahun 2010 ke tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 2,57% pelaku usaha nya.
Usaha mikro merupakan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja karena usaha mikro banyak membutuhkan peran manusia sebagai tenaga dalam usaha nya dan masyarakat dapat menjalankan wirausaha jenis ini tanpa memerlukan modal yang besar. Dengan bertambah nya jumlah usaha mikro yang banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia, maka tingkat pengangguran terbuka di Indonesia jumlahnya juga menurun. Itu berarti krisis global yang terjadi di barat tidak mempengaruhi sektor perekonomian domestic di Indonesia khususnya UMKM.
Selain mempunyai peranan penting terhadap perkembangan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja Indonesia Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga telah dianjurkan dan dijadikan sebagai agenda utama pembangunan ekonomi Indonesia.
Pemerintah secara nasional telah membuat berbagai macam strategi dengan merealisasikan suatu bentuk undang-undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usaha nya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan dan untuk mengatasi masalah nya. Jawa Timur, punya modal utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yaitu petarung ekonomi dan UMKM yang hebat. Ini juga yang menjadi dasar pertimbangan untuk perluasan dan penguatan. Perluasan struktur industri di Jawa Timur akan dikuatkan melalui UMKM dan koperasi.
Pemerintah bukan satu-satunya pihak yang bertanggung jawab UMKM tetapi ada juga pihak dari Usaha besar seperti BUMN melalui program kemitraan perusahaannya.
Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Karena merupakan strategi bisnis maka keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan
diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis
(Hafsah, M. J., 1999)
Kemitraan merupakan suatu bentuk jalinan kerjasama dari dua atau lebih pelaku usaha yang saling menguntungkan. Terjadinya kemitraan adalah bila ada keinginan yang sama untuk saling mendukung dan saling melengkapi dalam upaya mencapai tujuan bersama. Kemitraan usaha ini dilakukan antara usaha kecil dengan sektor usaha besar. Dengan adanya kemitraan ini, usaha kecil diharapkan dapat hidup berdampingan dan sejajar dengan usaha besar. (Anoraga, 2001)
Apapun struktur organisasi yang dipilih, lembaga-lembaga publik dan perusahaan swasta harus masuk ke dalam hubungan baru untuk membuat suatu pekerjaan dalam proses pembangunan. Pendekatan ini jauh lebih baik daripada sektor publik hanya menawarkan kerjasama kepada sektor swasta untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi untuk kepentingan pribadi; itu jauh lebih dari pertemuan sesekali antara dewan kota dan organisasi bisnis lokal, seperti kamar dagang. Meskipun kegiatan ini penting, dan mungkin integral hubungan bisnis / pemerintahan yang baik, mereka tidak merupakan kemitraan sejati antara sektor-sektor. Suatu kemitraan yang berkomitmen untuk mengejar tujuan ekonomi umum bersama-sama ditentukan oleh publik, swasta, dan masyarakat sektor bersama dan disatukan sebagai aksi bersama. (Edward J. Blakely, 1994)
Pola kemitraan adalah salah satu konsep yang sudah banyak dikenal. Dalam pola ini diharapkan suatu lembaga mampu berfungsi sebagai penampung aspirasi para anggota kemitraan tersebut. Perlu diingat bahwa salah satu fungsi dari lembaga kemitraan adalah arus mampu mencerminkan keikutsertaan para anggotanya (participatory approach) dan mengikutsertakan masyarakat agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan di daerah mereka masing-masing.
Pengalaman Kabupaten Gresik dalam mengelola kegiatan industri besar memang sudah lama baik sejak puluhan tahun yang lalu atau pada saat dibangun nya industri Semen Gresik dan Petrokimia. Bahkan nama baiknya dalam mengelola industri tidak hanya di dalam negeri tapi juga internasional. Pemerintah kabupaten Gresik berupaya menggerakkan perkembangan ekonomi dari tahun ke tahun menuju ke arah positif karena diharapkan dengan banyak didirikan nya industri pengolahan akan mendorong timbul nya industri baru yang saling menunjang dan selain nantinya industri tersebut mampu menyerap tenaga kerja industry tersebut juga akan mempengaruhi sektor-sektor lain untuk tumbuh dan berkembang.
Pada tahun 2013 perkembangan industri terjadi cukup pesat baik dalam industri besar, kecil atau sedang. Kawasan Industri di Kabupaten Gresik cakupan wilayah nya sangat luas dan terus berkembang. Hal ini dapat
dilihat dalam table 1tentang Penerbitan Ijin Perubahan Penggunaan Tanah (IPPT) di tahun 2013
Tabel 1.5 Penerbitan Ijin Perubahan Penggunaan Tanah (IPPT) tahun 2013
Bulan Industri Jasa
Jumlah Luas (ha) Jumlah Luas (ha) Januari 7 7,65 10 1,64 Februari 3 1,24 16 6,68 Maret 8 64,18 29 38,09 April 10 6,85 33 29,48 Mei 7 5,61 30 11,32 Juni 5 3,29 23 13,09 Juli 13 8,92 25 9,34 Agustus 1 0,12 13 8,51 September 18 33,27 18 5,60 Oktober 0 0,00 0 0,00 November 5 2,51 26 7,89 Desember 4 4,17 37 18,79 Total 81 137,80 260 150,44 Sumber Data : Gresik Dalam Angka 2013 – BPS
Kabupaten Gresik
Dalam laporan Jumlah Penerbitan Surat Ijin Industri yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Gresik terlihat dari tahun 2010 sampai 2012 ada pertambahan baik untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Dan dalam laporan Tanda Daftar Perusahaan juga terdapat pertambahan jumlah di perorangan, CV, PT dan Koperasi. Hal ini dapat dilihat di tabel 2 tentang Jumlah Penertiban Surat Ijin Industri dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) tahun 2010-2012
Tabel 2 tentang Jumlah Penertiban Surat Ijin Industri tahun 2010-2012
Jenis Surat Ijin SIUP Tahun 2010 2011 2012 Mikro 0 0 40 Kecil 628 738 753 Menengah 138 166 185 Besar 65 69 52
Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Kabupaten Gresik
Ada beberapa perusahaan besar di Gresik yang menjalin kerjasama dengan UMKM dalam bentuk Kemitraan salah satunya adalah PT Semen Gresik. Pada tahun 2011 PT Semen Gresik menyerahkan bantuan
untuk usaha bagi masyarakat sekitar pabrik Tuban senilai Rp 4 milyar. Bantuan tersebut adalah merupakan untuk pemberdayaan sosial dan ekonomi bagi warga sekitar pabrik Semen Gresik. bantuan tersebut sengaja dikucurkan di Kabupaten Tuban lantaran wilayah Tuban merupakan lokasi dari Pabrik PT Semen Gresik. Sedangkan pada tahun 2012 Sekitar Rp 164 miliar yang diambil dari laba bersih PT Semen Gresik (Persero) Tbk. terserap untuk membantu usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi mitra binaan Semen Gresik.
PKBL PT Semen Indonesia yang didalamnya terdapat program Kemitraan utamanya adalah agar bisa mengurangi kemiskinan dan meningkatkan lapangan pekerjaan sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat, dan supaya bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para penerima nya
Dari berbagai kegiatan dari program kemitraan yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia telah menunjukkan membawa pengaruh penting terhadap penyerapan tenaga kerja dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebagai berikut :
Jumlah mitra binaan meningkat 31,9% dari 18.027 unit menjadi 23.352 unit
Jumlah tenaga kerja yang terserap oleh mitra binaan meningkat 25,3% dari 28.439 orang menjadi 35.634 orang
Pendapatan mitra binaan naik 46% dari Rp1,07 triliun menjadi Rp 1,57 triliun.
Pola Kemitraan PT Semen Indonesia dengan Usaha mikro kecil dan menengah
Dalam upaya pengembangan UMKM PT Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah sebagai BUMN yang mempunyai tanggung jawab social atau Corporate Social Responsibility yang diharapkan menjadi motor dalam rangka mendorong tumbuh nya perekonomian masyarakat di sekitarnya. Pelaksanaan tanggung jawab social yang dilaksanakan oleh PT Semen Indonesia adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program Kemitraan yang dilakukan PT Semen Indonesia sesuai dengan peraturan menteri badan usaha milik negara nomor: PER-08/MBU/2013 tentang perubahan keempat atas peraturan menteri negara badan usaha milik negara nomor PER-05/MBU/2007 berkaitan dengan Program Kemitraan yang dijalankan oleh BUMN dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan. Kegiatan kemitraan ini adalah kegiatan yang dimana kegiatan tersebut mengutamakan pada proses pelaksanaan tanggung jawab di sektor ekonomi dan untuk sektor ekonomi kegiatan nya difokuskan pada pengembangan pola pendampingan yang dilakukan melalui penyaluran, pembinaan manajerial yang berkelanjutan dan mempromosikan produk-produk mitra melalui pameran di dalam dan di luar negeri, dengan mengedepankan tiga aspek penting diantaranya adalah pemerataan,
kemandirian, professional dan etika. Beberapa upaya pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia antara lain adalah pertama, enabling yaitu memberikan akses dengan memfasilitasi para UMKM serta mengembangkan nya. Kedua empowering yaitu mempunyai fungsi yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan guna memperkuat kapasitas UMKM. Yang ketiga Protecting adalah memberikan perlindungan kepada para UMKM dalam mencapai hasil usaha nya. Keempat sustainability atau keberlangsungan. Dan yang Kelima adalah Integrated Development yaitu kegiatan tidak hanya di bidang ekonomi tetapi harus memperhatikan aspek lain seperti social, politik, budaya, lingkungan dan spiritual.
PT Semen Indonesia mengetahui bahwa kendala utama usaha mikro kecil dan menengah ini sulit melakukan produksi dan berkembang adalah karena persyaratan pengajuan pinjaman untuk permodalan di bank sangat sulit seperti harus memberikan laporan pembukuan selama satu tahun sebelumnya, padahal UMKM yang didalamnya termasuk IKM juga ini kebanyakan dikelola oleh manajemen keluarga dan tidak semua mencatat dan membuat neraca pembukuan. Dengan menyisihkan 2% dari laba perusahaan PT Semen Indonesia memberikan pinjaman lunak dengan metode pengajuan pinjaman yang tidak menyulitkan pelaku usaha. Para pelaku usaha kecil ini bisa dari berbagai sector diantaranya: Industri, Perdagangan, Peternakan, Jasa dan Pertanian.
Dalam pemasaran pun PT Semen Indonesia memfasilitasi pelaku UMKM yang menjadi mitra binaan nya untuk mengikuti pameran-pameran baik yang diadakan di local, nasional atau luar negeri. Intensitas pameran tersebut tergantung dari PT Semen Indonesia bisa setahun satu, dua kali atau lebih. Untuk pameran yang diadakan di luar kota PT Semen Indonesia juga menyiapkan akomodasi yang lengkap untuk mitra binaan nya. Dengan strategi tersebut diharapkan mitra binaan PT Semen Indonesia produk nya UMKM dapat dikenal banyak konsumen luar daerah kemudian berkembang dan menjadi UMKM yang memiliki ketahanan terhadap persaingan pasar modern. Prinsip dasar yang menopang pola pendampingan Perseroan adalah pemantapan Tri daya, yakni daya tahan, daya tarik dan daya saing dari kekuatan ekonomi komunitas. Ciri utama pendampingan Perseroan pada kekuatan ekonomi lokal dititik berat kan pada “endogenous development” yakni menggunakan potensi sumber daya manusia, institusional dan fisik setempat untuk mencapai kemandirian.
Dalam Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah menurut teori peran pemerintah adalah sebagai regulator, fasilisator, dan katalisator. Dari pemaparan diatas mengenai jenis-jenis upaya yang dilakukan oleh Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik menunjukkan bahwa Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gresik telah menjalankan peran pemerintah dalam pengembangan UMKM yang merupakan perwujudan pelaksana tugas, fungsi dan wewenang yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik. Namun memang fungsi sebagai katalisator ini merupakan fungsi yang kurang dikembangkan oleh pemerintah sampai saat ini. Jika pemerintah tidak menjalankan ketiga fungsinya secara maksimal, peran pemerintah dalam pengembangan UMKM akan menjadi kurang efektif dan optimal. Menurut teori Kemitraan Usaha adalah jalinan kerjasama usaha diantara pengusaha kecil dengan pengusaha besar (Perusahaan Mitra) saling menguntungkan dan disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar, sehingga saling memerlukan, menguntungkan dan memperkuat. Dengan melihat pemaparan diatas mengenai klasifikasi upaya pengembangan UMKM yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dapat digambarkan bahwa Sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan Program Kemitraan adalah meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan manajerial serta memberikan bantuan dana dalam bentuk pinjaman modal, kemudian dalam proses kegiatan untuk meningkatkan kemampuan produksi nya, perluasan wilayah pasar dan lain-lain sehingga UMKM yang menjadi mitra binaan menjadi tangguh meskipun disaat dilanda krisis dan mempunyai kemandirian yang pada akhir nya nanti usaha tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi usaha menengah dan besar.PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dalam memberikan binaan kepada para mitra binaan diantara lain jenisnya adalah sebagai berikut:
1) Pemberian bantuan dana untuk usaha dalam bentuk berupa pinjaman modal usaha dan investasi dalam rangka peningkatan modal usaha, dan pengadaan sarana kerja.
2) Pembinaan dalam hal peningkatan kualitas SDM dalam bentuk pendidikan, pelatihan ataupun kegiatan magang untuk meningkatkan kemampuan dalam berwirausaha, manajemen dan keahlian di bidang produksi serta pendalaman dan anilisi agar pengembangan usaha dapat dilakukan secara efektif dan efisien melalui pelatihan yang dilakukan bekerjasama dengan pihak-pihak lain baik swasta ataupun pemerintah yang berkaitan dengan jenis pembinaan yang dilakukan. 3) Mempromosikan hasil produksi para mitra binaan yang diproduksi oleh mitra binaan itu sendiri untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil dan koperasi dalam hal pemasaran hasil produksi baik di dalam dan di luar kota, provinsi, atau bahkan ke luar negeri melalui pemeran-pameran.
Program Kemitraan yang terjalin antara PT Semen Indonesia dan pelaku usaha UMKM dilakukan oleh PT Semen Indonesia merupakan sebuah maksud yang baik dan tanggung jawab dari perusahaan untuk menjalankan partisipasinya terhadap perbaikan kualitas hidup dari masyarakat, kontinuitas pengembangan masyarakat
ekonomi domestik sehingga memberikan sumbangan juga terhadap keberlanjutan dari perusahaan. Kegiatan tersebut dilakukan saling bekerjasama antara perusahaan dengan pegawai, komunitas lokal (masyarakat), dan lingkungan yang lebih luas. Kemudian pemerintah dapat mengambil fungsi strategisnya tanpa harus membuat peraturan baru di saat kondisi dan situasi politik dan hukum tidak stabil. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibility) yang dijalankan oleh usaha besar. Pemerintah dapat mengutamakan bidang-bidang mana saja yang menjadi prioritas penanganan, dengan mempertimbangkan pendapat dan masukan pihak yang berpengalaman. kemudian pemerintah dapat memberikan peluang kesempatan baru, men-support, dan memberi penghargaan pada kalangan swasta yang ikut berkontribusi dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat melakukan monitoring terhadap proses interaksi antara pelaku usaha dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih fair dan menghindarkan proses kecurangan atau tindak intimidasi antara satu pihak terhadap dengan yang lain.
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian besar rakyat Gresik, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Kesimpulan
Program Kemitraan yang terjalin antara PT Semen Indonesia dengan pelaku UMKM adalah Program Kemitraan dengan pola inti plasma karena dalam hubungan kemitraan antara tersebut Usaha Besar bertindak sebagai inti yang membina dan mengembangkan dan Usaha Kecil Menengah yang menjadi plasma nya dalam menyediakan lahan seperti pembuatan sentra PKL atau penyediaan tempat untuk pameran atau expo, pengadaan alat pendukung yang diperlukan dalam meningkatkan proses produksi, pelatihan dan pendidikan di bidang teknis manajerial usaha dan produksi, pendapatan, kompetensi dan peningkatan teknologi yang diperlukan agar nantinya UMKM tersebut memperoleh peningkatan efisiensi dan produktivitas dari usaha yang dijalankannya. Dalam hal ini, tanggung jawab sosial dari Usaha Besar yang menjalankan program kemitraan adalah untuk membina serta mengembangkan UMKM sebagai mitra usaha untuk jangka waktu yang disepakati telah bersama. (anoraga, 2001)
Didalam pola kemitraan seperti ini terdapat kelebihan dan kekurangan nya. Kelebihan nya adalah mampu memberikan perluasan lapangan kerja dan baik di mana sektor usaha itu dijalankan atau sektor-sektor
usaha baru yang berdampak langsung atau pun tidak langsung dari UMKM tersebut dan sumber daya manusianya dapat dimanfaatkan dengan lebih bijak. Namun dalam pola bermitra ada kelemahan juga seperti berbagai tindak kecurangan. Baik tindak kecurangan yg dilakukan oleh inti atau plasma. Berbagai tindak penyimpangan yang mungkin dilakukan oleh inti pada umumnya adalah penambahan anggaran dari keseluruhan anggaran yang ada, untuk keuntungan perusahaan atau yang biasa dikenal dengan markup anggaran, kemudian manajemen yang tidak transparan, dan yang sering terjadi adalah adalah „kredit macet‟. Tapi kesemua penyimpangan tersebut dapat dihindari jika dari masing pihak benar-benar menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan perjanjian awal yang telah disepakati sebelumnya sehingga dengan sendirinya akan timbul kepercayaan pada masing-masing pihak yang menjalin hubungan kemitraan tersebut.
Manfaat dari peraturan kebijakan yang dibuat pemerintah tersebut dapat dilihat dari satu dari sisi pemerintah sebagai pembuat peraturan, pemerintah telah menjaga ketertiban umum dan memberikan perlindungan kepada para pelaku UMKM. dan bagi pengusaha, program kemitraan telah memberi manfaat sosial dan ekonomi baik untuk perusahaannya atau pun untuk lingkungan sekitarnya. Dan pemerintah telah mampu meningkatkan potensi dan partisipasi aktif UMKM di dalam proses pembangunan nasional, seperti mulai terciptanya pemerataan pembangunan, perluasan kerja dan peningkatan pendapatan.
Daftar Pustaka
Anoraga. (2001). Manajemen Bisnis. Malang: Rineka Cipta.
Blakely, E. J. (1994). Planning Local Economic Development Theory adn Practice. Sage Publications, Inc.
Bobo, J. (2003). Transformasi Ekonomi Rakyat. Jakarta: PT. Pustaka Cidesindo.
Creswell, J. W. (1994). Research Design : Qualitative and Quantitative Approach. California: Sage Publication. Depdikbud, T. P. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Fuady, M. (1997). Pembiayaan Perusahaan Masa Kini (Tinjauan Hukum Bisnis). PT. Citra Aditya Bakti. Gresik, B. P. (2013). Gresik Dalam Angka 2013. Gresik: BPS Kabupaten Gresik.
Hafsah, M. J. (1999). Kemitraan Usaha. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.
Ibrahim, J. (2006). Hukum Organisasi Perusahaan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Koentjaraningrat. (1983). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia.
Linton, I. (1997). Kemitraan Meraih Keuntungan Bersama. Jakarta: Hailarang.
Moleong, L. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Siagian, S. P. (2007). Administrasi Pembangunan (Konsep, Dimensi dan Strateginya). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Soewito. (12 Desember 1992). Pengembangan Industri Kecil. Suara Merdeka.
Internet
PDTI. (2012, Juli). INGIN MENATA UMKM SEPERTI DI TAIPEI. Retrieved from Diskoperindag Kabupaten Gresik:
http://gresikkab.go.id/diskoperindag/18072012/ingin-menata-UMKM-seperti-di-taipei.html
Profil Perusahaan PT Semen Indonesia (Tbk). (n.d.). Retrieved 5 14, 2014, from PT Semen Indonesia (Tbk):
http://www.semenindonesia.com/page/get/profil-perusahaan-9
Zulfadli. (2013, April Rabu, 10). UMKM, Feasible dan Bankable Kunci Sukses. Retrieved November Rabu,
2013, from okebana:
http://www.okebana.com/2013/04/feasible-dan-bankable-kunci-sukses-umkm.html
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik negara NOMOR: PER-08/MBU/2013 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara NOMOR PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Undang-undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004.