• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

28

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 dengan obyek penelitian yaitu struktur kepemilikan, CSR dan nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)/ Indonesia Stock Exchange (IDX). Periode pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk jangka waktu 3 tahun yaitu meliputi data tahunan perusahaan tahun 2011 – 2013.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independen variable) terhadap variable terikat (dependent variable) dan variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen. Penelitian ini mencari pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan CSR sebagai variable intervening.

C. Definisi Operasional Variabel dan Skala pengukuran

1. Dependen

Dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, yakni harga saham yang tersedia dibayar oleh calon pembeli andai saham perusahaan tersebut dijual. Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diproksikan dengan Market To Book Value Of Equity (MVE) (Palupi, 2008; Anita, 2009) dan Tobin’s Q (Zulfikar, 2006). adapun

(2)

rumus menghitung nilai perusahaan dengan menggunakan rasio Tobin’s Q ini sebagai berikut :

MVE =

Formula Tobin’s Q didasarkan dari penelitian Lindenberg dan Ross dalam Wolfe dan Sauaia (2003) yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia (Zulfikar, 2006 ; Justitia, 2010) sebagai berikut :

Q =

Dimana :

Q : nilai perusahaan

EMV : Nilai pasar ekuitas (EMV = harga penutupan x jumlah saham yang beredar)

D : Nilai buku dari total hutang TA : Total aktiva

2. Independen

Variable independen yang pertama dalam penelitian ini adalah Struktur Kepemilikan yang diproksikan menjadi empat, yaitu :

a. Kepemilikan Keluarga

Kepemilikan keluarga diukur dengan rumus :.

Kepemilikan keluarga =

(3)

b. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional diukur dengan rumus :

c. Kepemilikan Asing

Kepemilikan asing diukur dengan rumus sebagai berikut:

d. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial diukur dengan rumus sebagai berikut: Kepemilikan Manajerial =

x100%

3. Intervening

Variable intervening dalam penelitian ini adalah corporate social responsibility. Pada dasarnya untuk menghitung CSR dapat menggunakan pendekatan yang hanya menggunakan dua pilihan/ dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 0 jika tidak diungkapkan, dan nilai 1 jika diungkapkan (Hanafi et al, 2005 dalam Sayekti dan Wondabio, 2007 ).

D. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh dari Indonesian

Kepemilikan Institusional =

x100%

Kepemilikan Asing =

(4)

Capital Market Directory (ICMD). Dan masing-masing website perusahaan periode perolehan adalah 2011-2013.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang ada di Indonesia pada periode 2011-2013. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria yang digunakan untuk memilih sampel sebagai berikut :

a) Perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan pertambangan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.

b) Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) berturut-turut selama periode penelitian 2011-2013

c) Perusahaan memiliki data yang lengkap dengan yang digunakan dalam penelitian .

Tabel 3.1

Kriteria Pemilihan Sampel

No Keterangan Jumlah emiten

1 Jumlah populasi 38

2 Tidak terdaftar di BEI selama 3 tahun berturut-turut pada periode 2011-2013

(12)

3 Menyajikan laporan keuangan dalam mata uang selain rupiah

(11)

Jumlah emiten sampel penelitian

(5)

Tabel 3.2 Daftar Sampel Emiten

NO KODE PERUSAHAAN

1 ANTM

Aneka Tambang (Persero) Tbk.

2 ATPK ATPK Resources Tbk

3 BIPI

Benakat Petroleum Energy Tbk

4 BYAN Bayan Resources Tbk 5 CITA Cita Mineral Investindo Tbk 6 CTTH Citatah Tbk

7 DKFT

Central Omega Resources Tbk

8 ELSA Elnusa Tbk

9 GEMS Golden Energy Mines Tbk 10 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk 11 MITI Mitra Investindo Tbk 12 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk

13 PTBA

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

14 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk 15 TINS Timah (Persero) Tbk

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melihat, menggunakan, dan mempelajari data-data sekunder yaitu dengan melakukan pengambilan data laporan tahunan perusahaan pertambangan tahun 2011-2013 yang

(6)

diperoleh dari Indonesia stock exchange (IDX), masing-masing website perusahaan dan harga saham diperoleh dari yahoo finance.

2. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku wajib, artikel, jurnal-jurnal ilmiah yang berhubungan dengan penelitian ini.

G. Metode Analisis Data

Dalam menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis regresi linear berganda karena melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas.

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan variable dalam penelitian ini. Uji statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum atau karakteristik data yang digunakan dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, distribusi frekuensi, nilai minimum dan maksimum serta deviasi standar (Imam Ghozali, 2011).

2. Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien (Best Linear Unbias Estimator/BLUE) dari satu persamaan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (Least Squares) perlu dilakukan pengujian

(7)

untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik.

Dalam uji asumsi klasik ini model analisis yang digunakan akan menghasilkan estimator yang tidak bias apabila memenuhi beberapa asumsi klasik sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2011). Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji normalitas residual yaitu uji one sample kolmogrov-smirnov test. Residual data terdistribusi normal jika signifikansi kolmogorov smirnov test >0,05.

b. Uji multikolenieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance (tolerance value) dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap bebas manakah yang dijelaskan oleh bebas lainnya. Nilai cutoff yang umum digunakan adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF diatas 10.

(8)

Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau nilai VIF kurang dari 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variable dalam model regresi. c. Uji Autokorelasi

Run test sebagai bagian dari statistic non-parametik dapat pula digunakan untk menguji apakah antar residual terdapat korelasiyang tinggi. Jika antar residual terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi dapat diketahui melalui uji Run test. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).

Ho : residual (res_1) random atau acak. HA : residual (res_1) tidak random

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pangamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Identifikasi secara statistik untuk menunjukkan ada tidaknya gejala heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran nilai-nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi. Jika penyebarannya tidak membentuk suatu pola tertentu seperti meningkat atau menurun maka keadaan homoskedasitas terpenuhi.

(9)

3. Uji Hipotesis a. Analisis regresi

Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistik yakni analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis). Adapun hasil regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + ß1 X1 +ß2X2 + e Keterangan : Y = Nilai Perusahaan a = konstanta ß1 - ß2 = koefisien regresi X1 = Struktur Kepemilikan X2 = CSR E = Error b. Koefisien Determinasi (R2)

Uji determinasi digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan independen, tapi karena R2 mengandung kelemahan mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah independen yang dimasukkan ke dalam model, maka dalam penelitian ini menggunakan adjusted R2 berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted R2 semakin mendekati 1 maka semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan dependen (Ghozali, 2009).

(10)

1) Sebagai ukuran ketepatan (kecocokan) suatu garis regresi yang diterapkan terhadap suatu kelompok data hasil observasi. Semakin besar nilai R2yaitu mendekati 1, maka semakin baik atau cocok suatu garis regresi. Sebaliknya semakin kecil nilai R2 maka semakin tidak dapat garis regresi tersebut mewakili hasil observasinya.

2) Untuk mengukur besarnya populasi (%) dari jumlah variasi dari dependen yang diterangkan oleh model regresi. Untuk mengukur besarnya pengaruh independen terhadap naik atau turunnya nilai dependen.

c. Uji Kesesuaian Model (F-test)

Uji-F dilakukan untuk menguji hipotesis koefisien (slope) regresi secara bersamaan. Cara pengujiannya sama pada regresi sederhana ataupun regresi majemuk dengan menggunakan Tabel ANOVA (Analysis of Variance) (Ghozali, 2009).

d. Uji Signifikan Parsial (T-test)

T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing independen secara individual terhadap dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada lampiran coefficients. Nilai dari uji T-test dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada masing-masing independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan. Apabila nilai probabilitas signifikansi < 0.05, maka suatu independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap dependen.

(11)

e. Uji Deteksi Pengaruh Intervening

Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali (2011), suatu disebut intervening jika tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara independen dan dependen.

Pengujian hipotesis mediasi (intervening) dapat dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis untuk menaksir hubungan kausalitas antara (model kausal) yang telah ditetapkan sebelum berdasarkan teori.

Pada penelitian ini uji deteksi variabel intervening dilakukan dengan sobel test dan bootstrapping. Sobel test menghendaki asumsi jumlah sampel yang besar dan nilai koefisien mediasi berdistribusi normal, tetapi asumsi ini telah banyak dikritik. Menurut Bollen dan Stine (1990) pada sampel yang kecil distribusi umumnya tidak normal, bahkan koefisien mediasi yang merupakan hasil perkalian koefisien dua variabel biasanya distribusinya menceng positif (positively skewed) sehingga symmetric confidence interval berdasarkan pada asumsi normalitas akan menghasilkan underpower test mediasi.

Pendekatan alternatif untuk menguji signifikasi mediasi dengan menggunakn teknik bootstrapping. Bootstrapping adalah pendekatan non-parametik yang tidak mengasumsikan bentuk distribusi variabel dan dapat diaplikasikan pada jumlah sampel kecil.

Gambar

Tabel 3.2  Daftar Sampel Emiten

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran fiqih kelas VIII MTs Negeri Kota Magelang sebesar 49,9 %, itu dapat diakui signifikan

Pemberian ransum yang mengandung kromium dengan taraf 1,5 ppm pada burung puyuh tidak mempengaruhi konsumsi ransum, produksi telur, bobot telur, dan ketebalan

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah internal audit yang dilihat dari jumlah anggotanya, proporsi dewan komisaris independen yang didapatkan dari jumlah

Hasil observasi menunjukkan pekerja yang terpapar dengan debu kayu bekerja dalam ruang kerja yang terbuka serta sifat-sifat kimia dan fisik dari debu perlu

Yang mempunyai arti bahwa setiap negara anggota ICAO boleh menentukan daerah terlarang (prohibited area) atau membatasi daerah (restricted area) tertentu dengan alasan (a) daerah

Penelitian yang dilakukan pada Konsumen membeli produk handphone merek vivo di kalangan mahasiswa S1 Universitas Tadulako, pada indikator persepsi terhadap merek

Function tersebut berguna untuk mengambil data, menampilkan data yang telah diambil dan membandingkan produk yang telah dipilih oleh user.. Function Product

Teknik yang digunakan dalam metode agih pada penelitian ini yaitu teknik dasar atau teknik bagi unsure langsung (teknik BUL), sedangkan dalam metode padan teknik