• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V BILL OF LADING (B/L)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V BILL OF LADING (B/L)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

BILL OF LADING (B/L)

Tujuan Instruksional Khusus:

Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Bill of Lading (B/L), mahasiswa akan dapat menjelaskan fungsi Bill of Lading dalam pengiriman barang ke luar negeri dengan benar.

5.1. Pengertian Bill of Lading (Konosemen)

Dalam perdagangan internasional, yaitu ekspor dan impor, istilah Bill of Lading (B/L) bukan merupakan suatu hal yang asing lagi, terlebih lagi di Indonesia, dimana pengiriman barang (ekspor

& impor) masih sering menggungankan jasa perusahaan angkutan laut (shipping company) dibandingkan dengan perusahaan angkutan udara. Disamping dari segi harga yg relatif lebih murah, disamping itu juga kapal laut lebih bisa memuat barang banyak dibandingkan dg pesawat terbang.

Bill of Lading (B/L) atau konosemen adalah dokumen pengangkutan barang yang di dalamnya memuat informasi lengkap mengenai nama pengirim, nama kapal, data muatan, pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar, rincian freight dan cara pembayarannya, nama consignee (penerima) atau pemesan, jumlah B/L yang harus ditandatangani dan tanggal penandatanganan.

5.2. Fungsi Bill of Lading

Bill of Lading memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Tanda terima barang atau muatan (document of Receipt)

Bill of Lading memiliki fungsi sebagai tanda terima barang untuk menyatakan bahwa barang telah dimuat diatas kapal.

2. Dokumen pemilikan (document of Title)

Bill of Lading berfungsi bagi siapa yang dapat mengambil barang di pelabuhan bongkar.

3. Kontrak pengangkutan (contract of carriage).

Bill of Lading berfungsi sebagai kontrak perjanjian bahwa barang atau muatan akan dimuat di atas kapal hingga tempat tujuan

5.3. Jenis Bill of Lading

I. Dilihat dari Perusahaan yang menerbitkan B/L:

1. Master B/L : Diterbitkan oleh perusahaan Pelayaran

2. House B/L : Diterbitkan oleh perusahaan Freight Forwarder II. Dilihat dari ada tidaknya catatan pada B/L:

1. Clean B/L : B/L bersih dari catatan-catatan 2. Unclean B/L : B/L yang mengandung catatan

Pengeluaran B/L

Pemilikan atas suatu B/L ditentukan oleh kepada siapa B/L itu dikeluarkan. Dalam hal ini ada tiga macam B/L yang membedakan pemilikan serta hak dan cara-cara pemindahan hak atas B/L tersebut.

(2)

Pada umumnya B/L dikeluarkan sebagai berikut:

1. Kepada order

Bilamana suatu B/L dikelurakan kepada order (to order) saja, maka pemegang (holder) dianggap sebagai pemilik B/L.

2. Atas nama dan kepada order

Bilamana B/L dikeluarkan atas nama dan kepada order, maka pemilik B/L adalah orang atau badan usaha yang disebut dalam B/L itu, yang mempunyai hak pula untuk memindahkan haknya dengan cara yang berlaku pada B/L yang bersifat to order.

3. Atas nama

Bila suatu B/L dikeluarkan atas nama, maka pemilik B/L adalah semata-mata orang atau badan usaha yang disebutkan di dalam B/L itu sama, sedangkan pengoperan hak atas B/L semacam ini tidak berlaku seperti pemindahan hak yang berlaku pada dua B/L di atas.

Pada umumnya suatu B/L dikeluarkan atas nama shipper dan kepada order sebagaimana disebutkan bahwa B/L merupakan document of title, maka sampai disitu pemilikan atas B/L masih berada pada shipper. Oleh karena itu supaya shipper dapat menerima pembayaran ataupun juga untuk memungkinkan penerima barang (consignee) menerima barangnya di pelabuhan tujuan.

5.4. Bagian-bagian dalam Bill of Lading (B/L)

1. Shipper : adalah pengirim barang, dimana dia berkewajiban untuk memberikan keterangan yang jelas mengenai barang yg dikirimnya.

2. Consignee : adalah Penerima. Keterangan mengenai pihak penerima bukan urusan kapal, namun persoalan antara penjual barang (biasanya shipper) dan calon pembeli barang. Dlm B/L, consignee bisa ditulis; bearer, holder, to order, atau disebutkan nama dari consignee nya.

Namun biasanya pada B/L lebih sering digunakan “to order of …… (bank name)” . Hal ini menunjukkan transaksinya menggunakan L/C.

3. Notify address : berisikan nama dan alamat dari pihak yang shipper minta kepada pemilik kapal (carrier) untuk dipunteberi tahu apabila kapal sampai di tempat pembongkaran barangnya. Notify address ini biasanya consignee atau agen yang diminta untuk menerima barang bila kapal tiba.

4. Vessel : Nama dari kapal yang mengangkut barang. Ini wajib ditulis, hal ini perlu dalam B/L untuk memberitahu bahwa barang telah diangkut secara fisik dari seller kepada buyer.

Disamping itu juga kadangkala vessel tidak bisa langsung mengirimkan dari Tg. Priok ke port of discharge sehingga biasanya singgah/transit dulu ke singapore lalu melanjutkan lagi dg ganti kapal dg Connecting Vessle atau biasa juga sering disebut Mother Vessel

Place of Receipt : Tempat B/L diterima oleh perusahaan pelayaran

Port of Loading : Tempat pemuatan barang. Fungsinya adl unt mengetahui tempat asal barang yg dikapalkan

Port of Discharge : Tempat pelabuhan bongkar. Perlu disebutkan & biasanya hanya satu pelabuhan bongkar. Dimana pelabuhan bongkar sudah ditunjuk dalam B/L, pemilik kapal harus melayarkan kapalnya kesana kecuali terhalang oleh keadaan yang membahayakan kapalnya.

5. Shipper’s description of goods : Memuat tentang mark & number, container no, seal no, no of package, gross weight, measurement.

6. No of Original B/L : Jumlah satu set B/L adalah 3 original B/L dan biasanya 6 (enam) copy (tergantung dari kebutuhannya).

7. Shipped on Board : Tempat barang tsb dimuat ke atas kapal & tanggalnya.

8. Freight & charges : Jml freight yg hrs dibayarkan bisa tertera dlm B/L bisa juga tidak.

Biasanya ditulis Freight Payable at Destination atau bisa juga ditulis Freight Prepaid.

9. B/L No……

10. For the Carrier, PT. Djakarta Lloyd

(3)

Bilamana barang telah dimuat di atas kapal, dan shipper telah melaksanakan kewajiban pembayaran biaya dari barangnya, seperti freight, biaya terminal, bongkar/muat dan lainnya maka agen sebagai perwakilan dari perusahaan pelayaran akan membubuhkan tanda tangannya.

Pada dasarnya B/L merupakan dokumen yang dapat dikoreksi. Data yang ada pada B/L digunakan oleh agen pelayaran di negara tujuan barang untuk membuat manifest yang akan diserahkan kepada Bea Cukai. Penyerahan manifest biasanya dilakukan dua hari sebelum kapal tiba di pelabuhan tujuan. Koreksi B/L dapat bermasalah apabila waktu pelaksanaannya setelah manifest sudah diserahkan kepada Bea Cukai.

Dokumen yang terkait dengan Shipping:

1. Shipping Instruction/SI (Instuksi Pengapalan)

Merupakan dokumen permintaan pengapan barang yang data-datanya tercantum dalam dokumen tersebut. SI ini harus dipersiapkan oleh shipper sebelum membooking kontainer dan ruangan kapal. Dengan SI ini maka pihak pelayaran akan melaksanakan pengiriman barang dan melakukan penerbitan dokumen. Untuk menghindari kekeliruan dalam penerbitan dokumen pengapalan, maka SI harus dibuat secara jelas dan lengkap.

SI mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai dokumen konfirmasi booking space kapal dari shipper kepada carrier.

2. Sebagai acun pemasukan data-data kedalam B/L 2. Bill of Lading

3. Sertifikat Pelayaran

Berisikan: umur kapal dan rute kapal 4. Manifest

Berisikan: Kapal tersebut menyangkut apa, legal atau tidak. Manifest tidak bisa dikoreksi, jika dikoreksi maka masuk jalur merah. Manifest dikeluarkan oleh pelayaran, bukan shipper tetapi untuk Bea Cukai.

5.5. Cara menghitung Ongkos Angkut (FREIGHT)

Yang dimaksudkan dengan ongkos angkut adalah balas jasa yang harus dibayarkan kepada maskapai pelayaran yang mengangkut muatan dengan selamat sampai ke pelabuhan tujuan.

Ocean Freight Rates diproleh langsung dari Shipping Company atau Freight Forwarder. Di beberapa negara shipper menghadapi suatu permasalahan apakah menggunakan carrier yang merupakan anggota dari conference atau bukan (independent). Shipper dapat melakukan kontrak dalam waktu tertentu yaitu selama satu tahun dengan perusahaan pelayaran. Dengan melakukan kontrak rate, shipper akan mendapatkan rate lebih rendah daripada shipper yang tidak melakukan contract. Bagi independent shipper, carrier bisa memberikan diskon terhadap shipper bila melakukan contract dan biasanya lebih murah dibandingkan rate conference. Uang tambang (freight) merupakan biaya yang harus dibayar oleh pengirim barang atau penerima barang atas jasa angkutan.

Berikut beberapa anggota dari asosiasi shipowners:

Nama Arti Members Service

FEFC Far Eastern Freight Conference

APL, HAPAG LLOYD, K- LINE, MAERSK, MISC, MOSK, NEDLLOYD, NOL, NYK, OOCL, P80, YANG MING

FAR EAST &

EUROPEAN PORTS

(4)

ANERA

Asia North America Eastbound Rate Agreement

APL, HAPAG LLOYD, MAERSK, NEDLLOYD, OOCL, SEA LAND

US PORTS

SARA South Asia Rate Agreement

APL, EVERGREEEN, K- LINE, NOL, NYK, SEA LAND, UASC

SOUTHASIA, INDIANPORTS, PAKISTAN, SRILANKA, BANGLADESH IADA Intra Asia Discussion

Agreement

ADMIRALLINES, APL, CHONGYANG, MAERSK, NOL, RCL, TSK, NORASIA

ASIAN PORTS

IRA Informal Rate Agreement

APL, CHONGYANG, K- LINE, SEA-LAND, UASC, MAERSK, NOL, OOCL, P&O UNIGLORY

MIDDLE EAST, ARAB PORTS, IRAN PORTS

Tujuan Freight Conference

ƒ Mencegah timbulnya persaingan diantara sesama anggota

ƒ Mengatur /Menetapkan besaran Freight

ƒ Mengatur pembagian muatan

Kesatuan hitung dalam penetapan ongkos angkut dipakai ton, sedangkan kesamaan mata uang biasanya dipakai USD.

Dasar perhitungan tarif uang tambang adalah Per Weight Ton = 2.240 lbs (pounds), Per Measurement Ton = 40 cubic feet (cu ft). Uang tambang untuk barang ditentukan atas dasar per ton weight dan untuk barang ringan ditentukan atas dasar per measurement/volume ton.

1 Feet = 30.5 cm 1 Pound (lb) = 0.454 kg 1 Ton = 1.000 kg Container Charge

Container Charge dikenakan pada :

ƒ FCL container, seumpama 20’ Surabaya – Singapore = US$ 260

ƒ LCL container, dalam satu container terdiri atas bermacam-macam muatan dari berbagai shipper, maka pengenaan container charge-nya didasarkan freight ton, misalnya US$ 40 per ton/m3

ƒ Free time, yaitu pembebasan pemakaian container tanpa pungutan biaya. Lamanya free time masing-masing pemilik container berbeda misalnya pemilik container memberikan freetime 3 hari, yang lain 5 hari. Adapula pemilik container menetapkan bahwa jumlah container yang diekspor/diimpor juga menentukan banyaknya hari yang dibebaskan.

Jumlah Container Free Time Yang Diberikan

1 s/d 10 5 hari

11 s/d 15 s/d 20 6 hari

16 s/d 20 s/d 30 7 hari

21 s/d 40 s/d 40 8 hari

41 s/d 50 s/d 50 9 hari

51 Lebih 10 hari

Hari sabtu, minggu dan hari libur tidak termasuk periode free time

Demurrage, yaitu kelebihan batas waktu yang telah ditentukan dalam pemakaian container.

(5)

BIAYA DEMURRAGE

REEFER CONTAINER DRY CONTAINER Kelebihan Hari

R20’ R40’ D20’ D40’

1 – 5 hari US$ 11 US$ 22 US$ 22 US$ 32

6 – 10 hari US$ 22 US$ 44 US$ 44 US$ 64

11 – 15 hari US$ 33 US$ 48 US$ 66 US$ 96

16 – 21 hari US$ 33 US$ 64 US$ 88 US$ 128 21 hari lebih US$ 55 US$ 80 US$ 110 US$ 160

DAFTAR PUSTAKA:

1. Amir, MS. 2005. Letter of Credit. PPM. Jakarta.

2. Amir, MS. 2000. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

3. Amir, MS. 1999. Ekspor Impor: Teori dan Penerapannya. PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Jakarta

EVALUASI:

1. Apa yang dimaksud dengan Bill of Lading (B/L) dan apakah fungsinya ? 2. Sebutkan dan jelaskanlah jenis-jenis Bill of Lading (B/L) ?

3. Sebutkan dan jelaskanlah bagian-bagian yang terdapat dalam Bill of Lading (B/L) ?

Referensi

Dokumen terkait

Semua zat ini dicirikan oleh rantai samping poliisoprenoid.di dalam mitokondria, Q terdapat dalam jumlah stoikiometrik berlebihan yang jauhlebuh besar dibandingkan

Tulisan ini merupakan skripsi dengan judul “ Pembuatan Karbon Aktif dari Cangkang Buah Karet ( Hevea brasilliensis ) dengan Aktivator H 3 PO 4 dan Aplikasinya

Action video games modifies visual selective attention.. The educational benefits of

1. Upaya pembinaan akhlak yang dilakukan para guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Iman Bogor terhadap para siswa di mulai sejak siswa memasuki lingkungan

teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf

Kualitas layanan akademik memiliki pengaruh sangat besar terhadap kepuasan mahasiswa sejalan dengan pendapat dari Tampubolon (2001:71) yang menyatakan bahwa pelanggan utama

Pada umumnya karya seni rupa murni menganut prinsip estetika tertentu. Kita harus dapat mengidenti fi kasi cita rasa keindahan yang melekat pada karya-karya yang

Dengan menggunakan metode content analysis terhadap empat suratakabar ibukota (Kompas, Media Indonesia, Republika dan Rakyat Merdeka), maka berdasarkan fenomena salience issue dan