• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN P2KH (Instrumen Implementasi RTR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN P2KH (Instrumen Implementasi RTR)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN

P2KH 2012-2014

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Oleh:

DR. Dadang Rukmana DIREKTUR PERKOTAAN Jakarta, 3 September 2014

(Instrumen Implementasi RTR)

(2)

PENDAHULUAN

(3)

L ATAR

BELAKANG

Adanya gap antara RTR dengan Perwujudan

Tata Ruang

Planning is a must, but not sufficient

Perlu Affirmative Action

(4)

Sebagai paradigma baru, sebuah metafora, bagi keberlanjutan.

Meliputi 8 subsistem dalam perkotaan, dimana “green”

sebagai nilai tambah (value- added).

P2KH

4 Pengembangan RTH sebagai

quick win  langkah

menuju tercapainya tujuan- tujuan Kota Hijau

(sekaligus pemenuhan SPM)

(5)

• Menjaga keberlanjutan program P2KH tahun berjalan dalam visi misi kota/kabupaten juga program dan anggaran jangka panjang

Keberlanjutan

• P2KH merupakan program stimulan

• Perlu kemandirian daerah untuk melanjutkan

perwujudan Kota Hijau

Kemandirian

• memperluas jejaring dan kemitraan dalam

pengembangan Kota Hijau dengan aktor yang semakin beragam (CSR, akademisi, LSM, dll)

Keberagaman

KARAKTER P2KH

(6)

Performance-based untuk roll-over dana stimulan.

Local-led development dalam rangka

pemberdayaan/peningkatan kapasitas lokal dan membangun ownership atas proses dan produk

Lowest hanging fruits dengan fokus pada 3 atribut utama

(green planning and design, green open space, dan green community), sekaligus membangun confidence.

Optimized project-cycle (siklus perencanaan –

pemrograman – pembangunan, pemeliharaan, dan evaluasi yang singkat), berorientasi pada aksi nyata (affirmative action).

Urban labs, media pembelajaran bersama yang dapat didiseminasikan dan direplikasikan secara luas.

1

2 3

4 5

Prinsip Pelaksanaan P2KH

6

(7)

 Perda RTRW Kota/Kab yang sudah disahkan sesuai dengan UU No.26/2007

 Kepemimpinan daerah yang kuat dan visioner

 Komitmen Walikota/Bupati untuk melaksanakan aksi nyata yang positif

 Kesediaan dan kesiapan untuk alokasi APBD mendukung P2KH

 Performance-Based untuk Roll-over Program tahun berikutnya

Prioritas penanganan pada Kota/Kabupaten pembentuk sistem perkotaan nasional :

KSN, PKN, PKSN dan PKW* (termasuk dalam lingkup koridor MP3I).

* Kriteria tambahan sesuai dengan RPJP dan RPJMN

S

yarat Keikutsertaan dalam P2KH

7

• Status lahan milik PEMDA

Kemudahan aksesibilitas

Kedekatan dengan pusat kegiatan masyarakat kota serta dapat digunakan untuk publik

S

yarat Penentuan Lokasi Taman P2KH

(8)

K

ota/kabupaten Peserta P2KH

(selektif – voluntary basis)

8

0 20 40 60 80 100 120

2011 2012 2013 2014

60 85 112 106

Jumlah Peserta

(9)

Skenario Pelaksanaan P2KH Tahap 1 (2011-2014)

9

(10)

No Prog lain P2KH

Kota Layak Anak

Kota Sehat

Kota Aktif

Kota Ramah Lansia

Kota Tanggap Bencana

Transpor tasi berkelan jutan

Adipura Hutan Kota

Energi

terbarukan Green and clean

Kemen PPPA

Kemen Kesehatan

Kemenp

ora WHO Kemen

PU

Kemen hub

Kemen LH

Kemen hut

Kemen

ESDM CSR

1 Green Planning &

Design

v v v v v v

2 Green Open Space

v v v v v v v v v

3 Green Community

v v v v v v v

4 Green

transportation

v v v v v

5 Green Water v v v v v v v

6 Green Waste v v v

7 Green Building

v v v v v

8 Green Energy

v v

Dukungan dan Keterkaitan P2KH dengan Program-Program Sektor

... P2KH, Tidak duplikasi, dan tidak berdiri sendiri.

(11)

Kinerja P2KH 2011-2014

(12)

Penambahan Jumlah Taman Kota Hijau Melalui P2KH

Dari 49 K/K yang dibangun pada T.A. 2014, 10 lokasi

di antaranya memiliki luasan lebih besar dari 1 Ha 12

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014 Jumlah

Kota/Kabupaten 53 80 49

53

80

49

(13)

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

29,41 Ha 37,82 Ha

72 Ha

Penambahan Luasan RTH melalui P2KH

13

(14)

0 2 4 6 8

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

3.5 Ha

6.5 Ha

8 Ha

Penambahan RTH oleh P2KH di Wilayah Sumatera (dalam Ha)

0 5 10 15 20 25

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

17 Ha 22.5 Ha

12.5 Ha

Penambahan RTH oleh P2KH di Wilayah Jawa (dalam Ha)

12,0 9,4

5,3 0,9 0,1

24,3 25,8

0,2 0,0 13,8

8,3 59,5

11,8 0,1

11,0

0 2,1

10 20 30 40 50 60 70

Total (%)

Nama Kota

Persentase Total RTH Tiap Kota di Wilayah Sumatera Tahun 2013

4,01 6,1 7,18 0,05

8,32 4,62

18,01

8,89 3,87

7,27 18,03

7,8

0,54 7,08

2,28 13,23 13,02

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Total (%)

Nama Kota

Persentase Total RTH Tiap Kota di Wilayah Jawa Tahun 2013

(15)

0 2 4 6 8 10 12

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 6 Ha

11 Ha

9 Ha

Penambahan RTH oleh P2KH di Wilayah Timur (dalam Ha)

17,03

0,28

22,1

11,41 14,24

12,73 5,48

18,44

9

17,1

6,17

3,93 2,44

0 5 10 15 20 25

Total (%)

Nama Kota

Persentase Total RTH Tiap Kota di Wilayah Timur Tahun 2013

(16)

0,00 100,00 200,00 300,00

2011 2012 2013 2014

3,85 M

138,48 M 159,00 M

266,33 M

Milyar

Tahun

Anggaran APBN untuk P2KH (2011-2014)

16

(17)

SHARING APBD DALAM PERWUJUDAN KOTA HIJAU TAHUN 2013

- 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00

Terkait Kegiatan Lokasi Fisik P2KH

Pemeliharaan RTH ( P2KH atau Non

P2KH)

Pembangunan RTH Baru (APBD,CSR,dll)

51.76 M 60.08 M

117.04 M Total Anggaran (dalam Milyar Rupiah)

(18)

Baik (>70) Cukup (50-70) Kurang (<50)

34 K/K 52 K/K

26 K/\K

Baik Cukup Kurang

17 K/K 23 K/K

45 K/K

Agregat Penilaian Kinerja Seluruh Produk P2KH 2012 (85 K/K)

2013 (112 K/K)

(19)

• Upscaling

• Fasilitasi untuk accelerating program :

a. Symbiocity (Kota Palu dan Kota Probolinggo) b. Eco District (Kota Semarang, Kota Bandung,

Kota Yogyakarta, Kota Metro, Kota

Singkawang, Kota Mataram, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Jombang)

Reward untuk Peserta P2KH dengan Performance Baik

(20)

CAPAIAN P2KH

(21)

C

apaian P2KH

Pemerintah Kota/Kab telah melakukan:

• Inventarisasi RTH eksisting

• Inventarisasi lahan asset Pemda yang potensial untuk menjadi RTH

• Penyusunan Strategi pemenuhan 20 % RTH publik

• Peningkatan Anggaran terkait atribut kota hijau pada APBD

• Penyusunan database dan Pemberdayaan FKH

• Review RTRW dan Penajaman RDTR

(22)

0 20 40 60 80 100

Fisik Keuangan

88,89 78,35

Persen

Capaian Fisik dan Keuangan P2KH 2012 dan 2013

Tahun 2012, P2KH dilaksanakan dengan pola “Tugas Pembantuan” melalui SKPD Provinsi.

Tahun 2013, P2KH dilaksanakan dengan pola “SNVT dan PPK di 112 K/K”

0 20 40 60 80 100 22

Fisik Keuangan

89,89 84,17

Persen

Capaian Fisik dan Keuangan P2KH T.A. 2013

Capaian Fisik dan Keuangan P2KH T.A. 2012

(23)

PRODUK P2KH

(24)

Dokumen Acuan P2KH 2012

Juknis P2KH 2012 Manual P2KH 2012 Proceeding P2KH 2011

(25)

Dokumen Acuan P2KH 2013

Juknis P2KH 2013 Manual P2KH 2013 Panduan Pengembangan Kota Hijau

Proceeding P2KH 2012

(26)

Dokumen Acuan P2KH 2014

Juknis P2KH 2014 Manual P2KH 2014 S.O.P Administrasi P2KH

Proceeding P2KH 2013 Panduan Sosialisasi P2KH

untuk Komunitas Panduan Sosialisasi P2KH

untuk Pemda Kota/Kab Panduan Sosialisasi P2KH

untuk Masyarakat

(27)

G

ood

Practices

KAB. TOJO UNA UNA KAB. PURBALINGGA

KOTA SEMARANG

(28)

G

ood

Practices

KAB. TOJO UNA UNA KAB. KENDAL KOTA MALANG

KAB. BOLAANG MANGONDOW

(29)

G

ood

Practices

Masterplan

Eksisting RTH

Rencana

KOTA SINGKAWANG

(30)

G

ood

Practices

Kab Jombang

Kota Banda Aceh Kota Surakarta

(31)

G

ood

Practices

KOTA

KENDARI

(32)

G

ood

Practices KOTA SINGKAWANG

KOTA DEPOK

(33)

G

ood

Practices

KAB. NGAWI

KAB. LOMBOK TENGAH

(34)

G

ood

Practices

KABUPATEN BANYUMAS

(35)

Penutup P2KH akan memasuki periode kedua dengan 25 kota/kabupaten peserta baru yang mula-mula akan difasilitasi penyusunan RAKH-nya dan kegiatan software lain.

Upscalling 5 (lima) atribut kota hijau (Green Waste, Green Water, Green Transportation, Green Energy, dan Green Building) akan terus dikembangkan dengan bersinergi dengan sektor-sektor terkait

Pemberdayaan Forum Komunitas Hijau (FKH) yang telah dibentuk pada setiap Kota/Kabupaten peserta P2KH untuk terus mendukung dalam perwujudan kota hijau

Penyusunan pola kerjasama antara Peserta P2KH dengan dunia usaha melalui berbagai mekanisme yang salah satunya adalah Corporate Social Responsibility (CSR)

(36)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas belajar peserta didik yang diamati selama proses pembelajaran adalah peserta didik membuat pertanyaan, mengerjakan soal pesawat masalah, berdiskusi dalam

Sikap Wanita Mengenai Resiko profesi yang mereka jalani memiliki tingkat resiko yang tinggi, dengan beragam cedera yang mungkin ditimbulkan, bahkan resiko

Oleh karena itu, dari persyaratan nilai kelembaban massa bijian dapat disimpulkan, bahwa silo aerasi udara dingin memenuhi syarat, sedangkan silo dengan absorben bentonit

Sepeda elektrik merupakan sebuah alat transportasi alternatif sederhana yang dirancang untuk memperlancar kebutuhan manusia berpergian dari suatu tempat ke tempat

Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang dikonsumsi oleh hampir semua lapisan masyarakat. Selain harganya yang murah tempe telah diakui sebagai makanan

Beban/biaya sosial terbesar yang harus ditanggung oleh masyarakat saat ini maupun masyarakat dimasa yang akan datang adalah penurunan kualitas kehidupan dan lingkungan, yang

Metode Cooperative Script ini merupakan metode yang efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Dengan adanya metode ini, siswa akan lebih mudah

Artinya bahwa “berdasarkan pengetahuan yang saya bank adalah tempat menabung uang serta tempat penerimaan gaji oleh para pegawai setiap akhir bulan begitu pula