PERCOBAAN I PEMODELAN SYSTEM
1. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menyatakan konsep dasar mengenai feedback control / kontrol loop tertutup.
2. Mahasiswa dapat membedakan sensor dan aktuator.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan peranan tentang sensor, aktuator dan kontroler dalam perancangan system loop tertutup / feedback control.
2. DASAR TEORI
Pemodelan (Modeling)
Adalah hubungan / korelasi antar input dengan output yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis.
Terdapat 2 tipe pemodelan dilihat hubungannya denagan waktu : 1. Model Statis adalah pemodelan sistem yang tidak melibatkan fungsi waktu.
2. Model Dinamis adalah pemodelan sistem yang melibatkan fungsi waktu.
Dilihat dari tipe sinyal model dari suatu plant / sistem dibagi menjadi 2 jenis :
a. Model Kontinue yaitu model sistem yang dinyatakan dalam fungsi kontinue.
Karakteristik model kontinue pada setiap waktu (t) berapapun dapat diketahui nilai outputnya. Misalnya : fungsi persamaan defferensial maupun fungsi laplace.
b. Model Diskrit yaitu model matematik yang dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi diskrit. Karakteristik model diskrit dalam waktu berapapun nilai output tidak selalu ada, dalam artian lain nilai output hanya ada pada waktu tertentu yang disebut dengan waktu sampling.
Ditinjau dari analisis desainnyakontrol dibagi menjadi : A. Classical Control / kontrol klasik
Adalah suatu tipe klasik pengendalian yang analisis desainnya menggunakan fungsi laplace. Umumnya kontrol klasik menggunakan kontroller PID.
B. Modern Control
Adalah suatu tipe perancangan sistem control yang mana analisis sistem desainnya menggunakan fungsi persamaan state space atau disebut dengan state space. Umumnya kontrol modern dapat berbentuk kontrol fungsi waktu / atau domain waktu. Contohnya : Optional Control State Estimator, Kalman Filter.
PID Kontroler
Adalah tipe kontroler analog yang analisanya dapat mengguanakanmetode frekuensi respon yaitu bode plot, polar plot dengan metode Zieglar Nichols.
Implementasi PID kontroler dari analisa perancangan kontroler PID menggunakan Zieglar Nichols / stabilizer margin diperoleh parameter kontroler Kp (konstanta proporsional), Ti (time integral), Td (time integral). Parameter – parameter tersebut dapat diimplementasikan menggunakan kontrol pneumatik dengan mengatur katup, dengan mengatur membran diafragma yang terdapat pegas dan gaspot (shock yang ada minyaknya) sama halnya dengan dengan kontrol hidrolik cuma berbeda pneumatik medianya udara, hidrolik medianya zat cair.
Ditinjau dari adanya gangguan dari output ke input, system control dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sistem kontrol loop tertutup / feedback controller
Yaitu suatu system kontrol yang diterapkan pada suatu plan apabilaplan tersebut terdapat gangguan. Pengertian gangguan adalah noise yang mempengaruhi kerja sistem kontrol yang mana gangguan tersebut adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksi / dimodelkan.
Contoh : Kapal autopilot
Input jalur/lintasan plant kemudi&badan kapal
Sensor GPS/radar output jalur/lintasan kapal
Aktuator Stearing gear kontroller PID, fuzzy, JST
Block diagram governor
2. Sistem kontrol loop terbuka
Yaitu sistem kontrol yang diterapkan pada suatu plan yang mana plan tersebut tidak ada gangguan.
Elemen – elemen dasar sistem kontrol
1. Input / Referensi : yaitu nilai yang diinginkan dari suatu system kontrol untuk mengatur nilai output dari sebuah plan atau objek yang dikendalikan.
2. Output : yaitu nilai yang dihasilkan dari suatu plan / objek.
3. Sensor : yaitu device untuk memonitor nilai output
4. Aktuator : yaitu penggerak yang digunakan untuk mengoreksi atau meniadakan eror.
5. Kontaktor : yaitu pemikir / otak sistem control kontrolermengolah sinyal eror dan komparator untuk diolah /dihitung guna mendapatkan sinyal kontrol. Sinyal control memiliki kekuatan yang terbatas sehingga aktuator untuk memperbaiki nilai kesalahan.
6. Plan : yaitu komponen atau objek yang dikendalikan.
Langkah lengkap desain sistem kontrol:
a. Identifikasi sistem, tujuannya untuk memilih tipe kontroler yang tepat yaitu kontrol loop terbuka / tertutup
b. Menentukan device / elemen sistem kontrol dan menggambar atau merencanakan skematik diagram sistem fisiknya
c. Merancang dan membuat implementasi sistem kendali d. Identifikasi model matematik sistem (modelling) e. Analisa respon system dan analisa kestabilan f. Desain kontroller menggunakan simulasi
g. Implementasi kontroller menggunakan sistem pneumatik, hidrolik, elektrik / digital.
h. Uji coba kontroller untuk pengendalian plant validasi
Percobaan 1
1. Pemodelan Sistem digunakan untuk mengetahui hubungan dinamis antara input dan output
Bentuk model dinamis domain waktu dapat berupa :
Representasi model dalam bentuk persamaan beda ...
) 3 ( ) 2 ( )
1 ( )
( k a
1Y k a
2Y k a
3Y k Y
)...
2 ( )
1
(
21
b X k b X k Y = Output X = Input
Model Diskrit
Model yang diturunkan dari persamaan beda dengan Transformasi )
( )
( k n Z Y k
Y
n, Sehingga
...
) 2 ( )
1 ( ...
) 1 ( )
1
(
2 1 21
a Y k a Y k b X k b X k
Yk
) ( ...) (
) ( ...) 1
( a
1Z
1 a
2Z
2 Y k b
1Z
1 b
2Z
2 X k Sehingga,
2 2 1 1
2 2 1 1
1 ) (
) (
Z a Z a
Z b Z b k
X k Y
Model Kontinyu
Yaitu Model dengan fungsi waktu kontinyu yang direpresentasikan dalam bentuk Fungsi Laplace : ( )
( ) = ⋯…………..
( )2. Terdapat dua cara untuk pemodelan system yaitu :
a. Model Matematik yang diturunkan dari pemodelan system fisik dengan mengukur parameter model :
Contoh : Input
Plant Output
Dapatkan persamaan model dinamis dengan input tegangan ( V ) dan Output Arus ( I ) dari gambar diatas
V
R= I . R
dt L di V
L
C idt
V
C 1
Konversi Persamaan Differensial ke Fungsi TransferRangkaian Seri : sY (t )
dy dt
C L
R
V V
V
V s
2Y ( s )
dy dt C idt
dt L di R I
V . 1 1 s Y ( )
Ydt s
) 1 ( ) ( . . . )
( I s
s Cs I s L I R s
V
1 1 1 )
( ) (
2
LCs RCs
Cs Ls Cs
s R V
s I
Model diperoleh dengan mengukur nilai parameter model Hambatan ( R ), Induktansi diri ( L ) an Capasitas Caapasitor ( C ).
Penyelesaian untuk memperoleh response dari fungsi transfer dapat menggunakan Transformasi Laplace dengan acuan tabel konversi fungsi transfer kontinyu s dengan fungsi waktu ( domain waktu (t) ).
b. Model Matematik yang diturunkan dari hasil pengukuran Input Output Plant.
Maka
Data I / O Model Pers Beda
Transformasi DiskritModel
Diskrit
K X (k) Y (k)
1 0 0
2 0.1 0.02
3 0.2 0.05
4 0.3 0.1
Contoh :
Sebuah Sistem memiliki model matematika dengan fungsi transfer sebagai berikut :
a. Gunakan Tabel Laplace untuk mencari solusinya.
1. 3 1
1 ) (
) (
s s X
s Y
2. 5 4
3 )
( ) (
2
s s
s s
X s Y
3. 4 6
1 )
( ) (
2
s s
s s
X s Y
4. 4
1 2 ) (
) (
2
s
s s X
s Y
b. Dari Soal a, Cari Responsenya jika system diberi input:
Impuls ( 1 )
Step ( 1 ) s
Ramp / Tanjakan ( 1
2) s
Sinus / ωe (
2 2 2dim , 2 )
ana
s Jawab :
a. Solusinya :
1. 3 1
1 ) (
) (
s s X
s Y
a s
1
=
31
. 1 3 1
s
e
tt X
t
Y
1/33 1 ) (
)
(
b. Response
Impuls ( 1 ) 1 ) ( t
X , Jadi Respon Impulsnya : e
tt
Y
1/33 ) 1 (
Step
1 3
1 ) (
) (
s s X
s Y
s s s
Y . 1
1 3 ) 1
(
s s s
Y
2
3 ) 1 (
) 1 3 ( ) 1
(
s s s
Y ( 3 1 ) 3 1
1
s
B s A s
s
) 1 3 ( 3 ) 1 3 (
1
s s
Bs A As s
s
A s B A
s 1 ( 3 ) 0
0
3 A B B 3 1
A )
1 3 ( ) 1
(
s s s
Y 3 1
3 1
s s
31
1 3
3 ) 1
(
s s
s Y
e
tt
Y ( ) 1
1/3 Ramp
1 3
1 ) (
) (
s s X
s Y
2
. 1 1 3 ) 1
( s s s
Y
) 1 3 ( ) 1
(
2 s s s
Y ( 3 1 ) 3 1
1
2
2
s
C s
B As s
s
) 1 3 (
3 3
) 1 3 (
1
2
2 2
2
s s
Cs B Bs As As s
s
1 ( 3 A C ) s
2 ( A 3 B ) s B 0
3 A C 0 3
B A
1 B
3
A
9 C
1 3
9 1 ) 3
(
2
s s
s s Y
1 3
9 1
) 3
(
2
s s s
s
Y ( 1 )
3 9
31
s e
tt t
Y ( ) 3 3
1/3 Sinus
1 3
1 ) (
) (
s s X
s Y
4 . 4 1 3 ) 1
(
2
s s
s Y
) 1 3 )(
4 ( ) 4
(
2
s s s
Y ( 4 )( 3 1 ) ( 4 ) 3 1
4
2
2
s
C s
B As s
s
= 3 + + 3 + + + 4
( + 4) ∙ (3 + 1)
4 = (3 ) + ( + 3 ) + ( + 4 )
+ 4 = 4 1
+ 3 = 0 2
3 + = 0 3
3 + 12 = 4 1
3 + = 0 2
− + 12 = 12 4
36 + 12 = 0 3
−37 = 12
= − 12 37
= −3
= −3 × (− 12 37) =
36 37
= −3
= − 3
= − − 12 37
3 = 4 37
( ) = − 12 37 ∙ 4 + 4 37 . +
36 37 3 + 1
= −0.035
+ 4 + 0.324 1 + 13
( ) = − . . + .
TUGAS ! 1.
0 5 10 15 20 25 30
0 0.1 0.2 0.3
0.4 grafik impulse y1=(1/3)*exp(-1/3*t)
0 5 10 15 20 25 30
0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95
grafik step y2=1-(1/3)*exp(-1/3*t)
0 5 10 15 20 25 30
0 5 10 15 20 25
30 grafik ramp y3=-3+t+3*exp(-1/3*t)
0 5 10 15 20 25 30
0 2 4 6
8x 104grafik sinus y4=-3+t+3*exp(t/3)
a. Cari fungsi transfer
( )( )dengan ketentuan C = 1 ; RC = 7; LC = 1.
Input, impulse, step, dan ramps.
b. Ubah fungsi transfer dalam bentuk fungsi waktu menggunakan tabel laplace c. Tentukan responsenya menggunakan Ms.Excel.
Jawab :
a. Mencari fungsi transfer
( )( )= + +
= . + + 1
Persamaan differensial menjadi Fungsi Transfer dengan kondisi awal nol
= ( )
= ( )
= 1 2 ( ) Maka
( ) = . ( ) + . ( ) + 1 ( )
( )
( )
= 1
+ + 1 = + + 1
Dimana = 1 = 7 maka Fungsi Transfer Function
( )
( ) = + +
= − 4
= 7 − 4.1.1
= 45 > 0 maka digunakan rumus ABC
,
= − ± √ − 4
2 = −7 ± √7 − 4.1.1
2.1
= −7 ± √49 − 4 2
= −7 ± √45 2
= −7 + 6.7082 2
= − .
= −7 − 6.7082 2
= − .
( )
( ) = ( + 0.1459)( + 6.8541)
( + 0.146)( + 6.854) = + 0.1459 + + 6.8541
= + 6.8541 + + 0.1459 ( + 0.1459)( + 6.8541)
= ( + ) + 6.8541 + 0.1459 ( + 0.1459)( + 6.8541) + = 1
6.8541 + 0.1459 = 1
0.1459 + 0.1459 = 0.1459 6.8541 + 0.1459 =1
−6.7082 = 0.1459
= −0.0217
= 1.0217
= −0.0217 + 0.1459 +
1.0217 + 6.8541 ( )
( ) = − .
.+ .
.b. Fungsi transfer menjadi fungsi waktu
Imput Impuls ( 1 ) ( )
( ) = + 7 + 1 ( ) = + 7 + 1 . ( )
= + 7 + 1 .1
( ) = − .
.+ .
. Imput Step ( ) ( )
( ) = + 7 + 1 ( ) = + 7 + 1 . ( )
= + 7 + 1 . 1
= 1
+ 7 + 1
= 1
( + 6.8541)( + 0.1459) = + 6.8541 + + 0.1459
= + 0.1459 + + 6.8541 ( + 6.8541)( + 0.1459)
= ( + ) + 0.1459 + 6.8541 ( + 6.8541)( + 0.1459) + = 0
0.1459 + 6.8541 = 1 0.1459 + 0.1459 = 0 0.1459 + 6.8541 = 1
−6.7082 = −1
= 0.1491 + = 0
= −0.1491
= −0.1491 + 6.8541 +
0.1491 + 0.1459
( ) = − .
.+ .
. Imput Ramp ( ) ( )
( ) = + 7 + 1
( ) = + 7 + 1 . ( )
= + 7 + 1 . 1
= 1
( + 7 + 1)
= 1
( + 0.1459)( + 6.8541) =
+
( + 0.1459) + + 6
= + + 6.8541 + 6.8541 + ) + 0.1459 ( + 0.1459)( + 6.8541)
= ( + ) + (6.8541 + + 0.1459 ) + 6.8541 ( + 0.1459)( + 6.8541)
6.8541 = 1
= 0.1459 + = 0 6.8541 + + 0.1459 = 0
6.8541 + 0.1459 + 0.1459 = 0 6.8541 + 0.1459 = 0.1459
6.7082 = −0.1459
= −0.0217
= 0.0217
= −0.0217 + 0.1459
( + 0.1459) + 0.0217 + 6.8541
= −0.0217 + 0.1459
( + 0.1459) + 0.0217 + 6.8541
= −0.0217 + 0.1459 − − 0.1459
( + 0.1459) + + 0.1459
( + 0.1459) +
0.0217 + 6.8541
= −1.0217 ( + 0.1459) +
1 + 0.0217 + 6.8541
= −1.0217 ( + 0.1459) +
1 + 0.0217 + 6.8541
( ) = − .
.+ + .
. Imput Sinus ( ) dimana = ( )
( ) = + 7 + 1
( ) = + 7 + 1 . ( )
= + 7 + 1 . 2
+ 4 =
2
+ 7 + 5 + 28 + 4
= 0.0401 + 6.8541 +
−0.0108 + 0.1459 +
−0.0146 − 0.0683
− 2 + −0.0146 + 0.0683 + 2
= 0.0401 + 6.8541 +
−0.0108 + 0.1459 +
(−0.0146 − 0.0683 )( + 2 ) + 4
+ (−0.0146 + 0.0683 )( − 2 ) + 4
= 0.0401 + 6.8541 +
−0.0108 + 0.1459 +
−0.0146 − 0.0683 − 0.0292 + 0.1366
+ 4 +
−0.0146 + 0.0683 + 0.0292 + 0.1366 + 4
= 0.0401 + 6.8541 +
−0.0108 + 0.1459 +
−0.0146 + 0.2732 + 4
= 0.0401 + 6.8541 +
−0.0108 + 0.1459 +
−0.0146 + 4 +
0.2732 + 4
= 0.0401 + 6.8541 +
−0.0108
+ 0.1459 − 0.0146. + 4 +
0.2732
2 . 2
+ 4
= 0.0401 + 6.8541 +
−0.0108
+ 0.1459 − 0.0146 + 4 + 0.1366 2 + 4
( ) = .
.− .
.+ . . + . .
c. Respon menggunakan Microsoft Excel
Imput Impuls
Imput Step
Imput Ramp
-0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41
Series1
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41
Series1
Imput Sinus
Grafik Keempat Inputan
-0.05 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41
Series1
-0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1 0.15
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 Series1
-0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41
Series1
Series4
Series3
Series2
PERCOBAAN 2
RESPON WAKTU FUNGSI TRANSFER
Bila D<0
+
( + ) + =
( + ) + =
Cari respon waktu dari fungsi transfer
1. ( ) = 2. ( ) =
3. ( ) = 4. ( ) =
A. Berdasar model matematik diatas cari responnya bila sistem di beri input a) Impulse
b) Step
c) Ramp d) Sinus = 2
Gunakan tabel Laplace dengan mengubah fungsi transfer ke domain waktu B. Berdasarkan Model tersebut diatas cari responnya dengan input yang sama
menggunakan Progam M-File dan Simulink Catatan ambil waktu sampling 0,2 detik C. Cari grafik error sistem fungsi waktu
Jawab
A. Respon Fungsi Transfer
1. ( ) =
( ) ( ) =
+ 3
+ 5 + 4 > 0
( ) = + 3 ( + 4)( + 1) + 3
( + 4)( + 1) = ( + 4) + ( + 1)
= ( + 1) + ( + 4)
= ( + ) + ( + 4 ) + 4 = 3
+ = 1 3 = 2
= 2 3
= 1 − 2 3
= 1 3
( ) = 1 3 ( + 4) +
2 3 ( + 1)
= 0.333 ( + 4) +
0.667 ( + 1)
( ) =
1 3
( + 4) + 2 3
( + 1) ∗ 1
( ) = +
a. Imput Impuls ( 1 )
( ) = + 3
+ 5 + 4
( ) =
( )( )*1
= + 3
( + 4)( + 1)
= 0.333 ( + 4) +
0.667
( + 1)
( ) = +
b. ( )
( ) = 1
∗ + 3
+ 5 + 4
= + 3
+ 5 + 4
= + 3
( + 4)( + 1)
= + ( + 1) + ( + 4)
= 0.75
− 0.667 ( + 1) −
0.0833 ( + 4)
( ) = . − . − .
c. Imput Ramp ( ) ( ) = 1
∗ + 3
+ 5 + 4
= + 3
( + 5 + 4) =
+ + + 4 + + 1
= − 0.6875 + 0.75
+ 0.0208 ( + 4) +
0.6667 ( + 1)
= −0.6875
+ 0.75
+ 0.0208 ( + 4) +
0.6667 ( + 1)
= −0.6875 ∗ + 0.75 ∗ 1
+ 0.0208 ∗ 1 ( + 4) + 0.6667 ∗ 1
( + 1)
( ) = – . + . + . + .
d. Imput Sinus ( ) dimana = ( ) = + 3
+ 5 + 4 ∗ 2 ( + 4)
= 2 + 6
+ 5 + 8 + 20 + 16
= 0.033 + 4 +
0.2667 + 1 +
−0.15 − 0.1 ( − 2 ) +
−0.15 + 0.1 ( + 2 )
= 0.033 + 4 +
0.2667 + 1 +
−0.15 − 0.1 ( − 2 ) +
−0.15 + 0.1 ( + 2 )
= 0.033 + 4 +
0.2667 + 1 +
−0.35 + 0.4 + 4
= 0.033 + 4 +
0.2667
+ 1 − 0.3 + 4 +
0.4 2 + 4
( ) = . + . + . + .
2. ( ) =
( ) = + 2
+ 6 + 10 ∗ 1
= + 2
( + 3) + 1
= + 3
( + 3) + 1 −
1 ( + 3) + 1
( ) = −
a. Imput Impuls (1) ( ) = + 2
+ 6 + 10 ∗ 1 ( ) = + 2
( + 3) + 1
Y(s) = −
b. ( )
( ) ( ) =
+ 2 + 6 + 10
( ) = + 2
+ 6 + 10 ∗ 1
= + 2
+ 6 + 10 + 2
+ 6 + 10 = +
+ + 6 + 10 + 2
+ 6 + 10 =
[ ( + 6 + 10)] + [ ( + )]
+ 6 + 10 [ ( + 6 + 10)] + [ ( + )] = + 2
+ 6 + 10 + + = + 2
( + ) + (6 + ) + 10 = + 2 10 = 2
= 2 10 =
1 5 + = 0
= −
= − 1
5
6 + = 1
(6 ∗ 1
5) + = 1
= 1 − 6 5
= − 1 5
( ) =
1 5 + − 15 − 1 + 6 + 10 5
= 1 5 ∗
1 − 1 5 ∗
+ 1 ( + 3) + 1
= 1 5 ∗
1 − 1 5
+ 3 ( + 3) + 1 −
2 ( + 3) + 1
= 1 5 ∗
1 − 1 5
+ 3
( + 3) + 1 − 2 ∗
1 ( + 3) + 1
= 1
5 ∗ 1 − 1
5 [ − 2 ]
( ) = [1 − ( − 2 )]
= − ∗ − 2
∗ c. Imput Ramp ( )
( ) ( ) =
+ 2 + 6 + 10 ( ) = + 2
+ 6 + 10 ∗ 1
= + 2
+ 6 + 10 = +
+ +
( + 3) + 1
= −0.02 + 0.2
+ 0.01 + 0.07
− (−3 + ) +
0.01 − 0.07
− (−3 − )
= −0.02
+ 0.2
+ [(0.01 + 0.07 )( + 3 + )] + [(0.01 − 0.07 )( + 3 − )]
( + 3) + (1)
= −0.02 ∗ + 0.2 ∗ 1
+ 0.02 + 0.06 − 0.14
( + 3) + 1
= −0.02 ∗ + 0.2 ∗ 1
+ 0.02 − 0.08 ( + 3) + 1
= −0.02 ∗ + 0.2 ∗ 1
+ 0.02
( + 3) + 1 −
0.08 ( + 3) + 1
= −0.02 ∗ + 0.2 ∗ 1
+ 0.02 ∗ + 3 ( + 3) + 1
− 0.02 ∗ 3
( + 3) + 1 − 0.08 ∗
1 ( + 3) + 1
= −0.02 ∗ + 0.2 ∗ 1
+ 0.02 ∗ + 3 ( + 3) + 1
− 0.06 ∗ 1
( + 3) + 1 − 0.08 ∗
1 ( + 3) + 1 ( ) = −0.02 + 0.2
+ 0.02 cos − 0.06 sin − 0.08 sin
= − . + . + . − .
d. Imput Sinus ( ) dimana = ( )
( ) =
+ 2 + 6 + 10 ( ) = + 2
+ 6 + 10 ∗ 2
+ 4
= 2 + 4
+ 6 + 14 + 24 + 40
= −0.0333 – 0.1
− 2 + −0.0333 + 0.1
+ 2 + 0.0333 + 0.1
− (−3 + ) + 0.0333 – 0.1
− (−3 − )
= [(−0.0333 − 0.1 )( + 2 )] + [(−0.0333 + 0.1 )( − 2 ) ] + 4
+ [(0.0333 + 0.1 )( + 3 + )] + [(0.0333 − 0.1 )( + 3 − )]
( + 3) + 1
= −0.0666 + 0.4
+ 4 + 0.0666 + 0.1998 − 0.2 ( + 3) + 1
= −0.0666 + 0.4
+ 4 + 0.0666 − 0.0002 ( + 3) + 1
= −0.0666 + 4 +
0.4 + 4 +
0.0666 ( + 3) + 1 +
−0.0002
( + 3) + 1
= −0.0002 ∗ 1
( + 3) + 1 + −0.0666 ∗ + 4 + 0.4
2 ∗ 2
+ 4
+ 0.0666 + 3
( + 3) + 1 − 3 ∗
1 ( + 3) + 1 ( ) = (−0.0666 cos 2 ) + (0.2 sin 2 )
+ [0.0666( cos − 3 sin )] + (−0.0002 sin )
= (− . ) + ( . ) + . −
.
3. ( ) =
( ) = 1 + 3 + 5
( ) = 1
+ 3 + 5
= −0.3015
− (−1.5 + 1.6583 ) +
0.3015
− (−1.5 − 1.6583 )
= (−0.3015 )( + 1.5 + 1.6583 ) ( + 1.5) + (1.6583) + (0.3015 )( + 1.5 − 1.6583 )
( + 1.5) + (1.6583)
= −0.3015 − 0.45225 + 0.49998 ( + 1.5) + (1.6583) + 0.3015 + 0.45225 + 0.49998
( + 1.5) + (1.6583)
= 0.99996
( + 1.5) + (1.6583)
= 0.99996 1.6583 ∗
1.6583
( + 1.5) + (1.6583)
= 0.603 ∗ 1.6583
( + 1.5) + (1.6583)
( ) = .
..
a. Imput Impuls (1)
( ) = 1
+ 3 + 5
( ) = 1
+ 3 + 5 ∗ 1
= −0.3015
− (−1.5 + 1.6583 ) +
0.3015
− (−1.5 − 1.6583 )
= [(−0.3015 )( + 1.5 + 1.6583 )]
( + 1.5) + (1.6583) + (−0.3015 )( + 1.5 + 1.6583 )
( + 1.5) + (1.6583)
= −0.3015 − 0.45225 + 0.49998 ( + 1.5) + (1.6583) + 0.3015 + 0.45225 + 0.49998
( + 1.5) + (1.6583)
= 0.99996
( + 1.5) + (1.6583)
= 0.99996 1.6583 ∗
1.6583
( + 1.5) + (1.6583)
= 0.603 ∗ 1.6583
( + 1.5) + (1.6583)
( ) = .
..
b. ( )
( ) = 1
+ 3 + 5
= 1
+ 3 + 5 ∗ 1
= 1
+ 3 + 5
= −0.1 + 0.0905
− (−1.5 + 1.6583 ) +
−0.1 − 0.0905
− (−1.5 − 1.6583 ) + 0.2
= [(−0.1 + 0.0905 )( + 1.5 + 1.6583 )]
( + 1.5) + (1.6583)
+ [(−0.1 − 0.0905 )( + 1.5 − 1.6583 )]
( + 1.5) + (1.6583) + 0.2
= −0.2 − 0.3 − 0.3 ( + 1.5) + (1.6583) +
0.2
= −0.2 − 0.6
( + 1.5) + (1.6583) + 0.2
= −0.2 ∗ + 1.5
( + 1.5) + (1.6583)
− −0.2 ∗ 1.5
( + 1.5) + (1.6583)
− 0.6 1.6583 ∗
1.6583
( + 1.5) + (1.6583) + 0.2 ∗
1
( ) = −0.2
.cos 1.6583 + 0.2
.1.6583
− 0.3618
.sin 1.6583 + 0.2
= − .
.. − .
.. + .
c. Imput Ramp ( )
( )
= 1
+ 3 + 5
( ) = 1
+ 3 + 5 ∗ 1
= 1
+ 3 + 5
= 0.06 + 0.006
− (−1.5 + 1.6583 ) +
0.06 − 0.006
− (−1.5 − 1.6583 ) + −0.12 + 0.2
= 0.06 + 0.006
− (−1.5 + 1.6583 ) +
0.06 − 0.006
− (−1.5 − 1.6583 ) +
−0.12 + 0.2
= [( 0.06 + 0.006 )( + 1.5 + 1.6583 )]
( + 1.5) + (1.6583)
+ [( 0.06 − 0.006 )( + 1.5 − 1.6583 )]
( + 1.5) + (1.6583) + −0.12 ∗ 1
+ 0.2 ∗ 1
= 0.12 + 0.18 − 0.0199
( + 1.5) + (1.6583) + −0.12 ∗
1 + 0.2 ∗ 1
= 0.12 + 0.1601
( + 1.5) + (1.6583) + −0.12 ∗
1 + 0.2 ∗ 1
= 0.12
( + 1.5) + (1.6583) +
0.1601
( + 1.5) + (1.6583) + −0.12 ∗ 1
+ 0.2 ∗ 1
= 0.12 + 1.5
( + 1.5) + (1.6583) −
1.5 1.6583 ∗
1.6583
( + 1.5) + (1.6583) + 0.1601
1.6583 ∗
1.6583
( + 1.5) + (1.6583) + −0.12 ∗ 1
+ 0.2 ∗ 1
( ) = 0.12(
.cos 1.6583
− 0.9045
.sin 1.6583 )
+ 0.0965
.sin 1.6583 − 0.12 + 0.2
= .
.. − .
.. −
. + .
d. Imput Sinus ( ) dimana =
( )
= 1
+ 3 + 5
( ) = 1
+ 3 + 5 ∗ 2
+ 4
= 2
+ 3 + 9 + 12 + 20
= −0.0811 – 0.0135
− 2 + −0.0811 + 0.0135 + 2
+ 0.0811 – 0.0570
− (−1.5 + 1.6583 ) +
0.0811 + 0.0570
− (−1.5 − 1.6583 )
= ( −0.0811 − 0.0135 )( + 2 ) + 4
+ ( −0.0811 + 0.0135 )( − 2 ) + 4
+ [(0.0811 − 0.0570 )( + 1.5 + 1.6583 )]
( + 1.5) + (1.6583)
+ [(0.0811 + 0.0570 )( + 1.5 − 1.6583 )]
( + 1.5) + (1.6583)
= −0.1622 + 0.0540
+ 4 + 0.1622 + 0.2433 + 0.18904 ( + 1.5) + (1.6583)
= −0.1622 + 0.0540
+ 4 + 0.1622 + 0.43234 ( + 1.5) + (1.6583)
= −0.1622 + 4 +
0.0540 + 4 +
0.1622
( + 1.5) + (1.6583)
+ 0.43234
( + 1.5) + (1.6583)
= −0.1622 ∗ + 4 +
0.0540
2 ∗ 2
+ 4
+ 0.1622 + 1.5
( + 1.5) + (1.6583) − 1.5 1.6583
∗ 1.6583
( + 1.5) + (1.6583) + 0.43234
1.6583 ∗
1.6583
( + 1.5) + (1.6583) ( ) = −0.1622 cos 2
+ 0.0270 sin 2
+ 0.1622(
.cos 1.6583
− 0.9045
.sin 1.6583 ) + 0.2607
.sin 1.6583
= − . + . +
.
.. + .
..
4. ( ) =
( )
= 3
2 + 6
( ) = 3 2 + 6
= 3
2 + 6
= 3 2 ∙
1 ( + 3) ( ) =
a. Imput Impuls (1)
( )
= 3
2 + 6 ( ) = *1
= 3
2 + 6
= 3 2 ∙
1 ( + 3) ( ) =
b. ( )
( )
= 3
2 + 6 ( ) = 3
2 + 6 ∗ 1
= 3
2 + 6
= 0.5
− 0.5 + 3
( )
= 0.5 ∗ 1
− 0.5 ∗ 1 + 3 ( ) = . − .
c. Imput Ramp ( )
( )
= 3
2 + 6
( ) = 3 2 + 6 ∗
1
= 3
2 + 6 =
+ + + 3
= − 0.1667 + 0.5
+ 0.1667 + 3
= − 0.1667
+ 0.5
+ 0.1667 + 3
= −0.1667 ∗ 1
+ 0.5 ∗ 1
+ 0.1667 ∗ 1 + 3 ( ) = − . + . + .
d. Imput Sinus ( ) dimana =
( )
= 3
2 + 6 ( ) = 3
2 + 6 ∗ 4
+ 4
= 12
2 + 6 + 8 + 24
= 0.4615 + 3 +
−0.2308 – 0.3462
− 2 + −0.2308 + 0.3462 + 2
= 0.4615 + 3 +
(−0.2308 – 0.3462 )( + 2 ) + 4
+ (−0.2308 + 0.3462 )( − 2 ) + 4
= 0.4615 + 3 +
−0.4615 + 1.3848 + 4
= 0.4615 + 3 +
−0.4615 + 4 +
1.3848 + 4
= 0.4615 ∗ 1
+ 3 + −0.4615 ∗ + 4 +
1.3848
2 ∗ 2
( ) = . − . + . + 4
PERCOBAAN 3 SINYAL DIGITAL
Umumnya bentuk sinyal audio, mekanik, analog ialah merupakan sinyal kontinyu.
Jika kita menghendaki pemrosesan sinyal dengan system digital maka sinyal tersebut harus diubah dalam bentuk sinyal digital. Kelebihan pemrosesan sinyal digital di banding analog adalah:
Dapat dimodifikasi dengan teknik pemrograman ,dan dapat di update,murah,dapat diolah dengan teknik digital,sedangkan sinyal kontinyu tidak dapat dilakukan
Metode konversi sinyal analog ke digital ; Sinyal analog
Sinyal Digital 100100 Sinyal digital
Sinyal waktu Sinyal Terkuantisasi Sinyal Digital Diskret E(n)
Sinyal terkuantisasi umumnya dilakukan pembulatan ke atas dan ke bawah.
Error Sinyal terkuantisasi berkisar
∆≤ ≤
∆Pencuplikan
Sampling
Kuantisasai Sinyal
Pengkodean
=
1 min max
L
X
X L=Jumlah tingkat kuantisasi
L=2
n* Jumlah bit ADC ADC 8 Bit L=2
n= 2
8=256 Tingkat kuantisasi
Y = e
2t+ 4e
3tY(A)= e
2nt+ 4e
-3ntt(0) y(0)=e
-2.o+4e
-3.0t(s)=0.2 n=0 y(0)=e
-2.0.0,2+4e
-3.0.0,2n=1 y(1)=e
-2.1.0,2+4e
-2.1.0,2t=0 =>> 10 detik
Tugas
Sebuah System memiliki model matematik
( ) ( ) =
2 + 7 + 6 + 3 t=0:0.2:10 detik
1. Ubah Sinyal Kontinue menjadi sinyal diskrit dengan sampling 0.2.
2. Jika Bit-bit ADC yang digunakan adalah ADC 12 bit. Tentukan hasil sinyal yang berkuantisasi dengan
a) pembulatan ke atas
b) tentukan eror kuantisasi tiap sampling
3. Ubah Sinyal yang terkuantisasi tersebut dalam bentuk sinyal digital ! Jawab ;
1. a. Sinyal Diskrit dengan sampling 0.2 detik
Step ( ) ( ) =
2 + 7 + 6 + 3 ( ) = 2 + 7
+ 6 + 3 ∗ 1
= 2 + 7 + 6 + 3 ∗
1
= 2 + 7
+ 6 + 3
= 2.3333
+ −0.1460 + 5.4495 +
−2.1873 + 0.5505
= 2.3333
− 0.1460 + 5.4495 −
2.1873 + 0.5505
= 2.3333 ∗ 1
− 0.1460 ∗ 1
+ 5.4495 − 2.1873 ∗ 1 + 0.5505
( ) = . − .
.− .
.Hasil Figurenya
2. a. ADC 12 bit dengan pembulatan ke atas Program M-File
clear all;
clc;
t=0:0.2:10;
n=t*5;
yd=2.3333-0.1460*exp(-5.4495*t)-2.1873*exp(-0.5505*t);
jbit=12;
L=2^12;
Delta=5/4095;
D=0.0013;
ybit=round(yd/D);
yk=D*ybit;
eq=yd-yk;
figure(1) plot(n,yd) hold on
plot(n,yk,’red’) grid on
title('Response Sistem Sinyal Diskrit Sampling 0.2 detik') xlabel('Sampling ke n')
ylabel('Output') grid on
Hasil Sinyal terkuantisasi
0
0.3250
0.5616
0.7553
0.9230
1.0712
1.2038
1.3208
1.4261
1.5210
1.6055
1.6822
1.7498
1.8109
1.8655
1.9136
1.9578
1.9968
2.0319
2.0631
2.0917
2.1164
2.1398
2.1593
2.1775
2.1944
2.2087
2.2217
2.2334
2.2438
2.2529
2.2607
2.2685
2.2750
2.2815
2.2867
2.2919
2.2958
2.2997
2.3036
2.3062
2.3088
2.3114
2.3140
2.3166
2.3179
2.3192
2.3205
2.3218
2.3231
2.3244
2.3257
2.3257
2.3270
2.3270
2.3283
2.3283
2.3296
2.3296
2.3296
2.3309
2.3309
2.3309
2.3309
2.3309
2.3322
2.3322
2.3322
2.3322
2.3322
2.3322
2.3322
2.3322
2.3322
2.3322
2.3322
2.3322
2.3322
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
2.3335
Hasil Figurenya
Eror Plant
= 0 b. Error kuantisasi tiap sampling
1.0e-003 *
0
-0.05458521808360 0.19430336907689 0.41919438927074
0.29611282539233
0.14092900236884
-0.54184392626566
0.38923541914615 0.64699175551608 0.27342679450504 0.43610602700705 -0.43073922927794 -0.10460546776825 -0.36047776883197 -0.45979486265812 0.25885708260320 -0.21211399490384 -0.04207868873918 -0.05573423867977 0.17266731823185 -0.27551323571551
0.24132572972491 -0.57082805683395
0.16211222257434 0.08565833495933 -0.58027389359916 -0.33869605995518 -0.31315687463351 -0.34560105572812 -0.29445144490259 -0.03289107328364 0.55267566864714 0.26400142974214
0.49223059130421 0.01900523673015 0.21745581779076 -0.14691146143520 0.28458022476485 0.26449032360532 -0.16010132618360 0.35297678465263 0.54149955596428 0.43930364865785 0.07669806754684 -0.51916806129837 -0.02397605599080 0.28405741038817 0.42444463434510 0.41466364925746 0.27037030838084 0.00558825704156 -0.36712090079760 0.46349482323249 -0.09248566353914 0.57396576526259 -0.12906399530843 0.40566884697002 -0.41534712045133 0.01370021931546
0.39801703833353
-0.55773326311259
-0.24937346960385
0.02683813683246
0.27425317970176
0.49587385751382
-0.60561062675868
-0.42779143419214
-0.26851086043411
-0.12583615355632
0.00196393846030
0.11644017518675
0.21898164106693
0.31083260093068
0.39310759822531
0.46680497917695
0.53281900698199
0.59195071303231
0.64491761683483
-0.60763756741622
-0.56513913198186
-0.52707138978736
-0.49297241694379
-0.46242844764155
-0.43506885340960
-0.41056164581210
-0.38860944801478 -0.36894588633762 -0.35133235800666 -0.33555513588590 -0.32142277505676 -0.30876378977540
-0.29742457262083 -0.28726753058095 -0.27816941546499 -0.27001982837671 -0.26271988010595 -0.25618099118052
-0.25032381702106 -0.24507728515166 -0.24037773279018 -0.23616813434524
3. Sinyal terkuantisasi dalam bentuk sinyal digital 12 bit Aa=dec2bin(yk,12)
Hasilnya
000000000000 000000000000 000000000000 000000000000 000000000000 000000000001 000000000001 000000000001 000000000001 000000000001 000000000001 000000000001 000000000001 000000000001 000000000001
000000000001 000000000001 000000000001 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010
000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010 000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
000000000010
PERCOBAAN 4
PEMODELAN SISTEM DISKRIT
Berdasarkan data identifikasi pengukuran input dan output sistem dapat dicari model matematik hubungan input terhadap output.
Model Arma :
( ) + ( − 1) + ( − 2) + … ( − )
= ( − 1) + ( − 2) + … ( − )
( ) = − ( − 1) − ( − 2) − … ( − ) + ( − 1) + ( − 2)
+ … ( − )
Dalam bentuk diskrit diperoleh :
Transformasi ( − ) = ( )
( 1 + + + … ) ( ) = ( + + … ) ( )
( ) ( ) =
+ + …
1 + + + …
Penyajian Diagram Blok Waktu Diskrit 1. Penambah
2. Pengali Konstan
3. Pengali Sinyal
4. Element Penunda
5. Element Pengali
Contoh
( ) = 3
2 + 6 + 10 + 16 Simulasi dengan M-File
clear all;
clc;
num=[3];
den=[2 6 10 16];
sys=tf(num,den);
t=0:0.2:10;
y=step(sys,t) plot(y,'red') grid on
title(' Grafik plan dari system persamaan continous (3/(2s^3+6s^2+10s+16))')
xlabel('Waktu (detik)')
ylabel('Output')
Hasil Figurenya
Persamaaan Model Orde 3 clear all;
clc;
data=[0 1 0 0 0 0.001715
1 1 0 0 0.001715 0.011677
1 1 0 0.001715 0.011677 0.033225
1 1 0.001715 0.011677 0.033225 0.065706
1 1 0.011677 0.033225 0.065706 0.10584
1 1 0.033225 0.065706 0.10584 0.148957
1 1 0.065706 0.10584 0.148957 0.190076
1 1 0.10584 0.148957 0.190076 0.224772
1 1 0.148957 0.190076 0.224772 0.249784
1 1 0.190076 0.224772 0.249784 0.263368
1 1 0.224772 0.249784 0.263368 0.265369
1 1 0.249784 0.263368 0.265369 0.257073
1 1 0.263368 0.265369 0.257073 0.240885
1 1 0.265369 0.257073 0.240885 0.219887
1 1 0.257073 0.240885 0.219887 0.197376
1 1 0.240885 0.219887 0.197376 0.176416
1 1 0.219887 0.197376 0.176416 0.159487
1 1 0.197376 0.176416 0.159487 0.148238
1 1 0.176416 0.159487 0.148238 0.143391
1 1 0.159487 0.148238 0.143391 0.144757
1 1 0.148238 0.143391 0.144757 0.151384
1 1 0.143391 0.144757 0.151384 0.161768
1 1 0.144757 0.151384 0.161768 0.174118
1 1 0.151384 0.161768 0.174118 0.186616
1 1 0.161768 0.174118 0.186616 0.197655
1 1 0.174118 0.186616 0.197655 0.206015
1 1 0.186616 0.197655 0.206015 0.21097
1 1 0.197655 0.206015 0.21097 0.212317
1 1 0.206015 0.21097 0.212317 0.210341
1 1 0.21097 0.212317 0.210341 0.205708
1 1 0.212317 0.210341 0.205708 0.199343
1 1 0.210341 0.205708 0.199343 0.192272
1 1 0.205708 0.199343 0.192272 0.185484
1 1 0.199343 0.192272 0.185484 0.179805
1 1 0.192272 0.185484 0.179805 0.175818
1 1 0.185484 0.179805 0.175818 0.173818
1 1 0.179805 0.175818 0.173818 0.173809
1 1 0.175818 0.173818 0.173809 0.175542
1 1 0.173818 0.173809 0.175542 0.178577
1 1 0.173809 0.175542 0.178577 0.182365
1 1 0.175542 0.178577 0.182365 0.18633 1 1 0.178577 0.182365 0.18633 0.189945 1 1 0.182365 0.18633 0.189945 0.192795 1 1 0.18633 0.189945 0.192795 0.194613 1 1 0.189945 0.192795 0.194613 0.195299 1 1 0.192795 0.194613 0.195299 0.194906 1 1 0.194613 0.195299 0.194906 0.193622 1 1 0.195299 0.194906 0.193622 0.19172 1 1 0.194906 0.193622 0.19172 0.189521 1 1 0.193622 0.19172 0.189521 0.187341];
phi=[-data(:,5) -data(:,4) -data(:,3) data(:,2) data(:,1)];
y=data(:,6); %plant theta=inv(phi'*phi)*(phi'*y);
ym=phi*theta; %model
hasil=[y ym];
plot(hasil) grid on
title(' Grafik persamaan Model Orde3') xlabel('Waktu (detik)')
ylabel('Output')
Theta sebagai inputan pada gain theta =
a1 = -2.4247
a2 = 2.0584
a3 = -0.5914
b1 = 0.0017
b2 = 0.0062
Hasil Figurenya
Bentuk Diagram Reaktan Diskrit dan Fungsi Tansfer Diskrit dengan Simulink
z 1 Unit Dlay2
z 1 Unit Delay3
z 1 Unit Delay2 z
1 Unit Delay1 z
1 Unit Delay Step
Scope
0.5914 Gain4
-2.0584 Gain3
2.4247 Gain2 0.0062
Gain1 0.0017
Gain
Hasil Scope
Tugas
( ) = 4
6 + 8 + 10 + 16
a. Simulasikan dengan input step dengan interval 0-10 detik dan sampling time 0.1 detik!
b. Cari persamaan model orde 3
( ) = − 1 ( − 1) – 2 ( − 2) … − ( − ) + 1 ( − 1) + 2 ( − 2) + … ( − )
1, 2, 3, 1, 2 ? bandingkan dengan outputnya !
c. Simulasikan menggunakan simulinkdalam bentuk diagram reaktan diskrit dan fungsi transfer diskrit !
Jawab
Simulasi dengan M-File clear all;
clc;
num=[4];
den=[6 8 10 16];
sys=tf(num,den);
t=0:0.1:10;
y=step(sys,t) plot(y)
grid on
title(' Grafik plan dari system persamaan continous (4/(6s^3+8s^2+10s+16))')
xlabel('Waktu (detik)') ylabel('Output')
Hasil Figurenya
Persamaan Model Orde3 clear all;
clc;
data=[0 1 0 0 0 0.0001
1 1 0 0 0.0001 0.0008
1 1 0 0.0001 0.0008 0.0027
1 1 0.0001 0.0008 0.0027 0.0062
1 1 0.0008 0.0027 0.0062 0.0116
1 1 0.0027 0.0062 0.0116 0.0192
1 1 0.0062 0.0116 0.0192 0.0293
1 1 0.0116 0.0192 0.0293 0.0419
1 1 0.0192 0.0293 0.0419 0.057
1 1 0.0293 0.0419 0.057 0.0746 1 1 0.0419 0.057 0.0746 0.0946 1 1 0.057 0.0746 0.0946 0.1167
1 1 0.0746 0.0946 0.1167 0.1408
1 1 0.0946 0.1167 0.1408 0.1664
1 1 0.1167 0.1408 0.1664 0.1933
1 1 0.1408 0.1664 0.1933 0.2211
1 1 0.1664 0.1933 0.2211 0.2492
1 1 0.1933 0.2211 0.2492 0.2773
1 1 0.2211 0.2492 0.2773 0.3049
1 1 0.2492 0.2773 0.3049 0.3315
1 1 0.2773 0.3049 0.3315 0.3567
1 1 0.3049 0.3315 0.3567 0.38
1 1 0.3315 0.3567 0.38 0.4009 1 1 0.3567 0.38 0.4009 0.4192 1 1 0.38 0.4009 0.4192 0.4344
1 1 0.4009 0.4192 0.4344 0.4463
1 1 0.4192 0.4344 0.4463 0.4545
1 1 0.4344 0.4463 0.4545 0.4591
1 1 0.4463 0.4545 0.4591 0.4597
1 1 0.4545 0.4591 0.4597 0.4564
1 1 0.4591 0.4597 0.4564 0.4492
1 1 0.4597 0.4564 0.4492 0.4381
1 1 0.4564 0.4492 0.4381 0.4235
1 1 0.4492 0.4381 0.4235 0.4054
1 1 0.4381 0.4235 0.4054 0.3842
1 1 0.4235 0.4054 0.3842 0.3602
1 1 0.4054 0.3842 0.3602 0.3339
1 1 0.3842 0.3602 0.3339 0.3057
1 1 0.3602 0.3339 0.3057 0.2762
1 1 0.3339 0.3057 0.2762 0.2458
1 1 0.3057 0.2762 0.2458 0.215
1 1 0.2762 0.2458 0.215 0.1846 1 1 0.2458 0.215 0.1846 0.155 1 1 0.215 0.1846 0.155 0.1268
1 1 0.1846 0.155 0.1268 0.1005 1 1 0.155 0.1268 0.1005 0.0767
1 1 0.1268 0.1005 0.0767 0.0557
1 1 0.1005 0.0767 0.0557 0.0381
1 1 0.0767 0.0557 0.0381 0.0242
1 1 0.0557 0.0381 0.0242 0.0143
1 1 0.0381 0.0242 0.0143 0.0087
1 1 0.0242 0.0143 0.0087 0.0074
1 1 0.0143 0.0087 0.0074 0.0106
1 1 0.0087 0.0074 0.0106 0.0182
1 1 0.0074 0.0106 0.0182 0.0302
1 1 0.0106 0.0182 0.0302 0.0464
1 1 0.0182 0.0302 0.0464 0.0665
1 1 0.0302 0.0464 0.0665 0.0903
1 1 0.0464 0.0665 0.0903 0.1173
1 1 0.0665 0.0903 0.1173 0.147
1 1 0.0903 0.1173 0.147 0.179
1 1 0.1173 0.147 0.179 0.2128 1 1 0.147 0.179 0.2128 0.2475
1 1 0.179 0.2128 0.2475 0.2828
1 1 0.2128 0.2475 0.2828 0.3178
1 1 0.2475 0.2828 0.3178 0.3521
1 1 0.2828 0.3178 0.3521 0.3848
1 1 0.3178 0.3521 0.3848 0.4155
1 1 0.3521 0.3848 0.4155 0.4434
1 1 0.3848 0.4155 0.4434 0.4681
1 1 0.4155 0.4434 0.4681 0.4891
1 1 0.4434 0.4681 0.4891 0.5059
1 1 0.4681 0.4891 0.5059 0.5182
1 1 0.4891 0.5059 0.5182 0.5257
1 1 0.5059 0.5182 0.5257 0.5282
1 1 0.5182 0.5257 0.5282 0.5256
1 1 0.5257 0.5282 0.5256 0.5178
1 1 0.5282 0.5256 0.5178 0.5051
1 1 0.5256 0.5178 0.5051 0.4874
1 1 0.5178 0.5051 0.4874 0.4652
1 1 0.5051 0.4874 0.4652 0.4388
1 1 0.4874 0.4652 0.4388 0.4085
1 1 0.4652 0.4388 0.4085 0.375
1 1 0.4388 0.4085 0.375 0.3387 1 1 0.4085 0.375 0.3387 0.3004 1 1 0.375 0.3387 0.3004 0.2607
1 1 0.3387 0.3004 0.2607 0.2204
1 1 0.3004 0.2607 0.2204 0.1801
1 1 0.2607 0.2204 0.1801 0.1406
1 1 0.2204 0.1801 0.1406 0.1027
1 1 0.1801 0.1406 0.1027 0.067 1 1 0.1406 0.1027 0.067 0.0343 1 1 0.1027 0.067 0.0343 0.0052 1 1 0.067 0.0343 0.0052 -0.0197
1 1 0.0343 0.0052 -0.0197 -0.04
1 1 0.0052 -0.0197 -0.04 -0.0551 1 1 -0.0197 -0.04 -0.0551 -0.0648 1 1 -0.04 -0.0551 -0.0648 -0.0688 1 1 -0.0551 -0.0648 -0.0688 -0.067 1 1 -0.0648 -0.0688 -0.067 -0.0593];
phi=[-data(:,5) -data(:,4) -data(:,3) data(:,2) data(:,1)];
y=data(:,6); %plant theta=inv(phi'*phi)*(phi'*y)
ym=phi*theta; %model hasil=[y ym];
plot(hasil) grid on
title(' Grafik persamaan Model Orde3') xlabel('Waktu (detik)')
ylabel('Output')
Theta sebagai inputan pada gain theta =
a1 = -2.8499
a2 = 2.7192
a3 = -0.8667
b1 = 0.0001
b2 = 0.0006
Hasil Figurenya
Bentuk Diagram Reaktan Diskrit dan Fungsi Tansfer Diskrit dengan Simulink
z 1 Unit Dlay2
z 1 Unit Delay3
z 1 Unit Delay2 z
1 Unit Delay1 z
1 Unit Delay Step
Scope
-0.8667 Gain4
2.7192 Gain3
-2.8499 Gain2 0.0006
Gain1 0.0001
Gain
Hasil Scopenya
PERCOBAAN 5
MANIPULASI SIGNAL WAKTU DISKRIT
A. Dasar Teori
1. Pencerminan
x (n) = [ . . . 0 2 1 3 2 2 2 0 . . . ]
x (-n) = [ . . . 0 2 2 2 3 1 2 0 . . . ]
PENCERMINAN
PERGESERAN KE SUMBU X
x (2 -n) = [ . . . 0 2 1 3 2 2 2 0 . . . ]
x (n + 1) = [ . . . 0 2 1 3 2 2 2 0 . . . ]
x ( -n + 1) = [ . . . 0 2 2 2 3 1 2 0 . . . ]
2. Konvolusi Sinyal
Perkalian 2 buah signal disebut sebagai konvolusi signal.
Y (n) = x (n) * h (n) = ∑
∼∼( ) ( − ) o Sifat konvolosi signal digital
a. Komulatif >> x (n) * h (n) = h (n) * x (n)
b. Asosiatif>>[ x (n) * h1 (n) ] * h2 (n) = x (n) * [ h1 (n) * h2 (n) ] c. Distributif>> x (n) * [ h1 (n) + h2 (n) ] = x (n) * h1 (n) + x (n) * h2 (n)
Penyederhanaan sistem konvolosi
Operasi Konvolusi 1. Pencerminan 2. Pergeseran 3. Perkalian 4. Penjumlahan Contoh
Response Impulse suatu sistem LTI (Linear Time Invariant / tidak tergantung oleh waktu) adalah ℎ( ) = [ 0 1 1 − 1 0].
Tentukan output sistem jika diberi sinyal input ( ) = [ 2 1 2]
( ) =
~( ) ( − )
~