• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengeringan (Drying) Program Studi Teknologi Pangan. Sub Topik 4/23/2015. Topik 10a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengeringan (Drying) Program Studi Teknologi Pangan. Sub Topik 4/23/2015. Topik 10a"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan – Fakultas Teknologi Pertanian – Institut Pertanian Bogor

Program Studi Teknologi Pangan

Internationally Recognized Undergraduate Program by IFT & IUFoST

Program Studi Teknologi Pangan

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, FATETA‐IPB

Pengantar Teknologi Pertanian

FTP 200

Topik 10a

Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa diharapkan mampu :

menjelaskan prinsip pengeringan bahan pangan.

Menjelaskan berbagai prinsip teknologi pengeringan bahan pangan.

Pengeringan (Drying)

10.1. Prinsip Pengeringan

10.2. Proses Pindah Panas dan Massa  Selama Pengeringan

10.3. Beberapa Teknik Pengeringan

Sub Topik

(2)

Pengeringan (Dehidrasi)

• Cara pengawetan tertua

• Pengurangan kadar air melalui penguapan

• Pengurangan kadar air:

• Menurunkan Aw dan peluang kerusakan

• Penghambatan mikroba : Aw< 0.7

• Penghambatan reaksi kimia: Aw < 0.3

• menghemat volume

• meningkatkan efisiensi

• Produk “convenient” untuk konsumen.

• Pengetahuan tentang sifat udara : psikrometrika

Aw dan Keawetan

 Sejak bahan dipanen, dipungut, ditangkap, atau disembelih kerusakan sudah berlangsung

 Penyebab : fisik, kimia, biologi

 Kecepatan : lambat (biji‐bijian, kacang‐kacangan),  cepat (daging, ikan)

 Pencegahan mikroba : ganggu lingkungan hidupnya

Suhu, aw, pH, kadar oksigen, komposisi substrat,  penggunaan bahan anti mikroba

 Pengeringan : penurunan awbahan pangan

Aw vs Pertumbuhan Mikroba vs Reaksi Kimia

Zone I Zone II Zone III

Reaksi non‐

enzimatis browning

Oksidasi lemak

Reaksi hidrolisi

Moisture  sorption  isotherm

Relative Reaction Rate Moisture Content

Water Activity

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0

0.0

Pindah Panas dan Massa dalam Pengeringan

Bahan yg dikeringkan Uap air terbawa aliran udara

(3)

Proses Pengeringan Konveksi

• Udara panas dan kering dialirkan ke pengering 

• Kontak bahan pangan udara panas

• Peningkatan suhu air di dalam 

• Bergerak ke permukaan

• Di permukaan menguap, terbawa udara panas

• Dari dalam bergerak lagi ke permukaan

• Udara yang membawa uap air  keluar dalam  keadaan jenuh (saturated). 

• Peran panas sensible dan panas laten 

Mengapa air bergerak ?

Air di permukaan bahan pindah ke udara

Perbedaan konsentrasi air antara permukaan dengan bagian dalam

Air didalam bahan bergerak ke permukaan bahan

Kapilaritas; mengisi ruang kapiler akibat perbedaan tekanan

Difusi akibat perbedaan konsentrasi

Perbedaan tekanan uap udara dengan permukaan bahan

Rangkaian proses secara sinkron

Kondisi untuk pergerakan air dari permukaan

Kondisi udara di ruang pengering !!!!!

Belajar PSIKROMETRIKA

Laju Pengeringan

Secara simultan diatur oleh :

Transfer panas dari lingkungan untuk mengevaporasi air di permukaan (external  condition)

Perpindahan air dari dalam ke permukaan yang  dilanjutkan dengan evaporasi (internal condition)

Penting !!!!! 

Kondisi udara masuk dan keluar

Dianalisis dengan bantuan psychrometric chart

 Sinar Matahari (Penjemuran)

 Alat pengering : kontrol Suhu, kelembaban udara,  kecepatan aliran udara dan waktu pengeringan

Media pemanas kontak langsung dengan bahan

Melalui permukaan logam atau penukar panas

Penting : Golongkan pengering yang dibahas dalam kuliah

Metode Pengeringan

(4)

Penjemuran

 Sinar matahari langsung sebagai energi panas

 Kerugian penjemuran :

Tergantung cuaca : kontinuitas

Suhu, kelembaban udara, kecepatan aliran udara tidak dapat diatur

Sanitasi tidak terjamin

Mutu hasil pengeringan lebih rendah

Membutuhkan tempat yang luas

 Keuntungan penjemuran :

Biaya rendah

Alat‐alat lebih murah

Penjemuran 

 Udara panas mengalir menyelimuti bahan yang dikeringkan

Cabinet and bed type dryers such as  tray,  truck tray, rotary flow conveyor and  tunnel dryers

Suitable for solid materials such as grains,  sliced fruits and vegetables, or chunked  products

Mesin Pengering Generasi Pertama Tray / Cabinet Dryers

Rak tempat bahan untuk kontak dengan udara panas (kecepatan tinggi)

Laju besar untuk efisiensi pindah massa & panas

Operasi “Batch”, kurang seragam, perlu rotasi rak

(5)

Configuration of a cabinet air dryer (Barbosa‐Canovas & 

Vega‐Mercado, 1996)

Continuous Cabinet Dryer Tunnel Dryer

Pergerakan udara panas dan bahan

Co‐current atau Counter current

Tergantung sensitivitas produk

 Dryers which were designed for dehydration of  slurries and pastes  

 Spray dryers (pengering semprot)

 Penyemprotan bahan, kontak dengan udara panas, penguapan air, pemisahan

 Drum dryers,  intended for dehydrated powder  and flakes

Mesin Pengering Generasi Kedua Spray Drying

(6)

Spray dryer with parallel flow (W.L. McCabbe &  J. C. Smith & P. Harriot ) 

Spray Drying Agglomerates

Agglomeration

Scaled up agglomerates (source: NIZO  food research)

Double‐drum dryer with center feed (W.L. 

McCabbe &  J. C. Smith & P. Harriot ) 

Drum Drier

This generation was designed to overcome structural damages  and minimize losses of flavor and aroma compounds. The  most important example of this generation is freeze  dehydration

Mekanisme pengeringan beku:

Bahan pangan dibekukan

Tekanan uap diturunkan di bawah titik triple (610.5 Pa)

Saat diberi panas, es padat mengalami sublimasi menjadi uap air tanpa meleleh dulu

Uap air dikeluarkan dan kondensasikan

Saat direhidrasi, tekstur produk sangat baik

Sublimasi bahan padat, dalam vakum (P < 4 mmHg), 10oF (‐

12,2 oC)

Pengering Generasi Ketiga

(7)

Kelebihan :

Bahan pangan terhindar dari kerusakan kimiawi dan mikrobiologis

Citarasa tetap

Daya rehidratasi baik

Nilai gizi tetap

Kelemahan : 

Biaya mahal

Pengering Generasi Ketiga

Freeze drying system (adapted from Liapis & Marchello, 1984 ). 

Freeze Drying

Freeze dryer

 This generation was mainly designed for increasing  of energy efficiency and capacity of drying. Among  this generation, the followings are more popular:

 Microwave drying

 Fluidized bed drying

Pengering Generasi Keempat

(8)

Microwave Drying

 Polarisasi muatan pada taraf molekul/atom 

 Molekul bergerak jutaan kali/detik karena adanya medan magnet dan listrik bolak‐balik

 Timbul panas

 The heat dissipated in a product when exposed to  an alternating electromagnetic field depends on:

 the voltage and frequency of the  electromagnetic field

 the distance between electrodes

 the dielectric constant of the drying material 

 the loss of energy.

A typical microwave system utilizing a conveyorized cavity applicator

(Handbook of industrial drying. 1995)

Continuous microwave belt furnace 4.5m and 8 Kw (courtesy of Linn

Therm Gmbh, 2000).

Microwave Drying

Fluidized bed drying (FBD)

Advantages of FBD for drying of agro  foods:

Large capacity

Low construction costs

Easy operability

Low maintenance

Easy and reliable control

High thermal efficiency

FBD can be used for any non brittle  solid agro food including peas, beans,  diced vegetables, fruit granules,  onion flakes and fruit juice powders

• Produk diapungkan oleh di udara panas

• Pengeringan uniform seluruh permukaan produk

• Pembatas: ukuran partikel

Fluidized bed drying (FBD)

(9)

A typical continuous fluidized bed dryer (W.L. McCabbe & J. C.

Smith & P. Harriot )

Continuous Fluidized Bed Dryer  Drying Methods in Food Industry

• Sun drying or solar dryer

• Conventional tray drying

• Freeze drying

• Vacuum drying

• Spray drying

• Microwave drying

• Contact drying

• Drum Drying

Drying Conditions of various food drying system

5

Fruits and Vegetables suitable for drying

Fruits  Vegetables

Apples  Snap Beans

Apricots  Beets

Bananas  Carrots

Berries (Cherries, 

strawberry)  Sweet Corn

Citrus Peel  Garlic

Coconuts  Pumpkin

Figs  Mushrooms

Grapes  Okra

Nectarines  Onions

Pears, Plums Peaches  Parsley

Mango, Papaya Peas

Pineapples  Hot and Sweet  Peppers

(10)

Fruits wash

Peel and slice

Dip in osmotic soln 20-30-40°Brix 50-60-70° Brix

Drying (Cabinet or tray drying) packing

Osmotic Dehydration Process

CaCl2 + metabisulfite (KMS) +

citric acid

blanching

Prunes Dates Apricots Apricots

Dehydrated‐ and Dried‐Fruits available on World Market

Dehydrated‐ and Dried‐Fruits available on World Market

4

Dehydrated‐ and Dried‐Fruits sell on European Market

Dried Strawberry  Dried Tomato

Coconut chip

Banana chip Apple Chip

Dried Mango

(11)

Influence of Drying Air Temperature and Exposure Time on Colour  of Tomatoes

Ta 70°C  va 1.0 m/s 60 min

Ta 90°C va1.0 m/s 60 min

120 min 180 min

180 min 120 min

Products from Spray and freeze drying

Referensi

Dokumen terkait

Jenis kelamin peserta didik disajikan dengan informasi bahwa jenis kelamin sesuai Dukcapil (jenis kelamin yang diisikan dipadankan dengan jenis kelamin pada data NIK database

[r]

Pengorganisasian adalah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap

a) Decomposition, yaitu memecahkan persoalan utuh menjadi unsur- unsurnya, setelah persoalan tersebut dirumuskan secara baik. Unsur- unsur persoalan yang telah terpecahkan,

Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG menyediakan informasi berupa data dan peta spasial dari proyeksi perubahan parameter suhu dan curah hujan untuk seluruh wilayah Indonesia

Adapun instrument yang telah di teliti oleh penelitian Cooper dan Sawaf, pada suatu test yang digunakan dalam instrumen kecerdasan emosional untuk mengetahui suatu perasaan yang

Tujuan dasar penyusunan buku ini adalah agar para siswa mahir melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka, terampil dalam melakukan pengukuran (waktu, panjang dan

Adapun dari sub permasalah dapat disimpulkan sebagai berikut : (1)Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar