• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DAN DESAIN PERANGKAT LUNAK MATRIKS PENILAIAN BORANG PROGRAM STUDI SARJANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KONSEP DAN DESAIN PERANGKAT LUNAK MATRIKS PENILAIAN BORANG PROGRAM STUDI SARJANA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Himsya-Tech, Vol.8 No.1, Januari 2012 – ISSN 1907-2074

Page 1

KONSEP DAN DESAIN PERANGKAT LUNAK MATRIKS PENILAIAN BORANG PROGRAM STUDI SARJANA

Uky Yudatama

Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Magelang Jl. Mayjen Bambang Soegeng Km 5 Mertoyudan Magelang 56172

uky@scientist.com

Abstrak

Akreditasi merupakan suatu proses dan hasil. Sebagai proses, akreditasi merupakan suatu upaya BAN-PT untuk menilai dan menentukan status mutu program studi di perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Sebagai hasil, akreditasi merupakan status mutu perguruan tinggi yang diumumkan kepada masyarakat.

Proses penilaian borang akreditasi pada umumya dalam perhitungan masih menggunakan cara manual, sehingga memerlukan waktu yang lama disamping itu juga dapat dimungkinkan terjadi suatu kesalahan. Untuk itu sangat membantu apabila terdapat suatu perangkat lunak yang dapat melakukan proses perhitungan secara otomatis.

Pada makalah ini telah membahas suatu konsep dan desain tentang perangkat lunak sesuai dengan matriks penilaian borang program studi sarjana. Perangkat lunak ini nantinya dapat dipergunakan oleh programer sebagai bahan pertimbangan untuk membangun suatu perangkat lunak yang dapat membantu dalam penilaian borang program studi sarjana.

Kata kunci : Akreditasi, BAN PT, Programer, Perangkat Lunak

1. Pendahuluan

Sejalan dengan era globalisasi yang diiringi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semua organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Suksesnya organisasi tergantung pada tersediaanya informasi yang dibutuhkan dan bagaimana cara-cara pemenuhan kebutuhan informasi tersebut.

Pengolahan Data secara cepat dan tepat merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan. Tersediaanya informasi dan kemampuan dalam pengolahan data secara efektif dan efisien merupakan keperluan yang sangat penting dalam organisasi.

Konsep informasi memegang peranan penting dalam memahami dan berkomunikasi dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan komputer. Proses komunikasi sendiri merupakan penyampaian atau pengiriman informasi dari suatu sumber ke satu atau lebih tujuan. Untuk pengolahan data menjadi sebuah informasi, diperlukan program pembantu guna memudahkan pengguna mendapatkan informasi tersebut nantinya. Dan program pembantu pengolah data tersebut didukung dengan penggunaan komputer.

Akreditasi merupakan salah satu bentuk penilaian (evaluasi) mutu dan kelayakan institusi perguruan tinggi atau program studi yang dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar perguruan tinggi. Bentuk penilaian mutu eksternal yang lain adalah penilaian yang berkaitan dengan akuntabilitas, pemberian izin, pemberian lisensi oleh badan tertentu. Ada juga pengumpulan data oleh badan pemerintah bagi tujuan tertentu, dan survei untuk menentukan peringkat (ranking) perguruan tinggi.

(2)

Uky Yudatama – Konsep Dan Desain Perangkat Lunak Matriks Penilaian Borang Program Studi Sarjana

Berbeda dari bentuk penilaian mutu lainnya, akreditasi dilakukan oleh pakar sejawat dan mereka yang memahami hakekat pengelolaan program studi/perguruan tinggi sebagai Tim atau Kelompok Asesor. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada penilaian terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan nalar dan pertimbangan para pakar sejawat (judgments of informed experts). Bukti-bukti yang diperlukan termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh institusi perguruan tinggi yang akan diakreditasi yang diverifikasi melalui kunjungan para pakar sejawat ke tempat kedudukan perguruan tinggi.

Akreditasi merupakan suatu proses dan hasil. Sebagai proses, akreditasi merupakan suatu upaya BAN-PT untuk menilai dan menentukan status mutu program studi di perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Sebagai hasil, akreditasi merupakan status mutu perguruan tinggi yang diumumkan kepada masyarakat.

Proses penilaian borang akreditasi pada umumya dalam perhitungan masih menggunakan cara manual, sehingga memerlukan waktu yang lama disamping itu juga dapat dimungkinkan terjadi suatu kesalahan, maka diperlukan sekali suatu perangkat lunak yang dapat membantu melakukan proses perhitungan secara otomatis.

Untuk membuat perangkat lunak yang baik diperlukan suatu konsep dan desain yang baik pula, sehingga programer dengan mudah dapat menuangkan ke dalam bahasa pemrograman dengan mudah dan lancar.

Demikianlah dari uraian diatas maka sangatlah perlu dan penting untuk membuat konsep dan desain sebelum membangun suatu perangkat lunak yang dapat membantu dalam penilaian borang program studi sarjana.

2. Perumusan Masalah

Dari uraian pendahuluan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah: Bagaimana mengonsep dan mendesain perangkat lunak matrik penilaian borang program studi sarjana sesuai dengan standard dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) sehingga dapat membantu dan mempermudah seorang programer dalam membangun perangkat lunak ?

3. TUJUAN & MANFAAT PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian

Membuat konsep sekaligus membuat desain perangkat lunak matrik penilaian borang program studi sarjana sesuai dengan standard dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) sehingga dapat membantu dan mempermudah dalam pembuatan program untuk proses penilaian sebagai acuan program studi untuk mengukur kondisi sebelum dilakukan pingiriman borang.

3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari sistem informasi ini adalah :

a. Sebagai bahan masukan dan arahan programer untuk membuat perangkat lunak.

(3)

Himsya-Tech, Vol.8 No.1, Januari 2012 – ISSN 1907-2074

Page 3

b. Mengasah kemampuan dibidang desain aplikasi sistem informasi yang nantinya akan digunakan sebagai bekal keterampilan untuk mengajar.

c. Meningkatkan kemampuan berfikir secara analisis sebagai dasar untuk mengetahui dan menguasai ilmu pengetahuan yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi komputer saat ini.

4. Pembahasan

4.1 Pengertian Sistem, Informasi & Sistem Informasi

Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin, sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan (goal) tujuan yang sama.

Sedangkan menurut M.J Alexander di dalam buku Information System Analysis : Theory and Application, (Palo Alto, California : Science Research Associates, 1974, halaman 4) : Suatu sistem adalah suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran, atau akhir dari sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu ( Warren D Stalling Jr, 1981)

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1995 )

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data dan memiliki nilai tambah dari segi kualitas, informasi harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Lengkap, informasi dapat menyajikan gambaran dari suatu permasalahan atau suatu penyelesaian.

2. Tepat waktu, Informasi dapat disediakan pada waktu yang dibutuhkan 3. Relevan, informasi memiliki manfaat bagi pemakainya.

4. Akurat, informasi idealnya memiliki ketelitian yang tinggi dan bebas dari kesalahan- kesalahan.

Sedangkan Sistem Informasi menurut Robert A. Leitch adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

4.2. Pemodelan sistem

Geoffrey Gardon (1987) Mendefinisikan model sebagai kerangka utama sistem informasi, tentang sistem yang dikumpulkan untuk mempelajari sistem tersebut, karena tujuan mempelajari sistem akan menentukan informasi-informasi apa saja yang akan dikumpulkan dari sistem. Maka tidak hanya satu sistem saja yang dibuat untuk menggambarkan sebuah sistem. Hal ini mengakibatkan bahwa sistem yang sama dapat dihasilkan model yang berlainan oleh analis yang berbeda.

(4)

Uky Yudatama – Konsep Dan Desain Perangkat Lunak Matriks Penilaian Borang Program Studi Sarjana

Aspek yang menarik perhatian para analis pada sistem itu berbeda-beda juga, atau bisa saja terjadi bahwa analis yang sama akan membuat model yang berbeda untuk sistem yang sejenis karena pemahaman tentang sistem yang di amati berubah.

Berikut macam- macam model dalam pemodelan sistem, diantaranya adalah :

1. Model Matematis yaitu model yang mewakili sebuah sistem secara simbol matematis dalam bentuk rumus dan nilai (besaran).

2. Model Informasi yaitu model yang mewakili sebuah sistem dalam wujud grafik / tabel.

Model informasi mempunyai 3 kategori :

a. Objek didalamnya yang menghubungkan orang, alat, uang dan gedung.

b. Hubungan yang menguraikan kaitan antara objek misalnya ( orang berhubungan dengan alat ) c. Operasi yang menjelaskan tugas dan pekerjaan yang di lakukan objek.

4.3. Akreditasi Program Studi Sarjana

Borang Akreditasi PS merupakan alat atau instrumen untuk mengumpulkan informasi mengenai kinerja PS pada perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi kedinasan, perguruan tinggi keagamaan, dan perguruan tinggi swasta dalam rangka pengendalian mutu semua perguruan tinggi di Indonesia.

Borang akreditasi terdiri atas seperangkat pertanyaan yang sebagian berupa pertanyaan tertutup, dan sebagian lagi berupa pertanyaan terbuka. Sesuai dengan petunjuk pada setiap butir pertanyaan, maka sebagian dari pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab dengan menuliskan jawabannya pada tempat yang disediakan dalam borang akreditasi, sebagian lagi memerlukan lembaran tersendiri.

Borang akreditasi ini terdiri dari dua bagian yaitu borang program studi yang diisi oleh PS yang diakreditasi dan portofolio yang diisi oleh fakultas atau sekolah tinggi yang mengelola PS tersebut. Untuk proses akreditasi PS-PS yang berada dalam satu fakultas/sekolah tinggi, pihak Fakultas/Sekolah Tinggi hanya perlu membuat satu versi isian portofolio Fakultas/Sekolah Tinggi.

Dalam pertanyaan tertentu diminta lampiran untuk melengkapi informasi yang berkaitan dengan jawaban terhadap pertanyaan yang bersangkutan. Lampiran diberikan dalam bentuk buku yang terpisah dari borang akreditasi. Setiap lampiran didahului oleh lembar halaman dengan warna berbeda yang berisi nomor lampiran dan judulnya. Lampiran-lampiran tersebut merupakan komponen yang dijadikan bahan kelengkapan bagi program studi dan sebagai bukti.

Informasi yang diperoleh dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam borang akreditasi itu digunakan untuk dua tujuan pokok, yaitu untuk:

1. menilai kinerja akademik dan administratif PS, dan

2. menemukan dimensi-dimensi kinerja PS yang memerlukan perbaikan atau pembinaan.

Pertanyaan yang dituangkan dalam borang akreditasi disusun berdasarkan sembilan dimensi mutu yang menunjukkan mutu suatu PS. Kesembilan dimensi mutu tersebut adalah:

1. kelayakan (appropriateness), 2. kecukupan (adequacy),

(5)

Himsya-Tech, Vol.8 No.1, Januari 2012 – ISSN 1907-2074

Page 5

3. relevansi (relevancy),

4. suasana akademik (academic atmosphere), 5. efisiensi (efficiency),

6. keberlanjutan (sustainability), 7. selektivitas (selectivity), 8. produktivitas (productivity), dan 9. efektivitas (effectiveness).

Kesembilan dimensi ini menunjukkan mutu komprehensif dari suatu penyelenggaraan program untuk menghasilkan keluaran yang bermutu tinggi, sesuai dengan bidang ilmu masing-masing. Hubungan kesembilan dimensi tersebut mewujudkan prinsip RAISE++ (Relevance, Academic Atmosphere, Institutional Commitment, Sustainability, Efficiency, Leadership, and Equity), adalah sebagai berikut:

a) Kelayakan (appropriateness) merupakan tingkat ketepatan unsur masukan, proses, keluaran, maupun tujuan program ditinjau dari ukuran ideal secara normatif.

b) Kecukupan (adequacy) menunjukkan tingkat ketercapaian persyaratan ambang yang diperlukan untuk penyelenggaraan suatu program.

c) Relevansi/kesesuaian (relevancy) merupakan tingkat keterkaitan tujuan maupun hasil/keluaran program pendidikan dengan kebutuhan masyarakat di lingkungannya maupun secara global.

d) Suasana akademik (academic atmosphere) merujuk pada iklim yang mendukung interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.

e) Efisiensi (efficiency) merujuk pada tingkat pemanfaatan masukan (sumberdaya) yang digunakan untuk proses pembelajaran.

f) Keberlanjutan (sustainability) menggambarkan keberlangsungan penyelenggaraan program yang mencakup ketersediaan masukan, aktivitas pembelajaran, maupun pencapaian hasil yang optimal.

g) Selektivitas (selectivity) menunjukkan bagaimana penyelenggara program memilih unsur masukan, aktivitas proses pembelajaran, maupun penentuan prioritas hasil/keluaran berdasarkan pertimbangan kemampuan/kapasitas yang dimiliki.

h) Produktivitas (productivity) menunjukkan tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan dalam memanfaatkan masukan.

i) Efektivitas (effectiveness) adalah tingkat ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan yang diukur dari hasil/keluaran program.

Untuk penilaian kelayakan program dan atau satuan pendidikan tinggi, digunakan standar akreditasi sebagai berikut:

1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian

2. Tata pamong, kepemimpinan, system pengelolaan dan penjaminan mutu 3. Mahasiswa dan lulusan

(6)

Uky Yudatama – Konsep Dan Desain Perangkat Lunak Matriks Penilaian Borang Program Studi Sarjana 4. Sumber daya manusia

5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi

7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama

5. METODOLOGI PENELITIAN

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan Asesor BAN-PT dan Biro Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Magelang serta Ketua Program Studi yang ada dilingkungan Universitas Muhammadiyah Magelang. Analisis sistem ditujukan untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat dipahami keadaan sistem yang ada, analisis ini biasanya menggunakan diagram alir dokumen. Aliran dokumen dari satu bagian ke bagian lain dapat terlihat dengan jelas, begitu juga adanya penyimpan data, yang dilakukan secara manual. Analisis dilakukan juga pada proses Penilaian Borang Program Studi Sarjana yang biasa dilakukan. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk merancang sistem informasi yang diperlukan.

5.1. Perancangan Sistem

Permasalahan yang telah dirumuskan serta dikembangkan selanjutnya akan dibuat kedalam bentuk program sesuai dengan analisis dan desain yang akan ditampilkan.

Gambar 5.1. Desain Inputan Isian Borang Program Studi sarjana

(7)

Himsya-Tech, Vol.8 No.1, Januari 2012 – ISSN 1907-2074

Page 7

Gambar 5.2. Desain Total Nilai Isian Borang Program Studi Sarjana

6. Simpulan :

1. Untuk membuat perangkat lunak yang baik diperlukan suatu konsep dan desain yang baik pula, sehingga programer dengan mudah dapat menuangkan ke dalam bahasa pemrograman dengan mudah dan lancar.

Demikianlah dari uraian diatas maka sangatlah perlu dan penting untuk membuat konsep dan desain sebelum membangun suatu perangkat lunak yang dapat membantu dalam penilaian borang program studi sarjana.

2. Konsep dan Desain Perangkat lunak matrik penilaian borang program studi sarjana sesuai dengan standard dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) apabila direalisasikan akan dapat membantu dan mempermudah dalam proses penilaian serta dapat digunakan pula sebagai acuan program studi untuk mengukur kondisi sebelum dilakukan pingiriman borang.

(8)

Uky Yudatama – Konsep Dan Desain Perangkat Lunak Matriks Penilaian Borang Program Studi Sarjana Daftar Pustaka :

[1] Marzuki, 1998, Metodologi Penelitian, Penerbit Airlangga, Surabaya [2] Fathansyah, 2002, Basis Data, Penerbit Informatika, Bandung.

[3] Hadi Soetopo, Ariesto, 2002, Analisis dan Desain Berorientasi Objek, J & J Learning.

[4] Harianto Kristanto,2004, Konsep Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta.

[5] Jogiyanto,2002, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

[6] Jogiyanto,1997, Sistem Informasi Berbasis Komputer, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

[7] Palo Alto,1974, Information System Analysis : Theory and Application, Science Research Associates, California [8] www.dikti.org

[9] www.kopertis6.or.id/

[10] Buku Panduan Pengisian Borang dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

Gambar

Gambar 5.1. Desain Inputan Isian Borang       Program Studi sarjana
Gambar 5.2. Desain Total  Nilai Isian Borang          Program Studi Sarjana

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis sebaran ancaman gelombang ekstrim dan abrasi dengan menampilkan semua parameter, maka wilayah sempadan pantai di Pulau Kemujan, Pulau Karimunjawa,

Dari latar belakang di atas, penulis melihat bahwa kajian mengenai potensi kulit buah naga sebagai bahan baku pengolahan nata masih sangat minim, sehingga perlu dilakukan

Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan (lihat gambar 4.15), koordinasi antara MCCB 400 A dengan sekring 8 A tipe K, sudah memenuhi standar pengaman trafo, tetapi jika

Dengan demikian, salah satu solusi untuk mencapai tingkatan perkembangan aspek bahasa anak usia empat sampai lima tahun dalam kegiatan mengenal simbol huruf pada

Dalam Naskah Lontar Kramapura disebutkan beberapa prilaku orang yang tidak diperbolehkan dilakukan di Pura seperti orang yang berpura-pura kerauhan mengaku- ngaku dirinya

Komplek dengan daerah triangular yang titik-titik sudutnya adalah P bersama dengan sepasang titik sudut berurutan dari daerah segibanyak konvek R disebut

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk memiliki secara melawan

(2011) melakukan pendeteksian lahan sawah (1 kali panen, 2 kali panen, dan 3 kali panen) dan objek non sawah dengan menggunakan fenologi NDVI secara runtun waktu