5.1. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 3 (tiga) bulan kalender atau 90 (Sembilan puluh) hari kerja. Pekerjaan akan dimulai selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Tabel 5.1. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
No Uraian Kegiatan BULAN I BULAN II BULAN III 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I PERSIAPAN
Penerbitan SPMK
Penyiapan Metode dan Rencana Kerja
Koordinasi dg Pokja dan Survey Pendahuluan (data/informasi eksisting program
pelaksanaan
Pengumpulan Laporan Pendahuluan
II SOSIALISASI DAN KOORDINASI
Persiapan Sosialisasi
Sosialisasi dan Koordinnasi dengan pemilik
Bangunan
III IDENTIFIKASI POTENSI DAN MASALAH
Persiapan Perangkat Pengumpulan Data
Survey Primer dan Sekunder
Pengolahan Data
Pengumpulan Laporan Antara
IV PEMANTAPAN RENCANA
Persiapan Ekspose
Ekspos Draft Final
Penyusunan Laporan Final
Pengumpulan Laporan Final
Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010.
5.2. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dipersyaratkan dalam penugasan ini seluruhnya adalah tenaga ahli domestik, sebagai berikut :
1. TA Arsitek Team Leader.
2. TA Sipil
3. TA Mekanikal/ Elektrikal 4. TA Teknik Lingkungan
Untuk persyaratan dan kualifikasi seluruh tenaga ahli / anggota tim adalah minimal 5 (lima) tahun dari pengalaman profesionalnya dan seorang yang minimal lulus S1 dengan bidang / latar belakang pendidikan yang relevan / sesuai dengan proposed position / usulan jabatan. Tenaga ahli yang dibutuhkan diharapkan memiliki sertifikat keahlian sesuai dengan bidangnya yang dapat ditunjukkan dengan SKA / SKT atau sertifikat (workshop,seminar,training) lainnya yang berlaku yang dikeluarkan dari asosiasi serta dapat menunjukkan NPWP dan laporan pajaknya.
5.3. TUGAS – TUGAS TENAGA AHLI
Tugas-tugas tenaga ahli yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung Kota Semarang adalah sebagai berikut:
1. Ahli Arsitektur (Team Leader)
a. Memimpin tim ahli dalam penyusunan rencana kerja, Disain Riset dan Metodologi Survei.
Team Leader bertugas sebagai coordinator di dalam pemeriksaan keandalan bangunan gedung yang mampu menguasai masalah peraturan bangunan gedung serta memahami masalah perencanann dan perawatan bangunan gedung. Tim Leader dituntut untuk mengetahui dan memahamai peraturan terkait bangunan gedung (UUBG , PPBG, Kepmen/Permen , SNI , Perda BG , dan Standart internasional terkait bangunan gedung). Dikarenakan team leader adalah seorang ahli arsitektur maka dituntut mengetahui dan memahami peraturan terkait bangunan (UUBG , PPBG , Kepmen/Permen , SNI , Perda BG , dan Standart internasional terkait bangunan gedung) , serta memahami masalah perencanaan , pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung sehingga dapat menyusun dan memberikan masukan di dalam bentek ini
Selain tugas substansial tersebut, team leader memiliki tugas fungsional sbb:
a. Mengorganisasi dan mengendalikan organisasi pelaksanaan pekerjaan supaya optimal baik secara struktrural maupun fungsional.
b. Menetapkan framework penyelesaian pekerjaan agar dipahami dan digunakan sebagai pedoman pengerjaan di lapangan.
c. Mengkoordinasikan mekanisme pelaksanaan pekerjaan sehari-hari dengan pemimpin proyek.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan proyek dengan berbagai pihak yang terkait terhadap semua hal yang berhubungan dengan kelancaran pekerjaan.
e. Mengkoordinasikan hubungan kerja internal organisasi proyek sesuai dengan job description masing-masing tenaga ahli.
2. Ahli Sipil
Tenaga Ahli Sipil merupakan ahli bidang struktur yang berhubungan dengan keandalan bangunan gedung serta mengetahui dan memahami peraturan terkait bangunan gedung beserta standart – standartnya. TA Sipil dituntut paham terhadap masalah perencanaan , pemeliharaan , dan perawatan bangunan gedung terkait upaya bentek ini sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.
3. Ahli Mekanikal / Elektrikal
Tenaga Ahli Mekanikal dituntut menguasai bidang mekanikal terkait masalah perencanaan , pemeliharaan , dan perawatan bangunan gedung serta upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran dari sudut pandang utilitas serta mengerti dan memahami peraturan terkait bangunan gedung beserta standart – standartnya. Tenaga ahli ini hendaknya dapat memberikan masukan terkait mekanikal dalam pada bangunan gedung dan lingkungannya.
4. Ahli Lingkungan
Tenaga ahli Lingkungan dituntut untuk menguasai bidang air limbah, persampahan , dan drainase lingkungan terkait masalah perencanaan , pemeliharaan , dan perawatan bangunan gedung serta upaya pengolahan ketiga hal tersebut dari sudut pandang utilitas serta mengerti dan memahami peraturan terkait bangunan gedung beserta standart – standartnya. Tenaga ahli ini hendaknya dapat memberikan masukan terkait utilitas air limbah ,persampahan, drainase, dan hubungan dengan lingkungan bangunan gedung.
5.4. KEBUTUHAN PENDUKUNG TENAGA AHLI 1. Surveyor
Surveyor ini difungsikan sebagai pembantu tenaga ahli. Kebutuhan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan , dalam hal ini beberapa surveyor yang dilibatkan meliputi surveyor : Arsitektur , Sipil , Mekanikal , Elektrikal , dan Lingkungan.
Semua surveyor dalam pelaksanaan pemeriksaan keandalan bangunan gedung dilapangan dituntut untuk mengetahui dan memahami peraturan terkait bangunan (UUBG , PPBG , Kepmen/Permen , SNI , Perda BG , dan Standart internasional terkait bangunan gedung) ,adapun untuk surveyor lingkungan selain hal tersebut , juga dituntut untuk menguasai bidang air limbah , persampahan , drainase lingkungan terakit masalah perencanaan , pemeliharaan dan perawatan utilitas bangunan.
2. Operator Komputer
Operator Komputer adalah lulusan D3 dibidang komputer yang berpengalaman dalam bidang pengoperasian maupun pengolahan data selama 2 (dua) tahun.
Tugas dan tanggung jawab operator adalah :
a. Menyelesaikan pekerjaan pengetikan, editing dan pekerjaan computer lainya pada pemeriksaan keandalan.
b. Bertanggungjawab secara profesional terhadap materi yang dihasikan dalam bidang pekerjaan komputer.
3. Administrasi
Menangani pekerjaan-pekerjaan administrasi yang berkaitan dengan proyek ini.
5.5. ORGANISASI PELAKSANAAN PROYEK
Konsultan akan membentuk suatu struktur Tim Pelaksanaan Pekerjaan berdasar penugasan personil di atas. Organisasi proyek terdiri dari tenaga profesional dan tenaga penunjang. Seluruh profesional staff dibawah koordinasi dari Team Leader. Para profesional staff membuat persiapan teknis, metodologi riset, pengumpulan data dan informasi, pengolahan data dan informasi, penyusunan hasil analisis, penarikan kesimpulan dan
dipergunakan, applicable dan operable, serta penyusunan laporan dan ekspose / pembahasan. Berikut sejumlah diskusi dan konsultasi juga bagian dari tanggung jawabnya, serta penyelenggaraan lokakarya. Kesemuanya dilaporkan kepada Ketua Tim / Team Leader yang bertanggung jawab atas kualitas substansi secara menyeluruh. Sedangkan untuk menunjang kelancaran tugasnya, maka Team Leader dibantu oleh tenaga penunjang.
Secara struktur tim dapat dilihat pada bagan organisasi proyek.
Gbr. 5.1. Diagram struktur organisasi kegiatan pemeriksaan keandalan bagunan gedung kota Semarang
5.6. MEKANISME PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam melaksanakan pekerjaannya Konsultan mendapatkan arahan materi teknis dari Tim Teknis, serta mendapatkan masukan dari stakeholders dan forum lokakarya / uji coba. Sedangkan dengan Pemimpin Proyek, secara tim diwakili oleh Team Leader yang akan mempertanggung jawabkan hal-hal
DIAGRAM
STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN
PEMERIKSAAN KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG KOTA SEMARANG
Keterangan:
= garis koordinasi = garis konsultatif = garis batas
Pemilik dan Pemberi Tugas Perusahaan Pelaksana Pekerjaan
Pelaksana Pekerjaan
yang dicakup dalam Dokumen Kontrak, baik secara administrasi proyek maupun substansi / bahan-bahan yang berhubungan dengan proyek.
5.7. MATRIKS TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Berdasar penugasan personil dan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dapat dibuat suatu matriks tentang tugas dan tanggung jawab. Seberapa besar tanggung jawab yang dibebankan kepada seluruh tenaga ahli yang terlibat dapat dilihat pada tabel tentang matriks tugas dan tanggung jawab.
Tabel 5.2. Tugas dan tanggung jawab personil
No Tenaga Ahli BULAN I BULAN II BULAN III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TENAGA UTAMA
1 Team Leader (Ahli Arsitektur)
2 Ahli Sipil
3 Ahli Mekanikal Elektrikal
4 Ahli Lingkungan
TENAGA PENUNJANG
1 Surveyor ( Arsitektur, Sipil ,ME )
2 Suveyor Lingkungan
3 Operator Komputer
4 Administrasi
5.8. PELAPORAN HASIL PEKERJAAN DAN PEMBAHASAN 5.8.1. Pelaporan Hasil Pekerjaan
Dalam menyusun setiap tahapan laporan, konsultan wajib mengadakan koordinasi dengan Dinas Tata Kota Dan Perumahan Kota Semarang, swasta, Masyarakat serta instansi dan pihak-pihak lain yang terkait. Setiap tahapan laporan wajib diketahui oleh Dinas Tata Kota Dan Perumahan Kota Semarang dengan jalan mengadakan pemaparan / presentasi dan diskusi di Dinas Tata Kota Dan Perumahan Kota Semarang.
Produk laporan terdiri dari 3 (tiga) tahapan produk laporan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan berisikan :
a. Pendalaman Kerangka Acuan Kerja , pemahaman Latar Belakang perlunya kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung.
b. Perumusan masalah secara umum dan pembuatan alur pikir kegiatan PemeriksaanKeandalan Bangunan Gedung.
c. Penetapan metode dan pendekatan kajian, penyusunan kerangka pencapaian sasaran , jadwal waktu , pengerahan tenaga teknis / ahli yang terlibat.
d. SK penetapan bangunan gedung sebagai obyek Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung.
e. Persiapan Survei.
f. Penyiapan model teknis ( system dan form – form ) Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung.
g. Identifikasi hasil studi literature/ peraturan perundangan yang terkait.
Laporan Pendahuluan ini diserahkan selambat-lambatnya 20 (tiga puluh) hari kerja setelah terbitnya Surat Perintah Melakukan Pekerjaan (SPMK).
Laporan ini digandakan sebanyak 10 (sepuluh) buku dengan format A4.
Diskusi Laporan Pendahuluan diselenggarakan di Dinas Tata Kota Dan Perumahan Kota Semarang.
2. Laporan Antara (Interim Repor) berisikan :
a. Identifikasi permasalahan penyelenggaraan bangunan gedung dari daerah.
b. Penyusunan subtansi pemeriksaaan keandalan bangunan gedung berdasarkan kerangka yang telah disepakati.
c. Pelaksanaan pemeriksaan dan pengumpulan data dilapangan.
d. Hasil kajian terhadap proses pemeriksaan yang telah dilakukan.
Laporan Antara diserahkan selambat-lambatnya 40 (empat puluh) hari kerja setelahLaporan Pendahuluan. Laporan ini digandakan sebanyak 10 (sepuluh) buku. Pemaparan / presentasi dan diskusi Laporan Antara diselengarakan di Dinas Tata Kota dan Perumahan Semarang.
3. Laporan Akhir (Final Report) dan Executive Summary
Laporan akhir ini berisi seluruh output pekerjaan yang sudah direvisi melalui hasil pemaparan dan diskusi yang sudah final / disepakati dan ditambah dengan :
a. Kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan.
b. Rekomendasi langkah penanganan bangunan gedung yaitu bangunan gedung tersebut apakah dilakukan perawatan , perbaiakan , perkuatan , dan sebagainya untuk mencapai kondisi prima atau andal.
Laporan Final Report diserahkan selambat-lambatnya 30 ( tiga puluh) hari kerja setelah Laporan Antara. Laporan ini digandakan sebanyak 20 ( dua puluh) buku dengan format A4.
Dalam Laporan Akhir ini juga dilengkapi dengan materi pendukung yaitu : Album Gambar dengan format A3 , dalam bentuk Compact Disc.
5.8.2. Pembahasan Pelaporan
Pembahasan laporan pekerjaan meliputi :
1. Laporan Pendahuluan, yang direncanakan 1 (satu) minggu setelah diterimanya Dokumen Pendahuluan dan diadakan di Dinas Tata Kota dan Perumahan Semarang (Group Discussion).
2. Laporan Antara, direncanakan 1 (satu) minggu setelah Dokumen Antara diterima, juga diadakan di Dinas Tata Kota dan Perumahan Semarang.
3. Laporan Akhir, direncanakan 1 (satu) minggu setelah Dokumen Laporan Akhir diterima. Dan diadakan di Dinas Tata Kota dan Perumahan Semarang.