• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p JTRESDA. Journal homepage:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p JTRESDA. Journal homepage:"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Journal homepage: https://jtresda.ub.ac.id/

*Penulis korespendensi: anasrulsp@student.ub.ac.id

Studi Penjadwalan Pelaksanaan Proyek Rehabilitasi Bangunan Pelimpah (Spillway) Bendungan Pacal Kec. Temayang, Kab.

Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Menggunakan Microsoft Project Manager 2016

Anasrul Septian Prayogi1*, Suwanto Marsudi 1, Heri Suprijanto 1

1 Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Jalan MT. Haryono No. 167, Malang, 65145, INDONESIA

*Korespondensi Email: anasrulsp@student.ub.ac.id

Abstract: A project called success when viewed from an economic perspective, the project is carried out effectively and efficiently. In other word the project is avoided from all kinds of expenses that are not excluded, so that the planned benefits can be achieved. To achieve the results of a construction project that is efficient in terms of cost, time, and labor, the writer applies the Microsoft Project Manager 2013 program to help plan, manage, and schedule which strongly supports the project administration process. This study discusses scheduling and financing use 3 alternatives which include analysis of machine productivity, duration of the project, the resources requirement, analysis of labor unit prices, draft budgetary costs, and curve plans s taking into account the implementation of the work order and material requirements of scheduling Microsoft Project Manager 2016 that produces a network in the form of a giant chart. The purpose of this final assignment is to find out which alternative is the most efficient in terms of time and cost to accelerate the duration of the project. The three alternatives provide different analysis and results which are certainly different in terms of time and cost with alternative 1 (16 months, total project costs of Rp. 116.195.725.172,89), alternative 2 (14 months, total project costs of Rp. 114.977.966.202,28), and alternative 3 additions of heavy equipment (10 months, total project costs of Rp.

120.742.705.287,18). In terms of time and cost and the weaknesses of the three alternatives, it can be concluded that the addition of heavy equipment is an alternative that is considered efficient for implementation.

Keywords: Financing, Heavy Equipment, Labor, Microsoft Project 2016, Scheduling

(2)

326

Abstrak: Suatu proyek dikatakan berhasil dengan baik apabila ditinjau dari segi ekonomis, proyek tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Dengan kata lain proyek terhindar dari segala macam pengeluaran biaya yang tidak diingginkan, sehingga keuntungan yang sudah direncanakan dapat tercapai. Untuk mencapai hasil proyek konstruksi yang efisien dari segi biaya, waktu, dan tenaga kerja maka penulis menerapkan program Microsoft Project Manager 2016 untuk membantu perencanaan, pengelolaan, dan penjadwalaan yang sangat mendukung proses administrasi proyek. Pada studi ini membahas tentang penjadwalan dan pembiayaan menggunakan 3 alternatif yang mencakup analisa produktifitas alat berat, durasi proyek, kebutuhan jumlah sumber daya tenaga kerja, analisa harga satuan pekerja, rancangan anggaran biaya, dan rencana kurva s dengan memperhatikan urutan pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan material dari penjadwalan Microsoft Project Manager 2016 yang menghasilkan jaringan kerja berupa giant chart. Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui alternatif mana yang paling efisien ditinjau dari segi waktu dan biaya untuk percepatan durasi proyek. Ketiga alternatif memberikan perbedaan analisa dan hasil yang tentunya berbeda dari segi waktu dan biaya, dengan alternatif 1 (16 bulan, biaya total proyek Rp. 116.195.725.172,89), alternatif 2 penambahan alat berat (14 bulan, biaya total proyek Rp. 114.977.966.202,28) dan alternatif 3 penambahan jam kerja (10 bulan, biaya total proyek 120.742.705.287,18) Ditinjau dari segi waktu dan biaya serta kelemahan dari ketiga alternatif, maka dapat disimpulkan bahwa penambahan alat berat adalah alternative yang dianggap efisien untuk pelaksanaan.

Kata Kunci: Alat Berat, Microsoft Project 2016, Penjadwalan, Pembiayaan, Tenaga Kerja

1. Pendahuluan

Pelaksanaan kegiatan proyek dapat diiartikan untuk kegiatan sementara yang terjadi menggunakan sumber daya untuk menghasilkan produk dalam waktu yang terbatas dengan standar waktu dan mutu yang telah ditentukan [1]. Untuk itu dibutuhkan manajemen proyek untuk dapat mengendalikan untuk mengendalikan baik dari perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan perawatan [2].

Dalam kaitan dengan keamanan bendungan, mempertimbangkan kapasitas yang hanya 50 persen dari kapasitas semula, maka hal yang perlu untuk dikaji adalah kapasitas dari bangunan pelimpah bendungan dalam mengalirkan debit banjir yang terjadi. Mempertimbangkan keamanan bendungan, maka untuk mengantisipasi kapasitas bangunan pelimpah bendungan Pacal yang terbatas saat terjadi banjir maksimum maka perlu dipertimbangkan adanya pelimpah (spillway) yang berfungsi melimpaskan air pada saat banjir dimana bangunan pelimpah eksisting sudah tidak dapat menampung lagi.

Berdasarkan Proyek Bendungan Pacal Ini adalah proyek yang sangat kompleks dalam hal sumber daya yang digunakan dan jenis pekerjaannya. Oleh karena itu, berbagai kendala dapat

(3)

327 muncul dalam pelaksanaannya. Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah penggunaan program Microsoft Project Manager 2016 supaya mengatasi ketergantungan antar aktivitas yang mengikutkan banyak faktor pendukung. Tentunya juga diperlukan pengelolaan, penataan dan pengendalian yang tepat dengan tetap memperlihatkan waktu dan kualitas pada pekerjaan tersebut.

2. Bahan dan Metode 2.1. Bahan

Bendungan Pacal dibangun di Kali Pacal yang terletak di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Letak geografis Bendungan Pacal terletak pada 111° 52’ 14,75” BT dan 7° 21’ 44,75” LS.

Gambar 1. Peta Lokasi Bendungan Pacal

(4)

328

Gambar 2. Denah dan Potongan Memanjang Pelimpah 2.2. Metode

Metode adalah proses atau metode sistematis yang secara efektif mencapai tujuan tertentu, biasanya dalam urutan langkah yang teratur. Adapun langkah – langkah dalam pengerjaan studi ini yaitu:

(5)

329 Gambar 3. Bagan Alir Penelitian

(6)

330

2.3. Persamaan A. Excavator

Produktifitas excavator dapat dihitung menggunakan rumus: [6]

𝑄 = 𝑞 ×3600

𝐶𝑚 × 𝐸 Pers. 1 dengan:

Q = Produktifitas tiap jam (m3/jam : yd3/jam) q = Produksiiitiap siklus excavator (m3, Cu.Yd) Cm = Durasi siklus Excavato (detik)

E = Efisiensitas Pekerjaan B. Dump Truck

Produktifitas Dump Truck dapat dihitung menggunakan rumus: [6]

𝑃 = 𝐶 × 60

𝐶𝑚𝑡× 𝐸𝑡 Pers. 2 dengan:

P = Produktifitas per jam (m3/jam ; yd3/jam) Cm = Durasi siklus dump truck (detik)

E = Efisiensitas Pekerjaan

C = Produktifitaswtiapusiklus (m3, Cu.Yd) C. Bulldozer

Produktifitasi bulldozer dalam megangkut dan mendorong muatan dirumuskan sebagai berikut: [8]

𝑄 = 𝑞 x 3600

Cm 𝑥 𝑒 𝑥 𝐸 Pers. 3 dengan:

Q = Produktifitas tiap jam (m3/jam : yd3/jam) q = Produktifitas dalam siklus (m3, Cu.Yd) Cm = Durasi siklus bulldozer (detik)

e = Grade factor

E = Efisiensitas Pekerjaan D. Wheel Loader

Alat muat yang mengerjakan pekerjaan yang sama secara berkala, dihitung menggunakan persamaan: [8]

𝑄 =𝑞𝑥60𝑥𝐸

𝐶𝑚 Pers. 4

(7)

331 dengan:

Q = Produktifitas per jam (m3/jam : yd3/jam) Q = Produktifitasuper siklus (m3, Cu.Yd) Cm = Durasi siklus wheel loade (detik) E = Efisiensitas Pekerjaan

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Alat Berat

Analisa produktivitas alat berat untuk kapasitas produksi yang digunakan pada pelaksanaan proyek berperan besar untuk kemajuan pekerjaan atau penurunan kemajuan [3].

Dalam penelitian ini hanya alat dasar yang bisa dihitung berdasarkan produktivitas.

Tabel 1: Rekapitulasi Jumlah Alat Berat

Jenis Alat Berat

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 16 bulan 14 bulan 10 bulan (8jam/hari) (8jam/hari) (11jam/hari)

Concrete Batching Plant 21 29 15

Concrete pump 11 13 11

Concrete Vibrator 19 26 13

Water tank truck 11 14 12

Water pump 11 14 12

Agitator truck 53 79 38

excavator 4 1 1

dump truck 9 15 7

wheel loader 8 14 6

Tripod tinggi 7 m 8 10 2

Alat pancang + Hammer 1,0 ton 8 10 2

Concrete Mixer 31 31 22

Vibrator roller 1 1 1

bulldozer 2 1 1

Jumlah 173 232 124

3.2. Durasi

Durasi menjadi bagian penting dalam pengevaluasian proyek [4]. Aspek yang terliat berupa beban kerja dan pengaruh produktivitas alat berat per jam, serta jumlah alat berat yang digunakan dalam satu hari kerja. Alternatif 1 (16 bulan), alternatif 2 (14 bulan), dan alternatif 3 (10 bulan).

(8)

332

3.3. Analisa Kebutuhan SDM

Sumber Daya Manusia yang dimaksud sini adalah tenaga kerja, yang terlibat langsung dalam pekerjaan fisik proyek. [10] Analisa ini dilakukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya harian dan hasil perhitungan penggunaan sumber daya, kita dapat menganalisis peningkatan dalam menggunakan sumber daya selama kegiatan pelaksanaan proyek [6]. Jika tedapat peninggkatan dalam penggunaan sumber daya, hal itu bisa diprediksi menggunakan leveling, diharapkan selama pelaksanaan proyek, kebutuhan sumber daya tidak terdapat perubahan signifikan

3.4. Analisa Harga Satuan Pekerja

Jika angka yang mewakili total beban kerja tidak dapat ditentukan, tetapi biaya per unit sudah dihitung, maka estimasi pekerjaan didasarkan pada harga satuan. [10] Harga satuan merupakan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya biaya, dalam memperoleh besaran harga satuan maka dilakukan perkalian antar gaji pekerjaan dan koefisien kerja itu sendiri untuk mendapatkan koefisien kerja dan gaji pekerjaan dari HSP [7]. (Harga Satuan Pekerja)

3.5. Analisa Perubahan Sumber Daya Tenaga Kerja setelah Dipercepat

Sejak di mulainya rencana kerja hingga penambahan waktu, jumlah0pelaksana pekerjaan telah berubah [8]. Garis besarnya adalah total pekerja meningkat jika adanya penambahan jam kerja. alternatif 1 menjadi acuan alternatif 2 dan selanjutnya alternati 3.

Pada alternatif 2 penambahan sumber daya yang menyebabkan mempersingkat waktu dari 16 bulan ke 14 bulan. Sedangkan pada alternatif 3 dilakukan penambahan jam kerja (lembur)

Tabel 2: Perbandingan Tenaga Kerja Waktu Normal dengan Waktu yang Dipercepat Uraian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Waktu Pelaksanaan 16 Bulan 14 Bulan 10 Bulan

Tenaga Kerja 994 Orang 1,221 Orang 756 Orang

Rata -Rata Orang Perbulan 62 87 76

3.6. Rencana Anggaran Biaya

Hitung upah dan biaya material yang diperlukan dalam total biaya proyek, serta berbagai alternatif, yang kemudian dapat dievaluasi dengan harga nominal paling efektif dengan mengalikan jumlah setiap pekerjaan dengan total harga pekerjaan [9]. Harga satuan, sehingga anda dapat mengetahui total anggaran)proyek.

Biaya normal proyek diperkirakan Rp.119.023,893,344.40, di mana digunakan tiga metode analisis percepatan. Berikut hasil analisis ketiga metode tersebut.:

(9)

333 Tabel 3: Rekapitulasi Biaya dan Waktu

Uraian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Waktu 16 Bulan 14 Bulan 10 Bulan

Biaya Rp. 115.879.060.344,62 Rp. 114.700.988.012,01 Rp. 120.645.017.179,08 4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dari rencana Microsoft Project Manager berikut dengan perhitungan manual jaringan proyek perbaikan Pacal Dam Spilleway diperoleh kesimpulan:

Berdasarkan data konrak Proyek Rehabilitasi Spillway Bendungan Pacal dengan jumlah biaya Rp 119.023.893.344,40. MicrosoftWProject Manager menunjukkan terdapat perbedaan dari 3 alternatif berbeda dengan kontrak penjadwalan yang dijadikan sebagai acuan. Ketiga alternative menunjukkan perbedaan padaadurasi yaitu pada alternatif 1 ( 16 bulan), alternatif 2 (14 bulan), dan alternatif 3 (10 bulan)

Pada alternatif 1 Durasi 16 bulan dengan jumlah alat berat sebanyak 173 buah, jumlah tenaga kerja sebanyak 994 orang, dengan total biaya proyek sebesar Rp. 116.195.725.172,89 dengan beda biaya dengan data kontrak lebih murah Rp3.144.832.999,78. Alternatif 2 Durasi 14 bulana jumlah alat berat sebanyak 232 buah, jumlah tenaga kerja sebanyak 1221 orang, dengan biaya total proyek sebesar Rp. 114.977.966.202,28 dengan beda biaya dengan data kontrak lebih murah Rp 4.322.905.332,39. Alternatif 3 Durasi 10 bulan, jumlah alatrberat sebanyak 124 buah, jumlah tenaga kerja sebanyak 756 orang, dengan biaya total proyek sebesar 120.742.705.287,18 dengan beda biaya dengan data kontrak lebih mahal Rp1.621.123.834,68

Hasil perhitungan dan penjadwalanNpekerjaanndari 3 alternatif yang dilakukan percepatan durasi pada Proyek Rehabilitasi Spillway Bendungan Pacal diketahui, semakin dipercepat durasi pekerjaan proyek, maka jumlah sumber daya tenaga yang dibutuhkan juga semakin meningkat. Dengan demikian alternatif 2 dengan durasi pekerjaan 14 bulan dinilai paling efisien dengan pertambahan jumlah alat berat dan juga jjumlah tenaga kerja yang dibutuhin dengan jumlah 232 alatAdan 1221 pekerjaddan total anggaran proyek Rp. 114.977.966.202,28.

Daftar Pustaka

[1] Badri Sofwan. (1997). Dasar-dasar Network Planning (Dasar-dasar Pelaksanaan Kerja). Jakarta: Rineka Cipta.

[2] Dipohusodo, Istimawan. (1996) "Manajemen Konstruksi Jilid I." Yogyakarta:

kanisius.

[3] Ervianto, Wulfarm I. (2002). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakartaa : Andi [4] Heryanto, Imam. 2013. Manajemen Proyek Berbasis Teknologi Informasi.Bandung :

Informatika

[5] Nugraha, Paulus, dkk. (1986). Manajemen Proyek Konstruksi2. Surabaya : Kartika Yudha.

(10)

334

[6] Rochmanhadi. (1992). Alat-alat Berat dan penggunaannya. Jakarta : Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum

[7] Sajekti, Amien. 2013. Metode Kerja Bangunan Sipil. Yogyakarta: Graha Ilmu

[8] Sabar, Husni (2002). RES–401 Peralatan Konstruksi. Jakarta: Sekolah Tinggi Teknik YPLN

[9] Sastraatmadja, Soedradjat, Ir. a. (1984). Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan.

Bandung : Nova

[10] Soeharto, Iman. (1999). Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Bendungan Pacal
Gambar 2. Denah dan Potongan Memanjang Pelimpah  2.2.  Metode

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perencanaan sebuah saluran spillway perlu juga dilakukan penentuan ambang yang digunakan, serta kolam olak yang digunakan sesuai perhitungan agar sebuah saluran tidak

Tujuan dari studi ini untuk mengetahui besarnya laju erosi di Sub DAS Lesti, mengetahui kondisi Tingkat Bahaya Erosi (TBE), dan konservasi lahan yang sesuai dengan

Diakses pada 3 Maret 2020, dari

Sehingga dilakukan spesifikasi material urugan pada Bendungan Semantok, kajian terhadap kondisi geologi dan perbaikan pondasi Bendungan Semantok, serta analisa terhadap

Kondisi Eksisting hasil pemeriksaan Kualitas Air Tukad Badung pada titik pantau 1-6 didapatkan hasil yakni kualitas air Tukad Badung 2019 sebanyak 75% parameter yang diuji

Kejadian banjir ini digunakan untuk perhitungan hidrograf satuan observasi menggunakan Metode Collins yang akan dianalisa dengan curah hujan efektif yang

Hasil penilaian kondisi fisik aset irigasi berdasarkan inventarisasi adalah bangunan utama memiliki nilai kondisi sebesar 85,08% termasuk dalam kondisi baik,

Tujuan dari studi ini adalah untuk menentukan laju erosi dan sedimentasi di Daerah Tangkapan Air (DTA) Central Sediment Sump setiap bulannya pada tahun 2018,