• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG ICU RSUD Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketepatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Di Ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG ICU RSUD Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketepatan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Di Ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG ICU RSUD

PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah satu syarat memperoleh ijasah S1

Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :

YANUAR TRI WIBOWO J 410101016

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ABSTRAK Yanuar Tri Wibowo J410101016

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG ICU RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2012

xiii + 46 + 14

Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, dokumen rekam medis di ruang ICU yang kembali ke unit rekam medis lebih dari 2 X 24 jam setelah pasien pulang/meninggal pada bulan Agustus 2012 sebesar 29% dan pada bulan September 2012 sebesar 31%. Akibatnya, pasien akan terhambat untuk menerima pelayanan karena dokumen rekam medisnya tidak ditemukan. Masalah lain muncul ketika suatu perusahaan asuransi membutuhkan resume medik untuk melengkapi klaim pasien. Akibatnya, klaim ke perusahaan asuransi menjadi tertunda yang berakibat terhadap kerugian rumah sakit. Tujuan umum penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian secara cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah dokter perawat yaitu dengan jumlah petugas kesehatan sebanyak 40 sampel dengan menggunakan teknik simple total sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor umur, jenis kelamin, pendidikan tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis (nilai p > 0,05). Akan tetapi, faktor masa kerja menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dimana nilai p = 0,001 (nilai p < 0,05).

Kata kunci: ketepatan pengembalian dokumen rekam medis, umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja

Surakarta, Maret 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Ibnu Mardiyoko, SKM, MM Noor Alis Setiyadi, SKM., M.KM.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

(3)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Naskah Publikasi dengan judul :

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KETEPATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI

RUANG ICU RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO TAHUN 2012

Disusun Oleh : Yanuar Tri Wibowo NIM : J 410 101 016

Telah kami setujui untuk syarat memperoleh ijasah S1 Kesehatan Masyarakat.

(4)

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG ICU RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2012

1

Yanuar Tri Wibowo, 2Ibnu Mardiyoko, 3Noor Alis Setiyadi 1

Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, 2Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, 3Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat UMS

ABSTRACT

In Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital Purwokerto, the medical record documents in the ICU room that returned to the medical record unit more than 2 X 24 hours after the patient went home/died in August 2012 were 29% and in September 2012 were 31%. As a result, patients will be delayed from receiving services due to their medical record documents were not found. Another problem arises when an insurance company requires medical resume to complete the patient claims. Consequently, the claim to the insurance company will be delayed which is resulting in the financial loss of the hospital. The general objective of the study to determine the factors associated with the accuracy of the return of medical record documents in The ICU Room of Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital Purwokerto 2012. This research used observational analytic study with cross sectional design. The population in this study was the number of doctors and nurses as many as 40 samples by used a simple total sampling technique. The analysis showed that the factors of age, sex, and education showed no significant association with the accuracy of the return of medical record documents (p > 0.05). However, the work period factor showed a significant relationship with the accuracy of the return of medical record documents in Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital Purwokerto in which p = 0.001 (p <0.05).

Keywords: accuracy of the return of medical record document, age, gender, education, work period

PENDAHULUAN

(5)

dikembalikan, sedangkan pasien akan kontrol ke poliklinik. Akibatnya, pasien akan terhambat untuk menerima pelayanan karena DRM-nya tidak ditemukan. Masalah lain muncul ketika suatu perusahaan asuransi membutuhkan resume medik untuk melengkapi klaim pasien. Akibatnya, klaim ke perusahaan asuransi menjadi tertunda yang berakibat terhadap kerugian rumah sakit. Menurut Gibson, dkk (1997), terdapat 3 (tiga) kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja dan perilaku seseorang, yaitu variabel individu (meliputi: kemampuan dan keterampilan, latar belakang individu: tingkat sosial, pengalaman, umur, etnis, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja), variabel organisasi (meliputi: sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, desain pekerjaan) dan variabel psikologis (meliputi: persepsi, sikap, belajar, kepribadian, motivasi). Darma (2005) menjelaskan, bahwa terdapat beberapa karakteristik individu yang mempengaruhi kinerja, meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, penempatan kerja dan lingkungan kerja (rekan kerja, atasan, organisasi, penghargaan dan imbalan).

METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik yaitu mengobservasi faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan di bangsal ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang dilaksanakan pada bulan Oktober s.d. November 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah dokter perawat yaitu dengan jumlah petugas kesehatan sebanyak 40 sampel dengan menggunakan teknik simple total sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan, jenis kelamin dan masa kerja petugas kesehatan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Analisis bivariat yang digunakan adalah uji chi square (X2) dengan bantuan aplikasi program statistik yaitu SPSS 17.

HASIL

Hubungan antara faktor umur dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis.

Tabel 1. Cross Tabulation hubungan umur petugas kesehatan dengan pengembalian dokumen rekam medis

Umur

Pengembalian DRM Uji Chi Square

Tepat Tidak tepat Total

P

N % N % %

≤ 32 th (muda) 10 41,7 12 75,0 22

55,0

0,080

> 32 th (tua) 14 58,3 4 25,0 18

45,0

Total 24 100,0 16 100,0 40

[image:5.595.107.518.598.729.2]
(6)

Berdasarkan hasil uji analisis chi square, dapat diketahui bahwa Ho diterima karena nilai p = 0,080 (nilai p >0,05). Dengan demikian, tidak ada hubungan antara umur petugas kesehatan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Hubungan antara faktor jenis kelamin dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis.

Tabel 2. Cross Tabulation hubungan jenis kelamin petugas kesehatan dengan pengembalian dokumen rekam medis

Jenis kelamin

Pengembalian DRM Uji Chi Square

Tepat Tidak tepat Total

P

N % N % %

Laki-laki 12 50,0 5 31,3 17

42,5

0,396

Perempuan 12 50,0 11 68,8 33

57,5

Total 24 100,0 16 100,0 40

100,0

Berdasarkan hasil uji analisis chi square, dapat diketahui bahwa Ho diterima karena nilai p = 0,396 (nilai p >0,05). Dengan demikian, tidak ada hubungan antara jenis kelamin petugas kesehatan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Hubungan antara faktor pendidikan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis.

Tabel 3. Cross Tabulation hubungan pendidikan petugas kesehatan dengan pengembalian dokumen rekam medis

Pendidikan

Pengembalian DRM Uji Chi Square

Tepat Tidak tepat Total

P

N % N % %

D3 Keperawatan

20 83,3 11 68,8 31

77,5

0,553

S1 Keperawatan

2 8,3 2 12,5 4

10,0

S1 Kedokteran 0 0,0 1 6,3 1

2,5

S2 Spesialis

2 8,3 2 12,5 4

10,0

Total 24 100,0 16 100,0 40

[image:6.595.111.518.252.383.2] [image:6.595.108.517.541.729.2]
(7)

Berdasarkan hasil uji analisis chi square, dapat diketahui bahwa Ho diterima karena nilai p = 0,553 (nilai p >0,05). Dengan demikian, tidak ada hubungan antara pendidikan petugas kesehatan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Hubungan antara faktor masa kerja dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis.

Tabel 12. Cross Tabulation hubungan masa kerja petugas kesehatan dengan pengembalian dokumen rekam medis

Masa kerja

Pengembalian DRM Uji Chi Square

Tepat Tidak tepat Total

P

N % N % %

≤ 7 th (baru) 8 33,3 15 93,8 23

57,5

0,001

> 7 th (lama) 16 66,7 1 6,3 17

42,5

Total 24 100,0 16 100,0 40

100,0

Berdasarkan hasil uji analisis chi square, dapat diketahui bahwa Ho ditolak karena nilai p = 0,001 (nilai p <0,05). Dengan demikian, ada hubungan antara masa kerja petugas kesehatan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

PEMBAHASAN

Hubungan antara faktor umur dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis.

Berdasarkan hasil uji analisis chi square, dapat diketahui bahwa Ho diterima karena nilai p = 0,080 (nilai p >0,05). Dengan demikian, tidak ada hubungan antara umur petugas kesehatan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Hali ini tidak sejalan dengan pendapat Gibson (2007), dalam llias (2002), yang menyatakan bahwa usia memberikan pengaruh kepada kinerja individu. Menurut Robbins (2001), dalam harsi (2002), pengaruh faktor umur dengan kinerja petugas berhubungan dengan ketrampiulan seseorang terutama ketepatan, kecepatan, kecekatan, keakuratan dan koordinasi kerja. Namun demikian penelitian ini sejalan dengan Ira (2009), yang menunjukan bahwa tidak ada pengaruh anatara usia perawat dengan kelengkapan dan ketepatan pengembalian rekam medis di RS Umum Dr. Pirngadi Medan.

Hubungan antara faktor jenis kelamin dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis.

[image:7.595.106.520.253.382.2]
(8)

antara jenis kelamin petugas kesehatan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Hal ini tidak sejalan dengan pendapat Gibson (1997), yang menyatakan bahwa jenis kelamin memberikan pengaruh kepada kinerja individu. Penelitian ini sejalan denga Lubis (2008), yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan dan ketepatan pengembalian pengisian dokumen rekam medis pasien rawat inap. Namun demikian penelitian ini sejalan dengan Ira (2009), yang menunjukan bahwa tidak ada pengaruh anatara jenis kelamin perawat dengan kelengkapan dan ketepatan pengembalian rekam medis di RS Umum Dr. Pirngadi Medan.

Hubungan antara faktor pendidikan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis.

Berdasarkan hasil uji analisis chi square, dapat diketahui bahwa Ho diterima karena nilai p = 0,553 (nilai p >0,05). Dengan demikian, tidak ada hubungan antara pendidikan petugas kesehatan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Hal ini sejalan dengan Lubis (2008), yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan dan ketepatan pengembalian pengisian dokumen rekam medis pasien rawat inap. Penelitian ini juga sesuai dengan Harsi (2002), yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel pendidikan dengan kinerja dokter. Namun demikian penelitian ini sejalan dengan Asmuni (2009), yang menunjukan bahwa tidak ada pengaruh anatara variabel pendidikan dengan waktu tunggu pasien pada pelayanan rekam medis di RS Umum Dr. Pirngadi Medan.

Hubungan antara faktor masa kerja dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis.

Berdasarkan hasil uji analisis chi square, dapat diketahui bahwa Ho ditolak karena nilai p = 0,001 (nilai p <0,05). Dengan demikian, ada hubungan antara masa kerja petugas kesehatan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis di ruang ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Hal ini sejalan dengan studi determinasi kinerja dokter puskesmas yang dilakukan oleh IIyas (2002), yang menyatakan bahwa variabel lama kerja atau masa kerja berkontribusi lemah terhadap kinerja dokter puskesmas di beberapa provinsi di indonesia.

SIMPULAN DAN SARAN

Tidak ada hubungan antara umur, jenis kelamin, dan pendidikan dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis. Namun, ada hubungan antara masa kerja dengan ketepatan pengembalian dokumen rekam medis karena nilai p = 0,001 (nilai p <0,05).

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Asmuni, Suarni, 2009. Pengaruh Karakteristik Dan Kompetensi Perekam Medis Pada Waktu Tunggu Pasien Dalam Pelayanan Rekam Medis Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Pringadi Medan tahun 2009. Universitas Sumatra Utara

Basbert F, 2005 , Rekam Medis Jakarta : Bagian Foresik Dan Medikolegal FK-UI.

Darma, Surya, 2005. Manajemen Kinerja: Falsafah, Teori dan Penerapannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Depkes RI,. 2007. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis. Jakarta: Dirjen Pelayanan Medik.

Depkes RI, 1997. Pedoman Sistem Pencatatan Rumah Sakit (Rekam Medis / Medical Record) Direktorat Pelayanan Medik , Jakarta.

Dewi, R, P. 2006. Motivasi Kerja Petugas Bangsal Cempaka Dalam Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Ke Unit Rekam Medis rs Ortopedi Prof. Dr. r. Soeharso Surakarta [Karya Tulis Ilmiah]. Yogyakarta: Program Studi Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Endah, 2003, faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian dan keterlambatan pengembalian Dokumen Rekam Medis rawat inap di RSUD Budi Asih, Universitas indonesia. Jakarta.

Endang Kusuma Astuti, 2009, Perjanjian terapeutik dalam upaya pelayanan medis di Rumah Sakit, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Eko Budi Prasetyo, 2006. Analisis Pasal 37 ayat (2) Tentang Pembatasan Praktek Kedokteran Dalam UndangUndang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran, DPP UMM, Malang.

Gibson, Ivancevich dan Donnelly, 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Gibson, dkk,1996. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, Erlangga, Jakarta.

Huffman, E.K, 1994, Medical Record Manajement, Physicians Record Compani, Ninth Editions.

(10)

Kesehatan Yayasan Kesehatan Pegawai Tekom Area Jateng Dan DIY. Universitas Diponogoro.

Ilyas, Yaslis, 2002. Kinerja, Teory, Penelitian Dan Penilaian. Depok Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI.

Ira, Ade, 2009. Pengaruh Karakteristik Individu Dan Pisikologis Terhadap Kinerja Perawat Dengan Kelengkapan Dan Ketepatan Pengembalian Rekam Medis Di Rs Umum Dr. Pirngadi Medan tahun 2009. Universitas Sumatra Utara.

Juliansyah , Noor. 2012, Metodologi Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi Dan Karya Tulis Ilmiah. Jakarta.

Kepmenkes RI. 2004, Nomor : 81/MENKES/SK/I/2004, Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit.

Lubis, Elyanar, 2009. Pengaruh Karakteristik Individu Dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan Pengisian Dan Ketepatan Pengembalian Rekam Medis Pasien Rawat Inap Rumah Sakit PT Perkebunan Nusantara Medan Tahun 2009. Universitas Sumatra Utara. Muchlas, 1998. Perilaku Organisasi Jilid 2 Edisi 1, Magister Manajemen Rumah

Sakit UGM, Yogyakarta.

Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ninik, 2011, Faktor–faktor Yang Berhubungan Dengan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Reguler di RSUD dr. Moewardi Surakarta.Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sastrohadiwiryo, Siswanto, 2002. Menejemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif Dan Oprasional. Jakarta Bumi Aksara.

Siagian, 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Subanegara, Hanna, P, 2005, Diamond Head Drill Dan Kepemimpinan Dalam Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta.

Sugiyono. 2009, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 1. Cross Tabulationpengembalian dokumen rekam medis  hubungan umur petugas kesehatan dengan
Tabel 2. Cross Tabulation  hubungan jenis kelamin petugas kesehatan dengan  pengembalian dokumen rekam medis
Tabel 12. Cross Tabulation  hubungan masa kerja petugas kesehatan dengan  pengembalian dokumen rekam medis

Referensi

Dokumen terkait

Bertujuan memberikan arah kebijakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional selama kurun waktu 2010-2025  agar Reformasi Birokrasi di K/L dan Pemda dapat berjalan

Tunjangan penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa dan Staf Pelaksana Perangkat Desa dapat dianggarkan dalam APB Desa setiap tahunnya yang bersumber dari PADesa, hibah

Judul laporan akhir ini adalah Penerapan Sistem E-Correspondence pada Unit SPRM (Strategic Planning &amp; Risk Management) PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih. Tujuan dari studi

.HNHUDVDQ YHUEDO SDGD DQDN PHUXSDNDQ VHPXD EHQWXN XFDSDQ RUDQJ WXD NHSDGD DQDN \DQJ EHUVLIDW PHQJDQFDP PHQDNXWL GDQ PHQJKLQD +DO LQL WHUMDGL VHWLDS KDULQ\D GL UXPDK \DQJ

Lippo Karawaci Tbk., sedangkan harga saham lain memiliki hubungan negatif tidak signifikan., serta memiliki hubungan kausalitas searah pada harga saham PT..

Simpulan penelitian pengembangan ini adalah (1) Dihasilkan modul pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing pada materi fluida statis yang tervalidasi; (2)

Maksud dari sabda Nabi di atas merupakan suatu sandaran hukum bagi seseorang yang mempunyai otoritas dalam memutuskan suatu perkara, baik oleh seorang hakim

Pertumbuhan ekonomi saat ini dilihat dari kemampuan suatu negara dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu, tujuan