• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Analisis Muatan Materi Dan Pelaksanaan Pendidikan HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Analisis Muatan Materi Dan Pelaksanaan Pendidikan HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan

Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti Di SD Negeri Cakraningratan

Tahun 2012/2013)

Publikasi Karya Ilmiah

Oleh:

EVITA EKA WIDYASTUTI A510090064

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BIRO SKRIPSI

Jl. A. Yani Tromol Pos I-Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 71741 7 fax. 715448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Dr. Samino, M.M

NIP/NIK : 501

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:

Nama : Evita Eka Widyastuti

NIM : A510090064

Program Studi : PGSD

Judul Skripsi : ANALISIS MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN HAM (Dalam Buku P endidikan Kewarganegaraa n Kelas V Karangan Rahayuningsih, Faja r dan Setiati Widihastuti Di SD Negeri Cakraningratan Tahun 2012/2013) .

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 2 Februari 2013

P embimbing

(3)

ABSTRAK

ANALISIS MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan

Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti Di SD Negeri Cakraningratan

Tahun 2012/2013)

Evita Eka Widyastuti, A510090064, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta,

Tujuan penelitian ini untuk Untuk mendeskripsikan muatan materi dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti dan pelaksanaan pendidikan HAM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas V SD Negeri Cakraningratan Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan analisis konten. Teknik pengumpulan data nya menggunakan wawancara, observasi, dan mengkaji dokumen atau arsip. Untuk keabsahan data menggunakan trianggulasi sumbe r data dan triangulasi teknik atau metode. Metode penelitian ini, yaitu menggunakan teknik analisis interaktif. Analisis interaktif digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan mengkaji dokumen.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas V karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti yang digunakan di SD Negeri Cakraningratan Surakarta memuat materi pendidikan HAM. Muatan materi HAM dalam buku tersebut termuat dalam bentuk kalimat, ilustrasi gambar. Materi pendidikan HAM yang dimaksud, meliputi menunjukkan cara bermusyawarah, cara pengambil keputusan bersama, menunjukkan cara menerima hasil keputusan bersama; 2) Pelaksanaan pendidikan HAM di SD Negeri Cakraningratan Surakarta dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran PKn oleh guru, selain itu pelaksanaan pendidikan HAM juga dilaksanakan di luar kelas dalam lingkungan sekolah.

(4)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian

Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia, terutama dalam hubungan antara negara (penguasa) dan warganegara (rakyat), dan dalam hubungan antara sesama warganegara. HAM yang berisi hak-hak dasar manusia memuat standar normatif untuk mengatur hubungan penguasa dengan rakya tnya dan hubungan rakyat dengan sesama rakyat. Oleh karena itu, penegakkan HAM mempunyai makna penting untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak rakyat dari kesewenang-wenangan penguasa. Ada dua makna yang terkandung dalam HAM; pertama, HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia dilahirkan ke dunia. Kedua, HAM merupakan instrumen untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai dengan kodrat kemanusiaannya yang luhur (Chamim dkk, 2006:164-165).

UUD 1945 sebagai konstitus i negara Indonesia setidaknya memuat lima pasal yang secara langsung menyatakan perlunya perlindungan bagi HAM, yakni:

1. Hak kesamaan kedudukan di depan hukum dan pemerintahan. 2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

3. Hak mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan berserikat. 4. Hak untuk memeluk agama.

5. Hak untuk mendapatkan pendidikan (Chamim dkk, 2006:177-178).

HAM mengalami perubahan yang signifikan pada amandemen kedua UUD 1945. Terutama pada pasal 28. Pasal 28 yang semula hanya mengatur tentang kemerdekaan berpendapat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran baik dengan lisan maupun tulisan, diubah dan dirinci menjadi pasal 28A sampai dengan pasal 28J.

(5)

dimiliki setiap anggota masyarakat, sehingga konsep masyarakat madani dapat tercipta.

Pelaksanaan pendidikan HAM pada peserta didik, khususnya di Sekolah Dasar (SD), selain dipengaruhi oleh guru sebagai penyampai materi, juga ditentukan oleh muatan dalam buku ajar yang menjadi pedoman peserta didik dalam mempelajari pelaksanaan HAM, misalnya muatan materi-materi yang berkaitan dengan HAM yaitu menghargai keputusan bersama, dan lainnya yang dapat memberikan wawasan tentang pelaksanaan HAM. Proses pembelajaran Pendidikan Kewarga-negaraan di sekolah merupakan salah satu sarana penanaman nilai-nilai HAM.

2. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka fokus penelitian pada penelitian ini, adalah me ngenai Analisis Muatan Materi dan Pelaksanaan Pendidikan HAM dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti Di SD Negeri Cakraningratan Tahun 2012/2013, akhir selanjutnya dari fokus penelitian yang dirinci menjadi 2 subfokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis muatan materi dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti yang digunakan di kelas V SD Negeri Cakraningratan Tahun Pelajaran 2012/2013? 2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan HAM dalam proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V di SD Negeri Cakraningratan Tahun Pelajaran 2012/2013?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus dan subfokus penelitian di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan muatan materi dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti yang digunakan di kelas V SD Negeri Cakraningratan Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

(6)

B. STUDI PUSTAKA 1. Kajian Teori

Kajian teori merupakan arahan penalaran untuk bisa sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yangt dirumuskan. Kajian teori mengungkapkan prinsip -prinsip teori yang dapat menggambarkan langkah dan arah analisis sehingga hanya memuat teori-teori yang relevan dan digunakan dalam suatu penelitian.

1. Hak Asasi Manusia (HAM)

Secara sederhana HAM dirumuskan sebagai “hak-hak yang secara inheren melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidup sebagai manusia” (Chamim dkk, 2006:164).

2. Pendidikan HAM

Pendidikan dalam arti luas adalah “suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan pendidikan (Jumali dkk, 2008:21)”. Pendidikan bertujuan “untuk menumbuhkembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab, dan normal (Jumali dkk, 2008:1)”.

3. HAM Dalam Pendidikan Kewarganegaraan

Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan dari Jenjang Sekolah Dasar. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006:10-20) muatan kurikulum Pendidikan Kewarga -negaraan yang disesuaikan dengan Jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI). Sturktur kurikulum pendidikan SD/MI meliputi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai dari kelas I sampai VI.

4. Kajian Mengenai Materi Menghargai Keputusan Bersama

Sebagaimana yang telah tersu-sun dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dijabarkan dalam silabus mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V semester II Sekolah Dasar, materi menghargai keputusan bersama adalah sebagai berikut:

(7)

C. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan karya ilmiah yang disusun menggunakan metode-metode tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kevalitan hasilnya. Penelitian dilihat dari aspek penekanannya memiliki beberapa jenis dan startegi yang digunakan. Untuk itu, agar tidak terjadi kesalahan dalam penelitian ini, diuraikan secara singkat mengenai jenis penelitian dimaksud.

Berdasarkan pendekatannya, secara garis besar dikelompokkan menjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif (Sukmadinata, 2011:12).

Berdasarkan uraian di atas, jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hal ini karena analisis datanya non-statistik dan mempertimbangkan asumsi atau pendapat orang lain yang disebut sebagai narasumber serta bertujuan memahami fenomena sosial.

2. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Tempat penelitian merupakan lokasi penelitian dilakukan, penelitian ini dilakukan di SD Negeri Cakraningratan Surakarta. Lokasinya sangat strategis, sehingga mempermudah peneliti dalam pemenuhan berkas-berkas yang dibutuhkan peneliti. Suasana kelas yang kondusif untuk belajar serta fasilitas pendukung yang memadai untuk membantu proses belajar mengajar. Peneliti memilih SD Negeri Cakraningratan Surakarta dengan pertimbangan bahwa sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian dengan judul yang sama dengan judul penelitian ini.

2. Waktu penelitian

Waktu yang dibutuhkan untuk mengadakan penelitian, mulai dari pengajuan judul hingga penulisan hasil penelitian, selama 4 (empat) bulan, dimulai bulan September 2012 sampai Januari 2013.

3. Prosedur Penelitian

(8)

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian untuk memperoleh data.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

a . Wawancara.

Wawancara dilakukan terhadap guru kelas V dan siswa kelas V di SD Negeri Cakraningratan Surakarta. Wawancara dilakukan secara terpisah antara informan satu dengan yang lainya.

b . Observasi.

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini terhadap kegiatan pembelajaran di kelas V dan lingkungan SD Negeri Cakraningratan Surakarta. c. Mengkaji dokumen dan arsip.

Dokumentasi dilakukan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui pelaksanaan HAM pada siswa kelas V SD Negeri Cakraningratan Surakarta.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian kualitatif bersifat induktif, maksudnya data -data yang diperoleh dalam proses pengumpulan data tidak dipergunakan untuk membuktikan suatu hipotesis, tetapi digunakan sebagai bahan atau dasar pemahaman, dan penyusunan suatu simpulan ataupun teori (Sutopo, 2006:105). Terdapat tiga macam proses analisis data yang bersifat induktif, yaitu, analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data, analisis dilakukan dalam bentuk interaktif, analisis bersifat siklus.

Terdapat empat komponen utama dalam setiap penelitian kualitatif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Pendidikan HAM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V di SD N Cakraningratan.

(9)

karena menanamkan HAM pada manusia tidak dapat dilakukan dengan waktu yang singkat, perlu waktu yang lama untuk membentuk jiwa yang sadar akan hak dan kewajibannya, sehingga menjadi terbiasa untuk melakukannya. Pendidikan HAM sangat bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernega ra. Pendidikan HAM dapat diwujudkan dengan melaksanakan hak asasi dengan bertanggung jawab dan menghargai hak orang lain.

Pendidikan HAM dapat ditanamkan melalui kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan teori pendidikan HAM merupakan “pendidikan ke arah pengenalan dan kesadaran hak-hak warganegra yang asasi” (Malian dan Suparman Marzuki 2003:2). Pendidikan HAM dapat dilakukan oleh setiap orang baik orang tua, guru, maupun masyarakat.

2. Pelaksanaan Pendidikan HAM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V di SD N Cakraningratan.

Materi menghargai keputusan bersama sebagaimana yang termuat dalam kurikulum PKn juga terdapat dalam silabus PKn kelas V yang digunakan di SD N Cakraningratan. Silabus tersebut kemudian dijabarkan ke dalam RPP PKn kelas V yang dibuat oleh guru kelas V dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas V SD N Cakraningratan. Materi menghargai keputusan bersama juga termuat dalam buku ajar PKn kelas V karangan . Hal ini sesuai dengan kurikulum PKn di jenjang SD kelas V sebagaimana dipaparkan di bawah ini.

Cakupan materi PKn pada kelas V meliputi: 1. Menjaga keutuhan negara Indonesia.

2. Menaati peraturan perundang-undangan. 3. Berorganisasi.

4. Menghargai dan meaati keputusan bersama (BSNP, 2006:114).

Pendidikan HAM dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat salah satunya pada saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berpendapat. Keterangan ini menunjukkan pelaksanaan pendidikan HAM dalam bidang kemerdekaan berpendapat hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan konstitusi negara Indonesia setidaknya memuat lima pasal terkait perlindungan HAM, yaitu:

1. Hak kesamaan kedudukan di depan hukum dan pemerintahan. 2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

(10)

4. Hak untuk memeluk agama.

5. Hak untuk mendapatkan pendidikan (Chamim dkk, 2006:177-178).

Selanjutnya, temuan pada saat penelitian yang dapat dihubungkan dengan kajian teori terdapat pada proses pelaksanaan pendidikan HAM di luar kelas maupun interaksi yang terjadi di lingkungan SD N Cakraningratan. Sekolah memberikan kesempatan bagi siswa untuk melaksanakan ibadah. Pernyataan ini sesuai dengan bentuk HAM berupa hak kebebasan beragama (Chamim dkk, 2006:171).

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menganalisis tentang muatan materi dan pelaksanaan pendidikan HAM dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas V karangan Fajar Rahayuningsih dan Setiati Widihastuti di SD N Cakraningratan.

2. Pembahasan

Dari data yang diperoleh dari sumber buku Pendidikan Kewarganegaraan kelas V Karangan Fajar Rahayuningsih dan Setiati Widihastuti. Wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti di SD N Cakraningratan . Kaitannya dengan muatan materi dan pelaksanaan pendidikan HAM dalam buku ajar Pendidikan Kewargamegaraan kelas V SD.

1. P elaksanaan Pendidikan HAM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V di SD N Cakraningratan.

Penyusunan buku ajar dalam pendidikan harus berpedoman pada kurikulum yang kemudian dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). Peneliti dalam melakukan penyimakan terhadap buku Pendidikan Kewarganegaraan didasarkan pada indikator yang termuat dalam kurikulum dan SKKD yang memuat materi-materi Pendidikan Kewarganegaraan khususnya Kelas V.

a . Menunjukkan cara bermusyawarah

Menunjukkan cara bermusyawarah merupakan bagian dari materi menghargai keputusan bersama yang terkait langsung dengan pendidikan HAM. Pendidikan HAM yang terkait mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain sebagaimana yang termuat dalam buku PKn kelas V karangan Fajar Rahayuningsih dan Setiati Widihastuti, antara lain sebagai berikut.

(11)

adalah tidak mendapat paksaan dari orang lain. Ia bebas mengutarakan pendapatnya. Dala m berpendapat, seseorang tidak boeh dipaksa oleh orang lain. Oleh karena itu peserta musyawarah harus mendengarkan setiap orang yang sedang berpendapat. Setiap pendapat yang muncul harus dih argai (Rahayuningsih 2008:80).

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa setiap warganegara mempunyai hak untuk menyampaikan pikiran baik melalui lisan maupun tulisan. b . Cara p engambil keputusan bersama .

Berdasarkan pengkajian dokumen berupa buku PKn kelas V karangan Fajar Rahayuningsih dan Setiati Widihastuti maka diperoleh hasil mengenai penanaman pendidikan HAM yang terkait dengan cara pengambil keputusan bersama, yaitu sebagai berikut.

Dala m sebuah or ganisasi, keputusan bers ama dapat diambil melalui tiga cara. Pertama, melalui musyawarah untuk mufaka t. Kedua, melalui pemungutan suara atau voting. Ketiga , melalui aklamasi. Berikut penjelasan tiga jenis keputusan bersama (Rahayuningsih, 2008:81).

Dapat diketahui bahwa setiap warganegara mempunyai hak untuk menyampaikan pikiran baik melalui lisan maupun tulisan. Dengan mengemukakan pendapat maka akan mendapat tanggapan dari orang lain.

c. Menunjukkan cara menerima hasil keputusan bersama.

Menunjukkan cara menerima hasil keputusan bersama merupakan bagian dari materi mengharigai keputusan bersrama yang terkait langsung dengan pendidikan HAM. Hal ini dimaksudkan untuk menanamkan sikap akan senang hati menerima dan melaksanakan keputusan bersama.

Berdasarkan pengkajian dokumen berupa buku PKn kelas V karangan da buku PKn karangan Fajar Rahayuningsih dan Setiati Widihastuti maka diperoleh hasil mengenai penanaman pendidikan HAM yang terkait dengan menerima keputusan bersama , yaitu sebagai berikut.

Mela ksankan keputusan bersama secara keke luargaa n mempunyai beberapa manfaat. Beberapa manfaat tersebut a ntara la in sebaigai berikut.

1) Semua anggota meras a memiliki kedudukan yang sama. 2) Terciptanya keadilan antarangota.

3) Setiap anggota melaksanakan keputusan ber ama dilandasi rasa tanggung jawab (Rahayuningsih, 2008:87).

(12)

untuk bertanya maupun berpendapat yang bertujuan untuk melatih keberanian peserta didik untuk berpendapat.

2. P elaksanaan Pendidikan HAM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V di SD N Cakraningratan.

a . Menunjukkan cara bermusyawarah

Menunjukkan cara bermusyawarah juga dapat dilihat pada saat guru melaksanakan proses pembelajaran. Penanaman menunjukkan cara bermusyaw arah kepada siswa dilakukan dengan cara misalnya membuat kontrak pembe lajaran secara bermusyawarah yang telah disepakati semua siswa, berisikan perjanjian contohnya setiap siswa harus datang tepat waktu, setiap siswa berhak bertanya dan menyampaikan pendapat terhadap apa yang disampaikan siswa, serta diizinkan meninggalkan pembelajaran untuk sementara waktu apabila ada keperluan lain yang mendesak seperti ke kamar mandi atau ke UKS bila sakit dengan catatan tetap mempelajari sendiri materi yang sedang disampaikan agar tidak ketinggalan dengan teman yang lain.

b . Cara p engambil keputusan bersama .

Cara pengambil keputusan bersama juga terlihat dalam interaksi antara siswa dengan siswa. Hal ini sesuai dengan keterangan dari guru PKn yang menerangkan siswa diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati hak dari masing-masing siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat penanaman pendidikan HAM di luar kelas terkait dengan cara pengambil keputusan bersama. Hal ini dapat dilihat dala m pemilihan ketua kelas pemungumutan suara yaitu denga n mengunakan voting, dapat menggunakan fasilitas yang ada tetapi kami juga harus menjaga dan merawatnya dengan baik dan setiap regu piket harus membersihkan kelas sesuai dengan kesepakatan bersama. c. Menunjukkan cara menerima hasil keputusan bersama.

(13)

dan menyimaknya terlepas dari benar maupun salah apa yang telah disampaikannya. Apabila ada siswa yang tidak mendengarkan, siswa tersebut disuruh maju ke depan untuk mengulangi apa yang disampaikan temannya atau menyampaikan pendapatnya sendiri.

E. PENUTUP

1. Simpulan

Penelitian ini memberikan kesimpulan terhadap Muatan materi pendidikan HAM yang terkandung dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas V karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti yang digunakan di SD Negeri Cakraningratan Surakarta. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan:

1. Muatan materi pendidikan HAM yang terkandung dalam buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas V karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati Widihastuti yang digunakan di SD Negeri Cakraningratan Surakarta, sudah sesuai dengan kurikulum yang memuat SK dan KD. Materi Menghargai Keputusan Bersama dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan kelas V yang terkait langsung dengan pendidikan HAM, meliputi:

a. Menunjukkan cara bermusyawarah.

menunjukkan cara bermusyawarah merupakan bagian dari materi menghargai keputusan bersama yang terkait langsung dengan pendidikan HAM. Hal ini dimaksudkan untuk menanamkan sikap menghormati dan menghargai pendapat orang lain.

b. Cara pengambil keputusan bersama.

cara pengambil keputusan bersama merupakan bagian dari materi meghargai keputusan bersama yang terkait langsung dengan pendidikan HAM. Hal ini dimaksudkan untuk menanamkan sikap berani menyampaikan pendapat secara bebas, bertanggung jawab dan macam-macam pengambil keputusan bersama.

c. Menunjukkan cara menerima hasil keputusan bersama.

(14)

2. Proses pelaksanaan pendidikan HAM terhadap siswa kelas V SD Negeri Cakraningratan Surakarta dilakukan di dalam dan di luar kelas. Nilai-nilai pendidikan HAM yang dilaksanakan di dalam dan di luar kelas meliputi: menunjukkan cara bermusyawarah, pengambilan keputusan bersama, serta menunjukkan cara menerima hasil keputusan bersama.

2. Saran

Sebagai salah satu upaya untuk ikut mengembangkan pemikiran dalam rangka meningkatkan penanaman pendidikan HAM, maka penulis perlu menyampaikan beberapa saran yaitu:

1. Bagi ke pala sekolah, hendaknya kepala sekolah harus menjadi pemimpin dan memberi contoh yang baik kepada guru maupun siswa. Kepala sekolah hendaknya mela kukan pemantauan terhadap siswa, hal ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang ada sehingga dapat mengatasinya dengan cara bekerjasama dengan guru.

2. Bagi guru hendaknya mampu memberikan keteladanan yang baik kepada peserta didik. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan guru memiliki kreatifitas dalam upaya penanaman pendidikan HAM sehingga dapat membentuk siswa yang sadar dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya secara seimbang.

3. Bagi siswa sebagai generasi penerus diharapkan selalu bersikap toleransi terhadap hak orang lain demi terwujudnya kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Bagi kepada peneliti berikutnya sebagai wawasan dan pengetahuan untuk mengadakan penelitian selanjutnya. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat membantu serta memberi sumbangan pemikiran bagi peneliti yang sejenis di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar. Jakarta: BP . Cipta Jaya.

(15)

Malian, Sobirin dan Suparman Marzuki. 2003 Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: UII Press.

Sukandarrumudi. 2006. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah relevansi pelaksanaan pendidikan karakter yang terintegrasi pada pendidikan kewarganegaraan

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) pada Program Studi DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik Universitas Sebelas

(1) Jenis penyimpangan-penyimpangan maksim pada wacana humor “Ah…Tenane” dalam surat kabar harian Solopos edisi November s.d. Desember 2011 yang dibagi menjadi dua

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Kajian Pertumbuhan dan Bioakvitas Antibakteri Spons Laut Petrosia nigricans yang Ditransplantasikan pada Lingkungan Perairan yang

Penilaian ahli pembelajaran menyatakan bahwa perancangan media pembelajaran ilmu ukur tanah II sangat layak dengan persentase sebesar 92% sedangkan uji coba terbatas hasil

bentuk bauran promosi yang dapat diterapkan pada Wayang Orang Sriwedari.. Pengumpulan data dengan data primer dengan bertanya langsung kepada

Pusat Informasi Pembangunan Pertanian adalah pusat informasi bidang pertanian yang berada di lokasi yang strategis dengan pemanfaatan berbagai media yang mampu

IN WITNESS WHEREOF, the Borrower and the United States of America, each acting through its respective duly authorized. representative, have caused this Amendment