REDUKSI DAN OKSIDASI
Oleh :
Romarta Gultom NIM 4113131064
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasihNya karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Media Peta Konsep Terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA pada Materi Reaksi Reduksi dan Oksidasi”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat Ayahanda tercinta Pandapotan Gultom, Ibunda tercinta Runggulan Samosir yang senantiasa berdoa dan memberikan motivasi yang luar biasa baik itu berupa dukungan tenaga, moril maupun material kepada penulis. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada adik–adik tersayang Martina Gultom, Lidwina Gultom, Batua Gultom, Maria Gultom, Rion Papilon Gultom, Paula Lumsa Nipa Gultom beserta keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.
Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini yakni Rumondang Sihombing, Rohana Sianturi, Yusni, Susi (Kimia Dik’B 2011) yang selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia Unimed. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PPL (Patris, Masita, Elly, Ida , Relisda), Staff dan teman-teman yang bekerja di PT. Nielsen Indonesia (k’Ruki, k’Ita, k’Mei, Riva,Hotma), kakak/abang dan adik-adikyang selalu memberi motivasi (k’Yuslela, k’Lasty, b’Willy, Rika, k’Mery). Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat terkasih (k’Beta, Haryanto) yang turut membantu dan memberi motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman satu bimbingan yang selalu saling mendukung dan memotivasi(Hanna Fadillah, Jusmasari,Lina, Julianti)
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2015 Penulis,
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Langsung 19 Tabel 2.2 Aturan-Aturan Dalam Penentuan Bilangan Oksidasi 33
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 39
Tabel 3.2. Indikator kemampuan Metakognisi 46
Tabel 3.3 Skala Koefisien Korelasi 49
Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-Rata Pre-Test Dan Post-Test 52 Tabel 4.2. Hasil Perolehan Gain Rata-Rata Eksperimen Dan Kontrol 53 Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pre-Test Dan Post-Test 55 Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pre-Test Dan Post-Test 56
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis 56
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 66
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 67 Lampiran 3. Analisis Masalah Untuk Kelas Eksperimen 90
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 97
Lampiran 5. Kunci Jawaban LKS 102
Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 106
Lampiran 7. Instrumen Penelitian 122
Lampiran 8. Instrument Monitoring Diri Metakognisi 130 Lampiran 9. Instrumen Penelitian Setelah Divalidasi 133
Lampiran 10. Media Peta Konsep 139
Lampiran 11. Perhitungan Validasi Tes 141
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 145
Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Tiap Soal 148
Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Soal 151
Lampiran 15. Rekapitulasi Analisis Instrumen 153
Lampiran 16. Tabulasi Data Nilai Siswa 154
Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians 155
Lampiran 18. Perhitungan Uji Normalitas 156
Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas 162
Lampiran 20. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 165
Lampiran 21. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 169
Lampiran 22. Pengujian Hipotesis 170
Lampiran 23. Lembar Nilai Kemampuan Metakognitif Siswa 172
Lampiran 24. Uji Analisis Korelasi 174
Lampiran 26. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 178
Lampiran 27. Tabel Nilai–Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 179
Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 180
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 43
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.6. Definisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakikat Belajar Mengajar 8
2.2 Hakekat Pembelajaran Kimia 9
2.3. Hasil Belajar 10
2.4 Strategi Pembelajaran 11
2.5 Model Pembelajaran Inkuiri 12
2.5.1 Pengertian Model Inkuiri Terbimbing 13
2.6.1. Langkah-Langkah Direct Intruction 19 2.6.2. Kelebihan dan Kekurangan Direct Intruction 19
2.7. Ketrampilan Metakognitif 21
2.7.1 Ketrampilan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran IPA 23 2.7.2 Ketrampilan Pengambilan Keputusan dalam Pembelajaran IPA 24 2.7.3 Ketrampilan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran IPA 24 2.7.4 Ketrampilan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran IPA 25
2.8. Peta konsep 26
2.9. Reaksi Reduksi dan Oksidasi 28
2.9.1 Perkembangan Konsep Oksidasi dan Reduksi 28
2.9.2 Bilangan Oksidasi 32
2.9.3 Reaksi Redoks 34
2.10 Kerangka Berpikir 35
2.11 Hipotesis Penelitian 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 38
3.2. Populasi dan Sampel 38
3.3. Variabel Penelitian 38
3.4. Rancangan Penelitian 39
3.5. Instrumen Penelitian 40
3.5.1. Validitas Tes 40
3.5.2. Reliabilitas Tes 41
3.5.3 Tingkat Kesukaran 41
3.5.4 Daya Beda 42
3.6. Prosedur Penelitian 43
3.7. Tehnik Analisis Data 45
3.7.1 Instrumen Non Tes 45
3.7.2. Uji Normalitas 46
3.7.3. Uji Homogenitas 47
3.7.5. Uji Korelasi 48
3.7.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 50
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 50
4.1.1.1. Validitas Tes 50
4.1.1.2. Realibilitas Tes 51
4.1.1.3. Taraf Kesukaran Soal 51
4.1.1.4. Daya Pembeda Soal 51
4.2. Analisa Data Hasil Penelitian 51
4.2.1. Data instrumen Non-tes (Angket Kemampuan Metakognitif) 51
4.2.2. Data Instrumen Tes Hasil Penelitian 52
4.2.2.1. Menghitung Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest 52
4.2.2.2. Peningkatan Hasil Belajar 53
4.2.2.3. Uji Normalitas 54
4.2.2.4. Uji Homogenitas 55
4.2.2.5. Uji Hipotesis 56
4.2.2.6. Uji Analisis Korelasi 57
4.3. Pembahasan 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 62
5.2 Saran 62
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan saluran yang dapat mengungkapkan gagasan dan nilai-nilai baru, memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat dan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Perkembangan dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkulitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa kita adalah masih rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang. Lee (2010) menyatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui pengadaan materi pelajaran yang bermutu.
Kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam; khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA melibatkan keterampilan dan penalaran. Ilmu kimia merupakan produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori, prinsip, hukum) temuan saintis dan proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, dalam pembelajaran kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk (Nasution, 2014). Karakteristik dari konsep-konsep ilmu kimia yang abstrak menyebabkan kimia sulit untuk dipelajari dan membutuhkan kemampuan berpikir tinggi untuk memahaminya.
memahami aplikasinya pada kehidupan sehari-hari .Pada saat mengajar kimia biasanya guru menggunakan metode ceramah dan pendekatan yang kurang memperhatikan minat dan kemampuan peserta didik dalam mempelajari kimia. Hal ini membuat situasi sangat membosankan. Sehingga proses pembelajaran yang dilakukan guru monoton dan kurang bervariasi dalam proses pembelajaran (Nasution, 2014). Rendahnya hasil belajar kimia siswa karena kurangnya minat siswa dalam belajar. Kurangnya kemampuan metakognitif juga berdampak pada pemikiran siswa yang kurang sistematis atau kurang runtut. Hal ini dapat menyebabkan siswa sulit dalam memahami konsep-konsep kimia yang abstrak, yang berakibat pada rendahnya hasil belajar kimia. Metakognisi tergolong kemampuan berpikir tingkat tinggi yang melibatkan pengaturan aktif yang lebih tinggi daripada sekedar proses-proses kognitif yang belajar dan metakognisi diketahui berhubungan dengan kecerdasan yang digunakan dalam belajar (Amnah, 2014).
Berdasarkan survey yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Onanrunggu Samosir, diperoleh data berupa nilai rata-rata raport semester ganjil kelas X tahun pelajaran 2012/2013 untuk mata pelajaran kimia dengan KKM 6,50 adalah sebesar 7,64 dan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) mata pelajaran kimia tiga tahun terakhir 8,28 (TA 2009/2010), 8,11 (TA 2010/2011) dan 8,62 (TA 2011/2012) (Publikasi Sekolah). Kemementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mengumumkan bahwa dari 1522.162 peserta UN, sebanyak 154.079 diantaranya dinyatakan tidak lulus dan harus mengikuti ujian ulangan/susulan. Berdasarkan data-data diatas rendahnya hasil belajar siswa serta menurunnya jumlah peserta yang lulus UN sebenarnya tidak hanya disebabkan dari faktor siswa saja tetapi dapat juga disebabkan karena proses pembelajaran yang tidak berpihak kepada siswa. Pembelajaran dimana siswa bertindak pasif dan guru yang berperan dominan (teacher centered) kerap kali berujung pada penolakan siswa untuk mengikuti pelajaran.
siswa merumuskan masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data sampai mengambil keputusan sendiri. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar (Nugroho, 2012). Pada proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa diajak mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan dan siswa dituntut untuk mengungkapkan masalah secara beralasan yang dapat dilakukan dengan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban terhadap masalah yang diberikan. Adanya kemampuan berpikir siswa mampu menyerap informasi untuk menambah pengetahuan yang dirasa menunjang kegiatan yang dilakukan seperti observasi atau eksperimen. Penggunaan model inkuri terbimbing dapat mengubah cara pembelajaran di kelas yang umumnya didominasi aktivitas guru menjadi pembelajaran yang didominasi aktivitas siswa. Perubahan cara belajar ini memungkinkan siswa untuk dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan bekerja atas inisiatifnya sendiri (Nasution, 2014).
hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan inkuiri berbasis praktikum mengalami peningkatan dan 38% dari peserta siswa mengatakan bahwa nilai ujian mereka di kelas disebutkan meningkat dan diikuti oleh kenaikan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan (24%) dan pembelajaran siswa bagaimana membuat karya ilmiah dengan (17%) (Akinoglu, 2008). Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan logika menggunakan metode pengajaran inkuiri terbimbing memiliki skor prestasi lebih baik daripada siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional (Matthew, 2013)
Penerapan penilaian penugasan melalui penyusunan peta konsep efektif ditinjau dari pemahaman konsep kimia materi hukum dasar kimia untuk siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pakem dan SMA Negeri 1 Wonosari serta materi kesetimbangan kimia untuk kelas IX SMA Negeri 5 Yogyakarta (Sutiman, 2012). Penerapan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep pada materi ikatan kimia dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X2 SMA Negeri I Telaga. Hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II, hal ini dapat ditunjukan pada hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 80,09 %. Dan pada siklus II mencapai 85,79 % (Ismail, 2013). Siswa yang diajarkan menggunakan inkuiri dengan peta konsep memberikan hasil yang baik pada pembelajaran (Abdelraheem, 2006).
Oleh karena itu, mengingat pentingnya penggunaan model dan media dalam pembelajaran maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Media Peta
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi permasalahan berikut : 1. Pemahaman siswa yang rendah terhadap konsep yang diajarkan
2. Penyajian materi yang rumit, kurang menarik, monoton dan membosankan
3. Kurang tepatnya penggunaan model dan media pembelajaran yang dibelajarkan pada bidang studi kimia
4. Kurang diperhatikannya kemampuan metakognitif setiap siswa
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya tentang penggunaan metode Inkuiri Terbimbing dengan media peta konsep dalam pengajaran Reaksi Reduksi Oksidasi di kelas X dan hasil belajar siswa serta hubungan antara kemampuan metakognitif terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Onanrunggu.
1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan media peta konsep lebih tinggi dibandingan hasil belajar siswa pada model pembelajaran direct intruction kelas X SMA pada materi reaksi reduksi dan oksidasi?
1.5. Tujuan penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan media peta konsep lebih tinggi dibandingan hasil belajar siswa pada model pembelajaran direct intruction kelas X SMA pada materi reaksi reduksi dan
oksidasi
2. Untuk mengetahui bagaimana korelasi kemampuan metakognitif terhadap hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan media peta konsep
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1) Bagi guru
Sebagai pertimbangan bagi para guru dalam memilih model pembelajaran yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar
2) Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa serta meningkatkan minat belajar siswa
3) Bagi guru bidang studi lain
Sebagai bahan rujukan suatu strategi pembelajaran, yang dapat diterapkan pada bidang studi yang lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
4) Bagi peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru
5) Bagi Peneliti Selanjutnya
1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang berupaya untuk menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada siswa, sehingga siswa lebih banyak belajar sendiri dan mampu mengembangkan kreativitasnya dalam memecahkan masalah (Sanjaya, 2011)
2. Peta konsep adalah media pembelajaran tentang reaksi reduksi dan oksidasi yang disusun untuk membantu proses belajar mengajar dan merupakan suatu ilustrasi grafis yang konkrit yang dapat menunjukkan bagaimana suatu konsep dapat berhubungan atau terkait dengan konsep-konsep lain yang termasuk kategori yang sama (Trianto, 2011).
3. Ketrampilan Metakognitif adalah kemampuan yang dimiliki siswa untuk menilai kesukaran sesuatu masalah; kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya; kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan; dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri dalam pembelajaran reaksi reduksi dan oksidasi (Nur’aeni, 2006)
4. Hasil belajar adalah adanya peningkatan atau penurunan nilai post-test siswa yang merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang meliputi bidang kognitif (Suprijono, 2010)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan media peta konsep lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran direct intruction
2. Dari perhitungan korelasi ( hubungan antara kemampuan metakognitif dengan peningkatan hasil belajar siswa) menunjukkan adanya korelasi positif, yang berarti ada hubungan antara kemampuan metakognitif dengan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan media peta konsep.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan menggunakan media peta konsep dalam salah satu upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa
DAFTAR PUSTAKA
Abdelraheem,Yousif dan Asan,Askin,(2006), The Effectiveness of Inkuiri-Based Technology Enhanced Collaborative Learning Environment, International
Journal of Technology in Teaching and Learning, 2(2), 65-87.
Akinoglu,Orhan,(2008), Assessment Of The Inkuiri-Based Project Implementation Process In Science Education Upon Students’ Points Of
Views, International Journal of Instruction Vol.1, No.1 ISSN: 1694-609X
Anni, C.T,( 2005), Psikologi Belajar, UPTMKK UNNES, Semarang
Amnah,S,(2014), Profil Kesadaran Dan Strategi Metakognisi Mahasiswa Baru Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Islam Riau Pekanbaru Jurnal Pendidikan IPA FMIPA UNNES, Semarang
Arief,dkk, (1993), Media Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Djamarah,S.B., dan Zain,A.,(2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Ismail,dkk,(2013),Meningkatkan Hasil Belajar Ikatan Kimia Dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Pada Siswa Kelas X di
SMA Negeri I Telaga, Jurnal Entropi, Volume VIII, Nomor 1,
Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D. dan Nyquist, J., (2010), How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1): 57-59.
Matthew,Bakke.M dan Kenneth,Igharo.O.,(2013), A Study On The Effects Of Guided Inkuiri Teaching Method On Students Achievement In Logic,
International Researchers Volume No.2 Issue No.1
Nasution,Asrina,(2014),Perbedaan Media Handout dan Media Scramble Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia
Nasution,Nurhamidah,(2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom,
Jurnal Pendidikan Kimia UNIMED, Medan
Ningsih,dkk,(2013), Kimia SMA/MA Kelas X, Bailmu,Jakarta
Nur’aeni,dkk,(2006),Penggunaan Instrumen Monitoring Diri Metakognisi Untuk
Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menerapkan Strategi Pemecahan
Masalah Matematika, Jurnal FMIPA UPI,Bandung
Hasibuan,Nurasyiah(2013) Tesis Pengaruh Motivasi dan Kreatifitas Serta Keaktifan Belajar yang Dihasilkan Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Hasil Belajar Kimia, Tesis Kimia Unimed, Medan
Romiandi,(2014),Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri pada Materi Hidrokarbon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA, Skripsi
Pendidikan Kimia UNIMED, Medan
Seputrawan,Adi, (2010), Penggunaan Media Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII di SMP Negeri
25 Pekan Baru, Skripsi S-1 FKIP Universitas Islam, Pekan Baru
Silitonga, P.M, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Silitonga, P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan.
Silvia, (2011), Pengaruh Macromedia Flash Pembelajaran Pendekatan PBL Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Struktur Atom,
Skripsi S-1 FMIPA UNIMED, Medan.
Suprijono, Agus, (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Sutiman, dkk, (2012), Penerapan Penilaian Berbasis Kelas Melalui Penyusunan
Peta Konsep untuk Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Konsep
Kimia Siswa SMA, Jurnal Pendidikan Kimia UNY, Yogyakarta
Trianto,(2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Prenada Media, Jakarta
Trna,dkk,(2012), Implementation Of Inkuiri-Based Science Education In Science Teacher Training, Journal Of Educational And Instructional Studies In
The World Vol:2 Issue: 4 Article: 23 ISSN: 2146-7463