31 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Lokasi Penelitian
Berdasarkan pendekatannya penelitian ini merupakan penelitian Diskriptif
Kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam buku Lexy J. Moleong (2006 : 4)
mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati.
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena
penelitian ini menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang
diteliti sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian berlangsung.
Adapun objek penelitian yaitu aktivitas inovasi produk yang dilakukan di pisang
aroma Mahkota Temanggung, serta mengimplementasikan inovasi tersebut
kedalam dua kategori pendekatan inovasi yaitu termasuk ke dalam pendekatan
incermental inovation atau radical inovation.
3.2 Objek Penelitian dan Fokus Penelitian
Objek penelitian ini adalah pisang aroma Mahkota yang berada di Desa.
Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. Sedangkan fokus
32
3.3. Data, Sumber Data Dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Data
Data dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat kualitatif yang
berupa kata-kata yang diperoleh melalui beberapa cara. Peneliti menggunakan
data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber data
(responden) mengenai Inovasi produk yang dilakukan di Pisang Aroma Mahkota.
Data Sekunder, merupakan data yang berupa dokumen dari dinas-dinas
terkait dan pisang aroma Mahkota yang berhubungan dengan kewirausahaan dan
gambaran pisang aroma Mahkota.
3.3.2. Sumber Data 1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber data
penelitian. Data ini diperoleh melalui wawancara, dan observasi secara
menyeluruh di Pisang Aroma Mahkota di Dusun Gesing, Kecamatan
Kandangan, Kabupaten Temnaggung.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen,
Sugiyono (2010 : 309).
3.3.3. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat
33
menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi (pengamatan),
interview (wawancara), dokumen, dan triangulasi data.
1. Observasi (pengamatan) penulis menggunakan observasi terus terang dan
tersamar. Dalam hal ini peneliti akan melakukan pengumpulan data secara
terus terang kepada sumber data bahwa peneliti sedang melakukan
penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir
tentang aktivitas peneliti.
Oleh karena itu peneliti dapat leluasa dalam melakukan penelitian dengan
melakukan pengamatan dari beberapa aktivitas yang dilakukan pegawai atau
karyawan dan pemasaran yang maupun aktivitas lain yang dilakukan pemilik
dalam menjalankan usahanya. Observasi yang diamati peneliti mengenai inovasi
produk yang dilakukan di pisang Aroma Mahkota Temanggung.
2. Interview (Wawancara), penulis menggunakan wawancara semi terstruktur.
Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka.
Dalam wawancara semi terstruktur peneliti juga telah mempersiapkan daftar
pertanyaan atau pedoman wawancara sehingga sumber data dapat menjawab
pertanyaan sesuai daftar pertanyaan yang telah disiapkan peneliti terlebih
dahulu.
Wawancara dilakukan peneliti dalam menggali fenomena-fenomena yang
ada di objek penelitian yang tidak dapat dilakukan jika hanya menggunakan
teknik observasi saja. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,
34
pertanyaan dan terwawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.
Maksud mengadakan wawancara menurut Lincoln dan Guba (1985:266)
dalam buku Lexy J. Moleong (2006:186) antara lain mengkontruksi mengenai
orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntunan, kepedulian dan lain-lain
kebulatan; mengkontruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami
masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk
dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas
informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia
(triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas kontruksi yang
dikembangkan oleh peneliti sebagai percakapan anggota.
3. Dokumentasi, dokumen berasal dari lembaga-lembaga tertentu yang
berkaitan dengan topik penelitian. Menurut Sugiyono (2010 : 329) dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Data-data yang diperoleh dari observasi, wawancara semi terstruktur dan
dokumen-dokumen dapat dihubungkan untuk memperjelas apa saja yang ada pada
objek penelitian. Hal ini sebagai triangulasi data untuk menjamin kepastian data
yang diperoleh dan sekaligus menguji kredibilitas data. Dengan mengecek
kredibilitas data melalui berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber
data. Triangulasi data diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
35
telah ada, Sugiyono (2010 : 83). Teknik triangulasi data digunakan untuk lebih
meningkatkan pemahaman tentang berbagai hal atau data yang telah ditemukan.
[image:5.595.98.582.211.609.2]3.3.4. Desain Penelitian Gambar 3.1 desain penelitian
Musfiqon, (2012 : 88)
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian deskriptif kualitatif adalah peneliti sendiri,
sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan
menjadi pelapor hasil penelitian. Instrumen yang dimaksud sebagai alat
pengumpul data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi dan
wawancara semi terstruktur.
Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan pedoman observasi atau
pengamatan. Peneliti melakukan pengamatan atas dasar pengalaman langsung.
Sedangkan untuk mendapat keyakinan dan keabsahan data dengan mengamati
sendiri aktivitas yang dilakukan pisang aroma Mahkota. Pembatasa
nmaslah Masalah penelitian
simpulan
Fokus masalah
Pengumpulan data
Penetuan pendekatan
Living-in Interaksi subyek
Literatur/ penelitian relevan
Informan penelitian Analisis
36
Peneliti juga akan menggunakan beberapa alat bantu, salah satunya adalah
pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk mengarahkan
pewawancara dalam memperoleh data yang dibutuhkan melalui wawancara semi
terstruktur. Bentuk pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya berupa pendapat, argumen atau penjelasan tentang suatu fenomena.
Adapun bentuk pedoman wawancara sebagai berikut:
1. Bagaimana awal inovasi yang ibu lakukan, sehingga pisang aroma mampu
berdiri seperti sekarang?
2. Apa kiat-kiat ibu dalam mempertahankan produk agar tetap menjaga
kesetiaan pelanggan?
3. Apakah ibu pernah melakukan inovasi pada produknya?
4. Setiap berapa tahun sekali anda melakukan inovasi pada produk anda?
5. Apakah perubahan pada produknya dilakukan secara totalitas?
6. Jika ada bagaimana prubahannya dan apa saja bahan yang diganti?
7. Apakah perubahan pada produknya dilakukan hanya dengan menambah
atribut saja?
8. Jika ya, bagaimana perubahannya dan bahan apa saja yang ditambahkan?
9. Apakah ada peningkatan jumlah produk setelah melakukan inovasi?
10. peningkatan penjualan setelah adanya inovasi yang dilakukan perusahaan
ibu?
11.Apakah menurut ibu dengan mengubah tampilan kemasan akan
37
12. Alasan apa yang membuat ibu, melakukan inovasi produk pada
kemasannya?
13.Apa yang dilakukan perusahaan anda untuk mempertahankan kepercayaan
para pelanggan terhadap produk anda?
14.Bagaimana dengan promosi yang perusahaan anda lakukan untuk
meningkatkan penjualan?
Selain itu dalam melakukan penelitian peneliti juga menggunakan observasi
atau pengamatan langsung, adapun aspek yang damati peneliti meliputi :
1. Produk yang dihasilkan
2. Bentuk produk dari tahun ketahun
3. Model kemasan dari tahun ketahun
3.5. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, metode analisis
deskriptif merupakan metode analisis yang bertujuan mendeskripsikan gambaran
tentang suatu objek penelitian secara sistematis. Penulis menggunakan analisis
deskriptif karena ingin menggambarkan objek penelitian secara menyeluruh.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, dan selama di lapangan. Analisis pendahuluan akan dilakukan peneliti
sebagai instrumen untuk menetukan fokus masalah. Kemudian peneliti masuk
pada tahap memasuki lapangan yaitu melakukan analisis data dengan model
38
Gambar 3.2 Komponen analisis data model interaktif (Interactive model)
Sumber : Matthew B. Miles & A. Michael Huberman, 2009, Analisis Data
Kualitatif, Ui Press, Jakarta, hlm.20.
Proses- proses analisis kualitatif tersebut dapat dijelaskan ke dalam tiga langkah
berikut :
1. Data Reduction (data reduksi)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti di lapangan, maka jumlah
data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan
analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merekam, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, Sugiyono
(2010:92). Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, serta mencarinya bila diperlukan. Reduksi data
(data reduction) Pengumpulan data (data collection)
Kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and
39
Dalam mereduksi data, peneliti akan menfokuskan tujuan yang akan
dicapai dengan memilih data yang digunakan dan membuang data yang tidak
ada hubungannya dengan konteks tujuan penelitian. Hasil wawancara yang
tidak berhubungan dengan penelitian akan direduksi atau dibuang.
2. Data Display (penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnyanya, Sugiyono (2010 : 95).
Melalui penyajian data tersebut maka data terorganisasikan dan tersusun dalam
pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
Mendisplay data akan mempermudah dalam memahami apa yang terjadi.
Peneliti akan menyajikan data dalam bentuk teks dan tabel, penyajian dalam
bentuk tabel untuk menyajikan data-data mengenai inovasi produk yang
dilakukan pisang aroma Mahkota. Selanjutnya inovasi produk tersebut akan
dikatagorikan dalam pendekatan tipe innovaton radical atau innovation
incremental.
3. Conclution Drawing/ verification
Penarikan kesimpulan dilakukan sebagai upaya mencari berbagai hal yang
berhubungan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan penemuan
baru yang sebelumya belum pernah ada. Menurut Sugiyono (2010 : 99) temuan
dapat berupa deskripsi gambaran suatu objek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa