• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki anggaran. pendapatan bertumpu pada sektor perpajakan. Kementerian Keuangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki anggaran. pendapatan bertumpu pada sektor perpajakan. Kementerian Keuangan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki anggaran pendapatan bertumpu pada sektor perpajakan. Kementerian Keuangan mempublikasikan komposisi pajak pada pendapatan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 paling besar dibanding pendapatan dari sektor lain, yaitu sebesar 86,2% (www.kemenkeu.go.id). Hal ini menunjukkan betapa perkembangan dan pembangunan negara sangat bergantung pada pemasukan dari sektor perpajakan. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Putra, 2014).

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pajak. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, analisis, evaluasi, penjabaran kebijakan serta pelaksanaan tugas di bidang perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sebagai instansi yang membawahi beberapa Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak ini sangat berperan dalam peningkatan penerimaan negara.

(2)

2

Dalam Pasal 36 ayat (1) huruf a Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya. Pengurangan atau Penghapusan sanksi administrasi berlaku untuk SPT (Surat Pemberitahuan) Tahunan Pajak Penghasilan dan SPT Masa semua jenis pajak baik Pajak Penghasilan (PPh) maupun Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Bidang yang menangani kasus pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dalam Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak adalah Bidang Keberatan Banding dan Pengurangan. Bidang Keberatan, Banding dan Pengurangan ini melayani pengajuan wajib pajak tentang pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak atau surat tagihan pajak yang tidak benar, keberatan atas besar pajak yang tertera dalam surat tagihan pajak, serta banding terhadap ketidaksetujuan keputusan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Alur proses pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi meliputi pengajuan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang selanjutnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tersebut menyampaikan surat pengantar dan berkas permohonan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak. Dalam Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, berkas tersebut akan diproses dalam Bidang Keberatan Banding dan

(3)

3

Pengurangan oleh Penelaah Keberatan (PK). Alur kerja yang dilaksanakan oleh Penelaah Keberatan ini harus terselesaikan dengan baik sesuai prosedur yang ada untuk menghindari sengketa dengan Wajib Pajak. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi atas kinerja penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi dan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak. Penulis mengamati keefektifan implementasi prosedur penyelesaian untuk mengidentifikasi adanya kendala atau kesalahan akibat ketidaksesuaian prosedur dengan penerapannya, baik yang disebabkan oleh sistem maupun human error.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul “EVALUASI ATAS KINERJA PENYELESAIAN PERMOHONAN PENGURANGAN ATAU PPENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI PAJAK PADA KANWIL DJP JAWA TENGAH I”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu, “Apakah penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi pajak Kanwil DJP Jawa Tengah I telah sesuai dengan PMK No.8/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi dan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak?”.

(4)

4 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin penulis capai adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi fenomena yang ada dalam proses penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi pajak.

b. Evaluasi kinerja penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi pajak di Kanwil DJP Jawa Tengah I.

II. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk peneliti maupun pihak-pihak lain diantaranya sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul pada penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi di masa yang akan datang.

b. Memberikan masukan yang dapat membantu mengurangi permasalahan dalam penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi di Bidang Keberatan, Banding dan Pengurangan di Kanwil DJP Jawa Tengah I.

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada tahap evaluasi terhadap kinerja penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi pajak pada Bidang Keberatan, Banding dan Pengurangan di Kanwil DJP Jawa Tengah I, dan memberikan saran pada hasil penelitian tersebut untuk

(5)

5

perbaikan kinerja kedepannya, tanpa melakukan perubahan atau pengembangan secara teknis pada Standart Operational Procedure (SOP) yang telah dijalankan. 1.5. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, sistematika penulisan merupakan metode untuk menyajikan suatu bentuk penyusunan pelaporan tertulis mengenai hasil penelitian atau riset secara terstruktur maupun terorganisir sehingga dapat mempermudah dalam alur pembelajaran dan pemahaman. Berikut susunan sistematika penulisan laporan penelitian :

Bab I Pendahuluan Bab ini berisi tentang :

1. Latar Belakang Masalah : Bagian ini memuat informasi mengenai hal yang mendasari pengambilan topik Tugas Akhir mencakup alasan dan ide dasar penulisan.

2. Rumusan Masalah : Bagian ini mencakup masalah yang mendasari pemilihan topik dalam Tugas Akhir.

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian : Bagian ini berisi tujuan penulis melakukan penelitian dan manfaat dilakukannya penelitian tersebut.

4. Batasan Masalah : Bagian ini menjelaskan adanya batasan permasalahan penulis dalam melakukan penelitian ini.

5. Kerangka Penulisan : Bagian ini menjelaskan kerangka pikir penulis secara umum yang akan ditulis, dapat disertai dengan satu bagan/skema alur pikir Tugas Akhir.

(6)

6 Bab II Gambaran Umum

Bab II dapat dirinci sebagai berikut :

1. Kondisi Umum/Deskripsi Topik Penulisan; Bagian ini menguraikan bagaimana gambaran umum instansi, dari sejarah, tugas pokok dan fungsi, wilayah/cakupan kerja sebagai unit analisis.

2. Tinjauan pustaka/Kajian Sebelumnya; Bagian ini memaparkan berbagai teori yang menjadi acuan Tugas Akhir.

3. Metodologi; Bagian ini menjelaskan secara detail mengenai cara yang akan digunakan oleh penulis dalam menganalisis topik penulisan.

4. Jenis dan/atau Sumber Data; Bagian ini menjelaskan secara rinci jenis data yang digunakan dalam penulisan.

Bab III Analisis dan Pembahasan

Bab III tentang Analisis dan Pembahasan Tugas Akhir berisi tentang uraian jawaban dari rumusan masalah. Pembahasan pada bagian ini adalah analisis terhadap penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi pajak di Bidang Keberatan, Banding dan Pengurangan Kanwil DJP Jawa Tengah I. Setelah dilakukan analisis, maka dilanjutkan dengan evaluasi terhadap kelemahan dalam kinerja penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi pajak. Setelah mengetahui kelemahan atas kinerja penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi pajak, maka penulis dapat memberikan suatu alternatif/solusi yang diharapkan dapat membantu perbaikan kinerja dalam Bidang Keberatan, Banding dan Pengurangan.

(7)

7 Bab IV Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir dari bagian inti Tugas Akhir. Bagian ini menguraikan kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan dan analisa yang telah dilakukan untuk menjawab permasalahan. Selain itu penulis juga memberikan saran sebagai perbaikan pada unit analisis.

1.6. Kerangka Penulisan

Bidang Keberatan, Banding dan Pengurangan memiliki tugas melaksanakan bimbingan dan urusan penyelesaian keberatan, banding, dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan, proses gugatan dan Peninjauan Kembali, serta bimbingan pembetulan Surat Keputusan. Salah satu tugas dari beberapa tugas tersebut yaitu penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi pajak. Dalam realisasinya terdapat beberapa permasalahan dalam penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi. Permasalahan tersebut yaitu input data kurang lengkap, kesalahan penginputan tanggal Surat Keputusan, tidak dilakukannya salah satu proses penyelesaian yaitu crash keb yang mengakibatkan tidak lengkapnya data yang diperlukan dalam proses rekonsiliasi pajak pada akhir tahun di kantor pusat. Berdasarkan masalah yang dimiliki Bidang Keberatan, Banding dan

Pengurangan, penulis akan mencoba mencari akar permasalahan dari masalah terkait, melakukan analisis dan memberikan evaluasi dalam bentuk perbaikan kinerja yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja dalam penyelesaian

(8)

8

permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi pajak di Kanwil DJP Jawa Tengah I.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang membandingkan antara kadar CKMB dengan positivitas hasil pemeriksaan HFABP terlihat bahwa hasil HFABP yang positif lebih banyak dibandingkan dengan kadar CKMB

Dari hasil analisis deskriptif tersebut, diperoleh hasil 14 atau 41% home industri sambel pecel di kota Madiun mempunyai hasil produksi yang tinggi karena berada di

Pcmb e lajaran berkomputer 1ru juga dapat menyesuaikan dengan kemampuan dan kecenderungan pelajar serta meningkat prestasi pelajaran.. Dengan ini pelajar boleh

Hasil uji regresi juga menunjukkan bahwa resiliensi tidak hanya memberikan kontribusi terbesar terhadap kesiapan individu untuk berubah, tetapi resiliensi juga

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat dilihat bahwa responden memiliki sikap yang baik terhadap penggunaan earphone, dapat dilihat bahwa 50,% tidak setuju

Gambar 4.15 Rich Picture Proses Pencatatan Penerimaan Pembayaran untuk Invoice Variation Order dan Faktur Pajak Variation

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan,

DEWAN KOORDINASI CABANG GERAKAN PEMUDA KEBANGKITAN BANGSA ( DKC GARDA BANGSA ) KABUPATEN TASIKMALAYA. Ofce