1 A. Latar Belakang M asalah
M anusia sebagai makhluk individu dan makluk sosial t idak dapat hidup
sendiri, manusia memerlukan makhluk lain unt uk hidup. Kodrat manusia
sebagai makhluk hidup memerlukan mahkluk lain unt uk berkomunikasi dan
berint eraksi. Int eraksi yang terjadi baik antara manusia dengan manusia,
manusia dengan lingkungan, manusia dengan Tuhan, at au manusia dengan
mahkluk lainnya baik di sengaja maupun t idak disengaja. Bentuk int eraksi
manusia yang dengan sengaja dilakukan adalah dengan pendidikan . M anusia
menyadari bahw a pendidikan sangat pent ing unt uk perkembangan dan
pert umbuhan potensi yang ada pada diri manusia, karena t anpa ada pendidikan
perkembangan dan pert umbuhannya akan menjadi lamban.
Pendidikan merupakan unsur ut ama dalam pengembangan sumberdaya
manusia.Semua yang dilakukan manusia tidak lepas dari dunia pendidikan, baik
disadari maupun tidak. M anusia memulai proses pendidikannya sejah lahir
hingga ke liang lahat. Hal itu dilakukan untuk meningkat kan kemampuaanya
dalam hal sikap, perilaku, w aw asan,kemampuan, ketrampilan baik secara
peduli miskin maupun kaya, semua mempunyai kesempat an untuk memperoleh
hak yang sama unt uk mendapat kan pendidikan. M enurut M ahmud (2013 : 52)
Pendidikan pada dasarnya merupakan int eraksi ant ara faktor-faktor yang t erlibat di dalamnya guna mencapai t ujuan. Proses sederhana yang menggambarkan int eraksi unsur pendidikan dapat secara jelas dilihat dalam proses belajar mengajar yang terjadi di lembaga pendidikan formal, t epatnya dikelas yait u manakala guru mengajarkan nilai-nilai ilmu dan ket rampilan kepada anak didik dan anak didik menerima pengajaran t ersebut t erjadilah apa yang dinamakan proses belajar.
Pendidikan menurut Fatt ah (2012 :14) menyat akan bahw a:
Pendidikan dirumuskan sebagai proses pengembangan dan lat ihan yang mencakup aspek pengetahuan (know ledge), ket rampilan (Skill),
dan kepribadian (Charact er), t erut ama dilakukan dalam suat u bent uk formula (persekolahan ) kegiat an pendidikan mencakup proses dalam menghasilkan (product ion) dan transfer (dist ribut ion ) ilmu penget ahuan yang dilakukan oleh individu atau organisasi belajar (learning organizat ion )
Pendidikan berdasarkan definisi diatas mengandung pengertian yang
luas , karena pendidikan t erdiri dari unsur-unsur pendidikan yang terkait satu
dengan yang lain . Pendidikan merupakan suatu sist em yang saling t erkait
antara unsur yang sat u dengan unsur yang lain. Unsur-unsur pendidikan terdiri
dari pengajar, pengetahuan, sisw a dan media pengajaran. Pendidikan
mempunyai pengert ian yang lebih luas dari pengajaran karena dalam
pendidikan tidak hanya dit ekankan pada aspek int elekt ualit as saja t et api juga
pendidikan proses lat ihan dan pengembangan mencakup unsur pengetahuan,
ket rampilan, kepribadian unt uk menghasilkan pendidikan yang berkualitas
Pendidikan yang layak diperoleh t idak t erlepas dari pembiayaan .Biaya
merupakan unsur yang pent ing dalam penyelenggaraan pendidikan .
Penentuan biaya akan mempengaruhi t ingkat efisiensi dan efektifit as kegiat an
dalam suat u organisasi, kegiat an yang dilaksanakan dengan menggunakan
biaya yang relatif rendah tetapi menghasilkan produk yang berkualitas maka
kegiat an t ersebut dikat akan efekt if dan efisien. M enurut Suhardan (2012 : 22)
Biaya pendidikan adalah total biaya yang dikeluarkan baik oleh individu
pesera didik , keluarga yang menyekolahkan anak , w arga masyarakat
perorangan, kelompok masyarakat maupun yang dikeluarkan pemerint ah
untuk kelancaran pendidikan. Sedangkan menurut M atin (2014 : 4 )
menyatakan bahw a :
Pembiayaan pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses mengalokasikan sumbersumber pada kegiatankegiatan atau program -program pelaksanaan operasional pendidikan at au dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal – hal yang berkaitan dengan ini meliput i perencanaan anggaran pendidikan , pembiayaan pendidikan , pelaksanaan anggaran pendidikan ,akuntansi dan pert anggungjaw aban keuangan pendidikan serta pemeriksaan dan pengaw asan anggaran pendidikan
Pembiayaan pendidikan diperlukan unt uk membant u proses kelancaran
pelaksanaan pendidikan. Biaya pendidikan dikeluarkan baik oleh individu,
dengan perencanaan pembiayaan, pelaksanaan anggaran
pendidikan,akunt ansi dan pert anggungjaw aban sert a pemeriksaan dan
pengaw asan anggaran pendidikan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus mampu menyusun sistem
informasi keuangan yang standar, maka diperlukan pembenahan manajemen
keuangan dengan cara menyusun teknik-teknik pengelolaan keuangan sekolah
yang sesuai dengan standar keuangan yang berlaku.
Pembiayaan pendidikan adalah fakt or pent ing dalam menjamin mut u dan
kualitas pendidikan . Penyelenggaraan pendidikan, pengelolaan keuangan dan
pembiayaan t idak terlepas dari manajemen pendidikan, karena pembiayaan
merupakan komponen yang menjamin t erlaksananya proses kegiat an belajar
mengajar di sekolah.
Kepala sekolah sebagai pimpinan dalam lembaga pendidikan harus
mempunyai kemampuan untuk mengelola keuangan sekolah dalam rangka
melaksanakan pembiayaan sekolah. Kepala sekolah mempunyai w ew enang
untuk mencari dan memanfaatkan sumber dana sesuai dengan kebutuhan
sekolah masing-masing. Pengelolaan keuangan sekolah meliputi proses
perencanaan, pelaksaanaan, pengaw asan dan evaluasi .Tujuan ut ama
pengelolaan pembiayaan pendidikan adalah bagaimana pembiayaan
pendidikan berkait an dengan proses penataan dan penggunaaan
sumber-sumber pendidikan unt uk mencapai tujuan pendidikan secara efekt if dan
efisien.
Pengelolaan pembiayaan pendidikan bert ujuan unt uk
menyelenggarakan pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi,
t ransparansi dan akuntabilit as. Lembaga pendidikan yang adil art inya sesuai
dengan kebut uhan masing-masing, efisiensi art inya perbandingan antara biaya
yang dikeluarkan dengan hasil yang dicapai .Transparansi adalah ket erbukaan
dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan baik dari sumber pendapatan,
penggunaan sert a pertanggungjaw abannya, sedangkan akuntabilit as yaitu
dapat mempert anggungjaw abkan pembiayaan pendidikan sesuai dengan yang
t elah direncanakan.
Sekolah M enengah Kejuruan merupakan sekolah yang bertujuan unt uk
menyiapkan lulusannya untuk menjadi tenaga kerja yang t erampil dan
professional dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah dan membutuhkan biaya yang
t idak sedikit. Sekolah M enengah kejuruan membut uhkan biaya yang t idak
sedikit sebab sekolah kejuruan melaksanakan banyak kerja praktek dan kerja
lapangan. M aka diperlukan manajemen pengelolaan pembiayaan sehingga
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah sat u sumberdaya yang
secara langsung menunjang efekt ifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.
Pengelolaan pendidikan tersebut lebih t erasa lagi dalam implement asi
M anajemen Berbasis Sekolah (M BS), yang menunt ut kemampuan sekolah
untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta
mempertanggungjaw abkan pengelolaan dana secara t ransparan kepada
masyarakat dan pemerint ah. Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan
dan pembiayaan merupakan pot ensi yang sangat menent ukan dan merupakan
bagian yang t ak terpisahkan dalam kajian administ rasi dan manajemen
pendidikan. Pent ingnya menghitung biaya juga dikemukakan oleh (Anw ar,
2013 : 132 ) Ket epat an dalam menghitung biaya akan membantu ketepat an
dalam pengambilan keputusan ,sehingga kebijaksanaan perusahaan at au
suat u organisasi akan berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan.
Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya,
agar dana yang ada dapat dimanfaat kan secara optimal unt uk menunjang
t ercapainya t ujuan pendidikan . Hal ini pent ing t erut ama dalam rangka M BS
yang memberikan kew enangan kepada sekolah unt uk mencari dan
memanfaat kan dana sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah karena
pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada keterbatasan dana.
perencanaan,pelaksanaan, evaluasi dan pertanggungjaw aban keuangan
sekolah. M ulyasa (2009 : 190 ). Kepala sekolah ditunt ut unt uk mampu
mengelola keuangan sekoalah baik perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
pert anggungjaw aban.
Dalam praktek pengelolaan pembiayaan sekolah, sekolah mengalami
banyak sekali permasalahan. Baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan
maupun evaluasi program. Penyusunan anggaran, penggunaan , pengaw asan
serta pert anggungjaw aban harus dilaksanakan sesuai dengan ketent uan yang
berlaku agar semua dana sekolah benar-benar dimanfaat kan secara efektif
efisien, t idak ada kebocoran sert a bebas dari korupsi , kolusi dan nepot isme.
B. Fokus dan Subfokus Penelitian
1. Fokus
Berdasarkan lat ar belakang masalah yang t elah dikemukakan maka fokus
permasalahan dalam penelitian ini adalah ” Bagaimanakah Pengelolaan
Pembiayaan Pendidikan di SM K M uhammadiyah 6 Gemolong Sragen ?”
2. Subfokus
Berdasarkan fokus permasalahan kemudian di rinci menjadi subfokus
sebagai berikut :
1. Bagimanakah Perencanaan Pembiayaan Pendidikan di SM K
2. Bagaimanakah Pelaksanaan Pembiayaan Pendidikan di SM K
M uhammadiyah 6 Gemolong Sragen ?
3. Bagaimanakah Pertanggungjaw aban Pembiayaan di SM K M uhammadiyah
6 Gemolong Sragen ?
4. Apakah Kendala yang dihadapi dalam Pengelolaan Pembiayaan di SM K
M uhammadiyah 6 Gemolong Sragen ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bert ujuan untuk :
1. M endiskripsikan Perencanaan Pembiayaan Pendidikan di SM K
M uhammadiyah 6 Gemolong Sragen.
2. M endiskripsikan Pelaksanaan Pembiayaan Pendidikan di SM K
M uhammadiyah 6 Gemolong Sragen.
3. M endiskripsikan Pertanggungjaw aban Pembiayaan di SM K M uhammadiyah
6 Gemolong Sragen
4. M endeskripsikan Kendala yang dihadapi dalam Pengelolaan Pembiayaan di
SM K M uhammadiyah 6 Gemolong Sragen.
D. M anfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang memerlukan :
Secara t eorit is hasil penelit ian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah
kepust akaan Program Pasca Sarjana Universit as M uhammadiyah Surakarta
jurusan M agist er M anajemen Pendidikan unt uk masalah pengelolaan
Pembiayaan sekolah.
2. M anfaat Prakt is
Secara praktis hasil penelit ian memberikan masukan bagi para pengelola
pendidikan, baik instansi , kepala sekolah, t at a usaha maupun penyelenggara
pendidikan lain unt uk dapat meningkatkan dan mengembangkan lembaga