PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN
DI SMK SWASTA PAB 2 HELVETIA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
RIKA OKTAVIANA SIMARMATA NIM : 7103341096
FAKULTAS EKONOMI
PENDIIDKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Rika Oktaviana Simarmata, Nim : 7103341096. Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kearsipan Di Smk Swasta Pab 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendiidkan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2014.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Konvensional (ceramah) pada mata pelajaran kearsipan.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI AP SMK Swasta PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2014/2015 pengambilan sampel secara purposive sampling dan diperolehlah dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran make a match dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional, sebelum dilakukan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas sampel diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 36,03 dan setelah diberikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match diperoleh hasil belajar siswa sebesar 88,97 . Sedangkan untuk siswa kelas kontrol sebelum dilakukan perlakuan diperoleh hasil belajar siswa sebesar 37,06 dan setelah diberikan pembelajaran konvensional (ceramah) diperoleh rata-rata hasil belajar kearsipan siswa sebesar 86,91.
Hasil pengujian hipotesis diperoleh harga thitung > ttabel yaitu 2,16 > 1,672 dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) atau dengan taraf kepercayaan 95% sehingga hasil belajar kearsipam siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional (ceramah) pada mata pelajaran kearsipan. Dari hasil perhitungan gain antara post-tes dan pre-tes kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh besarnya gain pada kelas eksperimen adalah 80% dan pada kelas kontrol adalah 70%.
ABSTRACT
Rika Oktaviana Simarmata, Nim: 7103341096. Influence Learning Model Make A Match Against Student Results Archives In Lesson 2 In Smk Private Pab Helvetia academic year 2014/2015. Thesis, Department of Economics pendiidkan Office Administration Study Program, Faculty of Economics, University of Medan in 2014.
The objectives of this study was to determine whether the learning outcomes of students who are taught by Cooperative Learning Type Make A Match higher learning outcomes than students who are taught by Conventional Learning Model (lecture) on kearsipan.Subjek subjects in this study were students in the class AP SMK XI Private Lessons PAB 2 Helvetia Year 2014/2015 sampling is obtained by purposive sampling and two classes of experimental class and control class.
Class experiment using a learning model match the make and grade control using conventional learning models, prior to differential treatment to the second grade sample was obtained that the average student learning outcomes experimental class was 36.03 and after being given lessons by implementing cooperative learning model make-obtained a match student learning outcomes for 88.97. As for the control class obtained prior to treatment of student learning outcomes at 37.06 and after being given the conventional learning (lectures) gained an average of archival student learning outcomes at 86.91.
The results obtained by testing hypotheses price tcount> ttable ie 2.16> 1.672 with a significance level of 5% (α = 0.05) or with a 95% confidence level so that the learning outcomes kearsipam students with cooperative learning model type of make a match more than in the models conventional teaching (lectures) on archival subjects. From the calculation of the gain between the post-test and pre-test the experimental class and the control class the gain obtained in the experimental class was 80% and in the control group was 70%.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Abstrak
Abstract
Daftar Isi……….i
Daftar Lampiran………...iv
Daftar Tabel………...vi
Daftar Gambar………..vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah………..1
1.2.Identifikasi Masalah………....5
1.3.Batasan Masalah………...6
1.4.Rumusan Masalah………...6
1.5.Tujuan Penelitian………....6
1.6.Manfaat Penelitian………..7
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis……….8
2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran………...8
2.1.1.1 Model Pembelajaran Konvensional………...9
2.1.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif………..10
2.1.1.4. Kebaikan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match………...13
2.1.1.5 Perbedaan Pembelajaran Make A Match dengan Pembelajaran Konvensional……….14
2.1.2. Pengertian Belajar……….15
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar………...16
2.1.3.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar……….17
2.1.3.2 Hasil Belajar Kearsipan……….19
2.2. Penelitian Relevan………...20
2.3. Kerangka Berpikir………...23
2.4. Hipotesis Penelitian……….25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian……….26
3.2. Populasi dan Sampel………26
3.2.1. Populasi……….26
3.2.2. Sampel………..27
3.3.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional………..27
3.3.1. Variabel Penelitian………...27
3.3.2. Defenisi Operasional………....27
3.4. Rancangan Penelitian………...28
3.5. Alat dan Teknik Pengumpulan Data………...31
3.5.1. Uji Validitas Tes………..32
3.5.2. Uji Reliabilitas Tes………..33
3.5.3. Uji Daya Beda……….34
3.5.4. Tingkat Kesukaran………..35
3.6. Teknik Analisa Data………..36
3.6.1. Uji Normalitas………36
3.6.2. Uji Homogenitas………37
3.6.3. Uji Hipotesis Penelitian………..37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian………..39
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian………39
4.1.1.1. Validitas Tes………39
4.1.1.2. Reliabilitas Tes………39
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes………40
4.1.1.4. Daya Beda Tes……….40
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian………..40
4.1.2.1. Hasil Belajar Siswa……….40
4.2. Analisis Data Hasil Belajar………...41
4.2.1. Uji Normalitas………42
4.2.2. Uji Homogenitas………....43
4.2.3. Uji Hipotesis………..43
4.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar………..44
4.3. Pembahasan………..45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………..49
5.2. Saran………....50
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.1.5. Perbedaan Pembelajaran Make A Match
dengan Pembelajaran Konvensional……….15
Tebel 3.2. Populasi Penelitian………...26
Tabel 3.4. Rancangan Penelitian………...28
Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre Test………...41
Tabel 4.2. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre Test………...41
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pre Test dan Post Test……….42
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Sampel………..43
Tabel 4.5. Hasil Hipotesis Data Post Test………..44
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian……….29
Gambar 1. Siswa Sedang Mnegerjakan Soal Pre Tes………..122
Gambar 2. Guru Menjelaskan Materi………..123
Gambar 3. Siswa Mencocokkan Kartu Pasangannya………..124
Gambar 4. Siswa Yang Berhasil Menemukan Kartu Pasangannya……….125.
Gambar 5. Guru Menjawab Pertanyaan Siswa………...126
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Mengelola Sistem Kearsipan………..54
Lampiran 2 RPP……….60
Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal……….77
Lampiran 4 Instrumen Penelitian………...78
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian………..85
Lampiran 6 Soal-Soal Yang Telah Divalidasi………87
Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Yang Telah Divalidasi………..91
Lampiran 8 Tabel Validasi Tes………..92
Lampiran 9 Tabel Reliabilitas Tes……….93
Lampiran 10 Tabel Tingkat Kesukaran Tes………....94
Lampiran 11 Tabel Daya Pembeda……….95
Lampiran 12 Perhitungan Validitas Tes……….96
Lampiran 13 Perhitungan Reliabilitas Tes……….98
Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes………....99
Lampiran 15 Perhitungan Daya Pembeda Tes……….100
Lampiran 16 Tabulasi Nilai Siswa………..101
Lampiran 17 Uji Normalitas Data………...103
Lampiran 18 Uji Homogenitas Data………...107
Lampiran 19 Uji Hipotesis………..109
Lampiran 20 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar……….111
Lampiran 21 Tabel Nilai r product……….117
Lampiran 22 Tabel Nilai Chi Kuadrat………118
1
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mencerdaskan
bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Proses pendidikan salah
satunya dapat diwujudkan melalui pendidikan formal yang dapat meningkatkan
penguasaan pengetahuan bagi peserta didik, kemampuan, keterampilan serta
pengembangan sikap peserta didik kearah yang lebih positif.
Pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu
secara sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
siswa dapat mengembangkan potensi dirinya dalam mengikuti laju perkembangan
ilmu pengetahuan serta kemajuan teknologi.
Menurut Sagala (2012:4):
Dilihat dari sudut proses bahwa pendidikan adalah proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang memungkinkan sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat. Dilihat dari sudut pengertian atau defenisi, dengan demikian pendidikan itu ialah usaha sadar yang dilkukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah.
Dalam proses belajar mengajar tentunya guru membuat suatu model
pembelajaran agar lebih menarik. “Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian
penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah
2
digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar”
(Istarani, 2012:1). Selanjutnya setelah guru melakukan pembelajaran
menggunakan model tentunya guru dapat menentukan hasil belajar yang diperoleh
siswa. Hasil belajar yaitu nilai yang diperoleh siswa selama proses belajar
mengajar di sekolah. Hasil belajar seseorang dipengaruhi dari usaha seseorang
dalam mencapai nilai yang diinginkan.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa terlihat lebih
aktif dan meningkatkan hasil belajar adalah pembelajaran dengan menggunakan
model make a match. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match (mencari
pasangan) merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang membutuhkan
kerjasama antar siswa dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena bersifat
efektif, efisien dan menyenangkan serta menciptakan suatu interaksi timbal-balik.
Model pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi dalam belajar dan
berhasil meningkatkan hasil belajar. Teknik pembelajaran make a match
dilakukan dalam kelas dengan suasana yang menyenangkan karena dalam
pembelajaran ini dituntut untuk berkompetisi mencari pasangan dari kartu yang
sedang dibawanya dalam waktu yang cepat.
Model pembelajaran make a match sangat cocok digunakan pada mata
pelajaran kearsipan, dimana mata pelajaran kearsipan dianggap sulit dipahami.
Kearsipan adalah tata cara penyimpanan warkat secara sistematis agar warkat
tersebut dapat dengan mudah, cepat dan tepat dapat ditemukan kembali jika
3
Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk dapat menciptakan suatu
proses belajar mengajar yang lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Untuk itu seorang guru memerlukan suatu model pembelajaran
yang baru agar tercipta suasana belajar yang lebih menyenangkan serta dapat
menarik perhatian siswa agar tercipta suasana belajar yang lebih kondusif.
Kebanyakan siswa kurang mampu dalam menerima pelajaran yang
disampaikan oleh guru yang bisa mengakibatkan siswa menjadi tidak bersemangat
dalam belajar dan dapat menciptakan suasana belajar yang tidak kondusif. Untuk
dapat mengatasi hal itu maka sangat diperlukan suatu strategi pembelajaran yang
dapat meningkatkan prestasi belajar salah satunya dalam hal pemilihan dan
penggunaan model pembelajaran yang sesuai.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis di
SMK Swasta PAB 2 Helvetia di peroleh keterangan bahwa aktivitas belajar
kearsipan siswa di kelas tersebut masih tergolong rendah atau dapat dikatakan
kurang aktif. Dimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran, siswa kurang
memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, takut untuk bertanya jika
mereka kurang mengerti penjelasan guru berkaitan dengan materi pelajaran,
kurang memiliki kemampuan merumuskan pemikiran sendiri dan siswa cenderung
hanya menerima materi pelajaran dari guru saja sehingga menimbulkan proses
belajar mengajar yang pakum atau tidak ada interaksi, membosankan dan kurang
menarik yang dapat mengakibatkan siswa menjadi mengantuk, melamun dan
4
Selain rendahnya hasil belajar siswa, disisi lain terdapat kecenderungan
bahwa hasil belajar siswa yang juga tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat
dari rata-rata ulangan siswa yang berjumlah 136 orang. Hal ini terlihat dari
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah adalah
75, sehingga dari 34 siswa kelas XI AP-3 SMK hanya 30 % atau sebanyak 10
orang yang memperoleh nilai diatas KKM, dan 70% siswa atau sebanyak 20 orang
memperoleh nilai di bawah KKM.
Proses belajar mengajar yang dilakukan di SMK PAB 2 Helvetia
cenderung kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran konnvensional
(ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan/tugas). Pembelajaran yang dilakukan
dengan model konvensional akan mengurangi keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar serta dapat membatasi ruang gerak siswa dalam belajar. Dalam
hal ini siswa menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber informasi sehingga
kegiatan pembelajaran hanya dinilai dari aspek kognitifnya saja tanpa
memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik siswa. Siswa cenderung
menyimpan semua pertanyaan yang ditemuinya pada saat proses belajar mengajar
tanpa ada usaha untuk menyelasaikan pertanyaannya.
Di saat belajar siswa cenderung lebih pasif dan seolah-olah mengerti
tentang materi pelajaran yang telah diterangkan oleh guru. Dan waktu belajar di
kelas yang terbatsa juga dapat membuat materi yang disampaikan guru dengan
model pembelajaran konvensional tidak tersampaikan dengan baik. Terbatasnya
waktu tersebut guru akan lebih banyak memberikan tugas sebagai pekerjaan
5
diajarkannya dengan baik padahal tanpa disadari sebenarnya sebagian besar siswa
belum mengusai materi yang telah diajarkan.
Dengan demikian, agar para peserta didik dapat termotivasi dan lebih
tertarik dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajarnya, peneliti melihat
bahwa model pembelajaran merupakan salah komponen pendukung dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu sangat diperlukan model
pembelajaran yang bervariasi yang dilakukan oleh guru serta bermanfaat bagi
siswa. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan yaitu make a matach
(mencari pasangan).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti merasa tertarik untuk
meneliti bagaimana pengaruh model pembelajaran make a match terhadap hasil
belajar kearsipan siswa, maka peneliti mengakat judul penelitian ini “Pengaruh
Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kearsipan di Kelas XI AP SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P. 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis telah mengidentifikasi
beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :
1. Hasil belajar kearsipan siswa kelas XI AP SMK Swasta PAB 2 Helvetia
masih rendah bila disesuaikan dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimum
6
2. Guru mondominasi kegiatan proses belajar mengajar di kelas dan cenderung
menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa menjadi
bosan belajar sehingga menimbulkan proses belajar mengajar yang pakum
dan tidak ada interaksi.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran make a match dan pengaruhnya
terhadap hasil belajar kearsipan siswa kelas XI AP SMK Swasta PAB – 2
Helvetia T.P 2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh model pembelajaran
make a match terhadap hasil belajar kearsipan siswa kelas XI AP SMK Swasta
PAB – 2 Helvetia T.P 2014/2015”.
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran make a match terhadap hasil belajar kearsipan kelas XI AP
7
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi peneliti, menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang
sangat berguna tentang keterampilan mengajar dalam meningkatkan
prestasi belajar.
2. Sebagai informasi dan sumber referensi bagi peneliti lain yang ingin
mengadakan penelitian lebih lanjut di Universitas Negeri Medan.
3. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran pada
waktu-waktu yang akan datang.
4. Bagi guru, menambah masukan tentang alternatif pembelajaran dalam
upaya meningkatkan kualitas pembelajaran kearsipan.
5. Bagi peserta didik, dapat menerima pengalaman belajar yang lebih
bervariasi sehingga dapat meningkatkan motivasi, hasil dan prestasi
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Cara belajar siswa menjadi tidak monoton lagi karena ada keaktifan siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match sehingga siswa lebih
bersemangat dan antusius dalam mengikuti pelajaran kerasipan.
2. Hasil belajar kearsipan siswa yang diajar dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match memberikan hasil yang lebih
baik 88,97, daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional 86,91. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
memberikan hasil yang tinggi yakni sebesar 80% daripada peningkatan
hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional sebesar
50
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kearsipan untuk dapat menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang mampu
melibatkan siswa secara aktif sehingga hasil belajar kearsipan dapat
tercapai secara optimal .
2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu
dengan baik supaya fase – fase dalam model pembelajaran kooperatif tipe
51
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta : Yogyakarta.
Aunurrahman.2011. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta : Bandung.
Chonstantika, dkk. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Dan Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi, Rasa Ingin Tahu, Dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa Kelas X-6 Di SMA Negeri 2 Boyalali Tahun Ajaran 2011/2012. (http: eprints.uns.ac.id/119-43/1/1230-5574-1-PB.pdf). ISSN 2337-9995. Diakses 14 Maret 2014.
Elsiefayani. http://elsieifayani.blogspot.com/2013/01/pengertian-kearsipan-danbeberapa.html, diakses 14 Maret 2014, pukul 14:00 WIB.
Endang, dkk. 2009. Modul Administrasi Perkantoran. Erlangga : Jakarta.
Endang, dkk. 2009. Modul Mengelola dan Menjaga Sistem Kearsipan. Erlangga : Jakarta.
Febriana, Ayu. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas V
SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota
Semarang.Jurnal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreatif . Vol:1 No 2. Hal 155. Diakses 14 Maret 2014.
Hapsari. 2012. Pengaruh Metode Pembelajaran Make A Match (Mm) Dan Numbered Head Together (Nht) Dengan Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rj a&uact=8&ved=0CDcQFjAF&url=http%3A%2F%2Fe,jurnal.ikippgrismg.ac.id%2Fi ndex.php%2FJP2F%2Farticle%2Fdownload%2F135%2F121&ei=qVyEU6RgzsWTB e6AgYAL&usg=AFQjCNHtiZLxXMuGNmGUSRsF97Bu1SrKqQ&bvm=bv.67720277,
d.dGI JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Hal. 97-106. ISSN 2337-9995. Diakses 14 Maret 2014.
Hutasoit, D. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Teladan Sumut 1 Medan T.P 2012/2013. Skripsi Unimed : MEDAN.
Isjoni .2009.Pembelajaran Kooperatif.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
52
Khasanah, Uswatun. 2011. Pengaruh Pembelajaran Make A-Match Dan Index Card Match Terhadap Pemahaman Siswa Kelas X Sma Institut Indonesia
Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.
e-jurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/JP2FVolume 2 Nomor 2 Hal: 146. Diakses 14 Maret 2014.
Literaturki. http://literaturkti.blogspot.com/2012/09/pengertian-hasil-belajar.html, diakses 14 Maret 2014, pukul 14:00 WIB.
Manik,A.2012.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Menngunakan Media Hand Out Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon di SMA Swasta Methodist-8 Medan Kelas XI IPA Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Unimed : Medan.
Mulyarsih. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Pada Siswa Kelas Iv Sdn Harjowinangun 01,
Tersono Batang.
https://www.google.com/search?q=contoh+jurnal+model+pembelajaran+
make+a+match&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefoxa&channel=fflb#channel=fflb&q=contoh+jurna l+volum+model+pembelajaran+make+a+match+make+a+match&rls=org. mozilla:en-US:official. Vol : 1.Hal 99. Diakses 14 Maret 2014.
Panjaitan, S. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMK Swasta Parulian 1 Medan T.P 2009/2010. Skripsi Unimed : MEDAN.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Rohendi. (http://file .upi.edu./Direktori/jurnal/pendidikantik/jurnal Pend TIK V 3 N 1/penerapan cooperative learning tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII dalam pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi.pdf.vol.3 No.1/juni 2010. ISSN 1979-9462. (Diases 14 Maret 2014).
Sagala, S. 2012. Konsep dan Makna Pemebelajaran. Alfabeta : Bandung.
Sari, S. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Pada Mata Pelajaran Kimia Pokok Bahasan Struktur Atom. Skripsi Unimed : MEDAN.
53
Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta
Sudjana, N.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya : Bandung.
Suhardi. 2013. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid di kelas XI IPA MAN 3 MEDAN Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Unimed : Medan.
Susanty, dkk. 2014. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Pkn Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa Pada Mts N Di Kabupaten Kudus. Vol 2, No. 2, hal 257-272. (http://jurnal.fkip.uns.ac.id) ISSN 2354-6441. Diakses 14 Maret 2014.
Teken. 2011. Meningkatkan Proses Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Kolaborasi Metode Make A Match Dan Word Square Pada Pelajaran IPS Di Kelas V SDN 22 Cakranegara Tahun Pelajaran 2010/2011. (www. Lpsdimataram.com/phocadownload/Mei-2012/9-made teken-mei 2012.pdf). ISSN 1978-3787. Diakses 14 Maret 2014.