Putu Mia Natasha Malka_071511233021_A_Week 2
Bisnis Internasional dalam Era Global
Seiring dengan berjalannya waktu, globalisasi telah memperluas hubungan interdependensi antar entitas yang ada di seluruh dunia dimana pada dasarnya mereka hanya terbatas pada teritori masing-masing dalam menjalankan tukar menukar barang-jasa. Pertukaran barang dan jasa yang hanya berawal pada perdagangan internasional dimana terdapat empat aspek penting yakni goods, service, capital dan labour, kini meluas menjadi bisnis internasional dimana bisnis sendiri biasanya berorientasi pada profit. Adanya globalisasi juga telah memperluas koneksi dari individu yang mana membuat individu semakin mudah dalam mengakses sumber-sumber baru yang bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan. Mudahnya individu mendapatkan kebutuhannya melalui meningkatnya sarana telekomunikasi dan teknologi kemudian membuat koneksi antara supply dan market menghadirkan sebuah bisnis internasional yang didefinisikan sebagai seluruh transaksi komersial yang meliputi jual-beli, investasi dan transportasi cross-border (Daniels et al. 2015, 47). Globalisasi pada awalnya memang sekilas memberikan keuntungan yang cukup dalam perkembangan bisnis internasional itu sendiri, akan tetapi ternyata globalisasi juga memberikan dampak negatif. Menurut Daniels et al. (2015, 54) terdapat tiga dampak negatif yakni terdapat ancaman pada kedaulatan nasional, enviromental stress, semakin meningkatnya pendapatan asimetris serta personal stress.
Adanya globalisasi ini kemudian merubah ruang lingkup dari perdagangan serta bisnis dari internasional itu sendiri dimana awalnya firma tradisional yang biasanya berkaitan dengan teori Adam Smith invisible hand, kini muncul teori milik Alfred Chandler yakni visible hand yang berkaitan dengan firma modern. Visible hand menurut Chandler biasanya bisa diterapkan di perusahaan bisnis modern yang besar, operasi multi-unit yang menghasilkan produk di berbagai tempat dimana pada pergerakan perusahaannya digerakkan dan dikoordinasikan oleh manajernya daripada mekanisme pasarnya (Matthews 2000, 163). Firma modern ini dengan kata lain dapat bekerja melebihi pasar karena koordinasi administrasinya cenderung untuk menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi, biaya yang lebih rendah dan profit yang lebih tinggi daripada koordinasi yang dilakukan oleh mekanisme pasar itu sendiri.
Putu Mia Natasha Malka_071511233021_A_Week 2
perusahaan yang mumpuni untuk mencapai tujuan. Kedua, operations, bertugas untuk mendesain sumber menjadi barang dan jasa untuk bisa dijual kembali dan mendapatkan profit. Ketiga, marketing, meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan kostumer. Keempat, accounting, bertugas untuk menghitung, meringkas dan menginformasikan manajer terkait masalah keuangan, terdiri dari financial accountants dan managerial accountants. Terakhir, finance, bertugas untuk merencanakan, memperoleh dan mengatur keuangan dari perusahaan.
Kesimpulannya, bisnis internasional adalah perdagangan internasional cross-border dimana ujungnya berorientasi pada profit dan didasari oleh suatu regulasi tertentu yang telah disepakati dimana pendekatannya interdisipliner. Bisnis internasional cukup berbeda dengan ekonomi internasional karena biasanya ekonomi internasional adalah dasar-dasar teoritik yang digunakan untuk menganalisis dan menjalankan bisnis internasional itu sendiri. Menurut penulis, di era yang global ini penting untuk mempelajari bisnis internasional dimana ketika mempelajari ini tentu memberikan kita pandangan akan bagaimana untuk tetap global dalam berbisnis tetapi juga bisa menjunjung tinggi nilai-nilai lokal yang ada.
Referensi:
Daniels, John. D. et. Al., 2015. Overview of International Business and Globalization. International Business: Environment and Operation. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Matthews, Don. 2000. The visible hand? The economics of Alfred Chandler. The Economic and Business History Society.