• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN

MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000

Karya Tulis Ini Adalah Salah Satu Persyaratan

Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya

Bidang Teknik Sipil

OLEH :

PRIO BAYU WIBOWO

509 210 028

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

TUGAS AKHIR

RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN

MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000

Karya Tulis Ini Adalah Salah Satu Persyaratan

Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya

Bidang Teknik Sipil

OLEH :

PRIO BAYU WIBOWO

509 210 028

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(3)

LEMBAR

PERSETUJUAI\I

Tugas Altrir ini diajukan oleh: Prio Bayu wibowo, Nirn : 5w210028

Jurusan pendilikan Teknik Bangunan program studi D-3 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

Telatr Disetujui Untuk

*

Mengadakan Ujian Mempertatrankan Tugas Akhir

Medan7?reuruaf;

zotr

(4)

LEMBAR

PENGESAHAN

RANCANGAN STRUKTUR

GEDUNG

RUKO DENGAN

MENGGUNAKAN PROGRAM

SAP2OOO

Prio Bayu Wibowo 509210028

Dipertahankan di depan Panitia Penguji Tugas Akrhir

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Tanggal : 08 Maret 2013

PANTIA

PENGUJI

NAMA

Prof.Dr.Sumamo,M.Pd (Ketua)

Drs.Asri Lubis,M.Pd

(Sekretaris)

Sutrisno,S.T.,M.T. (Pembimbing)

Drs.Parulian Purba,M.Pd

(Penguji)

Dr. Rachmat Mulyana,M. Si. (Penguji)

Bambang Hadibroto,S.T.,M.Si. (Penguji)

TANGGAL

"t/9

2og,

.flrtrrg

7.tutxle

wW*yttti

/t

lla,tl

fi/3

16 ttnrr,.,{

@rS

NrP. 19580222 198103

I

001

4$

-lt t{u

It

t*

\2

(5)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa

NIM

Jurusan

Program Studi

PERI\TYATAANI

Prio Bayu Wibowo

5092t0028

Pendidikan Teknik Bangunan

Teknik Sipil D3

Dengan

ini

menyatakan bahwa skripsi

ini

merupakan hasil karya saya sendiri dan belum

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaaxr disuatu perguruan

tinggl

dan sepaqiang pengetahuan saya dalam tugas alfrir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitlan orang lairU kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan,

Mmet 2013

Yang membuat pernyataan

(6)

i

ABSTRAK

Prio Bayu Wibowo, NIM : 509210028, “RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN MENGGUNAKAN SAP 2000”. Tugas Akhir ini, Medan : Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Program Studi D-3 Teknik Sipil. Universitas Negeri Medan, 2013.

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk menentukan dimensi, menghitung tulangan dan menggambar hasil dari perhitungan dimensi dan penulangan pondasi, sloop, kolom, balok dan pelat.

Bangunan gedung beton bertulang yang berlantai banyak sangat rawan terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dengan baik. Aplikasi SAP2000 adalah salah satu program aplikasi teknik sipil untuk analisis dan desain struktur.

Dimensi pondasi sisi pinggir adalah lebar tapak (b)=1300mmx1300mm dan tebal (h)=300 mm dengan tulangan yang dipakai Ø14-150 (2 arah). Dan pondasi sisi tengah adalah lebar tapak (b)=1500mmx1500mm dan tebal (h)=300mm dengan tulangan yang dipakai Ø14-170(2 arah). Sloop berdimensi b=250mm dan h=400mm dengan tulangan momen yang dipakai 6Ø14 dan tulangan tumpuan yang dipakai 11Ø14. Tulangan sengkang yang dipakai Ø8-80 dan jarak maksimal 178mm. Kolom berdimensi b=350mm dan h=350mm dan tulangan utama yang dipakai 4Ø12 dan tulangan sengkang yang dipakai Ø8-150. Balok lantai berdimensi bw=250mm dan h=500mm dengan tulangan utama yang dipakai 5Ø12dan8Ø12 dan tulangan sengkang yang dipakai Ø8-110,Ø8-60,danØ8-200. Balok atap berdimensi bw=250mm dan h=400mm dengan tulangan utama yang dipakai 5Ø12, 4Ø12 dan 7Ø12 dan tulangan sengkang yang dipakai Ø8-100,Ø8-60,danØ8-170. Pelat lantai dimensi tebal=120mm dengan tulangan yang dipakai Ø8 dengan jarak spasi minimum 70mm dan maksimum 200mm. Pelat atap dimensi tebal=110mm dengan tulangan yang dipakai Ø8 dengan jarak spasi minimum 100mm dan maksimum 200mm.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmatNya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik. Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persayaratan ujian akhir pada Program Studi Teknik Sipil D-3 Universitas Negeri Medan. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “RANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM

SAP 2000”.

Selama penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat nasehat, bimbingan, arahan, kritik, dan saran serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun material dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua Orang tua saya Ayahanda Poniman yang sangat kusayang dan kucintai Ibunda Sutami yang telah memberikan doa, nasehat, motivasi serta dorongan terlebih materi, agar penulis kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.

2. Bapak Sutrisno, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, pikiran, ide, nasehat, bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik.

(8)

iii

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Syafiatun Siregar, S.T., M.T., sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil D-3 Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang selalu menasehati dan memotivasi penulis dengan tidak bosannya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. 7. Ibu Kinanti Wijaya, MSc., selaku Dosen dan atasan penulis dalam bekerja yang selalu mendorong dan memotivasi penulis untuk tetap semangat dalam menyelsesaikan Tugas Akhir ini.

8. Seluruh keluargaku yang tersayang yang telah banyak memberikan motivasi, semangat, dan doa’nya.

9. Bapak / Ibu Pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 10. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Prodi Teknik Sipil D-3 “2009” tanpa

terkecuali, yang telah banyak memberikan masukan, dorongan dan Informasi sampai penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Penulisan Tugas Akhir ini masih belum sempurna, masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun dari segi penulisan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, masukan-masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini akan diterima dengan tangan terbuka sehingga bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang.

(9)

iv

khususnya Jurusan Teknik Sipil. Semoga Allah SWT selalu memberkati kita senantiasa.

Medan, Maret 2013 Penulis,

(10)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR NOTASI ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penulisan ... 4

1.6 Manfaat Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Metode Perencanaan Struktur ... 5

2.2 Pembebanan ... 6

2.2.1 Beban Vertikal (Gravitasi) ... 6

2.2.2 Beban Horizontal (Lateral) ... 8

2.2.3 Kombinasi Pembebanan ... 8

2.3 Komponen Struktur Bangunan ... 9

2.3.1 Pondasi ... 9

(11)

vi

2.3.1.b Pondasi Telapak Kolom Setempat ... 10

2.3.2 Sloop ... 14

2.3.2.a Pengertian Sloop ... 14

2.3.2.b Perencanaan Tulangan Geser Sloop ... 14

2.3.3 Kolom ... 14

2.3.3.a Pengertian Kolom ... 14

2.3.3.b Persyaratan Penulangan Kolom ... 15

2.3.3.c Perencanaan Dimensi Kolom ... 16

2.3.3.d Mendisain Kolom dengan Grafik ... 18

2.3.4 Balok ... 22

2.3.4.a Pengertian Balok ... 22

2.3.4.b Balok T ... 24

2.3.4.c Gaya Geser Balok T ... 27

2.3.5 Pelat ... 28

2.3.5.a Pengertian Pelat ... 28

2.3.5.b Syarat-syarat Tumpuan Pelat ... 29

2.3.5.c Bentang Teoritis Suatu Pelat ... 30

2.3.5.d Sistem Pelat Dua Arah ... 31

2.3.5.e Dimensi Pelat ... 34

2.4 Ruko ... 35

2.5 Aplikasi SAP2000 ... 36

BAB III METODOLOGI 3.1 Mengoperasikan SAP 2000 ... 37

(12)

vii

3.2.1 Perencanaan Tulangan Pondasi ... 37

3.3 Sloop ... 39

3.3.1 Perencanaan Tulangan Sloop ... 39

3.3.2 Perhitungan Tulangan Geser Sloop... 41

3.4 Kolom ... 43

3.4.1 Perencanaan Tulangan Kolom ... 43

3.5 Balok ... 45

3.5.1 Perencanaan Tulangan Balok T ... 45

3.5.2 Perencanaan Tulangan Geser Balok T ... 48

3.6 Pelat ... 50

3.6.1 Perhitungan Dimensi Pelat ... 50

3.6.2 Perhitungan Tulangan Pelat ... 52

BAB IV ANALISA 4.1 Data... 57

4.1.1 Data Teknis ... 57

4.2 Perhitungan Pelat ... 64

4.2.1 Dimensi Tebal Pelat ... 64

4.2.2 Penentuan Lebar Mamfaat (be) ... 64

4.2.3 Penentuan Titik Pusat Berat ... 65

4.2.4 Momen Inersia ... 65

4.2.5 Kontrol Tebal Pelat yang Diambil ... 66

4.2.6 Data Pembebanan Pada Pelat Atap ... 67

4.2.7 Data Pembebanan Pada Pelat Lantai ... 67

(13)

viii

4.2.8.a Pembebanan Pelat Atap ... 67

4.2.8.b Pembebanan Pelat Lantai ... 68

4.2.9 Tulangan Pelat ... 68

4.2.9.a Pelat Atap ... 68

4.2.9.b Pelat Lantai ... 75

4.3 Perhitungan Pembebanan Pelat ke Balok ... 81

4.3.1 Beban Mati (WD) ... 83

4.3.1.a Balok Atap ... 83

4.3.1.b Balok Lantai ... 83

4.3.2 Beban Hidup (WL) ... 83

4.3.2.a Balok Atap ... 83

4.3.2.b Balok Lantai ... 83

4.3.3 Total Beban Mati (Dead Load) dan Total Beban Hidup (Live Load) ... 84

4.3.3.a Pelat Atap ... 84

4.3.3.b Pelat Lantai ... 84

4.4 Perhitungan Beban Angin ... 85

4.4.1 Angin Datang (Tiup) ... 85

4.4.2 Angin Pergi (Hisap) ... 85

4.4.3 Total Beban Angin ... 85

4.5 Perhitungan Beban Terpusat ... 86

4.5.1 Beban Terpusat Pada Atap ... 88

4.5.2 Beban Terpusat Pada Lantai ... 88

(14)

ix

4.7 Perhitungan Balok ... 89

4.7.1 Balok Atap ... 89

4.7.1.a Dimensi Balok ... 89

4.7.1.b Tulangan Balok ... 90

4.7.2 Balok Lantai ... 95

4.7.2.a Dimensi Balok ... 95

4.7.2.b Tulangan Balok ... 95

4.8 Perhitungan Kolom ... 100

4.8.1 Kolom (35 x 35) Lt.1 ... 100

4.8.1.a Dimensi Kolom ... 100

4.8.1.b Tulangan Kolom ... 101

4.8.2 Kolom (35 x 35) Lt.2 ... 103

4.8.2.a Dimensi Kolom ... 103

4.8.2.b Tulangan Kolom ... 103

4.9 Perhitungan Pondasi ... 106

4.9.1 Pondasi 1 ... 108

4.9.1.a Dimensi Pondasi ... 108

4.9.1.b Tulangan Pondasi ... 109

4.10 Perhitungan Sloop ... 110

4.10.1 Dimensi Sloop ... 111

4.10.2 Momen dan Gaya vertikal ... 111

4.10.3 Tulangan Sloop ... 112

(15)

x

5.2 Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Momen yang menentukan per meter lebar dalam jalur tengah

pada pelat dua arah akibat beban terbagi rata ... 33

Tabel 2.2 Tebal minimum h ... 34

Tabel 3.1 Tebal minimum penutup beton pada tulangan terluar ... 53

Tabel 3.2 Tulangan minimum ρ min yang disyaratkan ... 54

Tabel 4.1 Hasil analisa tulangan pelat atap skema 1 ... 73

Tabel 4.2 Hasil analisa tulangan pelat atap skema 2 ... 74

Tabel 4.3 Hasil analisa tulangan pelat atap skema 3 ... 74

Tabel 4.4 Hasil analisa tulangan pelat lt. 2 skema 1 ... 78

Tabel 4.5 Hasil analisa tulangan pelat lt. 2 skema 2 ... 79

Tabel 4.6 Hasil analisa tulangan pelat lt. 2 skema 3 ... 80

Tabel 4.7 Hasil momen ultimit dan gaya lintang dari SAP 2000 ... 90

Tabel 4.8 Hasil analisa tulangan balok atap ... 92

Tabel 4.9 Hasil analisa tulangan geser balok atap ... 94

Tabel 4.10 Hasil momen ultimit dan gaya lintang dari SAP 2000 ... 95

Tabel 4.11 Hasil analisa tulangan balok lantai ... 97

Tabel 4.12 Hasil analisa tulangan geser balok lantai 2 ... 100

Tabel 4.13 Hasil momen ultimit dan gaya aksial dari SAP 2000 ... 101

Tabel 4.14 Hasil analisa tulangan kolom lantai 1 ... 103

Tabel 4.15 Hasil momen ultimit dan gaya aksial dari SAP 2000 ... 103

Tabel 4.16 Hasil analisa tulangan kolom lantai 2 ... 106

Tabel 4.17 Hasil momen ultimit dan gaya aksial dari SAP 2000 ... 107

(17)

xvi

(18)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Distribusi beban dari pelat hingga ke pondasi ... 7

Gambar 2.2 Tegangan akibat beban terpusat... 11

Gambar 2.3 Tegangan akibat momen ... 12

Gambar 2.4 Tegangan akibat P dan M ... 13

Gambar 2.5 Bentuk kolom... 15

Gambar 2.6 Grafik diagram interaksi dalam besaran tidak berdimensi (non-dimensial) ... 19

Gambar 2.7 Grafik disain kolom persegi dengan tulangan simetris pada dua sisi (f′c=15,20,25,30 dan 35 Mpa ; fy = 240 MPa) ... 20

Gambar 2.8 Grafik disain kolom persegi dengan tulangan simetris pada empat sisi (f′c=15,20,25,30 dan 35 Mpa ; fy = 240 MPa) ... 21

Gambar 2.9 Grafik disain kolom bundar (f′c=15,20,25,30 dan 35 Mpa ; fy = 240 MPa) ... 21

Gambar 2.10 Balok anak dan balok induk ... 22

Gambar 2.11 Diagram regangan dan tegangan ... 23

Gambar 2.12 Diagram regangan dan tegangan beton... 24

Gambar 2.13 Diagram regangan dan tegangan baja ... 24

Gambar 2.14 Kerusakan tipikal akibat tarik diagonal ... 27

Gambar 2.15 Penampang isometrik susunan sengkang... 28

Gambar 2.16 Tepi tumpuan ... 29

Gambar 2.17 Bentang teoritis ... 31

(19)

xii

Gambar 3.2 Bidang momen sloop ... 40

Gambar 3.3 Diagram alir untuk menghitung tulangan pada sloop yang dibebani lentur ... 41

Gambar 3.4 Diagram alir untuk menghitung tulangan pada sloop yang dibebani geser ... 43

Gambar 3.5 Diagram alir untuk menghitung tulangan pada kolom dengan cara grafis... 45

Gambar 3.6 Potongan balok T dan balok L ... 45

Gambar 3.7 Diagram alir untuk menghitung tulangan pada balok yang dibebani lentur ... 48

Gambar 3.8 Diagram alir untuk menghitung tulangan pada balok yang dibebani geser ... 50

Gambar 3.9 Diagram alir untuk menghitung tulangan pada pelat 2 arah ... 56

Gambar 4.1 Skets portal ... 57

Gambar 4.2 Denah lantai 1 ... 58

Gambar 4.3 Denah lantai 2 ... 59

Gambar 4.4 Denah lantai 3 ... 60

Gambar 4.5 Tampak depan ... 61

Gambar 4.6 Tampak belakang ... 61

Gambar 4.7 Tampak samping kanan ... 62

Gambar 4.8 Tampak samping kiri ... 62

Gambar 4.9 Potongan II-II... 63

(20)

xiii

Gambar 4.11 Daerah pelat yang ditinjau ... 64

Gambar 4.12 Potongan balok T ... 64

Gambar 4.13 Pembagian titik pusat berat pada balok T ... 65

Gambar 4.14 Titik Pusat pada Balok T ... 65

Gambar 4.15 Potongan pelat yang ditinjau ... 69

Gambar 4.16 Skema pelat Lt.3 yang ditinjau ... 70

Gambar 4.17 Skema pelat yang ditinjau ... 75

Gambar 4.18 Skets penyebaran beban pada balok atap... 81

Gambar 4.19 Skets penyebaran beban pada balok lantai ... 82

Gambar 4.20 Skets penyebaran beban angin pada gedung ... 85

Gambar 4.21 Portal penyebaran beban ... 88

Gambar 4.22 Potongan balok T dan balok L pada Atap ... 89

Gambar 4.23 Bidang momen ultimit pada balok atap ... 90

Gambar 4.24 Bidang gaya lintang pada balok atap ... 92

Gambar 4.25 Potongan balok T dan balok L pada lantai 2 ... 95

Gambar 4.26 Bidang momen ultimit pada balok lantai 2 ... 95

Gambar 4.27 Bidang gaya lintang pada balok lantai 2 ... 98

Gambar 4.28 Potongan kolom lantai 1 ... 100

Gambar 4.29 Bidang gaya aksial pada kolom lantai 1 ... 101

Gambar 4.30 Bidang momen pada kolom lantai 1 ... 101

Gambar 4.31 Potongan kolom lantai 2 ... 103

Gambar 4.32 Bidang gaya aksial pada kolom lantai 2 ... 104

Gambar 4.33 Bidang momen pada kolom lantai 2 ... 104

(21)

xiv

Gambar 4.35 Bidang momen pada kolom ... 108

Gambar 4.36 Dimensi pondasi ... 108

Gambar 4.37 Penyebaran beban pondasi ... 109

Gambar 4.38 Potongan sloop ... 111

Gambar 4.39 Mekanika sloof ... 111

Gambar 4.40 Bidang momen pada sloof ... 112

(22)

xvii

DAFTAR NOTASI

As = Luas tulangan tarik non-prategangan (mm2)

A1 = Luas penampang pada daerah pelat (mm2)

A2 = Luas penampang pada daerah balok (mm2)

b = Lebar bagian flens efektif penampang balok T (mm)

be = Lebar mamfaat penampang balok T (mm)

bw = Lebar badan balok (mm)

D = Diameter baja tulangan ulir (mm)

DL = Beban mati merata (ton/m)

d = Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm)

Ec = Modulus elastisitas beton (MPa)

Ecb = Modulus elastisitas balok beton (MPa)

Ecs = Modulus elastisitas pelat beton (MPa)

Es = Modulus elastisitas baja tulangan (MPa) f’c = Kuat tekan beton atau mutu beton (MPa)

fy = Tegangan luluh baja tulangan yang diisyaratkan (MPa)

h = Tebal atau tinggi total balok (mm)

hf = Tebal efektif pelat (mm)

hmaks= Tebal efektif pelat maksimum (mm)

hmin = Tebal efektif pelat minimum (mm)

I = Momen inersia penampang yang menahan beban luar terfaktor (mm4)

Ib = Momen inersia terhadap sumbu titik pusat penampang bruto balok (mm4)

(23)

xviii

L = Panjang bentang balok atau pelat dari as ke as tumpuan (mm)

LL = Beban hidup merat (ton/m)

Ly = Panjang bentang balok atau pelat terpanjang dari as ke as tumpuan (mm)

Lx = Panjang bentang balok atau pelat terpendek dari as ke as tumpuan (mm)

l = Panjang bentang balok atau pelat searah dengan penulangan yang ditinjau, proyeksi bersih struktur kantilever (mm)

ln = Bentang bersih untuk momen positif atau geser dan rata-rata bentang bersih yang bersebelahan untuk momen negative, atau panjang bentang bersih dalam arah momen yang dihitung diukur dari muka ke muka tumpuan (mm)

MU = Momen ultimate (ton.m)

P = Penutup beton atau selimut beton (mm)

Pw = Beban terpusat angin

Pt = Beban terpusat

Q = Beban merata dalam bentuk segitiga atau trapezium (ton/m)

q = Beban merata dalam bentuk persegi (ton/m)

S = Spasi tulangan geser atau torsi kearah parallel dengan tulangan longitudinal (mm)

U = Kuat perlu untuk menahan beban yang telah dikalikan dengan faktor beban atau momen dan gaya yang berhubungan dengannya.

Vc = Kuat geser nominal yang disumbangkan beton.

Vs = Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser.

Vu = Gaya geser terfaktor pada penampang.

(24)

xix

Wu = Beban ultimate (ton/m2)

W = Berat sendiri (ton)

WD = Beban mati ((ton/m2)

WL = Beban hidup (ton/m2)

X = Jarak titik pusat berat arah x (mm)

Y = Jarak titik pusat berat arah y (mm)

α = rasio kekakuan lentur penampang balok terhadap kekakuan pelat, dengan lebar yang dibatasi secara lateral oleh garis sumbu panel yang bersebelahan (bila ada) pada setiap sisi balok, atau sudut antara sengkang miring dan sumbu longitudinal komponen struktur.

αm = Nilai rata-rata α untuk semua balok pada sisi tepi suatu panel.

β = Rasio bentang bersih arah memanjang terhadap arah melebar pelat dua arah

Ø = Diameter baja tulangan Polos

ρ = Rasio penulangan tarik non-prategangan.

ρanl = Rasio penulangan analisa tarik non-prategangan. ρb = Rasio penulangan pada keadaan seimbang regangan. ρmin = Rasio penulangan maksimum tarik non-prategangan. ρmin = Rasio penulangan minimum tarik non-prategangan.

ø = Faktor reduksi kekuatan σc = Tegangan beton

(25)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu kota atau wilayah yang sudah sedemikian padat dan tidak mungkin lagi berkembang ke arah horizontal, padahal kebutuhan akan tempat tinggal dan tempat kerja masih terus bertambah, maka satu-satunya alternatif adalah pengembangan ke arah vertikal. Dalam realisasinya, pengembangan ke arah vertikal ini diwujudkan dalam bentuk bangunan gedung-gedung bertingkat. Bangunan ruko merupakan jawaban terhadap penyelesaian bangunan dengan keterbatasan lahan. Dalam perkembangannya, pertumbuhan ruko menjadi sangat pesat karena disamping praktis dan murah, fungsi ruko mampu menampung faktor ekonomi dalam skala besar maupun kecil. Bangunan ruko atau disebut juga rumah toko merupakan bangunan yang umumnya bertingkat antara dua hingga lima lantai, dimana lantai-lantai bawahnya digunakan sebagai tempat usaha ataupun semacam kantor sementara lantai atas dimanfaatkan sebagai tempat tinggal.

Struktur bangunan ruko pada umumnya terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada dibawah permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas adalah struktur bangunan yang berada diatas permukaan tanah seperti kolom, balok, pelat, dan tangga. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda di dalam sebuah struktur.

(26)

2

diperlukan suatu perencanaan struktur yang tepat dan teliti agar dapat memenuhi kriteria kekuatan, kenyamanan, keselamatan, dan umur rencana bangunan. Beban – beban yang bekerja pada struktur seperti beban mati (dead load), beban hidup (live load), beban gempa (earthquake), dan beban angin (wind load) menjadi bahan perhitungan awal dalam perencanaan struktur untuk mendapatkan besar dan arah gaya – gaya yang bekerja pada setiap komponen struktur, kemudian dapat dilakukan analisis struktur untuk mengetahui besarnya kapasitas penampang dan tulangan yang dibutuhkan oleh masing – masing struktur.

(27)

3

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:

1. Berapa standar ukuran bangunan ruko? 2. Apa saja fungsi bangunan ruko?

3. Metode apa yang digunakan dalam perencanaan struktur gedung?

4. Struktur dalam penyusun suatu bangunan gedung terdiri dari pondsi, sloop, kolom, balok, pelat dan tangga.

5. Didalam konstruksi bangunan gedung, beban - beban yang bekerja berupa beban mati, beban hidup, beban angin dan beban gempa.

6. Ada beberapa cara untuk menganalisis beban – beban yang terjadi di suatu struktur, misalnya dengan metode cross, metode matriks, dengan program SAP2000 dan Matlab.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah yang akan di bahas sebagai berikut:

1. Elemen struktur yang akan direncanakan yaitu pondasi, sloop, kolom, balok, pelat dan tangga.

2. Beban – beban yang akan di analisis berupa beban mati, beban hidup, beban angin dan beban gempa.

(28)

4

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan di bahas sebagai berikut:

1. Elemen struktur yang akan direncanakan yaitu pondasi, sloop, kolom, balok dan pelat.

2. Beban – beban yang akan di analisis berupa beban mati, beban hidup dan beban angin.

3. Analisa untuk mendapatkan gaya-gaya dalam pada portal menggunakan program SAP2000.

1.5 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut: 1. Menentukan dimensi pondasi, sloop, kolom, balok dan pelat.

2. Menghitung kebutuhan tulangan pondasi, sloop, kolom, balok dan pelat.

3. Menggambar hasil yang diperoleh dari perhitungan dimensi dan penulangan dari pondasi, sloop, kolom, balok dan pelat.

1.6 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut: 1. Dapat merencanakan struktur gedung dengan efisien dan cepat.

2. Dapat dijadikan acuan tambah dalam merencanakan gedung struktur beton bertulang.

(29)

116

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa rancangan struktur pada bab IV, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Dimensi struktur

 Pondasi sisi pinggir, lebar tapak (b) = 1300 mm x 1300 mm dengan tebal (h) = 300 mm. Sedangkan pondasi tengah, lebar tapak (b) = 1500 mm x 1500 mm dengan tebal (h) = 300 mm

 Sloop, berdimensi b = 250 mm dan h = 400 mm

 Kolom, berdimensi b = 350 mm dan h = 350 mm

 Balok lantai, berdimensi bw = 250 mm dan h = 500 mm

 Balok atap, berdimensi bw = 250 mm dan h = 400 mm

 Pelat lantai, dimensi tebal = 120 mm

 Pelat atap, dimensi tebal = 110 mm 2. Tulangan struktur

 Pondasi sisi pinggir, tulangan yang dipakai Ø14-150 (2 arah). Pondasi tengah, tulangan yang dipakai Ø14-170 (2 arah).

(30)

117

 Kolom, tulangan utama yang dipakai 8Ø12 dan tulangan sengkang yang dipakai Ø8-150.

 Balok lantai, tulangan utama yang dipakai 5Ø12 dan 8Ø12. Tulangan sengkang yang dipakai Ø8-110, Ø8-60, dan Ø8-200.

 Balok atap, tulangan utama yang dipakai 5Ø12, 4Ø12 dan 7Ø12. Tulangan sengkang yang dipakai Ø8-100, Ø8-60, dan Ø8-170.

 Pelat lantai, tulangan yang dipakai Ø8 dengan jarak spasi minimum 70 mm dan maksimum 200 mm.

 Pelat atap, tulangan yang dipakai Ø8 dengan jarak spasi minimum 100 mm dan maksimum 200 mm.

3. Gambar penulangan (terlampir)

5.2Saran

Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu sebagai berikut: 1. Sebagai seorang teknik sipil, sebaiknya haruslah mampu menguasai program SAP

2000, karena dengan menguasainya dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan dalam menghitung struktur.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Buku ajar, 2012. Teknik Pondasi

Dipohusodo, Istimawan. 1999. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Metode-metode Pekerjaan Struktur. From

http://www.scribd.com/doc/64462074/25/Metode-Metode-Pekerjaan-Struktur, 09 Maret 2012

PPIUG, 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

Puspantoro, Benny. 1996. Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat Rendah. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya

RSNI3, 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung

Sagel, R., P.Kole, Gideon H Kusuma. 1997. Pedoman Pengerjaan Beton. Jakarta: ERLANGGA

Sagel, R., P.Kole, Gideon H Kusuma. 1997. Dasar-dasar Perencanaan beton bertulang. Jakarta: ERLANGGA

Gambar

Tabel 4.19 Hasil Analisa Tulangan Sloop ...........................................................
Gambar 4.35 Bidang momen pada kolom ..........................................................

Referensi

Dokumen terkait

arahan serta bimbingan yang bermanfaat dalam bagi penyusun. 6) Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas.. Muhammadiyah Surakarta atas bimbingan

Hingga saat ini, Universitas Kristen Maranatha telah memiliki 7 Fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik yang terdiri dari Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (S1) pada Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

selaku Wakil Dekan II dan Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dan juga dosen departemen teknik sipil yang telah dengan sabar

Rofikatul Karimah MT., sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang yang banyak memberikan kemudahan kebijakan baik itu dalam

Rofikatul Karimah, MT., sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan arahan, petunjuk dalam penyelesaian

Bapak dan Ibu dosen program studi teknik sipil fakultas Teknik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.. Kedua orang tua, dan

Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Sipil, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia,