• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan lks menggunakan pendekatan saintifik pada subtema tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II SD Negeri Kalasan 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan lks menggunakan pendekatan saintifik pada subtema tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II SD Negeri Kalasan 1."

Copied!
276
0
0

Teks penuh

(1)

x

PADA SUBTEMA TUGASKU SEBAGAI UMAT BERAGAMA UNTUK SISWA KELAS II SD NEGERI KALASAN 1

Gresan J. P. Bailaen Universitas Sanata Dharma

2016

Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik adalah hal baru seiring dengan digunakannya kurikulum 2013 dalam pendidikan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan agar dapat membantu guru-guru yang sangat membutuhkan sebuah contoh Lembar Kerja Siswa dengan kualitas baik. Tujuan utama dari penelitian ini ialah menghasilkan sebuah produk berupa Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II sekolah dasar.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan. Lembar Kerja Siswa dikerjakan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model Borg dan Gall dan Sugiyono. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah yaitu 1) analisis masalah, 2) pengumpulan data, 3) pengembangan produk, 4) validasi produk, dan 5) revisi produk hasil validasi, hingga menghasilkan desain produk final berupa Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II SD Negeri Kalasan 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas II SD Negeri Kalasan 1, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas Lembar Kerja Siswa oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS, dan dua orang guru kelas II sekolah dasar.

Hasil validasi dua pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS menghasilkan skor 4,00 (Baik) dan 4,06 (Baik), dua guru kelas II SD menghasilkan skor 3,56 (Baik) dan 3,31 (Baik). Lembar Kerja Siswa tersebut memperoleh rerata skor 3,73 dengan kategori “Baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 16 aspek yaitu 1) kelengkapan unsur-unsur LKS, 2) rumusan petunjuk/ instruksi LKS, 3) rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS, 4) ketercapaian indikator/ tujuan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, (5) bahasa yang digunakan pada LKS, 6) tampilan LKS, 7) penggunaan kata tanya mengapa dan bagaimana dalam LKS, 8) menanya, 9) mengamati, 10) mencoba, 11) menganalisis, 12) menalar, 13) mengomunikasikan, 14) keterpaduan antar mata pelajaran, 15) suasana pembelajaran, dan 16) refleksi. Hal ini menunjukkan Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dalam kegiatan pembelajaran di kelas II sekolah dasar.

(2)

xi

THE DEVELOPMENT OF STUDENT’S WORKSHEET BY USING SCIENTIFIC APROACH ON THE SUBTHEME “TUGASKU SEBAGAI UMAT BERAGAMA”

FOR THE SECOND GRADE OF KALASAN 1 ELEMENTARY SCHOOL Gresan J. P. Bailaen

Universitas Sanata Dharma 2016

Student worksheet using scaintific approach is a new thing along with 2013 Curriculum used on Indonesians education. This research was conducted in order to help teachers who needed a good quality example of student worksheet. The main objective of this research was to produce a product in the form student worksheets using the scaintific approach on subtheme tugasku sebagai umat beragama for second grade of elementary school students.

This research was research and development. Student worksheet done with the steps of research and development of modified between Borg and Gall and Sugiyono models. The development procedure used in this research covered five steps, they were 1) analysis of the problem, 2) data gathering, 3) product development, 4) validation of the product, 5) revision of product validation results, which finally produced final product design in the form of student worksheet use scaintific approach on subtheme tugasku sebagai umat beragama for second grade Kalasan 1 elementary school. The research instrument was need analysis interview and questionnaire. The interview was used for the need analysis of second grade teachers of the Kalasan 1 elementary school, while the questionnaire was used to validate the quality of the student worksheet by two experts of 2013 curriculum and media student worksheet and two teachers of the second grade of elementary school.

The validation result are the two experts of 2013 curriculum and media student worksheet showed on the score of 4,00 (good) and 4,06 (good), and the two teachers of the second grade of elementary school showed result on the score of 3,56 (good) and 3,31 (good). The student worksheet got mean score 3,73 and it was categorized as “good”. The result of the validation was based on 16 aspects which were: 1) the completeness of the worksheets’ elements, 2) the formulation of guidance / worksheets’ instruction, 3) the woksheets’ formulation of the learning activities, 4) the indicators achievement/ learning objectives in learning activities, 5) language used in worksheet, 6) the workseet display, 7) the use of the questions words why and how in the worksheet, 8) asking, 9) observing, 10) trying, 11) analysis, 12) reasoning, 13) communicating, 14) the integration between subjects, 15) the atmosphere of learning, and 16) reflections. This shows the worksheet developement using the scientific approach is feasible to use for testing in learning activities in the second grade of elementary school.

(3)

i

SISWA KELAS II SD NEGERI KALASAN 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Gresan J. P. Bailaen NIM. 121134271

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

ii

PENGEMBANGAN LKS MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK

PADA SUBTEMA TUGASKU SEBAGAI UMAT BERAGAMA UNTUK

SISWA KELAS II SD NEGERI KALASAN 1

Oleh:

Gresan J. P. Bailaen NIM. 121134271

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

(5)

iii

PENGEMBANGAN LKS MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK

PADA SUBTEMA TUGASKU SEBAGAI UMAT BERAGAMA UNTUK

SISWA KELAS II SD NEGERI KALASAN 1

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Gresan J. P. Bailaen

NIM. 121134271

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 13 Maret 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. ... Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ... Anggota : Drs. Puji Purnomo, M.Si. ... Anggota : Drs. Paulus Wahana, M.Hum. ... Anggota : Drs. Y. B. Adimassana, M.A. ...

Yogyakarta, 16 Maret 2016

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk

:

Juruselamatku Tuhan Yesus Kristus

Yang memberi kekuatan, hikmat, perlindungan, serta kasihnya

dalam proses pengerjaan penelitian pengembangan ini

Bapak Nicodemus dan Mama Mariana Tercinta

Yang selalu

memberikan dukungan, kasih sayang dan do’a

Opa Benyamin dan Oma Magdalena (alm) Terkasih

Yang selalu memberikan motivasi dan do’a

Saudara

saudari tersayang

K’ Helen sekeluarga, K’ Enjel sekeluarga, K’ Papi, K’ Alen, K’ Hepi

sekeluarga, K’ Leni sekeluarga, K’ Indri sekeluarga, K’ Hendra, K’

asri, K’ Rolan, Beny, Richard, Kristin sekeluarga, Marlin, Dedi

(7)

v

Keluarga Besarku

Yang selalu memberikan pelajaran kehidupan terbaik

Teman-teman PPGT Angkatan 2012

Yang selalu memberikan keceriaan, semangat, motivasi, dan

perhatian

Kakak-kakak PPGT Angkatan 2011 dan Adik-adik PPGT 2013

Yang selalu menjadi contoh dan pemberi semangat

Memori Tersayang

Yang selalu memberikan masukan dan ide serta perhatiannya yang

tulus

Teman Terbaik

Wili, Edo, Dance, Alvaro, Sohan, Oca, Oskar, Yaris, Renold,

saiful, Nadi, dan Paul

(8)

vi

Pak Puji, Ibu Maslichah, Ibu Ika, Pak Galih, Pak Rohandi, dan Pak

Rusmawan Yang menjadi panutan, selalu menasehati dan sabar

memperbaiki kesalahan selama kuliah

Keluarga Besar asrama

Student Residence

Pamong dan teman-teman asrama SR

Yang selalu memberikan kasih sayang dan perlindungan serta

nasehat

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku

Universitas Sanata Dharma

(9)

vii

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu

bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil

pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri

.”

(Efesus 2 : 8-9)

“Tetapi caril

ah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka

semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6 : 33)

“Hidup bukan hanya tentang mendapat, tetapi juga memberi,

(10)

viii

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Maret 2016

(11)

ix

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Gresan J. P. Bailaen

Nomor Mahasiswa : 121134271

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan LKS Menggunakan Pendekatan Saintifik pada Subtema Tugasku Sebagai

Umat Beragama untuk Siswa Kelas II SD Negeri Kalasan 1

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 16 Maret 2016

Yang menyatakan

(12)

x

PADA SUBTEMA TUGASKU SEBAGAI UMAT BERAGAMA UNTUK SISWA KELAS II SD NEGERI KALASAN 1

Gresan J. P. Bailaen Universitas Sanata Dharma

2016

Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik adalah hal baru seiring dengan digunakannya kurikulum 2013 dalam pendidikan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan agar dapat membantu guru-guru yang sangat membutuhkan sebuah contoh Lembar Kerja Siswa dengan kualitas baik. Tujuan utama dari penelitian ini ialah menghasilkan sebuah produk berupa Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II sekolah dasar.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan. Lembar Kerja Siswa dikerjakan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model Borg dan Gall dan Sugiyono. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah yaitu 1) analisis masalah, 2) pengumpulan data, 3) pengembangan produk, 4) validasi produk, dan 5) revisi produk hasil validasi, hingga menghasilkan desain produk final berupa Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II SD Negeri Kalasan 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas II SD Negeri Kalasan 1, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas Lembar Kerja Siswa oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS, dan dua orang guru kelas II sekolah dasar.

Hasil validasi dua pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS menghasilkan skor 4,00 (Baik) dan 4,06 (Baik), dua guru kelas II SD menghasilkan skor 3,56 (Baik) dan 3,31 (Baik). Lembar Kerja Siswa tersebut memperoleh rerata skor 3,73 dengan kategori “Baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 16 aspek yaitu 1) kelengkapan unsur-unsur LKS, 2) rumusan petunjuk/ instruksi LKS, 3) rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS, 4) ketercapaian indikator/ tujuan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, (5) bahasa yang digunakan pada LKS, 6) tampilan LKS, 7) penggunaan kata tanya mengapa dan bagaimana dalam LKS, 8) menanya, 9) mengamati, 10) mencoba, 11) menganalisis, 12) menalar, 13) mengomunikasikan, 14) keterpaduan antar mata pelajaran, 15) suasana pembelajaran, dan 16) refleksi. Hal ini menunjukkan Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dalam kegiatan pembelajaran di kelas II sekolah dasar.

(13)

xi

APROACH ON THE SUBTHEME “TUGASKU SEBAGAI UMAT BERAGAMA” FOR THE SECOND GRADE OF KALASAN 1 ELEMENTARY SCHOOL

Gresan J. P. Bailaen Universitas Sanata Dharma

2016

Student worksheet using scaintific approach is a new thing along with 2013 Curriculum used on Indonesians education. This research was conducted in order to help teachers who needed a good quality example of student worksheet. The main objective of this research was to produce a product in the form student worksheets using the scaintific approach on subtheme tugasku sebagai umat beragama for second grade of elementary school students.

This research was research and development. Student worksheet done with the steps of research and development of modified between Borg and Gall and Sugiyono models. The development procedure used in this research covered five steps, they were 1) analysis of the problem, 2) data gathering, 3) product development, 4) validation of the product, 5) revision of product validation results, which finally produced final product design in the form of student worksheet use scaintific approach on subtheme tugasku sebagai umat beragama for second grade Kalasan 1 elementary school. The research instrument was need analysis interview and questionnaire. The interview was used for the need analysis of second grade teachers of the Kalasan 1 elementary school, while the questionnaire was used to validate the quality of the student worksheet by two experts of 2013 curriculum and media student worksheet and two teachers of the second grade of elementary school.

The validation result are the two experts of 2013 curriculum and media student worksheet showed on the score of 4,00 (good) and 4,06 (good), and the two teachers of the second grade of elementary school showed result on the score of 3,56 (good) and 3,31 (good). The student worksheet got mean score 3,73 and it was categorized as “good”. The result of the validation was based on 16 aspects which were: 1) the completeness of the worksheets’ elements, 2) the formulation of guidance / worksheets’ instruction, 3) the woksheets’ formulation of the learning activities, 4) the indicators achievement/ learning objectives in learning activities, 5) language used in worksheet, 6) the workseet display, 7) the use of the questions words why and how in the worksheet, 8) asking, 9) observing, 10) trying, 11) analysis, 12) reasoning, 13) communicating, 14) the integration between subjects, 15) the atmosphere of learning, and 16) reflections. This shows the worksheet developement using the scientific approach is feasible to use for testing in learning activities in the second grade of elementary school.

(14)

xii

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena rahmat dan kasih-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan LKS Menggunakan Pendekatan Saintifik pada Subtema Tugasku Sebagai Umat Beragama untuk Siswa Kelas II SD Negeri

Kalasan 1 dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD

3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Koordinator Program Rintisan PPGT dan Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. G.K. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

5. M.A. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

6. Sarjono, S.Pd.SD. selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberi kesempatan melakukan penelitian dan memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.

7. C.E. selaku guru kelas IIB SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

8. Pu selaku guru kelas IIA SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

(15)

xiii

11.Para pamong asrama dan segenap keluarga besar Student Residence Sanata Dharma yang sangat mendukung sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

12.Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata peneliti mengucapkan selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 16 Maret 2016 Peneliti

(16)

xiv

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... ix

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI... .xiv

DAFTAR TABEL ... .xvii

DAFTAR BAGAN ... .xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... .xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Batasan Istilah ... 5

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 7

1. Kurikulum SD 2013 ... 7

a. Pengertian Kurikulum 2013 ... 7

b. Karakteristik Kurikulum 2013 ... 8

2. Pendekatan Saintifik ... 14

a. Pengertian Pendekatan Saintifik ... 14

b. Karakteristik Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik ... 16

c. Tujuan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik ... 18

(17)

xv

b. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa ... 25

c. Langkah-langkah Pembuatan Lembar Kerja Siswa ...27

d. Keunggulan dan Kelemahan Lembar Kerja Siswa ... 31

B. Penelitian yang Relevan ... 33

C. Kerangka Pikir ... 36

D. Pertanyaan Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 39

B. Prosedur Pengembangan ... 39

C. Jadwal Penelitian ... 49

D. Teknik Pengumpulan Data ... 49

E. Instrumen Penelitian... 50

F. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 dan Media LKS ... 54

G. Teknik Analisis Data ... 54

1. Data Kualitatif ... 54

2. Data Kuantitatif ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ... 58

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 58

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 62

3. Deskripsi Produk Awal... 63

B. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Media LKS ... 66

C. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas II Pelaksana Kurikulum SD 2013 ... 67

D. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 72

1. Kajian Produk Akhir... 72

2. Pembahasan ... 74

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76

B. Keterbatasan Penelitian ... 77

C. Saran ... 78

DAFTAR REFERENSI ... 79

(18)
(19)

xvii

Tabel 1. Penyempurnaan Pola Pikir ... 11

Tabel 2. Elemen Perubahan ... 13

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 49

Tabel 4. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan ... 50

Tabel 5. Lembar Kuesioner Instrumen Validasi Lembar Kerja Siswa ... 51

Tabel 6. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif pada Skala Lima... 55

Tabel 7. Konversi Nilai dan Skor ke Data Kualitatif pada Skala Lima ... 57

Tabel 8. Komentar Guru Kelas II SD dan Revisi... 69

(20)

xviii

Bagan 1. Langkah-langkah Penyusunan LKS ...28

Bagan 2. Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan ... 35

Bagan 3. Kerangka Berpikir ... 36

Bagan 4. Model penelitian dan pengembangan Borg & Gall ... 40

Bagan 5. Model pengembangan Sugiyono ... 42

(21)

xix

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... ... 83

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ... ... 84

Lampiran 3 Surat Ijin Validasi ... ... 85

Lampiran 4 Rangkuman Wawancara ... ... 86

Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 dan Media LKS ... ... 90

Lampiran 6 Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas II SD ... 96

Lampiran 7 Silabus ...102

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian ... ..126

(22)

1

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pada tahun ajaran 2013/2014, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai menggunakan kurikulum baru yakni kurikulum 2013 pada beberapa sekolah di Indonesia. Kurikulum 2013 ini hadir menggantikan kurikulum sebelumnya yakni KTSP dan merupakan kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter serta menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran tematik integratif.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisa data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang “ditemukan” (Daryanto, 2014:51). Secara umum pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran secara bertahap yakni mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan lalu mengomunikasikan hasil belajarnya.

(23)

kompetensi dasar yang harus dicapai siswa; dan penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain (Prastowo, 2014:269).

Berdasarkan hasil survei kebutuhan guru terkait penggunaan Lembar Kerja Siswa pada tanggal 29 Juni pukul 10.20 WIB di ruang kelas II, SDN Kalasan 1 dengan Ibu C.E., dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan media LKS. Guru C.E. juga telah memahami komponen-komponen inti di dalam LKS yang menggunakan pendekatan saintifik. Menurut guru C.E., penggunaan media LKS memiliki keunggulan dalam menciptakan suasana belajar yang aktif sehingga mendorong siswa untuk belajar mandiri dan menyenangkan serta lebih praktis karena memudahkan guru dalam proses pembelajaran. Selain keunggulan tersebut, beliau juga memaparkan kelemahan dari penggunaan media LKS yang dijual di toko-toko buku karena sering digunakan oleh guru-guru yang maunya instan (tidak membuat LKS sendiri). Beliau menjelaskan bahwa banyak buku-buku LKS yang tidak sesuai dengan silabus atau pun kompetensi dasar yang diajarkan guru melalui RPP. Oleh karena itu, guru akan menjadi kurang kreatif, inofatif dan akan bermalas-malasan.

(24)

penyusunan dan pengembangan LKS yang menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 agar guru benar-benar mampu menyusun LKS tersebut tanpa keraguraguan.

Dari hasil wawancara di atas, peneliti menyadari akan kesulitan-kesulitan guru dalam pembuatan LKS kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik. Oleh karena itu, guru sangat membutuhkan contoh LKS yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 demi meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Dengan melihat adanya masalah tersebut maka penting untuk diadakan contoh-contoh LKS menggunakan pendekatan saintifik mengacu kurikulum 2013, maka peneliti mencoba memberikan pemecahan masalah ataupun solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan lembar kerja siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II SD Negeri Kalasan 1.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangkan produk berupa LKS menggunakan pendekatan saintifik pada subtema Tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II SD Negeri Kalasan 1?

(25)

pada subtema Tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II SD Negeri Kalasan 1.

2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur LKS menggunakan pendekatan saintifik pada subtema Tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II SD Negeri Kalasan 1.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa

Bagi peneliti dapat memperoleh pengalaman melakukan penelitian Research and Development (R&D) khususnya dalam upaya untuk Mengembangkan LKS

Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Subtema Tugasku sebagai umat beragama untuk Siswa Kelas II SD Negeri Kalasan 1.

2. Bagi guru

Bagi guru dapat memperoleh inspirasi terkait dengan penelitian Research and Development (R&D), dan memperoleh contoh Lembar Kerja Siswa khususnya LKS

Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Subtema Tugasku sebagai umat beragama untuk Siswa Kelas II SD Negeri Kalasan 1.

3. Bagi siswa

(26)

dan bahan bacaan tambahan terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) dalam upaya untuk Mengembangkan LKS Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Subtema Tugasku sebagai umat beragama untuk Siswa Kelas II SD Negeri Kalasan 1.

5. Bagi Prodi PGSD

Bagi prodi PGSD dapat memperoleh bahan bacaan tambahan perpustakan terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) dalam upaya untuk Mengembangkan LKS Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Subtema Tugasku sebagai umat beragama untuk Siswa Kelas II SD Negeri Kalasan 1.

E. Batasan Istilah

1. Pendekatan Saintifik (pendekatan ilmiah) adalah pendekatan yang proses pembelajarannya menggunakan teknik-teknik/kegiatan ilmiah seperti mengamati (mengindera), menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan hasil, dengan tujuan agar peserta didik dapat mandiri dalam proses belajar di sekolah maupun di masyarakat.

2. Lembar Kerja Siswa adalah media pembelajaran cetak berisi lembaran tugas yang harus dikerjakan dan kegiatan yang harus dilakukan siswa sesuai dengan tuntutan materi dan petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya.

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

(27)

1) Satuan pendidikan 2) Kelas/semester 3) Tema/subtema

4) Mata pelajaran terkait 5) Pembelajaran keberapa b) Petunjuk umum

c) Tujuan pembelajaran dari setiap indikator mata pelajaran terkait d) refleksi

2. LKS disusun dengan menggunakan bahasa yang singkat, sederhana, dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

3. LKS disusun memungkinkan tercapainya indikator/ tujuan pembelajaran.

4. Kegiatan belajar disusun sesuai kurikulum 2013 dengan menggunakan Pendekatan Saintifik yang terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan yang dilengkapi dengan tugas dan langkah kerja.

5. LKS disusun dapat memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. 6. LKS disusun dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran.

(28)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Kurikulum SD 2013

a. Pengertian Kurikulum SD 2013

Secara etimologis kata kurikulum berasal dari bahasa Latin curir yaitu pelari dan curere yang artinya tempat berlari. Oleh

karena itu kurikulum secara etimologis adalah tempat berlari (Kurniasih, 2014:3). Menurut sejarahnya, kurikulum merupakan suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal atau start hingga akhir atau finish. Kurikulum kemudian mendapat tempat di dalam dunia pendidikan sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.

Di Indonesia, pengertian kurikulum tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) tentang sistem pendidikan nasional yakni, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

(29)

yakni kurikulum 2013 pada beberapa sekolah di Indonesia. Kurikulum 2013 hadir sebagai kurikulum baru yang dikembangkan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan dengan meningkatkan dan menyeimbangkan soft skills dan hard skills yang meliputi beberapa aspek yaitu aspek

kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Fadlillah, 2014:16). Kurikulum 2013 dihadirkan dengan menanamkan nilai-nilai sikap yang dapat mengimbangi keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pembelajaran di bangku sekolah. Lebih lanjut Fadlillah mengemukakan bahwa kurikulum 2013 juga telah menggunakan pendekatan yang bersifat tematik integratif pada semua mata pelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa, pemerintah melalui kurikulum 2013 sedang mengupayakan peningkatan kompetensi siswa secara holistik atau menyeluruh yakni dalam kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan agar dapat mendorong kesuksesan peserta didik pada masa yang akan datang.

b. Karakteristik Kurikulum 2013

(30)

1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap, spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreatifitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.

2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai sumber dalam belajar.

3) Mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk komprtensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

(31)

7) Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforcerd) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horisontal dan vertikal).

Berdasarkan ketujuh karakteristik di atas, kita dapat mengetahui bahwa kurikulum 2013 telah menyeimbangkan antara pengembangan sikap, spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreatifitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Hal tersebut berkaitan erat dengan sekolah yang telah menjadi bagian dari masyarakat, sehingga peserta didik dapat menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat, dan juga dapat belajar di masyarakat.

(32)

pendidikan dapat terjalin erat sehingga peserta didik dapat menjadi pribadi yang memiliki karakter yang kuat.

ketujuh karakteristik kurikulum 2013 diatas diperjelas dengan adanya perubahan pola pikir dan elemen perubahan pada kurikulum 2013. Pembahasan mengenai kedua hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Penyempurnaan pola pikir

[image:32.595.86.535.234.728.2]

Kurikulum 2013 menyempurnakan pola pikir dari dua kurikulum sebelumnya (kurikulum lama) yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penyempurnaan pola pikir pada kurikulum 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Daryanto dan Sudjendro, 2014:32).

Tabel 1. Penyempurnaan Pola Pikir

NO Penyempurnaan pola pikir

1 Berpusat pada guru Berpusat pada Siswa

2 Satu arah Interaktif

3 Isolasi Lingkungan Jejaring

4 Pasif Aktif‐Menyelidiki

5 Maya/abstrak Konteks Dunia Nyata

6 Pribadi Pembelajaran Berbasis

Tim

(33)

7

Luas (semua materi diajarkan)

Perilaku Khas

Memberdayakan kaidah Keterikatan

8 Hubungan satu arah Kooperatif

9

Stimulasi rasa tunggal (beberapa panca indera)

Stimulasi ke Segala Penjuru (semua Panca indera)

10

Alat tungal (papan tulis)

Alat Multimedia (berbagai peralatan teknologi pendidikan)

11

Produksi masa (siswa memperoleh dokumen yang sama)

Kebutuhan Pelanggan (siswa mendapat dokumen sesuai dgn ketertarikan sesuai potensinya)

12

Usaha sadar tunggal (mengikuti cara yang seragam)

Jamak (keberagaman inisiatif individu siswa)

13

Satu imlu pengetahuan bergeser (mempelajari satu sisi pandangan ilmu) Pengetahuan Disiplin Jamak (pendekatan multidisiplin) 14 Kontrol terpusat (kontrol oleh guru)

Otonomi dan Kepercayaan (siswa diberi tanggungjawab)

15 Pemikiran faktual Kritis (membutuhkan

pemikiran kreatif)

16

Penyampaian pengetahuan

(pemindahan ilmu dari guru ke siswa)

Pertukaran Pengetahuan (antara guru dan siswa, siswa dan siswa

lainnya)

2) Elemen Perubahan

(34)
[image:34.595.90.568.188.754.2]

Kurikulum 2013 juga mengalami perubahan-perubahan yang mencangkup empat elemen yakni pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian, serta pada bidang ekstrakurikuler. Lebih rinci, perubahan dalam keempat elemen perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Mulyasa, 2014:77).

Tabel 2. Elemen Perubahan

NO Elemen

perubahan Deskripsi

1 Kompetensi

lulusan

 Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

2 Kedudukan mata

pelajaran

 Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi

3 Pendekatan

untuk SD

 Kompetensi dikembangkan melalui tematik terpadu dalam semua mata pelajaran

4 Struktur

kurikulum SD (ISI)

 Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya)  Jumlah mata pelajaran berkurang dari 10 menjadi 6  Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan

pendekatan pembelajaran

5

Proses pembelajaran SD

 Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

 Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat

 Guru bukan satu-satunya sumber belajar

 Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

(35)

6

Penilaian hasil belajar SD

 Penilaian berbasis kompetensi

 Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]

 Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)

 Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL

 Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian

7

Ekstrakurikuler SD

 Pramuka (Wajib)  UKS

 PMR

 Bahasa Inggris

Berdasarkan Kedua tabel di atas, dengan jelas telah diuraikan mengenai penyempurnaan pola pikir dan juga empat elemen perubahan. Perubahan dan penyempurnaan yang dilakukan tersebut membuat karakteristik dari kurikulum 2013 terlihat lebih jelas.

2. Pendekatan Saintifik

Salah satu karakter yang menjadi sorotan penting penelitian ini ialah pendekatan saintifik. Peneliti melihat bahwa pendekatan saintifik perlu dibahas secara khusus karena berkaitan erat dengan pembuatan produk Lembar Kerja Siswa dalam penelitian ini. Pembahasan mengenai pendekatan saintifik diuraikan sebagai berikut.

(36)

Pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang telah dirancang sedemikian rupa agar peserta didik dapat aktif membangun konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan bermacam-macam teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Hosnan, 2014:34).

“Pembelajaran proses saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis dan kritis dalam upaya menyelesaikan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat” (Barringer dalam Abidin, 2014:125). Pada dasarnya, model saintifik proses adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa dalam memecahkan masalah melalui serangkaian aktifitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa (Abidin 127:2014).

(37)

dipaparkan bahwa proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah, yakni menggunakan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran (Majid, 2014:72).

Dari penjelasan para ahli di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa, pendekatan saintifik (pendekatan ilmiah) adalah pendekatan yang proses pembelajarannya menggunakan teknik-teknik/kegiatan ilmiah seperti mengamati (mengindera), menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan hasil, dengan tujuan agar peserta didik dapat mandiri dalam proses belajar di sekolah maupun di masyarakat.

b. Karakteristik Pembelajaran Menggunakan Pendekatan

Saintifik

Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut (Hosnan, 2014:36) :

1) Berpusat pada siswa.

2) Melibatkan keterampilan proses sains dalam membangun konsep, hukum atau prinsip.

(38)

4) Dapat mengembangkan karakter siswa.

Suatu proses pembelajaran disebut saintifik (ilmiah) jika memenuhi kriteria sebagai berikut (Kemendikbud dalam Abidin, 2014:130) :

1) Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

2) Penjelasan guru, respons peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

3) Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah dan mengaplikasikan materi pelajaran.

4) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran.

(39)

yang rasional dan objektif dalam merespons substansi mata pelajaran.

6) Berbasis konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

7) Tujuan pelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya.

c. Tujuan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan saintifik (Hosnan, 2014:36). Tujuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut.

1) Meningkatkan kemampuan intelek.

2) Membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.

3) Menciptakan kondisi pembelajaran yang membuat peserta didik merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan. 4) Memperoleh hasil belajar yang tinggi.

5) Melatih peserta didik mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.

(40)

d. Kegiatan pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Kegiatan/ proses pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik diuraikan sebagai berikut (Abidin, 2014:133).

1) Mengamati

Pada awal pembelajaran kegiatan pertama yang harus dilakukan ialah mengamati. Metode mengamati ini mengutamakan kebermaknaan proses pembelajran atau meaningfull learning. Metode ini memiliki keunggulan

tertentu seperti menyajikan media objek secara nyata, sehingga peserta didik tertarik dan tertantang serta mudah pelaksanaannya. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran saintifik dilakukan dengan menempuh langkah-langkah berikut ini.

a) Menentukan objek apa yang akan diamati.

b) Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang diamati.

c) Menentukan data-data yang akan diamati secara jelas, baik primer maupun sekunder.

(41)

e) Menentukan secara jelas langkah-langkah pengamatan agar berjalan mudah dan lancar.

f) Menentukan cara dan melakukan pencatatan hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, perekaman video, dan lainnya.

2) Menanya

Dalam pendekatan saintifik, kegiatan kedua adalah kegiatan menanya. Kegiatan belajar dari langkah ini ialah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan terhadap objek pengamatan yang telah diamati sebelumnya (Hosnan, 2014:48). Dalam kegiatan bertanya, ada beberapa kriteria pertanyaan yang baik demi membina keterampilan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan (Abidin, 2014:137). Kriteria pertanyaan ini ialah sebagai berikut.

a) Singkat dan jelas b) Menginspirasi jawaban c) Memiliki fokus

d) Bersifat probing atau divergen e) Bersifat validatif atau penguatan

(42)

g) Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif

h) Merangsang proses interaksi 3) Menalar

Kegiatan menalar adalah tahapan ketiga dalam pembelajaran saintifik. Istilah menalar pada kurikulum 2013 diartikan sebagai istilah asosiasi yang merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa dan menjadikannya sebagai penggalan memori. Teori asosiasi sangat efektif dalam menanamkan sikap ilmiah dan motivasi kepada peserta didik berkenaan dengan nilai-nilai intrinsik dari pembelajaran partisipatif. Daya menalar peserta didik dapat ditingkatkan melalui cara berikut ini (kemendikbud dalam Abidin, 2014:139).

a) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap seperti tuntutan kurikulum.

(43)

c) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hirarkis, dimulai dari yang sederhana sampai ke yang kompleks.

d) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.

e) Setiap kesalahan/kekeliruan segera dikoreksi atau diperbaiki.

f) Perlu diakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan peserta didik. g) Evaluasi atau penilaian didasarakn atas perilaku yang

nyata atau otentik.

h) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.

4) Mencoba

(44)

a) Guru hendaknya merumuskan tujuan kegiatan mencoba yang akan dilaksanakan pada peserta didik. b) Guru bersama peserta didik mempersiapkan

perlengkapan yang dipergunakan.

c) Guru harus memperhitungkan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan mencoba.

d) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan peserta didik.

e) Guru membicarakan masalah yang akan dilakukan percobaannya.

f) Membagi kertas kerja kepada peserta didik.

g) Peserta didik melakukan kegiatan mencoba dengan bimbingan guru.

h) Guru mengumpulkan hasil kerja siswa dan mengevaluasinya bila dianggap perlu didiskusikan. 5) Mengomunikasikan

(45)

3. Lembar Kerja Siswa

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan siswa Depdiknas (2008). Sama halnya dengan pengertian di atas, dipaparkan bahwa, Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa (Majid, 2009:176). Lanjutnya, lembar kerja siswa berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan huru kepada siswanya. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa tugas teori dan atau tugas praktik. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat rangkuman yang selanjutnya dipresentasikan, sedangkan tugas praktik dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survei tentang harga bawang merah dan bawang putih dalah kurun waktu tertentu di suatu tempat atau dapat berupa menyelesaikan suatu masalah.

(46)

2014:269). Selain itu, LKS juga memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2010:223).

Dari pendapat beberapa ahli di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa, Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah media pembelajaran cetak berisi lembaran tugas yang harus dikerjakan dan kegiatan yang harus dilakukan siswa sesuai dengan tuntutan materi dan petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya.

b. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa

LKS yang disusun memiliki materi serta tugas-tugas tertentu dan untuk tujuan tertentu, oleh karena itu maka LKS memiliki beberapa macam jenis. Berikut ini terdapat lima macam jenis LKS yang biasa dipakai oleh siswa pada umumnya, yaitu (Prastowo, 2014:271) :

1) LKS yang Penemuan (membantu siswa menemukan suatu konsep)

(47)

Selanjutnya, memberikan pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu peserta didik untuk mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang dibangun dalam benak mereka.

2) LKS yang Aplikatif-Integratif (membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan)

LKS jenis ini melatih peserta didik untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari sebelumnya kedalam kehidupan sehari-hari. Pelatihan tersebut dapat dilakukan misalnya dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan diskusi, kemudian diminta untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab.

3) LKS yang Penuntun (berfungsi sebagai penuntun belajar) LKS ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya terdapat pada buku. Fungsi utama LKS ini adalah membantu peserta didik mencari, menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku.

(48)

LKS ini lebih mengarah pada pendalaman dan penerapaan materi pembelajaran yang di dalam buku pelajaran.

5) LKS yang Praktikum (berfungsi sebagai petunjuk praktikum)

LKS ini menjadikan petunjuk-petunjuk praktikum sebagai salah satu isi konten dengan menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam kumpulan LKS.

Selain kelima jenis LKS tersebut, lembar kegiatan siswa dibagi menjadi dua macam yakni (Trianto, 2011:244):

1) Lembar kegiatan siswa tak berstruktur, yang berisi sarana untuk melatih, mengembangkan keterampilan, dan menemukan konsep dalam suatu tema.

2) Lembar kegiatan siswa berstruktur, yang dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu proses belajar mengajar dengan atau tanpa bimbingan guru.

Dari beberapa jenis LKS di atas Lembar Kerja Siswa yang akan dikembangkan dalam penelitian ini secara umum termasuk dalam jenis LKS yang Aplikatif-Integratif dan LKS yang Penguatan.

c. Langkah-langkah Pembuatan Lembar Kerja Siswa

(49)

kurikulum tematik, (2) Menyusun peta kebutuhan LKS, (3) Menentukan Judul LKS, (4) Menulis LKS. Langkah-langkah penyusunan LKS dapat dilihat pada bagan berikut ini (Prastowo, 2014:275).

Bagan 1. Langkah-langkah Penyusunan LKS

Analisis Kurikulum Tematik

Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Menentukan Judul-judul LKS

Memetakan KD dan Indikator antar-Mata pelajaran

Menentukan Tema Sentral dan Pokok Bahasan

Menentukan Alat penilaian

Menulis LKS

Menyusun Materi

(50)

1) Analisis kurikulum tematik

Analisis kurikulum tematik merupakan langkah awal penyusunan LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi pokok dan pengalaman belajar manakah yang perlu dijadikan media pembelajaran dalam bentuk LKS. Untuk menganalisisnya, perlu melakukan review materi pokok dan pengalaman belajar serta pokok

bahasan yang akan diajarkan. Kemudian, guru harus mencermati kompetensi antar matapelajaran yang ingin dicapai siswa.

2) Menyususn peta kebutuhan LKS

Setelah melakukan analisis kurikulum tematik, menyusun peta kebutuhan LKS sangat diperlukaan untuk mengetahui materi yang harus ditulis dalam LKS serta melihat sekuensi atau urutan dari LKS. Sekuensi LKS berguna untuk menentukan prioritas penulisan materi. 3) Menentukan judul LKS

(51)

4) Menulis LKS

Untuk dapat menulis LKS, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

a) Merumuskan indikator dan/atau pengalaman belajar antar mata pelajaran dari tema sentral yang telah ditentukan.

b) Menentukan alat penilaian. Penilaian dapat dilakukan terhadap proses dan hasil kerja peserta didik, oleh karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, sehingga penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau criterion Referenced Assesment.

(52)

Sumber-sumber tersebut dimuat pada LKS agar menjadi referensi bagi siswa agar mempelajari lebih lanjut. Selain itu, tugas harus ditulis secara jelas, guna mengurangi pertanyaan-pertanyaan yang dapat ditanyakan peserta didik.

d) Langkah terakhir dalam penulisan LKS adalah memperhatikan struktur LKS atau unsur-unsur pembentuk LKS itu sendiri. Seperti yang telah dibahas sebelumnya Prastowo telah menguraikan unsur LKS kedalam delapan unsur yaitu judul, kompetensi dasar, waktu penyelesaian, peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan. Semakin lengkap unsur LKS maka semakin baik pula LKS itu.

d. Keunggulan dan Kelemahan Lembar Kerja Siswa

(53)

1) Keunggulan LKS

a) LKS dapat dipelajari kapanpun dan dimanapun serta tidak menggunakan alat khusus.

b) LKS dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan mampu mencari tahu prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang riil.

c) LKS dapat memaparkan kata-kata, angka-angka, not musik, gambar dua dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat.

d) LKS lebih ekonomis jika dibandingkan dengan medi pembelajaran lainnya.

2) Kelemahan LKS

a) Sulit memberikan bimbingan kepada pembaca LKS yang mengalami kesulitan dalam memahami bagian-bagian tertentu.

b) Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan.

c) Memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.

(54)

memenuhi prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam menggunakan LKS tersebut.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik adalah penelitian yang masih jarang ditemukan karena merupakan hal yang baru. Oleh karena itu, tidak banyak penelitian yang dapat dijadikan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini dua penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian LKS.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Oktavianingrum (2014) dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Dengan Media Gamabar untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi

SMA Kelas X”. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) hasil penilaian

produk ole ahli materi termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata

skor sebsar 4,87, (2) hasil penilaian produk oleh ahli media pembelajaran termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,72, (3) hasil penilaian produk oleh guru mata pelajaran termasuk dalam kriteria “baik” dengan rerata skor sebesar 4,10, (4) hasil penilaian produk pada uji

coba perorangan termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor

sebesar 4,46, (5) hasil penilaian produk pada uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik” sengan rerata skor sebesar 4,53, (6)

(55)

siswa mengikuti pembelajaran ekonomi menggunakan lembar kerja siswa dengan media gambar dikategorikan “sangat tinggi” dengan nilai mean

46,2.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2014) dengan judul “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Pendekatan Scientific

pada Tema Berbagai Pekerjaan di Kelas IV”. Hasil uji coba dalam tahap pengembangan lembar kegiatan siswa termasuk dalam kategori valid, praktis, dan efektif. (1) Hasil penelitian produk oleh validasi ahli menunjukan nilai kevalidan dan kepraktisan dengan rerata skor 4,67, (2) keefektifan pembelajaran ditunjukan dengan perhitungan normal yang menunjukan 52,5% siswa memperoleh nilai yang cukup efektif, (3) respon siswa terhadap pembelajaran adalah 94,12% dinilai positif terhadap pelaksanaan pembelajaran, (4) nilai kinerja dan produk ditunjukan dari rata-rata keseluruhan penilaian kinerja dan produk dari setiap kelompok termasuk dalam kategori baik yakni dengan nilai 3,7.

Kedua penelitian diatas relevan terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga dapat menjadi referensi dalam penelitian pengembangan lembar kerja siswa. Penelitian yang akan dilakukan kemudian diperluas menggunakan pendekatan saintifik sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 untuk sekolah dasar. Mengacu pada penelitian tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian berjudul “Pengembangan

(56)

Umat Beragama untuk Siswa Kelas II SD Negeri Kalasan 1”. Bagan penelitian yang relevan dalam penelitian ini dapat dilihat di bawah ini.

Bagan 2. Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Ery Oktavianingrum (2014) Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Minat ssiwa

dalam Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X

Pengembangan LKS Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Subtema Tugasku Sebagai Umat Beragama untuk Siswa Kelas II

Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1

Deany Pratiwi (2014) tentang Pengembangan Lembar Kegiatan

Siswa Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Tema Berbagai

(57)

C. Kerangka Pikir

Bagan 3. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyusun kerangka pikir tentang pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik subtema tugasku sebagai umat beragama mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas II sekolah dasar. Peneliti memiliki harapan yaitu dengan berlakunya kurikulum 2013 kiranya para guru tidak mengalami kesulitan sebaliknya

Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

1. Unsur-unsur LKS yang disusun lengkap.

2. LKS disusun dengan menggunakan bahasa yang singkat, sederhana, dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

3. LKS disusun memungkinkan tercapainya indikator/ tujuan pembelajaran.

4. LKS disusun sesuai kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik yang terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan.

5. LKS disusun dapat memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. 6. LKS disusun dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran.

7. LKS disusun dengan tampilan yang menarik dan dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang kondusif.

Kurikulum 2013 Menggunakan Pendekatan Saintifik

1. Kurikulum 2013

a. Pengertian Kurikulum SD 2013 b. Karakteristik Kurikulum 2013 2. Pendekatan saintifik

a. Pengertian Pendekatan Saintifik b. Karakteristik Pembelajaran

Menggunakan Pendekatan Saintifik c. Tujuan Pembelajaran Menggunakan

Pendekatan Saintifik

d. Kegiatan Pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik

LKS Menggunakan Pendekatan Saintifik

1. Lembar kerja siswa

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa

b. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa

c. Langkah-langkah Pembuatan Lembar Kerja Siswa

(58)

mendapatkan kemudahan-kemudahan di dalam proses pembelajaran seperti mendapatkan LKS yang sangat membantu proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, kesulitan-kesulitan dialami oleh guru dalam menyusun LKS menggunakan pendekatan saintifik. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kualitas sumber daya manusia yang dimiliki guru. Oleh karena itu, guru lebih sering membeli dan menggunakan LKS yang diterbitkan, padahal LKS yang diterbitkan belum tentu sesuai dengan kompetensi yang ingin diajarkan. Dengan demikian, guru sangat membutuhkan contoh LKS menggunakan pendekatan saintifik dengan mengacu kurikulum 2013 untuk sekolah dasar.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti berusaha mengembangkan LKS menggunakan pendekatan saintifik mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas II sekolah dasar. Dalam LKS yang dikembangkan, peneliti juga menekankan pada pendekatan saintifik yakni pada proses pembelajaran yang menggunakan aktivitas mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan, serta menerapkan pendidikan karakter dalam proses pembelajarannya. LKS yang disusun oleh peneliti dikembangkan dari subtema “Tugasku Sebagai Umat Beragama”.

D. Pertanyaan Penelitian

(59)

1. Bagaimana mengembangkan produk berupa LKS menggunakan langkah-langkah pendekatan saintifik pada subtema tugasku sebagai umat beragama?

2. Bagaimana kualitas LKS pada subtema tugasku sebagai umat beragama untuk siswa kelas II Sekolah Dasar menurut :

(60)

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau penelitian R&D (Research and Development). “Research and Development adalah penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut” (Sugiyono, 2014:407). Sugiyono (2014:407) mengatakan

bahwa, untuk menghasilkan produk tersebut, sebelumnya harus dilakukan analisis kebutuhan dan pengujian keefektifan produk agar berfungsi secara layak di masyarakat luas. Jadi, penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years).

B. Prosedur Pengembangan

(61)

(10) diseminasi serta implementasi. Berikut ini merupakan bagan model pengembangan dan penelitian Borg & Gall.

Bagan 4. Model penelitian dan pengembangan Borg & Gall

Tahapan pertama dalam model ini adalah penelitian dan pengumpulan data yang meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur, dan penelitian dalam skala kecil. Setelah mengumpulkan berbagai data, langkah selanjutnya adalah perencanaan pengembangan produk. Perencanaan ini Pengumpulan

data

Perencanaan pengembangan

produk

Pengembangan produk awal

Revisi hasil uji coba produk awal Uji coba produk

yang telah disempurnakan

Uji coba lapangan awal

Penyempurnaan produk hasil uji coba produk

yang telah disempurnakan

Uji produk yang telah disempurnakan

Disiminasi serta implementasi Penyempurnaan

(62)

meliputi kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, tujuan yang hendak dicapai, desain atau langkah penelitian, serta kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas yang kemudian menjadi dasar untuk mengembangkan produk awal pada tahap selanjutnya.

Setelah mengembangkan produk awal, uji coba dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah, dengan 6 sampai 12 subjek uji coba ini diadakan pengamatan, wawancara, dan pengadaran angket. Produk yang telah diuji cobakan pada lapangan awal kemudian direvisi sesuai dengan hasil yang diuji coba lapangan awal. Produk yang telah disempurkan ini kemudian diuji coba kembali secara lebih luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba.

Setalah uji coba dilaksanakan, maka produk akhir dapat disempurnakan untuk dapat melanjutkan tahap berikutnya, yakni diseminasi dan implementasi sebagai pelaporan hasil dari penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan dalam pertemuan profesional dan jurnal ( Borg & Gall dalam Sukmadinata, 2005: 169).

(63)

Bagan 5. Model pengembangan Sugiyono ( Sugiyono, 2014:409)

Tahapan pertama dalam model in adalah mengakaji potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan menghasilkan nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukan dengan data empirik dan datanya tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain yang up to date. Setelah mengetahui potensi dan masaalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang akan digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang diperoleh. Dalam mengumpulkan informasi atau data diperlukan sebuah metode. Penggunaan metode dalam penelitian diusahakan sesuai dengan permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.

Desain produk Potensi dan

masalah

Revisi produk Pengumpulan

data

Uji coba pemakaian

Revisi produk

Produksi masal

Uji coba produk

validasi desain

(64)

Desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasi. Desain produk harus dibuat dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Selanjutnya dilakukan validasi desain. Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapa dilakukan dengan cara menhadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.

Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki kelemahan dari desain produk sesuai dengan saran perbaikan. Dalam bidang pendidikan, desain produk dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan direvisi. Uji coba ini dilakukan pada kelompok kecil dan kelompok terbatas atau kelas.

(65)

diterapkan disetiap lembaga tertentu sesuai dengan produk pengembangannya.

(66)

Bagan 6. Langkah-langkah model pengembangan LKS

Produk (LKS) LANGKAH 1

Analisis Masalah

Analisis

Kebutuhan Wawancara

LANGKAH 3

Pengembangan Produk (LKS)

Menyusun RPPTH

Strategi pembelajaran Urutan isi

Sumber Belajar

Kegiatan Belajar Menyusun

LKS

Tema Evaluasi

Tujuan

Silabus Indikator Subtema KI - KD

LANGKAH 4

Validasi Produk Evaluasi Formatif

LANGKAH 5

Revisi Produk Hasil Validasi LANGKAH 2

Pengumpulan Data Hasil

Wawancara

(67)

Dari bagan di atas, kita dapat mengetahui bahwa terdapat 5 langkah dalam pengembangan produk ini. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah tersebut dijelaskan sesuai tahapannya sebagai berikut.

1. Langkah I Analisis Masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan mewawancarai guru kelas II SD Negeri Kalasan 1, yakni Ibu EC. Tujuannya ialah mengidentifikasi adanya masalah rill yang terjadi di lapangan, yakni mengenai sejauh mana pemahaman guru terhadap kurikulum 2013, pendekatan saintifik, dan lembar kerja siswa. Dengan wawancara ini diharapkan penelitian tentang pengembangan lembar kerja siswa menggunakan pendekatan saitifik dapat disusun sesuai dengan kurikulum 2013 untuk siswa kelas II sekolah dasar dengan subtema “Tugasku sebagai Umat Beragama”.

2. Langkah II Pengumpulan data

(68)

3. Langkah III Pengembangan Produk

Pengembangan produk dimulai dengan menentukan desain awal pengembangan perangkat pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema, dalam hal ini peneliti memilih tema “Tugasku Sehari -hari”. Selanjutnya, peneliti menentukan kompetensi dasar yang sesuai dengan kompetensi inti yang ada pada tema. Berdasarkan KI – KD tersebut, peneliti memilih subtema “Tugasku Sebagai Umat Beragama” yang

kemudian dijadikan pedoman untuk menyusun silabus. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema, kemudian silabus diturunkan untuk menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). RPPTH tersebut dibuat berdasarkan kurikulum 2013 yang memuat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan siswa selama proses pembelajaran. RPPTH kemudian dibuat kerangka urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran menurut langkah-langkah pembelajaran yang mengacu kurikulum 2013, selanjutnya dibuat kegiatan belajar harian sesuai RPPTH tersebut. Peneliti juga membuat evaluasi dan instrumen penilaian menggunakan penilaian autentik, dengan tujuan mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran secara keseluruhan (sikap, keterampilan dan pengetahuan).

(69)

kelompok. Hal ini dilakukan dengan melihat sejauh mana keaktifan dan partisipasi siswa dalam memecahkan masalah.

4. Langkah IV Validasi Produk

Peneliti menggunakan validasi pakar atau expert judgement sebagai evaluasi formatif terhadap desai produk pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik. Produk yang akan dikembangkan ini kemudian akan divalidasi oleh dua pakar kurikulum SD 2013 dan media LKS, dan juga dua guru SD kelas II. Validasi produk ini dilakukan dengan tujuan agar memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran dibutuhkan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk yang dikempangk

Gambar

Tabel 1. Penyempurnaan Pola Pikir ...................................................................................
Tabel 1. Penyempurnaan Pola Pikir
Tabel 2. Elemen Perubahan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana tingkat efisiensi pengeluaran pemerintah daerah dari pengeluaran sektor pendidikan dan

Klarifikasi dihadiri oleh Direktur/Kuasa Direktur dengan membawa seluruh dokumen asli penawaran dan dokumen asli sesuai formulir isian kualifikasi. Membawa 1 Rangkap

Perkebunan Nusantara XII Kebun Teh Kertowono yang mencakup Desa Gucialit dan Desa Kertowono memiliki tingkat ancaman bencana longsor yang berada dalam kategori

Klarifikasi dihadiri oleh Direktur/Kuasa Direktur dengan membawa seluruh dokumen asli penawaran dan dokumen asli sesuai formulir isian kualifikasi.. Membawa 1

[r]

variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengembangan karir yang.. diinterpretasikan menjadi sebab yang akan mempengaruhi

Data pengukuran cakap silang NEXT dan FEXT dengan menggunakan kawat dengan diameter berbeda-beda dengan jarak yang berbeda pula diambil contoh dari

[r]