• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN

Bagan 1. Langkah-langkah Penyusunan LKS

Analisis Kurikulum Tematik

Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Menentukan Judul-judul LKS

Memetakan KD dan Indikator antar- Mata pelajaran

Menentukan Tema Sentral dan Pokok Bahasan

Menentukan Alat penilaian

Menulis LKS

Menyusun Materi

1) Analisis kurikulum tematik

Analisis kurikulum tematik merupakan langkah awal penyusunan LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi pokok dan pengalaman belajar manakah yang perlu dijadikan media pembelajaran dalam bentuk LKS. Untuk menganalisisnya, perlu melakukan review materi pokok dan pengalaman belajar serta pokok bahasan yang akan diajarkan. Kemudian, guru harus mencermati kompetensi antar matapelajaran yang ingin dicapai siswa.

2) Menyususn peta kebutuhan LKS

Setelah melakukan analisis kurikulum tematik, menyusun peta kebutuhan LKS sangat diperlukaan untuk mengetahui materi yang harus ditulis dalam LKS serta melihat sekuensi atau urutan dari LKS. Sekuensi LKS berguna untuk menentukan prioritas penulisan materi. 3) Menentukan judul LKS

Penentuan judul LKS dilakukan atas dasar tema sentral dan pokok bahasannya diperoleh dari hasil pemetaan kompetensi dasar, materi pokok atau pengalaman belajar antar-mata pelajaran.

4) Menulis LKS

Untuk dapat menulis LKS, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

a) Merumuskan indikator dan/atau pengalaman belajar antar mata pelajaran dari tema sentral yang telah ditentukan.

b) Menentukan alat penilaian. Penilaian dapat dilakukan terhadap proses dan hasil kerja peserta didik, oleh karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, sehingga penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau criterion Referenced Assesment.

c) Untuk menyusun materi LKS ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, seperti isi LKS itu sendiri serta tugas-tugas yang diberikan. Pembuatan materi LKS disesuaikan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian, dan sebagainya. Sumber-

sumber tersebut dimuat pada LKS agar menjadi referensi bagi siswa agar mempelajari lebih lanjut. Selain itu, tugas harus ditulis secara jelas, guna mengurangi pertanyaan-pertanyaan yang dapat ditanyakan peserta didik.

d) Langkah terakhir dalam penulisan LKS adalah memperhatikan struktur LKS atau unsur-unsur pembentuk LKS itu sendiri. Seperti yang telah dibahas sebelumnya Prastowo telah menguraikan unsur LKS kedalam delapan unsur yaitu judul, kompetensi dasar, waktu penyelesaian, peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan. Semakin lengkap unsur LKS maka semakin baik pula LKS itu.

d. Keunggulan dan Kelemahan Lembar Kerja Siswa

Sebaik-baiknya sebuah LKS tidak menutup kemungkinan adanya kelemahan. Lembar Kerja Siswa (LKS) memiliki berbagai keunggulan serta kelemahan (Lismawati, 2010:40). Keunggulan dan kelemahan LKS dapat disimak berikut ini.

1) Keunggulan LKS

a) LKS dapat dipelajari kapanpun dan dimanapun serta tidak menggunakan alat khusus.

b) LKS dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan mampu mencari tahu prinsip- prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang riil.

c) LKS dapat memaparkan kata-kata, angka-angka, not musik, gambar dua dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat.

d) LKS lebih ekonomis jika dibandingkan dengan medi pembelajaran lainnya.

2) Kelemahan LKS

a) Sulit memberikan bimbingan kepada pembaca LKS yang mengalami kesulitan dalam memahami bagian- bagian tertentu.

b) Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan.

c) Memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.

d) Memerlukan pengetahuan prasyarat agar siswa dapat memahami materi yang dijelaskan. Siswa yang tidak

memenuhi prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam menggunakan LKS tersebut.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik adalah penelitian yang masih jarang ditemukan karena merupakan hal yang baru. Oleh karena itu, tidak banyak penelitian yang dapat dijadikan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini dua penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian LKS.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Oktavianingrum (2014) dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Dengan Media Gamabar untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X”. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) hasil penilaian produk ole ahli materi termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebsar 4,87, (2) hasil penilaian produk oleh ahli media pembelajaran termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,72, (3) hasil penilaian produk oleh guru mata pelajaran termasuk dalam kriteria “baik” dengan rerata skor sebesar 4,10, (4) hasil penilaian produk pada uji coba perorangan termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,46, (5) hasil penilaian produk pada uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik” sengan rerata skor sebesar 4,53, (6) hasil penilaian produk pada uji coba lapangan termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,72, (7) hasil pengukuran minat

siswa mengikuti pembelajaran ekonomi menggunakan lembar kerja siswa dengan media gambar dikategorikan “sangat tinggi” dengan nilai mean 46,2.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2014) dengan judul “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Pendekatan Scientific pada Tema Berbagai Pekerjaan di Kelas IV”. Hasil uji coba dalam tahap pengembangan lembar kegiatan siswa termasuk dalam kategori valid, praktis, dan efektif. (1) Hasil penelitian produk oleh validasi ahli menunjukan nilai kevalidan dan kepraktisan dengan rerata skor 4,67, (2) keefektifan pembelajaran ditunjukan dengan perhitungan normal yang menunjukan 52,5% siswa memperoleh nilai yang cukup efektif, (3) respon siswa terhadap pembelajaran adalah 94,12% dinilai positif terhadap pelaksanaan pembelajaran, (4) nilai kinerja dan produk ditunjukan dari rata- rata keseluruhan penilaian kinerja dan produk dari setiap kelompok termasuk dalam kategori baik yakni dengan nilai 3,7.

Kedua penelitian diatas relevan terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga dapat menjadi referensi dalam penelitian pengembangan lembar kerja siswa. Penelitian yang akan dilakukan kemudian diperluas menggunakan pendekatan saintifik sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 untuk sekolah dasar. Mengacu pada penelitian tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian berjudul “Pengembangan LKS Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Subtema Tugasku Sebagai

Umat Beragama untuk Siswa Kelas II SD Negeri Kalasan 1”. Bagan penelitian yang relevan dalam penelitian ini dapat dilihat di bawah ini.

Dokumen terkait