• Tidak ada hasil yang ditemukan

Historiografi Korupsi dan Revisi UU KPK (Bagian 2).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Historiografi Korupsi dan Revisi UU KPK (Bagian 2)."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

----=_--,,llo

l8l

Tll

*G-G

CfiRA

BERNAS'JOGJA

i,--flistoriografi

Korupsi

dan

Revisi

LiU

KPK

PADA

masa Jepang, negeri

ini

rnenyandang status dengan tingkat

penderitaan

rakyat yang

begitu

tinggi, inflasi terus tedadi, dan pasar

gelap

rnerambah.

Ini

kemudian

berujung

pada usaha pemenuhan kebutuhan rnelalui jalan pintas yaitu korupsi.

Inefisiensi anggaran dan perilaku korupsi yan-e tumbuh dan berkem-bang pada rnasa kolonialisme

di

In-donesia temyata berdarnpak

lanjut-an.

Pemerintahan

yang baru

lahir tahun 1 945 pada dekade talrun 1

950-au

rnulai

dihadapkan dengan ber-bagai kemelut persoalun korupsi darr

penyelewengatr dana.

Dalam

kon-disi yang masih serba susah ternyata ada

juga

pihak-pihak tertentu yan€

tega

mengedepankan kepentingan

dan

perutnya sendiri. Perilaku

ini

semakin

"natang"

pada masa Orde

Baru.

Sekarang semangat

anti

ko-rupsi

memang

kuat

gaungnya, namun dukungan masyarakat dan

perbaikan mental para

pejabat

termasuk aparat penegak hukum san-sat diperlukan.

Langkahmundur

Panjangnya

sejarah

korup+i

ternyata tak sepadan dengan sejarah pembbrantasan

korupsi.

Menjadi lebilr ironis la-ei jika kemudian secara

berturut-turut

dihadapkan dengan

upaya pelemahan Komisi

Pemberan-Esan korupsi

(KPK).

kriminalisasi tbrlradap para vokalis

anti

korupsi,

dan kini ditambah rencana revisi UU

KPK.

Ini

merupakan kemunduran

Senin

Wage,29 Juni

201

HALAMAItI

@{dd;e

Oleh:

Hendra Kurniawan

yang serius. Seruan revolusi rnental terancam mandul

jika

para pejabat

dan

aparat penegak hukurn tidak berani rnenolak korupsi. Persoalan

korupsi

dan

upaya

pembgrantas-annya

merupakan masalah men-talitas

individu

yang kembali pada

hati

nurani rnasin_e-masing.

Di

sisi lain

tampaknya sudah

menjadi

kebutuhan

akan

adanya sebuah historiografi (penulisan

se-jarah) korupsi sebagai bahan

rujuk-an. Historiografi korupsi diperlukan

untuk

Lrenar-benar rnenumbuhkan kesadaran

bahwa

korupsi

sejak dulu. sudah menjadi penyakit yang

mernatikan. Para

penl,elenggara

ne-eara perlu mernpelajari baik-baik sejaralr korupsi

di

negeri

ini

agar dapat merumuskan upaya

pembe-rantasannya yang efelitif. Pencegahan dan pemberantasa

korupsi

dapat menggunakan per dekatan yang tidak hanya berkaita dengan soal moral namun

juga

k

ilmuan. Menyitir Tullius Cicero,

Ilri

toria

Magistru Virae,

*jarah

adala

guru

kehidupan.

Artinya

sejara rnenawarkan ajakan a-ear manusi dapat

bertindak

bijaksaria denga bercennir.r pada masa larnpau- Jik ajakan ini dapat diterirna dengan bai maka ke depirn tidak perlu lagi rnuncr

wacana-wacana yan_q kontraprc

duktif

dengan upaya pemberantasa

korupsi. Melalui historiografi korups upaya pernberantasan

korupsi

nil caya dapat ditegakkarr tanpa sedik purr keragu-raguan!

**+

Referensi

Dokumen terkait

Informan dalam penelitian ini adalah pasangan berpacaran, baik yang menjalani hubungan berpacaran seagama dan yang berbeda agama. Penelitian ini menggunakan teori

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti3. Pendidikan Pancasila

Dengan tidak adanya keberatan/sanggahan, maka Pemenang Seleksi Sederhana akan diundang untuk mengikuti Klarifikasi Teknis dan Negosiasi Usulan Biaya.. Demikian Berita Acara

[r]

Banyak device yang terhubung dalam suatu jaringan, untuk memastikan komunikasi antar node yang satu dengan node yang lain setiap frame harus memiliki alamat

Dari perhitungan analisis korelasi untuk mengukur besarnya hubungan antara strategi pengembagan kemasan produk dengan tingkat volume penjualan yang dicapai oleh

(a) Prepare the consolidated income statement for the year ended 31 March 2009 and the consolidated statement of financial position at that date..

Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan