8 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI
A. Penelitian Sejenis
Salah satu faktor yang mendukung penelitian ini adalah penelitian sebelumnya menunjukkan memiliki topik diskusi yang sama. Hal ini tentu menambah referensi bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Berikut beberapa penelitian yang dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Namira Safinazh “pengaruh promo shopee “tanggal-tanggal istimewa”
terhadap minat beli mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara” lokasi penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, yang beralamat di Jl. Dr.
A. Sofyan No. 1 Padang Bulan, Medan 20155. Memakai metode penelitian korelasional, meneliti pengaruh promo shopee “tanggal-tanggal istimewa”
terhadap minat beli mahasiswa, responden mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara, jumlah responden sebanyak 97 orang.
2. Khikmatul Khoiriyah “promo shopee serba 10 ribu oleh customer di ponorogo dalam perspektif fiqh” lokasi penelitian ini dilakukan di Dalam penelitian ini berlokasi di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo, IAIN Ponorogo dan Taman Klono Sewandono Ponorogo, Memakai metode penelitian kualitatif, meneliti promo shopee serba 10 ribu oleh customer, informan customer di ponorogo, jumlah informan tidak bisa ditentukan jumlahnya.
3. Shafiul auli “pengaruh diskon dan promo gratis ongkos kirim terhadap keputusan pembelian pada e-commerce shopee” lokasi penelitian ini dilakukan di pondok pesantren ainul yakin universitas negeri malang, Memakai metode penelitian kuantitatif, meneliti tentang pengaruh diskon dan promo gratis ongkos kirim terhadap keputusan pembelian pada e- commerce shopee, responden santri di ponpes ainul yakin universitas negeri malang, jumlah responden 48 santri.
4. Yuda agum pratama ”pengaruh promosi penjualan dan lokasi terhadap keputusan pembelian pada perumahan tiara arah condong stabat” lokasi penelitian ini dilakukan di perumahan tiara arah condong stabat, memakai metode penelitian kuantitatif, meneliti tentang pengaruh promosi penjualan dan lokasi terhadap keputusan pembelian pada perumahan tiara arah condong stabat, responden masyarakat yang berada di dusun ulu berayun stabat, khususnya di perumahan tiara arah condong, jumlah responden 126.
Tabel 2.1 Penelitian Sejenis (sumber : olahan peneliti)
NO JUDUL PENELITIAN PERSAMAAN PERBEDAAN
1
“pengaruh promo shopee
“tanggal- tanggal istimewa” terhadap minat beli mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara”
• meneliti tentang promo shopee
• Promo shopee (tanggal tanggal istimewa)
• memakai metode penelitian
korelasional.
• responden mahasiswa
• responden berjumlah 97 orang.
2
“promo shopee serba 10 ribu oleh customer di ponorogo dalam perspektif fiqh”
• meneliti tentang promo shopee
• memakai metode penelitian kuantitatif.
• promo shopee (serba 10 ribu)
• Informan customer ponorogo
3
“pengaruh diskon dan promo gratis ongkos kirim terhadap keputusan pembelian pada e-commerce shopee”
• meneliti tentang promo shopee
• memakai metode penelitian kuantitatif.
• promo shopee (diskon dan gratis ongkir)
• Responden santri ponpes ainul yakin
• Responden berjumlah 48 santri.
NO JUDUL PENELITIAN PERSAMAAN PERBEDAAN
4
”pengaruh promosi penjualan dan lokasi terhadap keputusan
pembelian pada
perumahan tiara arah condong stabat”
• meneliti tentang promosi
penjualan
• menggunakan metode kuantitatif
• Promosi penjualan perumahan
• Responden warga sekitar perumahan
• Responden berjumlah 126.
B. Komunikasi Pemasaran
Menurut Dr. M. Firmansyah, Anang S.E., M.M (2019) Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Kata
“Komunikasi Pemasaran” memiliki dua unsur pokok, yaitu: Komunikasi : Proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan yang merupakan gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada penerima agar mampu memahami maksud pengirim. Pemasaran: Sekumpulan kegiatan dimana perusahaan atau organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) tentang informasi produk, jasa dan ide antara mereka dengan pelanggannya.
Dari dua pengertian kata tersebut dapat kita simpulkan bahwa Komunikasi pemasaran (bahasa Inggris: marketing communication / marcomm) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) yang dikutip oleh Muhammad (2009) berbunyi,” Communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behaviour of the other individuals”. (Komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain).
1. Tujuan Komunikasi Pemasaran
Tujuan promosi secara sederhana menurut Kuncoro (2010) terbagi menjadi tiga jenis yaitu, memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru seperti menciptakan kebutuhan, mempengaruhi pelanggan untuk membeli merek orang lain, dan mengingatkan pelanggan tentang merek yang termasuk memperkuat penetapan ancangan merek.
C. Promosi
Pengertian Promosi Menurut Louis E. Boone & David L. Kurtz. Pengertian promosi adalah upaya untuk membujuk, memberikan informasi, dan mempengaruhi keputusan pembelian.
1. Tujuan Promosi
Tujuan promosi menurut Kotler dan Armstrong (2008: 205) yaitu:
a. Mendorong pembelian pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang.
b. Mendorong pengecer menjual barang baru dan menyediakan lebih banyak persediaan.
c. Mengiklankan produk perusahaan dan memberikan ruang rak yang lebih banyak.
d. Untuk tenaga penjualan, berguna untuk mendapatkan lebih banyak dukungan tenaga penjualan bagi produk lama atau baru atau mendorong wiraniaga mendapatkan pelanggan baru.
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana
sebelumnya), atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer (Agus Hermawan, 2019:128).
3. Tujuan Promosi Penjualan
Agus Hermawan (2019:128) menyatakan secara umum tujuan-tujuan dari promosi penjualan dapat digeneralisasikan menjadi tiga:
a. Meningkatkan permintaan dari para pengguna industri atau konsumen akhir.
b. Meningkatkan kinerja bisnis.
c. Mendukung dan mengoordinasikan kegiatan penjualan personal dan iklan.
4. Indikator Promosi Penjualan
Menurut kotler dan keller dalam Amanah (2015 hal. 12) menyatakan ada beberapa indikator dari promosi penjualan diantaranya :
a. Frekuensi promosi adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam suatu waktu melalui media promosi penjualan.
b. Kualitas promosi adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan dilakukan.
c. Kuantitas promosi adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang diberikan konsumen.
d. Waktu promosi adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
e. Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi merupakan faktor yang diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan.
D. E-COMMERCE
1. Pengertian E-Commerce
E-commerce adalah pengguna jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. E-commerce membawa peluang bisnis besar seperti penjualan produk dan penyediaan layanan online dan pertumbuhan pendapatan (Rohm dan Swamnathan, 2004) untuk perusahaan seperti e-retailer terutama karena sifatnya yang mudah dan interaktif, biaya yang lebih rendah, dan tingkat tinggi kustomisasi dan personalisasi untuk pelanggan (Taman dan Baek, 2007). E-commerce adalah salah satu strategi
penting dalam bisnis saat ini, dikarenkana e-commerce dapat meningkatkan tingkat efiensi dalam suatu perusahaan.
Meningkatkan jumlah pelanggan untuk belanja online, e-commerce telah terbukti menjadi lebih rumit dibandingkan dengan cara-cara tradisonal melakukan bisnis (Santouris, 2012). Meningkta kualiatas pelayanan e- commerce dianggap sebagai salah satu faktor kunci yang menyebabkan keberhasilan dan kegagalan (Yang, 2001) dalam ratai pasokan e-retailer.
Santos (2003) mendifinisikan kualitas pelyanana e-commerce sebagai evaluasi dari pengalaman dari layanan dalam hal keunggulan dan kualitas pelayanan e-commerce di pasar online. Penelitian oleh Srinivansan (2002) menunjukkan bahwa aspek interaktif dari aplikasi e-commerce memiliki hubungan yang kuat dengan kepuasan pelanggan.
2. Jenis E-Commerce
Jenis e-commerce berdasarkan jenis hubungannya menurut (Bhankelar et al, 2014) terdiri dari 4 jenis. Beriku adalah jenis-jenis e-commerce tersebut:
a. Business to Bussiness (B2B)
Jenis transaksi antar perusahaan ke perusahaan lainnya. Misalnya distributor mendapatkan barangnya dari produsen. Harga yang terjadi disesuaikan dengan jumlah pesanan dan sering terjadi negosiasi.
b. Business to Consumer (B2C)
Transaksi yang terjadi biasanya langsung kepada konsumen akhir, dimana penjual bisa sebagai distributor, sebagai produsen maupun sebagai pengecer. Pada transaksi ini keranjang belanja dalam halaman website
digunakan untuk menampung permintaan konsumen atas katalog yang tersedia di website tersebut.
c. Customer to Business (C2B)
Tranksaksi ini merupakan kebalikan dari jenis B2C. Konsumen akhir bertindak sebagai penjual, sedangkan perusasahan bertindak sebagai pembeli. Aktivitas ini dilakukan menggunkana jaringan internet, contoh Google Play.
d. Consumer to Consumer (C2C)
Jenis tranksasi yang terjadi yaitu antara konsumen dengan konsumen. Contohnya pada suatu market place. Market place disebut konsumen, menjual produk atau jasa yang mereka miliki kepada konsumen lainnya. Contoh market place atau E-commerce Shopee.
E. Shopee
Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel dengan mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk mulai dari produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari- hari.
Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan kegiatan belanja online tanpa harus membuka website melalui perangkat komputer.
Gambar 2.1. Logo Shopee (Logo Shopee)
Shopee mulai masuk ke pasar Indonesia pada akhir bulan Mei 2015 dan Shopee baru mulai beroperasi pada akhir Juni 2015 di Indonesia. Shopee merupakan anak perusahaan dari Garena yang berbasis di Singapura. Shopee telah hadir di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Shopee Indonesia beralamat di Wisma 77 Tower 2, Jalan Letjen. S. Parman, Palmerah, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11410, Indonesia.
Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman berbelanja baru.
Shopee memfasilitasi penjual untuk berjualan dengan mudah serta membekali pembeli dengan proses pembayaran yang aman dan pengaturan logistik yang terintegrasi. Saat ini, angka unduhan Shopee telah mencapai satu juta unduhan di Google Play Store.
Sasaran pengguna Shopee adalah kalangan muda yang saat ini terbiasa melakukan kegiatan dengan bantuan gadget termasuk kegiatan berbelanja. untuk itu Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile guna untuk menunjang kegiatan berbelanja yang mudah dan cepat. Kategori produk yang ditawarkan Shopee lebih mengarah pada produk fashion dan perlengkapan rumah tangga.
1. Produk
Gambar 2.2. Kategori Shopee (kategori shopee)
Shopee menawarkan produk yang dibutuhkan wanita dan pria yang menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Yang membuat Shopee menarik perhatian konsumen adalah karena Shopee menawarkan produk yang saat ini sedang tren sehingga semua produk yang Shopee tawarkan bisa mengikuti kebutuhan hidup wanita dan pria yang kian modern. Shopee menawarkan berbagai macam kategori produk seperti pakaian wanita, pakaian pria, kecantikan, perlengkapan rumah, perlengkapan ibu dan bayi, sepatu wanita, tas wanita, fashion muslim, aksesoris, hobi dan koleksi, makanan dan minuman, otomotif, voucher, souvenir dan pesta, handphone dan aksesoris, komputer dan aksesoris, fashion bayi dan anak, sepatu pria, tas pria, jam tangan, elektronik, kesehatan, fotografi, olahraga dan outdor, buku dan alat tulis, serta serba- serbi.
Beberapa keunggulan Shopee menurut Chris Feng, CEO Shopee dalam acara peluncuran Shopee di Jakarta adalah:
a. Menjual barang dengan cukup cepat, dapat dilakukan hanya dalam waktu 30 detik.
b. Memiliki tampilan yang sederhana dan dapat dengan mudah digunakan walaupun oleh pengguna baru.
c. Menawarkan fitur chatting dengan penjual sehingga dengan mudah bisa langsung bertransaksi atau tawar menawar. Fitur ini sangat memudahkan pengguna aplikasi Shopee mengingat di aplikasi atau situs e-commerce lainnya pembeli harus menyimpan nomer telepon terlebih dahulu untuk berhubungan langsung. Fitur chatting pada aplikasi Shopee juga berbeda karena selain bisa mengirim pesan tetapi juga bisa mengirim tautan seperti foto.
d. Memiliki fitur tawar yang memungkinkan pembeli untuk menawar harga yang sudah ditetapkan oleh penjual.
e. Memiliki fitur berbagi yang lengkap sehingga dengan mudah menyebarkan info ke berbagai media social atau messenger, seperti Facebook, Instagram, Twitter, Line, Pinterest, Whatsapp, Buzz, hingga Beetalk.
f. Shopee mengintegrasikan fitur media sosial mencakup fungsi hashtag, yang memungkinkan pengguna mencari barang atau produk yang sedang populer atau untuk mengikuti tren produk terbaru dengan mudah.
(Reza,2015)
2. Promo Shopee
Shopee memberikan berbagai macam program promo yang dibuat semenarik mungkin guna memperoleh banyak pelanggan ditengah ketatnya persaingan antara E-Commerce di Indonesia agar tidak berpindah ke aplikasi penjualan lainnya, program promo tersebut diantaranya:
a. Gratis ongkir, b. Voucher cashback, c. Koin shopee, d. Flash sale,
e. Shopee games : shopee bubble, shopee tanam, shopee candy, shopee capit, shopee tebak kata, shopee pets, shopee run, dan lucky prize.
Promo shopee yang telah disebutkan diatas sangat menarik bagi pengguna aplikasi shopee, penulis sebagai salah satu pengguna aplikasi shopee dan tertarik dengan promosi shopee yaitu gratis ongkir dan voucher cashback, oleh karena itu akan bahas lebih dalam promosi shopee yaitu gratis ongkir.
a. Gratis ongkos kirim
Menurut Himayati (2008:34) ongkos kirim merupakan biaya pengiriman barang atau jasa yang ditarik oleh penjual dari pelanggan saat terjadi proses jual beli dengan biaya pengiriman yang dibebankan kepada pelanggan.
Dalam proses jual beli online penjual akan membedakan biaya pengiriman kepada pembelinya sesuai dengan berat dan dimensi produk
yang dibeli. Jadi, pembeli akan mentransfer uang seharga produk dan ditambah biaya kirim. Istilah biaya pengiriman ini biasa disebut dengan ongkos kirim atau ongkir.
Salah satu yang ditawarkan oleh pengelola bisnis online adalah menawarkan ongkos kirim gratis atau free ongkir. Ongkos kirim gratis ini tentunya mengartikan bahwa biaya pengiriman dibebaskan bagi pembeli.
Ini membuktikan bahwa promo gratis ongkos kirim sangat efektif dalam meningkatkan penjualan bisnis. Dengan menggratiskan ongkos kirimnya, otomatis pembeli hanya perlu bayar harga barang yang mereka beli.
Gambar 2.3. Logo Gratis Ongkir Shopee (logo gratis ongkir shopee)
Shopee memberikan 3 voucher potongan ongkos kirim atau gratis ongkir setiap minggunya dengan waktu yang telah ditentukan oleh shopee.
Kita bisa menggunakan voucher gratis ongkir dengan syarat minimal pembelanjaan 30 ribu akan mendapatkan potongan ongkir 10 ribu, minimal pembelanjaan 50 ribu akan mendapatkan potongan ongkir 20 ribu dan minimal pembelanjaan 150 ribu akan mendapatkan potongan ongkir 50 ribu.
F. Kerangka pemikiran
Gambar 2.4. Struktur Promosi Penjualan (olahan peneliti)
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis ini adanya pengaruh hubungan variable dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variable dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut.
H0: tidak terdapat pengaruh promosi penjualan gratis ongkir shopee e- commerce dikalangan mahasiswa.
H1: terdapat pengaruh promosi penjualan gratis ongkir shopee e-commerce dikalangan mahasiswa.