1.1 Latar Belakang
Didalam kehidupan modern dengan persaingan ekonomi antar perusahan tinggi, semakin tinggi persaingan yang dialami oleh perusahaan untuk mengembangkan pasar, oleh karena itu perusahaan memerlukan kebijakan untuk mempertahankan perusahaan, agar tetap berkembang pada periode selanjutnya. Dengan melakukan proses pengelolaan dengan baik maka akan tercapai tujuan yang diinginkan (Pramana & Darmayanti, 2020).
Dalam mencapai hal tersebut, manajer keuangan sebagai pengambil keputusan dalam perusahaan akan dihadapi dengan keputusan-keputusan keuangan. Keputusan keuangan yang ditentukan oleh perusahaan memiliki tujuan yaitu untuk dapat menjaga nilai perusahaan serta kemakmuran pemegang saham (Wiagustini & Pertamawati, 2015).
Struktur Modal meliputi modal sendiri dan modal asing. Pemilik perusahaan yang modalnya ditanam dalam perusahaan dengan jangka waktu yang tidak ditentukan adalah modal sendiri, sedangkan utang jangka panjang maupun utang jangka pendek yang modalnya berasal dari luar perusahaan dan sifatnya hanya sementara serta jangka waktunya di tentukan merupakan modal asing. Struktur modal dapat melihat, bahwa berpengaruh atau tidaknya terhadap nilai perusahaan dengan asumsi hasil keputusan investasi dan kebijakan dividen tidak berubah. Apabila ada pengaruhnya, berarti struktur modalnya baik namun jika tidak berpengaruh struktur modal kurang baik.
1
Profitabilitas merupakan presentase yang digunakan untuk menilai sejauh manakah perusahaan dapat menghasilkan laba pada periode tertentu.
Laba tersebut dapat menjadikan salah satu dari ukuran kinerja perusahaan, ketika sebuah perusahaan memiliki laba yang tinggi, maka kinerja perusahaannya baik dan ketika laba yang diperoleh perusahaan rendah maka kinerja perusahaannya kurang baik. Perusahan yang memiliki laba yang tinggi cenderung memiliki dana internal yang besar dibandingkan dengan perusahaan yang laba nya kecil cenderung memiliki dana internal yang kecil.
Oleh karena itu profitabilitas berpengaruh kearah negatif pada stuktur modal suatu perusahaan.
Ukuran perusahaan yakni ukuran yang menampilkan besar dan kecilnya sebuah entitas yang bisa ditunjukan dari sejumlah ketentuan diantaranya meliputi total modal, total aset dan total penjualan di akhir tahun (Widiastari
& Yasa, 2018). Pada perusahaan besar akan melakukan peranan yang besar pada usaha yang lebih banyak dari pada yang dimiliki oleh perusahaan kecil.
Oleh karena itu, bisa saja gagal dalam menjalankan usaha atau bahkan dapat terjadi kebangkrutan akan lebih kecil, dimana perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih dapat mengahadapi krisis dalam menjalankan usahanya. Semakin tinggi ukuran perusahaan, keinginan menggunakan modal asing semakin tinggi. Kemungkinan untuk meminjamkan dari kreditur untuk memenuhi struktur modal yang sudah ditargetkan. Dengan ini ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
Struktur aktiva merupakan sebuah perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva. Struktur aktiva juga dapat menjadi sebuah tolak ukur seberapa besar bagian modal bagi tiap-tiap bagian aset berupa aset tetap sampai aset lancar. Pada perusahaan industri yang besar, rata-rata modalnya sudah ditanam dalam aset tetap dengan mengedepankan pembayaran modal permanen yaitu dengan menggunakan modal sendiri, lalu untuk hutang tersebut merupakan tambahan. Entitas yang memiliki aktiva banyak yang berupa aktiva lancar untuk mementingkan pembayaran kebutuhan dana dengan hutang. Hal ini dapat terlihat bahwa adanya pengaruh struktur modal
& struktur aktiva. Dengan tingginya kesanggupan sebuah perusahaan dalam mendapatkan pinjaman maka struktur aktiva tinggi. Ketika struktur aktiva yang ada diperusahaan meningkat dapat mengarah untuk memilih sebagai dana kesanggupan. lebih untuk mengakses sumber dana sehingga cenderung meningkatkan hutang tersebut. Hal ini terjadi karena penagih lebih tertarik dengan perusahaan yang besar di bandingkan perusahaan kecil, dikarenakan pinjaman dari penangih menginginkan jaminan yang sesuai dengan jumlah yang telah dipinjamkan perusahaan. Sehingga struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal.
Terdapat fenomena Fluktuasi Struktur Modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek pada tahun 2018-2020.
Tabel 1.1
Struktur Modal Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020
Sumber : Diolah Penulis
No. Kode Nama PT DER
2018 2019 2020
1 ADES Akasha Wira International Tbk 82,87% 44,80% 36,87%
2 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk 176,64% 133,39% 124,10%
3 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk 13,42% 13,06% 13,01%
4 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 19,69% 23,14% 24,27%
5 CLEO Sariguna Primatirta Tbk 31,23% 62,49% 46,52%
6 DMND Diamond Food Indonesia Tbk 44,03% 69,65% 22,02%
7 GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk 69,21% 83,08% 127,02%
8 HOKI Buyung Poetra Sembada Tbk 34,75% 32,28% 36,88%
9 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 51,35% 45,14% 105,87%
10 KEJU Mulia Boga Raya Tbk 43,14% 52,93% 53,05%
11 MYOR Mayora Indah Tbk 105,93% 92,07% 75,47%
12 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 50,63% 51,40% 37,94%
13 SKBM Sekar Bumi Tbk 70,23% 75,74% 83,86%
14 SKLT Sekar Laut Tbk 120,29% 107,91% 90,16%
15 STTP Siantar Top Tbk 59,82% 34,15% 29,02%
16 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
16,35% 16,86% 83,07%
Berdasarkan tabel fenomena di atas, pada tahun 2018 tingkat struktur modal untuk masing-masing perusahan dalam keadaan stabil. Namun pada tahun 2019 perusahaan sub sektor makanan dan minuman mengalami penurunan pada struktur modal hal ini dikarenakan ekonomi Indonesia yang tidak berkembang maksimal yang salah satu penyebabnya adalah lambatnya pertumbuhan kinerja perusahaan tersebut juga banyak perusahaan yang sulit mendapatkan tambahan modal untuk memperbaiki produksi mereka hal ini dikarenakan para peminjam modal tidak mau mengambil resiko dengan memberikan hutang kepada perusahaan dengan pertumbuhan ekonomi yang lemah. Oleh karena itu struktur modal mengalami penurunan. Sedangakan pada tahun 2020 tingkat struktur modal mulai mengalami kenaikan.
Berdasarkan fenomena yang ada, peneliti ingin fokus pada permasalahan struktur modal dengan menghubungkan ke faktor-faktor yang memiliki efek negatif terhadap struktur modal. Studi ini akan mengidentifikasi beberapa variabel, termasuk profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur aktiva yang mungkin berdampak pada kebijakan dividen.
Penulis memilih perusahaan Food and Beverage karena merupakan salah satu peranan penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Industri makanan dan minuman ini sangat berpengaruh cepat dan perkembangannya sangat positif. Selain itu, industri makanan dan minuman dapat membangun sektor industri terutama peran terhadap pendapatan dosmetik bruto yang akan meningkat/tumbuh, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah jumlah tahun penelitian yang hanya 3 periode tentunya hal ini juga melalui pertimbangan penulis karena penulis ingin memberikan informasi kepada para pembaca dengan data perusahaan yang fresh atau masih baru.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa penulis akan meneliti, membahas dan penulis akan menarik judul penelitian tersebut, maka peneliti bertujuan memperoleh bukti empiris mengenai penelitian ini yang berjtajuk
“PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2018-2020.
1.2 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu meluasnya permasalahan dalam penulisan, maka peneliti memberikan batasan masalah pada faktor internal yang mempengaruhi struktur modal berupa profitabilitas, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan. Perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2018- 2020.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas yang sudah diuraikan, maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?
2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?
3. Apakah struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?
4. Apakah profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur aktiva (Secara Simultan) berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020?
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.
2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.
3. Untuk menganalisis pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.
4. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur aktiva (Secara Simultan) terhadap struktur modal pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.
1.5. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini, yaitu : 1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dalam suatu perusahaan.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini bisa memberikan kontribusi didalam proses pengembangan teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, bagi yang ingin melanjutkan penelitian ini.
c. Bagi ITB Ahmad Dahlan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi sebagai bahan penelitian lanjutan yang lebih mendalam pada masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan untuk perusahaan ketika membuat kebijakan dalam bidang keuangan di masa yang akan datang.
b. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dalam melihat kelangsungan usaha perusahaan agar Investor dapat mengambil keputusan yang tepat untuk menanamkan modal mereka.