ABSTRAK
Rizky
Bachrudin,
210110100181,
Jurusan
Ilmu
Hubungan
Masyarakat. Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Judul
penelitian “Pemaknaan
Twitter Analytics Tools
bagi Kalangan E-PRO”.
Penelitian ini dibawah bimbingan Dr. Susie Perbawasari, M.Si sebagai
pembimbing utama dan Lilis Puspitasari, S,Sos., M.I.Kom sebagai pembimbing
pendamping .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Praktisi E-PRO
dalam memaknai
Twitter Analytics Tool
Sebagai Pembentuk
Digital Reputation
bagi perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan
paradigma konstrutivisme. Teori yang digunakan adalah Teori Fenomenologi
yang dikemukakan oleh Alfred Schutz. Teknik analisis yang digunakan adalah
teknik analisis data kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara
mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Informan dalam penelitian ini
berjumlah 7 orang yang memiliki pengalaman menggunakan
Twitter Analytics
Tool
dalam upaya membentuk reputasi digital bagi perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa E-PRO menggunakan
Analytics Tools
melalui berbagai hal di dalamnya yakni
Twitter Account’s
Influential Score , Twitter Account’s Influencers, Content analysis of tweets
dengan motif yang berbeda-beda yang terbagi dari
because motive
(Motif karena)
dan
in order motive
(Motif untuk), para E-PRO memaknai bahwa
Analytics Tools
sebagai bagian dari dengan kegiatan manajemen isu (
Issue
Management
) dan integritas personal (
Personality Integrit
y) sebagai seorang
Public Relations Officer
, dan pengalaman komunikasi E-PRO dalam
menggunakan
Twitter Analytics Tools
menghasilkan pengalaman komunikasi
yang positif maupun negatif.
Kesimpulan dari penelitian ini yakni E-PRO menganggap
Twitter Analytics
Tool
sebagai representasi perusahaan, sarana menentukan publik sasaran yang
tepat dalam dunia digital, dan merupakan bagian penting dalam membangun suatu
reputasi digital. Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti menyarankan agar
E-PRO melakukan pelatihan agar mampu beradaptasi terhadap perkembangan
teknologi
komunikasi.
Selain
itu
para
E-PRO
juga
harus
mampu
mengkombinasikan antara penggunaan media kontemporer dangan media
konvensional dan mengedukasi lingkungan sekitar mengenai perannya dalam
sebuah perusahaan dalam membentuk reputasi digital.
ABSTRACT
Rizky Bachrudin, 210110100181, Department of Public Relations.
Faculty of Communication Sciences, Padjadjaran University
. Tittle of this
Research is The
Meaning of ‘Twitter Analytics Tools’ for E
-PRO. This study
under the guidance of Dr. Susie Perbawasari, M.Si
as the main mentor and Lilis
Puspitasari, S,Sos., M.I.Kom as second counselor.
The objective of this research was to determine the phenomenon of Twitter
Analytics Tools to develop digital reputation of the company by E-PRO. This
study uses qualitative methods and constructivism paradigm with phenomenology
approach. Theory phenomenology of Alfred Schutz is used as a supporter of this
research. The data analysis technique is used qualitative data which results in
descriptive report and the author conducted in-depth interviews, observation, and
literature study for collecting the data..
Informants in this study amounted to 7
people who have experience of using Twitter Analytics Tool in order to form the
company's digital reputation.
The results of this study indicate that the E-PRO using Twitter Analytics
Tools in three aspects such as Tw
itter Account’s Influential Score , Twitter
Account’s Influencers, Content analysis of tweets
with different motives which are
divided into 'Because motive' and ‘in order motive’, they interpret that Twitter
Analytics Tools
activities related to Issue Management and Personal Integrity as
a Public Relations Officer, and the using Twitter Analytics Tools produces
communication experience both positive and negative.
The conclusion on these results, the E-PRO belief that Twitter Analytics
Tool is a kind of representation of the company, the means determine the exact
target audience in the digital world and a crucial part in building a digital
reputation. The authors suggested E-PRO to keep adapt in developing
communication technology by doing some integrated training.
They have to keep
using new electronic media and traditional media in their activities. They must be
able to educate surrounding environment about his role in the form of company's
digital reputation.