• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Pengelolaan Kurikulum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "5. Pengelolaan Kurikulum"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Pengelolaan Kurikulum

Bahan Pembelajaran

Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

2011

(4)

Bahan Pembelajaran Pengelolaan Kurikulum

Tim Pengembang Bahan Pembelajaran Lembaga Pengembangan dan

Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Pengarah Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Kepala BPSDMP-PMP

Dr. Abi Sujak Kepala Pusbangtendik

Prof. Dr, Siswandari, M.Stats Kepala LPPKS Penanggung Jawab Dr. Abdul Kamil Marisi

Tim Penulis Drs. Yuli Cahyono, M.Pd Drs. Johannes Manggar, M.Sc Joko Priyadi, S.Pd

Tim Produksi Ady Saefudin, S.Pd Ghandi Kusuma Jaya, S.T Indah Mustika Rini, S.Pd Siti Budiyah, S.Si

Diterbitkan Oleh LPPKS, Karanganyar @2011

(5)

Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas ini memuat tentang sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah

Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan Calon Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolah tersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan sekolah.

Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepala sekolah menujukkan peningkatan yang signi�ikan dan pada gilirannya akan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara berkelanjutan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan berdampak pada semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah, berjiwa wirausaha, dan profesional.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.

Surakarta, Juni 2011 Kepala LPPKS

Prof. Dr. Siswandari, M.Stats

(6)
(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

Tentang Bahan Pembelajaran Ini 1

Kompetensi yang Diharapkan 1

Ruang Lingkup Materi 3

Langkah-langkah Pembelajaran 3

Kegiatan Pembelajaran 1 5

DISKUSI TENTANG PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH 5

Materi 5

Studi Kasus 11

Latihan 12

Kegiatan Pembelajaran 2 13

PENYUSUNAN DOKUMEN 2: SILABUS 13

Materi 13

Studi Kasus 21

Latihan 21

Alternatif Kegiatan 22

Kegiatan Pembelajaran 3 23

DOKUMEN 2 KTSP: RPP 23

Materi 23

Studi Kasus 25

Latihan 26

Alternatif Kegiatan 26

Re�leksi 27

Rangkuman 28

(8)
(9)

Tentang Bahan Pembelajaran Ini

Dalam rangka menjamin mutu pendidikan nasional, pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai salah satu bagian dari komponen pembelajaran juga mengacu pada standar pendidikan yang berlaku. KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan oleh masing-masing sekolah/madrasah.

Bahan pembelajaran ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang prinsip, prosedur dan kriteria Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Calon kepala sekolah/madrasah, sebagai calon pengembang kurikulum di sekolah/madrasah, perlu memahami konsep dasar penyusunan KTSP sebelum mereka menjadi kepala sekolah/madrasah.

Kompetensi yang Diharapkan

(10)

penilaian pendidikan dan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang standar proses pendidikan. Saudara juga harus mendalami panduan penyusunan KTSP yang dikeluarkan oleh direktorat terkait, yakni Direktorat TK/SD, Direktorat SMP, Direktorat SMA dan Direktorat PSMK. Pada dasarnya semua panduan penyusunan KTSP yang diterbitkan oleh masing-masing direktorat adalah sama, yakni mengacu ke Panduan penyusunan KTSP 2006 BSNP. Perbedaan yang ada adalah karena penyesuaian dengan karakteristik masing-masing jenjang pendidikan yang memang secara alamiah dan akademik berbeda.

Ruang Lingkup Materi

Bahan pembelajaran ini akan mengantarkan Sauda-ra untuk:

o Menganalisis Dokumen 1 KTSP; o Menyusun Silabus;

o Menyusun RPP.

Langkah-langkah Pembelajaran

(11)

Secara keseluruhan proses pembelajaran yang harus diikuti oleh calon kepala sekolah sebagai berikut:

• Telaah contoh dokumen 1 kurikulum sekolah/ madrasah, revisi contoh silabus beserta rencana pelaksanaan pembelajaran (pada In-1);

• Telaah contoh dokumen 1 kurikulum sekolah/ madrasah, revisi contoh silabus beserta rencana pelaksanaan pembelajarannya di saat magang di sekolah sendiri dan magang di sekolah lain (pada OJL);

• Laporan pelaksanaan telaah dokumen 1 kurikulum sekolah/madrasah, revisi contoh silabus beserta rencana pelaksanaan pembelajarannya (pada In-2).

BAHAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

PENGELOLAAN KURIKULUM

Apa itu KTSP? Kurikulum SekolahPengembangan Penyusunan DOKUMEN 1 gan KTSP (hal 5-24) - Panduan penyusunan

KTSP 2006 BSNP sil analisis dok 1 dan Umpan

Studi Kasus Belajar Mandiri:Studi Kasus Belajar Mandiri:Studi Kasus

90 menit 90 menit 90 menit 3

60 menit 60 menit4

(12)

DISKUSI TENTANG

PENGEMBANGAN

KURIKULUM SEKOLAH

Kegiatan Pembelajaran 1

Untuk mengantarkan calon kepala sekolah/ madrasah memahami penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) melalui analisis Dokumen 1, penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), terlebih dulu kita akan mengkaji perkembangan pengelolaan kurikulum di sekolah saat ini.

Diskusi ini penting untuk memberikan pembelajaran kepada calon kepala sekolah agar memahami betapa pentingnya penguasaan kompetensi pengelolaan kurikulum ini sebagai calon kepala sekolah. Diskusi ini akan berusaha mengungkap pemahaman calon tentang pengelolaan kurikulum sekolah, kendala dalam penyusunan kurikulum di sekolah, alternatif pemecahan yang ditempuh, pengalaman calon dalam proses penyusunan kurikulum di sekolah dan visi pengembangan kurikulum calon sebagai kepala sekolah.

Materi

Panduan Penyusunan KTSP dari BSNP 1. Pengertian KTSP

(13)

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

b. Beragam dan terpadu

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan e. Menyeluruh dan berkesinambungan f. Belajar sepanjang hayat

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

3. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(14)

a. Tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.

1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

b. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut: 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Kelompok mata pelajaran estetika

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

(15)

KTSP juga mempertimbangkan mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas dan kelulusan, penjurusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

c. Kalender Pendidikan

Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.

d. Langkah-Langkah Penyusunan KTSP

Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:

1. Melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan setempat.

Koordinasi perlu dilakukan oleh kepala sekolah dalam merencanakan dan menyusun KTSP. Kegiatan koordinasi sekurang-kurangnya menyangkut dua kegiatan sebagai berikut:

a) Membentuk tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah dan program kerjanya;

b) Melakukan koordinasi mengenai rencana penyusunan KTSP dengan dinas pendidikan kabupaten/kota setempat;

c) Menghubungi ahli pendidikan setempat untuk diminta bantuannya sebagai nara sumber dalam kegiatan penyusunan KTSP.

2. Melakukan analisis konteks;

(16)

tim penyusun KTSP. Kegiatan menganalisis konteks dengan menggunakan SWOT mencakup dua hal pokok, yaitu:

a) Analisis kondisi yang ada di satuan pendidikan (peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program kerja) yang akan menghasilkan seberapa besar potensi (kekuatan dan kelemahan) yang ada di sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

b) Analisis lingkungan yang ada di satuan pendidikan (komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya) yang akan menghasilkan seberapa besar peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah.

3. Penyusunan draf Dokumen 1;

Setelah tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah memahami potensi (kekuatan dan kelemahan) yang ada di sekolah, serta peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungannya, selanjutnya TPK mulai menyiapkan dan menyusun draft kurikulum sekolah. Kegiatan penyusunan draft kurikulum sekolah dapat dilakukan dalam suatu rapat kerja (raker) atau lokakarya (workshop).

Sistematika Dokumen 1:

Bab I Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan Pengembangan KTSP, Prinsip Pengembangan KTSP)

(17)

Bab III Struktur dan Muatan KTSP ( Mata Pelajaran, Muatan Lokal, Kegiatan Pengembangan diri, Pengaturan Beban Belajar, Ketuntasan Belajar, Kenaikan kelas dan Lulusan, Penjurusan, Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global, untuk PLB/PK ditambah dengan program Khusus) Bab IV Kalender Pendidikan

4. Penyusunan draf Dokumen 2;

Setelah TPK sekolah menyelesaikan draft kurikulum Dokumen 1, selanjutnya TPK mulai bekerja dengan semua guru mata pelajaran menyiapkan dan menyusun draft KTSP Dokumen 2. Guru setiap mata pelajaran menyusun silabus dan RPP. Sedangkan untuk guru BK dan pengembangan diri menyusun program kerja untuk masing-masing kegiatan yang diampu. 5. Reviu draft Dokumen 1 dan 2.

Setelah TPK menyelesaikan draft kurikulum Dokumen 1 dan 2, TPK mereviu draft kurikulum sekolah. Kegiatan ini berupa sosialisasi draft kurikulum sekolah melalui pemaparan, dan curah pendapat untuk memperoleh masukan dari semua pihak yang terkait. Sekolah juga bisa mengundang pembicara ahli dari lembaga yang berkompeten misalnya dinas pendidikan provinsi, kabupaten, kota, untuk mengkaji draft kurikulum sekolah yang sudah dibuat.

6 Revisi dan �inalisasi

Setelah TPK mensosialisasikan draft Dokumen 1 dan 2, TPK merevisi draft kurikulum sekolah berdasarkan masukan yang diperoleh. Kegiatan ini dilakukan dalam rapat kerja atau lokakarya. 7. Pemberlakuan KTSP.

(18)

Studi Kasus

Tugas Saudara selanjutnya adalah melakukan analisis konteks secara individu dengan analisis SWOT dari data sekolah yang telah disiapkan sesuai jenjang sekolah.

Lihat kasus 1.

฀ Tugas mandiri terstruktur ini dilakukan secara individu.

฀ Di dalam bahan pembelajaran terdapat 4 kasus yang berbeda menurut jenjang pendidikan, yakni SD, SMP, SMA dan SMK. Pilihlah salah satu sesuai dengan jenjang pendidikan dimana saudara bertugas. Bacalah studi kasus tersebut baik-baik.

฀ Selanjutnya, lakukan analisis konteks menggunakan Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, Threath) dari data sekolah yang ada.

฀ Lalu buatlah “PROFIL SEKOLAH” berdasarkan hasil analisis sebelumnya.

Serahkan Pro�il Sekolah tersebut kepada Master Trainer untuk mendapatkan umpan balik dan penilaian.

legalitas kurikulum yang sudah dibuat oleh sekolah. Sekolah bisa mengajukan draft kurikulum ke dinas pendidikan provinsi untuk jenjang SMA/ SMK dan ke dinas pendidikan kabupaten/kota untuk jenjang pendidikan SD dan SMP.

(19)

Tugas Saudara selanjutnya adalah mengkaji Dokumen 1 sebuah kurikulum sekolah model yang telah disiapkan sesuai dengan jenjang sekolah. • Peserta bekerja secara kelompok (4-5 orang)

berdasarkan jenjang pendidikan.

• Setiap kelompok menerima sebuah kurikulum sekolah model.

• Kajilah kurikulum sekolah model tersebut dengan mengisi Instrumen Analisis Dokumen I.

• Presentasikan hasil analisis tersebut di kelas (15 menit/kelompok) untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain dan umpan balik dari Master Trainer.

Alternatif Kegiatan

Mari Kita Terapkan Apa Yang Telah Saudara Pelajari.

Untuk mengaplikasikan rencana tindak, Saudara perlu meningkatkan kembali keterampilan Saudara dalam mengkaji kurikulum tingkat satuan pendidikan, maka Saudara perlu melakukan kegiatan berikut ini.

Tema:

Studi komparasi kurikulum tingkat satuan pendidikan di Kabupaten/Kota “X”.

Rambu-rambu:

• Dokumen kurikulum yang dianalisis, minimal 2 sekolah (sekolah sendiri dan sekolah lain). • Menggunakan format analisis kurikulum yang

sudah diberikan.

• Bisa dilakukan secara mandiri atau kelompok.

(20)

PENYUSUNAN DOKUMEN 2:

SILABUS

Kegiatan Pembelajaran 2

Kegiatan pembelajaran ini akan memfasilitasi calon kepala sekolah/madrasah memahami pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) melalui penyusunan silabus

• Bagaimana pendapat Saudara tentang Silabus? Jawablah pertanyaan berikut ini, berdasarkan pengalaman Saudara dalam berbagai kegiatan penyusunan silabus di sekolah, KKG/MGMP dan lainnya.

1. Bagaimana pemahaman Saudara tentang Silabus? 2. Apa kendala yang Saudara temukan dalam

penyusunan silabus?

3. Apa Solusi yang Saudara tempuh ketika mengalami kesulitan tersebut?

4. Bagaimana pendapat Saudara tentang proses penyusunan silabus?

5. Apakah seorang calon kepala sekolah perlu me-mahami penyusunan silabus?

Materi

A. Pengertian Silabus 1. Pengertian Silabus

(21)

dan pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditentukan SK yang berisikan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ingin dicapai, materi yang harus dipelajari, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui pencapaian SK. Dengan kata lain, pengembangan kurikulum dan pembelajaran menjawab pertanyaan (1) Apa yang akan diajarkan (SK, KD, dan Materi Pembelajaran); (2) Bagaimana cara melaksanakan kegiatan pembelajaran, metode, media); (3) Bagaimana dapat diketahui bahwa SK dan KD telah tercapai (indikator dan penilaian).

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/ atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu SK maupun satu KD. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada SK, KD, dan indikator yang terdapat di dalam silabus.

2. Prinsip Pengembangan Silabus

(22)

relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan Kontekstual, �leksibel, dan menyeluruh.

3. Unit Waktu Silabus

a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk setiap mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

b. Penyusunan silabus suatu mata pelajaran memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan SK dan KD untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

B. Pengembangan Silabus

1. Pengembangan silabus dilakukan oleh kelompok guru mata pelajaran sejenis pada satu sekolah atau beberapa sekolah pada kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

2. Disusun secara mandiri oleh kelompok guru mata pelajaran sejenis pada setiap sekolah apabila guru-guru di sekolah yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/ madrasah dan lingkungannya.

3. Sekolah/madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah/madrasah lain melalui forum MGMP untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP setempat. Dapat pula mengadaptasi atau mengadopsi contoh model yang dikeluarkan oleh BSNP.

C. Komponen Silabus

(23)

kurikulum. Produk pengembangan kurikulum ini memuat pokok-pokok pikiran yang memberikan rambu-rambu dalam menjawab tiga pertanyaan mendasar dalam pembelajaran, yakni (1) kompetensi apa yang hendak dikuasai peserta didik, (2) bagaimana memfasilitasi peserta didik untuk menguasai kompetensi itu, dan (3) bagaimana mengetahui tingkat pencapaian kompetensi oleh peserta didik. Dari sini jelas bahwa silabus memuat pokok-pokok kompetensi dan materi, pokok-pokok strategi pembelajaran dan pokok-pokok penilaian. Pertanyaan mengenai kompetensi yang hendaknya dikuasai peserta didik dapat terjawab dengan menampilkan secara sistematis, mulai dari SK, KD dan indikator pencapaian kompetensi serta hasil identi�ikasi materi pembelajaran yang digunakan. Pertanyaan mengenai bagaimana memfasilitasi peserta didik agar mencapai kompetensi, dijabarkan dengan mengungkapkan strategi, pendekatan dan metode yang akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Pertanyaan mengenai bagaimana mengetahui ketercapaian kompetensi dapat dijawab dengan menjabarkan teknik dan instrumen penilaian. Di samping itu, perlu pula diidenti�ikasi ketersediaan sumber belajar sebagai pendukung pencapaian kompetensi.Berikut disajikan ikhtisar tentang komponen pokok dari silabus yang lazim digunakan:

a. Komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendak dikuasai, meliputi : SK, KD, indikator, dan materi pembelajaran.

b. Komponen yang berkaitan dengan cara menguasai kompetensi, memuat pokok pokok kegiatan dalam pembelajaran.

(24)

Penilaian.

d. Komponen pendukung, terdiri dari :alokasi waktu dan sumber belajar.

D. Langkah-langkah Pengembangan Silabus 1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar

Mengkaji SK dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum pada SI, dengan memperhatikan urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/ atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI dalam tingkat, keterkaitan antara SK dan KD dalam mata pelajaran; keterkaitan antar KD pada mata pelajaran; dan keterkaitan antara SK dan KD antar mata pelajaran.

2. Mengidenti�ikasi Materi Pembelajaran

Mengidenti�ikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan potensi peserta didik;karakteristik mata pelajaran;relevansi dengan karakteristik daerah;tingkat perkembangan �isik, intelektual, emosional, sosial dan spritual peserta didik;kebermanfaatan bagi peserta didik;struktur keilmuan;aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan alokasi waktu.

3. Melakukan Pemetaan Kompetensi

Pemetaan kompetensi dilakukan untuk mengidenti�ikasi SK, KD dan materi pembelajaran, mengelompokkan SK, KD dan materi pembelajaran dan menyusun SK, KD sesuai dengan keterkaitan.

4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

(25)

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah: a. Disusun untuk memberikan bantuan kepada

para pendidik (guru), agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai KD.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.

5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

(26)

tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak (bukan sebaliknya).

Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.

6. Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

7. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

8. Menentukan Sumber Belajar

(27)

budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

E. Format Silabus

Berikut ini adalah Format Silabus berdasarkan petunjuk teknis Pengembangan Silabus Tahun 2010.

1. Untuk menentukan nilai karakter Saudara dapat membaca bahan ajar tentang pendidikan karakter sesuai dengan kegiatan pembelajaran di silabus. 2. Selain bentuk format di atas, Saudara juga boleh

membuat format silabus dalam bentuk narasi

(28)

KOMPE-Latihan

Mari kita berlatih lagi.

Tugas Saudara selanjutnya adalah mengkaji Dokumen 2 sebuah silabus model yang telah disiapkan sesuai dengan jenjang sekolah.

• Peserta bekerja secara individu.

• Di dalam bahan pembelajaran, pada bagian bahan pembelajaran, terdapat banyak silabus model. Pilihlah salah satu yang saudara kehendaki. • Buatlah silabus baru dari silabus model tadi, yang

menurut saudara lebih baik.

• Pertukarkan silabus baru yang saudara buat beserta silabus model paling tidak dengan 2 orang peserta lain untuk mendapatkan tanggapan dari peserta lain dan umpan balik dari Master Trainer. Sekolah Saudara pada tahun ajaran yang akan datang akan diakreditasi. Kepala sekolah menginformasikan kepada guru agar menyusun silabus dan RPP. Format silabus sudah dibagikan sebagai contoh. Silabus harus dikumpulkan secepatnya agar kepala sekolah mempu-nyai waktu untuk menelaahnya sebelum masa akredi-tasi sekolah.

Ternyata pada saat silabus dikumpulkan terdapat for-mat yang digunakan guru bermacam-macam, Seba-gian besar guru dalam menuliskan indicator belum op-erasional serta langkah-langkah pembelajaran belum menunjukkan aktivitas siswa yang kreatif. Sebagian guru yang lain masih kelihatan hanya mengcopy paste silabus orang lain.

Tugas Mandiri Kelompok:

1. Diskusikan di dalam kelompok kecil apakah per-lakuan kepala sekolah kepada guru-gurunya sudah benar? Kalau tidak, bagaimana seharusnya tindakan kepala sekolah terhadap guru-guru di sekolahnya?

(29)

Mari Kita Terapkan Apa Yang Telah Saudara Pela-jari.

Untuk memperdalam pengetahuan Saudara ten-tang penyusunan silabus, Saudara perlu menelaah beberapa silabus di sekolah Saudara dan sekaligus merevisinya.

Rambu-rambu:

• Dokumen silabus yang dianalisis, minimal 2 seko-lah (sekoseko-lah sendiri dan sekoseko-lah lain).

• Menggunakan format analisis silabus yang sudah diberikan.

• Melakukan revisi silabus berdasarkan hasil anali-sis silabus

(30)

DOKUMEN 2 KTSP: RPP

Kegiatan Pembelajaran 3

Kegiatan Pembelajaran ini akan memfasilitasi calon kepala sekolah/madrasah memahami pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) melalui penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Curah Pendapat.

Jawablah pertanyaan berikut ini, berdasarkan pengalaman Saudara dalam berbagai kegiatan penyusunan RPP di sekolah, KKG/MGMP dan lainnya. 1. Bagaimana pemahaman Saudara tentang RPP? 2. Apa kendala yang Saudara temukan dalam

penyusunan RPP?

3. Apa Solusi yang Saudara tempuh ketika mengalami kesulitan tersebut?

4. Bagaimana pendapat Saudara tentang proses penyusunan RPP?

5. Apakah seorang calon kepala sekolah perlu memahami penyusunan RPP?

Materi

A. Konsep RPP

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

(31)

Setiap Guru wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan �isik serta psikologis peserta didik.

RPP memuat identitas mata pelajaran, Standart kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Untuk lebih memahami bagaimana menyusun RPP, sebaiknya Saudara membaca Pedoman Pengembangan RPP Depdiknas 2008 dan Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang StSaudarar Proses yang memuat komponen RPP, prinsip-prinsip penyusunan RPP, dan hal-hal apa saja yang harus dituliskan pada format RPP.

B. FORMAT RPP

Berikut ini adalah Format RPP berdasarkan petunjuk teknis Pengembangan Silabus Tahun 2010.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan :…. Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ...

(32)

Studi Kasus

Tahun pelajaran baru sudah berjalan selama dua bulan, Penilaian Kinerja guru akan dilakukan oleh pengawas sekolah. Kepala sekolah menginformasikan kepada guru agar menyiapkan RPP karena akan dilakukan supervisi kelas. Contoh-contoh RPP sudah dibagikan sebagai acuan. RPP harus dikumpulkan secepatnya agar kepala sekolah mempunyai waktu untuk menandatanganinya.

Ternyata, sebagian besar guru RPP nya tidak dilengkapi dengan instrumen dan pedoman penilaian. Sebagian yang lain instrumen penilaiannya tidak sesuai dengan pedoman pengembangan RPP. Rata-rata RPP yang dibuat menggunakan metode yang sama, tidak sesuai dengan standar proses. Di dalam kegiatan pembelajaran tidak tergambar aktivitas siswa.

Melihat hal demikian, kepala sekolah langsung mengumpulkan guru-guru untuk membicarakan masalah tersebut.

Diskusi Mandiri Kelompok:

Diskusikan di dalam kelompok kecil apakah kira-kira 1. Standar Kompetensi

2. Kompetensi Dasar

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 4. Tujuan Pembelajaran

5. Materi Pembelajaran 6. Metode Pembelajaran 7. Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan

b. Kegiatan Inti (Eksplorasi, Elaborasi dan Kon-�irmasi)

c. Penutup

(33)

Latihan

Tugas Saudara selanjutnya adalah mengkaji Dokumen 2 sebuah RPP model yang telah disiapkan sesuai dengan jenjang sekolah.

• Peserta bekerja secara individu.

• Di dalam bahan ajar, pada bagian bahan pembelajaran, terdapat banyak RPP model. Pilihlah salah satu yang saudara kehendaki, di luar mata pelajaran yang saudara ampu.

• Kajilah RPP model tersebut dengan mengisi Instrumen Analisis Dokumen 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

• Pertukarkan hasil analisis tersebut paling tidak dengan 2 orang peserta lain untuk mendapatkan tanggapan dari peserta lain dan umpan balik dari

Master Trainer.

masalah utama dari kasus di atas? Apa penyebab dari masalah utama tersebut? Dan terakhir, apa kira-kira solusi yang akan diambil Saudara sebagai kepala sekolah tersebut?

Alternatif Kegiatan

Mari Kita Terapkan Apa Yang Telah Saudara Pelajari Untuk memperdalam pengetahuan Saudara tentang penyusunan RPP, Saudara perlu menelaah beberapa RPP di sekolah Saudara dan sekaligus merevisinya. Rambu-rambu:

• Menganalisis Dokumen RPP, minimal RPP dari mata pelajaran yang diampu berasal dari 2 sekolah (sekolah sendiri dan sekolah lain). • Menggunakan format analisis RPP yang sudah

diberikan.

(34)

Refleksi

Mohon untuk mengisi lembar re�leksi di bawah ini berdasarkan materi yang Bapak/Ibu sudah pelajari. Nama : _____________________

Tanggal : _____________________

• Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar ini?

• Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?

• Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?

• Materi apa yang ingin saya tambahkan?

• Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi kegiatan ini?

• Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?

• Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?

(35)

Rangkuman

Glosarium

1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. OJL On the Job Learning, Sebuah bagian dari modul yang merupakan petunjuk/arah dalam melaksanakan kegiatan praktik sesuai materi-materi yang diterima dalam pelatihan yang harus dilaksanakan di sekolah sendiri dan sekolah magang.

(36)

tertentu.

4. KKG Kelompok Kerja Guru SD

5. Re�leksi Sebuah bagian dari modul yang dimaksudkan untuk memberi ruang bagi peserta memberikan pendapat, ide, gagasan, komentar secara personal secara tertulis atau lisan tentang perkembangan pembelajaran yang telah dilakukan.

6. Studi Kasus Sebuah permasalahan nyata yang diangkat sebagai topik diskusi sesuai dengan satuan pembelajaran yang akan dibahas di kelas dalam kelompok.

7. MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran

8. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

9. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. 10.Standar Kompetensi Lulusan adalah kuali�ikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; StSaudarar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.

11. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kuali�ikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.

(37)

13. PT (Penugasan Terstruktur) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai stSaudarar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan

14. MTT (Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai stSaudarar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

15. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

(38)

Referensi

Dokumen terkait

Tinjauan ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas ground tank (reservoir air bersih) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap unit toko, restaurant, foodcourt,

Sejalan dengan masalah penelitian yang telah disebutkan di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pemanfaatan, penyimpanan dan pemeliharaan

Sistem Informasi Kepegawaian di Kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo pada hakikatnya adalah sistem informasi yang berfungsi menyediakan informasi

Asisten Instruktur adalah tenaga pendidik yang bertugas memberikan pembelajaran di laboratorium dan klinik/lahan praktik dalam rangka mencapai kompetensi peserta

Rekomendasi yang baik untuk permasalahan seperti ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar berikutnya yaitu dengan membuat marka – marka dan pembatas jalan sehingga barang

Metode polling lain yang digunakan dalam sistem remote monitoring adalah end-to-end polling dimana untuk mengetahui status dari LCD proyektor dan komputer di setiap ruang

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 tentang Penetapan Universitas Diponegoro Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara

Color Palette merupakan bagian yang berisi contoh warna Default yang dapat digunakan untuk langsung mewarnai suatu objek kurva atau text.