Gambar 1. Parameter lingkungan dan produksi energi
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015
UNJUK KERJA
GRID CONNECTED
PLTS 1 MWp
YANG TERPASANG DI LOKASI BERIKLIM KERING DAN BASAH
DI PROVINSI BALI
I N.S. Kumara, W.G. Ariastina, W. Sukerayasa, N. Setiawan
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali Korespondensi: satya.kumara@unud.ac.id
P-PNL-310
Metode Penelitian
Penelitian ini mencoba untuk melihat hubungan kualitatif antara faktor-faktor lingkungan dan produksi daya atau energi listrik yang dihasilkan PLTS Bangli dan PLTS Karangasem. Data-data antara lain produksi energi listrik, iradiasi matahari, suhu modul surya, suhu lingkungan, kecepatan angin diukur dengan perangkat sistem monitoring. Data lainnya berasal dari BMKG, BPS Bali, serta observasi lapangan.
Kesimpulan
Dari beberapa parameter lingkungan yang dimonitor dapat disimpulkan bahwa iradiasi matahari adalah parameter lingkungan yang paling mendominasi produksi suatu PLTS.
Faktor iradiasi sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca; cuaca berawan/ mendung akan mengurangi tingkat iradiasi yang diterima oleh arai surya sehingga produksi energi akan berkurang dan juga sebaliknya.
PLTS Karangasem menghasilkan energi listrik yang lebih besar karena kondisi iradiasi matahari yang lebih baik akibat cuaca yang lebih sesuai dimana curah hujan relatif lebih sedikit. Ke depan, studi kelayakan teknis perlu dilakukan secara lebih detil dalam memilih lokasi suatu PLTS sehingga bisa dihasilkan energi yang optimal.
Daftar Pustaka
Woyte, A., Richter, M., Moser, D., Mau, S., Reich, N., Jahn, U., Monitoring of Photovoltaic Systems: Good Practices and Systematic Analysis, Proceeding of 28th European PV Solar Energy Conference and Exhibition, Paris, 2013.
IEC 61724, British Standard on Photovoltaic system performance monitoring – Guidelines for measurement, data exchange and analysis, BSI, London, 1998
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kami ucapkan kepada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana yang telah mendukung pelaksanaan penelitian ini melalui Hibah Unggulan Program Studi 2015.
Pendahuluan
Bali memiliki potensi pembangkitan listrik dari matahari antara 4 sampai 5 kWh/m2 setiap hari. Ini merupakan salah satu pertimbangan Bali dipilih sebagai pilot project pengembangan PLTS skala besar yang dibangun di Desa Kayubihi Bangli dan di Desa Kubu Karangasem. Kedua PLTS yang dibangun ESDM ini memiliki spesifikasi teknis yang sama dengan kapasitas daya sebesar 1 MWp. Kedua PLTS ini menggunakan 5.004 buah modul surya, 50 inverter, 5 buah trafo distribusi dan perlengkapan pendukung lainya. Masing-masing PLTS ini dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 1.5 hektar. Energi listrik yang dihasilkan oleh kedua PLTS ini diinjeksikan ke dalam jaringan distribusi listrik PLN sehingga sejak PLTS ini dioperasikan listrik yang dihasilkan oleh kedua PLTS ini sudah membantu pemenuhan kebutuhan energi listrik di Bali.
Unjuk kerja sebuah PLTS dapat dilihat dari berapa besar produksi energi listrik dalam periode tertentu seperti produksi harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi unjuk kerja PLTS antara lain faktor teknis dan faktor lingkungan. Faktor teknis mencakup spefisikasi teknis peralatan, konfigurasi pemasangan komponen dan sistem, serta pemeliharaan. Faktor lingkungan mencakup intensitas matahari, suhu modul surya, suhu ambien, curah hujan, jumlah hari hujan, serta alam lingkungan sekitar lokasi.
Hasil dan Pembahasan
Profil lingkungan dari lokasi kedua PLTS dan produksi energi tahunan ditunjukkan pada Tabel 1.
Deskripsi PLTS
Bangli
PLTS
Karangasem Ketinggian permukaan
laut (m) 870 76
Klasifikasi iklim agak basah kering
Curah hujan (mm/ tahun) 2.273 1.796
Jumlah hari hujan (hari/
tahun) 167 119
Kecepatan angin rata-rata
(m/ dt) 1,1 1,5
Suhu lingkungan rata-rata
(oC) 23 28.7
Koordinat lokasi -8,35 LS; 115,36 BT -8,25 LS; 115,56
Produksi energi listrik (kWh)
726.849 1.179.987
Grafik parameter lingkungan dan produksi energi listrik (W) dari PLTS Bangli (kiri) dan PLTS Karangasem (kanan) ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 2. Fluktuasi parameter lingkungan dan produksi daya