• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PENDATAAN KASUS KECELAKAAN DAN TILANG PADA BAGIAN SATLANTAS DI KPPP TANJUNG PERAK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM INFORMASI PENDATAAN KASUS KECELAKAAN DAN TILANG PADA BAGIAN SATLANTAS DI KPPP TANJUNG PERAK."

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENDATAAN KASUS KECELAKAAN

DAN TILANG PADA BAGIAN SATLANTAS

DI KPPP TANJUNG PERAK

SKRIPSI

Diajukan oleh :

DEWANTI RATNA BIDARI 0534010147

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVSERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA

(2)

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I – PENDAHULUAN 1

2.2 Pengertian Satlantas ... 10

2.3 Pengertian Aplikasi Mobile... 11

(3)

BAB III – ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 23

3.1 Analisa Sistem ... 23

3.1.1 Deskripsi Umum Sistem ... 24

3.2 Analisa Kebutuhan... 25

3.2.1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem... 25

3.2.2. Level Pengguna dan Hak Akses ... 25

3.2.3. Masukkan Dan Keluaran Sistem... 26

3.3 Perancangan Sistem ... 27

3.3.1. Flowchart Pendataan Kecelakaan Dan Tilang ... 27

4.2.4. Halaman Input Korban Kecelakaan WAP ... 45

4.2.5. Halaman View Data Kecelakaan WAP ... 45

4.2.6. Halaman Data Tilang WAP ... 46

4.2.7. Halaman Input Tersangka Tilang WAP... 47

4.2.8. Halaman View Data Tilang WAP... 47

4.3 Halaman Pegawai... 48

4.3.1. Form Login ... 48

4.3.2. Halaman Index Pegawai ... 49

4.3.3. Halaman Tilang Pegawai ... 50

4.3.4. Halaman Jumlah Tilang Pegawai... 51

(4)

4.4.1. Form Index Admin... 52

4.4.10. Form Info Kendaraan... 60

4.4.11. Form Info Rumah Sakit Rujukan... 61

4.4.12. Form Info Korban Kecelakaan... 61

4.4.13. Form Info Detail TKP... 62

4.4.14. Form Petugas Lapangan... 63

4.4.15. Form Data Saksi... 63

4.4.16. Halaman Statistik Tahunan ... 64

4.4.17. Halaman Statistik Bulanan... 66

4.4.18. Halaman Statistik Harian ... 68

4.4.19. Halaman Statistik Perbandingan ... 70

4.4.20. Form User Manager ... 71

4.4.21. Form User Account... 72

(5)

5.2.4 Uji Coba Halaman Input Korban Kecelakaan ... 77

5.4.10 Form Data Informasi Umum... 96

5.4.11 Form Data Kondisi Jalan dan Lingkungan ... 97

5.4.12 Form Data Kendaraan Terlibat ... 98

5.4.13 Form Data Rumah Sakit Rujukan ... 99

5.4.14 Form Data Korban Kecelakaan... 99

5.4.15 Form Data Detail TKP ... 101

5.4.16 Form Data Petugas Lapangan ... 102

5.4.17 Form Data Saksi... 103

5.4.18 Halaman Laporan Kecelakaan ... 104

5.4.19 Halaman Statistik Tahunan ... 105

(6)

5.4.22 Halaman Statistik Perbandingan ... 111

5.4.23 Form Data User Manager... 113

5.4.24 Form Data User Pimpinan ... 115

5.4.25 Form Data User Account ... 116

BAB VI – KESIMPULAN DAN SARAN 117

6.1 Kesimpulan ... 117

6.2 Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tipe MMI Dan Extension ... 20

Tabel 3.1 Tabel User... 34

Tabel 3.2 Tabel Pegawai... 34

Tabel 3.3 Tabel Kecelakaan... 35

Tabel 3.4 Tabel Tilang ... 35

Tabel 3.5 Tabel Korban ... 35

Tabel 3.6 Tabel Tersangka... 36

Tabel 3.7 Tabel Pelanggaran... 36

Tabel 3.8 Tabel qinfo... 37

Tabel 3.9 Tabel qkendaraan... 37

Tabel 3.10 Tabel qkorban ... 38

Tabel 3.11 Tabel qlapor ... 39

Tabel 3.12 Tabel qlingkungan ... 39

Tabel 3.13 Tabel qrs ... 40

Tabel 3.14 Tabel qtkp ... 41

Tabel 3.15 Tabel Saksi... 41

(8)

Gambar 2.1 Arsitektur WAP... 13

Gambar 2.2 Protokol WAP ... 15

Gambar 2.3 Susunan Hirarki WML... 18

Gambar 2.4 Alur Pendataan Kecelakaan ... 21

Gambar 2.5 Alur Pendataan Tilang ... 22

Gambar 3.1 Proses Bisnis Sistem Informasi Pendataan Kecelakaan dan Tilang ... 24

Gambar 3.2 Flowchart Pendataan ... 28

Gambar 3.3 Flowchart Sistem... 29

Gambar 3.4 Context Diagram (CFD)... 30

Gambar 3.5 Data Flor Diagram (DFD)... 31

Gambar 3.6 Conseptual Data Model (CDM)... 32

Gambar 3.7 Physical Data Model (PDM)... 33

Gambar 4.1 Halaman Indeks WAP... 43

Gambar 4.2 Halaman Menu WAP ... 44

Gambar 4.3 Halaman Input Kecelakaan ... 44

Gambar 4.4 Halaman Input Korban Kecelakaan ... 45

Gambar 4.5 Halaman View Korban Kecelakaan... 46

Gambar 4.6 Halaman Input Data Tilang... 46

Gambar 4.7 Halaman Input Data Tersangka... 47

Gambar 4.8 Halaman View Data Tilang... 48

Gambar 4.9 Halaman Login... 48

Gambar 4.10 Halaman Indeks Pegawai ... 49

Gambar 4.11 Halaman Tilang Pegawai ... 50

Gambar 4.12 Halaman Jumlah Tilang Pegawai... 51

Gambar 4.13 Halaman Kecelakaan Pegawai ... 51

Gambar 4.14 Halaman Indeks Admin. ... 52

Gambar 4.15 Halaman Tilang... 53

Gambar 4.16 Halaman Form Tilang ... 54

Gambar 4.17 Halaman Info Tilang ... 55

(9)

Gambar 4.18 Halaman Jumlah Tilang ... 55

Gambar 4.19 Halaman Form Data Pelanggaran ... 56

Gambar 4.20 Halaman Data Kecelakaan ... 57

Gambar 4.21 Form Data Informasiumum... 58

Gambar 4.22 Form Kondisi Jalan dan Lingkungan ... 59

Gambar 4.23 Form Info Kendaraan ... 60

Gambar 4.24 Form Info Rumah Sakit Rujukan ... 61

Gambar 4.25 Form Info Korban Kecelakaan... 61

Gambar 4.26 Form Detail TKP... 62

Gambar 4.27 Form Petugas Lapangan... 63

Gambar 4.28 Form Saksi ... 63

Gambar 4.29 Statistik Pelanggaran Lalulintas Tahunan... 64

Gambar 4.30 Statistik Kecelakaan Lalulintas Tahunan ... 65

Gambar 4.31 Statistik Korban Kecelakaan Lalulintas Tahunan ... 65

Gambar 4.32 Statistik Pelanggaran Lalulintas Bulanan ... 66

Gambar 4.33 Statistik Kecelakaan Lalulintas Bulanan... 67

Gambar 4.34 Statistik Korban Kecelakaan Lalulintas Bulanan... 67

Gambar 4.35 Statistik Pelanggaran Lalulintas Harian... 68

Gambar 4.36 Statistik Kecelakaan Lalulintas Harian ... 69

Gambar 4.37 Statistik Korban Kecelakaan Lalulintas Bulanan... 69

Gambar 4.38 Statistik Perbandingan Pelanggaran Lalulintas... 70

Gambar 4.39 Statistik Perbandingan Kecelakaan Lalulintas... 70

Gambar 4.40 Statistik Perbandingan Korban Kecelakaan Lalulintas ... 71

Gambar 4.41 Form User Manager ... 72

Gambar 4.42 Form User Account... 72

Gambar 4.43 Form User Pimpinan ... 74

Gambar 5.1 Halaman Indeks WAP... 75

Gambar 5.2 Halaman Menu WAP ... 76

Gambar 5.3 Halaman Input Kecelakaan ... 76

Gambar 5.4 Halaman Input Korban Kecelakaan ... 77

Gambar 5.5 Halaman View Korban Kecelakaan... 78

(10)

Gambar 5.8 Halaman View Data Tilang... 80

Gambar 5.9 Halaman Login... 80

Gambar 5.10 Peringatan Login Salah ... 81

Gambar 5.11 Halaman Data Tilang Pegawai... 81

Gambar 5.12 Halaman Info Data Tilang Pegawai ... 82

Gambar 5.13 Form Hapus Data Tilang Pegawai ... 83

Gambar 5.14 Halaman Lihat Jumlah Tilang Pegawai ... 84

Gambar 5.15 Halaman Lihat Data Kecelakaan Pegawai ... 84

Gambar 5.16 Halaman Lapor Data Kecelakaan pegawai ... 85

Gambar 5.17 Halaman Data Tilang Admin. ... 86

Gambar 5.18 Halaman Detail Data Tilang Admin. ... 87

Gambar 5.19 Halaman Form Edit Data Tilang Admin... 87

Gambar 5.20 Halaman Lihat Jumlah Tilang Admin... 88

Gambar 5.21 Halaman Data pelanggaran Admin. ... 89

Gambar 5.24 Halaman Data Kecelakaan Admin ... 90

Gambar 5.25 Halaman Detail Kecelakaan... 91

Gambar 5.26 Form Tambah Data Korban. ... 92

Gambar 5.27 Halaman Lihat Data Korban ... 93

Gambar 5.28 Form Hapus Data Korban ... 94

Gambar 5.29 Halaman Data Laporan Kasus... 95

Gambar 5.30 Halaman Data Informasi Umum ... 96

Gambar 5.31 Form Data Kondisi Jalan Dan Lingkungan... 97

Gambar 5.32 Form Data Kendaraan Terlibat ... 98

Gambar 5.33 Form Data Rumah Sakit Rujukan ... 99

Gambar 5.34 Form Data Korban Kecelakaan... 100

Gambar 5.35 Form Data Detail TKP ... 101

Gambar 5.36 Form Data Petugas Lapangan ... 102

Gambar 5.37 Form Data Saksi... 103

Gambar 5.38 Halaman Laporan Kecelakaan ... 104

(11)

x

Gambar 5.39 Statistik Pelanggaran Lalulintas Tahunan... 105

Gambar 5.40 Statistik Kecelakaan Lalulintas Tahunan ... 105

Gambar 5.41 Statistik Korban Kecelakaan Lalulintas Tahunan ... 106

Gambar 5.42 Statistik Pelanggaran Lalulintas Bulanan ... 107

Gambar 5.43 Statistik Kecelakaan Lalulintas Bulanan... 108

Gambar 5.44 Statistik Korban Kecelakaan Lalulintas Bulanan... 108

Gambar 5.45 Statistik Pelanggaran Lalulintas Harian... 110

Gambar 5.46 Statistik Kecelakaan Lalulintas Harian ... 110

Gambar 5.47 Statistik Korban Kecelakaan Lalulintas Harian ... 110

Gambar 5.48 Statistik Perbandingan Pelanggaran Lalulintas... 111

Gambar 5.49 Statistik Perbandingan Kecelakaan Lalulintas... 112

Gambar 5.50 Statistik Perbandingan Korban Kecelakaan Lalulintas ... 112

Gambar 5.51 Form Data User Manager... 114

Gambar 5.52 Form Data User Pimpinan... 115

(12)

Seiring dengan perkembangan jaman maka otomatis pula di ikuti oleh perkembangan teknologi, yang salah satu contohnya adalah penggunaan handphone sebagai media telekomunikasi. Saat ini pengunaan handphone sebagai media telekomunikasi menjadi sebuah kebutuhan pokok dan sudah menjadi suatu kebiasaan pada masyarakat. Namun saat ini masih banyak instansi khususnya pihak kepolisian yang kurang memanfaatkan berbagai kelebihan dari media telekomunikasi untuk proses pendataan kecelakaan dan tilang pada bagian satlantas, sehingga dapat mempermudah user (pegawai) dalam melakukan pengolahan data serta pencarian data yang lebih cepat, tepat dan akurat yang sesuai dengan keinginan user.

Dari permasalahan yang dijelaskan diatas maka penulis mencoba merancang suatu sistem informasi pendataan kecelakaan dan tilang menggunakan media handphone serta berbasis web dan WAP sehingga dapat membantu memecahkan permasalahan dalam proses pendataan secara manual sekaligus dapat membantu meningkatkan kinerja kepolisian.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan aplikasi ini adalah mempermudah bagi para penggunannya untuk membuat sebuah sistem berbasis web dan WAP yang mudah diakses oleh para pengguna (pegawai) kapan saja dan dimana saja. Serta Bagaimana membuat sistem informasi pendataan kecelakaan pada bagian SATLANTAS tersebut, sehingga dapat mempermudah user (pegawai) dalam melakukan pekerjaan secara tersistem. Setelah melakukan ujicoba pada sistem pendataan ini maka akan menghasilkan suatu sistem yang memberikan kemudahan dalam penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh pihak penggunanya dengan output berupa laporan dari data yang telah diolah.

Keyword : Sistem Informasi Pendataan , Sistem Informasi

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan zaman era globalisasi sekarang ini sistem informasi dengan

menggunakan teknologi komputer yang sangat canggih dan modern akan

memudahkan kita untuk melakukan pengolahan data yang dapat menghemat waktu,

ruang dan biaya. Dan hasil suatu informasi yang diperoleh akan sangat memuaskan,

berguna dan bermanfaat dari suatu lembaga atau instansi yang menggunakannya.

Pengolahan data dan informasi secara cepat, tepat dan efisien adalah hal penting yang

dibutuhkan bagi lembaga atau instansi, yaitu salah satunya adalah lembaga instansi

kepolisian.

Kepolisian negara republik Indonesia resort (POLRES) merupakan badan

pelaksana utama kewilayahan Polda yang berkedudukan di bawah Kapolda. Polres

bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanaan dan

ketertiban masyarakat, penegakan hukum dan pemberian perlindungan, pengayoman

dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas-tugas Polri lain dalam wilayah

hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan / kebijakan yang berlaku dalam

organisasi Polri. Pada POLRES KPPP TANJUNG PERAK terdapat beberapa bagian

di antaranya bagian operasi, bagian pembinaan kemitraan, bagian administrasi,

urusan telematika, unit provos, tata usaha dan urusan dalam, sentra pelayanan

(14)

kepolisian, satuan inteljen keamanan, satuan reserse kriminal, satuan samapta, satuan

kepolisian perairan dan satuan lalu lintas.

Selama ini kegiatan yang ada di POLRES KPPP TANJUNG PERAK

sebagian masih berjalan secara manual atau belum semuanya melalui sistem. Pihak

POLRES hanya mempunyai Data berupa dokumentasi. Misalnya tidak terdapat

database yang baik untuk menyimpan informasi jumlah kecelakaan yang terjadi. Di

bandingkan pengolahan data yang manual, pengolahan data secara terkomputerisasi

lebih memiliki kelebihan diantaranya pengolahan data yang cepat dan akurat, dapat

menyediakan informasi yang bersifat akurat, relevan dan tepat waktu.

Permasalahan yang biasanya di hadapi oleh satuan lalulintas di POLRES

KPPP Tanjung Perak seperti tidak tersedianya informasi secara ter-sistem mengenai

beberapa laporan atau report yang berhubungan data kecelakaan dan tilang. Kendala

itu berupa berapa jumlah kecelakaan yang terjadi, penyebabnya kecelakaan, rata-rata

pendidikan pelaku, berapa jumlah tilang, pelanggarannya dan lain-lain . Semua

pencarian data tersebut masih sangat manual. Oleh karena itu dibutuhkan

pembentukan sistem yang di harapkan nantinya dapat mempermudah kegiatan dari

Satuan Lalulintas itu sendiri.

Untuk itu dalam penelitian ini akan dirancang suatu Sistem Informasi

Pendataan Kecelakaan dan tilang berbasis Web dan WAP yang merupakan sebuah

aplikasi Mobile berteknologi WAP dan GPRS yang dapat membantu pihak lalulintas

untuk mempermudah dalam proses pendataan. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan

akan memberikan kemudahan kepada polisi lalulintas untuk melakukan proses

(15)

3

maupun internet dan pihak staff laka dapat melihat report kecelakaan kemudian

membuat laporan polisi. Keuntungan dari Sistem Informasi Pendataan Kecelakaan

dan Tilang berbasis Web dan WAP ini adalah polisi lalulintas dapat memberikan

informasi dan menginputkan data kecelakaan langsung melalui handphone maupun

internet.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana membuat sistem informasi pendataan kecelakaan dan tilang pada

bagian SATLANTAS tersebut, sehingga dapat mempermudah user (pegawai)

dalam melakukan pekerjaan.

b. Bagaimana membuat sistem pengolahan serta pencarian data yang lebih cepat,

tepat dan akurat yang sesuai dengan keinginan user.

c. Bagaimana membuat sebuah sistem berbasis web dan WAP yang mudah diakses

oleh para pengguna (pegawai) kapan saja dan dimana saja.

1.3. Batasan Masalah

Dalam pembuatan Sistem Informasi, mempunyai batasan masalah yaitu :

a. Sistem informasi ini menggunakan web server appache PHP, MySQL sebagai

(16)

b. Sistem keamanan yang diberikan hanya sebatas login dengan menggunakan

username dan password saja. Pengguna dibedakan menjadi beberapa bagian

yaitu Admin, pegawai dan Pimpinan.

c. Lokasi pendataan kecelakaan dan tilang hanya di wilayah tanjung perak.

d. Aplikasi ini hanya dapat menampilkan dan mengolah informasi tentang data

kecelakaan dan tilang.

1. 4. Tujuan

Tujuan dari perancangan dan pembuatan perangkat lunak sistem informasi

pendataan ini adalah :

a Memahami mekanisme atau prosedur yang ada di SATLANTAS KPPP

Tanjung Perak dalam bentuk sistem informasi pendataan.

b Merancang kebutuhan database di dalam sistem informasi pendataan

kecelakaan dan tilang di SATLANTAS KPPP Tanjung Perak.

c Membuat sistem informasi atau interface dalam sistem informasi pendataan

kecelakaan dan tilang di SATLANTAS KPPP Tanjung Perak.

1. 5. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dengan dibuatnya sistem informasi ini adalah untuk

membantu meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja polisi lalulintas dalam

mengolah data kecelakaan dan tilang serta penyajian laporan dengan menggunaan

(17)

5

atau mengirim informasi data kecelakaan kapan saja dan dimana saja ketika terjadi

kecelakaan. Dan bagian staff laka dapat melihat report dan membuat laporan polisi.

1.6. Metodologi Penelitian

Pembuatan Skripsi terbagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Survei Lapangan.

Pada tahap ini dilakukan survei dengan menanyakan beberapa pertanyaan ke

bagian SATLANTAS di KPPP Tanjung Perak. Tujuan dari diadakan survei ini

untuk mengetahui alur-alur dalam proses pendataan kecelakaan dan tilang yang

dilakukan di POLRES KPPP Tanjung Perak Surabaya.

2. Studi Literatur.

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dokumen-dokumen,

referensi-referensi, buku-buku, sumber dari internet, atau sumber-sumber lain yang

diperlukan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem informasi.

3. Analisa dan Perancangan Sistem informasi

Dari hasil studi literatur dan hasil survei lapangan akan dibuat deskripsi

umum sistem serta dilakukan analisa kebutuhan sistem, selain itu juga dilakukan

perancangan awal sistem informasi yang akan dibuat, sehingga akan dihasilkan

desain antarmuka dan proses yang siap untuk diimplementasikan.

4. Pembuatan Sistem informasi.

Pada tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu

karena model dan rancangan sistem informasi yang telah dibuat

(18)

5. Uji coba dan evaluasi sistem informasi.

Pada tahap ini sistem informasi yang telah dibuat ini akan dilakukan beberapa

skenario uji coba dan dievaluasi untuk kelayakan pemakaian sistem.

6. Penyusunan Buku Skripsi

Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan Skripsi. Buku ini

disusun sebagai laporan dari seluruh proses pengerjaan Skripsi. Dari penyusunan

buku ini diharapkan dapat memudahkan pembaca yang ingin menyempurnakan

dan mengembangkan sistem informasi lebih lanjut.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang yang menjelaskan tentang latar belakang

permasalahan, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan yang

digunakan dalam laporan Skripsi ini.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab kedua akan dijelaskan mengenai landasan teori yang

terkait dengan Skripsi ini. Semua penjelasan tersebut terkait dengan

berbagai disiplin ilmu yang diterapkan, mulai dari konsep sampai

definisi tiap istilah yang dipakai.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Pada bab ketiga diuraikan mengenai perancangan sistem yang

(19)

7

sistem, perancangan data, sampai dengan rancangan antarmuka

sistem.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab keempat berisi hasil implementasi dari perancangan yang

telah dibuat sebelumnya yang meliputi: kebutuhan sistem,

implementasi basis data, dan implementasi tampilan-tampilan

antarmuka sistem informasi.

BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab kelima berisi penjelasan lingkungan uji coba sistem

informasi, pelaksanaan uji coba dan evaluasi dari hasil uji coba

yang telah dilakukan untuk kelayakan pemakaian sistem informasi

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab keenam berisi kesimpulan dan saran untuk pengembangan

sistem informasi lebih lanjut dalam upaya memperbaiki kelemahan

pada sistem informasi guna untuk mendapatkan hasil kinerja sistem

informasi yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

(20)

2.1.1 Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort (POLRES)

Kepolisian negara republik Indonesia resort (POLRES) merupakan badan

pelaksana utama kewilayahan Polda yang berkedudukan di bawah Kapolda. Polres

bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanaan dan

ketertiban masyarakat, penegakan hukum dan pemberian perlindungan, pengayoman

dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas-tugas Polri lain dalam wilayah

hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan / kebijakan yang berlaku dalam

organisasi Polri.

Adapun fungsi tugas dari Polres antara lain sebagai berikut :

a. Pemberian pelayanan kepolisian kepada warga masyarakat yang

membutuhkan, dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan /

pengaduan dan permintaan bantuan / pertolongan, pelayanan pengaduan atas

tindakan anggota Polri dan pelayanan surat-surat ijin / keterangan, sesuai

ketentuan hukum dan peraturan / kebijakan yang berlaku dalam organisasi

Polri.

b. Intelijen dalam bidang keamanan, termasuk persandian baik sebagai bagian

dari kegiatan satuan-satuan atas maupun sebagai bahan masukan penyusunan

rencana kegiatan operasional Polres dalam rangka pencegahan gangguan dan

pemeliharaan keamanan dalam negeri.

(21)

9

c. Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan

fungsi laboraturium forensik lapangan, dalam rangka penegakan hukum.

d. Kesamaptaan kepolisian, yang meliputi kegiatan patroli, pengaturan,

penjagaan dan pangawalan kegiatan masyarakat dan pemerintah, termasuk

penindakan tindak pidana ringan, dan pengamanan unjuk rasa dan

pengendalian massa, serta pengamanan obyak khusus yang meliputi VIP,

pariwisata dan obyak vital / khusus lainnya, dalam rangka pencegahan

kejahatan dan pemeliharaan Kamtibmas.

e. Lalulintas kepolisian, yang meliputi kegiatan pengaturan, penjagaan,

pengawalan dan patroli lalulintas termasuk penindakan pelanggaran dan

penyidikan kecelakaan lalulintas serta registrasi dan identifikasi kendaraan

bermotor, dalam rangka penegakan hukum dan pembinaan keamanan

ketertiban dan kelancaran lalulintas.

f. Kepolisian perairan, yang meliputi kegiatan patroli termasuk penanganan

pertama terhadap tindak pidana dan pencarian dan penyelamatan kecelakaan

di wilayah perairan, dan pembinaan masyarakat pantai / perairan, dalam

rangka pencegahan kejahatan dan pemeliharaan keamanan dan diwilayah

perairan.

g. Bimbingan masyarakat, yang meliputi penyuluhan masyarakat dan pembinaan

/ pengembangan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka

peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan

perundang-undangan dan terjalinnya hubungan Polri-masyarakat yang

(22)

h. Pembianaan hubungan kerjasama, yang meliputi kerjasama dengan organisasi

/ lembaga / tokoh sosial kemasyarakatan dan instansi pemerintah khususnya

pemerintah daerah dalam konteks otonomi daerah dan pembinaan teknis,

koordinasi dan pengawasan kepolisian khusus dan penyidik pegawai negeri

sipil.

i. Fungsi-fungsi lain, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

atau peraturan pelaksanaannya termasuk pelayanan kepentingan warga

masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan atau pihak

yang berwenang.

2.2 Satuan Lalu Lintas (SATLANTAS)

Satuan lalu lintas adalah unsur pelaksana polres yang dalam tugasnya

bertanggung jawab langsung kepada Kapolres. Satauan lalu lintas bertugas membina

dan menyelenggarakan fungsi lalu lintas yang meliputi kegiatan pendidikan

masyarakat,penegak hukum,pengkajian masalah lalulintas,administrasi registrasi dan

identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor serta melaksanakan patroli jalan

raya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas satuan lalu lintas

menyelenggarakan fungsi :

(23)

11

 penyelenggaraan dan pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerjasama

lintas sektoral,pendidikan masyarakat dan pengkajian masalah di bidang lalu

lintas.

 Penyelenggaraan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalam rangka

penegakan hukum dan ketertiban lalu lintas.

 Penyelenggaran administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor

dan pengemudi yang di laksanakan di polres.

 Penyelenggaraan patroli jalan raya serta penanganan kecelakaan lalu lintas

serta menjamin kelancaran lalu lintas di jalan raya.

2.3 Pengertian Aplikasi Mobile

Aplikasi Mobile bertujuan untuk mengakses layanan data secara wireless

dengan menggunakan perangkat mobile seperti handphone, pda dan perangkat

portable, dan sebagainya yang tersambung ke sebuah jaringan telekomunikasi selular.

Mobile yang diakses melalui perangkat mobile perlu dirancang dengan

mempertimbangkan keterbatasan perangkat mobile seperti sebuah handphone yang

memiliki sebuah layar dengan ukuran yang terbatas ataupun beberapa keterbatasan

pada sebuah perangkat mobile.

2.4 Pengertian WAP

WAP (Wireless Aplication Protocol) adalah suatu protokol aplikasi yang

(24)

WAP membawa informasi secara online melewati internet langsung menuju ke

ponsel atau klien WAP lainnya. Dengan adanya WAP berbagai informasi dapat

diakses setiap saatnya hanya dengan menggunakan ponsel. Ada tiga bagian utama

dalam akses WAP yaitu perangkat wireless yang mendukung WAP.

WAP gateway sebagai perantara dan server sebagai sumber dokumen.

Dokumen yang berada dalam web server dapat berupa dokumen HTML (Hyper text

mark up language) maupun WML (wireless mark up language). Dokumen WML

khusus ditampilkan melalui browser dari perangkat WAP. Sedangkan dokumen

HTML yang seharusnya ditampilkan melalui web browser, sebelum di baca melalui

browser WAP diterjemahkan terlebih dahulu oleh gateway agar bisa

menyesuaikan dengan perangkat WAP.

Saat ponsel ingin meminta sebuah informasi yang ada di server, ponsel harus

melewati WAP Gateway dulu. Begitu juga sebaliknya. Proses pengiriman informasi

dari ponsel ke WAP Gateway dan sebaliknya menggunakan jaringan komunikasi

nirkabel (wireless) yang masih memiliki keterbatasan, terutama pada kecilnya

bandwidth yang ada. Kecilnya bandwidth tersebut tidak cocok jika dipergunakan

untuk memproses informasi lewat protokol HTTP. Protokol HTTP berfungsi untuk

mengatur pengiriman informasi dari client menuju server dan sebaliknya. Untuk

mengatasi kesenjangan ini, diciptakanlah WAP Gateway. Fungsi WAP gateway

adalah untuk meneruskan permintaan informasi dari ponsel menuju server lewat

(25)

13

Gambar 2.1 Arsitektur WAP

2.4.1 Keuntungan Dan Kelemahan WAP

Keuntungan Standart WAP :

1. Tidak adanya kepemilikan metode dalam mengakses Internet dengan standart

WAP baik pada isi maupun layanan.

2. Network yang independent karena WAP bekerja pada seluruh jaringan seluler

yang ada, seperti CDPD, CDMA, GSM, PDC, PHS, TDMA, FLEX, ReFLEX,

Iden, TETRA, DECT, Data TAC, Mebitex, dan jaringan seluler masa depan

(26)

3. Metode WAP telah diadopsi oleh hampir 95 % produsen telepon seluler

diseluruh dunia dalam memanfaatkan Wireless Internet Access dan sedang

diimplementasikan pada semua frekuensi.

4. WAP adalah suatu standart protokol dan aplikasinya, yakni WAP browser

yang dapat digunakan pada seluruh sistem operasi terkenal termasuk Palm

OS, EPOC, Windows SE, FLEXOS, OS/9, Java OS, dan sebagainya.

5. Dengan Menggunakan teknologi GPRS, perhitungan akses dihitung

berdasarkan jumlah bit yang terkoneksi yang harganya relatif murah sekitar

Rp.30 per kilo Byte tergantung masing – masing operator seluler.

Kelemahan WAP :

1. Konfigurasi telepon seluler untuk service WAP masih termasuk sulit.

2. Jumlah telepon seluler yang mendukung WAP masih terhitung sedikit.

3. Protokol lain seperti SIM Aplication Toolkit dan MexE (Mobile Station

Aplication Execution Environment) secara luas didukung dan didesain untuk bersaing

dengan WAP.

2.4.2 Konsep Dan Model Jaringan Pada Teknologi WAP

Protokol dapat didefinisikan sebagai suatu cara atau aturan yang dibakukan

untuk melakukan komunikasi antara satu peralatan jaringan (bisa berupa komputer,

switch, hub, dan lain-lain) dengan peralatan jaringan lainnya. Setiap protokol yang

dibuat untuk aplikasi jaringan biasanya mengikuti standar untuk mendesainnya.

(27)

15

secara internasional oleh ISO (International Standard Organization). Arsitektur

tersebut dinamakan Open System reference Standard Architecture (OSI Reference

Model).

Gambar 2.2 Protokol WAP

Arsitektur dari WAP ini tidak jauh beda dengan konsep protokol jaringan yang

terdiri atas tujuh layer yang berfungsi untuk mendefinisikan tahapan–tahapan dalam

desain protokol. Tahapan – tahapan dalam arsitektur dari WAP itu sendiri terdiri atas

:

 Wireless Aplication Environment (WAE)

Wireless Aplication Environment ini memiliki fungsi dasar untuk menggabungkan

World Wide Web (WWW) dengan telepon seluler. Objek pokok yang diterapkan

WAE ini adalah mengatur operasi – operasi yang ditetapkan oleh operator dan

penyedia layanan untuk membangun aplikasi dan layanan yang dapat diraih melalui

platforms wireless yang berbeda sehingga menghasilkan efisiensi dan data yang

berhasil guna. WAE ini berisi Micro Browser yang berfungsi sebagai :

(28)

HTML, namun bahasa ini dikhususkan untuk mobile terminals.

Pendukung WMLscript, hampir sama dengan JavaScript.

Pendukung antar muka pemograman dan layanan telephony yang dapat berisi

format data, images gambar, informasi kalender, dan phone book.

 Wireless Session Protokol (WSP)

WSP ini berfungsi sebagai pembuka atau mengakhiri suatu koneksi jaringan. WSP

terbagi atas dua session. Pertama adalah connection– oriented, yaitu koneksi yang

mengkhususkan untuk berinteraksi dengan operasi yang terjadi pada Transaction

Layer Protocol (WTP). Kedua adalah koneksi yang berhubungan dengan keamanan

data, yaitu Wireless Datagram Protocol I (WDP). Selain hal-hal diatas WSP ini juga

mendukung :

 Fungsi dari HTTP/ 1.1 dan pengkodean data.

Memeriksa data yang reliable dan yang unreliable.

 Mengontrol waktu pengaksesan data.

 Wireless Transaction Protocol (WTP)

Wireless Transaction Protocol ini berfungsi memeriksa format data, konversi data

dan atau pengkodean yang akan ditransmisikan, misalnya :

 Memeriksa kebenaran dan antar user.

 Memeriksa nomor pesan yang dikirim.

 Mensinkronkan data transaksi.

 Wireless Transport Layer Security (WTLS)

WTLS adalah protokol untuk keamanan data yang disesuaikan oleh standar industri

(29)

17

WTLS ini ditujukan pada penggunaan aplikasi WAP yang terdiri atas beberapa

bagian :

 Integritas data, yaitu yang menyangkut kebenaran isi pesan.

Privacy, yaitu yang menyangkut kerahasian data, artinya data yang

dikirimkan tidak bisa dimengerti oleh orang lain yang tidak berkoneksi dengan

si pengirim.

Authentication, yaitu menyangkut kebenaran jati diri seseorang.

Denial–of–service protection, yaitu menyangkut pemeriksaan dan

pembuktian pengamanan data yang valid.

 Wireless Datagram Protocol (WDP)

Wireless Datagram Protocol ini merupakan kelanjutan dari WTLS yang mampu

berkomunikasi dengan bearer. Bertugas mentransmisikan data dalam format biner

melalui media gateway, serta mendefinisikan pengelamatan jaringan yang akan

dikenali oleh bearer.

 Bearers

Bearer ini terdiri dari data switch,short message,dan data paket yang memiliki fungsi

untuk melakukan transfer data dari suatu unit informasi yang berisi alamat dan

melakukan pemeriksaan error dan penundaan transfer hingga proses benar.

 Others Services and Aplications

Selain dari layer–layer diatas, pendukung aplikasi lainnya merupakan program

aplikasi jaringan, seperti e-mail, notepad, phone book, kalender, e-commerce, mobile

(30)

disini saya cukup membahasanya sampai pada bagian tersebut saja, sesuai dengan

kebutuhan yang akan digunakan.

2.5 Bahasa Pemrograman WAP

 Struktur WML

Secara umum beberapa perintah WML terlihat mirip dengan HTML. Namun terdapat

perbedaaan dalam struktur penulisan dokumen WML. Jika sebuah dokumen HTML

hanya terdiri atas dua bagian utama, yaitu header dan body, dokumen WML

mempunyai header, template (optional), dan beberapa body yang disebut dengan

cards. Susunan dokumen secara lengkap ini disebut dengan deck. Sama seperti

halnya HTML, untuk menyususun dokumen WML diperlukan kode khusus yang

dinamakan dengan tag. Berikut susunan hirarki dalam WML yang ditunjukkan pada

gambar dibawah ini.

DECK

CARD 3 HALAMAN CONTACT

CARD 2 HALAMAN HELP

CARD 1 HALAMAN UTAMA

(31)

19

 Cara Menuliskan WML

Cara Menuliskan Program WML memang agak sedikit berbeda dengan HTML. Yang

membedakan hanyalah pengenal bahwa script tersebut adalah program WML. Hal

tersebut mirip dengan program HTML yang setiap kali menuliskan scriptnya harus

menggunakan tag <HTML> dan diakhiri dengan tag </HTML>.

Cara Menuliskan Program WML memang agak sedikit berbeda dengan HTML. Yang

membedakan hanyalah pengenal bahwa script tersebut adalah program WML. Hal

tersebut mirip dengan program HTML yang setiap kali menuliskan scriptnya harus

menggunakan tag <HTML> dan diakhiri dengan tag </HTML>.

<?xml version="1.0"?>

<!-- created by WAPtor (http://www.wapdrive.net/) -->

<!DOCTYPE wml PUBLIC"-//WAPFORUM//DTD WML 1.

"http://www.wapforum.org/DTD/wml_1.1.xml">

<wml>

<!-- THIS IS THE FIRST CARD IN THE DECK -->

<card id="MainCard" title="This is a first card">

<p align="center">

………..Isi Program WAP ……….

</p>

</card>

(32)

2.5 Konfigurasi WAP Server

Agar browser dapat menampilkan dokumen WML dengan benar, maka web

server yang sudah di instal harus diatur konfigurasinya. Konfigurasi untuk mengatur

cara menangani dokumen dari server yang diminta dari browser disebut dengan

MIME ( Multipurpose Internet Mail Extension). WAP juga mempunyai tipe MIME

yang khusus yang harus ditambahkan dalam konfigurasi MIME, sehingga ponsel

dapat mengkases dokumen WAP di server. Type MIME yang digunakan oleh WAP

adalah sebagai berikut

Tabel 2.1 Tipe MIMI Dan Extension

Deskripsi File Extension MIME Type

WML Source .wml Text/vnd.wap.wml

Wireless Bitmap .wbmp Image/vnd.wap.wbmp

WML Script Source .wmls Text/vnd.wap.wmls

Compiled WML .wmlc Aplication/vnd/wap.wmlc

Compiled WML Script .wmlsc Aplication/vnd/wap.wmlscriptic

WML Script .wsc Text/vnd.wap.wmlscript

(33)

21

2.6 Alur Pendataan Kecelakaan

Dari hasil analisa dapat digambarkan hasil proses secara umum alur

pendataan kecelakaan adalah sebagai berikut :

Gambar 2.4 Alur Pendataan Kecelakaan

Keterangan :

1. Masyarakat melihat ada kecelakaan kemudian melaporkan ke petugas polisi

lalulintas.

2. Petugas lalulintas datang ke lokasi kejadian kemudian melakukan pendataan

kecelakaan diantaranya data korban, data saksi, barang bukti yang disita, data

TKP dll. Setelah selesai melakukan pendataan petugas kekantor guna untuk

menyerahkan data ke staff laka.

3. staff laka menerima data kecelakaan dari petugas kemudian membuat laporan

kecelakaan. Setelah laporan selesai maka akan di perlihatkan ke pimpinan.

(34)

2.7 Alur Pendataan Tilang

Dari hasil analisa dapat digambarkan hasil proses secara umum alur

pendataan tilang adalah sebagai berikut :

Gambar 2.5 Alur Pendataan Tilang Keterangan :

1. petugas lalulintas melakukan penilangan pada masyarakat yang melanggar

peraturan lalulintas.

2. kemudian petugas lalulintas memberikan surat tilang atau blangko merah

yang berisi tentang data pelanggar misal no tilang, jenis pelanggaran, plat

nomor dll. Setelah selesai melakukan pendataan petugas kekantor guna untuk

menyerahkan data ke staff laka.

j. staff laka menerima data tilang dari petugas kemudian mebuat laporan

kecelakaan. Setelah laporan selesai maka akan di perlihatkan ke pimpinan.

(35)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisa Sistem

Rancang bangun sistem informasi pendataan kecelakaan dan tilang pada

bagian SATLANTAS di KPPP Tanjung Perak Surabaya ini didasari oleh pembahasan

pada bab dasar teori tepatnya pada perumusan masalah. Didalam pembahasan

tersebut mencantumkan tentang Bagaimana membuat sistem informasi pendataan

kecelakaan dan tilang di bagian lalulintas sehingga dapat membantu mempermudah

dalam proses pendataan.

Adapun perancangan dan pembuatan sistem informasi ini bertujuan untuk

membangun sistem informasi pendataan kecelakaan dan tilang di bagian lalulintas

dengan menggunakan WAP browser dan web browser yang bertujuan untuk

mempermudah proses pendataan kecelakaan dan tilang di bagian Lantas sehingga

proses pendataan dapat lebih efisien dan efektif.

Sistem informasi pendataan kecelakaan dan tilang ini melibatkan tiga user

sebagai pelaku sistem yaitu admin, pegawai, pimpinan. Dalam aplikasi ini admin

bertugas untuk mengelola data (insert, update, delete) mengenai data pegawai, data

tilang dan data kecelakaan. Untuk pegawai akesnya melalui handphone untuk

menginputkan data kecelakaan dan tilang. Sedangkan pimpinan dapat melihat laporan

statistik kecelakaan dan tilang.

(36)

3.1.1 Deskripsi Umum Sistem

Secara umum, proses bisnis yang terjadi dalam aplikasi ini dapat dijelaskan

melalui diagram berikut :

Gambar 3.1 Proses Bisnis Sistem Informasi Pendataan Kecelakaan dan Tilang

Penjelasan Diagram Diatas :

1. Pegawai disini adalah petugas lapangan

Petugas merupakan pengguna dari sistem ini, mereka dapat menginputkan

(37)

25

data, dan menghapus data menggunakan media handphone dan komputer

untuk membuka halaman WAP dan halaman web.

2. Admin (Staf Laka)

Admin di dalam sistem ini bertugas untuk mengelola data user (pegawai dan

pimpinan), data kecelakaan dan tilang, serta melihat data statistik jumlah

kecelakaan dan tilang. Admin mengunakan media komputer yang terkoneksi

dengan internet untuk mengunakan sistem ini karena sistem ini berbasiskan

web.

3. Pimpinan

Pimpinan di dalam sistem ini merupakan penggguna dalam sistem. Pada

sistem ini pimpinan hanya dapat melihat data kecelakaan dan tilang yang telah

diinputkan, melihat statistik jumlah kecelakaan dan tilang, serta statistik

perbandingan.

3.2 Analisa Kebutuhan

3.2.1 Spsesifikasi Kebutuhan Sistem

Spesifikasi kebutuhan sistem menjelaskan mengenai level pengguna sistem

dan hak aksesnya serta masukkan dan keluaran sistem informasi.

3.2.1.1 Level Pengguna Dan Hak Akses

Dalam pengguna sistem ini dibagi menjadi 3 level, yaitu: admin, pegawai,

(38)

1. Admin, dapat menggunakan sejumlah layanan yang tersedia melalui WEB

browser, admin dapat melakukan penambahan, pengubahan dan penghapusan

data pada sistem informasi pendataan.

2. Pegawai, dapat menggunakan sejumlah layanan yang tersedia melalui WAP

browser dan web browser yang berupa inputan data kecelakaan dan tilang serta

dapat melihat hasil dari inputannya.

3. Pimpinan, dapat menggunakan sejumlah layanan yang tersedia melalui WEB

browser. Namun dalam hal ini pimpinan dibatasi hanya dapat melihat data

kecelakaan dan tilang.

3.2.1.2 Masukkan Dan Keluaran Sistem

Masukkan sistem terdiri atas sejumlah data yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan sistem yang ada. Sedangkan keluaran sistem terdiri atas

sejumlah data yang dihasilkan oleh proses yang terjadi didalam sistem.

Dalam sistem ini masukkan data meliputi form serta link-link yang telah

diberi parameter sebelumnya. Masukkan dikirimkan oleh pegawai melalui media

WAP untuk meminta layanan kepada sistem. Proses pengolahan data akan dilakukan

sesuai dengan isi form tersebut. Sedangkan keluaran dari sistem ditampilkan dalam

bentuk web. Tampilan pada web yang diakses oleh beberapa pengguna yang memiliki

hak akses diantaranya pegawai, admin, dan pimpinan. Tampilan web pada pegawai

berupa data yang telah diinputkan, untuk admin tampilannya berupa hasil inputan dari

(39)

27

tampilannya berupa jumlah inputan dari pegawai serta laporan statistik kecelakaan

dan tilang.

3.3. Perancangan Sistem

Di dalam rancang bangun sistem informasi kecelakaan dan tilang di bagian

lalulintas ini, dibuat beberapa perancangan yang menjelaskan penggambaran sistem

secara umum dan menyeluruh, sistem perancangan tersebut diantaranya adalah

System Flow, Context Flow Diagram (CFD), Data Flow Diagram (DFD), Conceptual

Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM), perancangan database.

3.3.1. Flowchart

Flowchart Pendataan Kecelakaan dan Tilang

(40)

Keterangan :

Gambar di atas dimerupakan gambaran dari alur sistem. Adapun alur dari

sistem tersebut adalah sebagai berikut:

1. pertama pegawai melakukan login dengan memasukkan username dan password.

Setelah itu sistem akan menampilkan menu input data kecelakaan dan data tilang.

Misal pegawai ingin menambah data kecelakaan maka pilih menu input data

kecelakaan dan mengisi form kecelakaan dan data korban. Setelah mengisi form

dengan lengkap maka data akan disimpan kedalam database. Untuk melihat data

yang sudah tersimpan pegawai dapat memilih menu view data kecelakaan.

2. Admin akan melihat report data kecelakaan yang telah diinputkan oleh pegawai.

Kemudian admin akan membuat laporan kecelakaan. Selain itu admin juga

mengelola data user manager.

3. Pimpinan dapat melihat data kecelakaan dan tilang yang telah diinputkan oleh

(41)

29

Gambar 3.3. Flowchart Sistem

mulai

Pengamatan Awal

Identifikasi masalah

Perumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan

Studi Pustaka

Desain CDM Desain PDM Struktur Database

Pembuatan program

Implementasi dan Evaluasi Akhir

Kesimpulan dan Saran

(42)

3.3.2. Data Flow Diagram (DFD)

DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang

mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan

proses pada sistem (Kristanto, 2004:66).

a) Context Diagram

Context Diagram menjelaskan gambaran umum mengenai sistem dan

entitas eksternal yang berinteraksi dengan sistem serta arah informasi yang

masuk dan keluar antara entitas luar dengan sistem. Context Diagram sistem

informasi pendataan kecelakaan dan tilang pada bagian SATLANTAS dapat

digambarkan pada gambar 3.2.

Gambar 3.4. Context Diagram

Pada gambar Context Flow Diagram (CFD) diatas terdapat satu proses

utama dimana proses tersebut menggambarkan sistem secara keseluruhan. Di

dalam sistem diatas terdapat 3 entitas, yaitu admin, pegawai dan pimpinan.

Admin bertugas untuk mengelola data pegawai, data kecelakaan, dan data

(43)

31

informasi polantas. Untuk pegawai dapat menginputkan data kecelakaan dan

tilang. Pimpinan dapat melihat laporan statistik jumlah kecelakaan dan tilang.

b) DFD Level 0

Kemudian tahap selanjutnya yaitu DFD level 0 yang merupakan pecahan

proses dari diagram konteks di atas. Pada DFD level 0 ini, entitas dan alur

data yang masuk dan keluar, tidak berubah, hanya proses yang terpecah

menjadi sub proses. DFD level 0 dapat dilihat pada gambar 3.4.

(44)

3.3.3. Conceptual Data Model (CDM)

Pemodelan database pada DFD level terbawah akan membentuk suatu

tabel yang saling berelasi. Pemodelan ini memudahkan user untuk mengakses data

dalam database sehingga membuat penyajian data lebih efektif dan terdistribusi.

Adapun CDM dalam pembuatan aplikasi ini ditunjukkan pada gambar 3.5.

LOGIN

(45)

33

3.3.4. Physical Data Model (PDM)

PDM merupakan hasil kelanjutan (generate) dari CDM, PDM merupakan

skema pemodelan yang nantinya akan berinteraksi langsung dengan DBMS.

Gambar 3.6 merupakan gambar Physical Data Model system informasi Pendataan

kkecelakaan dan tilang.

Gambar 3.7 PDM (Physical Data Model)

(46)

3.3.5. Desain Database

Langkah selanjutnya yaitu mengimplementasikan mendesain tabel. Di mana

dalam tabel ini nantinya akan menjadi tempat penyimpanan data kecelakaan dan data

tilang desain tabel yang nantinya dimasukkan dalam database yaitu:

Tabel 3.1. Tabel user

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_user Integer 10 Primary key, mandatory

username Varchar 32 -

password Varchar 64 -

Tabel 3.1 adalah Tabel user memiliki fungsi untuk menyimpan data-data user

yang telah terdaftar sesuai yang diinputkan oleh Admin.

Tabel 3.2. Tabel Pegawai

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_pegawai Integer 11 Primary key, mandatory

nama_pegawai Varchar 30 -

jabatan Varchar 30 -

jeniskel_pegawai Varchar 30 -

alamat_pegawai Varchar 30 -

notlp_pegawai Number 30 -

Tabel 3.2 adalahtabel pegawai memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan

(47)

35

Tabel 3.3. Tabel Kecelakaan

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_kecelakaan Integer 11 Primary key, mandatory

Jenis_kecelakaan Varchar 30 -

Lokasi_kecelakaan Varchar 50 -

waktu Varchar 50 -

keterangan Text - -

Tabel 3.3 adalah tabel kecelakaan memiliki fungsi sebagai tempat

penyimpanan data-data kecelakaan.

Tabel 3.4. Tabel Tilang

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_tilang Varchar 11 Primary key, mandatory

Jenis_pelanggaran Varchar 50 -

Tanggal Varchar 50 -

Platnomor Varchar 50 -

No_tilang Varchar 100 -

Tabel 3.4 adalah tabel tilang memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan

data-data tilang.

Tabel 3.5. Tabel Korban

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_korban Integer 11 Primary key, mandatory

Nama_korban Varchar 50 -

Jeniskel_korban Varchar 50 -

Umur_korban Varchar 50 -

(48)

Pendidikan_korban Varchar 50 -

Alamat_korban Varchar 50 -

Notlp_korban Number 50 -

Tabel 3.5 adalah tabel korban memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan

data data tentang korban kecelakaan.

Tabel 3.6. Tabel Tersangka

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_tersangka Integer 11 Primary key, mandatory

Nama_tersangka Varchar 50 -

Jeniskel_tersangka Varchar 50 -

Umur_tersangka Varchar 50 -

Pekerjaan_tersangka Varchar 50 -

Pendidikan_tersangka Varchar 50 -

Alamat_tersangka Varchar 50 -

Notlp_tersangka Varchar 50 -

Table 3.6 adalah table tersangka memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan

data tersangka.

Tabel 3.7. Tabel Pelanggaran

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_pelanggaran Integer 11 Primary key, mandatory

Pasal Text - -

Ket_singkat Text - -

keterangan Text - -

Table 3.7 adalah table pelanggaran memiliki fungsi sebagai tempat

(49)

37

Tabel 3.8. Tabel qinfo

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_qinfo Integer 11 Primary key, mandatory

Polda Varchar 100 -

Status_jalan Varchar 100 -

Kelas_jalan Varchar 100 -

Nama_jalan Varchar 100 -

Desa Varchar 100 -

Kecamatan Varchar 100 -

PosisiGPS Varchar 100 -

Jumlah_korban Varchar 100 -

Golongan_kecelakaan Varchar 100 -

Tabraklari Varchar 100 -

Jeniskecelakaan Varchar 100 -

Penyebab_kecelakaan Varchar 100 -

Table 3.8 adalah table qinfo memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan

data informasi umum saat terjadi kecelakaan.

Tabel 3.9. Tabel qkendaraan

Field Tipe Panjang Keterangan

(50)

Kendaraan Varchar 100 -

Tipe_kendaraan Varchar 100 -

Merek_kendaraan Varchar 100 -

Tahun_pembuatan Varchar 100 -

Jumlah_penumpang Varchar 100 -

Kecepatan Varchar 100 -

Stnk Varchar 100 -

ban Varchar 100 -

Usiasopir Varchar 100 -

Jeniskelamin Varchar 25 -

SIM Varchar 100 -

Keberlakuan Varchar 100 -

Pendidikansopir Varchar 100 -

Pekerjaan Varchar 100 -

Kondisi_sopir Varchar 100 -

Table 3.9 adalah table qkendaraan memiliki fungsi sebagai tempat

penyimpanan data informasi mengenai kendaraan yang terlibat terlibat saat

terjadikecelakaan.

Tabel 3.10. Tabel qkorban

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_qkorban Integer 11 Primary key, mandatory

Usia Varchar 100 -

Jenis_kel Varchar 100 -

Status Varchar 100 -

(51)

39

Keberadaan_pendestrian Varchar 100 -

Helm Varchar 100 -

safetybelt Varchar 100 -

kondisi Varchar 100 -

Table 3.10 adalah table qkorban memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan

data informasi mengenai keberadaan korban saat kejadian kecelakaan.

Tabel 3.11. Tabel qlapor

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_lapor Integer 11 Primary key, mandatory

Pelapor Text - -

Penerima Text - -

Pemb_lapor Text - -

Mengetahui Text - -

Table 3.11 adalah table qlapor memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan

data petugas yang menerima, membuat laporan.

Tabel 3.12. Tabel qlingkungan

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_qlingkungan Integer 11 Primary key, mandatory

Alinyemen Varchar 100 -

Lebar_bahu Varchar 100 -

(52)

Jumlah_lajur Varchar 100 -

Lebar_lajur Varchar 100 -

Pagar_pengaman Varchar 100 -

Lampu_penerangan Varchar 100 -

Perkerasan_jalan Varchar 100 -

Kondisi_jalan Varchar 100 -

Permukaan_jalan Varchar 100 -

Situasi_jalan Varchar 100 -

Perbaikan_jalan Varchar 100 -

Bentuk_simpang Varchar 100 -

Pengatur_simpang Varchar 100 -

Arus_lalin Varchar 100 -

Batas_cepat Varchar 100 -

Kondisi_cuaca Varchar 100 -

Lokasi_laka Varchar 100 -

lingkungan Varchar 100 -

Table 3.12 adalah table qlingkungan memiliki fungsi sebagai tempat

penyimpanan data informasi mengenai kondisi lingkungan saat terjadi

kecelakaan.

Tabel 3.13. Tabel qrs

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_rs Integer 11 Primary key, mandatory

(53)

41

Table 3.13 adalah table qrs memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan data

informasi rumahsakit rujukan saat terjadi kecelakaan.

Tabel 3.14. Tabel qtkp

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_qtkp Integer 11 Primary key, mandatory

Barang_bukti Text - -

Kerugian Varchar 100 -

uraian Text - -

Kesimpulan Text - -

sketsa Varchar 160 -

Table 3.14 adalah table qtkp memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan

data informasi mengenai keadaan di TKP saat terjadi kecelakaan.

Tabel 3.15. Tabel Saksi

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_saksi Integer 11 Primary key, mandatory

Nama_saksi Text - -

Umur_saksi Text - -

Jeniskel_saksi Text - -

Pekerjaan_saksi Text - -

Alamat_saksi Text - -

Table 3.15 adalah table qtkp memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan

(54)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kebutuhan Sistem

Sebelum menjalankan program atau aplikasi, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, antara lain kebutuhan sistem akan perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software), serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat

melakukan installasi aplikasi agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

4.1.1 Perangkat Sistem

Peralatan yang digunakan untuk semua proses dari keseluruhan transaksi yang

ada termasuk pembuatan laporan adalah menggunakan perangkat keras dan perangkat

lunak.

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan sistem ini

adalah:

1. Hardisk 250 Gb

2. Monitor Wide Screen 14.1”

3. CDR-R

4. Mouse

5. Keyboard

6. Printer Canon IP1880

7. Memory 1 GB

(55)

43

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah :

1. Instalasi Windows XP

2. Instalasi Xampp (Apache(1.3.23), MySQL(3.23.48) and PHP(4.1.1))

3. Instalasi Adobe Dreamweaver CS4

4. Instalasi Adobe Photoshop CS

4.2. Implementasi

Pada sub bab Implementasi aplikasi desain antarmuka menjelaskan apa saja

yang terlibat dalam aplikasi tersebut yang menampilkan beberapa aplikasi menu

yaitu:

4.2.1 Halaman Login Pegawai WAP

Halaman login pegawai hanya diakses oleh pegawai. login pada wap hanya

diakses oleh pegawai lalulintas / petugas lapangan. Untuk login masukkan id yang

berupa username dan password pegawai kemudian klik login.

(56)

4.2.2 Halaman Menu WAP

Halaman ini akan muncul jika pegawai telah berhasil login. Halaman ini

berisikan menu untuk menginputkan data kecelakaan dan tilang serta melihat data

yang sudah diinputkan.

Gambar 4.2 Halaman Menu WAP

4.2.3 Halaman Input Kecelakaan

Halaman ini digunakan pegawai untuk menginputkan data kecelakaan. Untuk

menginputkan data kecelakaan klik menu input kecelakaan kemudian muncul form

kecelakaan yang harus diisi antara lain : jenis kecelakaan, lokasi kecelakaan, tanggal,

keterangan kemudian tekan tambah untuk menyimpan.

(57)

45

4.2.4 Halaman Input Korban Kecelakaan

Halaman ini digunakan pegawai untuk menginputkan data korban kecelakaan.

Untuk menginputkan data korban kecelakaan klik menu tambah / lihat data korban

kemudian muncul form data korban kecelakaan yang harus diisi antara lain : nama

korban, jenis kelamin korban, umur korban, pekerjaan korban, pendidikan korban,

alamat korban, no telepon korban kemudian tekan tambah untuk menyimpan.

Gambar 4.4 Halaman Input Korban Kecelakaan

4.2.5 Halaman View Data Kecelakaan

Halaman ini digunakan pegawai untuk melihat data kecelakaan yang sudah

diinputkan. Untuk melihat data kecelakaan tekan view kecelakaan kemudian akan

muncul data yang sudah diinputkan tadi.

(58)

Gambar 4.5 Halaman View Korban Kecelakaan

4.2.6 Halaman Data Tilang

Halaman ini digunakan pegawai untuk menginputkan data tilang. Untuk

menginputkan data tilang klik menu input tilang kemudian muncul form tilang yang

harus diisi antara lain : no tilang, jenis pelanggaran, tanggal, plat nomor kemudian

tekan tambah untuk menyimpan.

(59)

47

4.2.7 Halaman Input Tersangka Tilang

Halaman ini digunakan pegawai untuk menginputkan data tersangka tilang.

Untuk menginputkan data tersangka klik menu tambah kemudian muncul form data

tersangka tilang yang harus diisi antara lain : nama tersangka, jenis kelamin

tersangka, umur tersangka, pekerjaan tersangka, pendidikan tersangka, alamat

tersangka, no telepon tersangka kemudian tekan tambah untuk menyimpan.

Gambar 4.7 Halaman Input Data Tersangka Tilang

4.2.8 Halaman View Data Tilang

Halaman ini digunakan pegawai untuk melihat data tilang yang sudah

diinputkan. Untuk melihat data tilang tekan view tilang kemudian akan muncul data

(60)

Gambar 4.8 Halaman View Data Tilang

4.3 Halaman Pegawai 4.3.1 Form Login

(61)

49

Keterangan :

Form login digunakan sebelum pengguna (admin, petugas, pimpinan)

mengakses aplikasi ini. Tujuannya adalah untuk keamanan sebuah sistem aplikasi

agar tidak digunakan oleh pihak lain yang tidak berkepentingan dan menu yang

ditampilkan, sesuai dengan hak akses pengguna (admin, petugas, pimpinan) yang

login ke sistem. Data username dan password disimpan ke dalam database pada user,

dimana karakter pada kolom password di database telah dienkripsi sehingga sulit

untuk digunakan apabila database-nya dijebol, proses enkripsi dilakukan pada saat

pengguna (admin, petugas, pimpinan) menentukan username dan password dan di

deskripsi pada saat pengguna (admin, petugas, pimpinan) melakukan login.

4.3.2 Halaman Index Pegawai

(62)

Keterangan :

Gambar diatas merupakan index atau halaman utama dari pegawai. Di dalam

index sistem ini terdapat beberapa menu untuk pegawai, yaitu tilang (data tilang, data

jumlah tilang), kecelakaan serta logout. Jumlah data tilang maupun kecelakan

berdasarkan inputan yang telah dikirim oleh tiap pegawai itu sendiri.

4.3.3 Halaman Tilang Pegawai

Gambar 4.11 Halaman Tilang Pegawai

Keterangan :

Gambar diatas merupakan halaman data tilang. Halaman ini hanya berisi

tentang data tilang yang diinputkan oleh pegawai sesuai dengan jumlah inputan yang

mereka inputkan menggunakan WAP melalui handphone. Pegawai dapat melakukan

(63)

51

4.3.4 Halaman Jumlah Tilang

Gambar 4.12 Halaman Jumlah Tilang Pegawai

Keterangan :

Gambar diatas berisi tentang jumlah tilang sesuai dengan jumlah inputan yang

telah diinputkan oleh pegawai itu sendiri.

4.3.5 Halaman Data Kecelakaan Pegawai

(64)

Keterangan :

Gambar diatas merupakan halaman data kecelakaan pegawai. Halaman ini

hanya berisi tentang data kecelakaan sesuai dengan jumlah inputan yang telah

diinputkan oleh pegawai itu sendiri menggunakan WAP melalui handphone.

4.4 Halaman Admin 4.4.1 Form Index Admin

Gambar 4.14 Halaman Index Admin

Keterangan :

Gambar diatas merupakan index atau halaman utama dari Admin Sistem. Di

dalam index sistem ini terdapat beberapa menu untuk Admin Sistem, yaitu tilang (data

tilang, data jumlah tilang, data pelanggaran), kecelakaan, statistik(statistik tahunan,

statistik bulanan, statistik perbandingan), user (user manager, user pimpinan,

(65)

53

4.4.2 Halaman Data Tilang Admin

Gambar 4.15 Halaman Tilang

Keterangan :

Gambar diatas merupakan halaman data tilang. Halaman ini hanya berisi

tentang data tilang yang diinputkan oleh pegawai menggunakan WAP melalui

handphone. Admin Sistem dapat melakukan penambahan data, ubah data, hapus data

(66)

4.4.3 Form Data Tilang Admin

Gambar 4.16 Halaman Form Tilang

Keterangan :

Gambar diatas merupakan form data tilang. Form ini hanya berisi tentang

data-data tilang antara lain : no tilang, jenis pelanggaran, tanggal, plat nomor, nama,

jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, no telepon. Fungsi tombol

(67)

55

4.4.4 Halaman Info Tilang Admin

Gambar 4.17 Halaman Info Tilang

Keterangan :

Gambar diatas berisi tentang laporan atau info data tilang.

4.4.5 Halaman Jumlah Tilang Admin

(68)

Keterangan :

Gambar diatas berisi tentang jumlah tilang yang telah diinputkan oleh

pegawai.

4.4.6 Form Data Pelanggaran Admin

Gambar 4.19 Halaman Form Data Pelanggaran Keterangan :

Gambar diatas merupakan form data pelanggaran. Form ini hanya berisi

tentang data – data pelanggaran antara lain : pasal,keterangan singkat, keterangan

lengkap, pidana, denda. Fungsi tombol “Simpan” adalah untuk menyimpan data

(69)

57

4.4.7 Halaman Kecelakaan Admin

Gambar 4.20 Halaman Data Kecelakaan

Keterangan :

Gambar diatas merupakan halaman data kecelakaan. Halaman ini hanya berisi

tentang data kecelakaan yang diinputkan oleh pegawai menggunakan WAP melalui

handphone. Admin Sistem dapat melakukan penambahan data, ubah data, hapus data

(70)

4.4.8 Form Informasi Umum

Gambar 4.21 Form Data Informasi Umum

Keterangan :

Gambar diatas merupakan form data informasi umum. Form ini hanya berisi

tentang data – data informasi umum mengenai kejadian kecelakaan antara lain : hari,

tanggal, jam, status jalan, kelas jalan, nama jalan, kel/desa, kecamatan, posisi GPS,

jumlah korban, golongan kecelakaan, tabrak lari, jenis kecelakaan, dan perkiraan

penyebab kecelakaan. Fungsi tombol “Simpan” adalah untuk menyimpan data yang

(71)

59

4.4.9 Form Info Kondisi Jalan dan Lingkungan

Gambar 4.22 form kondisi jalan dan lingkungan Keterangan :

Gambar diatas merupakan form kondisi jalan dan lingkungan. Form ini hanya

berisi tentang data – data mengenai kondisi jalan dan lingkungan saat terjadi

kecelakaan antara lain : alinyemen, lebar bahu, median, jumlah lajur, lebar lajur,

pagar pengaman, lampu penerangan, jenis perkerasan jalan, kondisi jalan, kondisi

permukaan jalan, situasi, perbaikan jalan, bentuk simpangan, pengaturan simpang,

arus lalulintas, batas kecepatan, kondisi cuaca, lokasi kejadian, dan lingkungan

sekitar. Fungsi tombol “Simpan” adalah untuk menyimpan data yang telah

(72)

4.4.10 Form Info Kendaraan

Gambar 4.23 Form Info Kendaraan

Keterangan :

Gambar diatas merupakan form info kendaraan. Form ini hanya berisi tentang

data – data mengenai info kendaraan yang digunakan saat kecelakaan antara lain :

tipe kendaraan, jenis kendaraan, merek kendaraan, tahun pembuatan, jumlah

penumpang, kecepatan, stnk, kondisi ban, usia pengemudi, jenis kelamin pengemudi,

jenis SIM pengemudi, keberlakuan SIM pengemudi, pendidikan pengemudi,

pekerjaan pengemudi, kondisi pengemudi. Fungsi tombol “Simpan” adalah untuk

(73)

61

4.4.11 Form Info Rumah Sakit Rujukan

Gambar 4.24 Form Info Rumah Sakit Rujukan

Keterangan :

Gambar diatas merupakan form info Rumah Sakit Rujukan. Form ini hanya

berisi tentang data rumah sakit rujukaan atau tempat korban dibawa untuk dilakukan

tindakan medis.

4.4.12 Form Info Korban Kecelakaan

(74)

Keterangan :

Gambar diatas merupakan form info korban kecelakaan. Form ini hanya berisi

tentang data – data mengenai info korban saat terjadi kecelakaan antara lain : usia,

jenis kelamin, status, keberadaan jikadimobil, keberadaaan jika dijalan, penggunaan

helm, penggunaan safety belt, kondisi. Fungsi tombol “Simpan” adalah untuk

menyimpan data yang telah diinputkan oleh Admin.

4.4.13 Form Detail TKP

Gambar 4.26 Form Detail TKP

Keterangan :

Gambar diatas merupakan form detail TKP. Form ini hanya berisi tentang

data – data mengenai info TKP antara lain : barang bukti yang ditahan, kerugian,

uraian singkat, kesimpulan dan sketsa kejadian. Fungsi tombol “Simpan” adalah

(75)

63

4.4.14 Form Petugas Lapangan

Gambar 4.27 Form Petugas Lapangan

Keterangan :

Gambar diatas merupakan form petugas lapangan. Form ini hanya berisi

tentang data – data mengenai info petugas yang menangani kejadian kecelakaan

antara lain : pelapor, penerima, pembuat laporan, mengetahui. Fungsi tombol

“Simpan” adalah untuk menyimpan data yang telah diinputkan oleh Admin.

4.4.15 Form Data Saksi

(76)

Keterangan :

Gambar diatas merupakan form data saksi. Form ini hanya berisi tentang data

– data mengenai saksi antara lain : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat.

Fungsi tombol “Simpan” adalah untuk menyimpan data yang telah diinputkan oleh

Admin.

4.4.16 Halaman Statistik tahunan

(77)

65

Gambar 4.30 Statistik Kecelakaan Lalulintas Tahunan

(78)

Keterangan :

Gambar diatas merupakan halaman statistik tahunan. Halaman ini hanya

berisi tentang data – data mengenai jumlah kecelakaan dan tilang yang terjadi tiap

tahun dalam bentuk grafik. Pada menu statistik diatas terdapat beberapa bentuk

grafik antara lain grafik garis, grafik batang, dan grafik pie. Fungsi tombol “Simpan

pdf” adalah untuk menyimpan gambar statistik ke format PDF.

4.4.17 Halaman Statistik Bulanan

(79)

67

Gambar 4.33 Statistik Kecelakaan Lalulintas Bulanan

(80)

Keterangan :

Gambar diatas merupakan halaman statistik bulanan. Halaman ini hanya

berisi tentang data – data mengenai jumlah kecelakaan dan tilang yang terjadi tiap

bulan dalam bentuk grafik. Pada menu statistik diatas terdapat beberapa bentuk

grafik antara lain grafik garis, grafik batang, dan grafik pie. Fungsi tombol “Simpan

pdf” adalah untuk menyimpan gambar statistik ke format PDF.

4.4.18 Halaman Statistik Harian

Gambar

Gambar 4.5  Halaman View Korban Kecelakaan
Gambar 4.10 Halaman Index Pegawai
Gambar 4.11 Halaman Tilang Pegawai
Gambar 4.12 Halaman Jumlah Tilang Pegawai
+7

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR PERKARA TILANG DAN PUTUSAN TILANG... DAFTAR PERKARA TILANG DAN

Bagi Kim, apa yang dilakukan oleh para kontributor bunga rampai Perspectives on the Sikh Tradition tersebut, selain tidak menampik peran penting kajian Barat,

- Tambourin sebagai sebuah karya tari adalah tarian yang berasal dari Perancis dengan tempo yang “hidup” dan dalam birama biner.. Itulah sebabnya, tambourin memiliki tempo

dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan secara berkala sesuai dengan ketentuan butir 13.3 Prosepektus, maka Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan PANIN DANA UTAMA PLUS 2

Penyebab kecelakaan kerja sebagian besar disebabkan oleh beberapa faktor antara lain (1) jenis pekerjaan yaitu pada saat menggerinda maupun mengelas (2) perilaku tidak

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1). Variabel pendidikan dan variabel

Volume timbulan sampah ini hanya di wilayah studi sepanjang 200 meter dan hanya satu sisi jalan (sisi timur), sedangkan pengangkutan dengan gerobak yang

Salah satu cara untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui program pengembangan karyawan dengan cara pendidikan dan pelatihan, program