VITAMIN DAN UNSUR MIKRO DI
DALAM FUNGSI ENZIM
Oleh :
Hendri Wasito, S. Farm., Apt.
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
ميحرلا نمحرلا ا مسب
Tinjauan Umum
enzim membutuhkan kofaktor non-protein (koenzim atau ion logam) dalam fungsi katalitiknya.
enzim membutuhkan kofaktor non-protein (koenzim atau ion logam) dalam fungsi katalitiknya.
kofaktor ikut serta dalam proses katalitik serta berfungsi sebagai pembawa sementara beberapa gugus fungsional tertentu yang diturunkan dari substrat
kofaktor ikut serta dalam proses katalitik serta berfungsi sebagai pembawa sementara beberapa gugus fungsional tertentu yang diturunkan dari substrat
kofaktor enzim terdapat dalam jumlah kecil didalam sel namun sangat esensial dalam bagi kerja beberapa enzim dan memegang peranan penting dalam metabolisme sal
kofaktor enzim terdapat dalam jumlah kecil didalam sel namun sangat esensial dalam bagi kerja beberapa enzim dan memegang peranan penting dalam metabolisme sal
contoh kofaktor : Berbagai vitamin (A, B, C, D, E, K) dan unsur mikro lainnya (besi, iodium, tembaga, mangan, seng, kobalt, molibdenum, selenium, vanadium, nikel, kromium, timah, fluor, silikon, arsenikum)
Apa itu Vitamin ???
vitamin adalah senyawa organik dalam jumlah mikro yang esensial di dalam fungsi kehidupan yang tidak dapat disintesis oleh
beberapa organisme dan harus diperoleh dari luar tubuh.
vitamin adalah senyawa organik dalam jumlah mikro yang esensial di dalam fungsi kehidupan yang tidak dapat disintesis oleh
beberapa organisme dan harus diperoleh dari luar tubuh.
istilah ‘vitamine’ berawal dari istilah amine yang esensial dalam penyembuhan beri-beri (Casimir Frunk, Biokimiawan Polandia), kemudian huruf ‘e’ ditiadakan karena tidak semua vitamin
merupakan amine.
istilah ‘vitamine’ berawal dari istilah amine yang esensial dalam penyembuhan beri-beri (Casimir Frunk, Biokimiawan Polandia), kemudian huruf ‘e’ ditiadakan karena tidak semua vitamin
merupakan amine.
Vitamin merupakan komponen esensial pada koenzim dan merupakan gugus prostetik enzim.
Vitamin merupakan komponen esensial pada koenzim dan merupakan gugus prostetik enzim.
koenzim berfungsi mengkatalisis dan terdapat dalam jumlah kecil dalam sel.
koenzim berfungsi mengkatalisis dan terdapat dalam jumlah kecil dalam sel.
Pada saat ini terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan dalam diet manusia dan spesies hewan lainnya.
Pengelompokan Vitamin
VITAMIN BENTUK KOENZIM (AKTIF) JENIS REAKSI/ PROSES YANG DIKATALISIS
Larut dalam air
Tiamin (Vit. B1) Tiamin pirofosfat Dekarboksilasi asam a-keto Riboflavin (Vit. B2) Flavin mononukleotida, flavin adenin
dinuleotida Reaksi oksidasi-reduksi
Asam Nikotinat Nikotinamid adenin dinukeotida, nikotin
amida adenin dinukleotida fosfat Reaksi oksidasi-reduksi
Asam pentotenat Koenzim A Transfer gugus asil Piridoksin (Vit. B6) Piridoksal fosfat Transfer gugus amino
Biotin Biositin Transfer CO2
Asam folat Asam tetrahidrofolat Transfer gugus 1-karbon Sianokobalamin (Vit.B12) Deoksi adenosil kobalamin Pemindahan 1,2 hidrogen
Asam askorbat (Vit. C) Tidak diketahui Kofaktor pada reaksi hidroksilasi
Larut dalam lemak
Vit. A Retinal Siklus penglihatan
Vit. D 1,25-dihidroksilkolekalsiferol Regulasi metabolisme CO2+
Tiamin (Vitamin B
1
)
• Tiamin mengandung sistem dua
cincin ( pirimidin dan tiazol) yang merupakan bentuk koenzimnya.
• Bentuk aktifnya tiamin pirofosfat
yang berfungsi sebagai koenzim pada reaksi enzimatik yang
melibatkan pemindahan gugus aldehida dari molekul donor menjadi molekul penerima.
• Tiamin pirofosfat berperan
sebagai senyawa perantara yang membawa gugus aldehida yang terikat secara kovalen dengan cincin tiazol.
• selain itu juga berperan sebagai
koenzim dehidrogenase piruvat dan dehidrogenase
a-ketoglutarat yang kompleks.
• Tiamin mengandung sistem dua cincin ( pirimidin dan tiazol) yang merupakan bentuk koenzimnya. • Bentuk aktifnya tiamin pirofosfat
yang berfungsi sebagai koenzim pada reaksi enzimatik yang
melibatkan pemindahan gugus aldehida dari molekul donor menjadi molekul penerima. • Tiamin pirofosfat berperan
sebagai senyawa perantara yang membawa gugus aldehida yang terikat secara kovalen dengan cincin tiazol.
• selain itu juga berperan sebagai koenzim dehidrogenase piruvat dan dehidrogenase
Riboflavin (Vitamin B
2
)
• Riboflavin pertamakali diisolasi dari susu.
• Memiliki sistem cincin isoaloksasin yang kompleks (warna kning pekat) • Komponen koenzim flavin
mononuleotida (FMN) dan flavin adenin dinukleotida (FAD).
• Berfungsi sebagai gugus prostetik yang terikat kuat (flavoprotein/ dehidrogenase flavin)
• cincin isoaliksin flavin nukleotida berfungsi sebagai pembawa
sementara sepasang atom
hidrogen yang dipindahkan dari molekul substrat.
Nikotinamida / niasin (Vitamin B
3)
•
koenzim terdapat dalam
bentuk teroksidasi (NAD
+dan
NADP
+) dan bentuk tereduksi
(NADH dan NADPH).
•
berperan sebagai pembawa
sementara ion hidrida yang
dipindahkan secara enzimatik
dari molekul substrat oleh kerja
dehidrogenase tertentu.
•
asam nikotinat maupun
amidanya (nikotinamida)
bersifat aktif dalam mencegah
dan menyembuhkan pellagra
(kulit kasar).
• Contoh reaksi :
L-Malat + NAD+ oksaloasetat + NADH + H+
•
koenzim terdapat dalam
bentuk teroksidasi (NAD
+dan
NADP
+) dan bentuk tereduksi
(NADH dan NADPH).
•
berperan sebagai pembawa
sementara ion hidrida yang
dipindahkan secara enzimatik
dari molekul substrat oleh kerja
dehidrogenase tertentu.
•
asam nikotinat maupun
amidanya (nikotinamida)
bersifat aktif dalam mencegah
dan menyembuhkan pellagra
(kulit kasar).
• Contoh reaksi :
Asam Pantotenat
•
asam pantotenat adalah
komponen utama koenzim
A (KoA atau KoA-SH)
pembawa sementara
gugus asil.
•
Molekul Koenzim A
mengandung gugus tiol
(-SH) yang reaktif, tempat
gugus asil berikatan secara
kovalen membentuk
tioester selama reaksi
pemindahan gugus asil.
•
Asetil KoA dibentuk selama
dekarboksilase oksidatif
piruvat oleh kompeks
dehidrogenase piruvat.
•
asam pantotenat adalah
komponen utama koenzim
A (KoA atau KoA-SH)
pembawa sementara
gugus asil.
•
Molekul Koenzim A
mengandung gugus tiol
(-SH) yang reaktif, tempat
gugus asil berikatan secara
kovalen membentuk
tioester selama reaksi
pemindahan gugus asil.
•
Asetil KoA dibentuk selama
Piridoksin (Vitamin B
6
)
• Golongan Vit B6 terdiri dari tiga
senyawa (piridoksin, piridoksal, piridoksamin) yang segera
saling bertukar di dalam tubuh.
• Bentuk aktivnya piridoksal
fosfat dalam bentuk
piridoksamin fosfat yang berfungsi sebagai gugus
prostetik enzim (transaminase/ aminotransferase) yang
mengkatalisa reaksi asam amino.
• piridoksal fosfat berfungsi
sebagai pembawa sementara gugus amino dari senyawa donor (asam a-amino) menuju senyawa penerima gugus
amino (asam a-keto).
• Golongan Vit B6 terdiri dari tiga senyawa (piridoksin, piridoksal, piridoksamin) yang segera
saling bertukar di dalam tubuh. • Bentuk aktivnya piridoksal
fosfat dalam bentuk
piridoksamin fosfat yang berfungsi sebagai gugus
prostetik enzim (transaminase/ aminotransferase) yang
mengkatalisa reaksi asam amino.
• piridoksal fosfat berfungsi
sebagai pembawa sementara gugus amino dari senyawa donor (asam a-amino) menuju senyawa penerima gugus
Biotin
•
Biotin adalah pembawa
sementara gugus karboksil
(-COO
-) pada sejumlah reaksi
karboksilasi enzimatik yang
memerlukan ATP
•
biotin komponen aktif Biositin
(gugus prostetik beberapa
enzim karboksilase)
•
Enzim yang kerjanya
bergantung pada biotin,
molekul biotin berikatan
secara kovalen dengan
protein enzim melalui ikatan
amida dengan gugus
e-amino dari residu lisin
Asam folat
•
Molekulnya terdiri dari 3
komponen utama (asam
glutamat, asam p-aminobenzoat,
dan suatu turunan senyawa
heterosiklik dengan cincin yang
berdifusi (pteridin)).
•
Kekurangan asam folat (asam
pteroilglutamat) menyebabkan
sejenis anemia dengan sel
darah merah yang tidak cukup
matang sebagaimana mestinya.
•
bentuk koenzim aktifnya asam
tetrahidrofolat (FH4) yang
berfungsi sebagai pembawa
sementara gugus 1-karbon di
dalam sejumlah reaksi kompleks
enzimatik.
•
Molekulnya terdiri dari 3
komponen utama (asam
glutamat, asam p-aminobenzoat,
dan suatu turunan senyawa
heterosiklik dengan cincin yang
berdifusi (pteridin)).
•
Kekurangan asam folat (asam
pteroilglutamat) menyebabkan
sejenis anemia dengan sel
darah merah yang tidak cukup
matang sebagaimana mestinya.
•
bentuk koenzim aktifnya asam
tetrahidrofolat (FH
4) yang
Sianokobalamin (Vitamin B
12
)
• Vitamin paling kompleks dibandingkan
vitamin lainnya.
• Vitamin B12 selain mengandung molekul
organik kmpleks juga ada unsur kobalt.
• Kompleks cincin korin Vit. B12 tempat
kobalt terkoordinasi serupa dengan sistem cincin porfirin pada heme dan protein heme.
• Vit B12 dibutuhkan dalam jumlah sedikit
(3 nanogram) per hari dan berperan dalam penyembuhan anemia
pernisiosa.
• Enzim yang memerlukan koenzim Vit
B12 memiliki kemampuan memindahkan
atom hidrogen dari satu atom karbon ke atom berikutnya sebagai ganti alkil,
karboksil, hidroksil, atau gugus amino.
• Vitamin paling kompleks dibandingkan vitamin lainnya.
• Vitamin B12 selain mengandung molekul organik kmpleks juga ada unsur kobalt. • Kompleks cincin korin Vit. B12 tempat
kobalt terkoordinasi serupa dengan sistem cincin porfirin pada heme dan protein heme.
• Vit B12 dibutuhkan dalam jumlah sedikit (3 nanogram) per hari dan berperan
dalam penyembuhan anemia pernisiosa.
• Enzim yang memerlukan koenzim Vit B12 memiliki kemampuan memindahkan
atom hidrogen dari satu atom karbon ke atom berikutnya sebagai ganti alkil,
Asam askorbat (Vitamin C)
•
Asam askorbat
nampaknya
berfungsi sebagai
kofaktor dalam
hidroksilasi
enzimatik residu
prolin pada
kolagen dari
jaringan pengikat
vertebrata
membentuk
residu
Vitamin A
• terdapat dua bentuk alamiah,
retinol (A1) yang diperoleh dari hati ikan air laut dan Vitamin A2
dari ikan aiir tawar.
• Vitamin A terdiri dari alkohol
dengan 20 karbon yang
terbentuk dari unit-unit isopren.
• kekurangan vitamin A
menyebabkan kulit kering, mata kering (seroftalmia), membran mukosa engering,
penghambatan pertumbuhan dan perkembangan, buta malam.
• Pada siklus visual, bentuk
teroksidasi retinol (retinal/ vitamin A aldehid) merupakan komponen aktif yang terikat oleh protein (opsin).
• Kompleks retinal-opsin disebut
sebagai rodopsin.
• terdapat dua bentuk alamiah,
retinol (A1) yang diperoleh dari
hati ikan air laut dan Vitamin A2
dari ikan aiir tawar.
• Vitamin A terdiri dari alkohol
dengan 20 karbon yang
terbentuk dari unit-unit isopren.
• kekurangan vitamin A
menyebabkan kulit kering, mata kering (seroftalmia), membran mukosa engering,
penghambatan pertumbuhan dan perkembangan, buta malam.
• Pada siklus visual, bentuk
teroksidasi retinol (retinal/ vitamin A aldehid) merupakan komponen aktif yang terikat oleh protein (opsin).
• Kompleks retinal-opsin disebut
Vitamin D
• Kolekalsiferol (Vit. D3) dibuat
pada kulit manusia dan hewan melalui prekursor inaktif
(7-dehidrokolesterol) melalui reaksi yang ditimbulkan oleh
penyinaran komponen ultraviolet.
• Vitamin D3 merupakan prekursor
1,25-dihidroksikolekalsiferol
(hormon yang mengatur aktifitas biologis jaringan)
• Ergokalsiferol (Vit. D2) dibuat
oleh iradiasi ultraviolet terhadap ergosterol khamir.
• kekurangan Vitamin D
menyebabkan metabolisme kalsium dan fosfor tidak normal dan terhambatnya pembentukan tulang.
• Kolekalsiferol (Vit. D3) dibuat
pada kulit manusia dan hewan melalui prekursor inaktif
(7-dehidrokolesterol) melalui reaksi yang ditimbulkan oleh
penyinaran komponen ultraviolet.
• Vitamin D3 merupakan prekursor
1,25-dihidroksikolekalsiferol
(hormon yang mengatur aktifitas biologis jaringan)
• Ergokalsiferol (Vit. D2) dibuat
oleh iradiasi ultraviolet terhadap ergosterol khamir.
• kekurangan Vitamin D
Vitamin E
•
Vitamin E terdiri dari jenis
molekul a,b,g-tokoferol.
•
Tokoferol mengandung
cincin aromatik tersubtitusi
dan rantai panjang
isoprenoid sebagai rantai
samping.
•
Aktivitas Vitamin E
diprediksikan ikut serta
dalam mencegah pengaruh
merusak oksigen terhadap
lemak pada membran sel.
•
Kekurangan Vitamin E
menyebabkan kulit bersisik,
lemah otot, degenerasi hati,
perubahan fungsi membran.
•
Vitamin E terdiri dari jenis
molekul a,b,g-tokoferol.
•
Tokoferol mengandung
cincin aromatik tersubtitusi
dan rantai panjang
isoprenoid sebagai rantai
samping.
•
Aktivitas Vitamin E
diprediksikan ikut serta
dalam mencegah pengaruh
merusak oksigen terhadap
lemak pada membran sel.
•
Kekurangan Vitamin E
Vitamin K
• Bentuk utamanya : Vitamin K1
dan Vitamin K2.
• Merupakan naftokuinon dengan
rantai sisi isoprenoid yang berbeda-beda panjangnya. • Vitamin K diperlukan untuk
pembentukan protein plasma darah (protrombin) yang
merupakan prekursor inaktif trombin yang merupakan enzim yang mengubah protein
fibrinogen plasma darah menjadi fibrin.
• Vitamin K berfungsi sebagai kofaktor didalam pembentukan residu g-karboksiglutamat pada protrombin dan protein lain.
• Bentuk utamanya : Vitamin K1
dan Vitamin K2.
• Merupakan naftokuinon dengan
rantai sisi isoprenoid yang berbeda-beda panjangnya.
• Vitamin K diperlukan untuk
pembentukan protein plasma darah (protrombin) yang
merupakan prekursor inaktif trombin yang merupakan enzim yang mengubah protein
fibrinogen plasma darah menjadi fibrin.
• Vitamin K berfungsi sebagai
Unsur Anorganik
Proses fungsi yang terjadi : Proses fungsi yang terjadi : memiliki aktivitas
dalam enzim itu sendiri.
memiliki aktivitas dalam enzim itu
sendiri.
membentuk kompleks dengan substrat dan
sisi aktif enzim membentuk kompleks
dengan substrat dan sisi aktif enzim
senyawa penarik kuat elektron
senyawa penarik kuat elektron
Enzim yang memerlukan ion logam bagi aktivitasnya seringkali disebut metaloenzim.
Enzim yang memerlukan ion logam bagi aktivitasnya seringkali disebut metaloenzim.
Unsur mikro berfungsi sebagai kofaktor/ gugus prostetik pada enzim. Unsur mikro berfungsi sebagai kofaktor/ gugus prostetik pada enzim.
Unsur mikro lebih berkaitan langsung dengan aktivitas enzim. Unsur mikro lebih berkaitan langsung dengan aktivitas enzim.
Unsur mikro : terdapat 15 jenis yang telah diketahui. Unsur mikro : terdapat 15 jenis yang telah diketahui.
Unsur makro : kalsium, magnesium, sodium, kalium, fosfor, sulfur, dan klor.
Unsur makro : kalsium, magnesium, sodium, kalium, fosfor, sulfur, dan klor.
unsur anorganik yang dibutuhkan tubuh terdiri dari unsur makro dan unsur mikro.
Unsur mikro dan fungsi biologisnya
unsur fungsi unsur peran
Fungsi sudah terlihat jelas Peran yang tepat belum diketahui
Besi Gugus prostetik enzim heme Kromium Pemanfaatan
glukosa daah yang baik
Iodium Diperlukan pada struktur hormon tiroid
Tembaga Gugus prostetik pada oksidase sitokrom Timah Pembentukan tulang
Mangan Kofaktor arginase dan enzim lain
Seng Kofaktor pada dehidrogenase,
polimerase DNA, anhidrase karbonik Fluor Pembentukan tulang
Kobalt Komponen vitamin B12
Molibdenum Kofaktor oksidase xantin Silikon Pembentukan
jaringan pengkat dan tulang
Selenium Kofaktor peroksidase glutation dan enzim lain
Vanadium Kofaktor reduktase nitrat Arsenikum Tidak diketahui
Carilah jawaban atas pertanyaan
berikut melalui literatur atau sumber
lainnya
•
Carilah sumber-sumber makanan untuk
memperoleh vitamin dan unsur mikro
lainnya yang dibutuhkan oleh manusia ?
•
carilah kebutuhan per hari dari tiap vitamin
dan unsur mikro lainnya yang dibutuhkan
oleh manusia ?
•
Apa yang akan terjadi apabila kita